Yasin Mohamad, ST., MT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Bagian 2 Persyaratan dasar

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

Panas Berlebih Pada Rangkaian Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III LANDASAN TEORI

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

DASAR INSTALASI LISTRIK. Hasbullah, MT Electrical Engineering Dept. FPTK UPI com Mobile :

ANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

V. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK

YUNANTO KURNIAWAN D

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

STUDI ANALISIS HARGA SATUAN BAHAN INSTALASI LISTRIK

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI DUA TABUNG TROUBLE SHOOTING WASHING MACHINE TWIN TUBE

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI DUA TABUNG QW-870XT QW-871XT TROUBLE SHOOTING WASHING MACHINE TWIN TUBE

MENCEGAH KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK DAN ANTISIPASI PASOKAN LISTRIK SAAT TERJADI BANJIR

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

ANALISA SISTEM PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG BERTINGKAT DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW, KEBAYORAN LAMA, JAKARTA

REKONSTRUKSI PANEL DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PP-IB LABORATURIUM INSTALASI LISTRIK POLBAN MENURUT STANDAR SNI PUIL 2000

RANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY. Hegi Rahmat ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS DUO DRUM TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE DUO DRUM

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

ASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya

FILE # HARGA SATUAN PEMASANGAN INSTALASI PART LIST DOWNLOAD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri, pemukiman, rumah sakit, perkantoran dan

BAB II LANDASAN TEORI

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

BAB 3 METODE PENGUJIAN

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS

PENGARUH PASIR - GARAM, AIR KENCING SAPI, BATU KAPUR HALUS DAN KOTORAN AYAM TERNAK TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN PADA SAAT KONDISI TANAH BASAH

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

GROUNDING SYSTEM HASBULLAH, MT. Electrical engineering Dept. Oktober 2008

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

Arang Tempurung Kelapa

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS PENGGUNAAN SAKLAR ARUS BOCOR ( ELCB ) SEBAGAI PROTEKSI TEGANGAN SENTUH TERHADAP MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SESUAI PUIL 2000

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

Antisipasi yang Diperlukan Terhadap Kebakaran Listrik pada Bangunan Gedung

YB Praharto 1, Hartono 2, Agung Toiwan 3 1,2,3. Abstrak. 1. Pendahuluan

Pengoperasian dan Pemeliharaan

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS AQW-85SB AQW-86SB TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

BAB II BUSUR API LISTRIK

PENYULUHAN DAN PELATIHAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA BAGI MASYARAKAT DESA MADUSARI KEC. SECANG KAB. MAGELANG

BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

FILE // DIAGRAM INSTALASI KAPAL ONLINE MANUAL EBOOK

JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-700

TUGAS AKHIR Perencanaan Instalasi Listrik Di Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.Salim Ivomas Pratama

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Transkripsi:

EVALUASI PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK BERDASARKAN PUIL 2000 (STUDI KASUS PADA PEMUKIMAN PENDUDUK KOTA TENGAH KOTA GORONTALO) Yasin Mohamad, ST., MT ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melacak dan memperbaiki penyebab kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi listrik pada pemukiman penduduk yang dilaksanakan di Kelurahan Liluwo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah survey lapangan, wawancara dan studi literatur. Lokasi survey dibagi dalam 5 (lima) lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemasangan instalasi listrik di pemukiman penduduk tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik (PUIL 2000), Seperti penyambungan kabel yang tidak menggunakan tempat penyambungan (T DOS), penggunaan kotak kontak yang melebihi kapasitas beban dan sambungan kabel yang tidak menggunakan isolatif. Kata kunci : Puil 2000, Instalasi Listrik, kebakaran.

PENDAHULUAN Risiko akibat pemakaian listrik diperkenalkan dalam IEC30364; Electrical Installations in Buildings atau SLI 173-1-2-3-4 dan 7; Instalasi Listrik untuk Bangunan. Kebakaran menyebabkan kehilangan nyawa dan tak hanya meliputi seseorang saja, tetapi dapat terjadi di tempat-tempat di mana banyak manusia berkumpul, seperti pabrik, pusat perbelanjaan, pemukiman penduduk dsb.nya. Selain kehilangan nyawa manusia juga mengakibatkan kerugian besar dalam hal materi. Menurut Mr. David Latimer; Chairman IEC-TC 64, Beliau menerangkan bahwa di negaranya U. K. dan pasti juga di negara-negara yang lain, pada umumnya dinas kebakaran tidak mempunyai pengalaman dalam bidang kelistrikan, dan meskipun tidak ada tanda bekas sisa-sisa aktivitas listrik dalam rongsokan (wreckage), bila tidak ada bukti yang nyata dan cepat, terjadinya kebakaran dianggap karena akibat listrik. Dari data terbaru yang diperoleh dari Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Bagian Kebakaran pada Dinas Tata Kota Gorontalo tersebut bahwa kebakaran yang terjadi di kota Gorontalo pada bulan Januari 2007 sampai Januari 2008 telah terjadi kebakaran sebanyak 13 kali, sedangkan penyebab utama kebakaran selama periode tersebut adalah 9 kali diakibatkan oleh arus pendek listrik atau sekitar 75 % dan obyek yang paling banyak terbakar adalah pemukiman penduduk. Kejadian-kejadian tersebut di atas terjadi karena adanya kesalahan pada pemasangan listrik. Sekarang ini masih banyak pabrik perlengkapan listrik yang kualitas produknya rendah kemudian mensuplainya ke pasar. Hal ini tentunya akan dikonsumsi oleh instalatir dan pemakai listrik yang mengutamakan keuntungan tanpa memikirkan akibat fatal yang akan ditimbulkannya. Karena tingkat keamanan perlengkapan listrik ditentukan oleh kualitasnya. Jadi bagi para produsen, instalatir dan konsumen harus menyadari benar akan fungsi perlengkapan listrik yang akan digunakannya. Untuk itu mereka harus bertindak sesuai dengan ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini tentunya para produsen dan distributor harus melakukan kerja sama dengan para kontraktor/instalator sebagai aplikator di lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan tingkat kesalahan pemasangan. Berarti bagi para kontraktor dan instalatir perlu mengadakan training khusus sehingga mereka diakui kemampuannya dalam sertifikat yang diakui oleh pihak PLN dan AKLI (Asosiasi Konntraktor Listrik Indonesia).

Dengan demikian apa yang dikerjakan betul sesuai dengan peraturan sehingga dapat memberi jaminan keamanan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah masalah SDM, untuk itu AKLI bersama PLN senantiasa mengupayakan mendidik anggotanya supaya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menjamin pekerjaan para anggotanya dilaporkan. Di mana AKLI bersama PLN selalu membina biro instalatir dengan berbagai macam kegiatan. Seperti training dan penyebaran informasi ketentuan dan standardisasi yang mutakhir. Dengan demikian instalasi yang dipasang akan terjamin kualitasnya dan keamanannya. Kemudian bersama PT Asuransi Jasaraharja Putera memberi jaminan asuransi kecelekaan diri dan kebakaran yang disebabkan oleh listrik selama 5 tahun. Sekarang ini masyarakat yang akan membangun gedung harus memiliki sertifikat jaminan instalasi listrik berasuransi yang dikeluarkan bersama IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Dalam sertifikat itu tertera pemilik instalasi listrik, instalasi yang mengerjakan, gambar instalasi awal dan rincian kondisi instalasi. Sehingga jika terjadi masalah kelistrikan pada gedung itu maka sangat mudah melacaknya. Kemudian sangsi yang akan diberikan bagi anggota AKLI yang terbukti bersalah adalah pencabutan izin kerja. Tapi di sisi lain AKLI juga memberikan perlindungan bagi pengguna listrik yaitu berupa peninjauan ulang instalasi gedung yang sudah lima tahun. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kebakaran karena hubung singkat arus. Tapi kalau melihat lokasi kebakaran yang sebagian besar terjadi pada perumahan dan tempat berusaha. Berarti kebakaran itu bisa disebabkan oleh karena faktor human error. Hal ini karena awamnya masyarakat terhadap listrik sehingga sering kali bertindak sembrono atau teledor dalam menggunakan listrik atau tidak mengikuti prosedur dan metode penggunaan listrik secara benar menurut aturan PLN, sehingga terjadilah kebakaran itu yang tidak sedikit kerugiannya. Sedangkan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya kebakaran adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna listrik untuk keperluan sehari-hari. Seperti dalam membagi-bagi arus dengan menggunakan stop kontak bukannya dilakukan dengan semaunya tapi harus dilakukan sesuai peraturan supaya tidak menimbulkan kebakaran. Artinya jika jumlah steker yang dipasang pada suatu stop kontak melebihi batas maka akan menyebabkan kabel pada stop kontak itu menjadi panas. Jika panas itu terjadi dalam waktu yang relatif lama maka hal ini akan menyebabkan melelehnya terminal utama dan akhirnya secara pelan-pelan terjadilah

hubung singkat. Kemudian dari panas itu munculah api yang akan merambat di sepanjang kabel dan jika isolator tidak mampu menahan panas maka akan terjadilah kebakaran. Untuk itu gunakanlah stop kontak sebagaimana mestinya. Dalam hal ini ada dua stop kontak; pertama stop kontak 200 Watt hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500-1000 VA; ke dua jenis stop kontak tenaga yang digunakan untuk peralatan di atas 1000 VA. Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur : 1. bahan-bahan yang mudah menyala serta harus adanya suhu cetusan api (biasanya 200º - 500º), 2. energi menyala menghasilkan suatu sumber panas dengan daya yang cukup dan lama pengaruhnya, 3. adanya gas oksigen dalam jumlah yang cukup. Bila tiga unsur di atas tidak lengkap, maka persyaratan bahwa dapat terjadinya kebakaran tidak dapat dipenuhinya. Jadi hubung singkat dan gangguan listrik ke bumi adalah kemungkinan sebab terjadinya kebakaran, tetapi belum tentu sumber kebakaran. Bersamaan dengan koneksi atau sambungan kabel yang tak sempurna, suatu fenomena yang disebut bersamaan dengan "tracking" (jejakan) adalah sumber utama dari kebakaran. Tracking adalah suatu gejala atau kejadian alam, di mana suatu lapisan konduktif didirikan (established) di atas permukaan bahan isolasi. Bila terdapat kerusakan pada isolasi kabel, maka pada mulanya arus yang sangat kecil (miliamps atau microamps) secara sebentar-bentar (intermittant) mengalir di atas permukaan bahan isolasi. Percikan api yang terjadi karena kesalahan isolasi ini sangat minimal dan gejala tersebut dapat berjalan sangat lama, berbulan-bulan kadang-kadang bertahuntahun. Jadi tiap-tiap waktu arus mengalir di atas permukaan bahan isolasi, bila sifatnya organik, akan terjadi karbonasi, tetapi sangat sedikit. Bila lembab bertemu dengan kotoran (debu yang kotor di atas permukaan isolasi), maka akan menghasilkan hubungan konduktif jembatan. Dalam keadaan tersebut, arus rambat (creepage current) yang juga disebut arus tracking akan mengalir dalam tiaptiap peristiwa tersebut dan kerusakan yang terjadi karenanya akan menambah sampai arus tracking dipertahankan (Gambar 1). Semula arus kecil sekali (kurang dari 1 ma) dan tak menimbulkan banyak panas, yang pada mulanya cukup untuk mengeringkan lembab, sehingga arus rambat

tersebut berhenti mengalir dan baru muncul lagi bila adanya pengaruh lembab yang baru, di mana terdapat percikan api pada celah-celah yang tadinya dalam keadaan kering. Gambar 1 Karena proses tersebut berlangsung cukup lama terhadap permukaan isolasi, dan dengan demikian dapat merusak isolasi, sehingga terbentuknya jembatan-jembatan arang (coal bridges). Titik-titik gangguan ini perlahan-lahan pasti akan memperbesar, begitu pula arus gangguan dan bila terdapat lembab berikutnya, akan menghasilkan arus yang lebih besar, kira-kira 5-50 ma dan mengalir pada kerusakan permukaan di mana adanya jembatan-jembatan arang (Gambar 2). Gambar 2.

Untuk arus yang lebih besar lagi melebihi 150 ma dan kemungkinan di sekitarnya adanya bahan yang mudah terbakar, karena pengembangan panas pada titiktitik gangguan (P=UxI) = 230 x 150 ma = 33 Watt, jumlah percikan api bertambah pula. Karena jembatan ini yang juga disebut "tahanan konduktif panas", yang dalam keadaan panas lebih banyak mengalirkan arus dari pada dalam keadaan dingin, maka proses tersebut akan dipercepat. Dengan menambah jumlah percikan api, permukaan arang akan melebar, dan arus rambat akan terus berkembang dan akan mencapai nilai 300-500 ma. Antara jembatan-jembatan arang akan timbul jembatan cetusan api yang panas, dan arus gangguan tiba-tiba akan berobah menjadi busur api. Bila busur api menyala, maka terbentuk kelompok-kelompok arang dan setelah setengah gelombang, arang atau karbon tersebut akan menyala dan memancarkan juga elektronelektron, sehingga busur api tepat menyala dan material akan membakar. Busur api menyala, sampai arus sisa (leakage current) dapat dieliminir atau diputuskan hanya oleh SPAS (Sakelar Pemutus Arus Sisa) atau ELCB (earth leakage circuit breaker) 500 ma atau padam sendiri. Jadi pengamanan pertama untuk menghindari tracking dalam instalasi listrik adalah memilih dengan tepat instalasi dan peralatan supaya cocok dalam lingkungannya di mana peralatan tersebut dipasang. Pengamanan yang kedua adalah dengan dipasangnya SPAS, karena pengamanan dengan dipasangnya SPAS adalah sangat efektif bila adanya gangguan isolasi ke bumi. Seperti telah dikatakan di atas bahwa gangguan tracking adalah gangguan antara penghantar dan netral atau bumi, maka akan menyebabkan ELCB atau SPAS bekerja. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan serta dengan cara wawancara. Survey dilakukan untuk melihat atau melacak pemasangan instalasi listrik pada pemukiman penduduk yang tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik. Survey dilaksanakan di Kelurahan Liluwo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Survey dibagi dalam 5 lokasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil survey yang di lakukan pada pemukiman penduduk Kota Gorontalo maka di temukan rata-rata pemasangan instalasi yang tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik. Survey dibagi dalam 5 lokasi.

LOKASI I Dalam Survey lokasi I dimana ditemukan pemasangan instalasi penerangan yang tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik diantaranya, Pengaman Instalasi Penerangan (MCB) tidak berada di dekat pintu, percabangan/penyambungan kabel tidak menggunakan tempat penyambungan (T DOS). Seperti diperlihatkan pada gambar 1. Gambar 1 LOKASI II Dalam mensurvei lokasi II di temukan Instalasi penerangan tersebut tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik diantaranya, penempatan MCB yang terlalu dekat dengan lantai artinya pemasangan MCB tidak sesuai dengan ketentuan 1,5 meter dari lantai, serta Penyambungan kabel di kotak penyambungan namun tidak menggunakan penutupnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 2. Gambar 2.

LOKASI III Dalam mensurvei lokasi III ditemukan pemasangan instalasi lisrik tersebut tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik diantaranya, penggunaan kotak kontak yang melayani dua beban sekaligus yaitu kulkas dan televisi dan hanya menggunakan kabel serabut, serta pemakaian isolasi yang tidak tepat. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3. Gambar 3.. LOKASI IV Dalam mensurvei lokasi IV di temukan Instalasi penerangan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan umum instalasi listrik diantaranya adalah Pemasangan kabel yang semrawut serta penggunaan isolatif dari plastik serta Penggunaan Kotak Kontak yang melayani beban yang berlebihan, seperti diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. LOKASI V Dalam mensurvei lokasi V di temukan Instalasi penerangan tersebut tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik diantaranya, penyambungan kabel yang tidak menggunakan isolasi dengan benar, seperti diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 5 KESIMPULAN Dari hasil survey yang dilakukan pada 5 lokasi survey ditemukan bahwa sebagian besar pemasangan instalasi listrik pada pemukiman penduduk di kelurahan Liluwo Kecamatan Kota Tengah tidak sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik (PUIL 2000) yang menjadi dasar acuan dalam hal pemasangan instalasi. Dari hasil wawancara

yang juga dilakukan bahwa ternyata pemasangan isntalasi tersebut dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA 1. David Latimer, CEng, FIEE. IEEE Std C62.23-1995. "IEEE Application Guide for Surge Protection of Electric Generating Plants" 2. Garniwa, Iwa, ------, Dasar Perencanaan Instalasi Penangkal Petir, Jurusan Elektro FTUI. 3. Kadir, AbduL, 1993. Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Penerbit LP3ES. 4. PUIL 2000 5. Zuhal, 1992. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika. Penerbit Gramedia Jakarta.