Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (1), 2016, 1-8

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

EFEKTIFITAS METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS VIII. Abtract

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TSTS BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DENGAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB III METODE PENELITIAN

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Teknik Mind Mapping pada Materi Elastisitas Kelas X SMA Negeri 1 Gedangan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP PADA MATERI VIRUS

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MENGGUNAKAN BRAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN OTAK) PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

*Keperluan korespondensi, telp: ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS. (Kuasi Eksperimen di MAN Parungpanjang)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

JURNAL FEBRINA AULIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP TUNAS BARU JIN-SEUNG BATAM TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FLUIDA STATIS SISWA KELAS XI MAN 3 MALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta 2

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

JURNAL. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana. Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS VISUAL SISWA PADA KONSEP SISTEM INDRA


PENGARUH METODE MIND MAP TERHADAP KETRAMPILAN BERFIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI TENTANG FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BIROMARU

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.

Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N I Tanjung Raya

Transkripsi:

Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 8 (1), 2016, 1-8 Research Artikel PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA KONSEP FLUIDA STATIS Ryani Fauziah, Fathiah Alatas Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia fathiahalatas@uinjkt.ac.id Abstract This study was aimed to determine the effect of the use of mind map-based student worksheet on students performance in the concept of Fluid Statics. This research was conducted at MAN Parungpanjang, Bogor District. Students of grade XI science program (XI IPA) in two classess were purposely chosen to participate in this study; students of grade XI IPA 3 for an experimental class and students of grade XI IPA 1 for a control class. The study used quasi experiment with nonequivalent design where pretest and posttest were assigned to the students. The test consisted of 20 items of multiple choice. Beside, non-test instruments, i.e., observation and questionnaire, were also used for further data analysis. Results showed in general that the use of the worksheet influenced students learning outcomes in the Statics Fluid concept. T-test analysis on the posttest data showed a significant result at 5% significance level. Keywords: student worksheet; mind map; result learning Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis. Penelitian ini dilakukan di MAN Parungpanjang Kabupaten Bogor. Siswa kelas XI IPA sebanyak dua kelas dipilih dengan teknik purposive sampling dalam penelitian ini; siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunaan kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group di mana pretes dan postes teknik pengambilan sampel purposive sampling Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Selain itu, instrumen non tes berupa lembar observasi dan angket juga digunakan untuk analisis data lebih lanjut. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LKS mempengaruhi hasil belajar siswa pada konsep Fluida Statis. Analisis T-test pada data postes menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf signifikan 5%. Kata Kunci: lembar kerja siswa; mind map; hasil belajar Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v8i1.1406 PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar (KBM), seorang guru memiliki peranan yang sangat penting. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran masih tetap memegang peranan penting (Sudarman, 2009). Oleh karena itu guru perlu memiliki keterampilan dalam memilih metode yang tepat ketika menyampaikan suatu materi kepada siswa agar pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa tidak mengalami kebosanan dan dapat menerima materi tersebut dengan mudah, tentu hal tersebut akan menunjang hasil belajarnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di MAN Parungpanjang, kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006. Diperoleh informasi bahwa pada Tahun Ajaran 2011/2012 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran Fisika sebesar 75. Akan tetapi pada konsep fluida statis, siswa memperoleh nilai rata-rata 65. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa masih di Copyright 2016, p-issn 1979-7281 e-issn 2443-1281

Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map. bawah KKM. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga kurangnya keterlibatan siswa di kelas dan bahan ajar yang digunakan masih bersifat konvensional yaitu LKS dari penerbit. Selain itu, diperoleh informasi bahwa LKS yang digunakan masih memiliki banyak kekurangan, yakni; kurang lengkap dari segi materi, banyak materi yang kurang dipahami, kurang menyajikan gambar, banyak rumus, banyak soal yang harus diisi, dan tampilan yang kurang menarik dari segi warna pada tulisan dan gambar dalam penyajiannya. Sehingga siswa pun kurang tertarik untuk membaca dan kurang mampu memvisualisasikan verbal ke dalam gambar. Oleh karena itu sebuah keharusan bagi setiap guru agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar yang inovatif. Salah satunya adalah dengan membuat LKS yang dapat melibatkan kedua belah otak siswa sehingga diperlukan LKS berbasis mind map. Belajar haruslah fun, melibatkan emosi, kesenangan, kreativitas dan sebagainya (Alamsyah, 2009), dengan demikian belajar akan melibatkan belahan otak kiri dan belahan otak kanan sekaligus berbasis mind mapping. LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Tujuan penggunaan LKS memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar siswa, dan memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa (Prastowo, 2011). Maka dari itu, LKS dibuat dengan penyajian dan penilaian materi yang menarik untuk siswa kerjakan yaitu memvisualisasikan materi dalam bentuk mind map. Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan Zakiyah (2011) diperoleh hasil belajar dengan menggunakan bahan ajar qawaid berbasis mind map yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, peningkatan sebesar 3,14. Bahan ajar berbasis mind map mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya yaitu: mudah dipahami dan dipelajari, praktis, sederhana, menarik, bervariasi, dapat memotivasi belajar, dapat menampilkan rangkuman kaidah singkat dan menyeluruh (Arifah & Chamidah, 2011). Hasil penelitian Chomsi (2012), hasil penelitian menunjukkan metode mind mapping sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar fisika. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiranpikiran (Buzan, 2009). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya. Hal tersebut dapat menjadikan siswa merasa senang dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar (Wicoff, 2005). Mind map adalah cara mencatat berteknik tinggi menjadi cara mengembangkan potensi diri, cara menghafal yang panjang-panjang menjadi cara belajar yang membuat orang senang (Doni Swadarma, 2013). Menurut Buzan (2009), mind map adalah cara paling mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara efektif dan kreatif dalam membuat catatan. Peta pikiran merupakan alat yang paling hebat membantu otak berpikir teratur dan sederhana. Mind map menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan serangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar infomasi yang panjang dapat menjadi diagram warna-warni, teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Berdasarkan beberapa definisi yang telah diungkapkan, dapat disimpulkan bahwa peta pikiran (mind map) merupakan suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informai yang diterima. EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 2-8

Ryani F, Fathiah A Buzan (2006) menjelaskan untuk membuat mind map, bahan yang diperlukan adalah kertas minimal berukuran A4, Pensil warna atau spidol, imajinasi, dan otak kita sendiri. Menurut Windura (2008) menjelaskan pembuatan mind map terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, hal ini sering disebut dengan hukum grafis mind map (law of mind map) yaitu : 1) posisi kertas mendatar (lanscape); 2) gagasan utama atau pusat mind map; 3) cabang utama atau Basic Ordering Ideas (BOI); 4) cabang-cabang untuk melengkapi cabang utama; 5) menggunakan kata kunci, gambar, dan warna. Langkah-langkah pembuatan mind map yaitu menentukan pusat topik. Pusat mind map merupakan ide atau gagasan utama. Dalam meringkas atau mengkaji ulang, biasanya adalah judul bab atau tema pokok yang dipelajari dan diletakkan di tengah kertas serta diusahakan berbentuk gambar. Gambar 1. Fluida Statis sebagai Pusat Topik Mind Map Membuat cabang utama sering disebut Basic Ordering Ideas (BOI), merupakan cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat mind map. Gunakan warna yang berbeda pada masingmasing BOI. BOI biasanya judul subbab materi yang siswa dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How). Garis BOI lebih tebal dibandingkan garis cabang-cabang selanjutnya setelah cabang utama (BOI). Contoh cabang utama mind map yang merupakan sub-bab dari fluida statis yaitu definisi, tegangan permukaan, kapilaritas, tekanan, hukum Pascal, hukum Archimedes, dan viskositas, dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Cabang Utama Mind Map Fluida Statis Melengkapi setiap BOI dengan cabangcabang yang berisi data-data pendukung yang terkait garis cabang kedua, ketiga dan selanjutnya lebih tipis dibandingkan garis cabang utama (BOI) dan warna garis cabang mengikuti warna BOI. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOI secara berkaitan (asosiatif) dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri paling khas dari suatu mind map. Cabang-cabang BOI dapat dilihat pada Gambar 3. Melengkapi setiap cabang berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOI yang saling terkait satu dengan lainnya serta tuliskan kata kuncinya saja untuk setiap garis. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah mind map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat. Contoh sentral cabang dengan data-data dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 3. Cabang Utama Dilengkapi dengan Cabang-cabang yang Berkaitan dengan Sub-Bab EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 3-8

Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map. Gambar 4. Sentral Cabang Dilengkapi Data, Gambar, Simbol, dan Garis Penghubung Terkait dengan yang Lainnya Menurut Sutanto Windura (2009), khusus dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, kegunaan dan aplikasi mind map sangat banyak, antara lain untuk; meringkas, mengkaji ulang (review), mencatat, mengajar, bedah buku (in-depth book analysis), presentasi, penelitian, dan manajemen waktu (time management). Beberapa manfaat dari pengunaan mind map, antara lain: 1) Ide utama pelajaran ditentukan secara jelas; 2) Menarik perhatian mata dan otak kita sehingga memudahkan kita berkonsentrasi; 3) Dapat melihat secara menyeluruh, sekaligus detailnya; 4) Hubungan antara informasi yang satu dengan yang lainnya jelas; 5) Terdapat pengelompokan informasi yang satu dengan yang lainnya jelas; 6) Menyenangkan, tidak membosankan karena banyak menggunakan unsur otak kanan, seperti gambar dan warna; 7) Sifatnya unik sehingga mudah diingat (Windura, 2009). LKS berbasis mind map adalah LKS yang di dalamnya dikembangkan berdasarkan pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivis. LKS disajikan dalam bentuk pola peta pikiran dengan berbagai ilustrasi bentuk dan warna yang mempunyai tema besar (utama) yang terhubung dengan tema turunan dan terhubung antara satu dengan yang lainnya yang disertai contoh. Bahan ajar ini memiliki karakteristik mind map yang menggunakan kata-kata yang sederhana, tidak terlalu detail, menyeluruh, berwarna, menggunakan bebagai bentuk yang fleksibel dan tidak kaku, dan bervariasi. Langkah dalam penyusunan LKS didasarkan pada karakteristik mind map. Penggunaan LKS berbasis mind map dalam proses belajar khususnya mata pelajaran fisika, dibutuhkan pemahaman konsep-konsep, pemahaman konsep tersebut dapat tercapai dengan menggunakan bahan ajar yang materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, sehingga hasil belajar siswa diharapkan menjadi lebih baik. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group. Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI di salah satu MAN Parungpanjang, semester genap pada Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas, yaitu kelas eksperimen (XI IPA 1) yang akan diajarkan dengan EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 4-8

Ryani F, Fathiah A menggunakan LKS berbasis mind map dan kelas kontrol (XI IPA 3) menggunakan LKS yang biasa digunakan sebelumnya dalam pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini yang dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiono, 2008). Tabel 1. Nonequivalent Control Group Kelompok Pre test Perlakuan Post test A Y 1 X A Y 2 B Y 1 X B Y 2 (Sumber: Sugiono, 2008) Keterangan : A : Kelas eksperimen B : Kelas kontrol X A : Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan LKS berbasis mind map X B : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol pembelajaran konvensional Y 1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan : Tes akhir (posttest) setelah perlakuan Y 2 Sebelum guru menerangkan materi mata pelajaran fisika, terlebih dahulu dilakukan pengukuran awal (pretes) terhadap kedua kelompok tersebut yaitu berupa soal fisika tentang fluida statis. Pada kelompok eksperimen, dan guru fisika terlebih dahulu diberi pelatihan tentang cara membuat mind map yang dilakukan sebanyak satu kali pertemuan. Setelah dilakukan pengukuran awal pada kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian untuk kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan LKS berbasis mind map dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pelajaran fisika, sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan LKS konvensional dalam pembelajarannya. Penyampaian materi fluida statis pada kedua kelompok, masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Setelah guru selesai menyampaikan materi tentang fluida statis, kemudian dilakukan pengukuran akhir (posttest) pada kedua kelompok yaitu dengan menggunakan soal pretest. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen tes dan non tes. Data tes berupa hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Data non tes berupa angket untuk mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap penggunaan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika, penilaian mind map siswa, dan observasi kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Instrumen tes mencakup ranah kognitif pada aspek mengingat (C 1 ) sampai analisis (C 4 ). Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest). Instrumen ini berbentuk pilihan ganda dengan lima opsi pilihan jawaban. Pemilihan bentuk tes berupa pilihan ganda dilakukan karena tes bentuk pilihan ganda dapat mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan penilaian yang dilakukan lebih objektif. Tes pemahaman konsep disusun dengan cara membuat kisi-kisi soal, judge oleh ahli, dan selanjutnya uji coba instrumen kepada siswa-siswa kelas XII yang sebelumnya telah mempelajari materi fluida statis. Hasil uji coba kemudian dianalisis dengan menggunakan program Anates V.4. Hasil analisis didapatkan 20 soal yang valid untuk diujikan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode statistik parametrik. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Prinsip uji-t adalah membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis statistik yang telah dilakukan mengenai uji normalitas data, didapatkan hasil pretes kelas eksperimen dengan menggunakan LKS berbasis mind map mendapatkan nilai X 2 hitung sebesar 6,34 dengan nilai tabel 11,07 dan postest sebesar 8,73 dengan nilai tabel 12,592. Hasil posttest kelas kontrol dengan menggunakan LKS berasal dari penerbit mendapatkan nilai X 2 hitung sebesar 9,36 dengan nilai tabel 12,592 dan postest sebesar 9,39 dengan nilai tabel 11,070. Nilai X 2 tabel pada taraf signifikansi 5 %. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas jika X 2 hitung X 2 tabel, maka dinyatakan data terdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dari kedua kelompok tersebut hasilnya F hitung pretest sebesar 1,2 dan posttest sebesar 1,25 dengan nilai tabelnya(f tabel ) 1,76. Nilai F tabel diambil dari tabel F EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 5-8

Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map. statistik pada taraf signifikansi 5%. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian homogenitas yaitu jika F hitung F tabel. Homogenitas lebih kecil dari nilai tabel sehingga datanya homogen, sehingga dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat posttest. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut didukung oleh hasil uji hipotesis nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel yaitu sebesar 2,25. Pengaruh yang signifikan dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) siswa kelas eksperimen yang menggunakan LKS berbasis mind map lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan LKS dari penerbit. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Imaduddin & Unggul (2002) yang berjudul Efektifitas Metode Mind mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VII, menunjukkan bahwa rata-rata post test siswa yang menggunakan metode mind map (7,55) lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional (6,62). LKS berbasis mind map dikemas dalam bentuk cetak, di mana pada setiap subbab materi, siswa ditugaskan untuk membuat mind map dengan kreasinya masing-masing. D engan LKS berbasis mind map kemandirian siswa dalam belajar dapat dieksplor melalui pembuatan mind map yang disajikan dalam LKS. Hal ini didukung dengan hasil observasi menyebabkan kemandirian mencapai 88,3%, dengan kategori sangat baik. Tidak hanya itu, pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif baik dalam bertanya, diskusi kelompok, dan komunkasi dengan teman sejawat. Artinya belajar menggunakan LKS berbasis mind map dapat memotivasi siswa dalam belajar fisika. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih, et al. (2011) yang menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif mind map mengaktifkan siswa dan memotivasi siswa pada proses belajar. Akan tetapi, pada penelitian ini mind map yang dibuat oleh siswa hanya sampai pada tahap transisi saja yaitu dimana siswa membuat mind map masih dalam bentuk parsial atau biasa dikenal dengan cluster map. Pada tahap ini catatan yang dibuat sudah membentuk mind map, namun seluruh BOI dan cabang-cabangnya belum berbentuk kata kunci seperti yang diatur dalam law of mind map tapi masih menggunakan kalimat-kalimat pendek seperti dalam catatan linier namun harus diletakkan dalam suatu kotak atau lingkaran sehingga membentuk suatu cluster. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan mind map pada mata pelajaran fisika. Jika dilihat lebih rinci, LKS berbasis mind map lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar pada semua jenjang kognitif dibandingkan dengan LKS penerbit. Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa LKS berbasis mind map dapat meningkatan kemampuan mengingat (C 1 ) sebesar 33 %, memahami (C 2 ) sebesar 31 %, menerapkan (C 3 ) sebesar 24 %, dan menganalisis (C 4 ) sebesar 25 %. Hal tersebut sejalan dengan Trianto yang menyatakan LKS adalah panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif. Senada dengan hal tersebut, hasil penelitian Permatasari, et al. (2013) siswa Kelas XI salah satu SMAN di Surakarta. Penerapan media mind map dengan model pmbelajaran CTL dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap fisika. Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukan dengan semakin antusiasnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang terbukti dengan analisis lembar observasi motivasi belajar siswa. Sedangkan penguasaan materi siswa ditunjukan pada ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran fisika. LKS berbasis mind map mampu meningkatan kemampuan mengingat (C 1 ) dan memahami (C2). Penggunaan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran, memungkinkan guru sebagai fasilitator yang membebaskan siswa aktif mengkonsepkan materi fisika yang dipelajari sendiri dengan cara bertukar pendapat dengan siswa berdiskusi atau dengan arahan guru. Hal ini membantu siswa mengingat dan memahami konsep lebih bermakna. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emiliani (2000) dengan judul Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Tentang konsep Keanekaragaman Hayati melalui Lembar Kerja Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. Bahwa EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 6-8

Ryani F, Fathiah A dengan penggunaan lembar kerja rumah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif pada kemampuan mengingat, memahami, dan aplikasi. Diperkuat dengan hasil angket siswa, dimana 81% (sangat baik) siswa menyatakan dengan LKS berbasis mind map siswa lebih mudah memahami konsep fisika yang diajarkan yaitu fluida statis. Kemampuan menerapkan (C 3 ) juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan LKS berbasis mind map. LKS berbasis mind map mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, agar dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam LKS dan soal-soal evaluasi. Hal tersebut terlihat dari hasil angket, dimana pada indikator siswa mampu mengimplementasikan LKS berbasis mind map pada pembelajaran fisika, memperoleh persentase 77 % (kategori baik). Hal ini menandakan LKS berbasis mind map mampu menyelesaikan soal evaluasi yang berarti siswa telah dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu, observasi yang dilakukan observer pada indikator melaksanakan diskusi kelompok memperoleh persentase 80 % (baik). Hal tersebut menunjukkan bekerja sama dalam tim membuat siswa saling menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal. LKS berbasis mind map mampu meningkatkan kemampuan menganalisis (C 4 ). LKS berbasis mind map ini menuntut siswa untuk membuat mind map di setiap subab pada materi fluida statis. Tugas membuat mind map dilakukan setelah siswa membaca seluruh materi pada LKS, sehingga siswa dapat mencatat semua materi dengan berbagai kata kunci, warna, gambar dan pola yang sesuai dengan kreativitas masing-masing. Dalam hal ini kemampuan analisis siswa sangat diasah, terbukti dari persentase nilai kemampuan analisis (C4) siswa kelas eksperimen meningkat 25%. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan LKS penerbit persentase nilai kemampuan menganalisis (C4) siswa kenaikannya hanya sebesar 18%. Hal ini berarti pembelajaran LKS berbasis mind map membantu siswa dalam menganalisis konsep fisika baik dalam kasus maupun soal-soal. Selain itu, hal tersebut ditunjukkan dari hasil angket pada indikator penugasan membuat mind map, memperoleh persentase 81 % (sangat baik). Pembelajaran LKS berbasis mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, proses pembelajarannya mendorong siswa terbiasa membaca, kemudian mencapai halhal yang penting dengan menuliskan kata kunci dari teks yang dibacanya, dan terbiasa melengkapinya dengan gambar atau simbol untuk memudahkan pemahaman dari benda atau keadaan-keadaan yang nyata. Menurut De Porter (2005), kegiatan siswa membuat mind map dari buku yang baru dibacanya, akan meningkatkan pemahaman, ingatan, dan juga mind map tersebut dapat digunakan kelak dalam belajar menghadapi ujian, serta siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar fisika pada konsep Fluida Statis. Ini terlihat dari aspek kognitif pada nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, pada aspek psikomotor dari hasil penilaian mind map siswa yang setiap pertemuannya mengalami peningkatan, dan pada aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan setiap pertemuannya oleh dua observer secara keseluruhan terlaksana sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata 83%. LKS berbasis mind map juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut terlihat dari perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen saat posttest pada kemampuan mengingat (C 1 ). Hal tersebut diasumsikan terjadi pada kelas eksperimen hampir sepenuhnya pembelajaran terpusat pada siswa sehingga ketika membaca LKS ada yang terlewat dan ketika ada materi dalam LKS tidak dimengerti siswa tidak bertanya, sehingga terjadi miskonsepsi pada mereka. Akan tetapi secara keseluruhan nilai ratarata hasil belajar kelas eksperimen setelah menggunakan LKS berbasis mind map kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan lebih tinggi dari kelas kontrol. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil uji t pada penelitian dengan jumlah responden (N) = 71, derajat kebebasan (dk) 69 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai t tabel 1,667, dan nilai t hitung 2,25. Hal ini menunjukan bahwa t hitung > EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 7-8

Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map. t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis di MAN Parungpanjang. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis mind map ini masih sangat jarang dilakukan oleh guru dan siswa, sehingga siswa kurang terbiasa dalam membuat mind map. Untuk itu diharapkan kepada guru lebih kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dapat ikut aktif belajar. tanpa harus kita jejali dengan materi. Karena semakin banyak variasi media atau metode dalam kegiatan belajar mengajar Aplikasi mind map dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dibuat oleh siswa pada penelitian ini, hanya sampai pada tahap transisi saja. Saran untuk penelitian selanjutnya dengan perbaikan oleh siswa sampai pada tahapan terakhir, yaitu tahap implementasi. DAFTAR PUSTAKA Arifa, Zakiyah, & Chamidah, Dewi. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa Arab Berbasis Mind Map untuk Tingkat Perguruan Tinggi, jurnal El-Qudwah, volume 4. http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemlit/article/view/1 947 Alamsyah, M. 2009. Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Belajar dengan Mind Mapping. Yogyakarta: Mitra Pelajar. Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Deporter, B. Reardon, M. & Nourie, S.S. 2005. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Emiliani, S. 2000. Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi tentang Konsep Keanekaragaman Hayati melalui Lembar Kerja Rumah (LKR) di Madarasah Aliyah, Tesis, PPS Bandung UPI: Tidak diterbitkan. Imaduddin, M. & C., Unggul, H.N.U. 2012. Efektifitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VII. Humanitas, Vol. IX nomor 1 Permatasari, Indhah, Jamzuri, & Wahyuningsih, D. 2013. Penerapan Media Mind Mapping Program pada Model Pembelajaran Cotextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2): 28-33. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Dipa Press Sudarman. 2009. Peningkatan Pemahaman dan Daya Ingat Siswa melalui Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R). Jurnal Pendidikan Inovatif, 4(2): 67-72. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Swadarma, Doni. 2013. Mind Mappimg dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: PT Gramedia Wahyuningsih, D., Harlita, & Ariyanto, J. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX IPA SMA Negeri Karanganyar. Jurnal Pendidikan Biologi, 3(2): 6. Windura, S. 2008. Be An Absolute Genius. Jakarta: Elex Media Komputindo. Wicoff, J. 2005. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa Windura, Sutanto. 2009. Be an Absolute Genius; Panduan Praktis Learn How to Learn Sesuai Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. EDUSAINS. Volume 8 Nomor 01 Tahun 2016, 8-8