MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011"

Transkripsi

1 MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan No /Fokus /Kegiatan I. : Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus : Peningkatan dan Penyempurnaan Kualitas Kebijakan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga 1. Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan 59,0 59,0 70,3 84,4 94,5 100,0 Dukungan Manajemen dan an Tugas Teknis Lainnya Kemenkes 2. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Jumlah Puskesmas yang memberikan Miskin (Jamkesmas) pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 8.481, , , , , ,0 Pembinaan Upaya Kesehatan Kemenkes II.1.M.A-1

2 /Fokus /Kegiatan 3. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Persentase RS yang melayani pasien miskin peserta program Jamkesmas 75,0 75,0 80,0 85,0 90,0 95,0 Pembinaan Upaya Kesehatan Kemenkes 4. Pengembangan Kebijakan dan Pembinaan Kesetaraan ber-kb 1. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui klinik pemerintah dan swasta (sasaran pusat untuk penyediaan alokon gratis bagi PB Miskin - dalam juta) 3,75 3,75 3,80 3,89 3,97 4,05 Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN 2. Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui klinik KB pemerintah dan swasta (sasaran pusat untuk penyediaan alokon gratis bagi PA miskin - dalam juta) 11,90 11,90 12,20 12,50 12,80 13,10 II.1.M.A-2

3 /Fokus /Kegiatan 5. Peningkatan Kemandirian Ber-KB Keluarga Pra-S dan KS-1 1) 6. Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi 7. Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SD/SDLB Berkualitas 1) 1. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok usaha ekonomi produktif 2. Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok usaha ekonomi produktif Jumlah PUS anggota kelompok usaha ekonomi produktif yang menjadi peserta KB mandiri Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin 34 (1 nasional dan 33 provinsi) 34 (1 nasional dan 33 provinsi) Kependudukan dan Keluarga Berencana Kependudukan BKKBN dan Keluarga Berencana , , , ,0 Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar BKKBN Kemendiknas 8. Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SMP/SMPLB 1) Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin , , , , , ,0 Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar Kemendiknas Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin , , , , , ,0 Pendidikan Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin 305,5 305,5 390,5 475,4 560,4 645,3 Pendidikan 9. Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA 1) Menengah 10. Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK 1) Menengah 11. Penyediaan Layanan Kelembagaan 1) Jumlah mahasiswa penerima beasiswa , , , , , ,0 Pendidikan miskin Menengah Kemendiknas Kemendiknas Kemendiknas II.1.M.A-3

4 /Fokus /Kegiatan 12. Pembinaan Administrasi dan Tugas Teknis Lain Kanwil/Kemenag Kab/Provinsi 1. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MI 2. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MTs 3. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MA 13. Penyediaan Subsidi Pendidikan Tnggi Islam Jumlah mahasiswa miskin penerima beasiswa PTA 14. Bantuan Tunai Bersyarat Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/pkh (RTSM) , , , , , , , , , , , , , , , , , ,0 Pendidikan Islam , , , , , ,0 Pendidikan Islam , , , , , ,0 Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemenag Kemenag Kemensos 15. Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Anak Jumlah anak telantar, anak jalanan, anak cacat, dan anak nakal yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) , , , , , ,0 Rehabilitasi Sosial Kemensos II.1.M.A-4

5 /Fokus /Kegiatan 16. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jumlah lanjut usia yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) , , , , , ,0 Rehabilitasi Sosial Kemensos 17. Rehabilitasi dan Perlindungan Penyandang Cacat Jumlah penyandang cacat yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) , , , , , ,0 Rehabilitasi Sosial Kemensos 18. Bantuan Sosial Korban Bencana Alam Jumlah korban bencana alam yang berhasil dibantu dan dilayani (jiwa) , , , , , ,0 Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos 19. Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial Jumlah korban bencana sosial yang berhasil dibantu dan dilayani (jiwa) , , , , , ,0 Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos 20. Penanggulangan Kemiskinan Tersedianya akses kesempatan kerja dan berusaha, pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar melalui KUBE (kelompok) , , , , , ,0 Pemberdayaan Sosial Kemensos Tersedianya akses perumahan dan permukiman melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (unit) 6.150, , , , , ,0 II.1.M.A-5

6 /Fokus /Kegiatan 21. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Tersedianya permukiman dan infrastruktur (KAT) (unit) 2.300, , , , , ,0 Pemberdayaan Sosial Kemensos Pemberian jaminan hidup (KK) 4.270, , , , , ,0 22. Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat miskin (RASKIN) Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima RASKIN (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan) , , ,0 Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra/ Perum Bulog 23. Pengelolaan Pertanahan Provinsi Terlaksananya redistribusi tanah (bidang) , , , , , ,0 Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN 24. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja 1. Jumlah penganggur yang mempunyai pekerjaan sementara (orang) 2. Jumlah kabupataen/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara (kab/kota) , , , , , ,0 231,0 231,0 360,0 360,0 360,0 360,0 Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenakertrans II.1.M.A-6

7 /Fokus /Kegiatan 25. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak 1. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA 2. Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan 3.000, , , , , ,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagkerjaan Kemenakertrans B. Fokus : Menyempurnakan dan Meningkatkan Efektivitas an PNPM Mandiri 1. Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM-P2KP 9.556, , , , , ,0 Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kemen PU II.1.M.A-7

8 /Fokus /Kegiatan 2. Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP) 1. Cakupan penerapan PNPM-MP dan Penguatan PNPM: a. PNPM-MP inti 4.836, , , , , ,0 b. PNPM-MP Penguatan : - PNPM-MP Perbatasan (kec) 80,0 80,0 85,0 85,0 85,0 85,0 - PNPM-MP Generasi (kec) 189,0 189,0 120,0 120,0 120,0 120,0 - PNPM-MP SPP-SPPN (kec) 40,0 40,0 91,0 123,0 133,0 133,0 Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kemendagri c. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan (kecamatan) 9,0 9,0 9, Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman 1. Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW) 2. Jumlah peningkatan lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di pulau kecil, desa tertinggal, dan terpencil 237,0 237,0 237,0 29,0 28,0 55,0 Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 1.500,0 34 kawasan 3900 desa (PPIP) 1.500, , , ,0 Kemen PU II.1.M.A-8

9 /Fokus /Kegiatan 4. Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu Persentase Pemda yang mengimplementasikan kebijakan terkait dengan PNPM-PISEW (9 prov, 34 kab) 5. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Jumlah provinsi yang difasilitasi dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat tertinggal termasuk PNPM-PISEW 20,0 20,0 40,0 60,0 80,0 90,0 Bina Pembangunan Daerah 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kemendagri Kemendagri 6. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan 1) 7. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 1) Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem off site dan on-site (kab/kota) Jumlah desa, kawasan MBR perkotaan,ikk, dan kawasan khusus (pemekaran, pulau terluar, perbatasan, terpencil, dan KAPET) yang terfasilitasi 30,0 37,0 93 kawasan 11 kab/kota sistem 11 kab/kota sistem 11 kab/kota sistem Pembinaan off-site; 40 kab/kota off-site; 50 kab/kota off-site; 55 kab/kota dan Pengembangan sistem on-site sistem on-site sistem on-site Infrastruktur Permukiman 1.472, , desa 81 kawasan MBR 170 IKK 23 kawasan khusus 10 pelabuhan perikanan 500 desa 100 kawasan MBR perkotaan 160 IKK 20 kawasan khusus 10 kawasan pelabuhan perikanan 700 desa 140 kawasan MBR perkotaan 175 IKK 20 kawasan khusus 10 kawasan pelabuhan perikanan 813 desa 173 kawasan MBR perkotaan 187 IKK 22 kawasan khusus 10 kawasan pelabuhan perikanan Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kemen PU Kemen PU II.1.M.A-9

10 /Fokus /Kegiatan 8. Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang bankable 1. Pengembangan sarana usaha mikro LKM 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 (unit) 2. Dana Pemberdayaan Masyarakat 120,0 120,0 90,0 120,0 120,0 120,0 Desa/PNPM MK (kab/kota) 3. Tenaga pendamping (orang) 480,0 480,0 360,0 480,0 480,0 480,0 4. Kelompok Usaha Mikro (usaha) , ,0 230, , , ,0 9. Pelayanan Pembiayaan Pertanian, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) ( Nasional dan Bidang) 1. Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E dan KUR) (triliun) 1,5 1,5 2,0 2,0 2,0 2,5 Dukungan Manajemen dan an Tugas Teknis Lainnya Departemen Pertanian 2. Realisasi penyaluran pembiayaan 4,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian (triliun) 3. Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 200,0 perdesaan 4. Jumlah Gapoktan PUAP (unit) , , , , , ,0 Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP Kementan II.1.M.A-10

11 /Fokus /Kegiatan 10. Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Tertinggal (P2DTK/SPADA) PNPM 2) Jumlah kab, kec dan desa daerah tertinggal 51,0 51,0 75,0 75,0 75,0 75,0 Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT 11. Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Jumlah desa wisata 200,0 200,0 450,0 550,0 450,0 350,0 Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar C. Fokus : Peningkatan Akses Usaha Mikro dan Kecil kepada Sumberdaya Produktif 1. Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Persentase tersedianya anggaran penjaminan KUR 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Penempatan Modal Negara Dalam Rangka Mendukung KUR Kemenkeu (Anggaran 99) 2. Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan KUR yang terimplementasikan 60,0 60,0 65,0 70,0 75,0 80,0 Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian II.1.M.A-11

12 /Fokus /Kegiatan 3. Pemasyarakatan dan pembinaan kewirausahaan dan budaya usaha bagi masyarakat, termasuk usaha skala mikro dan kecil. 4. Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi. 1. Jumlah peserta pemasyarakatan kewirausahaan (orang) 2. Jumlah pelaku usaha koperasi dan UKM peserta diklat kewirausahaan (orang) 1. Jumlah peserta peningkatan pemahaman koperasi di kalangan masyarakat kelompok strategis (orang) 2.000, , , , , ,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM ,0 500,0 500,0 600, , ,0 400,0 500,0 500,0 500,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kemen KUKM Kemen KUKM 5. Dukungan pengenalan teknologi bagi usaha skala mikro dan kecil, tidak terkecuali bagi sektor informal. 2. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan peningkatan pemahaman koperasi pada SDM koperasi (orang) 1. Jumlah teknologi tepat guna yang dikenalkan kepada usaha mikro dan kecil (paket kegiatan) 2. Jumlah usaha mikro dan kecil yang menerima dukungan teknologi tepat guna (UMKM) ,0 150,0 150,0 150, ,0 5,0 5,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM 350,0 350,0 350,0 350,0 350,0 350,0 Kemen KUKM II.1.M.A-12

13 /Fokus /Kegiatan 3. Pengembangan dan Pelayanan Bisnis KUKM melalui Trading Board (KUKM) 3.000, , , , , ,0 6. Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM, yang didukung pengem-bangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya. 1. Kerja sama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya (MOU) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kemen KUKM 2. Terfasilitasinya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) yang melakukan co-guarantee dengan lembaga penjaminan nasional (Prov) 8,0 8,0 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov 3. Jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/ pembiayaan bank melalui linkage 4. Jumlah LKM (koperasi dan BPR) yang melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank 5. Jumlah Lembaga Penjaminan Kredit Daerah 7 PPKD 7 PPKD 7 PPKD 7 PPKD 100,0 100,0 500,0 500,0 500,0 500,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 3,0 II.1.M.A-13

14 /Fokus /Kegiatan 7. Peningkatan peran lembaga keuangan bukan Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Pemberdayaan Koperasi Kemen KUKM bank, seperti Koperasi Simpan Pinjam yang dibentuk - (KSP-KJKS) dan UMKM (KSP) / Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), perusahaan modal ventura, anjak LMVD piutang, sewa guna usaha, pegadaian, dalam 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 mendukung pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, disertai dengan pengembangan jaringan informasinya. 8. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi. 1. Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi sesuai ketentuan hukum tentang LKM. 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2. Jumlah pengelola LKM yang mengikuti ,0 160,0 200,0 300,0 pelatihan. 3. Jumlah sumber daya manusia (SDM) Pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat (orang) 4. Jumlah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Profesi (LDP) KJK dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang diperkuat (unit) 1.200, ,0 300,0 300,0 300, ,0 2,0 2,0 2,0 Kemen KUKM II.1.M.A-14

15 /Fokus /Kegiatan 5. Jumlah Manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM (orang) 900,0 900,0 360,0 360,0 150,0 300,0 9. Peningkatan peran Pemda, BUMN dan lembaga swadaya masyarakat dalam penyediaan dukungan pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, yang didukung penyelarasannya dengan program-program pembiayaan nasional bagi koperasi dan UMKM 1. Meningkatnya penyediaan pembiayaan bagi koperasi dan UMKM yang didukung peran Pemda, BUMN dan lembaga swadaya masyarakat (Provinsi) 7 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD 7 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD 7 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD 7 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD 6 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD 6 provinsi menyediakan dukungan pembiayaan KUMKM melalui dana APBD Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kemen KUKM 2. Jumlah UMKM yang diseleksi untuk mendapatkan pembiayaan melalui sertifikasi tanah 3. Jumlah UMKM yang dibina setelah mendapatkan sertifikasi tanah , , , ,0 20,0 20,0 15,0 15,0 15,0 15,0 Jumlah koperasi dan UMKM yang sudah memanfaatkan pembiayaan yang disediakan melalui dukungan/program Pemda, BUMN (PKBL), CSR dan lembaga swadaya masyarkat - Junlah koperasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kemen KUKM 50,0 50,0-50,0 50,0 50,0 - Jumlah UMKM 500,0 500,0-500,0 500,0 500,0 II.1.M.A-15

16 /Fokus /Kegiatan 10. Penyediaan skim-skim pembiayaan yang sesusai dengan kebutuhan dan kapasitas usaha mikro, seperti dana bergulir, bantuan sosial dan tanggung renteng. Jenis-jenis skim pembiayaan khusus bagi usaha mikro (jenis skim) Pelaku usaha mikro/keperasi yang mendapatkan bantuan dana - - 2,0 2,0 2,0 2,0 Pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2.600, , , , , ,0 Kemen KUKM D. Fokus : Peningkatan Sinkronisasi dan Efektivitas Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan serta Harmonisasi antar Pelaku 1. Koordinasi Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan 1. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan peraturan perundangan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan 8 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 10 kegiatan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra 2. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan anggaran 4 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 6 kegiatan II.1.M.A-16

17 /Fokus /Kegiatan 3. Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan dan anggaran penanggulangan kemiskinan dan peraturan perundangannya 1,0 1,0 1,0 1,0 2. Koordinasi Penguatan Kelembagaan TKPK 1. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan kelembagaan TKPK 8 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 10 kegiatan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra 2. Jumlah usulan rekomendasi kebijakan penguatan kelembagaan TKPK 6 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 8 kegiatan 3. Tingkat (indeks) usulan rekomendasi kebijakan yang menjadi kebijakan formal 1,0 1,0 1,0 1,0 II.1.M.A-17

18 /Fokus /Kegiatan 3. Koordinasi Penguatan Masyarakat dan Kawasan 1. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijkan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan 9 kegiatan 10 kegiatan 10 kegiatan 11 kegiatan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra 2. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijkan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perdesaan 10 kegiatan 11 kegiatan 11 kegiatan 12 kegiatan 3. Tingkat (indeks) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan dan perdesaan 1,0 1,0 1,0 1,0 4. Koordinasi Urusan Kelembagaan dan Kemitraan 1. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan 8 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 10 kegiatan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra II.1.M.A-18

19 /Fokus /Kegiatan 2. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kemitraan penanggulangan kemiskinan 6 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 8 kegiatan 3. Tingkat (indeks) koordinasi dan hasil sinkronisasi pelaksanaan penguatan kelembagaan dan kemitraan 1,0 1,0 1,0 1,0 5. Koordinasi Urusan Keuangan Mikro dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna 1. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi persiapan LKM dengan kementerian/lembaga maupun masyarakat 7 kegiatan 8 kegiatan 8 kegiatan 9 kegiatan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kemenko Kesra 2. Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) 5 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan 7 kegiatan 3. Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan pelaksanaan lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan teknologi tepat guna (TTG) 1,0 1,0 1,0 1,0 Catatan: 1. 1) merupakan angka kegiatan total yang didalamnya mencakup sub-sub kegiatan lain diluar sub kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan 2. 2) masih merupakan usulan dari kegiatan P2DTK Fase II II.1.M.A-19

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah) MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan (dalam miliar rupiah) No 2012 2013 2014 I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus Prioritas: Peningkatan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 4 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS PRIORITAS IV: PENANGGULANGAN KEMISKINAN Deputi Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Bappenas Rakorbangpus II, Jakarta, 4 Mei 2010 Dalam Buku I RKP 2011 Tema Prioritas :

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya 2012 2013 2014 2012 2013 2014 305,2

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011 MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011 No Fokus / Kegiatan Plk (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Peningkatan kualitas tumbuh 1. APK PAUD (persentase)

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA PROGRAM KEGIATAN 1. Provinsi Aceh 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) adalah program nasional yang menjadi kerangka dasar dan acuan pelaksanaan program-program pengentasan

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, definisi kemiskinan adalah kondisi yang membuat seseorang atau sekelompok orang, laki-laki

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Disampaikan Oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Bidakara, 9 10 Februari 2011 Umum Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2011

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Kemiskinan di Indonesia merupakan kemiskinan multidimensi. Berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan diarahkan ke dalam bentuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Sulawesi Hari/ Tanggal : Jumat/30 April 2010 Sesi

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010 MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A

Lebih terperinci

Jakarta, Desember 2010 Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Negara PPN/Bappenas. Edi Effendi Tedjakusuma

Jakarta, Desember 2010 Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Negara PPN/Bappenas. Edi Effendi Tedjakusuma KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015 Kode Program/Kegiatan INDIKATOR 1 2 3 4 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM 1 Penyusunan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI 1. Dasar Hukum : a. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Mengatur antara lain pemisahan peran,

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan STRATEGI NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN TAHUN 2019 Rahma Iryanti Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jakarta, 11 Februaru 2016 TARGET PEMBANGUNAN TPT Kondisi Terkini

Lebih terperinci

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN 1 Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda

Lebih terperinci

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan,

Lebih terperinci

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perekonomian meliputi koperasi

Lebih terperinci

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan, CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) atau Support for Poor and Disadvantaged Area (SPADA) merupakan salah satu program dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014 Realisasi Tahun Anggaran 2014 Pada tahun 2014 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah mendapatkan total anggaran sebesar Rp 61.375.930.000,- namun dalam realisasinya anggaran tersebut terserap sebesar

Lebih terperinci

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH 7.1. Isu Strategis Berbagai masalah yang dialami oleh miskin menggambarkan bahwa kemiskinan bersumber dari ketidakberdayaan dan ketidakmampuan dalam memenuhi

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KEAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai

Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rapat Koordinasi Tingkat Nasional

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DAERAH PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PROVINSI JAMBI

RENCANA AKSI DAERAH PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PROVINSI JAMBI RENCANA AKSI DAERAH PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PROVINSI JAMBI Tabel 1 : Program dan Kegiatan untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat 1. Pengembangan Agribisnis. 1. Mengembangkan sarana

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DEPUTI BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN, DAN UKM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BAPPENAS Rapat Koordinasi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 FORUM KABUPATEN RKPD DIY 2018

PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 FORUM KABUPATEN RKPD DIY 2018 PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 FORUM KABUPATEN RKPD DIY 2018 OUTLINE Capaian Pembangunan di Kabupaten Sleman Kemiskinan Ketimpangan Pendapatan Ketimpangan Wilayah Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PERLUASAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM MANDIRI) UNTUK MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL Paparan: Deputi Bidang Koordinasi

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK

DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK 10 TEMA PENANGGUNGJAWAB BEKERJSAMA DENGAN DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai

Lebih terperinci

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun KONDISI MAKRO KEMISKINAN Target RPJMN, tingkat kemiskinan 2015 8% di tingkat Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat berada di peringkat ke-8 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Indikator kinerja Tujuan. Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan SKPD

Indikator kinerja Tujuan. Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan SKPD Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 2 : Optimalisasi Pemanfaatan / Sumberdaya Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat No Tujuan Indikator kinerja Tujuan Kebijakan

Lebih terperinci

I. Permasalahan yang Dihadapi

I. Permasalahan yang Dihadapi BAB 34 REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DI WILAYAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATRA UTARA, SERTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA TENGAH I. Permasalahan

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Jawa-Bali Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Jakarta, 28

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Rapat Koordinasi TKPK Tahun 2015 dengan Tema : Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Soreang, 27 November 2015 KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN MENTERI DALAM NEGERI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH GUBERNUR BANK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN MENTERI DALAM NEGERI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH GUBERNUR BANK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN MENTERI DALAM NEGERI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH GUBERNUR BANK INDONESIA NOMOR: 351.1/KMK.010/2009 NOMOR: 900-639A TAHUN 2009 NOMOR: 01/SKB/M.KUKM/IX/2009

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004

Lebih terperinci

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN. 2 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS

REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS REKAPITULASI USULAN KEGIATAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (UKPPD) TAHUN 2014 JAWA BARAT FORM F0 ISU STRATEGIS I ISU STRATEGIS Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan komponen APBD yang digunakan untuk menutup kekurangan defisit APBD atau untuk memanfaatkan surplus APBD.Anggaran defisit adalah anggaran

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 3 RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 Misi 3 : Meningkakan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, penanggulangan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524

Lebih terperinci

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN DINAS PERTANIAN KEPEG DAN KEU TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA PETERNAKAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SARANA PRASARANA TANAMAN PANGAN SARANA PRASARANA TANAMAN HORTIKULTURA SARANA PRASARANA

Lebih terperinci

KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI

KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI KONDISI PENDUDUK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SAAT INI Jumlah Penduduk Kotim Tahun 2011 sebesar 397.057 Jiwa Tingkat Pendidikan dan Kesehatan Masih Rendah 7,43 % Penduduk Miskin atau 28.380 Jiwa Pada tahun

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN

MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi Meningkatnya

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MII(RO" KECIL, DAN MENENGAH A. KONDISI UMUM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa sistem

Lebih terperinci

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN,

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2009, maka disusunlah prioritas pembangunan Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kedudukan

Lebih terperinci

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGl PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan Lukita Dinarsyah Tuwo Solo, 26 Agustus 2017 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 2. KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI 3. PRIORITAS QUICK WIN Arah Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1 EKONOMI MAKRO Secara umum selama kondisi makro ekonomi Jawa Tengah per triwulan III tahun 2016 relatif melambat apabila dibandingkan dengan triwulan yang

Lebih terperinci

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasosialan,

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004 memperlihatkan kondisi yang menggembirakan, terutama

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian

Lebih terperinci