Tunas Baru Lampung, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tunas Baru Lampung, Tbk"

Transkripsi

1 Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber : Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Informasi Saham Kode Saham Rp TBLA Harga Saham 19 Maret Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir 650 Harga Terendah 52 Minggu Terakhir 470 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) Market Value Added & Market Risk Sumber : Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Stock Valuation Last Current High Low Pemegang Saham* (%) PT Budi Delta Swakarya 30,05 PT Sungai Budi 28,63 Publik (masing-masing dibawah 5%) 41,32 *Per 31 Desember 2012 Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id Didirikan pada tahun 1973, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) adalah salah satu pelopor dalam industri pertanian Indonesia. Perusahaan memiliki perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu dan memproduksi produk turunannya. TBLA saat ini mengelola 99,5 ribu hektar perkebunan kelapa sawit serta memproduksi dan mengekspor minyak kelapa sawit (CPO), minyak inti sawit (PKO) dan produk sampingan minyak sawit ke negaranegara Eropa, Asia dan Afrika. TBLA juga memproduksi dan mendistribusikan minyak goreng sawit untuk pasar domestik dengan merek dagang "Rose Brand", serta mengelola perkebunan nanas. Pada 2011, TBLA memperluas bisnisnya dan membangun sebuah pabrik gula di Way Lunik, Lampung, dan perkebunan tebu seluas ha. akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini 20 Maret 2013 Halaman 1 dari 12

2 PARAMETER INVESTASI Penyesuaian Target Harga Kami telah melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan Target Harga kami turun ke kisaran Rp620-Rp750 per saham, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: Krisis ekonomi global belum berakhir. Meskipun ada sentimen positif bahwa yang terburuk telah berlalu, pemulihan ekonomi tetap rapuh dan lambat. Namun sejalan dengan pemulihan pasar global, kami berharap berkurangnya defisit neraca transaksi berjalan dan meningkatnya neraca modal akan membantu apresiasi Rupiah. Melonjaknya tingkat persediaan kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan permintaan; menyebabkan rata-rata harga CPO di tahun 2012 menurun sekitar 11% YoY. Melihat ke depan, prospek harga CPO tidak begitu positif. Tahun ini, Cina mulai memberlakukan persyaratan kualitas yang ketat pada impor minyak olahan kelapa sawit dan India menerapkan bea masuk 10% pada CPO dan 20% pada minyak olahan kelapa sawit, menciptakan tantangan lebih besar bagi pasar minyak kelapa sawit. Ekspansi perkebunan. Di tahun 2012, TBLA memperluas perkebunannya ke Banyuasin, Sumatera Selatan, dan Pontianak, Kalimantan Barat, dengan total luas 49,6 ribu ha, membuat kepemilikan total lahan menjadi 99,5 ribu ha. Hal ini menciptakan land bank yang luas untuk pertumbuhan di masa depan, dan mencapai 40% dari total perkebunan yang dikelola. Sebelum ekspansi ini, lebih dari 85% dari total lahan TBLA telah tertanami, dengan lahan yang belum menghasilkan hanya terhitung sekitar 10%. Selesainya dermaga baru. Dermaga baru TBLA di Waylunik, Lampung, akan memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan ekspor perusahaan, terutama dalam hal logistik. Penurunan pendapatan. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2012 (9M12), TBLA membukukan penurunan pendapatan 3,5% YoY, disebabkan oleh penurunan ratarata harga jual (RHJ), khususnya minyak inti sawit dan bungkil sawit. Untuk setahun penuh, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan TBLA tetap datar menjadi Rp3,81 triliun, dibandingkan dengan Rp3,73 triliun pada tahun Melihat ke tahun 2013, kami percaya perusahaan dapat menghasilkan pendapatan Rp4,41 triliun (tumbuh 15,6% YoY), sebab gula rafinasi mulai menghasilkan pendapatan di semester pertama tahun ini. Proyeksi laba yang melemah. Laba TBLA tahun ini akan tetap tertekan oleh rendahnya harga CPO, fluktuasi nilai tukar, pembayaran bunga yang lebih tinggi dan meningkatnya beban tenaga kerja dan biaya. Walaupun demikian, untuk periode , kami memperkirakan tingkat pertumbuhan laba bersih sebesar 12% per tahun (CAGR), mewakili pandangan positif kami terhadap industri perkebunan dan kemampuan perusahaan untuk tumbuh di tahun-tahun mendatang. Asumsi risk free rate, risk premium, and beta adalah berturut-turut sebesar 5,5%, 7,6%, dan 1,1x. Prospek Usaha Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tumbuh sebesar 3,5% YoY di 2013 dan 4,1% pada tahun Walau ekonomi global sedang dalam proses menuju kestabilan, efek positifnya masih terbatas pada pasar keuangan dan belum dirasakan pada ekonomi riil. Meskipun dalam ketidakpastian, permintaan minyak kelapa sawit global tumbuh stabil sebesar 5% pada tahun Di dalam negeri, permintaan minyak sawit diperkirakan mencapai 7 juta ton tahun ini, dengan Indonesia siap untuk menyalip India sebagai konsumen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kami percaya semua ini pertanda baik bagi TBLA, yang mendistribusikan produknya baik di dalam maupun luar negeri. Dengan pengoperasian dermaga baru, dimulainya kegiatan usaha perusahaan gula rafinasi dan ekspansi perkebunan, kami meramalkan jalan positif di depan bagi TBLA. Pendapatan perusahaan diperkirakan tumbuh 13% CAGR untuk periode Tabel 1: Ringkasan Kinerja P 2013P 2014P Pendapatan [Rp miliar] Laba Sebelum Pajak [Rp miliar] Laba Bersih [Rp miliar] EPS [Rp] 49,9 84,8 53,6 72,0 106,9 Pertumbuhan EPS [%] (1,7) 69,9 (36,8) 34,2 48,5 P/E [x] 8,2 7,0 9,1 6,7* 4,5* PBV [x] 1,6 1,7 1,3 1,2* 1,0* Sumber: Tunas Baru Lampung Tbk. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga per 19 Maret 2013 Rp485 per saham 20 Maret 2013 Halaman 2 dari 12

3 GROWTH VALUE MAP Growth-Value Map di bawah memberikan gambaran akan ekspektasi pasar terhadap perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metrik Current Performance (CP), terletak di sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan kepada nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (GE), diletakkan pada sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent value managers (Q-1) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation builders (Q-2) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (Q-3) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaanperusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek. Asset-loaded value managers (Q-4) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth-Value Map (TBLA dan Industri Perkebunan) Sumber: Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Kami mengklasifikasikan TBLA sebagai perusahaan asset-loaded value manager (Q4). Ekspektasi pasar terhadap profitabilitas dan peluang pertumbuhan masa depan TBLA lebih rendah dibandingkan benchmark pasar. Walaupun demikian, dengan pengoperasian dermaga baru, dioperasikannya pabrik gula rafinasi baru serta land bank yang luas, kami melihat prospek TBLA yang cerah di masa depan. 20 Maret 2013 Halaman 3 dari 12

4 INFORMASI BISNIS Harga CPO akan Tetap Tertekan Tahun ini Permintaan minyak sawit global meningkat 5% pada tahun 2012, namun permintaan masih melemah, dengan tingkat persediaan minyak kelapa sawit lebih tinggi daripada permintaan, terutama di paruh kedua tahun 2012 dari produsen Malaysia. Akibatnya, rata-rata harga CPO pada tahun 2012 menurun sekitar 11%, dan pada akhir Desember harga CPO jatuh menjadi USD800/ton. Memasuki tahun 2013, pasar minyak sawit menghadapi tantangan lain. Cina telah mulai menerapkan persyaratan kualitas yang ketat pada impor minyak olahan kelapa sawit. India juga memberlakukan bea masuk 10% untuk CPO dan 20% untuk olahan minyak kelapa sawit. Meskipun demikian, terdapat beberapa kondisi positif yang dapat mendukung harga CPO, seperti defisit pasokan minyak kedelai global di 1H13, produksi kelapa sawit musiman yang rendah di 1H13, pajak ekspor Malaysia yang baru yang akan mengurangi persediaan, dan penggunaan biofuel dari minyak kelapa sawit yang lebih tinggi didorong oleh tingginya harga minyak mentah. Oleh karena itu, kami memperkirakan bahwa harga CPO secara rata-rata berada di kisaran USD900-USD950 di tahun 2013, mewakili pandangan kami bahwa prospek positif terhadap harga CPO sedikit melemah. Gambar 2: Harga CPO Internasional dan Volume Produksi dan Ekspor CPO Indonesia Harga CPO Internasional (CIF Rotterdam) Volume Produksi dan Ekspor CPO Indonesia Sumber: Bloomberg, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Perkembangan Positif di Industri Pengolahan Kelapa Sawit Domestik Dengan konsumsi minyak sawit dalam negeri sebesar 6,5 juta ton pada tahun 2012 dan diperkirakan mencapai 7 juta ton pada tahun ini, Indonesia siap untuk menyalip India sebagai konsumen minyak kelapa sawit terbesar dunia. Kebijakan pajak ekspor menguntungkan industri pengolahan kelapa sawit dan kapasitas produksi diperkirakan mencapai 30 juta ton pada tahun Volume ekspor produk kelapa sawit olahan diperkirakan tumbuh sekitar 15% pada tahun 2013 mencapai 12 juta ton, mencapai 60% dari ekspor minyak sawit total. Sementara itu, ekspor biofuel diproyeksikan tumbuh 21% tahun ini menjadi 1,7 juta kiloliter, dibandingkan dengan 1,4 juta kiloliter tahun sebelumnya. Di dalam negeri, penyerapan biofuel diperkirakan mencapai lebih dari kiloliter. Kami percaya bahwa perkembangan dalam negeri yang positif akan menguntungkan TBLA, walaupun ketidakpastian pasar global tetap tinggi. Ekspektasi Ekonomi Global dan Nilai Tukar yang Stabil Ekonomi global sedang dalam proses menuju kestabilan, tetapi efek positif ini masih terbatas pada pasar keuangan dan belum dirasakan dalam ekonomi riil. Namun, terdapat tanda-tanda bahwa yang terburuk telah berlalu. Bank-bank di zona Euro telah berhasil mengembalikan pinjaman pada tingkat yang lebih baik dari yang diharapkan, perlambatan ekonomi China tidak seburuk seperti pada tahun sebelumnya, ekonomi AS berhasil menghindari kesenjangan fiskal, dan mata uang Euro relatif stabil. Tetapi pemulihan ekonomi tetap rapuh dan lambat. Pada tahun 2013, perekonomian global diperkirakan akan tumbuh 3,5%, dari 3,2% tahun sebelumnya, dan pengangguran global diproyeksikan menurun 0,1% menjadi 11,7%. Di sisi lain, defisit transaksi berjalan Indonesia telah menyeret rupiah ke tingkat yang mungkin tidak mencerminkan nilai fundamentalnya. Tetapi dengan pasar global pulih, kami berharap defisit neraca transaksi berjalan akan berkurang dan neraca modal meningkat, sehingga nilai tukar rupiah terapresiasi. 20 Maret 2013 Halaman 4 dari 12

5 Gambar 3: Pertumbuhan Ekonomi Global dan Pergerakan Rupiah terhadap USD Pertumbuhan Ekonomi Global Pergerakan Rupiah terhadap USD Sumber: IMF, Bank Indonesia, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tantangan dan Peluang di Industri Gula Rafinasi Program revitalisasi industri gula bergerak lebih lambat dari yang direncanakan karena masalah dalam ekspansi perkebunan serta revitalisasi pabrik. Oleh karena itu, produksi gula nasional tahun ini diperkirakan akan tetap datar sekitar 2,2 juta-2,3 juta ton. Tapi Indonesia membutuhkan 2,8 juta ton gula rafinasi pada tahun 2013, meningkat dari sekitar ton di tahun lalu, sebagai akibat dari berkembangnya industri pariwisata dan makanan & minuman. Pada saat yang sama, Indonesia menghadapi masalah dalam memperluas perkebunan tebu. Oleh karena itu, produsen gula rafinasi masih akan bergantung pada gula mentah impor. Meskipun TBLA menghadapi kendala yang sulit dalam mengembangkan perkebunan tebu, pabrik baru yang telah dibangun akan meningkatkan keunggulan kompetitif TBLA dalam hal produktivitas. Dermaga Baru akan Berperan Penting bagi TBLA Dermaga TBLA yang baru saja selesai di Waylunik, Lampung, akan memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan ekspor perusahaan, terutama dalam hal logistik. Peningkatan akses ini diharapkan dapat menaikkan harga produk TBLA. Dermaga dan tangki penyimpanan yang terletak di sana dibangun dan akan dioperasikan oleh Pelindo II selama 25 tahun di bawah skema Build-Operate-Transfer. Gambar 4: Dermaga Waylunik, Lampung Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit Menciptakan Ruang yang Luas untuk Pertumbuhan di Masa Depan Pada tahun 2012, TBLA memperluas perkebunannya ke Banyuasin, Sumatera Selatan, (30 ribu ha) dan Pontianak, Kalimantan Barat, (19,6 ribu ha). Perkebunan Banyuasin memiliki 12,3 ribu ha lahan tertanam, 17%-nya merupakan tanaman menghasilkan, sedangkan perkebunan Pontianak memiliki 3,8 ribu ha lahan tertanam, 3%-nya telah menghasilkan. Dengan ekspansi tersebut, total lahan perkebunan TBLA saat ini mencapai 99,5 ribu ha. Hal ini juga memberikan land bank yang luas untuk pertumbuhan di masa depan, mencapai 40% dari total perkebunan yang dikelola. Sebelum ekspansi ini, lebih dari 85% total lahan TBLA telah ditanami, dengan lahan belum menghasilkan hanya terhitung sekitar 10%. Meningkatkan Kapasitas Pengolahan CPO Selain ekspansi perkebunan, TBLA berencana untuk membangun pabrik CPO yang kelima dengan kapasitas produksi sebesar 45 ton/jam, yang akan meningkatkan total kapasitas pengolahan menjadi 315 ton/jam pada tahun Diperkirakan menelan biaya sekitar Rp70 miliar, pabrik tersebut akan berlokasi di Desa Sukadana, Lampung. 20 Maret 2013 Halaman 5 dari 12

6 KEUANGAN Pendapatan Minyak Goreng Melonjak di Tahun 2012 Di tengah penurunan penjualan produk pada tahun 2012, penjualan minyak goreng sawit melonjak 76% YoY mencatatkan Rp873 miliar pada 9M12, penjualan terbesar kedua setelah CPO. Per 9M12, produksi minyak goreng sawit TBLA 14% YoY lebih tinggi mencapai ton. Saat ini, perusahaan memiliki tiga penyulingan minyak sawit dengan total kapasitas produksi sebesar ton/hari. Penerimaan pasar domestik yang baik terhadap minyak sawit TBLA telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan kapasitas penyulingan kelapa sawit sebesar 50% melalui kilang di Palembang. Dengan basis pasar domestik yang kuat, kami percaya rencana TBLA untuk meningkatkan kapasitas penyulingan kelapa sawit dapat mengimbangi risiko dari ketidakpastian pasar global. Gambar 5: Pendapatan CPO dan Minyak Goreng (Sebelum Eliminasi) Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Beroperasinya Pabrik Gula Rafinasi di 1H13 TBLA hampir menyelesaikan pembangunan pabrik gula di Waylunik, Lampung. Dengan kapasitas produksi 600 ton/hari, kilang ini diharapkan mulai beroperasi pada 1H13. Mengingat permintaan gula rafinasi domestik yang tinggi, kami memperkirakan TBLA dapat mencetak sekitar Rp130 miliar dalam hal pendapatan gula rafinasi pada tahun 2013, dan menyumbang 15% dari total pendapatan pada tahun Gambar 6: Progres Pembangunan Pabrik dan Proyeksi Pendapatan Gula Rafinasi Progres Pembangungan Pabrik Gula Rafinasi Proyeksi Pendapatan Gula Rafinasi Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Penurunan Pendapatan dan Meningkatnya Penjualan Domestik di tahun 2012 Selama 9M12, TBLA membukukan penurunan pendapatan 3,5% YoY yang disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual (RHJ), khususnya minyak inti sawit dan bungkil inti sawit. Secara rata-rata, TBLA mengalami penurunan RHJ sebesar 17,6% YoY di semua jenis produk meskipun terjadi peningkatan volume penjualan sebanyak 17,2% YoY. Peningkatan volume penjualan terutama berasal dari minyak goreng sawit, tumbuh 76% YoY, dan Tandan Buah Segar (TBS), tumbuh 35% YoY. Selanjutnya, karena pasar ekspor melemah, TBLA mengalihkan pasarnya ke domestik. Perlu dicatat bahwa TBLA memiliki kapasitas untuk menyeimbangkan penjualan, dan beralih ke pasar domestik selama menyusutnya pasar ekspor. Kami memperkirakan bahwa TBLA akan mencatat pertumbuhan pendapatan yang datar pada tahun 2012 sebesar Rp3,81 triliun dibanding Rp3,73 triliun pada tahun Maret 2013 Halaman 6 dari 12

7 Ekspektasi Pertumbuhan Pendapatan yang Lebih Tinggi pada Tahun ini Melihat tahun depan, kami memprediksi perusahaan dapat mencetak pendapatan sebesar Rp4,41 triliun (tumbuh 15,6% YoY), seperti gula tebu pendapatan diharapkan mulai datang pada semester pertama tahun ini. Kami memperkirakan pendapatan dari produk tebu untuk awalnya memberikan kontribusi sekitar 3% dari total, bergerak naik menjadi sekitar 15% pada tahun Kami juga memproyeksikan pendapatan dari produk sawit dan turunannya tumbuh 11,7% tahun ini, jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 1,1% di tahun Demikian pula, seiring dengan prospek pasar ekspor yang lebih baik, kami memperkirakan komposisi penjualan ekspor akan meningkat menjadi 56% total penjualan, dibandingkan dengan 51% di 9M12. Tetapi komposisi tersebut masih di bawah 70% yang terjadi pada penjualan di tahun 2011, karena pasar diperkirakan belum sepenuhnya pulih pada tahun ini. Dibayangi oleh Biaya Tinggi pada tahun 2013 namun Prospek yang Positif dalam Jangka Menengah Dengan turunnya pendapatan sebesar 3,5% YoY dan naiknya beban pokok pendapatan sebesar 5,2% YoY, laba kotor TBLA di 9M12 turun sebesar 19,5% YoY. Kenaikan beban pokok pendapatan ini terutama disebabkan oleh biaya depresiasi dan pembelian barang jadi dari pihak ketiga yang lebih tinggi. Sementara itu, meningkatnya kerugian kurs yang belum dan telah direalisasi serta beban bunga, menyebabkan laba bersih TBLA turun 41,7% YoY. Kami memperkirakan risiko kurs dan pembayaran bunga yang lebih tinggi sebagai akibat dari naiknya hutang akan tetap mempengaruhi beban biaya TBLA di tahun Selain itu, biaya tenaga kerja dan listrik diperkirakan akan meningkat tahun ini. Walaupun demikian, sepanjang periode , kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih TBLA mencapai sekitar CAGR 12%, mewakili pandangan positif kami terhadap industri perkebunan dan kapasitas pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang. Laba TBLA Gambar 7: Laba dan Profil Hutang TBLA Rasio Net-Debt to Equity dan Interest Coverage Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tingkat Hutang yang Lebih Tinggi namun Masih Terkendali Untuk melanjutkan ekspansinya, TBLA merencanakan capex sebesar Rp900 miliar pada tahun Capex tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik CPO kelima (Rp60-Rp70 miliar), memperluas perkebunan kelapa sawit (sekitar Rp300 miliar), penanaman tebu (sekitar Rp80 miliar-rp100 miliar) dan penyelesaian pabrik rafinasi gula. Sekitar Rp 100 miliar akan digunakan untuk belanja modal rutin. Sejalan dengan upaya ekspansi bisnis, hutang TBLA juga meningkat. Pada 9M12, hutang berbeban bunga perusahaan sebesar Rp1,97 triliun, meningkat 45% YoY, terutama karena penerbitan obligasi pada Juli Walaupun demikian, kami berpendapat hutang TBLA masih terkendali dengan rasio net-debt-to-equity dan rasio interest coverage yang terjaga sebesar 0,8x dan 4,0x. 20 Maret 2013 Halaman 7 dari 12

8 PERBANDINGAN INDUSTRI Table 2: Perbandingan Kinerja per 30 September 2012 TBLA GZCO JAWA SGRO Penjualan [Rp miliar] Laba Kotor [Rp miliar] Laba Sebelum Pajak [Rp miliar] Laba Bersih [Rp miliar] Total Aset [Rp miliar] Total Liabilitas [Rp miliar] Total Ekuitas [Rp miliar] Pertumbuhan [YoY] Penjualan [%] (3,5) (17,2) 3,0 (14,5) Laba Kotor [%] (19,5) (15,7) (15,4) (32,7) Laba Sebelum Pajak [%] (41,6) (39,0) (20,0) (47,3) Laba Bersih [%] (41,7) (37,0) (22,8) (50,9) Profitabilitas Marjin Laba Kotor [%] 29,2 36,3 38,6 28,6 Marjin Laba Sebelum Pajak [%] 9,8 30,9 30,3 15,5 Marjin Laba Bersih [%] 7,5 27,8 22,7 10,5 ROA [%] 4,2 2,8 5,5 5,8 ROE [%] 12,0 5,2 9,6 8,9 Leverage DER [x] 1,83 0,87 0,74 0,52 Sumber: BEI, Pefindo Divsisi Valuasi Saham & Indexing 20 Maret 2013 Halaman 8 dari 12

9 TARGET HARGA PENILAIAN Metodologi Penilaian Kami menggunakan metode Discounted Cash Flows (DCF) sebagai pendekatan penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan merupakan value driver TBLA dibandingkan pertumbuhan aset. Selain itu, kami menggunakan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 19 Maret 2013, menggunakan laporan keuangan TBLA per tanggal 30 September 2012, untuk analisa fundamental kami. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital 11,3% dan Cost of Equity 13,6% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Table 3: Asumsi Risk free rate (%)* 5,5 Risk premium (%)* 7,6 Beta (x)* 1,1 Cost of Equity (%) 13,6 Marginal tax rate (%) 25,0 WACC (%) 11,3 Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing * Per 19 Maret 2013 Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan penilaian pada tanggal 19 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 11,3%, adalah sebesar Rp668 Rp770 per saham. Menggunakan metode GCM (PBV 1,2x and P/E 9,7x) adalah sebesar Rp512 Rp696 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut, kami melakukan pembobotan terhadap kedua metode DCF dan GCM sebesar 70%:30%. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, target harga saham TBLA untuk 12 bulan adalah Rp620 Rp750 per saham. Table 4: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif Moderat Optimis PV of Free Cash Flows [Rp, miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp, miliar] Net Debt [Rp, miliar] (1.975) (1.975) (1.975) Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 20 Maret 2013 Halaman 9 dari 12

10 Table 5: Pembanding GCM TBLA GZCO JAWA SGRO Average P/E, (x) 8,9 9,1 7,2 13,5 9,7 PBV, (x) 1,3 0,7 1,3 1,6 1,2 Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Table 6: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x) Est. EPS (Rp) Est. BV/Share (Rp) Value (Rp) P/E PBV Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Table 7: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Rata-rata Upper Limit Bottom Limit Weight 70% 30% Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 20 Maret 2013 Halaman 10 dari 12

11 Tabel 8: Laporan Laba Rugi (Rp miliar) Gambar 8: P/E dan P/BV Laporan Laba Rugi P 2013P 2014P Penjualan Harga Pokok Penjualan (2.310) (2.489) (2.717) (3.028) (3.816 Laba Kotor ) Beban Operasi (317) (703) (737) (900) (1.037 Laba Sebelum Pajak ) Pajak (76) (119) (89) (120) (178) Laba Bersih Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 9: Neraca (Rp miliar) Aset Neraca P 2013P 2014P Aset Lancar Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Gambar 9: ROA, ROE, dan Total Assets Turnover Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Persediaan Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar Tanaman Aset Tetap Aset Lainnya Total Aset Liabilitas Hutang Usaha Pinjaman Jk. Pendek Kewajiban Jk. Pendek Lainnya Pinjaman Jk. Panjang Pinjaman Jk. Panjang Lainnya Total Liabilitas Total Ekuitas Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Tabel 10: Rasio-Rasio Kunci Pertumbuhan [%] P 2013P 2014P Penjualan 6,0 26,5 2,1 15,6 26,3 Laba Sebelum Pajak 1,0 66,5 (34,0) 34,2 48,46 EBITDA 2,6 43,8 0,0 30,1 23,63 Laba Bersih (1,7) 69,9 (36,8) 34,2 48,46 Profitabilitas [%] Marjin Laba Kotor 21,7 33,3 28,7 31,3 31,4 Marjin Laba Sebelum Pajak 11,0 14,5 9,4 10,9 12,8 Marjin EBITDA 17,9 20,3 19,9 22,4 21,9 Marjin Laba Bersih 8,4 11,2 7,0 8,1 9,5 ROA 6,8 9,9 4,9 5,4 7,13 ROE 19,9 26,1 14,7 17,3 21,75 Solvabilitas [X] Debt to Equity 1,9 1,6 2,0 2,2 2,05 Interest Bearing Debt to Equity 1,1 0,9 1,2 1,4 1,32 Debt to Asset 0,7 0,6 0,7 0,7 0,67 Likuiditas [X] Rasio Lancar 1,1 1,4 1,4 1,4 1,7 Rasio Cepat 0,3 0,6 0,4 0,4 0,5 Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing 20 Maret 2013 Halaman 11 dari 12

12 DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh p eraturan perundangundangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp , - dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 20 Maret 2013 Halaman 12 dari 12

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Nippon Indosari Corpindo, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Utama 23 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 830 970 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham IHSG 5500 TBLA 650 5000 600 4500 4000 550 500 450

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Alam Sutera Realty, Tbk

Alam Sutera Realty, Tbk Equity Valuation Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.440 1.620 Properti y Kinerja Saham IHSG 5500 ASRI 1200 1100 5000 1000 900 4500 800 4000 3500 IHSG ASRI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Market Risk MVA EquityValuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Utama 6 Pebruari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 780 820 Multi Finance Property Kinerja Saham JCI 4,600 TRUS 580 4,400 560 4,200

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

Panorama Sentrawisata, Tbk

Panorama Sentrawisata, Tbk Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Kimia Farma (Persero), Tbk

Kimia Farma (Persero), Tbk Equity Valuation Kimia Farma (Persero), Tbk Laporan Utama 11 Pebruari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 95 1.155 Farmasi Property Kinerja Saham IHSG 6, 5, 4, 3, KAEF 12 1 8 6 2, 1, IHSG KAEF 4 2 Kondisi

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Pembangunan Jaya Ancol, Tbk eees Equity Valuation Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Laporan Kedua 2 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 2.570 2.848 Pariwisata dan Properti Kinerja Saham Sebuah Wahana Bernama Inovasi Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia yang didukung oleh perkembangan pasar modal, maka saham telah menjadi alternatif yang menarik bagi

Lebih terperinci

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah

Multipolar, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Membuka Jalan untuk Masa Depan Lebih Cerah Equity Valuation Multipolar, Tbk Laporan Utama 2 April 214 Target Harga Terendah Tertinggi 72 75 Perusahaan Investasi Kinerja Saham IHSG MLPL 5.5 9 5. 8 4.5 7 4. 3.5 6 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 1. 2 5 IHSG MLPL

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Market Value Added Market risk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan utama 4 September 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.850 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham IHSG 5,500.0

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya

Lebih terperinci

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini berbagai sektor korporasi melakukan ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

Intiland Development, Tbk

Intiland Development, Tbk Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Utama 26 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 387 455 Bank Property Kinerja Saham JCI 5500 5300 5100 4900 4700 4500 4300 4100 3900 3700 JCI

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Dana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama menjadi sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANALISIS FUNDAMENTAL 1. Definisi Analisis Fundamental Menurut Sulistiawan dan Liliana (2007:8) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1 ANALISIS FUNDAMENTAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 Your Investment options 2 Determine value without reference to price Analisis Fundamental # Sentimen #Likuiditas #Fundamental Overvalued NILAI Sekuritas Tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada beberapa tantangan yang tidak ringan pada tahun 2009.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi pendanaan dari masyarakat yang berperan untuk digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. Pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan dan berkembang serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan harus bersaing

Lebih terperinci