PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BENTUK LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting yang dikembangkan oleh guru untuk siswa. Pemanfaatan bahan ajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. dengan menggunakan media. Karena media adalah salah satu sumber belajar. dalam menyampaikan pesan kepada siswa.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN SAINS KIMIA UNTUK SMP KELAS VII, VIII, dan IX 1)

BAB II LANDASAN TEORI. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN SAINS KIMIA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN BAKU PENILAIAN KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK SUBSAINS SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

TEKNIK PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas belajar melalui praktik atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. pemahaman siswa mengenai materi kimia yang harus mereka kuasai (Senam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembentukkan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengembangan ini adalah (1) pembelajaran matematika; (2) perangkat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2).

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ajar Diknas 2004 (Prastowo, 2012 : 203), lembar kegiatan siswa (student

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

Edu Geography

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM BASA BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan, Jurnal Prosiding Seminar Nasional Sains, ISBN , (2014), 5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Matematika dan Pembelajaran Matematika. Secara khusus (μαθηματικὴ τέχνη atau mathēmatikḗ

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah memuat bahwa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diperlukan untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP) PENYUSUNAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi, maka diperlukan penjelasan tentang istilahistilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MERANCANG MODUL, LKS, MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM HUBUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN IPA DI SD. Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan pendapat Hamalik (2004: 28) yang menyatakan bahwa belajar

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

Transkripsi:

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**) regina_tutikp@uny.ac.id Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar alternatif. LKS termasuk media cetak yang berupa lembaran atau buku berisi materi visual (Azhar Arsyad, 2004:29). Penggunaan LKS sebagai media belajar menjadi semakin popular di kalangan guru sehingga LKS disebut sebagai media belajar alternatif. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1992:40), guru memperoleh banyak manfaat dari penggunaan LKS antara lain memudahkan guru dalam pengelolaan kelas terutama dalam mengubah suasana belajar yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Manfaat lain yaitu memudahkan guru dalam mengarahkan siswanya untuk menemukan konsep sendiri. Selain itu LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses (Depdiknas. 2004). LKS sebagai sumber belajar yang termasuk media cetak mempunyai banyak manfaat. Azhar Arsyad (2004;38) menyebutkan beberapa manfaat dari media cetak antara lain: a. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing sehingga siswa yang lambat maupun cepat dapat menguasai materi pelajaran yang sama b. Siswa dapat mengulang materi c. Memungkinkan perpaduan antara teks dengan gambar sehingga menambah daya tarik d. Teks yang terprogram memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dengan memberikan respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun e. Materi dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah walaupun isi informasi harus direvisi sesuai perkembangan. Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan misalnya syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

Kriteria Kualitas Lembar Kerja Siswa Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1992:41-46) syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh LKS adalah sebagai berikut: a. Syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh pengembangan pribadi siswa. b. Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS. c. Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, dan penampilan dalam LKS. Syarat-syarat didaktik mengharuskan LKS mampu mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif. Syarat-syarat konstruksi yang harus dipenuhi oleh LKS antara lain mengenai penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan kalimat. Oleh karena itu syarat-syarat tersebut menjadi acuan dalam penilaian LKS yang akan disusun. Kisi-kisi penilaian berdasarkan syarat didaktik, konstruksi, dan teknis terdapat dalam Tabel 1. Pengembangan LKS Pengembangan LKS dapat mengikuti prosedur seperti dinyatakan dalam Gambar 1. Tahap pengembangan meliputi tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian produk, analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Tahap perencanaan meliputi penyusunan silabus, rencana pelajaran, ringkasan materi, contoh soal, dan contoh percobaan. Pada tahap pengorganisasian dilakukan penentuan bentuk LKS. Penilaian produk pengembangan berupa LKS dilakukan oleh

Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian berdasarkan Syarat Didaktik, Konstruksi, dan Teknis No. Syarat Kriteria 1. Didak- tik 2. Kons- truksi 1. Memperhatikan adanya perbedaan individu 2. Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep 3. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa 4. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri anak. 5. Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi. 1. Menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat kedewasaan anak. 2. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. 3. Memiliki tata urutan pelajaran sesuai tingkat kemampuan anak. 4. Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka. 5. Tidak mengacu pada buku sumber diluar kemampuan siswa. 6. Menyediakan ruang yang cukup pada LKS sehingga siswa dapat menulis atau menggambarkan sesuatu pada LKS. 7. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek. 8. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kalimat. 9. Dapat digunakan oleh anak dengan kecepatan belajar bervariasi. 10. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat. 11. Memiliki identitas untuk memudahkan administrasinya. 3. Teknis 1. Menggunakan huruf cetak, tidak menggunakan huruf latin/romawi 2. Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah. 3. Menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris. 4. Menggusahakan keserasian perbandingan besarnya huruf dengan gambar serasi. 5. Keberadaan gambar dapat menyampaikan pesan. 6. Kombinasi antar gambar dan tulisan adalah menarik

ahli media, peer reviewer, dan konsumen yaitu guru dan siswa. Agar diperoleh LKS yang baik, hasil penilaian dari masing-masing unsur penilai digunakan sebagai acuan memperbaiki LKS. Data hasil penilaian oleh konsumen (guru dan siswa) dianalisis secara statistic sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Tahap Perencanaan Tahap Pengorganisasian Penyusunan Silabus Penyusunan Rencana Pelajaran Penyusunan contoh soal Penyusunan contoh percobaan Penentuan bentuk LKS Tahap Pelaksanaan Penyusunan LKS Ahli Media (Tahap I) Tahap Penilaian Produk Peer reviewer (Tahap II) Guru kimia SMA/ MA (Tahap III) Tahap Analisis Data Hasil Penilaian oleh Guru kimia SMA / MA (Tahap III) Tahap Pengambilan Kesimpulan Gambar 1. Diagram Prosedur Pengembangan Desain Penilaian LKS

Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan desain penilaian produk pengembangan LKS meliputi 3 tahap penilaian. Tahap I dilakukan oleh subjek perorangan yaitu dosen pembimbing atau ahli media dilanjutkan penilaian tahap II dilakukan oleh subjek kelompok kecil yaitu 3 orang peer reviewer dan tahap III oleh 5 orang guru kimia SMA / MA (Gambar 2). Produk Awal Tahap I Tahap II Tinjauan Dosen Tinjauan Ahli Tinjauan Peer Reviewer Pembimbing Media Analisis Produk Revisi II Produk Revisi I Tahap III Penilaian Guru Kimia SMA/MA Hasil Penilaian Guru Kimia SMA/MA Analisis Data Kesimpulan Gambar 2. Desain Penilaian Produk

Aspek- aspek Penilaian LKS Hermawan mengembangkan penilaian kualitas LKS dengan melihat aspek pendekatan penulisan, kebenaran konsep kimia, kedalaman konsep, keluasan konsep, kejelasan kalimat, kebahasaan, evaluasi belajar, kegiatan/percobaan kimia, keterlaksanaan, dan penampilan fisik (Hermawan, 2004). Aspek- aspek penilaian kualitas LKS yang diadaptasi dari skripsi Hermawan (2004:17-18) dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Aspek- aspek Penilaian Kualitas LKS No. Aspek Penilaian Nilai SB B C K SK 1. Pendekatan penulisan 2. Kebenaran konsep kimia 3. Kedalaman Konsep 4. Keluasan Konsep 5. Kejelasan kalimat 6. Kebahasaan 7. Evaluasi belajar 8. Kegiatan/percobaan kimia 9. Keterlaksanaan 10. Penampilan fisik Selanjutnya masing-masing aspek dapat dijabarkan ke dalam beberapa indikator sebagai berikut (Anonim, 2003): A. Aspek Pendekatan Penulisan 1. Menekankan keterampilan proses 2. Menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kehidupan 3. Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran

B. Aspek Kebenaran Konsep Kimia 4. Kesesuaian konsep dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli kimia 5. Kebenaran susunan materi tiap bab dan prasyarat yang digunakan C. Aspek Kedalaman Konsep 6. Muatan latar belakang sejarah penemuan konsep, hukum, atau fakta 7. Kedalaman materi sesuai dengan kompetensi siswa berdasarkan Kurikulum 2004 D. Aspek Keluasan Konsep 8. Kesesuaian konsep dengan materi pokok dalam Kurikulum 2004 SMA 9. Hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari 10. Informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan zaman E. Aspek Kejelasan Kalimat 11. Kalimat tidak menimbulkan makna ganda 12. Kalimat yang digunakan mudah dipahami F. Aspek Kebahasaan 13. Bahasa yang digunakan mengajak siswa interaktif 14. Bahasa yang digunakan baku dan menarik G. Aspek Evaluasi Belajar 15. Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik 16. Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi yang ditentukan oleh Kurikulum 2004 H. Aspek Kegiatan Siswa / Percobaan Kimia 17. Memberikan pengalaman langsung 18. Mendorong siswa menyimpulkan konsep, hukum atau fakta 19. Kesesuaian kegiatan siswa / percobaan kimia dengan materi pokok Kurikulum 2004 SMA I. Aspek Keterlaksanaan 20. Materi pokok sesuai dengan alokasi waktu di sekolah 21. Kegiatan siswa / percobaan kimia dapat dilaksanakan

J. Aspek Penampilan Fisik 22. Desain yang meliputi konsistensi, format, organisasi, dan daya tarik buku baik 23. Kejelasan tulisan dan gambar 24. Penampilan fisik buku dapat mendorong minat baca siswa DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. (2004)..Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Anonim. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata pelajaran Ilmu Kimia. Jakarta: Depdikbud. E. Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis.(1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

1