MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

Mayor Ilmu Perencanaan Wilayah

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

ILMU PERENCANAAN WILAYAH

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Tabel 1. Jabaran Learning Outcome PS S2 MBK DITSL

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

Penataan Kota dan Permukiman

Pembelajaran/ Media. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1.

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

Penataan Ruang Berbasis Bencana. Oleh : Harrys Pratama Teguh Minggu, 22 Agustus :48

TEKNOLOGI PASCAPANEN

BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN

ILMU TANAH. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Atang Sutandi, Dr

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR)

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS DALAM KAITANNYA DENGAN PENATAAN RUANG DAN KEGIATAN REHABILITASI LAHAN DI KABUPATEN SUMEDANG DIAN HERDIANA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

Bencana Longsor yang Berulang dan Mitigasi yang Belum Berhasil di Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

ILMU GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS DAN STRATEGI PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT SANUDIN

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MITIGASI BENCANA BENCANA :

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah : Sistem Informasi Spasial

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Prosiding. Seminar Nasional Sains III. Sains Sebagai Landasan Inovasi Teknologi dalam Pertanian dan Industri. 13 november 2010 ISBN:

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah rawan bencana.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

besar dan daerahnya rutin terkena banjir setiap masuk hujan. Padahal kecamatan ini memiliki luas yang sempit.hal tersebut menjadikan kecamatan ini men

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BAB II DISASTER MAP. 2.1 Pengertian bencana

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

ENTOMOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Kompetensi Lulusan S2. Kompetensi Lulusan S3

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Geofisika

Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

ILMU MANAJEMEN. Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Abdul Kohar Irwanto

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD TAUFIQ

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

ARSITEKTUR LANSKAP. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA KURIKULUM. Pengajar: Tujuan Pendidikan: Kompetensi Lulusan:

FITOPATOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Sri Hendrastuti Hidayat. Staf Pengajar: Tujuan Pendidikan. Kompetensi Lulusan S2

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013 TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

METODOLOGI PENELITIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

TUGAS KULIAH BAB 5. ANALISIS SPASIAL

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

Gambar 1.1 Wilayah cilongok terkena longsor (Antaranews.com, 26 november 2016)

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

Click to edit Master title style

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan

PEMANFAATAN LAHAN BERBASIS MITIGASI BENCANA LONGSOR DI KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

Transkripsi:

Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Baba Barus, Dr Staf Pengajar : Atang Sutandi, Dr Baba Barus, Dr Boedi Tjahjono, Dr Budi Mulyanto, Prof, Dr Darmawan, Dr Dwi Putro Tejo Baskoro, Dr Ernan Rustiadi, Dr Euis Sunarti, Dr Gunawan Djajakirana, Dr Khursatul Munibah, Dr Komarsa Gandasasmita, Dr Kukuh Murtilaksono, Prof Dr Muhammad Ardiansyah, Dr Oteng Haridjaja, Dr Santun Risma Pandapotan Sitorus, Prof Dr Suriadarma Tarigan, Dr Suwardi, Dr Syaiful Anwar, Dr Untung Sudadi, Dr Widiatmaka, Dr Tujuan Pendidikan : Program Studi Mitigasi Bencana Kerusakan Lahan merupakan Sekolah Pasca Sarjana yang bersifat akademik dengan tujuan menghasilkan ahli kebencanaan dan upaya mitigasi yang : 1. Secara teknis mampu melakukan penilaian dan analisis risiko bencana dan pemetaannya terkait dengan bencana yang terjadi secara alami dan atau buatan, dan melakukan perencanaan untuk mencegah terjadinya kerugian dan kerusakan yang besar, baik sebelum terjadi bencana, pada saat kejadian, dan setelah bencana terjadi, dan selanjutnya melakukan perencanaan perbaikan kerusakan lahan yang ditimbulkan bencana. 2. Secara substansi mampu menguasai faktor penyebab bencana, kondisi kritis yang ada, status aktual, dampak yang ditimbulkan, dan respons dari masyarakat, swasta, pemerintah dalam kaitannya dengan kejadian bencana Kompetensi Lulusan : Menjadi ahli mitigasi bencana kerusakan lahan yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab bencana kerusakan lahan, proses dan kondisi yang ada, dampak dan responnya, serta memberikan solusi perbaikan dan kebijakan untuk menekan kerugian yang disebabkan oleh bencana kerusakan lahan Katalog 2012-1

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Program Magister Sains KURIKULUM Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3 Ganjil TSL 500 Geostatistik 3 Genap Mata Kuliah Wajib Mayor (30 SKS) TSL 504 Geobiofisik wilayah 3(3-0) Ganjil TSL 508 Bahaya Alam 2(2-0) Ganjil TSL 532 Kerusakan Lahan dan Pencemaran 3(3-0) Ganjil TSL 550 Penginderaan Jauh 3(2-3) Ganjil TSL 551 Sistem Informasi Geografis 3(2-3) Genap TSL 600 Teknik Mitigasi Bencana 3(3-0) Genap TSL 50A Metodologi Penelitian Perencanaan Wilayah 2(2-0) Genap TSL 606 Manajemen Risiko Bencana 3(2-3) Ganjil TSL 601 Kolokium 1 Ganjil/ Genap PPS 690 Seminar 1 Ganjil/ Genap PPS 699 Penelitian dan Tesis 6 Ganjil/ Genap Mata Kuliah Minor atau Mata Kuliah Penunjang (6 SKS) Mahasiswa yang memilih mata kuliah penunjang menetapkan minimum 6 sks mata kuliah dengan kepala 5 atau 6 yang ada di mayor lain TSL 553 Penginderaan Jauh Terapan 3(2-3) Genap TSL 60B Perencanaan Penggunaan Lahan 3(3-0) Ganjil TSL 607 Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Lahan 3(3-0) Ganjil TSL 650 Pemodelan Geospasial 3(2-3) Genap ESL 500 Teknik Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Wilayah 3(2-3) Ganjil/Genap SKS Minimum 42 2 - Katalog 2012

Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB SILABUS MATA KULIAH TSL 50A Metodologi Penelitian Perencanaan Wilayah 2(2-0) 2 Landasan Filosofis, Falsafah Ilmu. Metodelogi dan Metode Ilmiah. Konsep Penelitian (Definisi, penelitian, etika penelitian, pendekatan ilmiah, dan hipotesis) Rancangan Penelitian kewilayahan, format dan karakteristik data kewilayahan. Pengertian data spasial, teknik penyajian data spasial, vektor dan raster. Pola spasial dari berbagai fenomena/obyek, penentuan lokasi sampel dan contohcontoh analisis spasial. ilmiah dan penyajian ilmiah. Kata kunci: metode ilmiah, data kewilayahan Penyusunan rencana penelitian, penulisan karya tulis Komarsa Gandasasmita Setia Hadi TSL 504 Geobiofisik Wilayah 3(3-0) 1 Mata kuliah ini mempelajari unsur-unsur pokok geobiofisik wilayah: sumberdaya bumi termasuk tanah, air, iklim; dan sumberdaya hayati termasuk flora dan fauna; identifikasi potensi sumberdaya geobiofisik wilayah; mencari, mengumpulkan dan menggunakan informasi geobiofisik wilayah; kekuatan dan kelemahan data spasial dan data tabular; serta evaluasi potensi dan daya dukung geobiofisik wilayah untuk perencanaan pembangunan wilayah. Suwardi Budi Mulyanto Gunawan Djajakirana TSL 508 Bahaya Proses Alam 2(2-0) 1 Mata kuliah ini membicarakan tentang ancaman bahaya kerusakan alam yang berasal dari proses-proses alam baik endogenik maupun eksogenik serta klimatik, seperti angin, gelombang laut, kekeringan, kebakaran, banjir, longsor, letusan gunung api, maupun gempa bumi dan tsunami. Pemahaman terhadap proses-proses ini sangat penting untuk berbagai kajian, seperti analisis dampak lingkungan, perencanaan wilayah, mitigasi bencana alam, dan sebagainya. Boedi Tjahjono Kukuh Murtilaksono Katalog 2012-3

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor TSL 532 Kerusakan Lahan dan Pencemaran 3(3-0) 1 Kerusakan lahan dan pencemaran mencakup semua kerusakan yang disebabkan oleh perilaku manusia dalam mengelola sumberdaya lahan seperti erosi, pencemaran akibat pertanian, industri, kekeringan dan banjir; dan lainnya. Berbagai proses detil tentang kejadian akan diuraikan sehingga dapat memudahkan dalam proses perencanaan pencegahan maupun untuk kegiatan rehabilitasi akibat suatu bencana kerusakan lahan. Dwi PutroTejo Baskoro Syaiful Anwar Untung Sudadi Darmawan TSL 553 Penginderaan Jauh Terapan 3(2-3) 2 Matakuliah ini mencakup Penginderaan Jauh Lingkungan, Fisika Dasar Penginderaan Jauh, Sensor untuk Pemantauan Lingkungan, Wahana Sensor, Analisis dan Interpretasi Foto Udara, Penanganan Data Digital Penginderaan Jauh. Aplikasi Penginderaan Jauh Optik untuk Iklim dan Meteorologi, Tanah dan Landform, Analisis Penutup/Penggunaan Lahan dan Perubahannya, dan untuk Bencana Alam. Aplikasi Penginderaan Jauh Radar, Analisis dan Interpretasi Data Radar untuk Bencana Alam dan Lingkungan, dan Masalah dan Prospek Penginderaan Jauh serta program aplikasi Penginderaan Jauh untuk Bencana Alam dan Lingkungan di Indonesia Muhammad Ardiansyah Komarsa Gandasasmita Khursatul Munibah TSL 60B Perencanaan Penggunaan Lahan 3(3-0) 2 Pembangunan Berkelanjutan: konsep dan isu dalam kaitannya dengan pertanian. Membahas Teori Perencanaan, Proses Perencanaan, Model Proses Perencanaan, konsep berkelanjutan, pengertian penggunaan lahan dan perencanaan penggunaan lahan, Ruang lingkup, fungsi dan prinsip-prinsip perencanaan penggunaan lahan, Tahapan dalam perencanaan penggunaan lahan, Perencanaan penggunaan lahan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan, wilayah perdesaan dan transmigrasi. Perencanaan penggunaan lahan wilayah perkotaan, perencanaan penggunaan lahan dan perencanaan tata ruang, integrasi evaluasi lahan dan analisis sistem usahatani untuk perencanaan penggunaan lahan. Tinjauan Perencanaan penggunaan lahan di berbagai negara dan di Indonesia Santun Risma Pandapotan Sitorus Widiatmaka Dwi Putro Tejo Baskoro 4 - Katalog 2012

Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TSL 606 Manejemen Risiko Bencana 3(2-3) 3 Manajemen resiko bencana mencakup komponen penanggulangan /penekanan kerugian dan korban yang diakibatkan oleh kerusahan lahan dan bahaya alami, yang dimulai dari kejadian sebelum bencana, yang didalamnya terdapat komponen penilaian bahaya dan resiko, upaya mitigasi seperti perencanaan penggunaan lahan dan wilayah, dan konstruksi sarana dan sistem pengelolaan lahan, sistem deteksi dini, perencanaan sistem tanggap darurat), pada saat kejadian bencana (implementasi sistem tanggap darurat dan pertolongan pertama, metode perhitungan biaya kerugian), pada saat pasca kejadian bencana (upaya pemulihan ekonomi, rekonstruksi dan rehabilitasi, dan strategi pengembangan). Pemahaman konsep secara komprehensif dalam kaitan dengan kelembagaan dan upaya untuk melibatkan partisipasi masyarakat, dan upaya pencegahan akan lebih ditonjolkan. (Kata kunci : pra bencana, kejadian dan pasca bencana, kelembagaan dan partisipasi/pemberdayaan masyarakat) (Praktikum : diskusi dan simulasi tentang isu bencana mulai dari kerusakan lingkungan, lahan, kebakaran, dan lain-lain) Baba Barus Boedi Tjahjono Euis Sunarti TSL 607 Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Lahan 3(3-0) 3 Materi akan mencakup tentang kebijakan pengelolaan sumber lahan dan lembaganya di Indonesia. Pengelolaan ini akan dikaitkan dengan tanah, air dan hutan yang semuanya dikaitkan dengan unit perencanaan penggunaan lahan, perencanaan tata ruang, pengelolaan daerah aliran sunga, dan lain-lain yang semuanya dikaitkan dengan pentingnya manajemen bencana kerusakan lahan. Komarsa Gandasasmita Staf IPB dan luar IPB TSL 600 Teknik Mitigasi Bencana 3(3-0) 2 Berbagai teknik untuk mencegah kerusakan dan pencemaran lahan akan diuraikan mulai dari pendekatan yang bersifat struktural (seperti vegetasi, kimia, fisika), maupun non struktural (seperti kelembagaan, manajemen manusia, dll). Kategori tindakan mitigasi akan diutamakan untuk keperluan pencegahan terjadinya bencana, dan juga materi tentang kegiatan yang bersifat untuk keperluan rehabilitasi baik ke fisik lingkungan maupun ke manusia Oteng Haridjaja Atang Sutandi Gunawan Djajakirana Katalog 2012-5

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor TSL 650 Pemodelan Geospasial 3(2-3) 2 Pemodelan geospasial merupakan sarana sintesa data geospasial dengan memanfaatkan berbagai perangkat lunak teknologi informasi baik yang berbasis atribut maupun spasial. Isi mata kuliah diawali dari konsep pemodelan geospasial, Data geospasial dan lembaga, bentuk dan struktur data spasial dijital, teknologi informasi spasial (GIS, Penginderaan jauh, GPS, database, analisis statistik spasial), sistem pemasukan data geospasial, organisasi dan manajemen data, fungsi-fungsi analisis (klasifikasi/pemetaan tematik, tetangga, keterkaitan, dan tumpang tindih), dan pemodelan dan simulasi (analisis gap, analisis multi kriteria, neraca sumberdaya, daya dukung alam, erosi, kebakaran, longsor dan banjir,dll.), pengembangan produk, berbagai studi kasus perencanaan penggunaan lahan, rawan bencana alam dan pengembangan wilayah. (Kata kunci : SIG, pemasukan data, manajemen data, permodelan dan simulasi) (Praktikum : pemasukan data, manajemen data, analisis dan pembuatan produk dengan ArcGIS dan/atau ArcView, IDRISI) Baba Barus Suria Darma Tarigan Dwi PutroTejo Baskoro 6 - Katalog 2012