Strategi Pengusaha Lokal dalam Menghadapi China ASEAN Free Trade Agreement 2010

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Poppy Ismalina, M.Ec.Dev., Ph.D., Konsultan ILO

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. IV.1 Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN CINA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus : Dampak pada Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (TPT))

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam periode September Oktober 2009 terbukti telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan aspek yang sangat penting dalam. perekonomian setiap Negara di dunia. Tanpa adanya perdagangan

Perekonomian Suatu Negara

PENDAHULUAN. Paska krisis global tahun 2008, perekonomian Indonesia mampu. tumbuh tinggi disertai dengan stabilitas yang terjaga.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

SURVEI PERSEPSI PASAR

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

BAB I PENDAHULUAN. tekstil terutama bagi para pengusaha industri kecil dan menengah yang lebih mengalami

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

Kinerja Ekspor Non-migas Awal 2011: Memberikan Sinyal Positif yang Berlanjut untuk Mencapai Target 2011

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip umum perdagangan bebas adalah menyingkirkan hambatan-hambatan

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

PROYEKSI MAKROEKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

Analisis Perkembangan Industri

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

INVESTASI DI INDONESIA

PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara-negaara ASEAN dan Cina. Pembukaan pasar ini merupakan

Oleh : Adrian D. Lubis 1

PEMASARAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tidak sekedar di tunjukan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi. perekonomian kearah yang lebih baik. (Mudrajad,2006:45)

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ekonomi terbesar di dunia pada tahun Tujuan pemerintah tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

Transkripsi:

Strategi Pengusaha Lokal dalam Menghadapi China ASEAN Free Trade Agreement 2010 Priyo Hadi Sutanto & Joko Mogoginta Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, 26 Maret 2010 2010 All Rights Reserved.

19 Juli 1991 Januari 1992 September 1993 23 Juli 1994 21 September 1994, Menteri luar negeri Cina Qian Qichen menghadiri ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-24 di Kuala Lumpur sebagai tamu dari Malaysia. Di pertemuan tersebut Qian Qichen menyampaikan ketertarikan Cina untuk bekerja sama Dengan ASEAN terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ASEAN Summit IV, Singapura, sepakat diberlakukan AFTA dalam 15 thn kedepan. Sekretaris Jenderal ASEAN Datuk Ajit Singh mengunjungi Beijing dan setuju untuk menjalin dua kerjasama, bidang ilmu pengetahuan & teknologi, serta ekonomi dan perdagangan Penandatangan perjanjian di Bangkok meresmikan kedua kerjasama tersebut. Selain itu ASEAN dan China sepakat untuk terlibat dalam konsultasi di bidang politik dan masalah keamanan di tingkat pejabat senior. Chiang Mai, 5 th meeting AFTA Council Disepakati AFTA dipercepat menjadi tahun 2003 1 Januari 2010 China ASEAN Free Trade Area dimulai 14 September 2001 KTT Asean VI di Hanoi, disepakati percepatan AFTA dari 2003 menjadi per-2002, bagi 6 negara pendiri ASEAN Juli 1996 ASEAN memberikan status mitra dialog penuh kepada Cina pada AMM kae- 29 di Jakarta. Desember 1997 Presiden Cina Jiang Zemin dan semua pemimpin ASEAN mengadakan pertemuan informal pertama (ASEAN Plus One) dan mengeluarkan pernyataan bersama untuk membangun kemitraan bertetangga baik dan saling percaya menuju abad ke-21. November 2001 Pada pertemuan ASEAN-Cina pada bulan November 2001, Perdana Menteri Zhu secara resmi membuat proposal untuk pembentukan FTA Cina- ASEAN (CAFTA) dengan jangka waktu sepuluh tahun 2002. AFTA dimulai November 2002 ASEAN-ChinaFree Trade Area secara resmi zditandatangani

Bagaimana dengan Persiapan Indonesia? 15,000 Neraca Perdagangan Non-Migas Indonesia - China 2003-2009 (Juta USD) 10,000 5,000 - Tahun 2003, neraca perdagangan Indonesia masih positif 534 Jt USD. Tahun 2004 percepatan penurunan tarif beberapa komoditi mulai dilakukan melalui jalur EHP (Early Harvest Program) neraca mulai bergerak minus. Defisit perdagangan tertinggi terjadi pada 2008 yaitu 7.199 JT USD. (5,000) (10,000) 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Ekspor ke China 2,926 3,145 3,960 5,450 6,664 7,760 6,829 Impor dari Cina 2,392 3,407 4,551 5,504 7,957 14,959 10,756 Neraca 534 (262) (591) (54) (1,293) (7,199) (3,927)

Hal-hal yang Belum Disiapkan Sebelum CAFTA Dimulai Pembuatan SNI yang belum mampu melindungi produk-produk lokal. Hanya ada 43 SNI yang diberlakukan secara wajib, terkait dengan perlindungan keselamatan, keamanan atau kesehatan serta pelestarian lingkungan hidup. Dalam rangka CAFTA perlu dikaji lagi untuk penambahan SNI wajib untuk melindungi produk-produk unggulan dalam negeri. E.g. untuk barang-barang elektronika (yang sudah sebelum CAFTA sudah banyak dibanjiri produk dari China baik secara legal maupun ilegal) SNI yang mengatur perdagangannya hanya berjumlah 19 SNI, dibandingkan dengan Malaysia yang sudah siap melindungi konsumen maupun produsen lokalnya dengan 139 Standar Malaysia. Sektor-sektor pendukung lain dalam negeri Indonesia yang belum disiapkan dengan baik, antara lain: Sistem Birokrasi (140 200 hari untuk perijinan membuka industri baru) Infrastruktur yang belum baik (listrik, akses jalan, pelabuhan, dll) High cost economy (Pengurusan kontainer di pelabuhan Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN, pungli ekspor bahkan bisa mencapai 7,5% biaya ekspor)

Bagaimana dengan Perusahaan Lokal dan UMKM di Indonesia? Fakta mengenai pengusaha lokal dan UMKM Indonesia 99% lebih dari total pelaku usaha adalah UMKM (51.257.537 unit), dan hanya 1% saja yang merupakan Usaha dalam kelompok besar. UMKM menyerap lebih dari 97,04% tenaga kerja produktif yang ada di Indonesia, dan kurang dari 3% yang terserap untuk industri besar. Kontribusi terhadap PDB sebanyak 55,56% (2.609,36 Trillyun) berasal dari UMKM dan sisanya baru dari usaha besar. Sektor yang paling kuat dan tahan terhadap krisis adalah UMKM. Ini berarti penambahan 1 orang tenaga kerja dari setiap 2 unit UMKM sudah bisa mengatasi pengangguran di Indonesia. Fakta yang ada: Rendahnya pendidikan pengusaha lokal Indonesia. 39jt unit usaha kecil dari 41jt unit UKM/UMKM di Indonesia berpendidikan SLTP kebawah (BPS, 2002) Dari total UMKM tersebut hanya mampu menyumbang 19-21% dari total ekspor negara kita, dan dari persentase tersebut 91% UMKM melakukan ekspor-nya melalui pihak ketiga. Masih banyak kendala yang dihadapi, antara lain: Sebagian besar dikelola secara perseorangan (belum profesional) dan masih berbentuk bisnis keluarga. Rendahnya akses permodalan Hanya 25% UMKM dilayani bank, dan dari 25% tersebut 50%-nya meminjam dana bank untuk kegiatan konsumsi. Sebagian besar modal didapatkan secara pribadi maupun pinjaman institusi informal (termasuk dalam hal ini adalah rentenir) Mayoritas UMKM belum berbadan hukum Hanya 4,7% yang merupakan perusahaan perorangan berakta notaris dan 1,7% yang sudah berbadan hukum. Eksportir masih hanya menunggu order dari pembeli sehingga baik jenis maupun jumlah ekspor Indonesia sangat fluktuatif.

Apa yang Harus Kita Lakukan? Optimalkan industri kreatif berlandaskan kebudayaan lokal Indonesia Jangan bersaing secara head on, bukan produk yang bersifat masal, tetapi optimalkan industri kreatif yang berlandaskan budaya lokal atau kreatif Indonesia. Contoh inovasi yang dilakukan yang berlandaskan budaya lokal Indonesia, (sayangnya dilakukan oleh perusahaan asing) untuk memperoleh pasar domestik Indonesia bahkan Global mocaf

Setelah Inovasi apa yang harus kita lakukan? Perkuat dan perbaiki iklim bisnis dalam negeri agar tidak terjadi high cost economy (birokrasi, pungli, KKN). Pemerintah proaktif menyelesaikan kasus-kasus sengketa perdagangan Indonesia- China, agar CAFTA yang sudah disepakati dapat berjalan baik. Seperti sengketa penolakan ekspor pepaya, mangga, dan salak oleh kepabeanan RRC, yang mana produk tersebut sudah masuk dalam EHP yang sudah berlaku dari 1 Januari 2004. Optimalkan penggunaan Trading House UKM. Kendala utama UMKM tidak bisa melakukan penetrasi ke pasar luar negeri antara lain adalah dalam hal bahasa. Membantu administrasi ekspor UMKM yang sebagian besar berpendidikan rendah. Menjembatani akses permodalan dari UMKM kepada institusi keuangan yang ada. Lindungi produk dalam negeri dengan SNI

Optimisme Pengusaha menghadapi CAFTA 2010 1. Pondasi perekonomian yang membaik: Selama krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi the third largest economic growth in the Word, setelah China dan India. SBI sudah tutun ke level 6,5% IHSG tahun 2009 meroket 85,1% pembukaan 1.355,41 menjadi 2509,58 Rupiah menguat 15,6% Inflasi 2009 bisa ditekan ke level dibawah 3% 2. Mulai pulihnya ekonomi global akan mampu mendorong naiknya angka ekspor Indonesia. 3. Simulasi Danareksa Research Institute menggunakan Global Trade Analysis Project yang membuat semakin optimis menghadapi CAFTA.

Simulasi dari Danareksa Research Institute Danareksa Research Institute menggunakan program GTAP (Global Trade Analysis Project ) untuk menghitung dampak suatu kebijakan perdagangan bilateral ataupun multilateral. Skenario pertama mengasumsikan: Indonesia terlibat dalam AFTA sepenuhnya, sekaligus ikut serta dalam perdagangan bebas AFTA-China. Jadi, tarif impor antarnegara ASEAN dijadikan nol. Tarif impor antara ASEAN dan China juga nol. Skenario yang kedua: Indonesia hanya mengimplementasikan perjanjian perdagangan dengan ASEAN tetapi tidak ikut perdagangan bebas dengan China sedangkan negara-negara ASEAN yang lain tetap melakukan liberalisasi perdagangan dengan China.

Hasil 1. Perbandingan dampak terhadap ekspor/impor Pada umumnya kedua skenario memberikan dampak positif terhadap volume Indonesia. Untuk skenario pertama terlihat bahwa ekspor Indonesia naik 1.365 juta dollar AS. Peningkatan ini terutama didukung oleh kenaikan ekspor ke China (naik 3.443 juta dollar AS), Malaysia (naik 462 juta dollar AS), Thailand (naik 1.213 juta dollar AS), dan Filipina (naik 114 juta dollar AS). Adapun ekspor Indonesia ke Singapura turun 167 juta dollar AS, hal itu menggambarkan bahwa dengan AFTA, kita tidak lagi harus mengekspor ke negara ASEAN melalui Singapura. Kenaikan ekspor Indonesia ke China masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan ekspor China ke Indonesia yang hanya 1.776 juta dollar AS dibanding 3.443,9 Juta USD. Hal ini akan mengurangi defisit perdagangan antara China Indonesia. Bila Indonesia tidak ikut mengimplementasikan perdagangan bebas dengan China (skenario II), volume perdagangan total Indonesia hanya naik 627 juta dollar AS. Ekspor kita ke China bahkan akan turun sebesar 435 juta dollar AS.

Hasil 2 Simulasi menunjukkan, secara keseluruhan perjanjian AFTA dan FTA ASEAN-China akan meningkatkan kemakmuran Indonesia. Salah satu ukurannya adalah equivalent variation (EV). Dalam skenario I semua negara ASEAN mengalami perubahan EV positif (tabel 2), sedangkan China mengalami EV negatif. Dari simulasi, tampak peningkatan kemakmuran Indonesia yang lebih tinggi pada skenario I, di mana EV naik 732 juta dollar AS dan utilitas rumah tangga (u) naik 0,55. Sementara pada skenario II peningkatan EV Indonesia hanya 194 juta dollar AS, dengan kenaikan utilitas rumah tangga hanya 0,15 persen (tabel 2).

kesimpulan CAFTA sudah berjalan, dan tidak ada jalan untuk mundur. Semua pihak harus melakukan pembenahan dan perbaikan untuk menggunakan momentum ini sebaik-baiknya. Inilah momentum yang tepat dan baik untuk bangkit lagi, dan menjadikan Indonesia kembali menjadi salah satu Macan Asia.