Kadang kita lupa, kebahagiaan selalu datang bersama dengan air mata

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Pertama Kali Aku Mengenalnya

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

AKU AKAN MATI HARI INI

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Sang Pangeran. Kinanti 1

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Aira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Then, something unexpected happened.

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Alifia atau Alisa (2)

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Rasa Kesatu Marshmallow

Penerbit Kin S Gallery

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

2. Gadis yang Dijodohkan

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Hayo melamun aja kamu Tha dari tadi aku liatin. Evan tiba tiba duduk di sebelah Retha sambil memberikan ice cream cone rasa anggur.

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Tanda Terima Dari Mbak Diah

Adonan, duluan yaa!!! seru sekelompok cewek kelas sebelah yang selalu bikin kesal. Dengan terang-terangan mereka mengumumkan panggilan baru buatnya.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

.satu. yang selalu mengirim surat

Chapter 01: What will you do to protect me?

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

It s a long story Part I

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Love is a Beautiful Pain

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Belajar Memahami Drama

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

RINDU 01 Gadis Itu Kupanggil Nanda

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Stupid Love. June 21 st, 2013

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

1. Aku Ingin ke Bandung

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PATI AGNI Antologi Kematian

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

SEMACAM PENGANTAR. I Love Medan. ~ Irda Handayani ~

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Transkripsi:

Kadang kita lupa, kebahagiaan selalu datang bersama dengan air mata

Relation-shit @aliftyaas Suara penyiar radio menggema di dalam mobilku. Seperti biasa, rutinitas pagiku sebelum ke kantor, harus mendengarkan suara gadis ini yang sedang menyapa pendengarnya melalui radio. Farah. Aku sudah mengenalnya selama dua tahun terakhir ini. Dia baik, pintar, semua hal yang biasa para gadis 2

lakukan, ada padanya. Dia akan cemberut jika tiket konser band favorite-nya sold out. Dia juga akan jengkel jika sinetron kesayangannya tidak tayang dan digantikan oleh pertandingan bola. Dan, dia juga akan merengek jika melihat cupcakes kesukaannya dipajang di etalase toko kue. Dia hanya gadis biasa yang selalu terlihat luar biasa di mataku. Lagi apa sih, Far? Serius banget. tanyaku kala itu. Kami sedang berada di sebuah kafe. Farah memintaku menemaninya ke sini untuk membicarakan hal penting. Lihat deh. Bagus, ya, pemandangannya. Farah menunjukan gambar-gambar Big Ben padaku. Kita juga punya kok di sini. Oh ya!? Dimana!? Farah langsung mengalihkan perhatiannya kepadaku. Dengan mata berbinar, dia menatapku. Di Padang. Jam gadang. Jawabku santai. Dia memberenggut. Mengerucutkan bibirnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada. 3

Its just a joke. Aku mengangkat bahu. Tidak lucu! dia mengalihkan pandangannya dan kembali fokus dengan gambar-gambar Big Bennya. Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Tidak ada yang berubah darinya. Sejak pertama kami berkenalan hingga sekarang saat status kami hanya sebagai mantan kekasih, Farah masih selalu bersikap aku adalah segalanya. Farah tidak pernah berusaha menjauh atau membenciku. Dia selalu bersikap seperti kami baru berkenalan. Meski terkadang dia membawa kami bernostalgia dengan kisah indah kami dulu. Dan buatku, tidak ada hal yang lebih bahagia dibanding melihat setiap ekspresi yang dia keluarkan. Dia juga selalu menanggapi setiap keluh kesahku tentang gadis-gadis yang sedang kudekati. Dia selalu memberikan masukan tentang bagaimana aku harus menghadapi seorang wanita. Dia sangat mengertiku. Tidak ada orang yang bisa 4

menghadapiku sesabar Farah. Farahku sangat luar biasa. Setelah memarkirkan mobil, aku keluar lalu memasuki lobi kantor. Beberapa orang menyapa saat melihatku datang. Aku hanya menganggukan kepala karena terlalu sibuk mendengarkan ocehan Farah melalui earphone-ku. Kalau boleh kubilang, Farah hanya beruntung bisa menjadi seorang penyiar. Karena suaranya itu tidak semanis dan semerdu gadis-gadis lain. Suaranya melengking. Entah apa yang ada dipikiran produser saat itu sehingga dia bisa menerima Farah bekerja di stasiun radionya. Aku menyimpan ranselku di loker, lalu menghempaskan tubuh di kursi. Beberapa note sudah terpasang di layar komputerku yang masih belum menyala. Kubaca satu per satu dengan setengah hati. Kusingkirkan note-note itu dari depan layarku. Selagi menunggu layarku menyala, aku memejamkan mata sambil membayangkan gaya konyol Farah saat sedang siaran. Sekarang, dia pasti sedang menggunakan roll rambutnya. Masih dengan piyama 5

di balik jaket warna abu-abunya. Dan sandal boneka beruang warna coklat di kakinya. Aku tersenyum, bukan, aku tertawa membayangkan dia menggunakan itu saat bekerja. Dia selalu menggunakan itu saat bekerja. Farah! yakin pakai ini ke kantor? Aku terbelalak saat mendapati orang yang akan kuantar ke kantor menggunakan piyama. Iya, yakin. Ayo, cepat. Nanti aku telat siaran. Dia menarikku untuk cepat masuk ke dalam mobil. Farah menduduki kursi di sampingku sambil mengangkat kedua kakinya dan memeluk boneka beruang kesayangannya. Tertidur. Aku hanya bisa menggelengkan kepala saat itu. Entah apa yang ada di otaknya. Dia sangat abnormal. Dika, editan cover yang kemarin, sudah selesai belum? Suara berat Rian membuatku membuka mata dan menarikku kembali menapak bumi. Belum. Tinggal dikasih barcode saja. 6

Oke. Cepat, ya. Mau dicetak nanti siang. Setelah menepuk bahuku, dia ngeloyor pergi menuju billing-nya. Aku menghela nafas, melepaskan earphone lalu mulai mengerjakan permintaan Rian. * Malam sangat tidak bersahabat kali ini. Hujan turun sangat deras. Petir juga tidak berhenti menyambar. Aku sedang duduk di balkon kamar dengan earphone menyumpal kedua telingaku. Aku sedang menelepon Farah sejak sejam yang lalu. Dia sedang menceritakan harinya padaku. Sumpah, kesal banget. Bayangin, dong. Aku sudah nunggu hampir lima belas menit eh ibu itu malah nyerobot antrian. Yaudahlah. Yang penting, kamu tetap dapat cupcakesnya. Ya, tetap saja kesal. aku buang-buang waktu lima belas menit, tahu! gerutunya. 7

Aku hanya terkekeh menanggapi ocehan gadis dengan alis tebal itu. Dia akan selalu seperti ini. Menceritakan setiap detail hal yang membuatnya kesal hari ini dengan amarah yang menggebu-gebu. Seakan dia baru mengalaminya semenit yang lalu. Oh iya, Dik. Dikantor ada anak baru, calon teman siaran. Orangnya asik banget. Dan yang bikin lucu, mukanya mirip kamu. Aku mendengar dia tertawa geli ujung sana. Tadi sempat foto berdua. Aku kirim, ya, fotonya. Sedetik kemudian layar ponselku menyala. Sebuah email dari Farah dengan attach gambar orang yang dia maksud mirip denganku. Aku diam sebentar. Melihat wajah lelaki yang sedang berada di samping Farah. Apa yang mirip, Far? Jauh banget gitu. Ih! Mirip. Coba deh perhatiin. Raut wajah kalian tuh sama. Sama-sama jutek. Beda. Aku tidak mau disamakan sama dia. Ih! Menyebalkan! dan berakhir dengan Farah marah padaku. 8

Selalu seperti ini. Dia akan menanggapiku seadanya kemudian dia tidak akan bicara padaku sampai beberapa hari. Sampai aku mengaku salah dan membenarkan pernyataannya. Kali ini juga begitu. Dan lebih parahnya, dia mengajakku untuk menemui lelaki yang menurutnya mirip denganku itu. Aku duduk di hadapannya dengan Farah duduk di sampingku. Dia senyum-senyum konyol melihat kami. Kalian lebih mirip kalau dilihat secara langsung. Farah! geramku sambil menyubit pipinya. Apa sih. Farah menjulingkan matanya. Ayo, kenalan dong. Dia menarik tanganku dan lelaki itu secara paksa. Dia baru melepaskannya saat kami sudah saling berjabat tangan. Lintang. Ucapnya. Aku hanya mengangguk. Kemudian Farah menusuk rusukku dengan telunjuknya. Aw! Sebutin nama. Dia memelototiku. 9

Dika. Aku tersenyum lalu melepaskan jabatan tanganku. Setelah saling menyebutkan nama, Lintang lebih sering bertanya dibanding aku. Dia menanyakan banyak hal bahkan dia sampai bertanya, seberapa sering aku menelepon Farah. Farah juga lebih sering tertawa. Matanya tidak pernah lepas dari Lintang. Rasa khawatir menghampiriku. Apakah Farah menyukainya. Oh, jangan sampai itu terjadi. Aku tidak ingin kehilangan dia. Sungguh tidak ingin. * Dika! Farah melambai dari kursinya. Lama banget sih. Keluhnya saat aku sudah duduk di hadapannya. Macet. Lupa kalau sekarang jam pulang kantor? aku menarik coklat dingin milik Farah, menyeruputnya pelan. Ada apa? tumben minta ketemu dadakan. 10