JUDUL KARYA: NAGA SESA Di pamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud tanggal 7-25 Oktober 2010

dokumen-dokumen yang mirip
DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

DESKRIPSI KARYA SENI PATUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE PEMBUATAN PATUNG GAJAH IDE. Eksplorasi

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. PROSES PENCIPTAAN

TEPI ZAMAN Oleh I Nyoman Laba A. PENDAHULUAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN...

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

BAB III METODE PENCIPTAAN

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB III PROSES PEMBENTUKAN


BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

A. Implementasi Teoritik

Kerajinan Fungsi Hias

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)


BAB IV KONSEP PERANCANGAN


BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

KESIMPULAN. Berdasarkan keseluruhan uraian dapat disimpulkan. penemuan penelitian sebagai berikut. Pertama, penulisan atau

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan yang utama adalah memiliki akal budi. psikis. Perbedaan yang paling terlihat antara perempuan dan laki-laki terutama

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

III. METODE PENCIPTAAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi cerminan budaya suatu masyarakat. Tjetjep Rohendi. makanan tradisonal, tertulis dalam paparan Kemasan Tradisional Makanan

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

Transkripsi:

DESKRIPSI PENCIPTAAN KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL KARYA: NAGA SESA Di pamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud tanggal 7-25 Oktober 2010 DICIPTAKAN OLEH: TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN DICIPTAKAN TAHUN 2010 Deskripsi Penciptaan Seni [ 1 ]

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Dengan ini saya menyatakan bahwa Deskripsi Penciptaan Karya Seni Patung dengan Judul NAGA SESA ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya seni patung hasil ciptaan saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya seni patung saya ini. Denpasar, 25 Okttober 2010 Yang membuat pernyataan Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun Deskripsi Penciptaan Seni [ 2 ]

DESKRIPSI KARYA PATUNG NAGA SESA Pencipta: Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun Pencipta : Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun Jenis Ciptaan : Seni Patung Judul Ciptaan : Naga Sesa Tahun pembuatan : 2010 Bahan Material : Kertas Ukuran : 80 cm x 20 cm x 20 cm Tempat Pameran: Museum Ratnawarta Puri Lukisan Ubud Tanggal Pameran : 7 25 Oktober 2010 Keterangan : Kerjasama ISI Denpasar dengan Asosiation pematung di Bali (Bali Indonesia Sculptors Association/BIASA) DESKRIPSI KARYA PATUNG NAGA SESA Pencipta: Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun, tahun 2010, ukuran 80 cm x 20 cm x 20 cm, dengan menggunakan bahan kertas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ide Penciptaan Karya Patung Berjudul Naga Sesa Karya patung berjudul Naga Sesa ini diciptakan dengan dilatarbelakang oleh suatu mitologi hindu untuk mengingatkan akan perubahan waktu. Kata naga melambangkan linkaran waktu yang melingkari alam semesta ini. Naga mengandung arti kekuasaan tertinggi yang mengidentifikasikan raja segala jenis ular. Selanjutnya kata sesa dalam ciptaan ini mengandung arti waktu atau zaman. Pencipta dilatarbelakangi ide penciptaan ini sebagai kata kunci yang menjadi judul ciptaan karya patung dengan menggunakan material kertas. Material kertas digunakan dengan maksud membuat dan menampilkan bahan baru untuk dijadikankarya patung dengan campuran beberapa material lain yang akhirnya menimbulkan kepadatan dan layak dijadikan bahan untuk penciptaan karya patung. Deskripsi Penciptaan Seni [ 3 ]

Terciptanya karya patung ini menarik untuk diuraikan dari sisi material yang digunakan. Material yang digunakan adalah kertas bekas yang diproses dengan teknik daurulang atau resaikel. Teknik yang digunakan untuk menyelesaikan patung yaitu dengan menggunakan teknik pincing. Teknik pincing adalah suatu proses menciptakan patung dengan mengambil sedikit adonan bahan kertas lalau dipencet ke bentuk patung yang diciptakan. Teknik ini sangat efektif untuk membuat patung dengan material kertas. 1.2 Tujuan dan Sasaran Penciptaan Karya Seni Patung Naga Sesa Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu dapat mengolah bahan kertas menjadi bermanfaat sebagai karya seni patung. Selain itu, tujuan diciptakannya karya ini untuk mendapatkan suatu alternative material patung yang diproses dengan teknik daur lulang. Selanjutnya, sasaran yang ingin dicapai yaitu masyarakat dapat menerima dan memahami karya seni-karya seni yang terbuat dari material kertas. Dengan demikian material kertas ini dapat dikembangkan oleh masyarakat khususnya pencipta patung sebagai bahan alternatif media ciptaan seni tiga dimensi. Deskripsi Penciptaan Seni [ 4 ]

BAB II TINJAUAN SUMBER PENCIPTAAN KARYA SENI PATUNG NAGA SESA Sumber penciptaan karya seni patung berjudul Naga Sesa ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis melihat sosok naga. Naga memiliki bentuk yang unik dan menarik. Menarik untuk diekspresikan dalam bentuk karya seni. Sumber penciptaan karya ini selain dari bentuk sosok naga pencipta juga tertarik untuk mengeksplor lebih jauh dari apa yang diekspreikan untuk dijadikan karya yang menarik. Sumber bacaan pencipta tentunya bentukbentuk naga yang nantikan pencipta kembangkan lagi untuk menghasilkan karya yang diinginkan. BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA SENI PATUNG Proses Penciptaan. Proses penciptaan karya seni patung ini melalui tiga tahapan yaitu pertama, eksplorasi atau mengadakan pemahaman beberapa jenis kertas yang sudah tidak berguna, lalu diadakan pengolahan agar mendapatkan material yang bisa digunakan menjadi karya seni patung. Kedua, mengadakan eksperimen dengan mengolah materialmaterial kertas menjadi beberapa bagian material yang dapat digunakan sebagai bahan alternative mencipta patung. Ternyata dari beberapa eksperimentasi yang dilakukan untuk karya seni patung dengan judul di atas pencipta menggunakan jenis material kertas HVS 80 gram yang diolah dan dicampurkan lem untuk melekatkan material kertas. Selanjutnya, ketiga proses pembentukan sesuai keinginan dan diakhiri dengan proses finising dengan menggunakan cat minyak. Hal tersebut dilakukan guna menutupi pori-pori material kertas agar menghasilkan karya maksimal. Deskripsi Penciptaan Seni [ 5 ]

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karya tersebut di atas merupakan karya ciptaan saya yang dapat dipertanggung jawabkan keasliannya. 3.1. Eksplorasi( mengamati, memahami, menghayati, menggalai, mengadakan penelusuran, ) Eksplorasi yang pencipta lakukan tentunya diawali dengan mengamati bentuk-bentuk dari patung yang akan diciptakan. Selanjutnya pencipta mensti memahami karya sejis apa yang akan diciptakan dan bagaimana menghayati karya cipta tersebut setelah terwujud. Kemudia melalui proses penggalian dan mengadakan penelusuran bentuk-bentuk karya seni patung yang akan diciptakan. 3.2. Eksperimen mencakup: penuangan ide, proses percobaan, mengidentifikasi, memilih bahan yang tepat, Tahapan eksperimen adalah tahapan yang menjadi dasar pijakan untuk memulai mencipta. Tentunya dalam eksperimen diperlukan penuangan ide-ide dan melakukan percobaan-percobaan dan juga memilih bahan yang tepat dan sesuai dengan yang direncanakan. Eksperimen dalam karya ini menggunakan kertas HVS yang dicampur dengan lem setelah kertas tersebut diolah menjadi bubur kertas. 3.3. Pembentukan mencakup: pengorganisasian, bagian bagian yang diciptakan digabungkan menjadi bentuk kesatuan yang utuh. Tahapan pembentukan merupakan tahapan selanjutnya ketika pencipta mulai mewujudakan karya tersebut yang diawali dengan membuat kerangka konstruksi patung. Selanjutnya, setelah konstruksi kerangka patung selesai dilanjukan dengan proses pencampuran material kertas dengan menggunakan lem, lalu setelah hal tersebut selsai dilakukan proses penempelan secara perlahan-lahan hingga terbentuk karya seni patung yang diinginkan. Deskripsi Penciptaan Seni [ 6 ]

BAB IV WUJUD VISUAL KARYA SENI PATUNG Bentuk Hasil Ciptaam Karya Seni Patung Judul NAGA SESA Ideoplastis ( ide atau gagasan tentang konsep perwujudan karya, pengalaman estetis, pembicaraan sudah aplikatif mengarah pada focus sebuar wujud karya). Secara ideoplastis karya patung ini melambangkan suatu perputaran waktu. Waktu diartikan sesa. Dan naga diartikan sebagai perjalanan. Sisik-sisik yang menonjol di punggu melambangkan suatu symbol perbuatan yang tidak dibatasi oleh waktu. Psikoplastis (ulasan mengenai elemen-elemen pada masing-masing karya melalui : unity, kompleksity, intensity. Secara pisik karya ini sangat padat dan serat yang dihasilkan padat. Warna patung dengan warna keemasan yang diaktikan mendekati warna-warna Deskripsi Penciptaan Seni [ 7 ]

metalik yang memunculkan kilapan-kilapan dapa tekstur patung. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan warna-warna yang terang dan komplek. Tekstur dibuat kasar yang bila dirama seperti sisik-sisik naga. BAB V REFLEKSI dan APLIKASI Refleksi karya patung berjudul naga sesa ini hanya sebatas karya seni saja untuk dinikmati semata. Ekspresi ide yang diaplikasikan sebatas pada memunculkan tekstur-tekstur pada bagian patung yang diciptakan. Selain itu keberanian untuk mengekspresikan menjadi sebuah karya seni yang bernilai estetika. Aplikasi dari karya patung ini adalah dapat dijadikan suatu bentuk karya seni patung yang dikembangkan lagi untuk menghasilkan karya karya yang lebih baik DAFTAR SUMBER Udiana N.P., Tjok. 2007. Motif Garuda di Bali: Perspektif Fungsi dan Makna Dalam Seni Budaya Bali. Denpasar: Pustaka larasan. Udiana N.P., Tjok. 2010. Garis Dalam Seni Rupa. Denpasar: Sari kahyangan. Udiana N.P., Tjok. 2011. Garuda Dalam Perspektif Cultural Studies. Denpasar: Cakra Perss. Deskripsi Penciptaan Seni [ 8 ]

LAMPIRAN DOKUMEN Foto dokumen pelaksanaan pameran yang di buka oleh Bupati Daerah Tingkat II Gianyar Deskripsi Penciptaan Seni [ 9 ]

Dokumen foto suasana rapat sebelum berlangsungnya pameran dan seluruh seniman patung yang berpameran Deskripsi Penciptaan Seni [ 10 ]

TAMPILAN KARYA DARI EMPAT SISI Deskripsi Penciptaan Seni [ 11 ]

Dokumen foto karya bersama Tjok Udiana N P Saat pembukaan pameran Deskripsi Penciptaan Seni [ 12 ]

Dokumen foto dengan bapak bupati saat membicarakan dan diskusi mengenai karya-karya seni patung dengan bahan kertas Deskripsi Penciptaan Seni [ 13 ]

Deskripsi Penciptaan Seni [ 14 ]