UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X Arlinda Ashar 11511192 3PA09 Pembimbing : Marchantia Andranita, Mpsi BEKASI 2014
BAB I Latar Belakang Perusahaan -> Karyawan -> Quality Of Work Life -> Persepsi Mempengaruhi Quality Of Work Life -> pentingnya Quality Of Work Life -> Kedudukan Ganda -> Work Family Conflict -> Sebab Munculnya Work Family Conflict -> Work Family Conflict terdapat dua arah. Tujuan Penelitian : Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Work Family Conflict dengan Quality Of Work Life pada karyawan wanita perusahaan x. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis
BAB II Quality Of Work Life 1. Pengertian Quality Of Work Life menurut Robbins (2001) menyatakan Quality Of Work Life merupakan sikap umum individu terhadap pekerjaannya, individu dengan kepuasan kerja tinggi memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya sedangkan individu dengan kepuasan kerja yang rendah memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya.
2. Komponen Quality Of Work Life Delapan Komponen Quality Of Work Life menurut Walton (Robbins, 2002) : 1. Kompensasi yang memadai dan adil, 2. Kondisi pekerjaan yang sehat dan aman, 3. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki karyawan, 4. Peluang untuk tumbuh dan merasa aman bagi para karyawan, 5. Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan, 6. Hak - hak karyawan, 7. Karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan, 8. Tanggung jawab sosial organisasi Dampak Quality Of Work Life 1. Penarikan diri karyawan (employee withdrawal) a. Tingkat kehadiran (absen) b. Tingkat karyawan keluar dari perusahaan (turnover) 2. Performa Karyawan a. Produktivitas b. Perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) 3. Kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis karyawan a. Kesehatan fisik b. Kesejahteraan psikologis c. Kepuasaan hidup keseluruhan
Work Family Conflict Definisi Work Family Conflict menurut Greenhaus & Beutell (dalam Carlson dkk, 2000) mendefinisikan work family conflict sebagai konflik antar peran yang terjadi apabila tekanan dari peran seseorang di pekerjannya tidak sesuai dengan tekanan dari peran yang ia jalani di keluarga, sehingga pemenuhan tuntutan pada satu peran akan menyulitkan pemenuhan tuntutan pada peran lainnya.
Dimensi Work Family Conflict Menurut Greenhaus & Beutell (dalam Esson, 2004) mengidentifikasi tiga dimensi dari Work Family Conflict yaitu : 1. Time Based Conflict 2. Strain Based Conflict 3. Behavior Based Conflict Karyawan Menurut Sedarmayanti (dalam Kurnia, 2010), karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, dan diberi imbalan kerja sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku, baik yang bersifat harian, mingguan maupun bulanan.
Hubungan Work Family Conflict dengan Quality Of Work Life pada Karyawan Wanita Perusahaan X Perusahaan mengharapkan karyawan memiliki Quality Of Work Life yang tinggi sehingga tujuan, visi, dan misi perusahaan dapat tercapai. Quality Of Work Life terhadap pekerjaannya dengan kepuasan kerja tinggi memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya sedangkan kepuasan kerja rendah memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya. Teori Quality Of Work Life ada delapan komponen, serta memiliki faktor yang mempengaruhi, antara lain : faktor pribadi, faktor sosial, faktor budaya, faktor organisasi, dan faktor lingkungan. Ketidakseimbangan Quality Of Work Life memiliki kemungkinan timbul dari Work Family Conflict yang merupakan salah satu konflik yang sering dialami oleh karyawan. Konflik antara tuntutan di pekerjaan dan keluarga yang dialami oleh seorang wanita dapat menjadi stress yang akan membawa pada ketegangan di tempat kerja dan keluarga.
A. Identifikasi Variabel - Variabel Penelitian BAB III 1. Variabel Bebas (X) : Work Family Conflict 2. Variabel Terikat (Y) : Quality Of Work Life B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Quality Of Work Life 2. Work Family Conflict C. Subjek Penelitian karyawan berjenis kelamin wanita berusia produktif antara 20-58 tahun, karyawan wanita yang sudah berkeluarga, bekerja minimal tiga bulan. Metode sampling yang digunakan non probability sampling, Teknik sampling yang digunakan metode purposive sampling
D. Teknik Pengumpulan Data E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data Metode angket dengan menggunakan teknik quesioner (skala Likert) yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang identitas pribadi serta data mengenai Work Family Conflict dan Quality Work Of Life dari subjek yang diteliti. 1. Pengukuran validitas menggunakan Content Validity (validitas isi). 2. Dalam penelitian ini diukur melalui uji statistik Alpha Croncbach dengan menggunakan SPSS for windows versi 19.0 F. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment dari Karl Pearson.