RESEARCH OF CHLORIDE TEST IN SULPHATE ACID COMMODITY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

Pupuk kalium sulfat SNI

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

Pupuk dolomit SNI

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Pengendapan. Sophi Damayanti

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

BAHAN DAN ALAT-ALAT Bahan Serbuk Natrium khlorida mumi (NaCI), serbuk Kalium kromat (K 2 CrO4 ), serbuk Perak nitrat (AgNO 3), Air suling dan contoh m

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

pengenceran larutan PENDAHULUAN

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

Elektrokimia. Sel Volta

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

PENENTUAN KADAR KLORIDA


BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Metodologi Penelitian

Antiremed Kelas 11 Kimia

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

Pupuk amonium sulfat

Lampiran 1. Prosedur Analisis

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

LOGO TEORI ASAM BASA

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

8. ASIDI-ALKALINITAS

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Reaksi dalam larutan berair

Transkripsi:

RESEARCH OF CHLORIDE TEST IN SULPHATE ACID COMMODITY Rumintang Ruslinda Panjaitan Abstract Sulphate acid is a material which is used by many Industries, especially by Downstream Industries. As a precursor, Sulphate acid is also used in making of Narcotic. Refer to SNI No. SNI 6-3-1996, the quality of Sulphate acid have to fulfill some parameters. One of that parameter is the Chloride parameter. From some examples of Sulphate acid which have been examine in The Laboratory of Institute for Research and Standardization Industry Surabaya, shows that the Chloride can not be detected. From the research that have had been made, shows that the way of testing for Chloride in SNI need to be corrected. Keywords: Sulphate acid, Chloride 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam sulfat dengan rumus molekul H 2 SO 4 dan massa molar 98,78 g/mol adalah bahan yang sangat banyak dibutuhkan oleh berbagai industri. Asam sulfat merupakan cairan yang agak kental, tidak berbau, berat jenis sebesar 1,839 g cm 3, tidak berwarna dan bersifat korosif. Titik leleh 1 C, titik didih 29 C, (asam murni. 98% larutan mendidih pada 338 C), viskositas 26,7 cp pada 2 C. Dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan dengan mengeluarkan panas (eksotermik). Semua perusahaan produsen asam sulfat memproduksi asam sulfat teknis, yang umumnya dipakai sebagai bahan baku industri hilir. Kadar asam sulfat yang dipasarkan bervariasi dari 93% - 98%. Data-data tersebut di atas berlaku pada keadaan standar (2 C, 1 kpa). Asam sulfat seperti halnya asam nitrat adalah oksidator kuat. Artinya bisa menghancurkan jaringan kulit. Asam kuat ini sering dipakai jika ingin menganalisa mineral dari bahan organik. Bahan organik (kulit termasuk di dalamnya) akan terurai menjadi penyusun-penyusunnya seperti C, H, O, N, P dan mineral lain. Reaksi hidrasi asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air ditambah kepada asam sulfat pekat, langsung mendidih. Selalu tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah ini disebabkan perbedaan berat jenis kedua cairan. Berat jenis air lebih kecil dibanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam. Pada mulanya pendirian pabrik asam sulfat adalah untuk membuat Aluminium sulfat yang digunakan untuk penjernihan air, yang pada waktu dulu Aluminium sulfat masih diimpor. Tapi pada saat ini Aluminium sulfat telah mulai diekspor. Perkembangan selanjutnya Asam sulfat sudah dipakai sebagai bahan baku bermacammacam industri hilir antara lain: Industri pupuk Ammonium sulfat, pupuk Super fosfat, Industri rayon, Accu, Industri Asam fosfat, Tembaga(II)sulfat, Besi(II) sulfat, Asam-asam sulfamat dan Alkyl benzene sulfonat (ABS). Lokasi pabrik-pabrik asam sulfat tersebar di daerah-daerah, Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Timur. Menurut ketentuan dari United Nation International Drug Control Program, komoditi kimia dasar anorganik yang dapat digolongkan dalam precursor adalah asam sulfat (sulphate acid) dan juga asam klorida. Seperti telah diketahui precursor adalah bahan perantara untuk memproduksi bahan narkotika (Akida, 22). Pemakaian Asam sulfat untuk industriindustri antara lain: industri pupuk menggunakan Asam sulfat yang paling besar di Indonesia yaitu untuk pembuatan pupuk ammonium sulfat dan untuk pembuatan pupuk triple super phosphate setelah dibuat asam phosphate. Industri tekstil menggunakan asam sulfat pada pabrik tekstil yang menggunakan proses Burned Out (B.O) yaitu bias menghasilkan jenis kain tanpa cotton dan biasanya untuk keperluan ekspor.

Tabel 1 Kapasitas Produksi Pabrik-Pabrik Asam Sulfat Nama Perusahaan Lokasi Ton/Tahun AKIDA PT. Indonesia Acid Ind. PT. Petrokimia Gresik PT. Mahkota Indonesia PT. Timurraya Tunggal PT. Aktif Indon.Indah PT. Indo-Bharat Rayon PT. South Pacific Viscose PT. Liku Telaga Pulo Gadung Gresik Pulo Gadung Tangerang Surabaya Purwakarta Purwakarta Gresik 82. 678. 72. 7.6 1. 4.7 18. 42. Jumlah 1.19.31 NON AKIDA PT. Utaki PT. Dunia Kimia Utama PT. Sungai Budi PT. Madu Lingga PT. Budi Acid Jaya PT. Acid Ariaguna Nusantara PT. Sempurna Jaya Chemical PT. Copper smelting Co Medan Palembang Lampung Gresik Lampung Palembang Palembang Gresik 8. 2. 66. 6. 3. 9. 7. 6. Jumlah 747. Jumlah seluruhnya 1.766.31 Sumber: Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (AKIDA, 22) Dalam pembuatan serat rayon yaitu dalam proses viskosa, selulosa kayu murni dalam bentuk pulp dicampur dengan NaOH dan kemudian dengan CS 2 membentuk Na xanto genat, yang berbentuk cairan kental yang disebut viskosa. Untuk mendapatkan serat rayon, dengan mengalirkan viskosa ini dalam larutan asam sulfat encer(12 g H 2 SO 4 /liter) maka akan didapat serat rayon. Asam sulfat dipakai juga dalam waste water treatment untuk mengontrol PH. Pada industri accu adalah untuk pengisi accu sebagai elektrolit, kadar asam sulfat yang digunakan kirakira 4%. Pada industri kulit digunakan untuk proses chrome tanning dari kulit setelah mengalami pembersihan pada proses sebelumnya. Pada industri logam yaitu industri pipa, kawat, seng digunakan larutan asam sulfat sekitar 2-2%. Pada industri bumbu masak penggunaan asam sulfat untuk proses degradasi molase (tetes) sehingga menghasilkan humin, selanjutnya diproses sehingga diperoleh asam glutamate dan dengan NaOH menghasilkan mono sodium glutamate(msg). Pada industri bleaching earth asam sulfat berfungsi mengaktfkan bentonit dan melarutkan logamlogam berat. Karena begitu pentingnya komoditi asam sulfat ini, maka telah dibuat Standar Nasional Indonesia untuk komoditi asam sulfat yaitu SNI 6-3-1996. Syarat mutu untuk Asam sulfat adalah sebagai berikut: Warna adalah tidak berwarna sampai sedikit kuning, kadar Asam sulfat minimum 98%, kadar sisa pemijaran maksimum,3%, kadar klorida(cl) maksimum 1 ppm, kadar nitrat(no 3 ) maksimum ppm, kadar besi(fe) maks ppm dan kadar timbal(pb) maks ppm. Dari beberapa contoh asam sulfat yang diuji di laboratorium bahan dan produk industri Baristand Industri Surabaya, bahwa untuk parameter klorida dalam asam sulfat selalu hasilnya tidak terdeteksi dengan cara uji yang dipersyaratkan dalam SNI. Hal ini diduga kemungkinan dalam cara uji yang tidak sesuai. Sehingga pada penelitian ini dilakukan percobaan-percobaan untuk mengetahui proses yang terjadi pada cara uji dalam Standar Nasional tersebut. Dalam setiap komoditi, keberadaan klorida dipersyaratkan supaya tidak mempengaruhi di dalam penggunaannya. Pada komoditi Asam sulfat, maksimum klorida yang dipersyaratkan adalah 1 ppm. Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl. Garam dari asam hidroklorida HCl mengandung ion klorida; contohnya adalah garam meja, yang disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na + dan Cl.

Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu klorida anorganik adalah hydrogen klorida(hcl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu organoklorida) adalah klorometana(ch 3 Cl), atau sering disebut metil klorida. Hampir semua air alami mengandung ion klorida. Konsentrasinya bervariasi, tergantung kandungan mineral bumi di berbagai daerah. Dalam jumlah kecil tidak berpengaruh. Dalam konsentrasi tinggi, menyebabkan masalah. Biasanya konsentrasi klorida rendah. Kadar rendah atau menengah dari senyawa ion tersebut menambah rasa segar pada air. Pada kenyataannya, dibutuhkan karena alasan tersebut. Jumlah konsentrasi yang berlebihan dari klorida akan membuat air jadi tidak enak diminum. Aturan EPA tentang air minum merekomendasikan konsentrasi ion klorida maksimum sebesar 2mg/lt. Dengan konsentrasi yang lebih besar, air tersebut bisa menjadi masalah, khususnya untuk orang-orang yang tidak terbiasa dengan air seperti itu. Klorida menjadikan air terasa asin. Dalam kadar konsentrasi apapun, ini menjadi terasa dan tergantung dari individu masing-masing. Dalam konsentrasi tinggi, klorida menyebabkan air menjadi payau, rasa asin yang sama sekali tidak diinginkan. Walaupun klorida sangat larut, klorida memiliki stabilitas. Stabilitas ini memungkinkan mereka bertahan dari perubahan dan tetap konstan dalam air apapun, kecuali air yang dicemari oleh industri. Klorida menyumbang total kandungan mineral pada air. Seperti yang diindikasikan di atas, total konsentrasi dari mineral mungkin memiliki efek yang bervariasi. Konsentrasi yang tinggi dari ion klorida mengakibatkan pertambahan kemampuan konduktivitas listrik air. Klorida dapat dihilangkan dari air dengan Reverse osmosis. Deionisasi (demineralisasi) atau distilasi juga akan menghilangkan klorida dari dalam air. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri. Aspek yang mempengaruhi usia struktur beton bertulang adalah penetrasi klorida yang dapat mempercepat terjadinya korosi. Korosi yang terjadi pada tulangan dapat menyebabkan kegagalan struktur (Jeffry, 2). 1.2 Tujuan Tujuan Penelitian ini adalah untuk meneliti metode uji klor dalam bahan asam sulfat sesuai Standar Nasional Indonesia. 1.3 Sasaran Penelitian Sasaran dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode uji klorida dalam komoditi asam sulfat yang sesuai untuk penggunaannya. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi: (1) persiapan bahan baku untuk percobaan dan (2) percobaan uji klorida dalam asam sulfat. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat mendorong pengembangan industri asam sulfat dengan metode yang sesuai dalam rangka peningkatan mutu. 2. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah air suling, Asam sulfat, larutan standar Perak nitrat,1 N, Larutan indikator Kalium kromat. Alat-alat untuk percobaan adalah: Mikro buret 1 ml, pipet volume 2 ml, erlemeyer 2 ml, gelas piala ml, pengaduk, labu ukur, pipet tetes. 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Studi Pustaka Dari studi pustaka dapat diketahui sifat-sifat kimia dan fisik serta kegunaan dari Asam sulfat serta aspek-aspek yang dipengaruhi oleh keberadaan senyawa klorida dalam penggunaannya seperti yang ditulis dalam pendahuluan. Studi laboratorium. Bahan yang digunakan untuk percobaan yaitu: Asam sulfat, air suling, analisa uji dari bahan Asam sulfat untuk percobaan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kadar klorida yang terkandung dalam bahan tersebut. Percobaan dilakukan dengan analisa uji sesuai SNI 6-3-1996 yang mengacu pada SNI 6-2431-1991. Menurut SNI 6-6989.19-24 yaitu metode argentometri cara mohr pada kisaran kadar 1, ppm sampai dengan 1 ppm. Metode ini digunakan untuk penentuan kadar klorida (Cl - ) dalam air. Prinsip: Ion klorida-klorida dalam contoh uji dapat dititrasi dengan larutan perak nitrat dalam suasana netral atau sedikit basa (ph 7 sampai dengan ph 1), menggunakan larutan

indikator kalium kromat. Perak klorida diendapkan secara kuantitatif sebelum terjadinya titik akhir titrasi, yang ditandai dengan mulai terbentuknya endapan perak kromat yang berwarna merah kecoklatan. 2.2.2 Prosedur Penelitian 1. Larutan contoh dipipet sebanyak 2 ml ke dalam gelas erlemeyer. 2. Indikator Kalium kromat ditambah 2-3 tetes. 3. Kemudian dititrasi dengan larutan standar Perak nitrat,1n sampai terbentuk endapan Perak kromat (merah bata). 4. Blanko sama dengan air suling, pengerjaannya sama dengan contoh. Perhitungan: Vol x Normalitas standar x Berat molekul klorida x 1/vol contoh = mg/lt Blangko Vol titrasi = A A x,14 x 3, x 1/vol contoh = mg/lt Volume contoh tergantung pekatnya contoh (1,, 1 atau 1 ml Asam sulfat Kalium kromat Dimasukkan ke dalam alat gelas Dititrasi dengan Perak nitrat Endapan Perak klorida Endapan Perak kromat merah bata Gambar 1 Diagram Alir Percobaan Uji Klorida 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel 1 berikut adalah hasil rata-rata percobaan dari 2 x ulangan untuk penentuan klorida. Cara uji klorida yang dilakukan adalah sesuai SNI 6-3-1996 butir.3 yang mengacu kepada SNI 6-2431-1991. Bahan percobaan adalah H 2 SO 4 p a. Dari variabel yang dilakukan yaitu standar klorida yang ditambahkan ke dalam asam sulfat p a dengan indikator kalium kromat, tapi hasil titrasi langsung merah biarpun ditambah standar klorida. Pada Tabel 2 berikut adalah hasil rata-rata percobaan dari 2 x ulangan untuk penentuan klorida, sama dengan Tabel 1, tapi bahan yang digunakan adalah contoh uji asam sulfat. Dari variabel yang dilakukan yaitu standar klorida yang ditambahkan ke dalam contoh uji asam sulfat dengan indikator kalium kromat, hasil titrasi juga langsung merah. Pada Tabel 3 berikut adalah hasil rata-rata percobaan tanpa asam sulfat, yang digunakan adalah air suling dengan penambahan larutan standar klorida yang ditambah dengan indikator kalium kromat, hasil titrasi adalah seperti tertera dalam Tabel 3.

Tabel 1 Hasil Rata-Rata Percobaan Penetapan Klorida 2 ml H 2 SO 4 p a A (ppm) B (ml) C (ml) 1 1 1 1 2 2 2, 2, 3,7 3,7,, Tabel 2 Percobaan Penetapan Klorida dalam Contoh Uji Asam Sulfat Contoh uji 2 ml H 2 SO 4 A (ppm) B (ml) C (ml) 1 1 1 1 2 2 2, 2, 3,7 3,7,, Keterangan: A = larutan standar klorida. B = volume larutan standar C = hasil pengamatan titrasi dengan AgNO 3 yang warnanya langsung merah

Tabel 3 Percobaan Penentuan Klorida dalam Air Suling 2 ml Air Suling A (ppm) B (ml) C (ml),26,27 1 1 2 2 2, 2,,8,81 1,8 1,9 Keterangan: A = larutan standar klorida B = volume larutan standar C = hasil pengamatan titrasi dengan larutan AgNO 3 Tabel 4 Percobaan Penentuan Klorida dalam Contoh Uji Asam Sulfat yang Diencerkan Dengan Air, dan Dinetralkan dengan NaHCO 3 Kode Contoh uji Perlakuan C(ml) P 199,8,8 Hasil uji (ppm) 76,61 76,62 P 241,9,9 113,49 113,1 P 196,8,8,74 47,3

Dari percobaan-percobaan di atas, dapat dilihat bahwa apabila asam sulfat pekat langsung dititrasi dengan perak nitrat, hasil titrasi tidak dapat terdeteksi. Tapi dengan pengenceran asam sulfat tersebut, lalu dinetralkan dengan natrium hidrokarbonat, hasil titrasi dapat dideteksi. Menurut definisi Arrhenius, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H 3 O + ) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.(wikipedia, 28) Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph lebih kecil dari 7. Bila dinetralkan phnya akan mendekati 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H + ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Dalam definisi Brønsted-Lowry, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan lebih tinggi. Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa, HA + H 2 O A - + H 3 O + Dalam asam sulfat yang dilarutkan dengan air, terjadi reaksi pembentukan ion hidronium, yaitu: H 2 SO 4 + H 2 O H 3 O + - + HSO 4 Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air: Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H 3 O + ; hampir seluruh asam terurai). Nilai Ka untuk asam kuat adalah 17. Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga kuat; seperti H 2 SO 4. Untuk Asam sulfat, Ka = + [ H 3O ][ HSO 4 ] [ H SO ] 2 4 Menurut Mohr, jika suatu larutan klorida ditambahi Perak nitrat akan diendapkan Perak klorida. Cl - - + AgNO 3 AgCl + NO 3 Untuk menunjukkan titik akhir, dipergunakan Kalium kromat yang membentuk endapan merah dengan perak nitrat berlebihan K 2 CrO 4 + 2AgNO 3 Ag 2 CrO 4 + 2KNO 3 Karena hasil kali kelarutan Perak kromat lebih besar dari pada Perak klorida, endapan itu baru dapat dibentuk sesudah klorida telah diendapkan semuanya. Dalam percobaan di atas dengan contoh Asam sulfat yang menggunakan indikator Kalium kromat, tidak dapat terdeteksi, karena menurut Mohr, Perak kromat dapat larut dalam asam dan ini hanya dapat digunakan untuk larutan yang netral atau yang dapat dinetralkan (larutan asam dengan boraks, natrium hydrogen karbonat atau magnesium oksida). Pada Tabel 4, contoh asam sulfat yang akan dianalisa parameter kloridanya, diencerkan dahulu dengan air suling. Kemudian dinetralkan dengan Natrium hydrogen karbonat, diberi indikator Kalium kromat baru dititrasi dengan Argentum nitrat. Hasil titrasi dapat dilihat pada tabel di atas. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Untuk uji parameter klorida dalam Asam sulfat p a dan contoh uji Asam sulfat yang dititrasi larutan Argentum nitrat dengan indikator Kalium kromat, hasil titrasi tidak dapat dideteksi. Asam sulfat p a dan contoh uji Asam sulfat yang diencerkan dengan air suling dan dinetralkan dengan Natrium hydrogen karbonat, lalu dititrasi larutan Argentum nitrat dengan indikator Kalium kromat, hasil titrasi dapat dideteksi. Menurut Mohr, kromat dapat larut dalam asam dan hanya dapat digunakan untuk larutan yang netral atau yang dapat dinetralkan. 4.2 Saran Dari hasil penelitian ini, cara uji analisa klorida dalam SNI Asam sulfat No.6-3-1996 perlu diperbaiki. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonimous. 1996. SNI 6-3-1996, Asam sulfat teknis, Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 2. Anonimous. 28. Asam sulfat (H2SO4). Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Semarang. 3. Anonimous. 1991. SNI 6-2431-1991, Cara uji klorida dengan metode Argentometri. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 4. Anonimous. 24. SNI 6-6989.19-24, Cara uji klorida (Cl - ) air dan air limbah dengan metode Argentometri (Mohr). Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.. AOAC. 2. Official Method of Analysis of The AOAC. 17th ed. Association of Official Analytical Chemist. Washington DC. 6. Anonimous. 1998. SNI 1-443-1998, bahan baku garam industri. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 7. Asam sulfat. http://asam.sulfat.id.wikiax, online Juli 28. 8. Asam dan Basa. http://id.wikipedia.org/wiki, online Juli 28. 9. Klorida. http://id.wikipedia.org/wiki/klorida, online Juli 28. 1. Jefri,2. Korosi beton bertulang, http://digilib.itb.ac.id/gdl.php, online Juli 28. 11. Standard Methods, 4, 2th edition. 1998. Standard Methods for the examination. BIODATA Rumintang Ruslinda Panjaitan Penulis adalah alumni Fakultas Ilmu Pasti dan Alam Jurusan Kimia UGM Yogyakarta dan Fakultas Teknik jurusan Teknik Kimia Universitas WR. Supratman Surabaya. Penulis adalah Peneliti pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya, Departemen Perindustrian.