SINERGI PUSAT-DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU OLEH PEMERINTAH DAERAH

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

LAPORAN SEKRETARIS EKSEKUTIF DALAM RAPAT PLENO TNP2K TENTANG PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGUATAN PERAN TKPK

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

PENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU

Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan

BAGAIMANA CARANYA AGAR PROGRAM BANTUAN SOSIAL DI INDONESIA LEBIH RAMAH ANAK?

USULAN KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM: PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN: PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH

PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH

PENANGGULANGAN KEMISKINAN: PENGUATAN KELEMBAGAAN PUSAT DAN DAERAH

APBN 2008 dan Program Kompensasi. Freddy H. Tulung Dirjen SKDI

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

PEMANFAATAN DATA UNTUK PENAJAMAN INTERVENSI KEBIJAKAN

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

PENGUATAN PERAN TKPK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM TUGAS PENGENDALIAN PROGRAM. Rapat Koordiansi TKPK Provinsi Jawa Timur

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

BAB VI KAJI ULANG KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN SPKD

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

PENGUATAN KELEMBAGAAN DALAM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

PENGANTAR. Manggar, November 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Ir. SYAIFUL BAKHRI.

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

LAPORAN PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD)

Panduan Pemantauan Program Penanggulangan Kemiskinan

PERAN FINANCIAL INCLUSION DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Mendorong KUR untuk Lebih Pro-Poor

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

BANTUAN LANGSUNG UNTUK RAKYAT MISKIN DIBERIKAN HINGGA 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

BAB VI KAJI ULANG KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

LAPORAN TNP2K ATAS PELAKSANAAN UJI COBA MEKANISME BARU PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BRANCHLESS BANKING UNTUK MENINGKATKAN FINANCIAL INCLUSION: Mendorong Akses Perbankan untuk Lebih Pro-Poor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

BASIS DATA TERPADU 1

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? 2. Apa Kegunaan Basis Data Terpadu?

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PENYALURAN BANTUAN SOSIAL SECARA NON TUNAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

BDT. Pendahuluan BASIS DATA TERPADU

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

lintas program dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

ARAH STRATEGIS/PETA JALAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI

BELAJAR DARI PENGUATAN APARATUR PEMDA DALAM PENGELOLAAN PNPM PISEW

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Sosial adalah bantuan berupa uang, barang,

PERAN PENTING PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

MEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012

Transkripsi:

www.tnp2k.go.id SINERGI PUSAT-DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan Sekretaris Eksekutif TNP2K Badung, 10 April 2012 1

1 TANTANGAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2

17.75 16.58 15.42 15.97 14.15 13.50 Tingkat Kemiskinan Target RPJM (Skenario Optimis) Target RPJM (Skenario Moderat) 12,36 12.00 12.50 11.50 11.50 10.50 10.50 9.50 10.00 8.00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tingkat Kemiskinan dan Target Penanggulangan Kemiskinan 3

% Populasi 60% 40% 33,94% di bawah 1,4 x GK 20% 23,78% di bawah 1,2 x GK 12,49% di bawah GK 0% Sumber: Susenas (2010) Konsumsi bulanan per kapita (Rp.) Distribusi Konsumsi Perkapita Penduduk Indonesia 4

14,7 juta penduduk keluar melewati garis kemiskinan GK 13.2 juta penduduk masuk kembali ke bawah garis kemiskinan MARET 2009 MARET 2010 Net 1,5 juta penduduk keluar dari kemiskinan Dinamika di Sekitar Garis Kemiskinan 5

Persentase dari Total Konsumsi Masyarakat miskin sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan pangan karena 2/3 dari konsumsi mereka adalah pada konsumsi pangan sementara golongan lain lebih terpengaruh Uraian biaya pengeluaran pada kenaikan rumah tangga bahan bakar (BBM) 100 80 60 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Kesehatan Sandang 40 20 Food Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Makanan Lain Bahan Makanan Source: Susenas 0 CPI Poverty Basket 6

Persentase Penerima Bantuan 100 75 50 BLT Raskin Hanya sekitar 30% penduduk miskin yang menerima ketiga program perlindungan sosial (Raskin, BLT, Jamkesmas) 25 0 Daerah Pentargetan Efektif Jamkesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sumber: Susenas 2009 Desil Konsumsi Rumah Tangga Efektivitas Perlindungan Sosial bagi Penduduk Miskin 7

2 KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 8

1 2 MENINGKATKAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Bantuan Sosial Berbasis Keluarga MENINGKATKAN AKSES RUMAHTANGGA PADA PELAYANAN DASAR Dukungan ketersediaan layanan pendidikan dan kesehatan 3 4 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Keputusan masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS DAN INKLUSIF UMKM, iklim usaha, infrastruktur/konektivitas, pembangunan pertanian Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan 9

Strategi Penanggulangan Kemiskinan 1 2 3 4 Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil Membentuk sinergi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan 10

Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan 1 2 3 4 Bantuan sosial berbasis individu, rumah tangga atau keluarga Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan kelompok masyarakat Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil Program Pro- Rakyat lainnya untuk mendukung penanggulangan kemiskinan 11

Dynamic Poverty Kompensasi Promosi Perlindungan Dinamika keluar masuk penduduk dari dan ke bawah garis kemiskinan Penduduk miskin harus diberi kompensasi jika dirugikan oleh perubahan kebijakan Penduduk miskin harus diberi kesempatan untuk hidup sehat, mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak Penduduk miskin harus dilindungi dari kemungkinan goncangan (shock) dalam kehidupan mereka Arti Penting Perlindungan Sosial 12

Prioritas Jangka Pendek-Menengah TNP2K 1 2 3 4 5 Unifikasi Sistem Penargetan Nasional (PPLS 2011) Menyempurnakan Pelaksanaan Bantuan Sosial Kesehatan untuk Keluarga Miskin Menyempurnakan Pelaksanaan dan Memperluas Cakupan Program Keluarga Harapan (PKH) Integrasi Program Pemberdayaan Masyarakat Lainnya ke dalam PNPM Menyusun Peta Jalan Sistem Keuangan Inklusif 13

SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL Sistem Penetapan Sasaran Nasional adalah suatu sistem penetapan sasaran keluarga yang berhak pendapatkan program perlindungan/jaminan sosial dari Pemerintah (Pusat dan Daerah). Suatu sistem pentargetan dikatakan yang efektif apabila mampu secara tepat mengurangi exclusion error dan inclusion error. Keberadaan satu basis data (unified) akan memperbaiki efektivitas Program Perlindungan Sosial 14

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Kriteria Kepesertaan Program Perlindungan Sosial Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah Daerah penyelenggara Program Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Kriteria diterapkan kepada Basis Data Terpadu Jamkesmas Subsidi Siswa Miskin Program Keluarga Harapan Raskin Daftar nama dan alamat individu/ keluarga/ rumah tangga sasaran masing-masing program Program Perlindungan Sosial lainnya Dengan Sasaran Individu/Keluarga/Rumah Tangga 15

CAKUPAN BASIS DATA TERPADU 40 % Basis Data Terpadu berisikan daftar nama dan alamat 40% penduduk Indonesia dengan status sosial ekonomi terendah 30 % 125% Garis Kemiskinan Hampir Miskin/ Rentan 12,36% Garis Kemiskinan Miskin 5% Sangat Miskin 80% Garis Kemiskinan 16

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Dengan sumber utama dari PPLS 2011, Basis Data Terpadu berisikan nama dan alamat 40% rumah tangga di Indonesia dengan kondisi kesejahteraan terendah Prinsip Dasar Fleksibel mengakomodasi kebutuhan unit intervensi program (individu, keluarga, RT) Fleksibel mengakomodasi kriteria kepesertaan program (berdasarkan status kesejahteraan, lokasi administrasi, status demografis, dll) Pengukuran status kesejahteraan berdasarkan metode ilmiah, kriteria yang comparable dengan mengakomodasi kondisi lokal, dan kelengkapan informasi dasar Dapat diakses secara luas oleh Program dengan memperhatikan privasi informasi individu/ keluarga/rumah tangga dalam Basis Data Terpadu 17

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Dikelola oleh UNIT PENETAPAN SASARAN NASIONAL, di bawah Sekretariat TNP2K dengan 3 (tiga) tugas utama: Menyediakan Layanan Program Memastikan Basis Data Terpadu dapat dimanfaatkan oleh Program Perlindungan Sosial, dengan bekerja sama dengan penyelenggara program Memberi dukungan teknis kepada pengguna basis data terpadu Melakukan Riset Membangun Sistem Informasi Memastikan kesahihan berbagai studi untuk memperbaiki kualitas penetapan sasaran program Melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan Basis Data Terpadu Manajemen Basis Data Terpadu berbasis teknologi informasi Penyajian beragam informasi dari basis data terpadu melalui media berbasis teknologi informasi 18

AKSES TERHADAP BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Untuk keperluan Program, K/L dan Pemda terkait menyampaikan permintaan data kepada Sekretaris Eksekutif TNP2K, dengan menguraikan: Nama dan tujuan Program yang akan dijalankan Cakupan dan jenis intervensi (bentuk perlindungan sosial) yang akan dijalankan Data pendukung yang diperlukan Sekretariat TNP2K bekerja sama dengan K/L dan Pemda menyiapkan daftar nama & alamat sasaran serta data pendukung lainnya. Data disediakan oleh Sekretariat TNP2K tanpa biaya apapun. Untuk memastikan integritas data diperlukan Nota Kesepakatan Pemanfaatan Basis Data Terpadu, memastikan bahwa nama & alamat dari Basis Data Terpadu hanya akan dipakai untuk keperluan Program Perlindungan Sosial 19

BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Sekretariat TNP2K telah berkoordinasi dengan beberapa K/L memastikan penggunaan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial Jamkesmas Raskin PKH Subsidi Siswa Pemda Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu sebagai basis kepesertaan tahun 2012 Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu mulai Juni 2012, dengan metode penyaluran baru Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu untuk ekspansi 2012 menuju 3 juta cakupan tahun 2014 Komitmen penggunaan, sedang diupayakan teknis sinkronisasi data dengan Kemdikbud Sejumlah Pemda telah meminta nama & alamat dari Basis Data Terpadu untuk Program yang dijalankan Daerah Basis Data Terpadu juga dapat diakses oleh instansi Pemerintah lainnya untuk keperluan khusus seperti monitoring dan evaluasi (contoh oleh UKP4) 20

SOSIALISASI PENGGUNAAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Sosialisasi kepada stakeholders program yang menjadi pengguna Basis Data Terpadu Sosialisasi kepada calon pengguna potensial Basis Data Terpadu Bersama-sama dengan K/L dan Pemda terkait untuk; Merumuskan rencana sosialisasi Mendistribusikan informasi penggunaan Basis Data Terpadu Mengkaji perbaikan yang dapat dilakukan dalam hal mekanisme penetapan sasaran masing-masing program Sekretariat TNP2K mengembangkan strategi sosialisasi yang proaktif dengan memperhatikan karakteristik masing-masing calon pengguna potensial 21

PENANGANAN KELUHAN PENGGUNAAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Keluhan mengenai pelaksanaan Program Keluhan mengenai pelaksanaan Program perlu ditangani secara serius oleh mekanisme penanganan keluhan yang ada di masingmasing Program Keluhan mengenai kepesertaan Program Kesesuaian dengan kriteria kepesertaan yang ditetapkan masing-masing Program Penetapan mekanisme tindak lanjut seperti resurvey, re-sertifikasi, re-verifikasi, dsb. akan dirumuskan oleh Sekretariat TNP2K bersama masing-masing Program 22

PEMANFAATAN LAINNYA BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Riset dan Studi untuk memperbaiki ketepatan sasaran Program Perlindungan Sosial di Indonesia, oleh lembaga penelitian dan universitas Pemanfaatan untuk kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang ingin bersinergi dengan kegiatan Pemerintah Informasi bagi masyarakat umum mengenai cakupan, sebaran, dan karakteristik Basis Data Terpadu disajikan secara agregat Data disediakan oleh Sekretariat TNP2K tanpa nama dan alamat 23

3 KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 24

TNP2K Penyusunan kebijakan dan program Sinergi program K/L Pengawasan dan Pengendalian program TKPK PROVINSI Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD Pengendalian pelaksanaan program KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TKPK KOTA Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD Pengendalian pelaksanaan program TKPK KABUPATEN Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD Pengendalian pelaksanaan program 25

1. Menteri Dalam Negeri 2. Menteri Keuangan 3. Menteri Sosial 4. Menteri Kesehatan 5. Menteri Pendidikan Nasional 6. Menteri Pekerjaan Umum 7. Menteri Koperasi dan UKM 8. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal 9. Menteri PPN/Kepala Bappenas 10. Kepala UKP4 11. Sekretaris Kabinet 12. Kepala BPS 13. Unsur masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan yang ditetapkan oleh ketua Struktur TNP2K 26

Struktur TKPK Provinsi 27

Struktur TKPK Kabupaten/Kota 28

TNP2K Mendukung pengembangan kapasitas TKPK dalam merancang prioritas intervensi dan mengevaluasi keberpihakan anggaran pada penanggulangan kemiskinan Menyediakan Basis Data Terpadu Kemiskinan sebagai basis penargetan program Perlindungan Sosial TKPK Manfasilitasi proses perencanaan dan penganggaran yang propoor oleh SKPD terkait di daerah. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah. Menyusun dan menyampaikan: Laporan hasil Rapat Koordinasi TKPK (Pasal 25 Permendagri No. 42/2010); Laporan hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di daerah (LP2KD) kepada Wakil Presiden selaku Ketua TNP2K (Pasal 27 Permendagri No. 42/2010) Kerjasama yang Diharapkan 29

4 PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN NASIONAL 30

Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional dan Sasarannya PROGRAM 1 Program Keluarga Harapan (PKH) 2 3 4 Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Program Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) Program Beasiswa Pendidikan untuk Keluarga Miskin a. Sekolah Dasar (SD/MI) b. Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) c. Sekolah menengah Atas (SMA/MA/SMK) d. Pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) SASARAN Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Rumah Tangga Hampir Miskin, Miskin dan Sangat Miskin Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Siswa dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Siswa SD dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Siswa SMP/MTs dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Siswa SMA/MA/SMK dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin Mahasiswa dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin 31

PROGRAM SASARAN 5 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelompok Masyarakat Umum a. PNPM Mandiri Perdesaan Kelompok Masyarakat Perdesaan b. PNPM Mandiri Perkotaan Kelompok MasyarakatPerkotaan c. PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus Kelompok Masyarakat Pedalaman, Tertinggal dan Khusus (Bencana, Konflik dll) d. PNPM Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kelompok Masyarakat Perdesaan e. PNPM Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Wilayah (PISEW) Kelompok Masyarakat Perdesaan f. PNPM Peningkatan Usaha Agrobisnis Pertanian (PUAP) Kelompok Masyarakat Pertanian Perdesaan g. PNPM Kelautan dan Perikanan (KP) Kelompok Masyarakat Pesisir dan Pelaut h. PNPM Pariwisata Kelompok Masyarakat Perdesaan Potensial i. PNPM Generasi Kelompok Masyarakat Perdesaan j. PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP) Kelompok Masyarakat Perdesaan k. PNPM Neigbourhood Development (ND) Kelompok Masyarakat Perkotaan 6 Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 32

Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga Jenis transfer Sasaran BLT Bantuan Tunai Tunai Miskin dan hampir miskin Raskin Beras/ Pangan Beras bersubsidi Miskin dan hampir miskin Jamkesmas Asuransi kesehatan Biaya pelayanan kesehatan gratis Miskin dan hampir miskin BSM Pendidikan Tunai Murid dan RT Miskin PKH Bantuan Tunai Bersyarat Tunai dan bersyarat RTSM Jumlah Penerima 18,7 juta RT 17,5 juta RT 18,2 juta RT 4.560.501 810.000 RTSM Jumlah bantuan Rp100.000 per bulan 15 kg beras per bulan Tidak terbatas Rp561.759 per tahun Rp 1.287.000 per tahun Lembaga pelaksana utama Kemensos BULOG dan Kemendagri Kemenkes Kemendiknas, Kemenag Kemensos 33

Pengertian Program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), selama keluarga tersebut memenuhi kriteria dan tanggungjawab (kewajiban)nya. Hak RTSM Mendapatkan bantuan uang tunai Tanggung Jawab (Kewajiban) RTSM Memeriksakan anggota keluarganya (Ibu Hamil dan Balita) ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dll). Menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran sesuai ketentuan. Program Keluarga Harapan (PKH) 34

2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Rumah Tangga (juta RT) 0,500 0,642 0,720 0,816 1,116 Alokasi dana (Rp miliar) 800 1.000 1.100 1.300 1.600 Provinsi 7 13 13 20 25 Kabupaten/Kota 48 70 70 88 103 Kecamatan 337 637 781 946 1.151 Desa/Kelurahan 4.311 7.654 9.068 11.080 13.641 Pendamping 1.305 2.448 3.036 3.452 4.072 Operator & Staf Data 192 279 334 455 510 Koordinator Wilayah 3 8 8 18 23 Sumber: Kementerian Sosial Perkembangan PKH Sejak Tahun 2007 35

Indikator: (1) Verifikasi kepatuhan telah dilakukan (2) Verifikasi Keluarga mengetahui kewajibannya (3) Program menerapkan penalti atas ketidakpatuhan VERIFIKASI adalah kunci dari pelaksanaan CCT. Di awal 2011, 91% dari penerima manfaat PKH telah diverifikasi Juni 2011: terdapat total 1,7 juta anggota keluarga yang dipantau oleh PKH Anak balita : 493.693 orang Anak usia SMP : 308.159 orang Anak usia SD : 867.701 orang Ibu hamil : 28.491 orang PKH telah Berjalan Sebagai Program Conditional Cash Transfer 12

% Keluarga Sasaran yang terverifikasi 82 79 86 91 41 2010 - I 2010 - II 2010 - III 2010 - IV 2011 - I Hasil spot check oleh TNP2K menunjukkan bahwa mayoritas keluarga PKH mengetahui tentang kewajiban yang harus dipenuhi. Sumber: Kementerian Sosial Verifikasi kepatuhan telah dilakukan 37

% Keluarga Sasaran yang terkena pemotongan bantuan, Tahun 2010 16 12 8 4 0 12.7 7.2 8.2 2010 - I 2010 - II 2010 - III 2010 - IV Sumber: Kementerian Sosial PENALTI berupa pemotongan bantuan dikenakan bagi keluarga yang tidak memenuhi kewajiban Pembayaran tahap I tidak ada penalti karena langsung dibayarkan. Verifikasi mulai dilaksanakan setelah pembayaran tahap I. Penalti telah diterapkan 38

Meningkatkan perilaku hidup sehat penerima program Jumlah kunjungan ibu hamil dan ibu nifas ke fasilitas kesehatan meningkat 7-9 percentage points; Jumlah balita yang ditimbang meningkat sekitar 15-22 percentage points; Persalinan menggunakan fasilitas kesehatan meningkat 5 percentage points; Persalinan dibantu petugas kesehatan (bidan terlatih dan dokter) meningkat 6 percentage points; Dampak PKH lebih kuat di daerah dengan fasilitas kesehatan yang lebih baik: dampak di daerah perkotaan lebih baik dibandingkan dampak di perdesaan. Namun, belum diketahui dampak jangka panjang terhadap kesehatan. Biasanya diperlukan waktu yang lebih lama dan tidak terlihat pada 1-3 tahun pelaksanaan program. Dampak PKH Terhadap Kesehatan 39

Mendorong anak usia 6-15 tahun untuk tetap di sekolah, dan tingkat ketidakhadiran anak dari keluarga PKH relatif rendah Tidak terlihat peningkatan nyata pada tingkat partisipasi SD ataupun SMP Partisipasi SD sudah tinggi Untuk tingkat SLTP terkait faktor a.l.: jadwal penyaluran PKH tidak sesuai waktu pendaftaran (April-Mei), dan jumlahnya tidak selalu mencukupi untuk pendaftaran ke SMP. Belum terlihat spillover effect PKH terhadap pengurangan pekerja anak (pengurangan sebesar 0,6% dan tidak signifikan). Mekanisme PKH perlu disempurnakan untuk menangani pekerja anak Diduga nilai bantuan tunai tidak cukup besar untuk mengkompensasi pendapatan pekerja anak PKH tidak bisa menjadi satu-satunya program menangani pekerja anak. Dampak PKH Terhadap Pendidikan 40

Dampak PKH Terhadap Pengeluaran Konsumsi Tahun 2009 Program PKH meningkatkan rata-rata konsumsi perkapita per bulan sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2007 Transfer tunai PKH digunakan untuk tujuan kesehatan dan pendidikan (seragam, sepatu, suplemen gizi dan biaya transportasi) serta keperluan lain (perbaikan rumah, pembayaran utang) Dampak lain PKH PKH memberi spill-over effect pada keluarga yang tidak menerima program (namun masih di kecamatan yang sama), antara lain: o Jumlah kunjungan bumil meningkat (4 percentage points) o Anak usia 0-5 tahun yang ditimbang meningkat sekitar 7 percentage points. o Persalinan lebih banyak (8 percentage points) dilakukan di fasilitas kesehatan. 41

Arah Perluasan PKH (1) Penargetan Data penerima PKH bersumber dari Basis Data Terpadu Peserta PKH adalah berbasiskan keluarga Otomatis kepesertaan Jamkesmas, Raskin, dan Bantuan Pendidikan untuk keluarga PKH Pembayaran Dilakukan tepat waktu untuk mendukung peningkatan pendaftaran di sekolah Pembayaran menggunakan rekening penerima (GIRO online) dan pembayaran via bank (untuk sekaligus meningkatkan financial inclusion) Pembukaan rekening bank membutuhkan KTP Pembayaran untuk keluarga penerima PKH yang baru dilakukan minimal 2 kali setahun 42

Arah Perluasan PKH (2) Prinsip Cakupan 2012 PKH di sedikitnya 1 kabupaten/kota di setiap provinsi Mulai 2012 ekspansi di kabupaten yang sama di setiap provinsi (Prinsip Saturasi) Prioritas daerah dengan angka kemiskinan tinggi 2014 cakupan keluarga sasaran meliputi seluruh keluarga sangat miskin Perencanaan 2012 Lokasi Jumlah Keluarga Keluarga di 8 provinsi baru 120.000 Keluarga di kab/kota baru, di provinsi yang sudah ada PKH 100.000 Keluarga di kecamatan baru, di kab/kota yang sudah ada PKH 180.000 Total tambahan keluarga baru 2012 400.000 Sumber: Kementerian Sosial dan TNP2K 43

PERENCANAAN PKH s/d 2014 2011 2012 2013 2014 Keluarga sasaran (juta) 1,116 1,516 2,4 3,0 Provinsi 25 33 33 33 Kabupaten/Kota 103 166 350 500 Kecamatan 1.151 1.551 2.667 3.342 Desa 13.641 21.471 29.301 37.131 Kebutuhan dana (Rp triliun) 1,8 3,2 4,2 Sumber: Kementerian Sosial dan TNP2K Catatan: Agar dapat dialokasikan 2 kali pembayaran bagi keluarga sasaran baru di tahun 2013 (sebesar 884 ribu keluarga), maka diperlukan aktifitas persiapan pembayaran di tahun 2012. Akan ada dampak pada komposisi biaya administrasi, namun hal tersebut dapat dibenarkan karena akan menciptakan efisiensi pelaksanaan program di tahun anggaran berikutnya. 44

KOMPLEMENTARITAS? 45

PKH ADALAH PROGRAM NASIONAL Keluarga PKH (Demand Side) Fasilitas Pendidikan, Kesehatan, & Rumah Singgah (Supply Side) Kementerian Sosial Memastikan kesediaan Keluarga untuk mengikuti program: Pendampingan, Pemantauan Kepatuhan, dan Pembayaran Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Kesehatan Layanan fasilitas pendidikan & kesehatan, Pencatatan kehadiran di fasdik/faskes untuk verifikasi kepatuhan program tugas tambahan bagi staf fasdik/faskes Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Sosial Layanan rumah singgah (shelter) bagi anak jalanan dan pekerja anak. 46

KOMPLEMENTARITAS PROGRAM MENGGUNAKAN BASIS DATA TERPADU RASKIN JAMKESMAS PKH BANTUAN PENDIDIKAN Karena mencakup keluarga sangat miskin, maka penerima PKH secara otomatis adalah juga penerima Jamkesmas, Raskin, dan Bantuan Pendidikan untuk keluarga miskin. Penggunaan Basis Data Terpadu yang difasilitasi oleh TNP2K diarahkan kepada komplementaritas program 47

STRATEGI NASIONAL BANTUAN SOSIAL TERPADU BERBASIS KELUARGA - KLASTER 1 (INTEGRATED FAMILY BASED SOCIAL ASSISTANCE) Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin 1 Resiko Kesehatan Kesehatan Dasar PKH Jamkesmas (Seluruh peserta PKH otomatis peserta Jamkesmas) Catastrophic 2 Keberlanjutan Pendidikan Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi PKH (s/d SLTP) Bantuan pendidikan (Terintegrasi memastikan keberlanjutan jenjang, Seluruh peserta PKH otomatis mendapatkan bantuan pendidikan) 3 Ketidakmampuan PKH Raskin Guncangan Ekonomi Dampak kebijakan Cash for work Bantuan tunai Pada kondisi krisis dimungkinkan program perlindungan lainnya 48

KOMPLEMENTARITAS PROGRAM (2) PNPM GENERASI PKH PNPM Generasi adalah Community Conditional Cash Transfer, yang seyogyanya merupakan komplementer dengan PKH Komplementaritas program Klaster I dan Klaster II. Sinkronisasi lokasi PKH dengan lokasi PNPM Generasi. Sinkronisasi kegiatan Pendamping PKH dan Fasilitator PNPM. 49

Terima Kasih 50