PENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

dokumen-dokumen yang mirip
Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

KEHILANGAN DAN BERDUKA. Adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika

spiritual Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes Akademi kesehatan rustida prodi diii keperawatan

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

PALLIATIVE CARE PADA PENDERITA PENYAKIT TERMINAL. Cemy Nur Fitria. DOSEN Akper Pku Muhammadiyah Surakarta

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dying & Bereavement. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

PENGERTIAN TUJUAN. Kriteria Penyakit Terminal 04/06/2012. Joko Susanto Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

PALLIATIVE CARE HENDRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

PROSES TERJADINYA MASALAH

KONSEP KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

Respons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyakit terminal. Tidak dapat disembuhkan Berakhir dengan kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit.

KELAHIRAN Kelahiran: - Suatu kerahasiaan hidup yang menimbulkan kekaguman dan perhatian periode memberikan harapan baik - Menjaga kontinuitas manusia

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

PENERIMAAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENJALANI RAWAT INAP NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

DEFENISI HOSPITALISASI Suatu keadaan sakit dan perlu dirawat di Rumah Sakit yang terjadi pada anak maupun keluarganya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB I PENDAHULUAN. di klasifikasikan sesuai dengan jenis kelamin, pada laki laki yaitu kanker paru, kanker prostat,

Kepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik, mental dan atau spiritual (Kemp, 2009). Selain kegiatan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. Sakit kritis adalah kejadian tiba-tiba dan tidak diharapkan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB II TINJAUAN TEORI

SKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Death and Dying

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian. meninges, dantulang (Brewis, 1983 Smeltzer & Bare, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehadiran anak umumnya merupakan hal yang dinanti-nantikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

Transkripsi:

PENYAKIT TERMINAL PENGERTIAN Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif ( mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup. ( Tim medis RS Kanker Darmais, 1996) KRITERIA PENYAKIT TERMINAL 1 Penyakit tidak dapat disembuhkan 2 Mengarah pada kematian 3 Diagnosa medis sudah jelas 4 Tidak ada obat untuk menyembuhkan 5 Prognosis jelek 6 Bersifat progresif PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian 2. anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang arti kematian 3. mekanisme koping pada anak belum terbentuk 4. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,surga, dan benda-benda yang tidak terlihat

KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL. Komunikasi, Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua karena dengan orang tua mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak merasa bahhwa ia tidak sendiri dan ia merasa ditemani 2. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit tersebut 3. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat 4. Social support meningkatkan koping MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK 1. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan berkata jujur merupakan strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian dengan anak 2. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat kematangan anak dalam mengartikan kematian 3. pada anak pra sekolah,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati / meninggal 4. kebanyakan anak- anak( anak yang menderita penyakit terminal ) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan 5. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan

Masalah masalah pada pasien penyakit terminal A. Masalah fisik - Nyeri - perubahan kulit - Distensi - Konstipasi - Alopesia - kelemahan otot B. Masalah psikologi 1 Ketergantungan tinggi 2 Kehilangan kontrol 3 Kehilangan produktifitas 4 Hambatan dalam berkomunikasi C. Masalah sosial 1 Menarik Diri 2 Isolasi social D. Masalah spiritual 1 Kehilangan harapan 2 Perencanaan saat ajal tiba KEHILANGAN DAN BERDUKA Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

BENTUK BENTUK KEHILANGAN 1. Kehilangan yang nyata (actual loss) kehilangan orang atau objek yang tidak lagi dirasakan, dilihat, diraba Ex. Kehilangan anggota tubuh, anak, peran, hubungan. 2. Kehilangan yang dirasakan (Perceived loss) kehilangan yang sifatnya unuk menurut orang yang mengalami kedukaan. Ex. Kehilangan harga diri, percaya diri JENIS KEHILANGAN 1 Kehilangan objek eksternal 2 Kehilangan lingkungan yang dikenal 3 Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti 4 Kehilangan suatu aspek diri 5 Kehilangan hidup DAMPAK KEHILANGAN 1. Anak anak kehilangan dapat mengancam untuk berkembang regresi takut ditinggal dan sepi 2. Remaja atau dewasa muda kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga 3. Dewasa tua kehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan menghilangkan semangat BERDUKA 1 Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. 2 Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya. 3 Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. 4 Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.

JENIS BERDUKA 1. Berduka normal Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal 2. Berduka antisipatif Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan sesungguhnya terjadi. 3. Berduka yang rumit Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya. Berkabung tidak kunjung berakhir. 4.Berduka tertutup Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka. RESPON BERDUKA Tahap respon berduka menurut Kubler - Ross : 1 Denial 2 Anger 3 Bargainning 4 Depression 5 Acceptance 1. Denial (Penolakan) 1 Reaksi pertama 2 Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan. 3 Reaksi fisik : o Letih o lemah o pucat o mual o diare o menangis o gangguan pernafasan o gelisah o detak jantung cepat

o tidak tahu berbuat apa 4 Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun 2. Anger (Marah) 5 Individu menolak kehilangan. 6 Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. 7 Perilaku : agresif bicara kasar menyerang orang lain menolak pengobatan menuduh dokter atau perawat tidak kompeten 8 Respon fisk : muka merah denyut nadi cepat gelisah susah tidur tangan mengepal 3. Bargainning (Tawar menawar) Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. Berupaya melakukan tawar menawar dengan memohon kemurahan Tuhan. 4. Depression ( Depresi) Menunjukan sikap menarik diri Kadang bersikap sangat penurut

Tidak mau bicara Menyatakan keputusasaan Rasa tidak berharga Bisa muncul keinginan bunuh diri Gejala fisik : o o o o menolak makan susah tidur letih libido turun 5. Acceptance ( Penerimaan) Reorganisasi perasaan kehilangan Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke objek baru. Menerima kenyataan kehilangan Mulai memandang ke depan. Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai tuntas Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA 1. Arnold Dorothee,1998, Spiritual Care and Palliative Care: Opportunities and Challeges for Pastoral Care, WWW. Who.int/cancer/Palliative/definition/en/ diambil pada tanggal 11 Januari 2010 2. Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003 3. Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York, NY: Oxford University Press 4. KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia 5. Woodruff Asperula Melbourne 4thedn 2004. Standards for Providing Quality Palliative Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medicine