HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Penelitian Keperawatan Jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Kesehatan Kartika 7

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN KONTROLPASIEN JIWA SKIZOFRENIA DI RAWAT JALAN DI RSJ PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA DURASI KEKAMBUHA PASIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN HALUSINASI DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN HALUSINASI DI RSJD SURAKARTA ABSTRAK

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

Volume VI Nomor 4, November 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

ABSTRAK. Kata kunci: Dukungan keluarga, pengaturan pola hidup pasien hipertensi, mencegah serangan stroke

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sehat, maka mental (jiwa) dan sosial juga sehat, demikian pula sebaliknya,

peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID DI POLIKLINIK RS JIWA DAERAH PROPSU MEDAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RS BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KUSTA KOTA KEDIRI

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

Fitri Sri Lestari* Kartinah **

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL YANG DIBERIKAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PENDERITA SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ABSTRAK. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kekambuhan Skizofrenia ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LATIHAN JASMANI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD TUGUREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Hidayat Ramdhani*), Zumrotul Choiriyah**), Rosalina***) ABSTRAK

: PAMBUDI EKO PRASETYO

KORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

HALAMAN PERSETUJUAN. Disusun oleh: PUDJI HASTUTI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di RSD dr. Soebandi Jember

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta hubungan interpersonal yang memuaskan (Videbeck, 2008).

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2012

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN JADWAL KONTROL PASCA KELUAR RUMAH SAKIT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT DR

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

Pengetahuan Keluarga tentang Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri. Kehidupan yang sulit dan komplek mengakibatkan bertambahnya

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr.

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) SESI 1-4 MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA HIV POSITIF

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK DENGAN KECEMASAN MAHASISWA SAAT PRAKTEK KLINIK DI RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI

M. SANDY FITRA SKRIPSI. Disusun Oleh :

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA ANAK RETARDASI MENTAL SEDANG FAMILY SOCIAL SUPPORT TO CHILDREN WITH MODERATE MENTAL RETARDATION

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Riska Wulansari*), Zumrotul Choiriyah**), Raharjo Apriyatmoko***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK merupakan sumber bantuan terpenting bagi anggota keluarga yang sakit, yang kemudian menjadi sumber dukungan sosial yang penting terutama dalam kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat sangat dibutuhkan dalam progam pengobatan pasien skizofrenia. Kepatuhan pada pasien skizofrenia terdiri dari kepatuhan terhadap terapi setelah pengobatan (kontrol), penggunaan obat secara tepat, dan mengikuti anjuran perubahan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia Di. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 94 sampel yang ditentukan dengan accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Kendall Tau. Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar dukungan keluarga pada pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino dalam kategori baik, yaitu sejumlah 51 responden (54,3%). Sebagian besar pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino tidak patuh dalam minum obat dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 54 responden (57,4%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di Poli Klinik (p 0,073). Saran bagi rumah sakit hendaknya mengeluarkan anjuran yang dapat mengikat pasien dan keluarganya untuk menjalankan kontrol sesuai dengan jadual serta evaluasi terhadap kepatuhan minum obat yang melibatkan peran keluarga secara penuh. Kata kunci : Dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, skizofrenia

ABSTRACT Family is the most important assistance if there is a member who get sick, which then become an important source of social support. The obedience in taking medication is very important in the treatment in patients with schizophrenia. The obedience in schizophrenic patients consisted of obey in therapy after treatment (control), taking the medicines, and obey on advices for behavioral change. The purpose of this study is to find the correlation between family support and the obedience in taking medication in patients with schizophrenia at Dr. Amino Gondohutomo Mental Hospital Semarang. This was a correlative study with cross sectional approach. The samples in this study were 94 respondents that sampled by using accidental sampling technique. The data were collected by questionnaires. The data analysis used Kendall Tau test. The results of this study indicate that most of respondents have family support in good as many as 51 respondents (54.3%). The obedience in taking medication of respondents is in poor as many as 54 respondents (57.4%). There is no significant correlation between family support and the obedience in taking medication in patients with schizophrenia at dr. Amino Gondohutomo Mental Hospital Semarang with of 0.073). The hospital should give a recommendation that can bind the patients and their families to make a control in accordance with the schedule as well as making evaluation on the obedience in taking mediations which fully involves the role of the family. Keywords : family support, obedience in taking medication, schizophrenia PENDAHULUAN Latar Belakang bisa terjadi kepada siapa saja. Seringkali pasien skizofrenia digambarkan sebagai individu yang bodoh, aneh, dan berbahaya. Sebagai konsekuensi kepercayaan tersebut, banyak pasien skizofrenia tidak dibawa berobat ke dokter (psikiater), melainkan disembunyikan, kalaupun akan dibawa berobat, mereka tidak dibawa ke dokter melainkan dibawa ke orang pintar (Hawari, 2007). Untuk menghilangkan stigma pada keluarga dan masyarakat terhadap gangguan jiwa skizofrenia, maka perlu diberikan berbagai penyuluhan dan sosialisasi gangguan jiwa skizofrenia. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pasien dalam minum obat secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya (Nursalam, 2007). Kepatuhan pada pasien skizofrenia terdiri dari kepatuhan terhadap terapi setelah pengobatan (kontrol), penggunaan obat secara tepat, dan mengikuti anjuran perubahan perilaku. Dapat disimpulkan bahwa pasien dikatakan patuh minum obat jika meminum obat sesuai dosis, frekuensi, waktu dan benar obat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien skizofrenia ada 4 faktor, yaitu faktor individu (predisposisi), faktor lingkungan, faktor yang berhubungan dengan tenaga kesehatan, dan faktor yang berhubungan dengan pengobatan. Fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak keluarga yang tidak mendukung terhadap kepatuhan minum obat sehingga menimbulkan kekambuhan pada pasien. Banyak pasien yang dibiarkan saja, tidak dipedulikan oleh keluarga. Jika pasien mulai mengalami kekambuhan biasanya pasien langsung dibawa ke rumah sakit, tidak dilihat dahulu apakah pasien minum obat seraca rutin dan teratur. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 November 2015 di Poli klinik di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang melalui wawancara kepada 2 Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

salah satu perawat poli klinik jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang pasien yang rawat jalan pada tahun 2015 sebanyak 825 pasien, dan dari rekam medik data pasien dari bulan Januari sampai bulan Oktober sebanyak 15.050 pasien. Sebagian besar klien yang berobat diantar oleh keluarga mereka. Tetapi hal tersebut tidak cukup untuk menunjukkan bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga terhadap pasien. Ada keluarga yang memberikan dukungan keluarga yang baik dalam rangka pasien mematuhi minum obat, tetapi ada juga yang tidak mendukung dalam kepatuhan minum obat. Dalam 4 komponen dukungan keluarga sudah baik tetapi masih ada klien yang tidak patuh. Dan dukungan keluarga perlu ditingkatkan lagi supaya kepatuhan minum obat semakin baik. Rumuasn Masalah Adakah Hubungan Dukungan Pada Pasien Di Poli Klinik? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sebagai masukan akademik dalam kegiatan belajar mengajar dan atau dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami Ilmu Keperawatan Jiwa, khususnya mengenai manfaat data dasar untuk penelitian tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sebagai masukan akademik dalam kegiatan belajar mengajar dan atau dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami Ilmu Keperawatan Jiwa, khususnya mengenai manfaat data dasar untuk penelitian tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mencari hubungan antara 2 variabel. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Poli Klinik RSJ Dr. Amino. Peneliti memilih melakukan penelitian di RSJ Dr. Amino Gondohutomo pada tanggal 27-29 Januari 2016. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang rutin mengantar klien rawat jalan di Poli klinik RSJ Dr. Amino. Jumlah kunjungan pasien yang diantarkan oleh keluarganya dipantau berdasarkan data pada buku register pasien mulai bulan Januari-November 2015, berjumlah 1550 kunjungan. Sampel dan sampling Pada penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Jumlah sampel yang diteliti adalah 94 sampel. Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat. Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien 3 di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

Kuesioner untuk mengukur variabel dukungan keluarga yang terdiri dari 28 buah pertanyaan. Sedangkan kuesioner kepatuhan terdiri dari 4 buah pertanyaan. Analisa Data Analisis Univariat Dalam analisis univariat data-data akan disajikan dengan tabel frekuensi sehingga tergambar fenomena variabel dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat penderita skizofrenia. Analisis Bivariat Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kendal Tau karena datanya berbentuk ordinal dengan ordinal. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Dukungan Emosional pada Pasien Tabel 1 Dukungan Emosional pada Pasien di RSJ Dr. Amino Dukungan emosional f % keluarga 44 50 46,8 53,2 Dukungan Penghargaan pada Pasien Tabel 2 Dukungan Penghargaan pada Pasien di RSJ Dr. Amino Dukungan harga diri f % 47 47 50,0 50,0 Dukungan Informasional pada Pasien Tabel 3 Dukungan Informasional pada Pasien di RSJ Dr. Amino Dukungan informasional f % 41 53 43,6 56,4 Dukungan Material pada Pasien Tabel 4 Dukungan Material pada Pasien di RSJ Dr. Amino Dukungan material f % 30 64 31,9 68,1 Dukungan Pada Pasien Tabel 5 Dukungan pada Pasien di RSJ Dr. Amino Dukungan f % 43 45,7 51 54,3 Jenis Obat pada Pasien Tabel 6 Jenis Obat pada Pasien di RSJ Dr. Amino Kepatuhan meminum jenis f % obat Ya 90 95.7 Tidak 4 4.3 dengan Dosis yang diberikan pada Pasien 4 Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

Tabel 7 dengan Dosis yang diberikan pada Pasien Kepatuhan meminum obat f % sesuai dengan resep Ya 86 91,5 Tidak 8 8,5 dengan Waktu yang diberikan pada Pasien Tabel 8 dengan Waktu yang diberikan pada Pasien Kepatuhan meminum obat f % sesuai waktu Ya 53 56,4 Tidak 41 43,6 dengan Frekuensi pada Pasien Tabel 9 dengan Frekuensi pada Pasien Kepatuhan meminum obat f % sesuai dengan jumlah obat Ya 66 70,2 Tidak 28 29,8 pada Pasien Tabel 10 pada Pasien di RSJ Dr. Amino f % Tidak 54 57,4 40 42,6 Analisis Bivariat Hubungan antara Dukungan Emosional pada Pasien di Poli Klinik Tabel 11 Hubungan antara Dukungan Emosional pada Pasien di Poli Klinik Dukungan Tidak emosional Total r 31 70,5 13 29,5 44 100,0 0,247 0,017 23 46,0 27 54,0 50 100,0 Hubungan antara Dukungan Penghargaan pada Pasien di Poli Klinik Tabel 12 Hubungan antara Dukungan Penghargaan pada Pasien di Poli Klinik Dukungan Tidak harga diri Total r 32 68,1 15 31,9 47 100,0 0,215 0,037 22 46,8 25 53,2 47 100,0 Hubungan antara Dukungan Informasional dengan pada Pasien di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Tabel 13 Hubungan antara Dukungan Informasional pada Pasien di Poli Klinik Dukungan informasio nal Tidak Total r 29 70,7 12 29,3 41 100,0 0,236 0,022 25 47,2 28 52,8 53 100,0 Hubungan antara Dukungan Instrumental pada Pasien di Poli Klinik Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien 5 di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

Tabel 14 Hubungan antara Dukungan Instrumental pada Pasien di Poli Klinik Dukungan Tidak material Total r 21 70,0 9 30,0 30 100,0 0,174 0,092 33 51,6 31 48,4 64 100,0 Hubungan antara Dukungan dengan pada Pasien di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang Tabel 15 Hubungan antara Dukungan dengan pada Pasien di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang Dukungan Tidak Total r 29 67,4 14 32,6 43 100 0,186 0,072 25 49,0 26 51,0 51 100 PEMBAHASAN Analisis Univariat Dukungan Pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Dari uraian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, sebagian besar dukungan keluarga kategori baik yaitu sebanyak 64 respoden (68,1%) dilihat dari hasil kuesioner, responden tersebut paling banyak menjawab yaitu pada pilihan pernyataan dukungan instrumental dimana dengan adanya dukungan instrumenta yang diberikan oleh keluarga kepada klien gangguan jiwa yaitu menyediakan peralatan maupun obatobatan yang dibutuhkan oleh klien, memperhatikan kesehatan klien dan memenuhi kebutuhan makan dan minum klien, maka akan membuat klien merasa diperhatikan/dipedulikan oleh keluarga, klien akan merasa tidak sendirian untuk menanggung masalah yang dialami, sehingga akan membuat klien lebih cepat untuk sembuh dan kekambuhan klien dapat dihindari. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Prinida (2010), yang menyatakan bahwa klien yang baru saja keluar dari perawatan di Rumah Sakit Jiwa sangat membutuhkan dukungan instrumental, karena klien membutuhkan dari keluarga sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Dukungan informatif merupakan bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainya yang dibutuhkan dan informasi in dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama (House, Smett, 1994 dalam Setiadi, 2008). pada Pasien di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Kepatuhan minum obat dari pasien skizofrenia tidak lepas dari peranan penting dari keluarga, sehingga pasien yang patuh pada pengobatan prevalensi kekambuhannya berkurang, maka pasien tidak akan dirawat lagi di rumah sakit, dan hanya perlu melakukan rawat jalan di poliklinik. Walaupun skizofrenia adalah suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan terapi farmakologi dan psikoterapi. Hal ini berarti dengan pengobatan yang teratur dan dukungan dari keluarga, masyarakat dan orang di sekitar klien besar kemungkinan klien dapat bersosialisasi dan memiliki aktivitas seperti orang normal, dengan demikian maka prevalensi kekambuhan pasien dapat berkurang ataupun pasien tidak akan kambuh karena proses pengobatan pasien dilakukan sesuai dengan anjuran dan petunjuk dokter, 6 Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

sehingga kepatuhan pasien minum obat baik, dan prevalensi kekambuhan pasien berkurang bahkan tidak pernah kambuh dalam kurun waktu 1-2 tahun. Analisis Bivariat Hubungan Dukungan dengan Pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Klien dalam subyek penelitian ini adalah keluarga yang mengantar klien gangguan jiwa pasca kontrol di Poli Klinik. Kriteria tersebut dimaksudkan karena keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam kesembuhan klien. Dari hasil kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada keluarga menunjukkan bahwa keluarga merawat klien dengan baik yaitu sebanyak 51 responden (54,3%). Hasil penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di poli klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino karena terdapat dukungan keluarga yang baik tetapi tidak patuh sebanyak 25 responden dari 51 responden, juga didapatkan dukungan keluarga yang kurang baik tetapi tingkat kepatuhannya baik sebanyak 14 responden dari 43 responden yang mendapatkan dukungan keluarga tidak baik. Asumsi peneliti bahwa peran keluarga yang positif pada pasien skizofrenia sangat dibutuhkan, dimana keluarga mempunyai peranan penting untuk menentukan kegiatan anggota keluarga pada posisi dan situasi yang diharapkan. Dalam hal ini, kesembuhan pasien skizofrenia sangat bergantung terhadap terapi pengobatan, yang salah satu faktor pendukung jalannya terapi pengobatan tersebut adalah peran serta keluarga. Untuk itu, keluarga harus memberikan perannya dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik, khususnya dalam pengawasan ketika minum obat. Kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dipengaruhi oleh pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor sosial dan lingkungan, perubahan model terapi, meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien. Faktor lain tersebut dimungkinkan memberikan pengaruh terhadap kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian Kristianingrum dan Budiyani (2011) yang menemukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat. Artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka cenderung semakin tinggi kepatuhan minum obat. Sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga sebesar 50%, sehingga dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dukungan keluarga memberikan kontribusi cukup besar terhadap variabel kepatuhan minum obat. Keterbatasan Penelitian Dari instrumen penelitian yang digunakan, pada variabel kepatuhan, instrumen tidak dapat secara maksimal mengukur kepatuhan yang sebenarnya, karena kepatuhan adalah perilaku, sehingga menjadi lebih efektif jika instrumennya adalah sebuah lembar observasi dalam jarak waktu tertentu. Dalam melakukan penelitian ini peneliti tidak dapat mengontrol semua faktor-faktor (genetik, pengobatan dan keparahan penyakit) yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum obat. KESIMPULAN Sebagian besar dukungan keluarga pada pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino dalam kategori baik, yaitu sejumlah 51 responden (54,3%). Sebagian besar pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino tidak patuh dalam minum obat, yaitu sejumlah 54 responden (57,4%). Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien 7 di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino

Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino ( 0,073). SARAN Bagi Rumah Sakit Jiwa, diharapkan dapat mengembangkan lagi programprogram kontrol pasien agar pasien lebih rajin untuk memeriksakan dirinya dan untuk mengurangi kekambuhan. Bagi Klien, pemberian dukungan keluarga tetap diupayakan semaksimal mungkin. hendaknya selalu memberikan sikap yang hangat, penuh perhatian, jauh dari tindakan memusuhi dan tidak melarang klien melakukan aktivitas. Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang kepatuhan minum obat disarankan untuk memperhatikan kondisi pasien. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Renika Cipta. [2] Dinosetro. (2008). Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat di Rumah Sakit Jiwa. [3] Direja, A.H. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika. [4] Hastono, Sutanto (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia. [5] Hawari, D. (2007). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. [6] Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. [7] Kane. (2005). Dukungan Dalam Keperawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta : EGC. [8] Maramis, W.F. (2004). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press. [9] Niven, Neil. (2002). Psikologi Kesehatan. EGC: Jakarta. [10] Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta. [11] Nurdiana. (2007). Kesehatan Mental Klien Jiwa & Peran Serta dalam Keperawatan Jiwa. Jakarta : Depkes RI. [12] Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. [13] Nursalam. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi dan Instrumen Penelitian Keperawatan (edsi kedua). Jakarta: Salemba Medika. [14] Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press. [15] Sastroasmoro, S. (2008). Pemilihan Subyek Penelitian Edisi Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :CV Agung Seto. [16] Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. [17] Smeltzer, S.C. dkk. (2002). Brunner and Sudarth Texbookof Medical Surgical Nursing. [18] Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC. [19] Widodo, A. (2003). Buku Ajar Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2003. Surakarta : UMS. 8 Hubungan Dukungan Dengan pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino