BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Konsep Penelitian Konsep penelitian ini adalah untuk mendapatkan tebal lapis perkerasan dengan kondisi existing lebar jalan 4,5 meter direncanakan pelebaran jalan 2,5 meter, sehingga lebar jalan menjadi 7 meter. Tabel 3.1 : Kondisi existing perkerasan jalan Kondisi Perkerasan Existing Stasioning Jenis Perkerasan Lebar 0+000 sd 1+100 Jalan Beton (Kondisi Baik) 7 m 1+100 sd 16+500 Jalan Aspal (Kondisi Sedang) 4,5 m 16+500 sd 18+700 Jalan Aspal (Kondisi Rusak) 4,5 m 18+700 sd 37+550 Jalan Aspal (Kondisi Sedang) 4,5 m Sumber : PT.Dhanesmantara Konsultan Tabel 3.2 : Rencana perkerasan jalan Rencana Perkerasan Jalan Stasioning Jenis Perkerasan Lebar 0+000 sd 1+100 Overlay 7 m 1+100 sd 16+500 Jalan Baru + Jalan Lama + Overlay 7 m 16+500 sd 18+700 Jalan Baru + Jalan Lama + Overlay 7 m 18+700 sd 37+550 Jalan Baru + Jalan Lama + Overlay 7 m Sumber : PT.Dhanesmantara Konsultan Pada sta 0+000 sd 1+100 perkerasan existing yang digunakan adalah Jalan beton dengan kondisi masih baik sehingga hanya dilakukan lapis tambahan (overlay) saja, sedangkan pada sta 1+100 sd 37.550 jalan lama (existing) dilakukan lapis tambahan (overlay) dan perkerasan jalan baru digunakan perkerasan lentur III-1 III-1
menggunakan tiga lapis yaitu AC-BC, lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah. Untuk mendapatkan lapis permukaan jalan yang baik dan stabil, lapis jalan baru kemudian diberi lapis tambahan (overlay) dengan tebal sama dengan overlay pada jalan lama sehingga pertemuan antara jalan lama dan baru tidak mudah rusak dan bergelombang. Setelah diperoleh tebal masing masing lapis perkerasan jalan, dilakukan perbandingan hasil perhitungan dengan Metode AASHTO 1993 yang sudah ada sebelumnya untuk mengetahui selisih tebal lapis perkerasan dan biaya yang diperlukan agar didapatkan hasil yang paling efektif. Tabel 3.3 : Hasil perhitungan dengan Metode AASHTO 1993 Jenis Material Metode AASHTO 1993 Perkerasan Jalan Baru AC WC 4,2 cm AC BC 6 cm Agregat Kelas A 15 cm Agregat Kelas B 20 cm Perkerasan Jalan Lama (overlay) AC WC 4,2 cm Sumber : PT.Dhanesmantara Konsultan III-2
Gambar 3.1 : Konsep Perencanaan Pelebaran Jalan III-3
3.2. Bagan Alir Metode Penelitian START Pengumpulan Data Perhitungan & Analisa Data Pek. Jalan Baru (Pelebaran) / Jalan Lama Metode Pt T-01-2002-B Metode SNI 1732-1989-F Analisa Perhitungan/ Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Kesimpulan dan Saran FINISH Gambar 3.2 Bagan alir metode penelitian 3.3. Prosedur Perencanaan Prosedur untuk perencanaan perkerasan lentur dan fasilitasnya diperlukan data yang sangat banyak mengenai faktor penting dalam transportasi jalan, diantaranya yaitu : III-4
1. Menentukan apakah konstruksi perkerasan akan dilaksanakan bertahap atau tidak bertahap. Jika dilaksanakan bertahap tentukan masa pelayanan tahap pertama dan kedua. 2. Tentukan beban lalu lintas pada lajur rencana (LER). Jika konstruksi dilaksanakan secara bertahap, maka beban lalu lintas dihitung sebagai LER 1 dan LER 2. 3. Tentukan daya dukung tanah dasar (DDT). 4. Tentukan faktor regional (FR). 5. Tentukan indeks permukaan awal dan akhir umur rencana. 6. Tentukan ITP untuk konstruksi tidak bertahap atau ITP 1 dan ITP 1+2 untuk konstruksi bertahap. 7. Tentukan lapis permukaan (D 1 ) atau D a dan D b untuk konstruksi bertahap, lapis pondasi (D 2 ), lapis pondasi bawah (D 3 ). Data lalu-lintas yang diperlukan adalah jenis sumbu dan distribusi beban serta jumlah repetisi masing-masing jenis sumbu/kombinasi beban yang diperkirakan selama umur rencana. Sebaliknya tebal perkerasan direncanakan untuk beberapa variasi jenis dan tebal lapisan perkerasan, analisis biaya konstruksi, tahapan pelaksanaan dan pemeliharaan, untuk akhirnya diambil keputusan hasil perencanaan yang optimal. III-5
3.4. Peta Lokasi Pekerjaan Lokasi Pekerjaan : Ruas Jalan Tanjung Kerja - Putussibau Peta Indek Kalimantan Barat Gambar 3.3 Peta Kab. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Sumber : Google Map) STA 37+550 Jembatan Tanjung Kerja, Km 690+000 PNK STA 0+000 Tugu Pancasila di Putussibau, Km 652+100 PNK Gambar 3.4 Lay out lokasi kegiatan (Sumber : PT. Dhanesmantara Konsultan) III-6
3.5. Data Perencanaan Pekerasan Jalan 1. Lokasi : Putussibau Tanjung kerja Kapuas : Hulu, Kalimantan Barat 2. Panjang jalan : ± 37.550 m 3. Fungsi : Jalan Arteri 4. Jenis medan : Pegunungan 5. Lebar jalan existing : 4,5 m 6. Lebar jalan rencana : 7 m 7. Nilai CBR lapis pendukung : 6 % 8. Faktor Regional (FR) : 1 9. Indeks permukaan awal (IP o ) : 4 10. Indeks permukaan akhir (IP t ) : 2,5 3.6. Data Survey Lalu Lintas Survey lalu lintas dilakukan pada ruas jalan Tanjung Kerja, Kapuas Hulu Kalimantan Barat diambil selama 1x24 jam. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 yang diambil pada lokasi Km 2+000 tanggal 6 Mei 2012 3.7. Data Pertumbuhan Lalu Lintas Data pertumbuhan lalu lintas di jalan Tanjung Kerja, Kapuas Hulu Kalimantan Barat ini diambil selama pelaksanaan dan selama umur rencana jalan yaitu sebesar 6% konstan pada setiap jenis kendaraan selama umur rencana. III-7
Tabel 3.4 : Data Survey Lalu Lintas III-8
Tabel 3.5 Konfigurasi Beban Sumbu Sumber : Google image III-9