BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

BAB II KAJIAN KITAB AL-MAWĀ IZH AL- USHFŪRIYYAH

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu berisi beberapa perintah yang harus dijalankan oleh semua umat

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki

TINGKAT KESADARAN HUKUM ISTERI DALAM PERKARA CERAI GUGAT S K R I P S I

BAB III BIOGRAFI AL-NASA> I> DAN DATA HADIS TENTANG BINATANG TERNAK BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR

Kajian Hadis di Era Global -- M. Alfatih Suryadilaga

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari periwayatannya hadits berbeda dengan Al-Qur an yang semua

SLABUS DAN SAP ILMU HADIS

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum Islam setelah al-qur a>n. Keduanya

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)

BAB II METODE MAUD}U I DAN ASBAB AL-WURUD. dipakai dalam beragam makna. Diantaranya yaitu: Turun atau merendahkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah periwayatan hadis berbeda dengan sejarah periwayatan Al-quran.

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP. A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian. Yogjakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2003

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Abi bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Indonesia: Maktabah Dakhlan, t.th) juz II.

TAKHRI<J DAN I TIBA<R HADIS

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI. Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal,

DAFTAR PUSTAKA. Abi Bakar, Imam Taqyuddin bin Muhammad al-husaini, Kifayatul Ahyar, Terj. H. Moh Rifa I, Semarang : Toha Putra, 1978

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Hadis Sahih. Kamarul Azmi Jasmi

DAFTAR PUSTAKA. Al-Imam Abi Daud Sulaiman bin Asy as al-azdi Assijistani, Sunan Abi Daud, Al-Arkom bin Abi Arkom, Bairut, 1999.

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi hasil-hasil pertanian baik sayuran dan buah-buahan, biji-bijian

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

KONSEP AHLI WARIS RADD MENURUT MUHAMMAD ALI AL SHABUNI DAN HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KOMPERATIF) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, hadis menempati posisi kedua setelah al-qur an sebagai

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

STUDI PERBANDINGAN TENTANG HUBUNGAN HIBAH DENGAN WARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Ulumul Hadist I. Written by Administrator. 1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6.

BAB IV ANALISIS A. ANALISIS TERHADAP PENDAPAT IMAM AHMAD BIN HANBAL TENTANG WAKAF TANPA IKRAR WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. inilah yang dikatakan Agama, diputuskan oleh akal dan logika dan dibenarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

DAFTAR PUSTAKA. Abu Husein bin Hujaj Al-Qusyairi An Nasaburi Muslim, Shahih Muslim, Penerbit : Dar-al Fikr Beirut Lebanon, 1992.

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibadah shalat dan haji. Tanpa bersuci orang yang berhadas tidak dapat

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran

BAB I PENDAHULUAN. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang tertulis dalam suatu mushap

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB IV PEMAKNAAN DAN PENYELESAIAN HADIS TENTANG TATA CARA SUJUD DALAM SUNAN ABU DAWUD NO INDEKS 838 DAN 840

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Maman dan Muhibbin, Sambas Ali, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, Bandung : CV Pustaka Setia, 2007.

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya. Para Ulama dan tokoh- tokoh Islam dalam kitab. karangannya begitu banyak mencantumkan al- Qur`an dan hadits karena

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

BEBERAPA CONTOH AL-HADITS

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT

DAFTAR PUSTAKA. M. Isa H.A. Salam Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. I, 2004

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Bagaimana sejarah berdirinya madrasah ini? 4. Bagaimana struktur organisasi madrasah ini?

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

SISTEMATIKA AYAT DAN SURAH AL-QUR AN. Fatirawahidah (Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kendari)

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan syari at yang ditetapkan oleh Allah kepada. Nabi Ibrahim. Dan hal ini juga diwajibkan kepada umat Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

Khitan. 1. Sejarah Khitan

HADITS MASYHUR. Definisi

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan perkawinan cukup baik di Kantor Urusan Agama

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Karim Zaidan, Pengantar Studi Syari ah, Jakarta: Rabbani Press, 2008.

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang telah dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik kitab al-mawā izh al- Ushfūriyyah? Kitab al-mawā izh al- Ushfūriyyah merupakan salah satu kitab yang sangat populer di kalangan pesantren. Hal ini dikarenakan kitab ini merupakan salah satu kitab yang menjadi rujukan hikmah atau pelajaran, dalam meneladani akhlaq dari Nabi dan para sahabatnya. dengan melalui hikayat-hikayat atau cerita-cerita yang didukung dengan sebuah hadits sebagai sandaran dari hikmah hikayat yang dituliskan tersebut, sehingga masyarakat bisa memahami dengan mudah maksud dan inti dari hadits yang disajikan tersebut. Kitab al-mawā izh al- Ushfūriyyah secara maknawi berarti nasihatnasihat ringan. Kitab al-mawā izh al- Ushfūriyyah ditulis oleh seorang ulama yang bernama syaikh Muhammad bin Abu bakar yang lebih dikenal dengan julukan al- Ushfuriy. Kitab ini memuat 40 hadits Nabi Muhammad SAW.,yang patut dijadikan tuntunan bagi uamt Islam dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Untuk menguatkan pemahaman terhadap hadits 109

110 yang disampaikan, maka setiap hadits dilengkapi dengan nasihat-nasihat agama dan kisah-kisah teladan dalam dunia tasawuf. Adapun sumber riwayat tersebut terkadang bersumber dari hadits, ada pula yang bersumber dari atsar shahabat. 2. Bagaimana redaksi hadits pada kitab al-mawā izh al- Ushfūriyyah? Karena dalam penelitian ini yang dijadikan sandaran penelitian adalab al-kutub al-tis ah maka untuk redaksi haditsnya pun harus sesuai dengan hadits yang terdapat pada al-kutub al-tis ah teresebut. Setelah dilakukan pelacakan dan penelusuran, redaksi hadits yang telah dituliskan pada kitab al- Mawā izh al- Ushfūriyyah tidak semuanya terdapat pada al-kutub al-tis ah. Dari ke 21 sampel yang diambil dari kitab ini, hanya ditemukan dua redaksi hadits saja yang redaksi haditsnya sesuai pada al-kutub al-tis ah. Redaksi hadits tersebut ditemukan pada kitab sunan al-tirmidzi dan sunan abu dawud. Redaksi hadits yang ditemukan tersebut adalah hadits pada bab pertama dan bab ke dua puluh satu. 3. Bagaimana kualitas sanad dan matan hadits yang ada dalam kitab al- Mawā izh al- Ushfūriyyah? Untuk kritik sanad bisa ditentukan dengan data-data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Karena pada penelitian ini peneliti membatasi hanya disandarkan pada kutub al-tis ah, peneliti hanya menemukan dua bab hadits yang terdapat di kutub al-tis ah dari 21 hadits yang diteliti. Sedangkan dari dua bab tersebut ketika dilakukan penelitian

111 sanat ternyata kedua hadits tersebut menyandang status dho if, dikarenakan pada rangkaian sanadnya ada beberapa rawi yang menyandang status dho if. Sedangkan untuk kualitas matannya, sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwasanya kritik matan dilakukan setelah melakukan kritik sanad. Ketika sanad hadis setelah diteliti berkualitas shahih, maka dilanjutkan kepada kritik matan. Akan tetapi ketika sanad hadis berkualitas da if maka penelitian tidak dilanjutkan pada kritik matan. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwasanya 10 hadits yang ada di dalam di dalam kitab Al-Mawā îzh Al- Ushfūriyyah bukan termasuk hadis yang berkualitas shahih karena riwayat tersebut tidak terdapat di dalam kitab-kitab hadis yang sudah diakui otoritasnya oleh kaum muslimin. Kesimpulan dari penelitian ini bukanlah suatu yang mutlak, karena kesimpulan tersebut didapat dari penelitian yang hanya menggunakan sampel dan hanya disandarkan pada kutub al-tis ah, baik itu sampel bab maupun sampel sanad hadis. Oleh karena itu, penelitian ini masih sangat mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut. B. Saran Kajian tentang takhrij al-hadits sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh para peneliti hadits dalam berbagai bidangnya. Tidak terkecuali tentang menguji keotentisitasan sebuah hadits dalam kitab tertentu. Hanya saja menguji keotentisitasan hadits dalam kitab al-mawa izh al- ushfuriyyah ini belum pernah ada sepengetahuan penulis. kajian tentang menguji

112 keotentisitasan yang penulis lakukan ini adalah meneliti tentang kualitas hadits yang terdapat pada kitab al-mawa izh al- ushfuriyyah. Dalam penelitian ini masih banyak unsur-unsur yang masih perlu dibahas sehingga masih menyisakan bidang-bidang yang belum terbahas dan membawa kemungkinan bagi peneliti-peneliti lain untuk mengkaji secara lebih luas tentang hadits pada kitab al-mawa izh al- ushfuriyyah yang masih belum menyeluruh. Semoga penelitian hadits pada kitab al-mawa izh al- ushfuriyyah dapat memberi khazanah baru bagi wacana keislaman, khususnya dalam hal memilih hadits yang digunakan sebagai wacana maupun landasan dalam agama. Amiin.

113 DAFTAR RUJUKAN Abbas, Hasjim, kritik matan hadits, (Yogyakarta, Teras, 2004) Abu Amr Usman bin Abd al-rahman bin al-salah al-syahrazuri, Ulum al- Hadis (Beirut: Dar al-fikr al-ma as}ir, 1986). Abu Bakar, al-mawāizh al- Ushfûriyyah, (Semarang; Thaha Putra) Abu Daud, Sunan Abu Dawud. Jilid 5 (Bairut, Daru Ibnu Hazm, 1418 H/ 1997 M) Al-Nawawi, al-arba in al-nawawi Azami, M. Mustafa, Metodologi kritik hadis, (Bandung, Pustaka Hidayah, 1992) Bustamin, dan M. Isa, Metodologi Kritik Hadis (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004) Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Semarang, Toha Putra, 1989) Hasbullah, Ali, Usul al-tasyiri al-islami,( Mesir, Darul Ma arif 1964) Jalal al-din Abd al-rahman bin Abu Bakr al-suyut}i, Tadrib al-rawi fi Syarh Taqrib al-nawawi (Beirut: Dar al-kutub al- Ilmiyah, 1996), Juz I,. Khairan. Terjamahan bebas kitab al-mawa idz al- ushfuriyyah, (apolo, Surabaya, 2005). Mudjab, Mudjab, al-azwadus safariyah (terjemahan al-ma idzul ushfuriyah), Muhammad Ajjaj al-khatib, Usul al-hadis Ulumuh wa Mustalahuh (Beirut: Dar al-fikr, 1971). Munawir Abdul Fattah (penerjemah), Ahkamul Fuqaha, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-1999 M) (Surabaya: LTN NU Jawa Timur dan Diantama, 2004). Suryadi dan M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis (Yogyakarta: Teras dan TH Press, 2009), Ismail, Syuhudi, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis (Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah) (Bandung: Bulan Bintang, 1995)

114 Ismail, Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992) Tirmidzi, Sunan al-tirmidzi, (Riyadh, Maktabah al-ma arif) Weinsinck. Mu jam Mufahros li al-fadzil Hadits al-nabawi, jilid 5. (Madinah, Maktabah Brail,1936)