MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERUBAHAN FISIKA SERTA MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF, KERJA KERAS, DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI RUPA DAN KRIYA SABLON SMALB TUNADAKSA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB AUTIS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOUVENIR SMALB TUNAGRAHITA

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA SMALB TUNAGRAHITA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI RUPA DAN KRIYA SABLON SMALB TUNAGRAHITA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. fenomena alam ( Natural Philosophy). Hal ini berarti sains yang merupakan hasil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL & PRACTICE WEBSITE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENYIARAN RADIO SMALB TUNADAKSA

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSIDASAR BAHASA INDONESIA SMPLB AUTIS

A. LATAR BELAKANG MASALAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI TARI SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MEMBATIK SMALB TUNARUNGU

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI RUPA DAN KRIYA SABLON SMALB TUNARUNGU

I. PENDAHULUAN. Kemajuan tersebut dapat diperoleh dengan tercapainya tujuan yang telah

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI LUKIS SMALB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI TARI SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNAGRAHITA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOUVENIR SMALB TUNARUNGU

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MEMBATIK SMALB TUNAGRAHITA

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA BOGA SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bervariasi untuk kepentingan pembelajaran matematika. Sedangkan

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNANETRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA KECANTIKAN SMALB TUNAGRAHITA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA GRAHA SMALB TUNARUNGU

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Astrid Sutrianing Tria, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA BOGA SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA BUSANA SMALB TUNAGRAHITA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa.

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR DESAIN GRAFIS SMALB TUNARUNGU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TATA GRAHA SMALB TUNAGRAHITA

KompetensiInti KompetensiDasar Materi Ajar Indikator

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMALB TUNADAKSA

2015 PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MASSAGE SMALB TUNANETRA

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MASSAGE SMALB TUNARUNGU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI LUKIS SMALB TUNARUNGU

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

P. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ELEKTRONIKA ALAT RUMAH TANGGA SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNANETRA

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB AUTIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran (dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014)

I. PENDAHULUAN. diajarkan di sekolah, dan siswa beranggapan IPA adalah mata pelajaran. hafalan. Lutfhi (2007:18) menyatakan bahwa materi IPA cenderung

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNAGRAHITA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNANETRA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul PENERAPAN -log UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERUBAHAN FISIKA SERTA MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF, KERJA KERAS, DAN RASA INGIN TAHU SISWA B. Latar Belakang Karakter adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang. Menurut Adisusilo (2013:76), karakter atau watak seseorang dapat dibentuk, artinya watak seseorang dapat berubah, kendati watak mengandung unsur bawaan (potensi internal), yang setiap orang dapat berbeda. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan, bahwa karakter seseorang yang awalnya kurang baik, dapat berubah menjadi baik. Begitu pula sebaliknya, karakter seseorang yang awalnya baik, dapat berubah menjadi kurang baik. Hal ini tentu saja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya karena pengaruh keluarga, lingkungan pergaulan, atau bahkan akibat pengaruh internet. Internet dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karakter seseorang. Saat ini, setiap orang yang memiliki alat komunikasi maupun tidak memiliki alat komunikasi dapat mengakses internet dengan mudah. Internet seolah-olah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan internet, seseorang dapat mencari hal yang tidak diketahuinya cukup dengan mengetikkan kata kunci di layanan pencari informasi dan seseorang juga dapat berkomunikasi dengan orang lain

2 menggunakan media sosial. Sayangnya, kebebasan akses layanan internet yang tidak terbatas, membuat seseorang lupa diri, misalnya saja mengakses situs yang tidak selayaknya dibuka oleh anak di bawah umur. Jika hal demikian tetap terjadi, maka dapat dibayangkan perubahan karakter yang dapat terjadi, khususnya pada siswa-siswi yang masih di bawah umur. Selain itu, kepedulian terhadap pengembangan karakter positif siswa juga didukung oleh Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kurikulum /MTs. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 memiliki ciri khas tersendiri, seperti adanya pengembangan dan penilaian karakter terhadap siswa. Tentu saja, untuk melakukan pengembangan dan penilaian karakter tersebut harus disertai dengan adanya pendidikan karakter itu sendiri, yaitu dengan menyelipkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Pendidikan karakter ini tertulis secara jelas di dalam Kompetensi Inti satu dan dua. Kompetensi inti satu ini memuat cakupan tentang Menghayati ajaran agama yang dianutnya. Berarti, siswa diharapkan memiliki karakter religius yang baik, yang tidak hanya mempelajari alam dan segala isinya, tetapi juga mensyukuri segala keteraturan yang Tuhan ciptakan dan lebih mendekatkan diri kepada-nya. Sedangkan, Kompetensi Inti dua mencakup tentang Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Hal ini berarti bahwa pada Kompetensi Inti dua ini siswa diharapkan memiliki karakter sosial yang

3 baik, seperti karakter kerja keras, komunikatif, dan rasa ingin tahu. Selain itu, Kurikulum 2013 bertujuan untuk lebih menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, dan peran guru hanya sebagai fasilitator sehingga tidak terlalu banyak menjelaskan materi pelajaran. Jika hal tersebut benar-benar terlaksana dengan baik, maka tujuan dari Kurikulum 2013 akan tercapai. Di sisi lain, dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di salah satu Negeri di Kota Bandung, yaitu dengan melihat nilai ulangan harian siswa pada materi besaran dan satuan sebagian besar masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 75. Jika soal ulangan harian tersebut dilihat, terdapat sekitar 40% soal konsep, berarti secara tidak langsung kita dapat mengatakan bahwa penguasaan konsep siswa masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Peneliti juga melakukan studi pendahuluan dengan mengamati kegiatan pembelajaran fisika di salah satu kelas VII. Dari sini, peneliti melihat, pembelajaran masih terasa kaku karena kurangnya rasa komunikatif siswa, baik dengan guru maupun dengan temannya. Siswa masih ada yang belum berani mengajukan pertanyaan yang belum ia pahami. Begitupun dengan perhatian siswa pada guru yang sedang menjelaskan materi, dirasa kurang, karena beberapa siswa masih sibuk sendiri, sehingga kurang fokus belajar. Hal ini juga dibuktikan dengan buku catatan siswa yang masih kosong, bahkan ada diantaranya yang tidak mengerjakan tugas. Ini memperlihatkan bahwa siswa masih memiliki kerja keras dan rasa ingin tahu yang rendah. Selain itu, peneliti juga mengamati hampir seluruh siswa memiliki alat komunikasi canggih yang dapat digunakan untuk mengakses internet, yang selalu mereka bawa ke sekolah. Peneliti melihat dengan fasilitas yang dimiliki siswa tersebut dapat mendukung terwujudnya pembelajaran yang

4 memanfaatkan akses internet. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan beberapa siswa di sekolah tersebut. Peneliti bertanya seputar penggunaan internet dan penyimpangan penggunaan internet. Dari wawancara tersebut, diperoleh hasil bahwa siswa lebih menyukai internet untuk mencari suatu hal daripada mencarinya di buku cetak, karena internet dirasa praktis dan dapat diakses dimana saja. Namun, siswa juga ada yang menyatakan bahwa ketika mereka mengakses internet, tidak jarang pada tampilan situs yang tidak jelas muncul iklan-iklan yang menampilkan gambar yang tidak layak dilihat anak di bawah umur. Hal ini tentu saja membuat siswa terganggu, tetapi ada juga yang penasaran untuk membuka situs asli dari iklan tersebut. Sungguh, sangat mengkhawatirkan sekali, jika setiap siswa memiliki rasa penasaran yang tinggi seperti itu, karena lambat laun akan merusak karakter positif siswa. Dari uraian yang telah dipaparkan, muncul pemikiran untuk membuat suatu strategi pembelajaran berbasis web, agar internet aman digunakan oleh siswa, khususnya untuk mencari materi atau bahan tugas sekolah, misalnya saja untuk materi pelajaran fisika. Web tersebut dapat memuat materi bahkan video pembelajaran, misalnya saja materi tentang perubahan fisika. Web tersebut dapat langsung diakses siswa tanpa melalui layanan pencari informasi, sehingga dapat meminimalisir aktivitas siswa untuk membuka situs-situs tertentu yang tidak layak dibuka, karena konten materi dan video pembelajaran yang dibutuhkan siswa telah disediakan di web yang telah dibuat guru. Web yang akan dibuat tersebut berupa blog, dengan memanfaatkan layanan blog gratis dari www.blogger.com. Hal ini dimaksudkan agar hemat tanpa mengeluarkan biaya, dan mudah untuk dibuat dan diakses. Sehingga, kita dapat menyebutnya dengan pembelajaran berbasis web blog.

5 Atas dasar pertimbangan tersebut, penulis berkeinginan menggunakan strategi pembelajaran π-log dalam pembelajaran Fisika di agar dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan karakter komunikatif, kerja keras, dan rasa ingin tahu siswa. Blog ini digunakan sebagai strategi, bukan hanya sebagai media, karena diharapkan dapat memotivasi aktivitas siswa di dalam pembelajaran. Dengan menggunakan strategi π-log ini, peneliti berharap dapat menemukan pola yang lebih efektif untuk mengetahui berbagai kelebihan dan kekuatan dari strategi pembelajaran π-log, sehingga hasilnya dapat diterapkan pada kondisi pembelajaran yang lain. C. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana peningkatan penguasaan konsep dan pengembangan karakter dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan π-log? D. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi untuk pembelajaran fisika di kelas VII yang telah menggunakan Kurikulum 2013, dengan bahasan yang dipilih adalah konsep Perubahan Fisika. Selain itu, pengembangan karakter hanya dibatasi untuk tiga karakter saja, yaitu komunikatif, kerja keras, dan rasa ingin tahu. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk meningkatkan penguasaan konsep Perubahan Fisika siswa dengan melakukan treatment pembelajaran dengan strategi pembelajaran π-log. 2. Untuk mengetahui profil karakter positif peserta didik, yaitu karakter

6 komunikatif, kerja keras, dan rasa ingin tahu siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran π-log. 3. Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan konsep dan karakter yang dimiliki oleh siswa saat strategi pembelajaran π-log diterapkan. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan penguasaan konsep perubahan fisika serta mengembangkan karakter siswa, khususnya karakter komunikatif, kerja keras, dan rasa ingin tahu siswa.