diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

dokumen-dokumen yang mirip
(Nomer Statistik Sekolah) No , dan NPSN (Nomer Pokok. Sekolah Nasional) No diperoleh dari pemerintah pusat.

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TENTANG PEMBINAAN DAN PELAYANAN KEAGAMAAN MASYARAKAT

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

2. Keadaan Fisik Sekolah

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB II GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH AL-HIDAYAH KOMPLEK TAMAN CIRUAS PERMAI KECAMATAN CIRUAS SERANG

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

ANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN Oleh. I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Latar Belakang SMA Al-Kautsar Bandar Lampung

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

BAB IV HASIL PENELITIAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul

Waktu itu baru fakultas agama dan kemasyarakatan yang

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP

Hari / Tanggal : Jumat, 18 Desember Waktu : Dibuat Jam : 14.30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDNI Kabila

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, Bandung, 2011, hlm Diah Harianti, Model dan Contoh Pengembangan Diri Sekolah Menengah Pertama,

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

Perbedaan Bukan Suatu Masalah

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul

BAB IV ANALISIS DATA

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB IV IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AKTIVITAS KEAGAMAAN DALAM PELAKSANAAN SHALAT KARYAWAN MUSLIM DI PT. DJARUM TBK BRANTAK SEKARJATI JEPARA

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Lampiran. masyarakat untuk aktif dalam kegiatan dakwah? 6. Bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja?

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG

MANAGEMENT MASJID AL-FURQAAN 2014 / 1435 H. PT UNITED TRACTORS Tbk

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

Transkripsi:

66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang diterapkan di SD Kristen Kasimpar, bahwa anak tidak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama anak. Dengan alasan bahwa SD Kristen merupakan SD swasta yang berada di bawah naungan yayasan Kristen yaitu PSAK Semarang. Hal lain yang menjadi dasar untuk menyamaratakan pendidikan agama Kristen yaitu mengembangkan otonomi kswastaannya, yang mana SD Kristen Kasimpar menjalankan pendidikannya sesuai dengan ciri khas kswastaan yang diatur dalam GBHN, salah satu pasalnya menyebutkan bahwa sekolah swasta berhak mengembangkan ciri khas kswastaannya. Dalam pembelajaran agama sifatnya bukan dogma tetapi hanya ilmu. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran tidak pernah mengintervensi anak untuk memeluk agama Kristen, semata-mata pemberian agama Kristen hanya sebagai ilmu atau pengetahuan saja, tidak ada alasan lain untuk mengkristenkan anak. Untuk pembelajaran selama ini bisa dibilang baik-baik saja, karena tidak ada kontroversi atau pemberontakan dari masyarakat maupun dari atasan, walaupun sebenarnya sangat tidak sesuai dengan Undang-Undang SISDIKNAS. Alasan tidak ada kontroversi maupun pemberontakan karena dari pihak atasan yaitu UPT telah memberi kebijakan bahwa sekolah tergantung dari yayasan yang mengelola. Kalau sekolah negeri sesuai

67 ART/AD, secara otomatis sesuai dengan otonomi yang berlaku. Misalnya saja di sekolah NU, berarti mata pelajaran agama yang diajarkan pasti agama Islam, baik itu ada siswa Kristen maupun Konghucu. Karena pada dasarnya sesuai payung yang mengayomi. Pihak masyarakat khususnya orang tua siswa atau wali murid sudah menyadarinya bahwa anaknya di sekolah diajar agama Kristen. Menurut orang tua siswa bahwa pembelajaran di sekolah hanya sebagai ilmu atau pengetahuan anak saja, yang paling penting pada saat anak sudah kembali ke rumah anak mau belajar mengaji atau menuntut ilmu agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing yaitu kembali kepada tauhidnya. Adapun untuk tenaga pengajar atau pendidik di SD Kristn Kasimpar semuanya beragama Kristen dan tidak ada guru khusus pendidikan agama. Pendidik atau guru agama yang seagama dengan peserta didik difasilitasi atau disediakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kebutuhan satuan pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 41 ayat (3) dijelaskan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Pendidikan agama di SD Kristen Kasimpar diajarkan oleh guru kelas karena guru kelas otomatis juga mengajarkan agama. Sebelum menjadi tenaga pengajar di SD Kristen Kasimpar calon guru dibekali

68 dengan ilmu pendidikan agama Kristen terlebih dahulu karena kelak dapat mengajarkan pendidikan agama kepada anak didiknya di kelas. Pada dasarnya tidak ada guru khusus pendidikan agama, baik agama Kristen maupun agama Islam. Dalam hasil observasi maupun dokumentasi murid Islam berjumlah 23 anak, apabila dikaitkan dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah sudah mencukupi untuk melaksanakan pendidikan agama, karena sekurang-kurangnya yaitu 15 anak. Dengan alasan yang cukup kuat mengapa tidak mengajarkan pendidikan agama sesuai dengan agama anak karena sekolah SD Kristen Kasimpar bernaung di bawah yayasan Kristen jadi agama yang diajarkan otomatis agama Kristen. Kemudian alasan lain memang tidak ada usaha untuk mencari guru agama khusus karena pada dasarnya memang tidak ada usaha mencari guru Islam. Dari hasil wawancara kepada kepala sekolah maupun guru kelas menyatakan bahwa sekolah swasta berhak mengembangkan kswastaan dan itu diberi kebebasan dari atasan yaitu dari UPT karena sesuai yayasan yang mengampunya yaitu yayasan Kristen jadi agama yang diajarkan adalah agama Kristen. Dalam satu minggu untuk pelajaran agama ada dua kali pertemuan, misal hari selasa pendidikan agama biasa misalnya tentang pendidikan akhlak, menghormati sesama manusia. Kemudian untuk hari kamis yaitu PAK (Pemahaman Al-Kitab) yang berisi tentang cerita-cerita nabi atau

69 menceritakan kisah-kisah terdahulu. Pada saat pembelajaran agama setiap siswa mengikutinya dengan seksama walaupun yang diajarkan bukan agama yang dianutnya, karena nilai agama merupakan nilai yang wajib dalam pengisian rapor. Selain itu pendidikan agama merupakan pendidikan yang wajib diajarkan dalam satuan pendidikan. Dijelaskan dalam SISDIKNAS Pasal 37 ayat 1dan 2, mempertegas secara eksplisit posisi mata pelajaran agama dimana dinyatakan bahwa kurikulum satuan pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi wajib memuat pendidikan agama. Karena pentingnya pendidikan agama bagi peserta didik yang sesuai dengan agama yang dianutnya, bertujuan untuk melindungi akidah agama dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendidikan agama ini memiliki transmisi spiritual yang lebih nyata dalam proses pembelajaran. Tetapi di SD Kristen Kasimpar ini agama yang diajarkan tidak sesuai agama yang dianut anak, sehingga akidah anak akan sedikit terancam apabila orang tua tidak mendidik akidah anak di rumah secara kuat. Tetapi yang menjadi kekhawatiran mengenai akidah akhlak anak akan goyah karena anak usia SD lebih banyak meniru dan percaya apa saja yang dikatakan oleh guru akan ditiru atau dipercaya daripada perkataan orang tuanya. Kebanyakan orang tua tidak memikirkan sampai situ yang terpenting bagi orang tua hanya anaknya bisa belajar dengan baik di sekolah dan bisa mewujudkan cita-citanya.

70 2. Sarana Prasarana Peribadatan di Sekolah Sarana prasarana peribadatan yang ada di sekolah SD Kristen Kasimpar dari hasil observasi bahwa SD Kristen Kasimpar saat ini memiliki 5 ruang kelas, satu ruang guru dan satu gedung perpustakaan. Untuk fasilitas ibadah baik ibadah untuk anak Kristen maupun Islam tidak ada, anak Kristen beribadahnya di gereja, dan anak Islam di masjid masing-masing setelah pulang sekolah. Pada saat jam istirahat anak-anak lebih memilih untuk bermain atau jajan karena tidak ada suruhan dari guru untuk menjalankna ibadah sholat. Seharusnya anak sudah menyadari akan kewajibannya, tetapi namanya saja anak-anak mungkin belum berpikir sampai ke situ, yang penting saat istirahat bisa bermain-main bersama teman-temannya. Untuk menjalankan ibadah misalnya ada les atau kegiatan sekolah khususnya bagi anak Islam tidak menjalankan sholat dhuhur karena di sekolah tidak menyediakan tempat untuk beribadah, dengan alasan lain apabila sholat dhuhur dahulu takut ketinggalan karena masjid warga jauh dari sekolah. Sepulang sekolah pun anak-anak belum tentu menjalankan sholat dhuhur di rumah karena alasannya malas, sudah capai, dan lain-lain sehingga orang tua harus lebih waspada mengingatkan anaknya untuk menjalankan kewajibannya sebagai orang muslim. Dalam BAB VII tentang Sarana dan Prasarana dijelaskan pada Pasal 24, bahwa: Setiap sekolah wajib dilengkapi dengan sarana dan prasarana sesuai stándar nasional pendidikan untuk penyelenggaraan

71 pendidikan agama yang meliputi, antara lain, sumber belajar, tempat ibadah, media pembelajaran, perpustakaan, dan laboratorium pendidikan agama. Adapun tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masingmasing pada waktu sekolah. SD Kristen Kasimpar tidak memiliki tempat ibadah karena tidak ada lahan untuk mendirikan tempat ibadah. Alasan lain karena tempat ibadah dianggap tidak terlalu penting karena siswa maupun guru beribadahnya di tempat ibadah masing-masing. Dilihat dari status sekolahnya yaitu sekolah Kristen jadi tidak mungkin mendirikan mushola di sekolah walaupun jarak masjid warga dengan sekolah cukup jauh, dan juga tidak mungkin mendirikan gereja di sekolah karena jarak gereja dengan sekolah jaraknya dekat. Kita ketahui bersama bahwa ibadah orang Kristen hanya seminggu sekali yaitu setiap hari minggu, mungkin ada ibadah atau kegiatan keagamaan lain selain hari minggu. B. Tidak Ada Sarana Pengembangan Untuk Ekspresi Agama 1. Ekstrakurikuler Agama Tidak Berkembang SD Kristen Kasimpar tidak menerapkan pendidikan ekstrakurikuler agama karena pelajaran yang umum saja waktunya tidak cukup. Apalagi seperti pendidikan agama sudah cukup jam pemeblajarannya pada KBM, selain itu pendidikan agama sebagai ilmu dan merupakan mata pelajaran pokok.

72 Untuk menambah wawasan keagamaan di SD Kristen Kasimpar mengadakan renungan pagi atau dalam agama Islam biasa disebut kultum (kuliyah tujuh menit) yang diadakan sebelum jam pelajaran dengan tujuan untuk memotivasi belajar anak, agar dalam mengikuti pelajaran dapat bersungguh-sungguh. Selain renungan pagi juga ada renungan bersama yang dilaksanakan setiap hari senin setelah upacara, dan renungan tersebut diikuti oleh semua murid dari kelas I sampai kelas VI baik siswa Kristen maupun Islam, dan renungan tersebut biasanya menjelaskan atau menceritakan kisah-kisah nabi terdahulu atau sejarah umat terdahulu. Dalam renungan pagi maupun renungan bersama tidak ada paksaan khususnya bagi siswa Islam, karena renungan pagi dan renungan bersama seperti motivasi sebelum pembelajaran. Tujuan lain untuk saling mengeratkan satu sama lain antar siswa karena dalam renungan bersama antara kelas I sampai kelas VI digabung jadi satu. 2. Tidak Ada Ruang untuk Merayakan Hari Besar Perayaan hari besar keagamaan merupakan salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler agama. Macam-macam ekstrakurikuler agama salah satunya yaitu perayaan hari besar. Bedanya hanya perayaan hari besar hanya dilaksanakan pada waktu tertentu saja tidak seperti kegiatan ekstarakurikuler yang lain yang dapat dilaksanakan setiap minggu. Tujuan sama yaitu untuk membantu mewujudkan kompetensi siswa pada sekolah

73 di bidang pemahaman, sikap dan pengamalan pendidikan agama sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk menjalankan ciri khas kswastaannya sebagai otonomi sekolah, SD Kristen Kasimpar merayakan hari besar Kristen yaitu perayaan natal bersama yang dirayakan di sekolah. Dalam perayaan natal tersebut bersamaan dengan pembagian hasil semester ganjil dan tutup tahun, sehingga semua siswa baik Kristen maupun Islam semuanya mengikuti acara tersebut. Dalam perayaan natal ini khususnya bagi siswa Islam tidak ada keterpaksaan tetapi siswa menyadari sendiri karena acaranya bersamaan dengan pembagian hasil belajar semester ganjil. Tidak berbeda halnya dengan sekolah swasta atau negeri yang berbasis Islam juga akan menjalankan otonomi sekolahnya, misalnya mengadakan pesantren kilat pada saat bulan Ramadhan, peringatan maulid Nabi, qurban bersama dan lain sebagainya. Tidak jauh berbeda dengan SD Kristen Kasimpar merayakan natal sebagai ciri khas sekolah Kristen. Selain natal tidak ada perayaan hari besar yang lain. Misalnya siswa Islam merayakan hari besar di sekolah tidak ada, karena tidak disediakan tempat maupun waktu untuk merayakannya. Berhubung sekolah swasta Kristen jadi hari besar yang dirayakannya hari besar Kristen, tidak ada perayaan hari besar yang lain. Itu merupakan ciri khas dari sekolah swasta untuk mengembangkan kswastaannya. Dalam mengikuti perayaan natal bukan berarti siswa Islam untuk ikut merayakan atau dipaksa untuk ikut merayakannya, tetapi hanya semata-

74 mata menghormati atau menghargai agama lain sebagai rasa toleransi terhadap umat beragama. Dari sinilah siswa dididik untuk menghormati satu sama lain, dengan cara tidak membeda-bedakan agama, agar kelak menjadi orang yang berbudaya untuk menghormati satu sama lain. Dengan cara menghormati tersebut bukan berarti disuruh atau dipaksa untuk memeluk agama Kristen. Hanya sekedar sebagai ilmu atau pengetahuan saja, tidak ada misi lain misalnya mengintervensi anak atau mendoktrin anak untuk memeluk agama Kristen. Karena sepulang dari sekolah anak kembali kepada ketauhidan masing-masing sesuai ajaran orang tua di rumah.