Geometri Serat Kertas

dokumen-dokumen yang mirip
FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

KAPILARITAS ZAT CAIR PADA KERTAS

Penempatan marka jalan

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

1. Sudut kritis dan pemantulan sempurna

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

2 Mekanika Rekayasa 1

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

TUGAS MAHASISWA TENTANG

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

Matematika Semester IV

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

BAB III METODE PENCIPTAAN

A. Pasangan Dinding Batu Bata

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

PENDAHULUAN. untuk alat transportasi, yaitu delman. Delman merupakan alat transportasi yang

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANDUNG AEROMODELING

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

PUNTIRAN. A. pengertian

Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang berimpitan akan berimpitan secara tepat.

TUGAS AKHIR ) Pembimbing MSIE. 1. Ir. Farry Firman, 2. Ir. Rakhma Oktavina, MT. Universitas Gunadarma 1. Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

WESEL (SWITCH) Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Geometri

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN

Oleh : Ir. H. Armeyn Syam, MT FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANIKA TEKNIK. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir. Disusun Oleh: Andri Firardi Utama L0G

BAB I PENDAHULUAN. tarik yang tinggi namun kuat tekan yang rendah.kedua jenis bahan ini dapat. bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit.

BAB III PENGURAIAN GAYA

Aplikasi Hukum Newton

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

47

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A


2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

Transkripsi:

Geometri Serat Kertas Rita Kertas sebagai media penyampaian dan pencarian ide,sebenarnya memiliki keunikan yang terabaikan. Selembar kertas memiliki serat serat yang berperan sebagai struktur dari kertas itu sendiri. Serat pada kertas dapat diumpamakan sebagai tulang pada tubuh manusia. Tubuh manusia tanpa tulang tidak akan memiliki bentuk yang kokoh dan kaku. Keberadaan serat kertas ini dapat menjadi salah satu pengamatan yang menarik dalam menemukan metode perancangan. Dengan melakukan percobaan dan pengamatan terhadap serat kertas kita dapat menemukan geometri alami yang hanya dapat hadir dari adanya serat kertas itu sendiri dan tidak dapat ditemukan pada material lain. Percobaan dan pengamatan ini akan dilakukan dengan menggunakan kertas HVS 70 gsm karena kertas ini sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari hari sehingga membuat percobaan dan pengamatan ini mudah untuk diterapkan oleh siapa saja. Serat kertas tidak dengan mudahnya terlihat di permukaan kertas. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa percobaan dan pengamatan untuk mengetahui sifat dan arah dari serat kertas itu sendiri. Ada 3 jenis percobaan yang akan dilakukan untuk mengetahui sifat dan arah serat kertas, yaitu: percobaan menggunakan zat cair (cat poster), percobaan dengan merobek kertas, dan percobaan dengan menggoreskan cutter pada kertas. Pada dasarnya ketiga percobaan ini akan memanfaatkan sifat serat itu sendiri yaitu serat kertas yang bersifat seperti pipa kapiler yang mengikat dan menyatukan kertas menjadi satu helai utuh. Eksplorasi arah serat kertas Serat kertas bersifat seperti pipa kapiler. Dengan mencelupkan sebagian kertas ke dalam zat cair dan memperhatikan arah dan kecepatan rambat zat cair tersebut, kit akan mengetahui arah dari serat kertas. Untuk memudahkan pengamatan, percobaan dilakukan dengan menggunakan cat poster yang diencerkan dengan menggunakan air. Dalam percobaan ini bagian kertas yang dicelupkan ke cat poster adalah sisi panjang, sisi pendek, dan sisi sudut. Berikut ini adalah hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan. Ketika sisi pendek dicelupkan ke cat poster Cat poster merambat ke arah sisi pendek yang lain dengan cepat. Rambatan menghasilkan jejak yang tajam. Hal ini menunjukan bahwa serat kertas HVS 70 gsm ini sejajar dengan sisi panjang dan tegak lurus dengan sisi pendek kertas. Sebaliknya, ketika sisi panjang kertas dicelupkan ke cat poster cat poster merambat ke arah panjang yang lain dengan sangat lambat. Arah rambatan menjadi melebar dan menghasilkan jejak tumpul. Hal ini semakin menguatkan hasil pengamatan bahwa serat kertas sejajar dengan sisi panjang kertas. Ketika eksplorasi tersebut dilakukan pada sisi sudut kertas, cat poster cenderung merambat ke arah sisi panjang. Terlihat garis garis serat kertas namun jejak perambatan tidak setajam dan secepat saat sisi pendek yang dicelupkan ke dalam cat. 15

Gambar 1. Eksplorasi pencelupan sisi pendek kertas (kiri), sisi panjang (tengah) dan sudut (kanan) Eksplorasi Merobek Kertas Menuju Arah Tertentu Serat kertas yang berperan sebagai rangka penyusun dan pengikat kertas memiliki kekuatan untuk memberikan bentuk dari kertas itu sendiri. Kekuatan dari serat kertas dapat dibuktikan dengan merobek kertas tersebut. Perobekan kertas sebaikanya dilakukan ke arah yang berbeda-beda untuk dapat melihat apa yang terjad pada serat kertas dari hasil robekan tersebut. Pada percobaan pertama, kertas dirobek dari sisi pendek yang satu ke sisi pendek lainnya. Hasil dari robekan kertas ini membentuk garis yang agak lurus dan rapi sesuai dengan jalur yang diinginkan.ketika kertas dirobek dari sisi panjang yang satu ke sisi panjang lainnya, hasil dari robekan kertas ini membentuk garis yang tidak lurus, membelok dari arah yagn diinginkan walaupun sebenarnya jarak antar sisi panjang lebih pendek dari jarak antar sisi pendek. Sebaliknya ketika kertas dirobek dari satu sudut ke sudut lainnya, hasil robekan kertas ini sedikit lurus seperti percobaan 1 namun kemudian membelok seperti percobaan 2. Gambar 2. Eksplorasi merobek kertas di sisi pendek (kiri), sisi panjang (tengah) dan sudut (kanan) Dari kedua percobaan diatas, dapat dilihat bahwa arah serat pada kertas HVS adalah sejajar dengan sisi panjang kertas. Hal ini terlihat dari kecenderungan arah rambat cat poster dan juga bentuk robekan yang dihasilkan. Percobaan ketiga yang akan dilakukan merupakan pengembangan dari hasil yang didapat dari dua percobaan sebelumnya. Perwujudan reaksi serat kertas, terhadap pemberian gaya dan penambahan zat cair akan menghasilkan bentukan yang memanjang apabila dilakukan searah serat kertas dan akan melebar bila dilakukan berlawanan arah serat serta merupakan gabungan keduanya apabila dilakukan pada arah diagonal kertas. Percobaan Akhir Berdasarkan dua tipe percobaan pendukung di atas, selanjutnya adalah melakukan eksplorasi untuk menemukan geometri yang terbentuk dari serat kertas. Pada awal percobaan, kertas diberi titik sejauh 1 cm antar titik pada semua sisi sebagai acuan dalam menggores kertas nantinya. Kemudian kertas digores menggunakan punggung cutter ke beberapa arah. 16

Pemberian gaya eksternal searah serat kertas membentuk robekan seperti pada gambar di bawah ini. Bentukan dari celah robekan kertas ini sangat memanjang sehingga membentuk segitiga sama kaki. Celah yang terbentuk melancip pada pangkal dan menumpul pada ujung celah. Susunan geometri kertas pada percobaan ini berada teratur pada satu baris. Ukurannya pun nyaris sama walaupun tetap berbeda apabila diperhatikan secara detail. Hal ini disebabkan karena gaya eksternal hanya dilawan oleh sebaris serat kertas yang hanya terdiri dari sedikit kumpulan serat sehingga begitu terjadi celah sobekan maka tidak ada lagi gaya tahan internal yg tersisa. Selain itu arah gaya eksternal searah dengan gaya internal sehingga tidak ada perlawanan dari serat kertas terhadap gaya eksternal tersebut. Sama halnya ketika kertas di sobek searah serat kertas maka akan terbentuk sobekan yang lurus. Celah di kertas terhenti hanya karena adanya tumpukan kertas di sisi ujung sobekan sehingga punggung cutter terdorong dan kertas sesaat tidak tergores. Gambar 3. geometri hasil gaya sejajar serat kertas (kiri-tengah) serta hasil tracing bayangan geometri gaya sejajar serat kertas (kanan) Eksplorasi berikut merupakan pemberian gaya eksternal tegak lurus serat kertas dengan hasil akhir robekan seperti pada gambar di bawah ini. Bentukan dari celah robekan kertas ini melebar sehingga membentuk segitiga sama sisi. Celah yang terbentuk melancip pada pangkal dan menumpul pada ujung celah. Susunan geometri kertas pada percobaan ini cenderung tidak seteratur dibandingkan ketika gaya diberikan searah serat kertas. Ukurannya pun sangat beragam dan terdapat perbedaan yang ekstrim yakni ada yang sangat besar dan ada yang sangat kecil. Dalam perlakuan ini, sangat jelas terlihat bahwa kertas memberikan perlawanan terhadap gaya eksternal yang diberikan. Hal ini disebabkan karena gaya eksternal dilawan oleh sederet serat kertas yang terdiri dari banyak kumpulan serat sehingga begitu terjadi celah sobekan maka gaya tahan internal akan menahan gaya eksternal sampai pada tingkatan tertentu yang menyebabkan celah tidak memanjang. Selain itu arah gaya eksternal yang tegak lurus serat kertas diredam dengan dialirkan sepanjang serat kertas sehingga kertas lebih tidak mudah sobek. Sama halnya ketika kertas di sobek tegak lurus serat kertas maka akan terbentuk sobekan yang menyimpang dari jalurnya. Oleh karena itu jalur yang terbentuk lebih tidak teratur pada perlakuan ini. 17

Gambar 4. geometri hasil gaya tegak lurus serat kertas (kiri-tengah) serta hasil tracing bayangan geometri gaya sejajar serat kertas (kanan) Pada eksplorasi pemberian gaya eksternal membentuk sudut terhadap serat kertas, terbentuk robekan seperti pada gambar. Bentukan dari celah robekan kertas ini cenderung melebar namun teratur pada satu garis. Di sini terlihat perpaduan hasil dari percobaan pertama dan kedua. Di sini terlihat bahwa kertas memberikan perlawanan namun tidak terlalu kuat sehingga memungkinkan celah yang cukup banyak terbentuk dibandingkan percobaan ke dua. Hal ini disebabkan karena kondisi yang terjadi merupakan titik tengah antara percobaan yang pertama dan kedua Gambar 5. geometri hasil gaya tegak lurus sudut kertas (kiri) serta hasil tracing bayangan geometri gaya sejajar serat kertas (kanan). Serangkaian percobaan membuktikan bahwa pemberian gaya pada serat kertas menghasilkan berbagai variasi yang dipengaruhi oleh bentuk alami dari kertas tersebut. Berikut ini merupakan eksplorasi lebih lanjut dari perpaduan tiga tipe geometri hasil serat kertas dengan menggunakan media bantuan berupa rangka plastik dan lampu senter. Gambar 5. gabungan bentukan dari gaya dan serat kertas 18

Kesimpulan Dari percobaan - percobaan yang telah dilakukan, ditemukan bentuk akhir yang merupakan hasil reaksi dari serat kertas terhadap aksi yang dilakukan menggunakan punggung cutter. Bentukan dari aksi sejajar serat akan cenderung memanjang, sedangkan bentukan dari aksi berlawanan serat kertas menghasilkan bentuk yang cenderung melebar, dan apabila aksi diberikan secara diagonal, bentukan menjadi gabungan dari keduanya. Bentukan akhir dan pola yang dihasilkan akan beragam antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan karakter kertas ketika dihadapkann dengan arah gaya yang berbeda. 19