ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR GALESONG PRATAMA (SGP) CABANG GORONTALO PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari kantor Notaris NY Pudji Redjeki Irawati,SH dan akte perubahan notaris

OLEH. Sucipto Katili Nim Telah diperiksa dan disetujui NIP NIP

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Pertamina Training and Consulting

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN MOTIVASI SERTA DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH (STUDI PADA BPTP JAWA TIMUR DI KARANGPLOSO)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

Lampiran 19 Tabel dan Pehitungan Uji Keberartian Regresi dan. Uji Kelinieran Regresi Lampiran 20 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi...

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

PENGARUH DISIPLIN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 6 TOLANGOHULA KABUPATEN GORONTALO ARTIKEL OLEH NURUL HIDAYAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain bila kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal )

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR GALESONG PRATAMA (SGP) CABANG GORONTALO PUBLIKASI ILMIAH Diajukan sebagai persyaratan guna memenuhi ujian sarjana manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : SATRIA TAHIR NIM : 931 409 064 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI SI MANAJEMEN 2013

ABSTRAK Satria Tahir. 931409064. Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. Program Studi S1 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis di bawah bimbingan Bapak Dr. H. Zuchri Abdussamad, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Rusli Isa, M.si selaku Pembimbing II. Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu bagaimana Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif, instrument pengumpulan data digunakan peneliti adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan tujuan mendeskripsikannya segala karakteristik penelitian yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, kemudian dilakukan pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo masih belum optimal akan tetapi perlu ditingkatkan lagi karena masih ada karyawan yang mengalami masalah kerja yang membawa dampak pada pencapaian kinerja. Kata Kunci : Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan saat ini semakin kompetitif. Hal ini menuntut perusahaan atau organisasi selalu berusaha menemukan cara dan kebijakan yang efektif untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai peningkatan produktivitas secara kualitas dan kuantitas, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain bahkan mampu berada di atas perusahaan lain. Manajemen sumber daya manusia yang efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan upaya peningkatan kinerja karyawan, baik pada tingkat individual, tingkat kelompok kerja, dan pada tingkat organisasi. Keberhasilan manajemen dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut, artinya manusia yang memiliki daya, kemampuan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam setiap pelaksanaan kegiatan organisasi sehingga akan terwujud kinerja sebagaimana yang diharapkan. Perusahaan/organisasi membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih cepat, sehingga diperlukan karyawan yang mempunyai kinerja (job performance) yang tinggi.

Faktor penting yang menentukan kinerja karyawan dan kemampuan organisasi beradaptasi dengan lingkungan menurut Bass et al (2003) adalah disiplin, motivasi, dan prestasi kerja. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan, karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi pula produktivitas karyawan dalam menjalankan tanggung jawabnya. Tujuan disiplin adalah agar seseorang dapat bertingkah laku sesuai dengan apa yang disetujui oleh perusahaan. Dengan kata lain, agar seseorang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Malthis (2006: 114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Hasibuan (2000) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang di dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang penjualan kenderaan bermotor roda dua dengan merk Suzuki dan juga melakukan jasa service, dimana dalam kegiatan sehari-harinya adalah melayani konsumen. Adapun fenomena-fenomena yang berkaitan dalam penelitian ini berupa, jam masuk dan pulang karyawan sering tidak tepat waktu, beberapa karyawan yang mangkir dari jam kerja, karyawan yang menunda-nunda pekerjaan, insentif yang kurang memotivasi semangat kerja karyawan, pengetahuan akan tugas dan tanggung jawab serta pengetahuan akan metode marketing yang masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan beberapa masalah pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. 2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih adanya karyawan yang tidak disiplin waktu seperti jam masuk dan pulang kantor yang tidak sesuai, absen tanpa izin, karyawan yang sering mangkir saat jam kerja, serta karyawan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

2. Kurangnya insentif/bonus yang diterima oleh karyawan terutama bagian marketing yang dapat memotivasi kinerja karyawan. 3. Kurangnya pelatihan dan bimbingan kepada karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan. 3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah: Bagaimana Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo? 4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. 5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo pada khususnya dan umumnya pada perusahaan-perusahaan lain untuk mempertimbangkan analisis kinerja karyawan. 2. Sebagai informasi bagi pihak perusahaan sekaligus karyawan 2 Manfaat Teoritis 1. Memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen sumber daya manusia. 2. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama dan variabel yang berbeda terutama yang berkaitan dengan pergerakan analisis kinerja karyawan. BAB II KAJIAN TEORITIS

1 Kinerja Karyawan 1 Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance tetapi dalam bahasa inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Menurut Mangkunegara (2000: 67) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut: kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab diberikan kepadanya. Kinerja adalah kumpulan dari tiga elemen yang saling berkaitan, yaitu keterampilan, upaya dan sifat-sifat keadaan eksternal. Keterampilan adalah bahan mentah yang dibawa seseorang pegawai ke tempat kerja: pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal, dan kecakapan teknis. Upaya dapat digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan untuk menyelesaikan pekerjaan, sedangkan kondisi eksternal mendukung produktivitas seorang karyawan, walaupun ia memiliki keterampilan dan motivasi yang baik. Hal ini diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak mendukung yang berada diluar kendali karyawan. 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Untuk dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pencapaian kinerja, baik kinerja individu maupun kinerja organisasi maka hal terpenting yang perlu dipahami, diantaranya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja. Mangkunegara (2002: 67) mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sebagai berikut: a. Faktor Kemampuan b. Faktor Motivasi c. Keterbatasan Waktu 3 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh

organisasi, manajer, dan pekerja untuk berhasil, manajemen kinerja adalah bagaimana kinerja diperoleh untuk mencapai sukses. Wibowo (2007). 4 Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Dalam penilaian dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Penilaian kinerja secara keseluruhan merupakan proses yang berbeda dari evaluasi pekerjaan. Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan/diberikan kepadanya. Evaluasi pekerjaan menentukan seberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi organisasi. 5 Pengertian Disiplin Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa latin disipel yang berarti pengikut. Seiring berkembangnya zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi disipline yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Selama ini kata disiplin telah berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak pengertian disiplin yang berbeda antara ahli yang satu dengan yang lainnya. Hasibuan (2002: 172) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Menurut Fathoni (2006: 172) kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa disiplin merupakan sikap kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan-peraturan baik tertulis maupun tidak, yaitu tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. 6 Macam-Macam Disiplin Ada dua macam disiplin yaitu: a. Disiplin Diri

Disiplin yang timbul dari dalam diri sendiri merupakan disiplin yang timbul atas dasar kerelaan, kesadaran, dan bukan atas dasar paksaan atau ambisi tertentu. b. Disiplin Berdasarkan Perintah Disiplin ini timbul dan tumbuh disebabkan karena paksaan, perintah hukuman dan kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan tumbuh atas dasar perasaan yang ikhlas, akan tetapi timbul karena adanya paksaan atau ancaman orang lain. 7 Tujuan Disiplin Siswanto (2005: 292) menyebutkan bahwa ada dua tujuan pembinaan disiplin yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Tujuan umum pembinaan disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pembinaan disiplin tenaga kerja antara lain: a. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku. b. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya. c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya. d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan. 8 Pengertian Motivasi Robbins (2003) motivasi adalah keinginan untuk berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan organisasi yang dikondisikan atau ditentukan oleh kemampuan usaha untuk memenuhi suatu kebutuhan individu. Menurut Supardi dan Anwar (2004: 47) mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran

kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Motivasi secara umum dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan untuk suatu tujuan tertentu. Jadi, motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. 9 Manfaat Motivasi Ishak & Hendri (2003: 16-17) manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. 10 Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang, atas tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang dipengaruhi oleh kecakapan, pengalaman, keterampilan, kesungguhan, dan lingkungan kerja itu sendiri. 2 Kerangka Berfikir Kerangka pikir pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dijelaskan pada skema sebagai berikut: Masalah Kinerja Karyawan 1. Kurangnya Disiplin Waktu Dalam Bekerja. 2. Kurangnya Motivasi Terhadap Karyawan Berupa Insentif atau Indikator Kinerja: 1. Disiplin Kerja 2. Motivasi Kerja

Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Gambar 2.1 Kerangka Fikir 3 Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2012) tentang Analisis Kinerja Pegawai Di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menekankan pada konsep pengukuran kinerja menurut Teori Sedarmayanti. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja pegawai Di Sekretariat DPRD Provinsi Banten masih dapat dikatakan buruk. Hal tersebut dikarenakan masih banyak pegawai yang melakukan tindakan tidak disiplin, lingkungan kerja yang kurang nyaman, serta kepemimpinan yang tidak tegas terhadap pegawai. BAB III METODE PENELITIAN 1 Latar Penelitian Pada penelitian ini, calon peneliti menetapkan lokasi di PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo, Jalan Raja Eyato No. 14 Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian ini karena secara geografis mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. 2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

metode studi kasus. Dalam hal ini peneliti ingin melihat kasus Kinerja Karyawan di PT. Sinar Galesong Pratama (SGP). 3.3 Kehadiran Peneliti Adapun kehadiran calon peneliti sebagai instrument sudah tentu harus beradaptasi dengan kondisi yang ada di lapangan untuk kepentingan penelitian., calon peneliti berperan sebagai instrument utama, calon peneliti sejak awal kegiatan sampai akhir pengumpulan data calon peneliti sendiri yang berfungsi sebagai instrument penelitian. Pada awalnya, calon peneliti berusaha sedapat mungkin untuk menjalin hubungan akrab dengan pimpinan, karyawan di lokasi penelitian, sehingga dapat diterima oleh mereka dengan baik dan dapat mengamati situasi yang wajar pada lokasi penelitian di PT. Sinar Galesong Pratama (SGP). 4 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi pelaksanaan penelitian adalah pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo, Jalan Raja Eyato No. 14 Kota Gorontalo. 3.5 Sumber Data Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi sumber pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data, disamping jenis data yang telah dibahas sebelumnya. Sumber data penelitian terdiri dari: 1. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dari sumber asli atau responden (Pimpinan, Admin Sales serta Staff) untuk memperoleh data atau informasi yang akurat. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data yang sekunder yaitu sebagai bahan pendukung untuk memudahkan penelitian ini. Untuk itu calon peneliti menggunakan buku-buku, literatur dan dokumen lain yang relevan dengan masalah yang di teliti. 3.6 Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendukung penelitian ini data diperoleh melalui sebagai berikut : 1. Observasi, teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan

yang sedang dilaksanakan. 2. Wawancara, dalam teknik ini digunakan untuk mewawancarai secara langsung pelaksanaan kegiatan peningkatan kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) yang ada hubungannya dengan objek sasaran penelitian ini. 3. Dokumentasi, calon peneliti mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan, untuk mengambil data yang autentik dengan metode pengambilan gambar dan data-data tertulis untuk mendukung keakuratan data dimaksud. 7 Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data ini calon peneliti menggunakan analisis data model Sparadley. Analisis-analisis tersebut dapat dikemukakan seperti berikut ini: 1. Analisis Domain Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau objek penelitian. Hasil dari analisis domain berupa gambaran umum tentang objek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. 2. Analisis Taksonomi Setelah selesai analisis domain, dilakukan pengamatan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh calon peneliti. Hasil terpilih untuk memperdalam data telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. 3. Analisis Tema Analisis tema dimaksudkan untuk mendeskripsikan data secara menyeluruh dan menampilkan makna dari analisis domain dan taksonomi untuk lebih mempermudah mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan. 3.8 Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan Keabsahan Data merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam penelitian kualitatif. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. 9 Tahap-tahap Penelitian

Dalam proses penelitian, maka ditetapkan tahap-tahap penelitian sebagai berikut : 1. Tahap Pertama Melakukan observasi lokasi penelitian Melakukan wawancara dilokasi penelitian dengan karyawan PT. Sinar Galesong Pratama (SGP). 2. Tahap Kedua Mengamati Keadaan Lokasi Penelitian Melakukan persiapan Instrumen Melakukan Wawancara dengan para Staf dan Pimpinan PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Melaksanakan pengumpulan data Melakukan Analisis Data 3. Tahap Ketiga Menyusun hasil pengumpulan data dengan menghubungkan teori-teori yang ada dengan teori yang relevan. Menyusun dan melengkapi hasil pengumpulan data dengan memperbandingkan aplikasi teori dan pelaksanaan dilapangan 4. Tahap Keempat Membuat laporan hasil penelitian Konsultasi dengan dosen Menyusun skripsi untuk ujian akhir BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan bermotor roda dua. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 februari 1991 sesuai dengan akte pendirian No. 10 dari kantor Notaris NY Pudji Redjeki Irawati, SH dan akte perubahan notaris Mahmud Said, SH No.118 tanggal 22 september 1997, dimana perubahan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan komposisi saham Rizal

Tandiawan 65% dan Jacky Purnama 353%. Sejak pendiriannya PT. Sinar Galesong Pratama dengan status perubahan sebagai main dealer untuk kendaraan roda dua merk Suzuki dengan wilayah pemasaran meliputi, Pulau Sulawesi. Pada awalnya, PT. Sinar Galesong Pratama berlokasi di jalan Sulawesi No. 84-86 Makassar dan pada tahun 1996 kantor tersebut telah resmi menjadi kantor cabang dan pada tahun itu pula PT. Sinar Galesong Pratama menempati kantor barunya di jalan A. P. Pettarani No. 55 Makassar, dimana kantor tersebut berfungsi sebagai kantor pusat dan sekaligus showroom untuk semua jenis motor yang bermerk Suzuki. Pada kantor inilah seluruh aktivitas perusahaan dan pendistribusian kendaraan roda dua merk suzuki dikendalikan. PT. Sinar Galesong Pratama dalam memasarkan produknya memiliki 7 cabang di Sulawesi Selatan, 4 di Sulawesi Utara, 2 di Sulawesi Tenggara, 1 di Sulawesi Tengah, 2 Gorontalo. Selain itu mempunyai sub dealer yang membantu memasarkan unit, yang tersebar di pulau Sulawesi sebanyak 65 dealer. 4.1.2 Data Keadaan Pendidikan Karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo Keadaan karyawan di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo berjumlah 50 orang dengan perbandingan 39 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, dan keadaan pendidikan karyawan di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo dapat dilihat dalam tabel berikut, yaitu: Tabel 4.1 Keadaan Pendidikan Karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo No. Tingkat Pendidikan Jumlah Ket 1 SD - 2 SLTP - 3 SMA/SMK 37 Karyawan Lapangan 4 DIPLOMA 3 7 5 S1 6

Jumlah 50 (Sumber : PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo tahun 2013 4.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Struktur organisasi merupakan gabungan antara personil yang satu dengan personil yang lainnya dalam menjalankan sebuah tugas. Organisasi ini dibentuk karena adanya suatu kerja sama yang baik dalam melakukan aktivitas perusahaan. Struktur organisasi membantu mempertajam aktivitas kunci organisasi dan menunjukkan pola koordinasi yang digunakan untuk menjalankan strategi. Dalam menjalankan kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan maka PT. Sinar Galesong Pratama sebagai dealer kendaraan bermotor roda dua untuk wilayah Gorontalo telah mengembangkan jaringan kerja antara satu unit dengan unit lainnya untuk mendukung terselenggaranya tujuan perusahaan dalam bentuk pencapaian keuntungan atau laba perusahaan yang maksimal melalui peningkatan omset penjualan kendaraan bermotor kepada setiap konsumen di wilayah Gorontalo. Untuk mendukung sistem jaringan kerja tersebut PT. Sinar Galesong Pratama telah menetapkan pembagian tugas dan bertanggung jawab atas struktur organisasi, struktur organisasinya berbentuk line staff dengan menetapkan asset manajer dari tiap manajer yang ada. 2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo Peranan karyawan sangat penting untuk menunjang keberhasilan setiap perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di sektor jasa. Alasannya karena karyawan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi pelanggan. Karyawan merupakan bagian dari jasa itu sendiri, sehingga bagi pelanggan, karyawan berfungsi sebagai komunikator sekaligus wakil dari citra perusahaan. Karyawan berperan juga sebagai human attribute yang berfungsi sebagai pemasar untuk mempengaruhi calon pelanggan, dan berkewajiban memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pertumbuhan semakin pesat terjadi pada produk layanan yang bersifat memberikan kepuasan kepada calon pelanggan atau pelanggan tetap di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Disamping itu penilaian kinerja kerja yang perlu di perhatikan dilihat dari indikator

kinerja, antara lain : 1. Disiplin kerja Disiplin kerja dikatakan salah satu kegiatan manajemen yang secara bersama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan operasional perusahaan dan diharapkan dengan tindakan tersebut setiap karyawan dapat menaati ketentuan yang sudah ditetapkan. Sesuai dengan hasil penelitian, ada beberapa faktor yang mendukung upaya peningkatan disiplin kerja karyawan di PT. Sinar Galesong Pratama yaitu adanya kepuasan kerja, pemberian motivasi, menempatkan karyawan pada tempat yang tepat, memperhatikan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Namun, pada tingkat kehadiran dan ketepatan waktu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama. Ini bisa dilihat dari jam apel pagi dilaksanakan. Contohnya, adanya sebagian karyawan yang sering datang terlambat dengan berbagai macam alasan yaitu datang nanti jam 09.00 WITA, yang seharusnya pada perusahaan seperti PT. Sinar Galesong Pratama jam masuk kerja adalah jam 08.00 WITA. Selain itu adanya karyawan yang pulang kantor tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan, absen tanpa izin, karyawan yang sering mangkir saat jam kerja, serta karyawan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hal ini menyebabkan banyak pekerjaan tertunda yang nantinya akan mengakibatkan kurangnya rasa percaya konsumen pada perusahaan dan banyak juga pekerjaan yang terbengkalai sehingga saat dibutuhkan para karyawan masih menyelesaikan pekerjaan tersebut. 2. Motivasi Kerja Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap karyawan dalam menghadapi situasi kerja, karyawan tersebut harus siap mental untuk memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja. Sesuai dengan penelitian, ada beberapa faktor-faktor yang dapat memotivasi kerja karyawan yaitu berupa motivasi financial seperti pemberian bonus/insentif, penghargaan, kenaikan pangkat dan pujian kepada karyawan. Namun, salah satu dari faktor motivasi kerja karyawan yang merupakan masalah dari PT. Sinar Galesong Pratama yaitu persoalan insentif. Seorang karyawan marketing harus mempunyai cara untuk memotivasi atau mempengaruhi masyarakat untuk dapat membeli produk berupa kendaraan bermotor dengan merk Suzuki yaitu dengan mempromosikan penjualan motor dengan berbagai tipe baik secara cash maupun

kredit dalam angsuran ringan serta mendapatkan bonus berupa barang. Dari hasil penjualan tersebut, apabila karyawan sudah mencapai target yang telah ditetapkan maka karyawan tersebut akan diberikan insentif di luar gaji seperti tunjangan prestasi karyawan. Hal ini tidak terlepas dari peranan seorang pimpinan guna untuk memotivasi karyawan yaitu pimpinan harus memberikan pengawasan, perencanaan dan pengarahan serta mengkoordinir karyawan yang ada pada PT. Sinar Galesong Pratama. Hal tersebut bisa memicu dan memberikan motivasi kepada karyawan agar lebih produktif dalam bekerja. 3. Prestasi Kerja Prestasi kerja karyawan diwujudkan dengan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan oleh para karyawan tersebut dari uraian pekerjaan. Dalam hal prestasi kerja pada PT. Sinar Galesong Pratama setiap karyawan khususnya karyawan bagian marketing dituntut untuk lebih terampil dalam setiap pekerjaan agar bisa mencapai target sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk itu, pimpinan harus berperan aktif di dalam memberikan bimbingan dan pelatihan (training) kepada seluruh karyawan agar lebih efektif dalam bekerja. 4.2.2 Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo Beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama adalah sebagai berikut: 1. Bimbingan dan Pengarahan Bimbingan dan pengarahan adalah upaya pemecahan suatu masalah dengan seorang karyawan dalam bidang-bidang tertentu, dengan maksud untuk membantu para karyawan agar dalam melaksanakan kinerjanya dapat berjalan dengan baik serta mampu menangani masalah-masalah dengan tuntas. 2. Latihan dan Pengembangan Karyawan Melalui latihan tertentu maka para karyawan akan mendapatkan pengalaman kerja dalam bidang tertentu. Latihan merupakan cara untuk meningkatkan keterampilan dan akan menambah pengalaman kerja para karyawan, sehingga akan membawa perubahan dan peningkatan dalam sistem kerja karyawan. Dengan demikian, latihan dan pengembangan

kompetensi karyawan, dimana karyawan yang tersebar dalam beberapa bidang biasanya memiliki kecakapan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan. 3. Mempersiapkan karyawan tertentu menempati job yang ada sesuai dengan keterampilan yang dimiliki Untuk meningkatkan kinerja karyawan, pimpian PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo memberikan kesempatan kepada para karyawan yang belum mengikuti training untuk mengikuti training karena pelatihan dan pengembangan mempunyai manfaat karier jangka panjang yang membantu para karyawan untuk lebih bertanggung jawab dimasa yang akan datang. Apabila hal ini dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan hasilnya pun akan membawa kearah yang lebih baik. 4. Pendisiplinan terhadap aturan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas organisasi yang tinggi Proses pendisiplinan atau penerapan aturan yang ketat kepada para karyawan harus bisa dilakukan oleh pimpinan dalam hal ini adalah pimpinan PT. Sinar Galesong Pratama agar pencapaian tujuan organisasi/perusahaan bisa lebih efektif dan efisien. Proses pendisiplinan tersebut bisa dilakukan dengan cara pimpinan memberikan contoh yang positif kepada karyawannya, seperti datang dan pulang kerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan, menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, menerima segala keluhan dan masukan yang disampaikan oleh karyawannya dan berusaha untuk bisa mengayomi karyawan yang ada. 5. Memberikan penghargaan atas jasa atau kesetiaan terhadap organisasi baik material maupun inmaterial Motivasi sangat perlu dilakukan oleh pimpinan suatu perusahaan/organisasi. Karena dengan adanya proses pemotivasian karyawan akan lebih bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan tidak ragu-ragu dalam mengambil setiap keputusan. Proses pemotivasian tersebut bisa berupa pemberian penghargaan atas jasa atau kesetiaannya terhadap perusahaan, pemberian bonus kepada karyawan yang berprestasi dan hal lainnya yang bisa membuat karyawan merasa bersemangat dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

4.2.3 Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Semangat dan Gairah Kerja Karyawan. Adapun usaha-usaha yang dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama yaitu: 1. Pemberian tunjangan insentif 2. Harga Diri 3. Memberikan kesempatan untuk maju 4.3 Pembahasan Organisasi dalam pencapaian tujuan ada kalanya jauh dari yang diharapkan, tetapi ada kalanya diakhiri dengan hasil yang optimal. Hal ini tergantung dari komitmen kerja sama yang baik di dalam perusahaan PT. Sinar galesong Pratama. Agar pelaksanan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik diperlukannya kinerja karyawan yang intens terhadap penyelenggaraan pekerjaannya. Rangkaian aktivitas perusahaan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengendalian serta penyelenggaraan pekerjaan perusahaan yang berdasarkan pembagian kerja masing-masing. Jika dilihat dengan pendekatan aplikasi lapangan masih jauh dari kenyataan, karena PT. Sinar Galesong Pratama sendiri belum begitu memahami sepenuhnya dari sebuah standarisasi pekerjaan yang efektif sebagai pendukung kinerja karyawan. Sementara aspek pelayanan peningkatan kinerja masih belum semaksimal mungkin dilaksanakan oleh perusahaan. Karyawan merupakan aset yang penting bagi perusahaan jasa oleh karena kemampuan elemen ini untuk menciptakan perbedaan yang dapat membentuk kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Kinerja karyawan terutama karyawan sangat menentukan bagaimana proses pertukaran atau penambahan nilai tersebut berlangsung. Optimalnya kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan. Kepuasan karyawan berpengaruh terhadap komitmen karyawan, serta prestasi kerja karyawan. Selain itu, karyawan yang puas sangat menguntungkan perusahaan sehingga mereka harus diberikan insentif-insentif yang dapat memicu semangat kerja serta membentuk kepuasan dalam bekerja. Karyawan yang tidak puas akan menyebabkan kekecewaan, hilangnya motivasi kerja, penurunan prestasi kerja, atau berujung karyawan meninggalkan pekerjaannya. Dampaknya adalah perusahaan diharuskan mengeluarkan biaya untuk melakukan proses rekruitmen karyawan baru. Kepuasan karyawan dan kepuasan pelanggan berawal dari komitmen perusahaan memperlakukan karyawannya secara baik. Dengan terjaminnya kinerja karyawan oleh perusahaan maka kepercayaan

pelanggan di sektor usaha jasa tercipta dari dimensi-dimensi manusia seperti ketanggapan, jaminan, empati, dan kehandalan dimasa datang. PT. Sinar Galesong Pratama sebagai dealer kendaraan bermotor roda dua membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih cepat, sehingga diperlukan karyawan yang mempunyai kinerja (job performance) yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dideskripsikan faktor penting yang menentukan kinerja karyawan dan kemampuan di PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo adalah disiplin, motivasi, dan prestasi kerja. 1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yakni sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo belum maksimal, yaitu dalam hal disiplin, motivasi dan prestasi kerja. 2. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo yaitu : a. Bimbingan dan pengarahan b. Latihan dan pengembangan karyawan c. Mempersiapkan karyawan tertentu untuk menempati job yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki d. Pendisiplinan terhadap aturan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi yang tinggi e. Memberikan penghargaan atas jasa atau kesetiaan terhadap organisasi baik material maupun immaterial. 3. Adapun usaha- usaha untuk meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo : a. Pemberian tunjangan insentif b. Harga diri

c. Memberi kesempatan untuk maju 2 Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka diajukan beberapa saran seperti berikut : 1. Seorang pimpinan harus dapat menjadi contoh bagi para karyawan dalam segala hal, khususnya suritauladan dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas. 2. Perusahaan harus menanamkan budaya organisasi yang dapat menumbuhkan motivasi dan loyalitas karyawan dengan cara meningkatkan komunikasi yang lebih kuat lagi antar karyawan pada perusahaan. 3. Untuk menghindari terjadinya penurunan kinerja karyawan yang ditimbulkan karena kedisiplinan karyawan yang kurang baik, maka seharusnya pimpinan PT. Sinar Galesong Pratama (SGP) ini harus tegas dalam menindaklanjuti dalam hal penerapan disiplin, sehingga dengan sendirinya kinerja diperusahaan ini akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Bass et al. 2003. Dasar-dasar Motivasi. Pionir Jaya, Bandung. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gunung Agung Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan. Cetakan keenam. Jakarta : CV. Mas Agung. Ishak & Hendri. 2003. (http://skripsi.usu.ac.id./jurnal/viewfile/2005/html) diakses tanggal 30 Mei 2013 pukul 13.30 WIB Luthans.2004.(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20414/5/Chapter %20I.pdf) diakses tanggal 30 Mei 2013 pukul 13.40 WIB Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : FE UGM (http://www.kinerja.sektor.co.id) diakses tanggal 30 Mei 2013 pukul 13.30 WIB Malthis, 2006, Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi, Yogyakarta: Aneka Ilmu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Rosdakarya 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Nitisemito, Alex S. 2005. Manajemen Personalia. Bandung : Ghalia. Prof, Dr. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. cetakan Ke-9. Bandung : Alfabeta. Robbins. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid 1. Jakarta : Prenhalindo Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Revika Aditama Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-17. Jakarta : Bumi Aksara.