BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB III LANDASAN TEORI

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

Bab 5 Penganggaran Modal

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

VII. RENCANA KEUANGAN

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

IV. METODE PENELITIAN

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS. bahanajar

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

I-1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN PEMIKIRAN. (Purwanti dan Prawironegoro, 2013). Konsep mendasar dari capital budgeting

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia itu sendiri berlokasi di 2 tempat, yaitu Office dan juga Work Shop. M No.29 dan Blok B No. 35 Tangerang.

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Investasi dalam aktiva tetap

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Proyek Menurut UU No. 17 Tahun 2008, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai operator pelabuhan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap aset negara. Dalam rangka melaksanakan kewajibannya Pelabuhan Indonesia dapat bekerja sama dengan pihak swasta sebagai mitra kerja. Untuk membenahi Pelabuhan Tanjung Priok, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menunjuk Cabang Pelabuhan Tanjung Priok dan anak perusahaannya yaitu PT Multi Terminal Indonesia mengadakan kerjasama pengoperaian Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok sebagai backup area dari terminal-terminal petikemas domestik. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok dan PT Multi Terminal Indonesia menyepakati bahwa jangka waktu kerjasama berlangsung selama 15 tahun. Proyek dilaksanakan diawali dengan tahap persiapan yang meliputi penyusunan studi kelayakan, pembangunan infrastruktur dan suprastruktur dan persiapan lainnya dalam rangka terlaksannya kerjasama tersebut. Ditargetkkan awal pengoperasian dapat dilaksanakan mulai awal tahun 2015. Pembangunan infrastruktur dan suprastruktur perlu dilaksanakan dalam rangka kerjasama tersebut. Total dana investasi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 274.931.331.000,- Pembangunan infrastruktur meliputi pembangunan sebagai berikut: perkerasan Lapangan eks KPPP dengan nilai investasi sebesar 38

Rp 22.995.340.000,-, perkerasan Lapangan Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 65.157.500.000,-, perkerasan Lapangan eks Gudang Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 8.468.491.000,-, pembangunan sistem informasi sebesar Rp 5.000.000.000,-, pembangunan kantor berikut perlengkapannya sebesar Rp 500.000.000,-, serta pembangunan workshop sebesar Rp 350.000.000,-. Sedangkan supratruktur yang merupakan perlengkapan infrastruktur yang terdiri dari perlalatan-peralatan penunjang operasional meliputi pengadaan 13 unit Rubber Tyred Gantry Crane sebesar Rp 161.460.000.000,- dan 2 unit Reach Stacker Rp 11.000.000.000,-. Tabel. 4.1. Biaya Investasi Proyek No. Uraian Satuan Volume Harga Satuan Nilai Investasi 1 Lapangan Eks KP3 Ls 1 20,550,000,000 22,995,340,000 2 Lapangan Nusantara Ls 1 49,100,000,000 65,157,500,000 3 Rubber Tyred Gantry Crane Unit 13 12,420,000,000 161,460,000,000 4 Reach stacker Unit 2 5,500,000,000 11,000,000,000 5 Perkerasan Lap. Eks Gudang M² 9,689 874,000 8,468,491,000 6 Sistem informasi Ls 1 5,000,000,000 5,000,000,000 7 Kantor & perlengkapannya Ls 2 250,000,000 500,000,000 8 Workshop Ls 2 175,000,000 350,000,000 Jumlah 274,931,331,000 Sumber : PT Multi Terminal Indonesia 39

Tabel. 4.2. Pembagian Biaya Investasi Proyek No. Uraian PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Biaya Investasi PT Multi Terminal Indonesia 1 Lapangan Eks KP3 Rp 22.995.340.000 Rp - 2 Lapangan Nusantara Rp 65.157.500.000 Rp - 3 Rubber Tyred Gantry Crane Rp - Rp 161,460,000,000 4 Reach stacker Rp - Rp 11,000,000,000 5 Perkerasan Lap. Eks Gudang Rp - Rp 8,468,491,000 6 Sistem informasi Rp - Rp 5,000,000,000 7 Kantor & perlengkapannya Rp - Rp 500,000,000 8 Workshop Rp - Rp 350,000,000 Jumlah Rp 88.152.840.000 Rp 186.778.491.000 Total Investasi Keseluruhan Rp 274.931.331.000 Sumber : PT Multi Terminal Indonesia 4.2 Analisis Dalam penelitian ini dilakukan analisa penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan metode Net Present value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Benefit &Cost Ratio. Untuk dapat melakukan analisa penilaian kelayakan investasi dibutuhkan analisa penunjang yaitu perhitungan bunga pnjaman, perhitungan tarif penyusutan dengan metode satuan hasil produksi, rencana trend arus petikemas, analisa laba (rugi) dan Arus Kas. 4.2.1 Analisa Penunjang a. Perhitungan Bunga dan Angsuran Dalam rangka mewujudkan investasi proyek tersebut, direncanakan akan dibiayai dengan hutang bank sebesar 70% dari total investasi atau sebesar Rp 192.451.931.700,-, dan 30% bersumber dari setoran modal 40

bersama (self financing). Diasumsikan Bank akan mengenakan biaya bunga atas pinjaman tersebut sebesar 12% dari plafond pinjaman dan berlaku tetap selama periode pinjaman. Jangka waktu pinjaman diasumsikan selama 10 tahun. Berdasarkan informasi di atas dilakukan perhitungan untuk menentukan besaran bunga, angsuran pokok pinjaman dan jumlah angsuran yang harus diangsur setiap tahun selama periode pinjaman dengan metode anuitas. Untuk menentukan jumlah angsuran per tahun digunakan rumus : sehingga : = 34.060.944.272,87 Sehingga jumlah angsuran yang harus disetorkan kepada bank pemberi kredit adalah sebesar Rp 34.060.944.272,87 per tahun selama periode pinjaman. Sedangkan besaran bunga pinjaman tahun pertama diperoleh dengan perhitungan, atau ;, sehingga besaran cicilan bunga tahun pertama adalah sebesar Rp 23.094.231.804,-. Besaran angsuran pokok tahun pertama diperoleh dari hasil pengurangan jumlah angsuran dengan cicilan bunga pinjaman tahun pertama yaitu sebesar Rp 10.966.712.468,87. Sisa pinjaman untuk tahun kedua diperoleh dari total pinjaman dikurang jumlah angsuran yaitu sebesar Rp 181.485.219.231,13. Cicilan bunga tahun kedua dan seterusnya dihitung dengan rumus 41

sebagai mana dijabarkan dalam tabel 4.2. Tabel. 4.3. Perhitungan Angsuran Pinjaman Dengan Metode Anuitas Angsuran Angsuran Angsuran Total Sisa ke Pokok Bunga Angsuran Pinjaman pokok 0 192.451.931.700,00 1 10.966.712.468,87 23.094.231.804,00 34.060.944.272,87 181.485.219.231,13 2 12.282.717.965,14 21.778.226.307,74 34.060.944.272,87 169.202.501.265,99 3 13.756.644.120,95 20.304.300.151,92 34.060.944.272,87 155.445.857.145,04 4 15.407.441.415,47 18.653.502.857,40 34.060.944.272,87 140.038.415.729,57 5 17.256.334.385,32 16.804.609.887,55 34.060.944.272,87 122.782.081.344,25 6 19.327.094.511,56 14.733.849.761,31 34.060.944.272,87 103.454.986.832,69 7 21.646.345.852,95 12.414.598.419,92 34.060.944.272,87 81.808.640.979,74 8 24.243.907.355,30 9.817.036.917,57 34.060.944.272,87 57.564.733.624,43 9 27.153.176.237,94 6.907.768.034,93 34.060.944.272,87 30.411.557.386,49 10 30.411.557.386,49 3.649.386.886,38 34.060.944.272,87 0,00 b. Perhitungan Penyusutan Dalam memperhitungkan beban penyusutan dilakukan dengan metode satuan hasil produksi, sehingga pembebanan pada periode yang bersangkutan sesuai dengan apa yang dihasilkan pada periode tersebut. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, bahwa aktiva tetap yang telah habis disusutkan dan masih dioperasikan dinilai sebesar Rp 1,- atau dengan kata lain nilai residu aktiva tersebut adalah Rp 1,-. Dengan menggunakan rumus: 42

Tabel. 4.4. Tarif Penyusutan Aktiva No. Uraian UE Tarif 1 Lapangan Eks KP3 30 tahun Rp 3.048 2 Lapangan Nusantara 30 tahun Rp 8.637 3 Rubber Tyred Gantry Crane 15 tahun Rp 21.402 4 Reach stacker 10 tahun Rp 2.276 5 Perkerasan Lap. Eks Gudang 30 tahun Rp 1.123 6 Sistem informasi 10 tahun Rp 1.035 7 Kantor & perlengkapannya 10 tahun Rp 103 8 Workshop 10 tahun Rp 72 Sumber : PT Multi Terminal Indonesia c. Rencana Trend Arus Petikemas Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat. Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk yang akan diproduksi serta jumlah yang akan diproduksi pada periode yang akan datang. Dalam produk jasa, penjualan sama dengan produksi, karena produksi baru dihasilkan saat terjadi pelayanan. Di Pelabuhan, untuk produksi petikemas dikenal dengan arus petikemas (throughput) sebagai pengukuran produksi sekaligus penjualan. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan diperoleh data arus petikemas di Lini II Pelabuhan Tanjung Priok mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 berturut-turut sebagai berikut 155.743 TEUs, 160.130 TEUs, 293.739 TEUs, 310.402 TEUs, dan 253.706 TEUs (sumber : Cabang Pelabuhan Tanjung Priok). Setelah dilakukan penataan Lapangan Lini II, diharapkan lapangan tersebut mampu menampung petikemas sebanyak 561.945 TEUs per tahun. 43

Kapasitas tersebut diperoleh dengan perhitungan holding capacity dengan asumsi dwelling time selama 5 hari, tinggi susunan petikemas 4,5 tier, tingkat kepadatan lapangan maksimal sebesar 80% dan total ground slot sebanyak 2.230 TEUs. Dengan menggunakan analisis trend metode kuadrat terkecil, diproyeksikan arus petikemas di Lapangan Lini II yang akan dioperasikan adalah sebagai berikut: Tahun Tabel. 4.5. Trend Metode Kuadrat Terkecil X Data yang diketahui (Y) 2009-1 155.743 1 (155.743) 2010-2 160.130 4 (320.260) 2011 0 293.739 - - 2012 1 310.402 1 310.402 2013 2 253.706 4 507.412 X2 XY jumlah 1.173.720 10 341.811 Dengan menggunakan rumus: dan diperoleh nilai: Sehingga diperoleh persamaan. Dengan demikian proyeksi arus petikemas selama periode proyek adalah sebagai berikut : 44

Tabel. 4.6. Proyeksi Arus Petikemas di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok Tahun ke- Trend (New Y) Proyeksi Petikemas 1 371.468 292.888 2 405.650 405.650 3 439.831 439.831 4 474.012 474.012 5 508.193 508.193 6 542.374 542.374 7 576.555 542.374 8 610.736 542.374 9 644.917 542.374 10 679.098 542.374 11 713.279 542.374 12 747.461 542.374 13 781.642 542.374 14 815.823 542.374 15 850.004 542.374 Pada tahun pertama diproyeksikan tingkat arus petikemas sebanyak 60% dari trend tahun pertama. Arus petikemas tahun kedua sampai dengan tahun keenam mengikuti hasil perhitungan trend arus petikemas di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok. Sehubungan dengan kapasitas maksimal Lapangan Lini II adalah sebesar 561.945 TEUs, maka untuk tahun ketujuh dan seterusnya ditentukan secara flat sesuai dengan rencana produksi tahun keenam yaitu sebesar 542.374 TEUs per tahun. d. Perhitungan Laba rugi Dalam perhitungan laba (rugi) perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan pendapatan dan biaya-biaya. 45

1) Perhitungan Pendapatan Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Lini II adalah penanganan kegiatan penumpukan, kegiatan lift on dan lift off petikemas domestik. Sehingga pendapatan diperoleh dari hasil perkalian jumlah arus petikemas setiap tahun dengan tarif pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok untuk Petikemas Domestik. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada kecenderungan kenaikan tarif sebesar 5 persen setiap empat tahun sekali, dengan mempertimbangkan kondisi perekonimian nasional. Dalam memperhitungkan pendapatan, diasumsikan tarif mengalami kenaikan setiap empat tahun sekali. Dengan demikian diperoleh hasil pendapatan sebagaimana Tabel 4.7. Tabel. 4.7. Tarif Penanganan Petikemas Domestik di Pelabuhan Tanjung Priok Uraian Pelayanan 1. Lift on/lift off Tarif (Rp) a. 20' Isi 168.000 b. 40' Isi 252.000 c. 20' Kosong 117.600 d. 40' Kosong 176.400 2. Penumpukan a. 20' Isi 17.500 b. 40' Isi 35.000 c. 20' Kosong 8.750 d. 40' Kosong 17.500 Sumber: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 46

Tahun ke- Tabel. 4.8. Proyeksi Pendapatan di Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok PENDAPATAN Lift On Lift Off Penumpukan TOTAL PENDAPATAN 1 39.217.045.550 39.217.045.550 21.496.623.034 99.930.714.135 2 57.100.285.684 57.100.285.684 30.034.060.205 144.234.631.573 3 61.911.706.812 61.911.706.812 32.564.809.571 156.388.223.196 4 70.059.284.338 70.059.284.338 36.850.336.885 176.968.905.561 5 75.111.276.523 75.111.276.523 39.507.623.720 189.730.176.765 6 80.163.268.707 80.163.268.707 42.164.910.555 202.491.447.970 7 80.163.268.707 80.163.268.707 42.164.910.555 202.491.447.970 8 84.171.432.143 84.171.432.143 44.273.156.083 212.616.020.369 9 84.171.432.143 84.171.432.143 44.273.156.083 212.616.020.369 10 84.171.432.143 84.171.432.143 44.273.156.083 212.616.020.369 11 84.171.432.143 84.171.432.143 44.273.156.083 212.616.020.369 12 88.380.003.750 88.380.003.750 46.486.813.887 223.246.821.387 13 88.380.003.750 88.380.003.750 46.486.813.887 223.246.821.387 14 88.380.003.750 88.380.003.750 46.486.813.887 223.246.821.387 15 88.380.003.750 88.380.003.750 46.486.813.887 223.246.821.387 2) Perhitungan Biaya.Dalam proyek ini terdapat biaya-biaya yang harus diperhitungkan yaitu: a. Biaya sumber Daya Manusia Untuk mengoperasikan Lapangan Lini II Pelabuhan Tanjung Priok dibutuhkan sumber daya manusia sebanyak 126 orang gaji dibayarkan sebanyak 18 kali (termasuk Tunjangan Hari Raya dan Bonus akhir tahun) sehingga membutuhkan dana sebesar Rp 14.022.000.000 per tahunnya. Jumlah tersebut diasumsikan meningkat sebesar 5 persen setiap tahun selama jangka waktu proyek. 47

Operator Jumlah SDM Tabel. 4.9. Proyeksi Biaya SDM Bulan (incl.tunj) Gj. Per bulan Per Org per thn Total per tahun a. Supervisor 2 18 10.000.000 180.000.000 360.000.000 b. Operasional 52 18 3.750.000 67.500.000 3.510.000.000 c. Operator RTG 52 18 5.500.000 99.000.000 5.148.000.000 d. Operator RS 8 18 4.500.000 81.000.000 648.000.000 e. Mekanik 12 18 6.500.000 117.000.000 1.404.000.000 f. Administrasi 24 18 3.500.000 63.000.000 1.512.000.000 g. Keamanan 32 15 3.000.000 45.000.000 1.440.000.000 126 14.022.000.000 b. Biaya Kebutuhan Bahan Bakar Minyak Bahan Bakar Minyak (BBM)dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan. Untuk melayani 1 petikemas dibutuhkan BBM jenis Solar sebanyak 4 liter. Harga per liter BBM jenis solar untuk industri diasumsikan sebesar Rp 10.000,- dan setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 2 persen. Tabel. 4.10. Proyeksi Biaya BBM Tahun Kebutuhan BBM Ke- (Liter) Biaya BBM (Rp) 1 1.171.553 11.715.527.992 2 1.622.598 16.550.499.600 3 1.759.322 18.303.990.250 4 1.896.047 20.121.000.325 48

Tahun Kebutuhan BBM Ke- (Liter) Biaya BBM (Rp) 5 2.032.771 22.003.369.208 6 2.169.496 23.952.984.446 7 2.169.496 24.432.044.135 8 2.169.496 24.920.685.017 9 2.169.496 25.419.098.718 10 2.169.496 25.927.480.692 11 2.169.496 26.446.030.306 12 2.169.496 26.974.950.912 13 2.169.496 27.514.449.930 14 2.169.496 28.064.738.929 15 2.169.496 28.626.033.708 c. Biaya Penyusutan Berdasarkan Tabel 4.3. Tarif Penyusutan, maka diperoleh biaya penyusutan setiap aktiva sebagai berikut: Tabel. 4.11. Biaya Penyusutan Lapangan Eks KPPP Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 22.995.340.000 1 292.888 892.734.011 892.734.011 22.102.605.989 2 405.650 1.236.434.604 2.129.168.615 20.866.171.385 3 439.831 1.340.619.855 3.469.788.470 19.525.551.530 4 474.012 1.444.805.105 4.914.593.576 18.080.746.424 5 508.193 1.548.990.356 6.463.583.932 16.531.756.068 6 542.374 1.653.175.607 8.116.759.538 14.878.580.462 7 542.374 1.653.175.607 9.769.935.145 13.225.404.855 8 542.374 1.653.175.607 11.423.110.752 11.572.229.248 9 542.374 1.653.175.607 13.076.286.359 9.919.053.641 10 542.374 1.653.175.607 14.729.461.965 8.265.878.035 11 542.374 1.653.175.607 16.382.637.572 6.612.702.428 12 542.374 1.653.175.607 18.035.813.179 4.959.526.821 13 542.374 1.653.175.607 19.688.988.786 3.306.351.214 14 542.374 1.653.175.607 21.342.164.392 1.653.175.608 15 542.374 1.653.175.607 22.995.339.999 1 49

Tabel. 4.12. Biaya Penyusutan Lapangan Nusantara Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 65.157.500.000 1 292.888 2.529.569.745 2.529.569.745 62.627.930.255 2 405.650 3.503.448.425 6.033.018.171 59.124.481.829 3 439.831 3.798.658.258 9.831.676.429 55.325.823.571 4 474.012 4.093.868.091 13.925.544.519 51.231.955.481 5 508.193 4.389.077.923 18.314.622.442 46.842.877.558 6 542.374 4.684.287.756 22.998.910.198 42.158.589.802 7 542.374 4.684.287.756 27.683.197.954 37.474.302.046 8 542.374 4.684.287.756 32.367.485.709 32.790.014.291 9 542.374 4.684.287.756 37.051.773.465 28.105.726.535 10 542.374 4.684.287.756 41.736.061.221 23.421.438.779 11 542.374 4.684.287.756 46.420.348.976 18.737.151.024 12 542.374 4.684.287.756 51.104.636.732 14.052.863.268 13 542.374 4.684.287.756 55.788.924.488 9.368.575.512 14 542.374 4.684.287.756 60.473.212.243 4.684.287.757 15 542.374 4.684.287.756 65.157.499.999 1 Tabel. 4.13. Biaya Penyusutan RTG Crane Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 161.460.000.000 1 292.888 6.268.262.765 6.268.262.765 155.191.737.235 2 405.650 8.681.529.874 14.949.792.639 146.510.207.361 3 439.831 9.413.058.548 24.362.851.187 137.097.148.813 4 474.012 10.144.587.222 34.507.438.408 126.952.561.592 5 508.193 10.876.115.896 45.383.554.304 116.076.445.696 6 542.374 11.607.644.569 56.991.198.874 104.468.801.126 7 542.374 11.607.644.569 68.598.843.443 92.861.156.557 8 542.374 11.607.644.569 80.206.488.013 81.253.511.987 9 542.374 11.607.644.569 91.814.132.582 69.645.867.418 10 542.374 11.607.644.569 103.421.777.152 58.038.222.848 11 542.374 11.607.644.569 115.029.421.721 46.430.578.279 12 542.374 11.607.644.569 126.637.066.291 34.822.933.709 13 542.374 11.607.644.569 138.244.710.860 23.215.289.140 14 542.374 11.607.644.569 149.852.355.430 11.607.644.570 15 542.374 11.607.644.569 161.459.999.999 1 50

Tabel. 4.14. Biaya Penyusutan Reach Stacker Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 11.000.000.000 1 292.888 666.696.051 666.696.051 10.333.303.949 2 405.650 923.372.536 1.590.068.587 9.409.931.413 3 439.831 1.001.178.348 2.591.246.935 8.408.753.065 4 474.012 1.078.984.161 3.670.231.096 7.329.768.904 5 508.193 1.156.789.973 4.827.021.069 6.172.978.931 6 542.374 1.234.595.786 6.061.616.855 4.938.383.145 7 542.374 1.234.595.786 7.296.212.641 3.703.787.359 8 542.374 1.234.595.786 8.530.808.427 2.469.191.573 9 542.374 1.234.595.786 9.765.404.213 1.234.595.787 10 542.374 1.234.595.786 10.999.999.999 1 Tabel. 4.15. Biaya Penyusutan Perkerasan Lapangan Eks Gudang Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 8.468.491.000 1 292.888 328.767.043 328.767.043 8.139.723.957 2 405.650 455.341.618 784.108.661 7.684.382.339 3 439.831 493.709.907 1.277.818.568 7.190.672.432 4 474.012 532.078.196 1.809.896.764 6.658.594.236 5 508.193 570.446.486 2.380.343.250 6.088.147.750 6 542.374 608.814.775 2.989.158.025 5.479.332.975 7 542.374 608.814.775 3.597.972.800 4.870.518.200 8 542.374 608.814.775 4.206.787.575 4.261.703.425 9 542.374 608.814.775 4.815.602.350 3.652.888.650 10 542.374 608.814.775 5.424.417.124 3.044.073.876 11 542.374 608.814.775 6.033.231.899 2.435.259.101 12 542.374 608.814.775 6.642.046.674 1.826.444.326 13 542.374 608.814.775 7.250.861.449 1.217.629.551 14 542.374 608.814.775 7.859.676.224 608.814.776 15 542.374 608.814.775 8.468.490.999 1 51

Tabel. 4.16. Biaya Penyusutan Sistem Informasi Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 5.000.000.000 1 292.888 303.043.659 303.043.659 4.696.956.341 2 405.650 419.714.789 722.758.448 4.277.241.552 3 439.831 455.081.067 1.177.839.516 3.822.160.484 4 474.012 490.447.346 1.668.286.861 3.331.713.139 5 508.193 525.813.624 2.194.100.486 2.805.899.514 6 542.374 561.179.903 2.755.280.388 2.244.719.612 7 542.374 561.179.903 3.316.460.291 1.683.539.709 8 542.374 561.179.903 3.877.640.194 1.122.359.806 9 542.374 561.179.903 4.438.820.096 561.179.904 10 542.374 561.179.903 4.999.999.999 1 Tabel. 4.17. Biaya Penyusutan Kantor & Perlengkapan Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 500.000.000 1 292.888 30.304.366 30.304.366 469.695.634 2 405.650 41.971.479 72.275.845 427.724.155 3 439.831 45.508.107 117.783.951 382.216.049 4 474.012 49.044.734 166.828.686 333.171.314 5 508.193 52.581.362 219.410.048 280.589.952 6 542.374 56.117.990 275.528.038 224.471.962 7 542.374 56.117.990 331.646.029 168.353.971 8 542.374 56.117.990 387.764.019 112.235.981 9 542.374 56.117.990 443.882.009 56.117.991 10 542.374 56.117.990 499.999.999 1 Tabel. 4.18. Biaya Penyusutan Workshop Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 0 0 0 350.000.000 1 292.888 21.213.056 21.213.056 328.786.944 2 405.650 29.380.035 50.593.091 299.406.909 52

Tahun Hasil Biaya Total Akm Nilai Ke- Produksi Penyusutan Penyusutan Buku Aktiva 3 439.831 31.855.675 82.448.766 267.551.234 4 474.012 34.331.314 116.780.080 233.219.920 5 508.193 36.806.954 153.587.034 196.412.966 6 542.374 39.282.593 192.869.627 157.130.373 7 542.374 39.282.593 232.152.220 117.847.780 8 542.374 39.282.593 271.434.813 78.565.187 9 542.374 39.282.593 310.717.406 39.282.594 10 542.374 39.282.593 349.999.999 1 d. Biaya Perawatan Biaya perawatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu perawatan peralatan dan perawatan fasilitas. Biaya perawatan peralatan diasumsikan besarannnya sebesar 6 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 5 persen. Biaya perawatan fasilitas diasumsikan besarannya sebesar 1 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen setiap tahunnya. Untuk tahun pertama total biaya perawatan sebesar Rp 13.074.494.370,-. e. Biaya Asuransi Biaya asuransi diasumsikan sebesar 1 persen dari total investasi dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen setiap 5 tahun sekali. Biaya asuransi untuk tahun pertama sebesar Rp 1.867.784.910,-. 53

f. Biaya Administrasi Kantor dan Umum Biaya administrasi kantor dan umum diasumsikan sebesar Rp 100.000.000,- per bulan dan mengalami kenaikan setiap tahun sebesar 5 persen. g. Biaya Operasi Tidak langsung Biaya operasi tidak langsung diasumsikan sebesar 5 perse dari pendapatan dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen tiap tahunnya. h. Biaya Penunjang Operasi Biaya penunjang operasi diasumsikan sebesar 4 persen dari pendapatan dan mengalami kenaikan sebesar 5 persen tiap tahunnya. 3) Perhitungan Laba (Rugi) Perhitungan laba (rugi) sebelum pajak dihasilkan dari selisih antara total pendapatan dengan total biaya. Total biaya terdiri atas biaya sumber daya manusia, biaya bahan bakar minyak, biaya perawatan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya administrasi dan umum, biaya operasi tidak langsung, biaya penunjang operasi, dan biaya bunga. Pajak badan diasumsikan sebesar 30 persen dari laba sebelum pajak. Sehingga laba setelah pajak (laba bersih) adalah selisih dari laba sebelum pajak dikurangi pajak. 54

Tabel. 4.19. Laba (Rugi) Proyek Tahun ke- TR TC EBIT TAX (30%) EAT a b c d = b - c e = d x 30% f = d e 1 99.930.714.135 92.060.621.245 7.870.092.890 2.361.027.867 5.509.065.023 2 144.234.631.573 102.003.237.892 42.231.393.681 12.669.418.104 29.561.975.577 3 156.388.223.196 105.852.979.056 50.535.244.140 15.160.573.242 35.374.670.898 4 176.968.905.561 109.703.453.521 67.265.452.040 20.179.635.612 47.085.816.428 5 189.730.176.765 113.540.980.381 76.189.196.384 22.856.758.915 53.332.437.469 6 202.491.447.970 117.487.130.833 85.004.317.137 25.501.295.141 59.503.021.996 7 202.491.447.970 118.420.360.115 84.071.087.855 25.221.326.357 58.849.761.499 8 212.616.020.369 119.223.531.475 93.392.488.893 28.017.746.668 65.374.742.225 9 212.616.020.369 119.870.372.872 92.745.647.496 27.823.694.249 64.921.953.247 10 212.616.020.369 120.330.955.106 92.285.065.262 27.685.519.579 64.599.545.684 11 212.616.020.369 118.824.390.989 93.791.629.379 28.137.488.814 65.654.140.566 12 223.246.821.387 122.892.977.598 100.353.843.789 30.106.153.137 70.247.690.652 13 223.246.821.387 127.149.125.919 96.097.695.468 28.829.308.640 67.268.386.828 14 223.246.821.387 131.601.896.685 91.644.924.702 27.493.477.410 64.151.447.291 15 223.246.821.387 136.260.797.320 86.986.024.067 26.095.807.220 60.890.216.847 4) Arus Kas Masuk Untuk menilai kelayakan investasi dengan menggunakan metode NPV, IRR, dan Paybaack Period diperlukan perhitungan arus kas sebagai dasar perhitungan. Arus kas terdirin dari arus kas masuk bersih dan arus kas keluar bersih. Arus kas masuk bersih adalah kas yang berasal dari hasil bersih investasi yang diusulkan. 55

Arus kas keluar bersih adalah kas yang diperlukan untuk usul investasi. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa proyek ini dibiayai oleh pinjaman bank sebesar 70 persen, maka untuk memperoleh arus kas masuk bersih (proceed) adalah dengan dengan menjumlahkan laba setelah pajak, penyusutan dan bunga yang telah dikurangi pajak sebesar 10%. Bunga setelah dikurangi pajak dimaksudkan agar saat penilaian kelayakan investasi yang memperhitungkan nilai waktu dari uang (NPV dan IRR) tidak terjadi dua kali pemotongan bunga. Tabel. 4.20. Bunga Setelah Pajak Tahun ke- BUNGA PAJAK BUNGA (10%) BUNGA SETELAH PAJAK a B c = b x 10% d = b - c 1 23.094.231.804,00 2.309.423.180 20.784.808.623,60 2 21.778.226.307,74 2.177.822.631 19.600.403.676,96 3 20.304.300.151,92 2.030.430.015 18.273.870.136,73 4 18.653.502.857,40 1.865.350.286 16.788.152.571,66 5 16.804.609.887,55 1.680.460.989 15.124.148.898,79 6 14.733.849.761,31 1.473.384.976 13.260.464.785,18 7 12.414.598.419,92 1.241.459.842 11.173.138.577,93 8 9.817.036.917,57 981.703.692 8.835.333.225,81 9 6.907.768.034,93 690.776.803 6.216.991.231,44 10 3.649.386.886,38 364.938.689 3.284.448.197,74 56

Tabel. 4.21. Arus Kas Masuk Bersih Tahun ke- EAT PENYUSUTAN BUNGA SETELAH PAJAK PROOCEED a b c d e = a + b + c 1 5.509.065.023 11.040.590.697 20.784.808.623,60 37.334.464.343,41 2 29.561.975.577 15.291.193.360 19.600.403.676,96 64.453.572.613,53 3 35.374.670.898 16.579.669.764 18.273.870.136,73 70.228.210.799,49 4 47.085.816.428 17.868.146.169 16.788.152.571,66 81.742.115.168,80 5 53.332.437.469 19.156.622.574 15.124.148.898,79 87.613.208.941,55 6 59.503.021.996 20.445.098.979 13.260.464.785,18 93.208.585.759,56 7 58.849.761.499 20.445.098.979 11.173.138.577,93 90.467.999.055,52 8 65.374.742.225 20.445.098.979 8.835.333.225,81 94.655.174.429,91 9 64.921.953.247 20.445.098.979 6.216.991.231,44 91.584.043.457,64 10 64.599.545.684 20.445.098.979 3.284.448.197,74 88.329.092.860,10 11 65.654.140.566 18.553.922.707-84.208.063.272,34 12 70.247.690.652 18.553.922.707-88.801.613.359,13 13 67.268.386.828 18.553.922.707-85.822.309.534,45 14 64.151.447.291 18.553.922.707-82.705.369.997,91 15 60.890.216.847 18.553.922.707-79.444.139.553,52 4.2.2 Penilaian Kelayakan Investasi Dalam rangka menilai secara menyeluruh terkait investasi yang akan dilaksanakan sehingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan perlu dilakukan penilaian terhadap kelayakan suatu investasi. Metode yang digunakan penulis dalam menilai kelayakan proyek ini adalah dengan metode Payback Period, metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR) dan metode benefit & cost ratio. Untuk metode payback period tidak memperhatiakan nilai waktu dari uang setelah periode pengembalian, sedangkan NPV dan IRR sangat memperhatikan nilai waktu dari uang dengan menggunakan tinggat diskonto. Tingkat diskonto didasarkan pada besarnya biaya modal (cost of capital) 57

perusahaan. Semua keputusan mengenai pembiayaan perusahaan memerlukan analisis biaya modal. a. Metode Payback Period Metode payback period digunakan untuk mengetahui periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas bersih atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi (Purwanti & Prawironegoro: 2013). Berdasarkan perhitungan rencana arus kas masuk bersih sebagaimana Tabel 4.19 dilakukan penilaian pada periode mana pengeluaran investasi pada awal periode dapat dikembalikan. Tabel. 4.22. Payback Period Tahun ke- PROOCEED CASH FLOW Investasi Awal (274,931,331,000,00) 1 37,334,464,343.41 (237,596,866,656.59) 2 64,453,572,613.53 (173,143,294,043.06) 3 70,228,210,799.49 (102,915,083,243.57) 4 81,742,115,168.80 (21,172,968,074.77) 5 87,613,208,941.55 66,440,240,866.78 6 93,208,585,759.56 159,648,826,626.34 7 90,467,999,055.52 250,116,825,681.86 8 87,567,973,750.96 337,684,799,432.82 9 84,496,842,778.69 422,181,642,211.50 10 81,241,892,181.14 503,423,534,392.65 11 77,120,862,593.39 580,544,396,986.03 12 74,272,851,967.28 654,817,248,953.31 13 71,293,548,142.60 726,110,797,095.91 14 68,176,608,606.06 794,287,405,701.97 58

Tahun ke- PROOCEED CASH FLOW 15 64,915,378,161.67 859,202,783,863.64 Berdasarkan tabel di atas aliran kas bersih untuk investasi pada tahun kelima telah menunjukan angka positif, dengan demikian investasi awal (initial invesment) dapat dikembalikan pada tahun keempat. Untuk mengetahui kelebihan waktu pada periode tahun kelima dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut sehingga = 2 Sehingga payback period investasi tersebut dapat dikembalikan selama 4 tahun 2 bulan. Dengan demikian berdasarkan syarat yang ditetapkan pihak manajemen perusahaan investasi ini dinyakatan layak untuk dilaksanakan. b. Metode Net Present Value (NPV) Dalam penilaian investasi proyek ini perlu dilakukan perhitungan analisis biaya modal yaitu biaya modal rata-rata tertimbang sebagai tingkat diskonto terhadap arus kas masuk bersih investasi. Investasi ini dibiaya oleh pinjaman bank sebesar 70 persen dengan tingkat suku bunga sebesar 12 persen per tahun dan diasumsikan berlaku tetap sedangkan 30 persen berasal dari modal perseroan. Return yang diinginkan perseroan atas modal tersebut sebesar 20 persen. Pajak perseroan sebesar 30 persen dari laba sebelum pajak. Sehingga biaya modal rata-rata tertimbang untuk 59

investasi ini adalah sebesar 11,88 persen sebagai mana perhitungan dibawah ini : Jenis Modal Penimbang Tabel. 4.23. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Biaya Modal Setelah Pajak = Biaya Modal sebelum Pajak x (100% - Pajak) Penimbang x Biaya Modal Hutang Bank 70% 12%. (100%-30%) = 8,4% 5.88% Modal Sendiri 30% *20% 6.00% Biaya modal rata-rata tertimbang = 11.88% Modal yang berasal dari perseroan tidak dikenakan pajak karena deviden bukan termasuk objek pajak. Setelah ddilakukan pembulatan maka tingkat diskonto yang akan digunakan untuk mengetahui nilai waktu dari uang adalah sebesar 12 persen atau sama dengan tingkat suku bunga pinjaman bank.dalam metode ini pertama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value/pv) dari keseluruhan aliran kas masuk bersih (proceed) atas tingkat diskonto (discount factor) yang telah ditetapkan. Tingkat diskonto yang digunakan adalah biaya modal rata-rata tertimbang setelah pembulatan yaitu sebesar 12 persen. Jumlah PV dari keseluruhan proceed yang diharapkan pada tingkat diskonto dikurangi dengan jumlah investasi awal atau initial invesment. Dari hasisl perhitungan PV diperoleh total PV selama periode investasi adalah sebesar Rp 526.029.298.522,-. Jumlah Investasi awal yang dikeluarkan sebesar Rp 274.931.331.000,-. Sehingga nilai 60

NPV adalah sebesar Rp 251.097.967.522,-. Dengan demikian NPV bernilai positif atau dinyatakan bahwa investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Tahun ke- Proceed Tabel. 4.24. Net Present Value Discount Factor (DF) = 12% a B d = b x c 1 37.334.464.343 0.89 33.370.096.839 2 64.453.572.614 0.80 51.492.274.952 3 70.228.210.799 0.71 50.148.070.872 4 81.742.115.169 0.64 52.171.826.408 5 87.613.208.942 0.57 49.981.271.330 6 93.208.585.760 0.51 47.527.084.344 7 90.467.999.056 0.45 41.231.371.474 8 94.655.174.430 0.40 38.558.905.557 9 91.584.043.458 0.36 33.346.303.190 10 88.329.092.860 0.32 28.746.117.290 11 84.208.063.272 0.29 24.494.954.907 12 88.801.613.359 0.26 23.088.268.471 13 85.822.309.534 0.23 19.944.274.708 14 82.705.369.998 0.20 17.179.056.225 15 79.444.139.554 0.18 14.749.421.953 Present Value = 526.029.298.522 Initial Invesment = (274.931.331.000) Net Present Value = 251.097.967.522 PV c. Metode Internal Rate of Return (IRR) Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial and error atau melalui percobaan. Setelah memperoleh NPV positif (Tabel 4.22) maka langkah selanjutnya adalah mencari NPV negatif. Dari hasil percobaan, diperoleh 61

tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif yaitu pada tingkat diskonto sebesar 24,5 persen (NPV = - 1.103.187.989). Tabel. 4.25. Net Present Value Negatif Tahun ke- Proceed =25 % a B c a d = b x c 1 37.334.464.343 0.80 29.867.571.475 2 64.453.572.614 0.65 41.250.286.473 3 70.228.210.799 0.52 35.956.843.929 4 81.742.115.169 0.42 33.481.570.373 5 87.613.208.942 0.33 28.709.096.306 6 93.208.585.760 0.27 24.434.071.505 7 90.467.999.056 0.22 18.972.514.516 8 94.655.174.430 0.17 15.880.503.069 9 91.584.043.458 0.14 12.292.202.234 10 88.329.092.860 0.11 9.484.264.128 11 84.208.063.272 0.09 7.233.417.556 12 88.801.613.359 0.07 6.102.400.403 13 85.822.309.534 0.06 4.718.131.363 14 82.705.369.998 0.05 3.637.420.640 15 79.444.139.554 0.04 2.795.192.166 Present Value = 274.815.486.136 Initial Invesment = (274,931,331,000) Net Present Value = (115.844.864) Untuk mendapatkan hasil perhitungan IRR, digunakan rumus berupa interpolasi sebagai berikut : ; 62

atau Setelah IRR diketahui sebesar 24,40 persen, maka perlu pembuktian bahwa dengan tingkat diskonto sebesar IRR diperoleh nilai NPV positif. Tabel. 4.26. Internal Rate of Return Tahun ke- Proceed =24,40 % A B c a d = b x c 1 37.334.464.343 0,80 29.891.484.662 2 64.453.572.614 0,64 41.316.366.216 3 70.228.210.799 0,51 36.043.278.613 4 81.742.115.169 0,41 33.588.926.024 5 87.613.208.942 0,33 28.824.208.814 6 93.208.585.760 0,26 24.551.684.144 7 90.467.999.056 0,21 19.079.101.402 8 94.655.174.430 0,17 15.982.505.154 9 91.584.043.458 0,14 12.381.061.146 10 88.329.092.860 0,11 9.560.473.158 11 84.208.063.272 0,09 7.297.378.233 12 88.801.613.359 0,07 6.161.289.220 13 85.822.309.534 0,06 4.767.475.816 14 82.705.369.998 0,04 3.678.405.232 15 79.444.139.554 0,04 2.828.950.120 Present Value = 275.952.587.953 Initial Invesment = (274.931.331.000) Net Present Value = 1.021.256.953 Setelah dibuktikan bahwa tingkat diskonto sebesar IRR menghasilkan NPV positif maka: 63

1. IRR lebih besar dari biaya modal rata-rata tertimbang, maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan. 2. IRR lebih besar dari pengembalian yang dikehendaki manajemen yaitu sebesar 20 persen, maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan. d. Metode Benefit & Cost Ratio Metode ini menggunakan perhitungan present value dari manfaat (benefit) dan present value dari biaya (cost). Perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.27. Tabel. 4.27. Benefit & Cost Ratio Tahun ke- TR TC DF 12% PVB PVC 1 99.930.714.135 366.991.952.245 0,893 89.223.851.906 327.671.385.933 2 144.234.631.573 102.003.237.892 0,797 114.982.965.221 81.316.356.738 3 156.388.223.196 105.852.979.056 0,712 111.314.048.262 75.344.059.664 4 176.968.905.561 109.703.453.521 0,636 112.466.938.799 69.718.527.976 5 189.730.176.765 113.540.980.381 0,567 107.657.997.637 64.426.201.493 6 202.491.447.970 117.487.130.833 0,507 102.588.469.314 59.522.636.818 7 202.491.447.970 118.420.360.115 0,452 91.596.847.602 53.567.356.978 8 212.616.020.369 119.223.531.475 0,404 85.872.044.627 48.152.384.743 9 212.616.020.369 119.870.372.872 0,361 76.671.468.417 43.226.458.156 10 212.616.020.369 120.330.955.106 0,322 68.456.668.229 38.743.347.078 11 212.616.020.369 118.824.390.989 0,287 61.122.025.205 34.159.172.993 12 223.246.821.387 122.892.977.598 0,257 57.301.898.629 31.543.566.447 13 223.246.821.387 127.149.125.919 0,229 51.162.409.490 29.139.297.958 14 223.246.821.387 131.601.896.685 0,205 45.680.722.759 26.928.355.440 15 223.246.821.387 136.260.797.320 0,183 40.786.359.607 24.894.338.227 Jumlah 1.216.884.715.703 1.008.353.446.642 Dari perhitungan diatas maka dengan menggunakan rumus: sehingga : 64

Dengan demikian investasi dinyatakan layak karena BCR diperoleh sebesar 1,21 atau >1. 4.3 Pembahasan Berdasarkan analisa-analisa di atas terdapat perbedaan yang cukup signifikan atas perhitungan yang dilakukan oleh Tim Kecil Studi Kelayakan dari perusahaan dengan perhitungan yang di lakukan oleh penulis. Hal tersebut dikarenakan terdapat berbedaan pendekatan perhitungan pada saat menentukan rencana produksi, penggunaan metode penyusutan, dan metode perhitungan angsuran bunga pinjaman. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan hasil perhitungan rencana pendapatan usaha, perhitungan rencana biaya, dan hasil perhitungan laba-rugi yang pada akhirnya berbeda pula hasil perhitungan arus kas masuk bersih. Perbedaan juga terdapat pada penentuan tingkat diskonto. Tim perusahaan menerapkan tingkat diskonto sebesar 10 persen untuk menghitung analisa kelayakan. Sedangkan penulis melakukan perhitungan besaran biaya modal rata-rata tertimbang terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai tingkat diskonto yaitu sebesar 12 persen atau sama dengan tingkat suku bunga pinjaman. 4.3.1 Perubahan Waktu Pengembalian Investasi. Pihak manajemen perusahaan menilai investasi dapat dikatakan layak apabila periode pengembalian (payback period) investasi awal dapat diperoleh dalam waktu 5 tahun. Jika periode pengembalian melibihi jangka waktu yang ditentukan maka investasi dinyatakan tidak layak. Dari hasil analisa penilaian kelayakan investasi dengan metode payback period dihasilkan perubahan waktu 65

pengembalian investasi yang signifikan. Perhitungan yang diperoleh penulis menghasilkan waktu pengembalian investasi 2 kali lebih lama dari pada waktu yang dihasilkan oleh tim perusahaan. Namun demikian waktu tersebut masih termasuk dalam kategori layak menurut kriteria perusahaan. 4.3.2 Kelayakan Proyek Dengan Metode NPV dan IRR. Penilian kelayakan dengan metode NPV yang dihasilkan oleh penulis maupun oleh tim perusahaan sama-sama mengasilkan nilai yang positif. Nilai NPV yang dihasilkan penulis lebih kecil daripada nilai yang dihasilkan oleh tim perusahaan.sedangkan penilaian kelayakan dengan metode IRR, dihasilkan perbedaan yang cukup jauh daripada nilai yang dihasilkan oleh tim perusahaan. Perbedaan ini disebabkan oleh penggunaan tingkat diskonto yang digunakan penulis, dimana penulis menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang sebagai tingkat diskonto. Namun demikian nilai yang dihasilkan oleh penulis maupun tim perusahaan menyatakan bahwa proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. 4.3.3 Rasio Manfaat dan Biaya. Perhitungan rasio manfaat dan biaya dilakukan untuk mengetahui rasio atas manfaat yang akan diperoleh selama periode ekonomis usaha. Dari hasil analisis, proyek yang akan dilaksanakan oleh PT Multi Terminal Indonesia memenuhi syarat kelayakan. 66