GS1 System Pada Sektor Kesehatan. GS1 Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
GS1ID Mobile App. Okkeu R.Solichin, COO-GS1 Indonesia Jakarta - Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

Sertifikasi dan Sistem Jaminan Halal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

Pharmaceutical barrier in preventing counterfeit medicines in hospitals. Hadi Sumarsono, S. Farm., Apt.

RUS DIANA NOVIANTI J

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada dirinya. Menurut

PEMANFAATAN PDA PADA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DAN PEMBELAJARAN KLINIK

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DI BIDANG BISNIS / EKONOMI

Pengembangan rencana implementasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Electronic Medical Record

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) menjadi suatu prioritas utama dalam setiap

MODEL TRACKING DAN TRACING PADA SISTEM TRACEABILITY RANTAI PASOK MINUMAN SARI APEL

BAB V ANALISIS Analisis SCOR (Supply Chain Operation Reference)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Microbacterium tuberculosis (WHO, 2012).Bakteri ini menyebar melalui droplet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

JCI - HEALTHCARE ORGANIZATION MANAGEMENT STANDARDS

Aplikasi Sistem Informasi (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

D3 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN KEPERAWATAN EVALUASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR) oleh

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh pasien, serta kondisi ekonomi dan finansial dari pasien, yang

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sejalan dengan amanat pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Enterprise Resource Planning

Masa Depan Healthcare

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPS Berkompetisi Secara Global Menggunakan Teknologi Informasi

Teknologi dan Sistem Informasi Rumah Sakit Pendekatan Stratejik untuk Implementasi

BAB I PENDAHULUAN I-1

Bisnis Internet (E-Commerce)

Kendali Mutu dan Biaya melalui. ecatalogue

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN TERHADAP PATIENT SAFETY DALAM KEPERAWATAN ANAK. Oleh : Zubaidah NPM

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu variabel untuk

LixMedic PARTNERSHIP PROGRAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

DIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI)

Tanda Tangan Digital pada E-Resep untuk Mencegah Pemalsuan Resep Dokter dan sebagai Media Anti Penyangkalan Dokter

Made Ary Sarasmita Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan prototipe perangkat..., Sulaiman Metere, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-865.html MIKM UNDIP Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat

Periode 1 Agustus 30 September

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. nyata yang sedang dihadapi farmasi klinik saat ini terutama karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Donasi darah merupakan praktik klinis yang umum. dilakukan. Pada tahun 2012 World Health Organization

Kata Kunci : Document Management System (DMS), pengelolaan sumur minyak

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelamatkan pasien. Untuk menjalankan tujuannya ini, rumah sakit terdiri atas

BARCODE TECHNOLOGY ASSISTED MEDICATION ADMINISTRATION (BCMA)

Pengembangan Kurikulum Berbasis Patient Safety di Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran - UGM

Kompetensi, Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien

SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X THE LOANING INFORMATION SYSTEMS OF MEDICAL RECORDS DOCUMENT IN X HOSPITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan.

A. Legality of Records Issues/ Legalitas pengeluaran Rekaman

resep, memberikan label dan memberikan KIE secara langsung kepada pasien. 4. Mahasiswa calon apoteker yang telah melaksanakan PKPA di Apotek Kimia

BAB I PENDAHULUAN. bisa didapatkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk

CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI : DR. HARLINDA HAROEN, SP PD, K-HOM. TEMPAT TANGGAL LAHIR : CIMAHI, 26 MARET 1957.

PENERAPAN KUALITAS DATA

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

STANDAR PELAYANAN PUBLIK LAYANAN JASA PENERBITAN ISSUER IDENTIFICATION NUMBER (IIN) PUSAT KERJASAMA STANDARDISASI

PENDAHULUAN. berorientasi kepada produk ( product oriented), juga berorientasi kepada pasien

DOKUMENTASI CATATAN KESEHATAN ELEKTRONIK (EHR) DALAM KEPERAWATAN : PERSEPSI, SIKAP DAN HAL YANG DISUKAI

Transkripsi:

GS1 System Pada Sektor Kesehatan GS1 Indonesia

Apakah kita semua tahu bahwa... ±5 Milyar pencarian setiap harinya ±5 milyar barcode di scan setiap hari GS1 2016

The global language of business GS1 adalah organisasi standar global netral dan not-for-profit didorong dan diatur oleh penguna global dan lokal terbuka dan bekerjasama GS1 2016 3

Posisi Standar GS1 BSN GS1 2016 4

GS1 Dalam Angka 1 juta 150 negara 5 milyar 112 MO ± 1 juta perusahaan menggunakan standar GS1 diseluruh dunia 25 industri terlayani di 150 negara Barcode di scan lebih dari 5 milyar kali perhari secara global. 112 Member Organisation diseluruh dunia. GS1 2016 5

Kumpulan Standar GS1 untuk Membantu Perusahaan Bekerjasama GS1 2016 6

Komunitas Global GS1 2016 7

Standar GS1 Pada Sektor Kesehatan GS1 2016 8

Misi GS1 Healthcare Meningkatkan keselamatan pasien dan efisiensi supply chain. GS1 2016 9

Kaloborasi GS1 Dengan Organisasi Global International Organisation for Standardisation European Committee for Standardization Health Level 7 International International Health Terminology SDO Clinical Data Interchange Standards Consortium Integrating the Healthcare Enterprise Digital Imaging and Communications in Medicine World Health Organization World Customs Organization International Hospital International International Federation Council for Society for Quality Commonality in in Healthcare Blood Banking Automation European Association of Hospital Pharmacists European Federation of Pharmaceutical Industries and Associations European Medical Devices Industry Association GS1 2016 10

Lebih aman dan perawatan lebih efisien dimulai dengan scanning GS1 2016 11

Media Pembawa Data GS1 2016 12

Hirarki Penomoran GS1 System GS1 2016 13

Identifikasi Untuk Sektor Kesehatan: Data Matrix Identifikasi Nomor Produk (GTIN) No. Batch Tgl Kadaluarsa No. Serial (Dapat mengurangi pemalsuan seperti vaksin palsu yang terjadi sebelumnya) GS1 2016 14

Mulai dari. IDENTIFIKASI Penomoran unik dan global GS1 2016 15

Yang GS1 dapat bantu pada proses bisnis di rumah sakit GS1 2016 16

Pada klinik dan supply chain Proses didalam klinik rumah sakit dan supply chain dapat ditingkatkan dengan otomatisasi dan data yang akurat. GS1 2016 17

Proses pada klinik rumah sakit Bedside scanning pasien, perawat, scan produk untuk verifikasi Electronic Health Records (EHR) manajemen catatan medis pasien secara elektronik recordmanagement Implant registry Instrument management and tracking (mis :tracking instrumen alat operasi, dll.) Penarikan produk Memenuhi aturan regulator Traceability Persiapan pemberian infus khusus kepada pasien dan pemberian obat pasien GS1 2016 18

Pada pengaturan produk Rumah sakit membeli berbagai macam produk. Semuanya butuh diidentifikasi dengan barcode GS1 sehingga mereka dapat dibeli, disimpan,disalurkan, ditelusuri dan ditarik kembali secara effisien dan aman. GS1 2016 19

Proses yang mendukung rumah sakit

Proses pada ritel pharmasi Order-to-cash Manajemen catalog Manajemen Inventory Penarikan produk Memenuhi aturan regulator GS1 2016 21

Contoh Implementasi Nyata GS1 2016 22

ID pasien dan bedside scanning Charing Cross Hospital (UK) 1 Pengecekan ID pasien hanya dapat dilakukan 17% dari waktu yang ditentukan: setelah identifikasi wristband menggunakan barcode naik hingga 81 % 1 NHS Connecting Health 81% Patients ID checks 74% Reduced medication errors Gelre Hospitals (The Netherlands) 2 Pemberian resep secara elektronik dan sistem barcode pada poin perawatan menurunkan kesalahan medis hingga 74% 2 GS1 Healthcare conference, 2010 GS1 2016 23

Manajemen inventory pada pharmasi 40% reduction in time Hang Zhou Bin Jiang Hospital (China) 1 Implementasi penggunaan standar GS1 pada seluruh obat-obatan dan identifikasi otomatis serta pengambilan data menggunakan aplikasi teknologi barcode. Saat ini 60% obat-obatan di rumah sakit sudah menggunakan GS1. Penelusuran obat dari gudang ke poin penyaluran lebih akurat. Waktu yang dibutuhkan berkurang 40% untuk staf memverifikasi, menerima dan menyimpan obat-obatan. 1 GS1 Reference Book 2015-2016 GS1 2016 24

Bayangkan sebuah dunia dimana hak pasien menjadi nyata, sepanjang waktu! Rute yang tepat Perawat yang tepat Pengobatan yang tepat Dosis yang tepat Alat medis yang tepat Waktu yang tepat Pasien yang tepat GS1 2016 25

Lebih aman dan perawatan lebih efisien dimulai dengan scanning GS1 2016 26

Manfaat GS1 system selain pada sektor healthcare, juga dapat digunakan untuk sektor lainnya seperti identifikasi barcode pada produk makanan, minuman dan obat-obatan. Barcode digunakan sebagai media pencari informasi terkait produk misalnya otentikasi ke halalan produk, komposisi kandungan, nutrisi dan traceability produk. GS1 Indonesia bekerjasama dengan LPPOM MUI untuk memaksimalkan fungsi barcode yang ada pada produk untuk mendapatkan informasi Halal nya. GS1 2016 27

Terimakasih GS1 Indonesia Trihamas Building lt.5 Jln. TB Simatupang kav 11 Jakarta 10530, Indonesia T: + 62 21 319 25 800 F: + 62 21 29516435 W: www.gs1id.org E: info@gs1id.org GS1 2016 28