Kimia Farma (Persero), Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

KMI Wire and Cable, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Fortune Indonesia, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Indofarma (Persero) Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Panca Global Securities, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Selamat Sempurna, Tbk

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Matahari Putra Prima, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tigaraksa Satria, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk

Bank Victoria International, Tbk

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Ekadharma International, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Alam Sutera Realty, Tbk

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Fortune Indonesia, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk

Modernland Realty, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Bank Victoria International, Tbk

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Gema Grahasarana, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

Selamat Sempurna, Tbk

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Sri Rejeki Isman, Tbk

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian utama pemerintah. Akses memperoleh penanganan

KMI Wire and Cable, Tbk

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

Intiland Development, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

Equity Valuation. Cardig Aero Services, Tbk. Laporan Utama. Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan. Informasi Saham

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

Panorama Sentrawisata, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

Transkripsi:

Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi yang Semakin Sehat Untuk Ekspansi - Sumber: Bloomberg Informasi Saham Kode Saham Rp KAEF Harga Saham per 1 Pebruari 214 72 Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir 1.12 Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir 425 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 6.22 2.36 P/E Market Value Added & Market Risk P/BV 3. 25. 2.5 2. 2. 15. 1.5 1..5 1. 5.. 21 211 212. P/E P/BV Sumber: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division Pemegang Saham (%) Pemerintah RI 9,2 Publik (Masing-masing dibawah 5% kepemilikan) Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 238 info-equityindexvaluation@pefindo.co.id halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari 9,98 Sejarah PT Kimia Farma Tbk ("KAEF") berawal di tahun 1817 ketika NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, dan menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menggabungkan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (Perseroan Terbatas), untuk kemudian menjadi Perusahaan Terbuka pada tahun 21 saat tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat ini, kegiatan KAEF yang meliputi manufaktur, perdagangan dan distribusi obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, dan laboratorium klinik. Lima pabrik mendukung bisnis manufaktur KAEF dengan produksi mencapai 32 jenis obat-obatan. KAEF juga merupakan pemimpin dalam pasar ritel farmasi dengan total 5 apotek di Indonesia, sedangkan untuk perdagangan dan distribusi KAEF didukung 44 cabang dan 338 salesman untuk melayani 18.672 outlet yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 212, ada 64 klinik dan 33 laboratorium yang mendukung visi KAEF untuk menjadi perusahaan kesehatan terpadu. Halaman 1 dari 15 halaman

PARAMETER INVESTASI Kondisi Industri Farmasa yang Semakin Sehat Kami memperkirakan bahwa banyak faktor mendukung pertumbuhan KAEF di masa depan, seperti: Jumlah penduduk yang besar dengan semakin banyak orang kelas menengah, memicu permintaan untuk perawatan kesehatan dan kualitas produk farmasi yang lebih baik. Peningkatan kesejahteraan juga mengerek permintaan untuk jenis pelayanan lainnya, seperti perawatan kecantikan, dimana KAEF juga memberikan jasa tersebut. Program perawatan kesehatan baru dari Pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 214, yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional - "SJSN"). Program ini akan menambah jumlah orang dengan usia di atas 65 tahun untuk industri kesehatan, karena perawatan kesehatan mereka kini ditanggung Pemerintah, asalkan mereka adalah anggota dari program ini. Mempertimbangkan hal ini, kami melihat bahwa penjualan di industri farmasi akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 214. Memiliki Keunggulan Kompetitif KAEF dipercaya oleh Pemerintah Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan yang memproduksi narkotika yang digunakan untuk keperluan pengobatan. Keunggulan kompetitif ini membedakan KAEF dengan produsen obat-obatan lainnya. Selain itu, KAEF merupakan pemimpin di bidang ritel farmasi di Indonesia. Per akhir tahun 213, terdapat sekitar 5 apotek KAEF di seluruh Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, Perusahaan dianugerahi sebagai Top Brand for Drugstore di tahun 213. Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Dengan dimulainya program SJSN di tahun 214, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan akan meningkat. Sebagai akibatnya, KAEF berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka untuk obat generik, dan menambah 1 klinik dan apotek di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini, dibutuhkan sekitar Rp25 miliar belanja modal. Namun, kami berpandangan bahwa KAEF memiliki saldo kas yang cukup, karena mereka sudah memiliki sekitar Rp17 miliar kas di tangan, dan sekitar Rp667,2 miliar dari piutang pada 9M13, yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi tersebut. Prospek Usaha Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar (sekitar 25 juta orang) ditambah kelas menengah yang terus tumbuh, adalah tempat yang baik untuk industri farmasi. Meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah sejalan dengan peningkatan kesadaran kesehatan membuat permintaan untuk kualitas obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik (seperti klinik kecantikan) meningkat. Perhatian Pemerintah seperti yang dibuktikan dengan berlakunya program jaminan pemeliharaan kesehatan, yang dikenal sebagai SJSN pada tahun 214, memberikan kesempatan yang lebih baik untuk perusahaan farmasi, seperti KAEF untuk tumbuh. Hasilnya, kami melihat bahwa prospek KAEF dalam jangka panjang akan lebih menarik, dan membuat kami percaya bahwa pendapatan KAEF akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate ("CAGR") 14%. Tabel 1 : Ringkasan Kinerja 21 211 212 213P 214P Penjualan [Rp Miliar] 3.184 3.481 3.734 3.917 4.471 Laba sebelum pajak [Rp Miliar] 179 232 278 253 29 Laba bersih [Rp Miliar] 139 172 25 189 217 EPS [Rp] 25 31 37 34 39 Pertumbuhan EPS [%] 122 24 19 (8) 15 P/E [x] 6,4 11, 2, 21,1* 18,4* PBV [x],8 1,5 2,9 2,2* 2,* Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham KAEF tanggal 1 Pebruari 214 Rp72/saham 11 Pebruari 214 Halaman 2 dari 15 halaman

Growth Expectations Kimia Farma (Persero), Tbk GROWTH-VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance ( CP ), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations ( GE ), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent Value Managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation Builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-Loaded Value Managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth-Value Map (KAEF, Sektor Farmasi) 6 5 4 3 2 1-1 -2 Q-2 Q-1 MERK KLBF SQBI KAEF TSPC INAF DVLA Q-4 Q-3 1 2 3 4 Current Performance (CP) Sumber:Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing KAEF saat ini terletak di klaster Expectation Builders (Q-2). KAEF terletak di klaster di mana kinerja Perseroan saat ini lebih rendah dari ekspektasi pasar, tetapi ekspektasi pasar akan pertumbuhan KAEF di masa depan berada di atas benchmark. Kami percaya bahwa dengan mengoptimalkan kemampuan internal mereka, dan melakukan tindakan yang mendorong persepsi pasar akan keberhasilan kinerjanya, KAEF akan segera melompat ke Excellent Value Managers (Q-1) klaster. 11 Pebruari 214 Halaman 3 dari 15 halaman

INFORMASI BISNIS Profil Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), adalah sebuah perusahaan farmasi terbuka yang didirikan pada tahun 1871. Pada saat itu, KAEF adalah satu-satunya perusahaan farmasi di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan, dan menggabungkan beberapa perusahaan farmasi termasuk KAEF menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Pada tahun 1971, badan hukumnya berubah menjadi Perseroan Terbatas, dan namanya diubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 21, KAEF tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sekarang, Pemerintah Indonesia memiliki persentase terbesar dari kepemilikan saham (9,2%). Di bawah ini adalah beberapa milestones KAEF hingga saat ini: Gambar 2: Milestones KAEF 1871 Pendirian NV Chemicallen Handle Rathkamp & Co 1958 Pemerintah Indonesia menasionalisasi dan menggabungkan Perusahaan menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. 1971 Merubah badan hukum menjadi Perusahaan Terbatas Merubah nama menjadi PT Kimia Farma (Persero) 21 Tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Merubah namanya menjadi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Dengan semangat inovasi, saat ini KAEF memantapkan dirinya sebagai perusahaan farmasi terintegrasi yang aktif dalam pembuatan obat-obatan, penelitian dan pengembangan, farmasi ritel, klinik kesehatan, laboratorium klinik, perdagangan dan distribusi. Tabel 2: Aktivitas Utama KAEF Perusahaan Aktivitas Utama Perusahaan PT Kimia Farma Tbk (Holding) Pembuatan, Riset dan Pengembangan, Pemasaran PT Kimia Farma Apotek PT Kimia Farma Trading & Distribution PT Sinkona Indonesia Lestari Apotek, Klinik Kesehatan Perdagangan dan Distribusi Pembuatan dan Pemasaran Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing PT Kimia Farma (Tbk) Perusahaan Induk Perusahaan induk ini memproduksi obat-obatan, obat-obatan herbal, yodium, kina dan produk turunannya, serta minyak nabati. Ada lima fasilitas produksi yang tersebar di beberapa kota Indonesia 11 Pebruari 214 Halaman ke 4 dari 15 halaman

Tabel 3: Pabrik PT Kimia Farma Tbk (Holding) Kimia Farma (Persero), Tbk Pabrik Jakarta Jenis Produk Tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirup kering, suspense/sirup, krim, injeksi, produk betalaktam, narkotika dan Antiretroviral. Bandung Garam kina dan turunannya, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), tablet, tablet salut, sirup, serbuk oral, pil KB dan obat herbal. Semarang Watudakon Minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika. Yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat, kapsul lunak, tablet, tablet salut, salep, krim, suppositoria serta cairan obat luar. Medan Tablet, krim dan kapsul Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pabrik-pabrik ini memproduksi 32 jenis produk sebagai berikut: Tabel 4: Produk KAEF Lini Produksi Jenis Produk Generik 151 Consumer Health Products OTC (Over The Counter) Obat-obatan herbal Kosmetik 17 12 25 Branded Ethical 51 Antiretroviral (ARV) 4 Narkotik 12 Kontrasepsi 7 Bahan baku 23 Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Dilengkapi dengan laboratorium formulasi dan analisis laboratorium, ekstraksi bahan alami, dan perkebunan percobaan, PT Kimia Farma Tbk (Holding) juga melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru Perusahaan. Perusahaan Induk ini juga mengekspor produk-produknya untuk memenuhi permintaan obat di negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Kegiatan pemasaran yang didukung oleh sekitar 453 tenaga lapangan, 13.497 dokter dan 1.34 rumah sakit. PT Kimia Farma Trading & Distribution ( KFTD ) Dengan 44 cabang dan total 338 salesman untuk melayani 1.384 apotek, 386 sub distribusi KFTD, 1.621 toko obat, 3.544 pedagang bebas, 1.598 rumah sakit dan 1.139 pasar modern. Anak perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan produk Perusahaan PT Kimia Farma Apotek ( KFA ) 11 Pebruari 214 Halaman 5 dari 15 halaman

Melalui anak perusahaan ini, KAEF menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan 412 apotek di 212. Penambahan outlet farmasi menjadi salah satu strategi KAEF untuk meningkatkan penetrasi pasar selain melalui program franchise. KFA juga menjalankan klinik kesehatan dan laboratorium klinik. Klinik dan Laboratorium menyediakan layanan pengobatan kuratif, penanganan darurat tingkat pertama, bedah minor, imunisasi, layanan pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kehamilan dan bayi, dll. Pada tahun 212 terdapat 64 klinik dan 33 laboratorium klinik PT Sinkona Indonesia Lestari ( SIL ) Pada tahun 211, KAEF mengakuisisi SIL yang memiliki kegiatan usaha sebagai produsen kina dan produk turunannya. Pada tahun 212, SIL meningkatkan kapasitas produksi dari 1 ton menjadi 15 ton per tahun. Pada tahun 213, SILL menjual 12 ton dan menghasilkan 115 ton produk jadi dengan standar pharmacopoeia atau sesuai dengan spesifikasi pembeli Gambaran Makro Ekonomi Indonesia: Fajar Baru di 214 Pada 12 November 213, Bank Indonesia ( BI ) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan ( BI Rate ) sebesar 25 basis poin ( bps ) menjadi 7,5%, sejalan dengan tariff Lending Facility dan Deposit Facility yang naik menjadi 7,5% dan 5,75%. Hal ini menandai kelima kalinya BI menaikkan suku bunga acuan dari titik terendah 5,75 % pada bulan Mei 213. Antisipasi ini bergerak dibuat untuk mencegah jatuh bebasnya perekonomian Indonesia pada tahun 213 karena pengurangan quantitative easing di Amerika Serikat, dan juga untuk mempersempit kesenjangan defisit neraca berjalan Indonesia saat ini. Akibatnya, ekonomi Indonesia pada 213 melambat menjadi 5,8% YoY. Pada tahun 214, kami memperkirakan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping kegiatan Pemilihan Umum Nasional yang akan berlangsung sampai Juli 214. Oleh karenanya, perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 5,9% YoY pada tahun 214. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,5%, karena permintaan produk akan melandai dengan peningkatan BI Rate. Kami berharap bahwa Rupiah akan menguat dalam jangka menengah, dibantu oleh euforia Pemilu serta FDI, suku bunga domestik dan ekspor yang lebih tinggi. BI juga telah merilis beberapa upaya untuk mengurangi volatilitas rupiah, dengan menandatangani perjanjian swap bilateral sebanyak USD25,5 miliar untuk mengurangi guncangan eksternal ke depan. Tabel 5: Indikator Ekonomi Indonesia 212 213* 214P* Pertumbuhan PDB (%, YoY) Inflasi (%, YoY) Nilai Tukar (Rp/USD) BI rate (%) 6,2 4,3 9.67 5,75 5,8 8,5 11.9 7,5* 5,9 5,5 1.7 7, Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Industri Farmasi yang Menjanjikan di Masa Datang Kami berpandangan bahwa industri farmasi memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa datang. Jumlah penduduk yang besar diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah (diproyeksikan menjadi 15 juta orang pada tahun 214) menyiratkan kebutuhan yang lebih besar dari produk farmasi yang berkualitas dan pelayanan kesehatan khususnya obat resep. Belanja pemerintah untuk industri farmasi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 214, karena dilaksanakannya sistem jaminan sosial nasional (atau Sistem Jaminan Sosial Nasional - SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - "BPJS". Dengan program baru ini, industri farmasi di Indonesia akan semakin cerah, karena lebih banyak orang yang sudah di atas 65 berhak untuk menerima perawatan kesehatan, selama mereka adalah anggota dari BPJS. Sehingga, pasar farmasi Indonesia diperkirakan akan mencapai USD6,61 miliar pada tahun 214. 11 Pebruari 214 Halaman 6 dari 15 halaman

Gambar 3: Pasar Farmasi Indonesia USD miliar 8 7.4 7 6 5 4.58 4.85 5.88 6.61 4 3 2 1 211 212 213F 214F 215F Pendapatan industri farmasi (USD miliar) Sumber: Presentasi GP Farmasi Indonesia, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Dipercaya Karena Luasnya Jaringan Pemasaran Kami percaya bahwa KAEF bukan perusahaan farmasi biasa, karena mereka tidak hanya aktif dalam pembuatan obat-obatan, tetapi juga aktif dalam mendistribusikan obat-obatan Perusahaan atau pihak ketiga. Dengan sekitar 5 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, KAEF adalah pemimpin dalam pasar ritel farmasi di Indonesia. Dengan jaringan yang luas tersebut, banyak perusahaan farmasi mempercayai KAEF dalam mendistribusikan produk mereka. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang tinggi dari penjualan obat-obatan pihak ketiga hingga 9M13 (68%). Gambar 4: Jumlah Apotik KAEF 211 213F Gambar 5: Kontribusi Penjualan Obat-obatan Pihak Ketiga, 211-9M13 6 74% 73% 5 4 383 412 5 72% 7% 68% 68% 3 66% 64% 63% 2 62% 1 6% 58% 211 212 213 56% 211 212 9M13 Jumlah Apotek KAEF (unit) Kontribusi pendapatan dari penjualan obat pihak ketiga Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Memiliki Keunggulan Kompetitif di Bisnis Pembuatan Obat-Obatan KAEF menghasilkan banyak obat-obatan melalui pabrik-pabriknya, termasuk diantaranya narkotika dan Antiretroviral ("ARV") untuk obat-obatan. Dengan sistem manajemen mutu seperti dibuktikan dengan standar ISO 91:28 yang diterima, pabrik-pabrik KAEF di Jakarta dinilai oleh Pemerintah Indonesia, sebagai satu-satunya pabarik yang dapat menghasilkan narkotika dan ARV. Selain itu, pabrik KAEF di Watudakan, dikenal sebagai satu-satunya pabrik pengolahan tambang yodium di Indonesia. Pabrik ini memproduksi besi sulfat sebagai bahan utama dalam produksi tablet suplemen darah. Kami percaya bahwa masih ada ruang besar untuk tumbuh untuk produk ini, karena rasio utilisasi untuk ARV hanya 42% pada tahun 212, dan KAEF baru saja menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan Jepang (Mitsui, Gohdo dan Kanto) untuk mengembangkan tambang yodium di Jombang dan Mojokerto, dalam rangka meningkatkan produksinya menjadi 5 ton per tahun. 11 Pebruari 214 Halaman 7 dari 15 halaman

Gambar 6: Volume Produksi dan Tingkat Utilisasi Produk ARV, 21-212 % 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % 29 21 211 212 butir 6,, 5,, 4,, 3,, 2,, 1,, - Volume produksi ARV (butir) Tingkat utilisasi untuk produk ARV (%) Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Terus Berekspansi Untuk Mengantisipasi Permintaan Dengan penerapan SJSN, kami percaya bahwa permintaan untuk obat-obatan, terutama obat generik, akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar obat yang digunakan dalam program ini adalah obat generik. Saat ini, kapasitas produksi KAEF untuk obat generik adalah 1,4 miliar lembar tablet dan 249,7 juta kapsul per tahun. Selain itu, kami percaya bahwa rencana KAEF untuk mendirikan 1 klinik lain pada tahun 214 adalah tepat, karena program SJSN tidak hanya untuk mengganti obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga biaya untuk konsultasi dokter. Pada akhir tahun 213, KAEF sudah memiliki sekitar 2 klinik di Indonesia. Gambar 7: Jumlah Klinik KAEF, 212 214P Unit 35 3 3 25 2 2 15 1 5 64 212 213P 214P Jumlah klinik KAEF Sumber: PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Pilihan Utama Masyarakat Pada 213, KAEF sekali lagi mendapat penghargaan sebagai Top Brand untuk kategori Drugstore sebagai pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam membangun merk untuk ke lima kali berturut-turut. Penghargaan ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya KAEF untuk membangun rantai apotek di seluruh Indonesia, dan tidak hanya menjadi pemimpin pasar dalam hal jumlah apotek tetapi juga merek nomor satu dalam pikiran masyarakat untuk apotek. 11 Pebruari 214 Halaman 8 dari 15 halaman

KEUANGAN Terus Mencatat Pertumbuhan Pendapatan Secara keseluruhan, kinerja KAEF terus menunjukkan tren membaik. Dari Rp6,3 triliun pendapatan tahun 21, pendapatan KAEF membaik menjadi Rp7,3 triliun pada 212. Hal ini terus berlanjut di 9M13 dimana pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun, lebih baik dari 9M12 yaitu Rp5,4 triliun. Kinerja tersebut berkaitan dengan penjualan KAEF untuk pasar domestik, yang juga menunjukkan kinerja yang membaik dari Rp3,1 triliun di tahun 21 menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 212, dan pada 9M13 terus tumbuh sebesar 2% YoY. Sementara itu, penjualan KAEF untuk pasar luar negeri menunjukkan tren yang turun-naik. Dari Rp51,8 miliar pendapatan pada tahun 21, turun menjadi Rp49 miliar pada tahun 211 kemudian rebound ke Rp145,2 miliar pada tahun 212. Pada 9M13, pendapatan dari penjualan di luar negeri turun sebesar (6%) YoY menjadi Rp11 miliar Gambar 8: Pendapatan KAEF, 21 Sept 13 Gambar 9: Pendapatan KAEF dari Domestik dan Luar Negeri, 21 Sept 13 Rp, miliar 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, - 9% 6% 6,316 6,913 7,323 5,422 5,531 21 211 212 9M12 9M13 % 1% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % Rp, miliar 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 - Rp, miliar 16 14 12 1 8 6 4 2 21 211 212 9M12 9M13 Pendapatan KAEF (Rp, miliar) Pertumbuhan pendapatan KAEF (%) Penjualan KAEF di Pasar Domestik (Rp miliar) Pendapatan KAEF di pasar ekspor (Rp, miliar) Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Mempertahankan Jumlah Hutang Berbunga yang Rendah Di tahun-tahun sebelumnya, kami melihat bahwa KAEF mampu membiayai kegiatan operasionalnya dengan kas internal, menjadikan hutang berbunga KAEF tetap rendah selama periode 21-212. Jumlah utang berbunga KAEF pada tahun 21 adalah sebesar Rp48 miliar dan turun menjadi Rp28 miliar pada tahun 212. Namun, di 9M13 naik menjadi Rp144 miliar, sebagai akibat naiknya pinjaman bank jangka pendek hingga mencapai Rp14 miliar, dimana sebagian besar digunakan untuk membiayai piutang. Namun, kami percaya kenaikan ini tidak mengkhawatirkan, karena jumlah hutang berbunga terhadap ekuitas hanya.9x di 9M13. Gambar 1: Jumlah Hutang Berbunga KAEF Rp, miliar (x) 16.1 14.9.8 12.7 1.6 8.5 6.4.3 4.2 2.1-21 211 212 9M13 Kewajiban pembiayaan jangka panjang (Rp, miliar) Kewajiban pembiayaan jangka pendek (Rp, miliar) Hutang bank jangka pendek (Rp, miliar) Interest bearing debt to equity ratio (x) Sumber: PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 11 Pebruari 214 Halaman 9 dari 15 halaman

Kas yang Cukup Untuk Ekspansi Pada tahun 214, KAEF berencana untuk meningkatkan jumlah apotek dan klinik sebanyak 1 unit masing-masing, dan meningkatkan kapasitas obat generik untuk mengantisipasi permintaan. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp25 miliar dari belanja modal. Kami melihat kas internal KAEF cukup untuk rencana tersebut. Dengan sekitar Rp17 miliar kas di tangan dan sekitar Rp667,2 miliar piutang, kami percaya bahwa KAEF memiliki uang tunai yang cukup. Gambar 11: Kas dan Piutang KAEF, 21 9M13 9 8 7 6 5 4 3 2 1 459 358 384 667 265 199 316 17 21 211 212 9M13 Kas KAEF (Rp, miliar) Piutang KAEF (Rp, miliar) Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Peningkatan Upah Minimum Regional Mengikis Marjin KAEF Selama 9M13 kami melihat bahwa meningkatnya Upah Minimum Regional ("UMR") memberikan efek terhadap marjin KAEF itu. Biaya upah selama 9M13 naik hingga Rp391 miliar, sedangkan pada 9M12 biaya tersebut hanya Rp341 miliar. Oleh karenanya, marjin laba operasi KAEF terkikis dari 7,8% di 9M12 menjadi 6,1% di 9M13. Untuk mengatasi masalah ini, kami melihat bahwa strategi KAEF untuk pindah ke layanan yang memberikan marjin yang lebih tinggi, seperti klinik kecantikan, benar-benar tepat. Gambar 12: Biaya Upah KAEF dan Marjin Laba Operasi, 9M12 Vs 9M13 4 39 38 7.8% 391 9.% 8.% 7.% 37 6.1% 6.% 36 5.% 35 34 341 4.% 3.% 33 2.% 32 1.% 31 9M12 9M13.% Biaya upah (Rp, miliar) Marjin laba operasi KAEF (%) Sumber : PT Kimia Farma Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing 11 Pebruari 214 Halaman 1 dari 15 halaman

ANALISA SWOT Tabel 6: Analisa SWOT Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Pengalaman yang panjang di industri farmasi. Aktif di bisnis hulu hingga hilir. Dianugrahi sebagai Top Brand of Pharmacies untuk lima tahun berturutturut. Satu-satunya perusahaan farmasi yang memproduksi narkotika untuk obatobatan. Pemimpin dalam jumlah apotek. Sebagian bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri. Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Diberlakukannya program SJSN. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Permintaan klinik kecantikan meningkat. Volatilitas nilai tukar. Kompetisi yang ketat di Industri farmasi. 11 Pebruari 214 Halaman 11 dari 15 halaman

TARGET HARGA VALUATION Methodology Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) KAEF jika dibandingkan dengan metode pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 1% saham KAEF per 1 Pebruari 214, menggunakan laporan keuangan KAEF per 3 September 213 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 12,61% dan Cost of Equity sebesar 12,91% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 7 : Asumsi Risk free rate (%)* 9,1 Risk premium (%)* 2,19 Beta (x)** 1,78 Cost of Equity (%) 12,91 Marginal tax rate (%) 25, Interest Bearing Debt to Equity Ratio,9 WACC (%) 12,61 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 1 Pebruari 214 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham 6 Pebruari 214 Estimasi Target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 1 Pebruari 214 adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 12,61% adalah Rp1.33 Rp1.142 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (PBV 3,65x and P/E 22,6x) adalah sebesar Rp752 - Rp1.185 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 7% untuk DCF dan 3%untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka Estimasi Target harga referensi saham KAEF untuk 12 bulan adalah Rp95 Rp1.155 per lembar saham. Tabel 8: Ringkasan Penilaian Metode DCF Konservatif Moderat Agresif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 92 968 1.17 PV Terminal Value [Rp miliar] 4.793 5.45 5.298 Non-Operating Asset [Rp miliar] 17 17 17 Net Debt [Rp miliar] (144) (144) (144) Total Equity Value [Rp miliar] 5.739 6.4 6.34 Number of Share [juta saham] 5.554 5.554 5.554 Fair Value per Share [Rp] 1.33 1.87 1.142 Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 12 dari 15 halaman

Tabel 9: Perbandingan GCM KAEF EPMT TSPC Rata-rata Valuasi, 1 Pebruari 214 P/E [x] 22,4 23,15 2,64 22,6 P/BV [x] 2,64 3,55 4,76 3,65 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Tabel 1: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x) Est. EPS (IDR) Est. BV/Share (IDR) Value (IDR) P/BV 3,62-325 1.185 P/E 21,69 34-752 Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi valuasi Saham & Indexing Tabel 11: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Rata-rata Batas atas 1.142 1.185 1.155 Batas bawah 1.33 752 95 Bobot 7% 3% Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 13 dari 15 halaman

Table 12: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp miliar) 21 211 212 213P 214P Penjualan 3.184 3.481 3.734 3.917 4.471 Harga Pokok Penjualan (2.279) (2.443) (2.559) (2.693) (3.75) Laba Kotor 95 1.38 1.175 1.224 1.397 Beban Operasi (758) (794) (89) (959) (1.97) Laba Operasi 146 244 285 265 3 Pendapatan [Beban] 32 (12) (7) (12) (1) Laba Sebelum Pajak 139 172 25 253 29 Gambar 13: P/E dan P/BV P/E 3. 2.5 2. 1.5 1..5 P/BV 25. 2. 15. 1. 5. Pajak (4) (6) (73) (63) (73) Hak Minoritas.. (1) (1) (1). 21 211 212. Laba Bersih 139 172 25 189 217 P/E P/BV Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 13: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (Rp miliar) Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 14: ROA, ROE dan TAT 21 211 212 213P 214P ROA, ROE 16% TAT 2. Aset Kas dan setara kas 265 199 316 493 634 Piutang 358 384 459 441 53 Piutang lain 11 8 6 6 7 Persediaan 387 456 53 547 576 Aset lancar jangka pendek 119 215 194 49 466 Piutang jangka panjang 1 1 1 2 2 Penyertaan 1 1 1 Aset tetap 413 427 449 53 464 Aset tidak digunakan 9 9 9 9 9 Beban ditangguhkan 5 4 1 4 5 Aset tak berwujud - - 3 2 2 Aset pajak tangguhan 32 35 38 4 46 Aset jangka panjang lain 57 54 68 84 96 Total Aset 1.657 1.794 2.76 2.541 2.811 Kewajiban Hutang bank jangka pendek 39 14 17 12 11 Hutang dagang 31 284 341 347 396 Hutang pajak 27 44 47 74 84 14% 1.95 12% 1.9 1% 8% 1.85 6% 1.8 4% 1.75 2% % 1.7 21 211 212 TAT (x) ROA (%) ROE (%) Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing Tabel 14: Rasio Kunci Ratio 21 211 212 213P 214P Pertumbuhan [%] Penjualan 12 9 7 5 14 Laba Operasi 31 67 17 (7) 13 Laba Bersih 122 24 19 (8) 15 Uang muka pelanggan - 1 2 1 1 Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan jangka pendek 63 78 91 81 92 4 5 4 2 2 Kewajiban jangka pendek 35 33 35 7 8 Kewajiban imbalan kerja 5 5 6 2 2 Profitabilitas [%] Marjin laba kotor 28 3 31 31 31 Marjin laba operasi 5 7 8 7 7 Marjin EBITDA 6 8 9 7 8 Marjin laba bersih 4 5 5 5 5 ROA 8 1 1 7 8 Kewajiban jangka panjang 69 77 91 14 14 ROE 12 14 14 1 11 Total Kewajiban 543 542 635 738 79 Total Ekuitas 1.114 1.253 1.442 1.84 2.21 Solvabilitas [X] Debt to Equity,5,4,4,4,4 Debt to Asset,3,3,3,3,3 Sumber: PT Kimia Farma Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Likuiditas [X] Current ratio 2,4 2,7 2,8 3, 3,2 Quick ratio 1,3 1,3 1,5 1,5 1,7 Sumber: PT Kimia Farma Tbk. Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & indexing 11 Pebruari 214 Halaman 14 dari 15 halaman

DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang te rjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp2..,- dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http:// Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 11 Pebruari 214 Halaman 15 dari 15 halaman