*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat

dokumen-dokumen yang mirip
Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

Anthony Dio Martin 1

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Anthony Dio Martin 1

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

Anthony Dio Martin HR Excellency 1. by Anthony Dio Martin

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

No: IDENTITAS RESPONDEN

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI DAN STRES BELAJAR ANTARA SISWA KELAS AKSELERASI DENGAN SISWA KELAS REGULER DI SMU NEGERI 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas di masyarakat dan

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

Peran Orangtua Dalam Memfasilitasi Minat Belajar Anak Usia Dini Aninda Putri H. M

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pada provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan hasil ujian nasional SMP tahun

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

SUKSES DI KAMPUS. Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara

Anthony Dio Martin 1

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak. Nur Fajrie PGSD FKIP Universitas Muria Kudus

Mengembangkan Bakat Anak

Anda berubah, keluarga berubah, masyarakat berubah, negara berubah, dan dunia berubah.

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

PENERAPAN PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS DALAM PELATIHAN OLAHRAGA. Oleh: KOMARUDIN

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

2016 HUBUNGAN TINGKAT STRES MAHASISWA DENGAN HASIL INDEKS PRESTASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Novia Srie Rahayu,2013

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam mengkoordinasikan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai

MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd. Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

Perpustakaan Unika L A M P I R A N 184

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

Ketika Anda memutuskan untuk mendaftar di sebuah perguruan tinggi, berarti Anda sudah tahu konsekwensi yang mesti Anda hadapi. Anda telah memilih

Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan. Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara psikologis masa remaja dikatakan sudah mencapai masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, bencana demi bencana menimpa bangsa Indonesia. Mulai

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan individu kompleks yang memiliki dinamika

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

Be SMART Parents. Parenting SDQu Hanifah 1 November 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. World Health Organization (WHO, 1948) mendefinisikan

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

ISBN :

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kita sadari bahwa tidak semua anak di dunia ini dilahirkan dengan

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD

Transkripsi:

*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat Anak Super Sibuk! 1

2 HR Excellency www.hrexcellency.com

*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat Dalam iklan-iklan dengan anak-anak sebagai modelnya, kita melihat gambaran kehidupan anak yang sempurna. Mereka bermain di taman, berlari, berkejaran, mengamati kupu dan tanaman. Pokoknya sempurna! Tetapi, realita anak sekarang tidaklah demikian. Kebanyakan anak sekarang dijejali dengan berbagai kursus dan aktivitas. Perhatikan aktivitas anak seorang rekan saya, Anak saya pulang sekolahnya sekitar jam 3. Masih les matematika, ada les bahasa Inggris di waktu lain. Ada les private. Sabtunya ada les piano dan Mandarin. Wow, kelihatannya gambaran anak yang sukses saat ini tengah bergeser. Anak yang sukses adalah anak yang hebat dalam berbagai prestasinya, sehingga orang tua merasa perlu membekali anak-anaknya dengan berbagai aktivitas. Tapi apa hasilnya? Salah satunya, Jerry yang berusia 9 tahun mulai mengeluh kecapekan. Ia tidak bisa tidur lelap dan konsentrasi belajarnya pun mulai bermasalah. Di sekolah, gurunya memergoki Jerry seringkali mengantuk. Akhirnya, Jerry pun dibawa ke psikolog anak. Setelah memeriksa jadwal Jerry yang super padat, si psikolog anak menasihati ibunya untuk mencabut beberapa aktivitas Jerry yang tidak penting. Namun, si ibunya berkelit, Tapi Jerry senang kok dengan aktivitasnya dan dia kelihatannya enjoy. Selama ini, saya yang menemaninya tahu bahwa Jerry kelihatan senang kok. Wawancara Anak Super Sibuk! 3

dengan Jerry sendirian, tidaklah begitu hasilnya. Jerry, dengan polosnya berkata, Mama memaksa saya ikut ini itu dan daripada dimarahi, saya pun ikut aja. Mama tidak suka dibantah Gejala Stres Anak Super Sibuk! Ada beberapa gejala pada anak super sibuk, yakni stress dengan berbagai simtom-simtomnya yang mulai harus Anda waspadai. Agar stress ini tidak mencapai level yang mengganggu kesehatan dan prestasi akademik si anak, diskusikan dengan si anak atau pun libatkan ahlinya, misalkan konselor anak atau pun psikolog. Berbagai gejala stress anak super sibuk yang perlu Anda waspadai yakni: (1) Gejala fisik yang berulang kali terjadi misalkan: sakit kepala, sakit perut (diare) dengan penyebab yang tidak jelas. (2) Kebiasaan yang tidak lumrah dilakukan anak anda misalnya: menjadi lekas marah, menangis akibat hal-hal yang sepele, mengisap jempol, sering berdebat (3) Kehilangan gairah aktivitas misalkan: seringkali mengeluh capek, tidak tertarik pada aktivitas yang dulu ia gemari atau pun tidak tertarik pada apapun, sering bengong dan sulit konsentrasi (4) Hasil prestasi yang justru semakin buruk: nilai merosot, banyaknya kesalahan dan kecerobohan hasil kerja. Stress Baik, Stress Buruk Memang selalu dikatakan bahwa pada level tertentu, stress sebenarnya berguna bagi setiap orang. Anak-anak pun begitu. Ketika tanpa tekanan dan tidak ada tantangan sama sekali. Anak bisa tumbuh menjadi orang yang pasif serta tidak siap dengan berbagai tantangan di kemudian hari. Tetapi, hati-hati pula. Ketika stress dan berbagai tuntutan menjadi terlalu berlebihan, 4 HR Excellency

kondisi anak pun menjadi rentan. Rentan dengan berbagai kondisi fisik dan psikologis yang bisa menganggu dirinya. Alih-alih membuat anak kita makin berprestasi dan makin maju, justru anak kita mengalami kemunduran. Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari hal ini. Yang jauh lebih buruknya, ketika anak prestasinya mulai menurun karena stress yang berlebihan, si anak bukannya dikasih kesempatan untuk istirahat. Justru yang dilakukan oleh orang tua adalah sebaliknya. Anakanaknya dipaksa untuk les dan mengambil kursus yang lebih banyak lagi! Kasih Waktu Anak untuk Berkembang Sebenarnya, pada usia anak-anak, sebaiknya lebih banyak waktu diberikan kepadanya untuk berpikir, berkreasi, merancang, bermimpi, mengobservasi atau pun mengembangkan dirinya. Ketika anak-anak mulai dipaksa mengikuti kursus ini dan itu yang terlalu berlebihan, waktuwaktu dan kesempatan seperti inilah yang dikorbankan. Ujung-ujungnya, bukannya kita melihat seorang anak yang berkembang kemampuannya, tetapi justru anak dipaksa mengikuti disiplin belajar dan disiplin kegiatan tertentu, yang ujung-ujungnya membuat anak menjadi pasif dan mati kreativitasnya. Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua? Pertama-tama, bedakan mana yang penting dengan mana yang bagus. Semua kursus dan kegiatan pastilah bagus. Tetapi, tidak semuanya penting bagi kondisi anak kita saat ini. Putuskanlah yang sungguh-sungguh penting bagi kondisinya saat ini. Misalkan jika akademiknya yang bermasalah, fokuskan pada peningkatan akademiknya dan untuk sementara, lupakan soal les piano, les balet atau pun bernyanyi. Kelak, ketika kondisi akademisnya lebih baik, barulah diberikan les tambahan. Anak Super Sibuk! 5

Kedua, ingatlah untuk bicarakan dengan anak Anda. Ada baiknya pula sebelum Anda memutuskan untuk menghentikan kegiatan mereka, diskusikanlah dengan mereka. Tetapi ingat, hargai pendapatnya. Dan betul-betul kasih kesempatan untuk memilih. Dan kalaupun ia memutuskan untuk tetap dengan aktivitasnya sekarang, doronglah dia untuk bertanggung jawab dan motivasilah ia agar tetap bisa mengelola waktunya. Jangan mengancam tetapi tanyakan jika ia betul-betul nyaman dengan jadwalnya yang padat saat ini. Hargai pendapatnya. Ketiga, tetap biarkan waktu yang terbuka untuk anakanak Anda. Jangan lagi tergoda untuk mengisinya dengan berbagai aktivitas ini dan itu. Masalahnya, kecenderungan para orang tua adalah suka melihat anaknya sibuk. Seringkali, kesibukan anak inipun hasil obsesi orang tua yang bermasalah! Saatnya Menyalahkan Orang Tua! Mengapa anak jadi super sibuk? Salah satu kesalahannya sebenarnya bisa ditimpakan pada orang tua. Alasan pertama, seringkali karena obsesi orang tuanya yang tidak tercapai. Biasanya kita mendengar orang tua yang mengatakan, Dulu saya ingin les piano tidak dikasih ijin dan tidak punya uang. Sekarang saya kasih les untuk anak saya. Alasan kedua adalah karena orang tuanya sendiri sibuk dan tak 6 HR Excellency

punya waktu, akibatnya, untuk memastikan anaknya juga sibuk maka sang anakpun dikasih les ini dan itu. Alasan ketiga adalah karena tidak mampu menciptakan acara yang positif bagi si anak. Salah satu komentar yang muncul, Daripada anak saya hanya nonton TV dan main PS, saya kasih les saja. Sebenarnya, kalau dikatakan, anak tersebut tidak akan nonton TV kalau orang tua punya banyak alternatif kegiatan bersama dengan mereka. Jadi, anak super sibuk inipun hasil kesalahan orangtuanya. *Anthony Dio Martin, ahli psikologi, motivator dan penulis bukubuku bestseller. Hubungi via facebooknya di www.anthonydiomartin. com/go/facebook Anak Super Sibuk! 7