Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis

dokumen-dokumen yang mirip
Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN JEPARA

Pengaruh Angin Dan Kelembapan Atmosfer Lapisan Atas Terhadap Lapisan Permukaan Di Manado

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

VARIASI GELOMBANG LAUTDI SELAT MAKASSAR BAGIAN SELATAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

Gambar 1. Diagram TS

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN ARUS PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT NOAA DAN METODE MAXIMUM CROSS CORRELATION

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

KAJIAN DINAMIKA SUHU PERMUKAAN LAUT GLOBAL MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH MICROWAVE

Analisis Spasial dan Temporal Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan Sumatera Barat

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI VARIABILTAS UPWELLING BERDASARKAN INDIKATOR SUHU dan KLOROFIL-A DI SELAT LOMBOK Randy Yuhendrasmiko, Kunarso, Anindya Wirasatriya

PENDAHULUAN Latar Belakang

POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Hubungan Upwelling dengan Jumlah Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan

Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda

Pola Angin Musiman di Perairan Malang Selatan, Jawa Timur

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman Online di :

ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT SELAT MALAKA. Universitas Riau.

PENGARUH MONSUN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN SELATAN BALI

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat

KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS BULANAN ANGIN PERMUKAAN DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

Variabilitas Suhu dan Salinitas Perairan Selatan Jawa Timur Riska Candra Arisandi a, M. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Bulan Januari-Februari yang mencapai 80 persen. Tekanan udara rata-rata di kisaran angka 1010,0 Mbs hingga 1013,5 Mbs. Temperatur udara dari pantauan

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah

Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN TANJUNG MAS SEMARANG DALAM UPAYA PENCARIAN POTENSI ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang terbentang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

SIMULASI PENGARUH ANGIN TERHADAP SIRKULASI PERMUKAAN LAUT BERBASIS MODEL (Studi Kasus : Laut Jawa)

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013,Hal Online di :

ABSTRAK. Kata kunci: Suhu Permukaan Laut; Klorofil-a; Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares); Pancing Ulur ABSTRACT

Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Laut di Laut Banda Berdasarkan Data Citra Satelit. Forecasting Fishing Areas in Banda Sea Based on Satellite Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Samudera Hindia bagian Timur

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di :

ANALISIS VARIABILITAS TEMPERATUR UDARA DI DAERAH KOTOTABANG PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT DARI SATELIT DI PERAIRAN INDONESIA UNTUK MENDUKUNG ONE MAP POLICY

KAITAN MONSUN TERHADAP VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A UNTUK PREDIKSI POTENSI FISHING GROUND DI PERAIRAN KARIMUNJAWA

Surabaya adalah kota Pahlawan yang secara astronomis terletak diantara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Wilayah kota Surabaya

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Hal , Desember 2011

KONDISI ARUS DAN SUHU PERMUKAAN LAUT PADA MUSIM BARAT DAN KAITANNYA DENGAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) DI PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

Analisis Variasi Cuaca di Daerah Jawa Barat dan Banten

Analisis Hujan Ekstrim Berdasarkan Parameter Angin dan Uap Air di Kototabang Sumatera Barat Tia Nuraya a, Andi Ihwan a*,apriansyah b

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

JOURNAL OF OCEANOGRAPHY. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di :

VARIABILITAS SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN BARAT SUMATERA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGIN MUSON DAN IODM (INDIAN OCEAN DIPOLE MODE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Abstract. SUHU PERMT]KAAI\{ LAUT I}I PERAIRAN RAJAAMPAT PROPINSI PAPUA BARAT (Hasil Citra )

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN III MEI 2017 DI PROVINSI NTB

MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di :

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN : APLIKASI DATA CITRA SATELIT NOAA-17 UNTUK MENGUKUR VARIASI SUHU PERMUKAAN LAUT JAWA

ANALISIS KEJADIAN EL-NINO DAN PENGARUHNYA TERHADAP INTENSITAS CURAH HUJAN DI WILAYAH JABODETABEK SELAMA PERIODE PUNCAK MUSIM HUJAN TAHUN 2015/2016

SIFAT FISIK OSEANOGRAFI PERAIRAN KEPULAUAN TAMBELAN DAN SEKITARNYA, PROPINSI KEPULAUAN RIAU

KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

Universitas Sumatera Utara, ( 2) Staff Pengajar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS

PENGARUH DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA

Relationship between variability mixed layer depth T=0.5 o C criterion and distribution of tuna in the eastern Indian Ocean

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 166-170 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis Rahmat Hidayat, Petrus Subardjo, Aris Ismanto *) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax 024-7460044 Email : petrussubardjo@yahoo.co.id; aris.ismanto@gmail.com Abstrak Pantai Utara Semarang merupakan perairan yang menjadi bagian dari Laut Jawa yang dipengaruhi oleh angin muson. Selain itu, diketahui juga bahwa iklim di perairan Pantai Utara Semarang dipengaruhi oleh variabilitas musiman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabilitas suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang dengan menggunakan bantuan citra satelit Aqua Modis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data primer berupa nilai suhu permukaan laut (SPL) yang diukur secara langsung di lapangan sebagai verifikasi data citra satelit Aqua Modis. Data sekunder berupa data arah dan kecepatan angin serta data arah dan kecepatan arus permukaan rata rata bulanan dari bulan Desember 2013 sampai dengan September 2014 yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Data tersebut selanjutnya diolah dengan citra Aqua Modis. Diketahui bahwa sebaran suhu permukaan laut di perairan Pantai Utara Semarang mencapai nilai derajat maksimum pada musim Timur yaitu 32,3 o C. Sebaran suhu permukaan laut di perairan Pantai Utara Semarang mencapai nilai derajat paling minimum ketika musim Barat yaitu 24,6 o C. Kata kunci : Suhu Permukaan Laut, Aqua Modis, Angin, Arus Permukaan Abstract Pantai Utara Semarang are part of the Java Sea influenced by moonsun wind. In order, it is known also that the climate in the waters of the Pantai Utara Semarang influenced by seasonal variability. The purpose of this study was to determined the variability of sea surface temperatures in the Pantai Utara Semarang with helped of Aqua Modis satellite imagery. This study uses quantitative methods. The primary data of the value of sea surface temperature ( SST ) which is measured directly in the field as verification Modis Aqua satellite image data. Secondary data, wind direction and speed and direction data and surface current speed average monthly from December 2013 to September 2014 were obtained from the Bureau of Meteorology, Climatology and Geophysics Agency Maritime Meteorology Station Semarang. The data are processed with Aqua Modis. It is known that the distribution of sea surface temperatures in Pantai Utara Semarang achieve maximum value degrees in East season is 32,3 C. The distribution of sea surface temperatures in the waters of the North Coast Semarang reaches its minimum value when the season degrees West, which was 24,6 C. Keywords : Sea Surface Temperature, Aqua Modis, Wind, Sea Surface Currents 1. Pendahuluan Wilayah Indonesia merupakan daerah yang berada di wilayah tropis dan dilintasi garis khatulistiwa. Gerak semu matahari, yang melintasi khatulistiwa menyebabkan Indonesia mengalami dua musim yang berbeda yaitu Musim Barat dan Musim Timur. Musim Barat terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Sedangkan Musim Timur terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Angin yang bertiup di Indonesia dipengaruhi oleh musim sehingga sistem angin ini disebut angin Musim atau angin Muson (Hutabarat, 2006).Perairan Utara Jawa memiliki fenomena alam yang kompleks. Perairan Utara Jawa

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 167 merupakan perairan yang dipengaruhi oleh sistem angin muson. Sistem angin Muson berpengaruh terhadap fluktuasi karakteristik perairan seperti angin, arus, serta sebaran suhu ( Durand dan Petit, 1995). McPhaden dan Hayes (1991) menyatakan bahwa pergerakan angin akan mempengaruhi karakteristik massa air di laut, salah satunya adalah terjadinya perubahan arah arus permukaan. Pergerakan angin yang kencang juga dapat mempengaruhi terjadinya percampuran massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi homogen. Variabilitas suhu permukaan laut berkaitan dengan pergerakan arus permukaan yang dibangkitkan oleh angin yang bertiup di atas permukaan laut. Perairan Pantai Utara Semarang merupakan bagian dari Laut Jawa. Dengan demikian kondisi hidro oseanografi perairan Pantai Utara Semarang memiliki keterkaitan dengan fenomena dinamika hidro oseanografi dan interaksi atmosfer yang terjadi di Laut Jawa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabilitas suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang dengan menggunakan bantuan citra satelit Aqua Modis. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi informasi mengenai suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang. 2. Materi dan Metode Penelitian dilaksanakan di Pantai Utara Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa nilai suhu permukaan laut yang diukur secara in-situ sebagai verifikasi data citra. Sedangkan data sekunder berupa data arah dan kecepatan angin, arus permukaan serta citra Aqua Modis level III bulanan Desember 2013 sampai dengan September 2014. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk menghitung nilai error antara data suhu permukaan laut yang diperoleh dari citra satelit Aqua Modis dengan data suhu permukaan yang diukur di lapangan. Kemudian ditentukan apakah nilai error dari hasil verifikasi tersebut masih dalam batas toleransi kelayakan data dari citra. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil pengamatan suhu permukaan laut secara in-situ yang diambil di lapangan memiliki nilai kisaran suhu permukaan laut dari 26,6 o C sampai 28,4 o C dengan nilai rata rata 27,99 o C dan ±0,48 ( Tabel 1). Hasil analisis dari data citra memiliki kisaran nilai suhu permukaan laut 26,9 o C sampai 28.63 o C dan nilai rata - rata 28,24 o C dan nilai deviasi ±0,44 (Tabel 1). Tabel 1. Tabel Perbandingan Data Lapangan Pengukuran Suhu Permukaan Laut di Pantai Utara Semarang dengan Suhu Permukaan Laut Citra Aqua Modis No Koordinat Suhu In-situ Lintang Bujur 1 2 3 Rata-Rata SPL Nilai Citra SPL error (%) 1-6.92 110.42 28.1 28 27.9 28.0 28.25 0.89 2-6.92 110.38 28.3 28.2 28 28.2 28.36 0.69 3-6.92 110.33 28.5 28.5 28.2 28.4 28.63 0.81 4-6.87 110.46 26.7 26.6 26.5 26.6 26.95 1.32 5-6.87 110.42 28 27.9 27.9 27.9 28.27 1.21 6-6.87 110.38 28.1 28 28 28.0 28.34 1.09 7-6.87 110.33 28.4 28.2 28 28.2 28.47 0.96 8-6.83 110.46 28.3 28.1 27.9 28.1 28.23 0.46 9-6.83 110.42 28.2 28 28 28.1 28.35 1.01 10-6.83 110.38 28.3 28.1 28.2 28.2 28.41 0.74 11-6.83 110.33 28.3 28.2 28.2 28.2 28.39 0.55 Jumlah 9.73 MRE 0.88 Berdasarkan analisis diatas menunjukkan sebaran suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang menunjukkan pada Musim Barat (diasumsikan bulan Februari 2014) kisaran suhu 24,69 o C 26,94 o C dengan angin dominan berhembus dari Barat Laut menuju Tenggara dengan kecepatan 3,6 m/s 8,8 m/s. Arus permukaan dominan bergerak menuju arah Timur dengan kisaran kecepatan arus permukaan 0,14 m/s (Gambar 1).

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 168 Gambar 1. Pergerakan Angin dan Arus Permukaan dengan Suhu Permukaan Laut Pada Musim Barat Di Pantai Utara Semarang Peralihan I (diasumsikan bulan April 2014) kisaran suhu 27,54 o C 30,41 o C dengan angin dominan berhembus dari Barat Daya menuju Timur Laut dengan kecepatan 0,5 m/s 2,1 m/s. Arus permukaan dominan bergerak menuju arah Timur dengan kisaran kecepatan arus permukaan 0,10 m/s (Gambar 2). Gambar 2. Pergerakan Angin dan Arus Permukaan dengan Suhu Permukaan Laut Pada Musim Peralihan I Di Pantai Utara Semarang Timur (diasumsikan bulan Juni 2014) kisaran suhu 28,77 o C 29,93 o C dengan angin dominan berhembus dari Timur menuju Barat dengan kecepatan 2,1 m/s 5,7 m/s. Arus permukaan dominan bergerak menuju arah Baratdengan kisaran kecepatan arus permukaan 0,14 m/s (Gambar 3).

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 169 Gambar 3. Pergerakan Angin dan Arus Permukaan dengan Suhu Permukaan Laut Pada Musim Timur Di Pantai Utara Semarang Peralihan II (diasumsikan bulan September 2014) kisaran suhu 27,31 o C 29,00 o C dengan angin dominan berhembus dari arah Tenggara menuju Barat dengan kecepatan 0,5 m/s 5,7 m/s. Arus permukaan dominan bergerak menuju arah Barat dengan kisaran kecepatan arus permukaan 0,16 m/s (Gambar 4). Gambar 4. Pergerakan Angin dan Arus Permukaan dengan Suhu Permukaan Laut Pada Musim Peralihan II Di Pantai Utara Semarang Berdasarkan hasil pengamatan suhu permukaan laut di lapangan menunjukkan hasil lebih kecil (26,6 o C - 28,4 o C; rata rata 27,99 o C ±0,48) daripada suhu permukaan laut hasil pengolahan citra satelit Aqua Modis (26,9 o C - 28,63 o C ; rata - rata 28,24 o C ±0,44). Perbedaan yang terjadi antara suhu permukaan laut hasil penguruan lapangan dengan hasil transformasi nilai spektral citra salit Aqua Modis tidak terlalu besar. Hal ini disebakan oleh pengukuran lapangan dilakukan pada kondisi musim yang sama dengan waktu perekaman citra satelit Aqua Modis. Faktor lain yang dapat menjadi penyebab adalah nilai suhu permukaan laut dari citra satelit dalam verifikasi memiliki nilai rerata kisaran temperatur 2,3 o C. Perbedaan tersebut juga terjadi karena transformasi yang dilakukan dari data citra menggunakan model sebaran spasial. Perbedaan nilai suhu permukaan laut in-situ dengan nilai suhu permukaan laut hasil perekaman cira satelit lebih kecil dari 1 o C, perbedaan ini umumnya disebabkan oleh kondisi atmosfer, intensitas cahaya matahari pada saat pengambilan data suhu permukaan laut in-situ dan perekaman citra satelit berebeda (Gaol, 2003). Menurut Lillesand dan Kiefer (1997) nilai error pada hasil perekaman citra disebabkan perbedaan waktu pengambilan data langsung di lapangan dengan waktu perekaman citra satelit yang mengakibatkan adanya perbedaan nilai suhu permukaan laut.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 170 Pergerakan angin yang bertiup di atas perairan Pantai Utara Semarang seiring bergantinya musim. Menurut Martono (2008) pola musim yang terjadi di Indonesia ada empat, yaitu musim Barat (Desember Februari), musim Peralihan I (Maret Mei), musim Timur (Juni Agustus), dan musim Peralihan II (September November). Pantai Utara Semarang dipengaruhi oleh perubahan angin monsun, terutama pada lapisan permukaan. Pada waktu monsun timur yang terjadi dari Bulan Juni hingga Bulan Agustus, massa air di Pantai Utara Semarang mengalami pergerakan sebagaimana massa air dari Laut Banda didorong ke arah Laut Fiores. Massa air tersebut kemudian bergerak ke Laut Jawa dan Selat Makassar didorong oleh angin yang datang dari barat menyeberangi Laut Flores menuju Laut Banda. Hal ini sebagaimana hasil analisis Tomosada (1989) yang menyatakan bahwa pada Musim Barat (Oktober hingga Maret) arus permukaan laut mengalir ke arah lau Jawa.Pantai Utara Semarang didominasi oleh pengaruh angin dan sebaran suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang pada musim Peralihan I mulai meningkat. Menurut serta Durand dan Petit (1995) menyatakan pada musim timur (April hingga September) arus permukaan laut mengalir menuju Lautan Hindia 4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan kepada hasil penelitian diperoleh kesimpulan suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarang pada Musim Barat menunjukkan variabilitas suhu permukaan laut diantara 24,6 O C - 26,9 O C, dengan tingkat kesalahan relatif berdasarkan citra Aqua MODIS.sebesar 0,88%. Pergerakan angin pada Musim Peralihan II membawa arus permukaan laut dominan ke arah Barat, dan mempengaruhi persebaran suhu permukaan laut di Pantai Utara Semarangperubahan angin monsun menunjukkan bahwa Pantai Utara Semarang dipengaruhi oleh perubahan angin pada waktu monsun timur yang terjadi dari Bulan Juni hingga Bulan Agustus, dan berpengaruh suhu permukaan laut. Diharapkan penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan menambahkan aspek yang diukur, seperti suhu permukaan laut secara vertikal. Daftar Pustaka Durand, J.R. dan D. Petit. 1995. Biology, Dynamics, Exploitation of The Small Pelagic Fishes in The Java Sea: The Java Sea Environment, 20 33 pp Gaol J. L 2003. Kajian Karakter Oseanografi Samudera Hindia Bagian Timur dengan Menggunakan Multi Sensor Citra Satelit dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus). Disertasi. Bogor: IPB, 231 hlm. Hutabarat, S. dan Evans, S. M. 2006. Pengantar Oseanografi. UI Press. Jakarta, 159 hlm. Lillesand, T. M. and Kiefer, R. W. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Gajah Mada University Press. Yogyakarta, 763 hlm (diterjemahkan oleh Dulbahri). Martono., H., Rudy K., Syarief., S Priyanto dan D Nugraha. 2008. Studi Variabilitas Lapisan Atas Permukaan Samudra Hindia Berbasis Model Laut, Jurnal Sains dan Teknologi Dirgantara LAPAN, Vol. 7, 2:146-163 McPhaden, and S. P. Hayes, 1991. On The Variability of Winds, Sea Surface Temperature, and Surface Layer Heat Content in The Western Equatorial Pasific. Journal. Geosphysics. Research. 96: 3331 3342 Tomosada, A., 1989. Application of Remote Sensing Technology to Marine Resources. J. Appl. Meteorology. TRFRL and LAPAN, 27:132-137.