1. Pendahuluan Siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

THEOFELUS GALIH SAPUTRO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh FEBRIANI KRISTINA LANUWU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata Kunci : analisis, kesalahan, newman, soal cerita, bilangan bulat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN PADA MATERI STATISTIKA BAGI SISWA KELAS VII C SMP KRISTEN 02 SALATIGA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bilangan bulat menurut Wikipedia bahasa (2012) adalah terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK. Hebron Pardede

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelum ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

JURNAL. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010)

PROSIDING ISBN :

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN

JURNAL ERROR ANALYSIS OF STUDENTS IN RESOLVING PROBLEMS LOGARITHMS SMK KARTANEGARA KEDIRI TENTH GRADE ODD SEMESTER ACADEMIC YEAR 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar tersebut, sudah dapat dipastikan pengetahuan-pengetahuan

DESKRIPSI TIPE-TIPE KESALAHAN MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 5 TELAGA KAB GORONTALO NANING ISMAIL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisia Kesalahan. 1. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL

MENGGALI PEMAHAMAN AWAL MAHASISWA TINGKAT I PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO TIER

BAB II KAJIAN TEORITIK. mempelajari pola dari struktur, perubahan dan ruang. Adjie (2006) mengatakan bahwa matematika adalah bahasa, sebab matematika

ANALISIS KESULITAN SISWA SMK CITRA MEDIKA SUKOHARJO DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

ANALISA KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINIER BENTUK CERITA BERBASIS NEWMAN DI MAN SALATIGA

Pengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si

ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA

PEMBELAJARAN PEMANIS BUATAN MELALUI PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR NATRIUM SIKLAMAT DALAM SAMPEL AIR TEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Jurnal Pendidikan Matematika Solusi Vol.1 No.1 Maret

Karakteristik Pemahaman Siswa dalam Memecahkan Masalah Limas Ditinjau dari Kecerdasan Visual-Spasial

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2

Kata Kunci : Analisis Kesalahan Newman, Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA

PENGARUH MEDIA ANIMASI SUBMIKROSKOPIK (MAS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

Konsepsi Mahasiswa Tentang Cepat Rambat Gelombang Pada Permukaan Air

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BUKU AJAR ASAM, BASA, DAN GARAM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK DAN MULTIREPRESENTASI KELAS VII SMP

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BANGUN RUANG SISI DATAR BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

BAB II KAJIAN TEORI. perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

MISKONSEPSI DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN LEMAK MELALUI PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

Elok Rufaiqoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkup persekolahan. Suherman mendefinisikan pembelajaran adalah proses

Kata kunci : konsep, pemahaman konsep, segitiga.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI SALATIGA 02 PADA POKOK BAHASAN SOAL CERITA PECAHAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alamat Korespondensi : 1) Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan,

BAB I PENDAHULUAN. hukum, prinsip dan teori. Materi kimia yang sangat luas menyebabkan kimia

PEMAHAMAN KONSEP MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT DI SMA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Oleh : INDAH WULANDARI A

DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus dan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan

Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

KONSEPSI BANGUN RUANG PRISMA SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS GIRISONTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-Ei-Hd. Susiwi*, Achmad A.Hinduan**, Liliasari**, Sadijah Ahmad***

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Mekanika

BAB II KAJIAN TEORI. bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yang mencakup

Transkripsi:

1. Pendahuluan Siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep bangun ruang sebagaimana dikemukakan oleh Blanco, salah satunya ditunjukkan dengan ketidakmampuan siswa untuk mengenali kubus dan balok sebagai kasus khusus dari prisma Blanco (dalam Sunarsi, 2006). Guru telah menganalisis kesalahan-kesalahan siswa. Mengingat banyaknya siswa dan kelas yang dipegang, guru belum dapat melakukannya secara mendetail. Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan siswa dan hal-hal apa saja yang menjadi penyebab kesalahan-kesalahan siswa dapat diketahui lebih jauh untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Hasil penelitian dari Sunarsi (2009) di SMP Negeri 2 Karanganyar, ratarata nilai siswa pada materi bangun ruang termasuk rendah. Siswa yang tidak tuntas belajar ada 50 % dari 24 siswa jika dilihat dari tingkat ketuntasan siswa pada tahun-tahun sebelumnya untuk materi ini. Informasi dari guru mata pelajaran matematika di SMP 04 BOPKRI Kelet- Keling Jepara, siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal geometri khususnya bangun ruang ada 51,85% dari 27 siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok dan mengetahui hal apa saja dibalik kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok. Penelitian ini diharapkan mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan setelah diketahui tipe-tipe kesalahan siswa dan menjadi referensi untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. 2. -tipe Kesalahan Menurut Newman (Clement, 1980) Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) antara lain adalah yang pertama, reading error yaitu kesalahan membaca, siswa melakukan kesalahan dalam membaca kata-kata penting dalam pertanyaaan atau siswa salah dalam membaca informasi utama, sehingga siswa tidak menggunakan

informasi tersebut untuk menyelesaikan soal. Reading comprehesion difficulty yaitu kesalahan jenis kedua dalam memahami soal. Siswa sebenarnya sudah dapat memahami soal, tetapi belum menangkap informasi yang terkandung dalam pertanyaan, sehingga siswa tidak dapat memproses lebih lanjut solusi dari permasalahan. Transform error yaitu kesalahan jenis ketiga yang disebut juga kesalahan transformasi. Siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar. Weakness in proses skill yaitu kesalahan jenis keempat yang disebut juga kesalahan dalam keterampilan proses. Siswa dalam menggunakan kaidah atau aturan sudah benar, tetapi melakukan kesalahan dalam melakukan penghitungan atau komputasi. Encoding error yaitu kesalahan jenis kelima yang disebut juga kesalahan dalam menggunakan notasi. Siswa dalam hal ini melakukan kesalahan dalam menggunakan notasi yang benar. Corelles error yaitu kesalahan keenam yang disebut juga kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat. Kesalahan dalam proses penyelesaian sering dijumpai dalam menyelesaikan soal matematika. Tabel indikator tipe-tipe kesalahan menurut Newman ( Clement, 1980) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Indikator Kesalahan Menurut Newman ( Clement, 1980) Kesalahan Indikator Reading error Kesalahan membaca Kesalahan dalam membaca katakata penting dalam pertanyaaan Siswa salah dalam membaca informasi utama Siswa tidak menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan soal Reading comprehesion difficulty Jenis kedua dalam memahami soal Siswa sebenarnya sudah dapat memahami soal, tetapi belum menangkap informasi yang terkandung dalam pertanyaan Siswa tidak dapat memproses lebih lanjut solusi dari permasalahan Transform error Kesalahan transformasi Siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar

Tabel Indikator Kesalahan Menurut Newman ( Clement, 1980) Kesalahan Indikator Weakness in proses skill Kesalahan dalam keterampilan proses Siswa dalam menggunakan kaidah atau aturan sudah benar Kesalahan dalam melakukan penghitungan atau komputasi Encoding error Kesalahan dalam menggunakan notasi Corelles error Kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian dengan data yang dianalisis berupa data kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain. Beberapa karakteristik penelitian kualitatif adalah subyeknya bisa hanya sedikit, waktunya relatif lama, data tidak dipilih secara acak, dan tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian deskriptif kualitatif tidak ada hipotesis. Data yang dihasilkan adalah data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan. Pengambilan data menggunakan teknik tes, dan wawancara. Data yang diperoleh akan dideskripsikan atau diuraikan kembali kemudian akan dianalisis. Penelitian ini dilaksanakan di SMP 04 BOPKRI Kelet-Keling Jepara tahun ajaran 2011/2012. Penelitian yang dilaksanakan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan. Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain permohonan pembimbing, prasurvei, pembuatan permohonan ijin penelitian di SMP 04 BOPKRI Kelet-Keling Jepara, dan pembuatan instrumen. Tahap kedua adalah pelaksanaan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengambilan data yang meliputi pemberian tes dan wawancara pada tanggal 10 Februari 2012 sampai 21 Maret 2012. Tahap terakhir adalah pengolahan data dan penyusunan laporan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis data hasil penelitian, penarikan

kesimpulan, penyusunan laporan hasil penelitian, dan konsultasi dengan pembimbing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian, yaitu sejenis tes kemampuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian. Kelebihan dari tes uraian ini adalah analisis soal langsung dapat analisa tipe-tipe kesalahannya karena dalam menyelesaikan soalnya, siswa juga menuliskan proses dalam menyelesaikan soal. Teknik wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti dengan responden atau sumber data. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, maka analisis datanya adalah non statistik. Data yang muncul berupa kata kata dan bukan merupakan rangkaian angka. Analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi data dan penarikan kesimpulan. 4. Hasil Penelitian Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah teknik tes. Teknik ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini di pilih dari 27 siswa kelas VIII SMP 04 BOPKRI Kelet-Keling Jepara sebagai responden. Banyak kesalahan-kesalahan siswa yang ditemukan dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok setelah hasil tes diteliti dan dikoreksi. Hasil pengkoreksian hasil tes siswa dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok No. Keterangan Total Soal Benar Salah Tidak Mengerjakan 1 2 19 6 27 2 11 16 0 27 3 2 19 6 27 4 1 16 10 27 5 2 14 11 27 6 3 14 10 27 7 6 12 9 27 Hasil pekerjaan siswa pada tabel di atas, dapat diketahui banyak sekali siswa yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal. Soal yang paling banyak dijawab siswa tetapi salah adalah soal nomor 1 dan nomor 3, yaitu sebanyak 19 siswa yang melakukan kesalahan. Soal yang paling banyak dijawab siswa dengan benar adalah soal nomor 2, yaitu sebanyak 11 siswa. Soal yang paling banyak tidak dikerjakan siswa adalah soal nomor 5, yaitu ada 11 siswa yang tidak mengerjakan soal. Berikut adalah grafik hasil pekerjaan siswa. Analisis ini dikelompokkan berdasarkan tipe-tipe kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) yaitu tipe kesalahan reading error, reading comprehesion difficulaty, transform error, weakness in proses skill, encoding error, corelles error dalam materi kubus dan balok. Kesalahan- kesalahan siswa diatas, digolongkan menurut jenis-jenis kesalahannya setelah memilah dan mengelompokan hasil pekerjaan siswa yang salah, siswa yang benar dan siswa yang tidak mengerjakan soal. Jenisjenis kesalahan siswa yang sudah digolongkan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 -tipe kesalahan siswa Dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok Butir Soal Banyak Siswa yang Melakukan Kesalahan Total Kesalahan 1 2 3 4 5 6 Tidak Mengerjakan 1 10 2-1 3 3 6 25 2 1 1-12 - 2 0 16 3 5 8-6 - - 6 25 4 3 9-1 - 3 10 26 5 3 4-6 - 1 11 25 6 3 1-4 1 5 10 24 7 2 3-3 4 9 21 Jumlah 27 28-33 4 18 52 162 Prosentase 16,67 % 17,28 % 0% 20,37 % 2,47 % 11,1 1% 32,10% Keterangan 1 2 3 4 5 6 : Reading error : Reading comprehesion difficulty : Transform error : Weakness in proses skill : Encoding error : Corelles error 1 : Reading Error Prosentase siswa yang melakukan kesalahan reading error soal nomor 1 dari 27 siswa ada 37,04% (10 siswa); soal nomor 2 ada 3,70% (1 siswa); soal nomor 3 ada 18,52% (5 siswa); soal nomor 4 ada 11,11% (3 siswa); soal nomor 5 ada 11,11% (3 siswa); soal nomor 6 ada 11,11% (3 siswa); soal nomor 7 ada 7,41% (2 siswa). Kesalahan terbanyak ada pada soal nomor 1. 2 : Reading Comprehesion Difficulty Prosentase siswa yang melakukan kesalahan reading comprehesion difficulty soal nomor 1 dari 27 siswa ada 7,41% (2 siswa); soal nomor 2 ada 3,70% (1 siswa); soal nomor 3 ada 29,63% (8 siswa); soal nomor 4 ada

33,33% (9 siswa); soal nomor 5 ada 14,81% (3 siswa); soal nomor 6 ada 3,70% (1 siswa) dan soal nomor 7 ada 11,11% (3 siswa). Kesalahan terbanyak ada pada soal nomor 4. 3 : Transform Error Pada tipe kesalahan transform error atau kesalahan transformasi atau dengan kata lain siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar. Tidak ditemukan siswa yang melakukan kesalahan sesuai dengan tipe kata ini, dengan kata lain prosentase kesalahan untuk tipe kesalahan transform error yaitu 0% ( 0 siswa ). 4 : Weakness In Proces Skill Prosentase siswa yang melakukan kesalahan weakness in proces skill pada soal nomor 1 dari 27 siswa ada 3,70% (1 siswa); soal nomor 2 ada 44,44% (12 siswa); soal nomor 3 ada 22,22% (6 siswa); soal nomor 4 ada 3,70% (1 siswa); soal nomor 5 ada 22,22% (6 siswa); soal nomor 6 ada 14,81% (4 siswa) dan soal nomor 7 ada 11,11% (3 siswa). Kesalahan terbanyak ada pada soal nomor 2. 5 : Encoding Error Pada tipe kesalahan encoding error atau kesalahan dalam menggunakan notasi, dari 7 soal hanya terdapat dua soal yang terdapat tipe kesalahan encoding yang dilakukan siswa yaitu soal nomor 1 dan nomor 6. Soal nomor 1 dari 27 siswa, prosentase siswa yang melakukan kesalahan encoding error ada 11,11% (3 siswa) dan soal nomor 6 ada 3,70% (1 siswa). Kesalahan terbanyak ada pada nomor 1. 6 : Corelles Error Soal nomor 1 dari 27 siswa, prosentase siswa yang melakukan kesalahan corelles error ada 11,11% (3 siswa); soal nomor 2 ada 7,41% (2 siswa); soal nomor 3 ada 0% (0 siswa); soal nomor 4 ada 11,11% (3 siswa); soal nomor 5 ada 3,70% (1 siswa); soal nomor 6 ada 18,52% (5 siswa)dan soal nomor 7 ada 14,81% (4 siswa). Kesalahan terbanyak ditemukan pada soal nomor 5.

5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada materi diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok ada 6 tipe. -tipe kesalahan tersebut adalah reading error atau kesalahan membaca, reading comprehesion difficulty atau kesalahan dalam memahami soal, transform error atau kesalahan transformasi yang dikarenakan siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar, weakness in proses skill atau kesalahan dalam keterampilan proses, encoding error atau kesalahan dalam menggunakan notasi dan corelles error atau kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat. Prosentase jumlah kesalahan yang dilakukan siswa pada tipe kesalahan reading error ada 16,67%, tipe kesalahan reading comprehesion difficulaty ada 17,28%, tipe kesalahan transform error ada 0%, tipe kesalahan weakness in proses skill ada 20,37%, tipe kesalahan encoding error ada 2,47% dan tipe kesalahan corelles error ada 11,11%. Prosentase jumlah kesalahan siswa sehingga soal yang tidak dikerjakan siswa ada 32,10%. Prosentase tipe kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa adalah prosentase kesalahan siswa tipe weakness in proses skill ada 20,37%. 6. Daftar Pustaka Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta dan Departemen P & K. Chandrasegaran, A.L, Treagust, D.F, Moncerino, M. 2007. The Development of a two-tier multiple-choise diagnostic instrument for evaluating secondary school students ability to describe and explain chemical reactions using

multiple levels of representation. Chemical Education Reasearch and Practice. Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta. Penerbit Erlangga. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstuan ( Contextual Teaching Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas. Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud. Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. Jakarta. Finatri, Dian. 2007. Analisis Konsepsi Guru pada Konsep Larutan ditinjau dari Representasi Level Mikroskopik. Tesis. FPMIPA. UPI. Bandung. Hufeisen, B dan Neuner, G. 1999. Angewandte Linguistik for den fremdspachlichen Deutschunterricht. Berlin, Munchen, Wien, Zurich, New York: Langenscheidt. Kadir. 2007. Analisis Penelitian Eksperimen Psikologi dan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas. Marpaung, Yansen. 2002. Reformasi Pembelajaran Matematika dan Evaluasinya. Makalah disampaikan dalam Seminar Regional Pendidikan Matematika dengan tema Problematika Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Matematika. Program Pascasarjana UNS tanggal 22 Mei 2002. Nakhleh, B. M. 1992. Why Some Student Don t Learn Chemistry. Journal Chemical of Education. Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rohman, Ijang dan Sri Mulyani. 2004. Kimia Fisika 1. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI Salirawati, Das. 2011. Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia Pada Peserta Didik SMA. Skripsi Program Pascasarjana. Universitas Negeri Yogyakarta. Soedjadi, R. 2000. Kiat-kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Sriati, Arti. 1994. Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa SMA (Pengkajian Diagnosa). Jurnal Kependidikan Jogjakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suhaenah, Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sunarsi, Anis. 2009. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mneyelesaikan Soal Matematika Pada Materi Luas Permukaan Serta Volume Prisma dan Limas Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sundaru, Berg, Euwe van den. 1991. Miskonsepsi Mahasiswa dan Guru Mengenai Rambatan dan Kecepatan Cahaya. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sunoto. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dasar dan Menengah. Jawa Tengah: Dinas Pendidikan dan kebudayaan. T. S, Untung. 2008. Permasalahan Pembelajaran Geometri ruang SMP dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Wicaksono, Agung. 2010. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mneyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma di SMK Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. 2007. Analisis Kesalahan Operasi Perkalian dan Pembagian Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN Karangpakis 02 Tahun Pelajaran 2006/2007. Sumber: http://www.scribd.com/doc/28696541/17/tinjauan-tentang- Kesalahan-kesalahan-dalam-Belajar-Matematika. Di unduh tanggal 17 Maret 2012. Syamrilaode. 2010. Pengertian Konsep. Sumber: http://id.shvoong.com/writingand-speaking/2035426-pengertian-konsep/. Diunduh tanggal 15 Maret 2012.