BAB LANDASAN TEORI. Pengertian Keluarga Berencana KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah kehamilan, baik secara tradisional dan modern yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dengan demikian diharapkan :. Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk. Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran 3. Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta kematian ibu pada masa kelahiran dan persalinan. Untuk mencapai tujuan diatas, program keluarga berencana diarahkan kepada sasaran langsung, yang merupakan usaha untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi secara berlanjut bagi yang sudah menggunakan alat kontrasepsi, dan mengajak yang baru
untuk menggunakan alat kontrasepsi. Atau mengajak untuk memakai semua aseptor KB memakai alat kontrasepsi secara aktif dan lestari, sehingga memberikan efek langsung terhadap penurunan tingkat kelahiran atau penurunan laju pertumbuhan penduduk. Banyaknya alat kontrasepsi yang dipakai menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggendalikan kelahiran. Karena semakin tinggi tingkat pemakaian alat maka semakin besar pula peluang untuk mengendalikan kelahiran, yang akan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam pemakaian alat tersebut tampak terlihat seberapa besar tingkat kecocokan masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi. Karena semakin tinggi tingkat kesuksesan masyarakat dalam menggunakan alat maka semakin besar peluang untuk mengendalikan kelahiran yang akan menciptakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.. Aseptor KB Aseptor KB adalah peserta keluarga yang merupakan pasangan usia subur dimana salah seorang diantaranya menggunakan alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik itu melalui program KB maupun non program. Alat kontrasepsi adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengendalikan angka kelahiran dalam keluarga berencana (KB), yang meliputi cara-cara alamiah, sterilisasi dan cara untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur.
Begitu banyak macam jenis alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat untuk pencegahan kehamilan. Namun penulis hanya menganalisis jenis alat kontrasepsi sesuai dengan data tingkat kegagalan pengguna KB yang telah didapat dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN). Maka penulis menentukan alat kontrasepsi apa sajakah yang sering digunakan sesuai masyarakat dengan data tingkat kegagalan dan pengguna KB menurut alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan adalah :. IUD (INTRA UTERINA DEVICE) IUD (Intra Uterina Device) atau AKRD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Adalah sebuah alat kecil yang dimasukkan kedalam rahim oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.. MOW (Metode Operatif Wanita) Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan wanita. Proses pemasangan alat ini harus dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.
3. MOP (Metode Operatif Pria) Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan pria. Proses pemasangan alat ini harus di lakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan. 4. IMPLANT Adalah alat kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti karet relastis yang ditanam dibawah kulit dan pemakaian alat ini dalam jangka waktu 3-5 tahun. Proses pemakaian alat ini harus dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan..3 Pengujian ipotesis ipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. ipotesis statistik adalah jika asumsi atau dugaan dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi..4 Macam-macam Pengujian ipotesis Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis. Dengan demikian terdapat dua pilihan antara hipotesis nol ( ) adalah pengujian terhadap hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian sama
atau tidak memiliki perbedaan sedangkan hipotesis tandingan ( ) adalah pengujian terhadap hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian tidak sama, lebih besar atau lebih kecil. Ada beberapa macam pengujian hipotesis diantaranya sebagai berikut :.4. Pengujian Rata-rata µ : Uji dua pihak Sebuah populasi berdistribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ yang telah diketahui dan akan diuji mengenai parameter rata-rata µ. Dengan kriteria pengujian : : µ = µ : µ µ Dengan perumusan statistiknya adalah : z = x µ σ / n Jika z / ( ) < z z/ ( ) α < = α dengan z/ ( α ) dari daftar normal baku dengan peluang ½(-α ) dalam hal lainnya, ditolak.
.4. Pengujian Rata-rata µ : Uji satu pihak Sebuah populasi berdistribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ yang populasi telah diketahui. Perumusan untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata µ. Kriteria pengujian hipotesis : : µ = µ : µ > µ Dengan perumusan statistiknya adalah : z = x µ σ / n Jika z z, 5 α dengan z,5 α didapat dari daftar normal baku menggunakan peluang (,5 α).4.3 Pengujian Varians σ Sebuah populasi yang berdistribusi normal dengan varians σ dan daripadanya diambil sebuah sampel acak berukuran n.
Pengujian varians σ di bedakan atas dua hal diantaranya : a) Uji dua pihak Kriteria pengujian hipotesisnya : : σ = σ : σ σ Dengan perumusan statistiknya : ( n ) = σ s Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α, maka : Terima jika / α < / α < dimana / α dan / α didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (n-) dengan peluang / α dan ( / α ). Dalam hal lainnya ditolak. b) Uji satu pihak Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kanan : : σ = σ
σ > : σ Dengan perumusan statistiknya : ( n ) = σ s Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α, maka : Tolak jika α dimana α, didapat dari daftar chi kuadrat dengan dk = (n-) dan peluang (-α ) dalam hal lainnya diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kiri : : σ = σ : σ < σ Dengan perumusan statistiknya : n σ ( ) = s Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α, maka : Tolak jika α dimana α, didapat dari daftar chi kuadrat dengan dk = (n-) dan peluang α dalam hal lainnya diterima.
.4.4 Pengujian Proporsi π : Uji dua pihak Sebuah populasi binom dengan proporsi dimana sebuah sampel acak yang diambil dari populasi itu, akan di uji mengenai uji dua pihak. Dengan π yang telah diketahui. Kriteria pengujian hipotesis : : π = π : π π Dengan perumusan statistiknya : z = x / n π π ( π ) / n Dengan taraf nyata α adalah terima jika z / ( α ) < z < z/ ( α ) dimana z / ( α ) didapat dari daftar normal baku dengan peluang / ( α). Dalam hal lainnya, hipotesis ditolak..4.5 Pengujian Proporsi π : Uji satu pihak Sebuah populasi binom dengan proporsi dimana sebuah sampel acak yang diambil dari populasi itu, akan diuji mengenai uji pihak kanan. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kanan : : π = π : π > π
Dengan perumusan statistiknya : z = x / n π π ( π ) / n Dengan taraf nyata α adalah tolak jika z z, 5 α dimana,5 α z dengan peluang (,5 α) untuk z < z, 5 α hipotesis diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kiri : : π = π : π < π Tolak jika z dimana z,5 α dengan peluang (,5 α) untuk z < z, 5 α z, 5 α dalam hal lainnya diterima..5 Analisis Pengujian Proporsi π Uji Satu Pihak Tujuan penganalisaan adalah untuk menganalisis tingkat pengguna KB dengan tingkat kegagalan pengguna KB menurut alat kontrasepsi yang digunakan. Apakah ada perbandingan yang signifikan antara pengguna KB terhadap tingkat kegagalan pengguna dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Jika pengujian hipotesis yang diterapkan menunjukan signifikan dengan tingkat kepercayaan 9% dari tingkat kegagalan % maka dapat dikatakan pengujian hipotesis tersebut dapat digunakan untuk maksud penganalisaan.