Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

dokumen-dokumen yang mirip
P e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING. Self-directed learning: batasan. Self-directed learning (1)

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

VALIDASI MODEL KOMPETENSI DOSEN STUDENT CENTERED LEARNING. Wahyu Widhiarso. Disampaikan pada seminar hasil penelitian

ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING. djoko dwiyanto-fib UGM. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Teacher Centered Learning Dan Student Centered Learning

Learning strategy : a continuum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

UNIVERSITAS GADJAH MADA

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model telah banyak ditemukan oleh para peneliti pendidikan

UNIVERSITAS GADJAH MADA. PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN Student Teacher Aesthetic Role-sharing (STAR)

BAB I PENDAHULUAN. universitas dimana mahasiswa sebagai komponen didalamnya sebagai peserta

Standar Kurikulum Penilaian landasan penumbuh kembangan kompetensi abad 21 dan karakter bangsa

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

PERPADUAN KONSEP METODE PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORY VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DENGAN METODE DRILL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Biologi adalah salah satu ilmu sains yang mempelajari fakta-fakta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

yahoo.com

SCL. Dr. Darhim, M.Si.

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan kedokteran diharapkan dapat berperan serta dalam Sistem

tingkatan yakni C1, C2, C3 yang termasuk dalam Lower Order Thinking dan C4, C5, C6 termasuk dalam Higher Order Thinking Skills.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik,

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI

MODEL- MODEL PEMBELAJARAN Oleh : Fathurrohman, S.Pd

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada kecakapan hidup (life skill oriented), kecakapan berpikir,

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

PERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Profil Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Fisioterapi melalui Self Assessment dan Peer Assessment

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

2 Penerapan pembelajaran IPA pada kenyataannya di lapangan masih banyak menggunakan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada gu

I. PENDAHULUAN. pembentukan karakter anak. Sangatlah penting sebagai seorang guru untuk. mendidik dan membimbing anak untuk mengembangkannya sehingga

Studi kasus (Case study)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MANUAL MAHASISWA)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan. Di dalam

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. biologi di sekolah. Oleh karena itu, para guru harus berusaha untuk memiliki

II. KERANGKA TEORETIS. pembelajaran fisika masalah dipandang sebagai suatu kondisi yang sengaja

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

APA KOMPETENSI DOSEN SEBAGAI PENDIDIK? Sunaryo Kartadinata

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti

Transkripsi:

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Lima Pilar Utama RPKPS: 1. Materi lebih didekatkan pada persoalan nyata 2. Integrasi antardisiplin ilmu 3. Memiliki perspektif internasional, berbasis keunggulan nasional 4. Pemanfaatan optimal Teknologi Informasi 5. Berbagai inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas dan kepemimpinan

RPKPS Terencana, Berkembang, Learning oriented Kebiasaan, Monoton, Teaching oriented GBPP & SAP format RPKPS kandungan minimal

Contoh Format RPKPS berisi: 1. Nama Mata Ajaran 2. Kode/SKS 3. Prasyarat 4. Status Mata Ajaran (Wajib/Pilihan) 5. Deskripsi Singkat Mata Ajaran 6. Tujuan Pembelajaran/Learning Objectives (TIU) 7. Materi Pembelajaran 8. Learning Outcomes (TIK) 9. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (termasuk pemilihan Metode Pembelajaran & ICT) 10. Monitoring, Evaluasi, dan Student Assessment 11. Daftar Pustaka (Sumber Informasi)

Hal-hal penting dalam penyusunan RPKPS Struktur / kerangka RPKPS: RAISE Materi yang dikandungnya bersifat: Relevan Berbasis kompetensi Kontekstual Terpadu Rancangan pembelajaran mingguan (operasional): Kuliah Penugasan individual / kelompok / kelas: harus ada umpan balik! Seminar / diskusi panel Collaborative learning Case-based learning dll. Karakteristika mahasiswa yang erat kaitannya dengan filosofi SCL Adult learner Constructivism

Relevansi Tinjauan umum tentang lingkup bahasan yang sesuai dengan dunia nyata dunia kerja profesi yang akan dihadapi / dihayati oleh para lulusan Tinjauan khusus tentang lingkup bahasan yang sesuai dengan perkembangan iptek masa kini dan masa depan Tanpa meninggalkan aspek masa lalu, terlebih yang bersifat monumental Dengan demikian koherensi materi tampak jelas

Profil lulusan Performance Mengacu pada visi institusi Memberi gambaran terhadap kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik Feedback dari stakeholders

Kompetensi lulusan Hard skills Soft skills Kompetensi yang mengacu kepada: Profil lulusan Perkembangan iptek Tuntutan komunitas / societal needs Tuntutan stakeholders Tuntutan pofesi / professional needs Tuntutan ilmiah / vision & scientific needs Diuraikan dalam kalimat yang operasional, rasional, terukur Taksonomi Bloom: Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Berkreasi

Kontekstual Masalah yang sering dijumpai di lapangan kerja: minds on & hands on Bersifat praktis, tidak terlalu teoritis, tetapi menantang mahasiswa untuk mencari dan menemukan landasan teori yang ada explorer not receiver Mencari dan menemukan konsep berdasarkan konteks yang dipelajari Menarik untuk dibahas, baik secara individual maupun kelompok Mendorong munculnya motivasi internal untuk active learning, interactive learning & self-directed learning Sebagai sumber inspirasi untuk life-long learning

Materi terpadu Bukan sebagai kombinasi antara beberapa mata kuliah, baik secara horisontal maupun vertikal (sebagai kue lapis ) Beberapa mata kuliah manjing ajur ajer dalam setiap permasalahan yang akan dibahas oleh para mahasiswa bersama dosen proporsi kontribusi materi bergantung pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai mahasiswa Ada kearifan di dalam team teaching Mahasiswa ditantang / didorong untuk mencari informasi yang lebih maju / dalam / banyak thinking beyond the classroom, thinking outside the box

Kuliah Sebagai pengantar tentang materi yang akan dibahas mahasiswa Sebagai informasi terkini dengan karakteristika: menarik untuk dikaji sesuai dengan perkembangan iptek, hankam dll Bersifat nasional (kasus TKI), regional (kasus Ambalat), maupun internasional ( narkotika) Sebagai klarifikasi atas pertanyaan mahasiswa Materi dasar (mis. definisi, konsep) dimasukkan ke dalam pokok bahasan yang akan didiskusikan oleh para mahasiswa dengan didampingi fasilitator

Penugasan Jenis penugasan harus tercantum secara jelas, dengan tujuan pembelajaran yang jelas pula Setiap jenis penugasan harus diikuti pelaporan (presentasi dan diskusi) oleh mahasiswa Harus ada umpan balik kepada para mahasiswa Harus menyediakan waktu (peluang) bagi mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya Penilaian (assessment) sesuai dengan proses pembelajaran dan ranah / domain kompetensi Contoh model SCL: collaborative learning, cooperative learning, case-based learning, problem-based learning

Seminar / diskusi panel Aktor utama adalah mahasiswa Dosen sebagai fasilitator ( sutradara ) Tersedia waktu untuk itu (terstruktur): disiapkan dalam rencana pembelajaran mingguan Bila perlu menghadirkan pakar / expert untuk memberi tambahan wawasan / klarifikasi tentang pokok bahasan yang sedang didiskusikan Learning environment harus nyaman Semangat berbagi pendapat / sharing

Karakteristika mahasiswa Adult learners Gaya berpikir Gaya belajar

Adult learners Problem-centered: pemecahan masalah sesuai dengan profesinya Results-oriented: mengharapkan hasil yang spesifik Self-directed: tidak bergantung pada pihak lain, mandiri Skeptical: mencoba terlebih dahulu sebelum menerimanya sebagai pengetahuan yang baru Mencari hal-hal baru yang berhubungan dengan kebutuhan nyata Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses pembelajaran

Adult learners Telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan sebelumnya (prior knowledge) Telah memiliki nilai, kepercayaan, dan pendapat Minta dianggap sebagaimana orang dewasa Lebih tertarik secara langsung kepada how-to daripada survey types of course Memiliki berbagai variasi gaya belajar

Gaya berpikir Reflective thinkers: Memandang informasi baru secara subyektif Menghubungkan informasi baru dengan pengalaman masa lampau Sering kali mengajukan pertanyaan mengapa? Merenungkan kembali tentang apa yang sedang dipelajarinya

Gaya berpikir Creative thinkers: Senang bermain dengan informasi baru Selalu bertanya mengapa? Senang menciptakan troubleshooters Menciptakan solusi atau penyelesaian masalah

Gaya berpikir Practical thinkers: Menginginkan informasi faktual tanpa tambahan nice-to-know Mencari / memilih cara yang paling sederhana atau paling efisien untuk mengerjakan tugasnya Tidak merasa puas sampai dia mengerti bagaimana caranya mengaplikasikan informasi baru tadi dalam dunia kerjanya

Gaya berpikir Conceptual thinkers: Menerima informasi baru setelah melihat gambaran informasi tadi secara menyeluruh Ingin tahu bagaimana sesuatu itu dapat terjadi, bukan sekedar hasil akhir Mempelajari konsep yang dipresentasikan tetapi juga ingin tahu konsep-konsep lainnya yang mungkin berkaitan tetapi belum tampak dalam presentasi

Gaya belajar Visual learners: Informasi baru: diproses secara baik bila disampaikan dengan ilustrasi visual atau dengan demonstrasi Gambar, ilustrasi, pencitraan, demonstrasi

Gaya belajar Auditory learners: Informasi baru: diproses secara baik apabila disampaikan dengan bicara / secara oral Kuliah, diskusi Kinesthetic learners Informasi baru: dapat dipahami melalui manipulasi atau perabaan Menulis/mencatat, memeriksa obyek, berpartisipasi dalam aktivitas

Gaya belajar Environmental learners: Informasi baru: diproses dengan baik bila dipresentasikan dalam situasi yang dinikmatinya (suasana psikologik, suhu ruang, cahaya, tempat duduk dsb) Sangat cocok untuk distance learners: dapat menerima dan menikmati informasi dari ruang kerjanya sendiri

Hakekat SCL Mahasiswa memiliki peluang dan / atau keleluasaan untuk mengembangkan segenap kapasitas dan kemampuannya sebagai pembelajar sepanjang hayat (ngangsu kawruh: cipta, karsa, rasa dan karya), melalui aktivitas: mengeksplorasi bidang yang diminatinya membangun pengetahuan serta mencapai kompetensinya secara aktif, interaktif, mandiri dan bertanggung jawab, pembelajaran yang bersifat kolaboratif, kooperatif dan kontekstual, belajar beyond the classroom serta difasilitasi oleh dosen (sebagai mitra pembelajaran) yang menerapkan Patrap Tri Loka secara utuh.

Kampus : tempat Siswa Belajar

Bukan Tempat Dosen Mengajar