PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. dan entitas anak

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Entitas Anak

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT ALKINDO NARATAMA TBK


PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT ALLBOND MAKMUR USAHA


PT. Ancora Indonesia Resources Tbk Dan Anak Perusahaan

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas...

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

JUMLAH AKTIVA

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

JUMLAH ASET LANCAR

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Jumlah aset lancar

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Transkripsi:

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasi 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi.. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.. 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.. 6-44 ****************************

NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 Catatan 2010 2009 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2e,5 66.558.858.741 96.340.830.990 Piutang usaha Pihak Ketiga Setelah dikurangi Penyisihan atas piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.046.700.000 untuk tahun 2010 2f,6 285.492.151.816 257.858.771.798 Piutang lain-lain 27.214.946.607 1.481.472.154 Persediaan setelah dikurangi penyisihan atas Penurunan nilai persediaan sebesar Rp 3.267.793.888 pada tahun 2010 dan Rp 1.090.582.711 pada tahun 2009 2h,7 1.036.918.019.201 895.324.722.076 Pajak dibayar dimuka 2l,8 107.808.127.231 82.078.426.374 Biaya dibayar dimuka dan Uang muka 2i,8 707.435.343.617 311.743.282.349 JUMLAH AKTIVA LANCAR 2.231.427.447.213 1.644.827.505.741 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan, bersih 2l 2.090.272.370 - Investasi pada anak perusahaan 968.264.917 - Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.979.938.039 pada tahun 2010 dan Rp 32.988.186.792 pada tahun 2009 2j,9 76.554.641.994 42.603.812.145 Aktiva tidak lancar lainnya 2p,10 26.123.390.548 40.136.898.440 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 105.736.569.828 82.740.710.585 JUMLAH AKTIVA 2.337.164.017.041 1.727.568.216.326 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1

KEWAJIBAN DAN EKUITAS PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 Catatan 2010 2009 KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank pihak ketiga 11 1.395.309.494.326 872.320.800.043 Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,21-4.120.800.035 Pihak Ketiga 12 99.919.679.180 171.114.147.827 Hutang pajak 13a 9.208.243.804 6.663.052.764 Biaya masih harus dibayar 13.129.616.863 4.855.006.400 Hutang sewa guna usaha 2j,9 560.431.700 404.719.386 Kewajiban lancar lainnya 3.929.076.868 49.293.135 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.522.056.542.741 1.059.527.819.590 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 2n,14 7.819.089.123 5.503.268.081 Kewajiban pajak tangguhan, bersih 2l 776.388 80.460.200 Kewajiban tidak lancar lainnya - 427.447.289 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 7.819.865.511 6.011.175.570 JUMLAH KEWAJIBAN 1.529.876.408.252 1.065.538.995.160 HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG KONSOLIDASI 24.515 - EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 15 445.000.000.000 445.000.000.000 Tambahan setoran modal, bersih 50.992.584.389 50.992.584.389 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (4.584.859.586) (1.613.755.093) Laba ditahan 158.927.559.144 76.839.708.112 Saldo laba 156.952.300.327 90.810.683.758 JUMLAH EKUITAS 807.287.584.274 662.029.221.166 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.337.164.017.041 1.727.568.216.326 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 Catatan 2010 2009 PENDAPATAN BERSIH 2o,17 3.819.251.850.507 4.086.943.469.039 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2o,18 3.285.668.982.683 3.670.334.804.505 LABA KOTOR 533.582.867.824 416.608.664.534 BEBAN USAHA 2g,2o,19,21 245.569.840.565 210.565.402.021 LABA USAHA 288.013.027.258 206.043.262.513 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan 20 (68.052.213.861) (65.633.275.077) Laba (rugi) selisih kurs dan Beban swap - bersih 2c,2d (8.439.851.342) (14.530.623.163) Pendapatan bunga 1.139.598.531 2.887.705.885 Lain-lain, bersih 1.065.322.944 641.588.200 Penghasilan (Beban) lain-lain, bersih (74.287.143.727) (76.634.604.155) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 213.725.883.531 129.408.658.358 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN 2l,13b Tahun berjalan (56.773.583.699) (37.802.902.771) Tangguhan - (795.071.829) Beban pajak penghasilan badan, bersih (56.773.583.699) (38.597.974.600) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 156.952.299.832 90.810.683.758 HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 495 - LABA BERSIH 156.952.300.327 90.810.683.758 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q,16 35 22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 Selisih Kurs Saldo Laba karena Modal Saham Uang Muka Penjabaran Telah Belum Ditempatkan dan Tambahan Modal Pemesanan Laporan Ditentukan Ditentukan Catatan Disetor Penuh Disetor - Bersih Saham Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo tanggal 1 Januari 2009 321.310.000.000 - - (618.615.723) - 107.989.708.112 428.681.092.389 Tambahan setoran modal 15 123.690.000.000 50.992.584.389 - - - - 174.682.584.389 Pembagian dividen - - - - - (31.150.000.000) (31.150.000.000) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - - (995.139.370) - - (995.139.370) Laba bersih tahun berjalan - - - - - 90.810.683.758 90.810.683.758 Saldo tanggal 30 September 2009 445.000.000.000 50.992.584.389 - (1.613.755.093) - 167.650.391.870 662.029.221.166 Saldo tanggal 1 Januari 2010 445.000.000.000 50.992.584.389 - (3.085.179.432) 1.000.000.000 193.527.559.144 687.434.964.101 Pembayaran dividen tunai 15 - - - - - (35.600.000.000) (35.600.000.000) Pembentukan cadangan umum 15 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - - (1.499.680.154) - - - Laba bersih tahun berjalan - - - - - 156.952.300.327 156.952.300.327 Saldo tanggal 30 September 2010 445.000.000.000 50.992.584.389 - (4.584.859.586) 2.000.000.000 313.879.859.471 807.287.584.274 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 Catatan 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 3.850.575.830.757 3.974.817.321.560 Pembayaran kas kepada pemasok (3.836.092.568.542) (4.064.609.216.230) Pembayaran beban operasi (235.778.981.169) (199.708.543.378) Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi (221.295.718.954) (289.500.438.048) Pembayaran pajak penghasilan badan (31.898.163.488) (65.329.773.402) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (253.193.882.442) (354.830.211.450) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga 1.139.598.531 2.887.705.885 Perolehan aset tetap 9 (43.773.632.259) (16.981.241.943) Hasil penjualan aset tetap 699.108.779 - Penambahan investasi pada anak perusahaan (968.264.917) - Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (42.903.189.866) (14.093.536.058) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank 381.122.785.201 176.313.304.246 Penambahan modal saham 16-174.682.584.389 Pembayaran beban keuangan (68.052.213.861) (65.633.275.077) Pembayaran dividen (35.600.000.000) (31.150.000.000) Penambahan (pembayaran) hutang sewa guna usaha 264.426.098 (1.043.757.648) Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 277.734.997.438 253.168.855.910 KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK (18.362.074.870) (115.754.891.598) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 5 84.920.933.611 212.095.722.588 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 5 66.558.858.741 96.340.830.990 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009. Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, netbook, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 778 dan 768 toko (tidak diaudit). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( BAPEPAM-LK ) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2010: Dewan Komisaris Direksi Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Djohan Sutanto - Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur Juliana Julianti Samudro - Direktur 30 September 2009: Dewan Komisaris Hening Tjiptadi Sudirdjo Direksi - Direktur tidak terafiliasi Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Ellianah Wati Setiady - Direktur tidak terafiliasi Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Djohan Sutanto - Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur 6

1. UMUM (LANJUTAN) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut: Ketua : Suryatin Setiawan Anggota : Felix Kristani Anggota : Lely Setyaningsih Kwik Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah Juliana Julianti Samudro. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2010 masing-masing sebesar Rp 962.079.138 dan Rp 5.587.487.502 sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2009 berjumlah Rp 3.486.988.000 Pada tanggal, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 836 dan 866 orang (tidak diaudit). d. Anak Perusahaan Pada tanggal, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut: Mulai Persentase Jumlah Aset sebelum Beroperasi Kepemilikan Eliminasi (dalam jutaan) Secara Nama Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial 2010 2009 2010 2009 Trikomsel Pte. Ltd. Singapura Distribusi penjualan 25 Nopember Telepon selular 2008 100.00% 100.00% 162.461 74.810 PT Okeshop* Indonesia Perdagangan alat-alat Multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya - 99.99% - 1.961 - *) sampai dengan tanggal 30 September 2010, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan Keuangan Anak Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Berdasarkan PSAK No. 11 Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing, untuk tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam kelompok Ekuitas di neraca konsolidasi. Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) Pada tanggal, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 2009 1 Dolar Amerika Serikat 8.924 9.681 1 Dolar Singapura 6.774 6.841 1 Dolar Hong Kong 1.150 1.249 1 Baht Thailand 293 288 1 Dolar Taiwan 291 - d. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. e. Deposito Berjangka Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai Setara Kas. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Deposito yang dibatasi penggunaannya dalam neraca konsolidasi. f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. h. Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), Persediaan, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), Persediaan. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). j. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994), Akuntansi Penyusutan, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Taksiran Umur Manfaat Jenis Aset Tetap Metode (Tahun) Tarif Perusahaan Bangunan Garis Lurus 20 5% Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50% dan 25% Kendaraan Saldo Menurun Berganda 8 25% Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan sebagai lessee i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. k. Penurunan Nilai Aset Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. l. Pajak Penghasilan Badan Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) m. Tambahan modal disetor - bersih Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya - biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 ( Undang-undang ) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja Karyawan. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan, bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. q. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah 4.450.000.000 saham dan 4.171.583.395 saham (Catatan 18). 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) r. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder. Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain. Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama. s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000. Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan. 4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OkeShop belum beroperasi secara komersial. 13

4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN (LANJUTAN) Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, SH tanggal 8 Februari 2010, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.: AHU-09871.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Febuari 2010, OkeShop telah meningkatkan modal disetor menjadi sebesar Rp 2,000.000.000 yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh Perusahaan, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP menjadi Rp 1.999.975.000 dan Rp 25.000. Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan anak perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop. Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 21 Mei 2010, Okeshop mendirikan PT Mobile World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010. Modal yang telah disetor sebesar Rp3.000.000.000 berasal dari Okeshop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo (PSE) masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan Okeshop, EJS dan PSE masing-masing sebesar 33.33%. 5. KAS DAN SETARA KAS 2010 2009 Kas Rupiah 289.118.267 261.303.381 Dolar Singapura: (SGD 218.888,52 pada tahun 2010 dan SGD 180 pada tahun 2009) 1.482.855.887 1.235.043 Dolar Amerika Serikat: ($AS 2.897 pada tahun 2010 dan $AS 399 pada tahun 2009) 25.852.828 3.862.719 China Yuan (CNY1.355) 1.811.486 - Hongkong Dollar (HKD 5.446,48) 6.263.720 - Taiwan Dollar (TWD11.617) 3.381.012 - Thailand Baht (THB 11.200) 3.286.192 - Philipina Peso (PHP 21.520) 4.372.649 - Malaysia Ringgit (MYR 719) 2.079.186 - Bank - pihak ketiga 1.819.021.226 266.401.143 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 13.260.703.064 19.537.755.620 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 3.612.940.403 5.164.111.895 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 4.816.419.001 5.527.123.630 Citibank N.A., Jakarta 304.920.239 1.385.437.770 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 28.947.567 228.026.014 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 82.347.272 776.014.928 PT Bank UOB Buana Tbk. 18.252.135.503 948.938.568 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 228.200.145 478.296.645 PT Bank Mega Tbk. 364.580.210 343.503.501 PT Bank OCBC NISP Tbk. 83.004.600 107.809.795 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. - 40.669.255 PT ANZ Panin Bank 13.817.070.377 24.635.728 PT Bank International Indonesia Tbk. 46.771.104 80.439.082 PT Rabobank International Indonesia 1.844.473 1.022.902 14

5. KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN) PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN 2010 2009 Standard Chartered Bank, Jakarta 19.473.331 10.412.000 Mutiara Bank 1.519.848 - The Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 4.904.050 - JPMorgan Chase Bank, N.A, Jakarta 11.399.999-54.937.181.187 34.654.197.333 Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura (SGD 61.403) - 420.059.364 PT Bank UOB Buana Tbk. (SGD 25.355 pada tahun 2010 dan SGD 41.418 pada tahun 2009) 171.764.781 283.355.167 171.764.781 703.414.531 Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS 76.152 dan $AS 2.596.862 pada tahun 2010 dan 2009) 679.584.018 25.140.220.732 Citibank N.A., Jakarta ($AS 85.035 dan $AS 755.194 pada tahun 2010 dan 2009) 758.852.340 7.311.032.340 PT Bank UOB Buana Tbk. ($AS 25.125 pada tahun 2010 dan $AS 807.643 pada tahun 2009) 224.212.377 7.818.788.011 Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS 17.131 Pada tahun 2010 dan $AS 3.042 pada tahun 2009) 152.880.346 29.448.247 Standard Chartered Bank, Singapore Branch ($AS 637.305 pada tahun 2010 dan $AS 19.859 pada tahun 2009) 5.687.313.122 192.257.980 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS 19.746 pada tahun 2010 dan $AS 19.814 pada 2009) 176.217.409 191.821.270 PT Bank International Indonesia Tbk ($AS 958 pada tahun 2010) 8.550.709 - PT ANZ Panin Bank ($AS 82.385 pada tahun 2010 dan $AS 1.602.517 pada tahun 2009) 735.202.580 15.513.970.756 Merrill Lynch, Singapore Branch ($AS 7.914 pada tahun 2010 dan $AS 1.991 pada tahun 2009) 70.621.948 19.278.647 JPMorgan Chase Bank, N.A, Jakarta ($AS 93 pada tahun 2010) 825.827 - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd ($AS 13.065 pada tahun 2010) 116.593.488 - UBS AG, Singapore Branch ($AS 50.040 pada tahun 2010) 446.554.372 - Credit Suisse s AG, Singapore Branch ($AS 64.263 pada tahun 2010) 573.483.012-9.630.891.547 56.216.817.983 15

5. KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN) PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Deposito berjangka - pihak ketiga PT Bank Mandiri Tbk. - 4.500.000.000 Jumlah kas dan setara kas 66.558.858.741 96.340.830.990 6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: 2010 2009 Rupiah: Pedagang eceran - Jakarta 119.954.658.192 128.684.368.438 - Kota lain di Jawa 31.450.415.087 36.457.944.418 - Luar Jawa 27.817.678.959 30.849.112.673 PT. Carrefour Indonesia 17.299.859.178 12.896.238.616 PT Bank Niaga - 1.631.378.660 PT Hero Supermarket Tbk. 4.336.674.770 1.524.187.125 PT Matahari Putra Prima Tbk. 10.115.957.551 - PT Access 2.781.840.000 - PT Parastar Echorindo 1.427.827.500 - PT Aka Lestarindo 5.078.980.300 - PT Nokia Indonesia 1.683.940.399 412.900.077 PT Sony Ericsson Indonesia 2.034.117.406 - Lain-lain (masing-masing di Bawah Rp 1 Miliar) 29.166.698.951 16.268.391.870 253.148.648.293 228.724.521.877 Dolar Amerika Serikat: Glory Access Trading Ltd., Hongkong ($AS 434.042 dan $AS1.536.110 pada tahun 2010 dan 2009) 3.873.390.808 14.871.085.750 Dictum International Corp ($AS3.438.905) 30.688.788.220 - Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS123.342) - 1.196.169.358 Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden ($AS 12.181) - 118.134.635 Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura ($AS698.100) - 6.758.306.100 Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS 13.322 dan $AS221.169 pada tahun 2010 dan 2009) 118.881.066 2.141.137.186 Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS 26.242 dan $AS223.860 pada tahun 2010 dan 2009) 234.181.377 2.167.189.144 Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS 20.223 dan $AS133.512 pada tahun 2010 dan 2009) 180.470.052 1.292.528.994 GSM City Inc ($AS 33.000) 294.492.000 - Lain-lain, Singapura (di bawah Rp1 milliar) ($AS60.913) - 589.698.754 35.390.203.523 29.134.249.921 16

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Jumlah piutang usaha sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 288.538.851.816 257.858.771.798 Dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu 3.046.700.000 - Jumlah piutang usaha, bersih 285.492.151.816 257.858.771.798 Sebagian piutang usaha pada tanggal digunakan sebagai jaminan atas hutang bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasi. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut di atas dapat tertagih. Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha 2010 2009 2010 2009 % % Lancar 139.795.033.334 156.105.247.214 48.45 60.54 Telah jatuh tempo: 1-30 hari 136.619.125.374 95.882.712.184 47.35 37.18 31-60 hari 12.124.697.391 5.870.812.400 4.20 2,28 Jumlah 288.538.856.099 257.858.771.798 100,00 100,00 7. PERSEDIAAN 2010 2009 Telepon selular 908.643.524.171 775.186.209.568 Kartu perdana dan voucher isi ulang 61.131.634.950 77.836.908.738 Barang dalam perjalanan 8.086.155.215 27.614.829.831 Aksesoris 3.279.913.094 4.161.979.545 Suku cadang 854.863.449 9.599.696.376 Netbook/laptop 58.189.722.210 2.015.680.729 Jumlah persediaan 1.040.185.813.089 896.415.304.787 Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan (3.267.793.888) (1.090.582.711) Persediaan, bersih 1.036.918.019.201 895.324.722.076 Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2010 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Sebagian persediaan Perusahaan pada tanggal digunakan sebagai jaminan atas hutang bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasi. 17

7. PERSEDIAAN (LANJUTAN) PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, penyelesaian penggantian kerugian tersebut oleh pihak asuransi masih dalam proses. Perusahaan berkeyakinan bahwa kerugian atas terbakarnya persediaan akan tertutup dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp15.000.000.000 (yang dihitung berdasarkan harga jual eceran atas persediaan tersebut) dengan telah diterimanya sebagian pembayaran dari perusahaan asuransi pada tanggal 8 Agustus 2008 sebesar Rp4.500.000.000, atau sebesar 30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan. 8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2010 2009 Pajak Dibayar di Muka Tagihan pajak penghasilan (Catatan 11d) 49.102.911.641 60.343.360.687 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 58.705.215.590 21.735.065.687 Jumlah Pajak dibayar di muka 107.808.127.231 82.078.426.374 Biaya Dibayar di Muka Sewa dibayar di muka 21.966.798.257 24.298.002.525 Fit Out 3.327.838.694 5.063.913.689 Service Charge 382.823.838 - Asuransi dibayar di muka 899.128.348 1.499.447.140 Lainnya 575.111.413 1.603.337.261 27.151.700.549 32.464.700.615 Uang Muka Pihak Ketiga Pembelian persediaan ($AS 45.324.312 dan Rp.89.595.076.494 pada tahun 2010 $AS 25.419.920 pada tahun 2009) 627.549.239.649 246.090.243.092 Pembelian aset tetap ($AS 2.903.105 pada tahun 2009) 2.953.365.754 28.104.962.100 Lain-lain 4.781.037.665 5.083.376.542 Jumlah uang muka 680.283.643.068 279.278.581.734 Jumlah biaya dibayar di muka dan uang muka pihak ketiga 707.435.343.617 311.743.282.349 Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari Beban Usaha dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 19). 18

9. ASET TETAP 30 September 2010: Saldo Awal Saldo Akhir 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September 2010 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.221.982.451 36.303.882.844 - - 39.525.865.295 Peralatan kantor 65.952.831.222 7.469.749.415 1.467.973.186-71.954.607.451 Kendaraan 8.289.107.287 - - - 8.289.107.287 Sub-jumlah 77.463.920.960 43.773.632.259 1.467.973.186-119.769.580.033 Aset sewa guna usaha Kendaraan - 765.000.000 - - 765.000.000 Jumlah nilai perolehan 77.463.920.960 44.538.632.259 1.467.973.186-120.534.580.033 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 688.885.755 289.066.633 - - 977.952.388 Peralatan kantor 31.141.919.724 7.266.601.497 466.936.527-37.941.584.694 Kendaraan 4.158.391.809 774.509.148 - - 4.932.900.957 Sub-jumlah 35.989.197.288 8.330.177.278 466.936.527-43.852.438.039 Aset sewa guna usaha Kendaraan - 127.500.000 - - 127.500.000 Jumlah akumulasi penyusutan 35.989.197.288 8.457.677.278 466.936.527-43.979.938.039 Nilai buku bersih 41.474.723.672 76.554.641.994 30 September 2009: Saldo Awal Saldo Akhir 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September 2009 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.221.982.451 - - - 3.221.982.451 Peralatan kantor 48.804.595.113 15.344.314.086 - - 64.148.909.199 Kendaraan 3.925.556.978 2.298.000.000 - - 6.223.556.978 Sub-jumlah 55.952.134.542 17.642.314.086 - - 73.594.448.628 Aset sewa guna usaha Kendaraan 2.572.550.309-575.000.000-1.997.550.309 Jumlah nilai perolehan 58.524.684.851 17.642.314.086 575.000.000-75.591.998.937 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 527.786.633 120.824.342 - - 648.610.975 Peralatan kantor 21.855.435.633 6.646.436.471 - - 28.501.872.104 Kendaraan 2.277.327.896 507.042.953 - - 2.784.370.849 Sub-jumlah 24.660.550.162 7.274.303.766 - - 31.934.853.928 Aset sewa guna usaha Kendaraan 883.353.199 294.762.651 124.782.986-1.053.332.864 Jumlah akumulasi penyusutan 25.543.903.361 7.569.066.417 124.782.986-32.988.186.792 Nilai buku bersih 32.980.781.490 42.603.812.145 Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 8.457.677.278 dan Rp 7.569.562.643 (Catatan 21). 19

9. ASET TETAP (LANJUTAN) PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 30 September 2010 aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp26.147.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun untuk kendaraan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009, nilai buku bersih aset sewa guna usaha berupa kendaraan masing-masing sebesar Rp 560.431.700 dan Rp 944.217.445 PLEASE CHECK... Hutang sewa guna usaha dijamin dengan aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa guna usaha tersebut. 10. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 2009 Biaya ditangguhkan, bersih Biaya Pinjaman Sindikasi 6.479.793.474 13.167.045.606 Margin deposit ($AS 708.269) - 6.856.752.189 Deposito berjangka, ($AS 995.212) 8.881.269.568 - Fixed deposit, ($AS 500.000 dan $AS1.478.377 pada tahun 2010 dan 2009) 4.462.000.000 14.312.164.155 Deposit sewa dan keamanan 6.234.392.175 5.768.092.826 Lainnya ($AS 7.389 pada tahun 2010 dan $AS 3.393 pada tahun 2009) 65.935.331 32.843.664 Jumlah aktiva tidak lancar lainnya 26.123.390.548 40.136.898.440 Biaya ditangguhkan - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lain-lain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi, yaitu 3 (tiga) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun (Catatan 2p). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan untuk periode fiskal yang berakhir pada tanggal sebesar Rp. 6.657.971.808 dan Rp 6.272.840.974 disajikan sebagai bagian dari Beban Usaha dalam laporan laba rugi konsolidasi. Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk. sebesar $AS 708.269 pada tahun 2009. 20

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA 2010 2009 Rupiah Hutang bank sindikasi 450.000.000.000 452.000.000.000 Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. 46.209.216.966 1.857.100.961 Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. 45.000.000.000 75.000.000.000 541.209.216.966 528.857.100.961 Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi ($AS 22.685.185 pada tahun 2010 dan $AS 20.500.000 pada tahun 2009) 202.442.592.547 198.460.500.000 Pinjaman berjangka: PT Bank ANZ Panin ($AS 23.234.352 pada tahun 2010 dan $AS 5.500.000 pada tahun 2009) 207.343.357.248 53.245.500.000 Pinjaman modal kerja: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. ($AS 10.000.000) 89.240.000.000 - Pinjaman modal kerja: Citibank NA. 82.993.200.000 - ($AS 9.300.000) Post Import Finance: JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta 126.475.149.052 - ($AS 14.172.473 pada tahun 2010 Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS16.316.224 dan $AS 9.478.122 Pada tahun 2010 dan 2009) 145.605.978.514 91.757.699.082 854.100.277.360 343.463.699.082 Jumlah hutang bank 1.395.309.494.326 872.320.800.043 Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank ( SCB ), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank. 21

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian dengan Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import invoice financing II sebesar $AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3) bulan. Seluruh fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan persediaan merk Nokia sebesar $AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000. Pada tanggal 18 Februari 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan Standard Chartered Bank (Standchart) Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Februari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import financing II sebesar USD 10 juta dengan maksimum tenor pembiayaan 3 bulan. Sehingga total kredit yang diperoleh Perusahaan dari Standchart sebesar USD 20 juta. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7). b. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank ( ANZ ), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank (ANZ), dimana perseroan memperoleh penambahan plafond kredit, sehingga total kredit yang diperoleh Perusahaan dari ANZ adalah sebesar USD 40 juta. Fasilitas ini menjadikan fasilitas kredit terbesar yang diterima oleh Perseroan Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga, minimal 200%; - Net worth minimal Rp350.000.000.000; - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level adalah 125% dari total hutang. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. 22