PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PER 31 DESEMBER 2013 DAN (Audited)

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

LAPORAN KEUANGAN 2014

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011

Transkripsi:

ASET 1. NERACA KOMPARATIF ASET LANCAR Uraian NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 Audited Ref. (dalam Rupiah) 2014 2013 (Audited) (Audited) Kas di Kas Daerah 1.a.1.1 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 Kas di Bendahara Pengeluaran 1.a.1.2 0,00 0,00 Kas di Bendahara Penerimaan 1.a.1.3 1.121.859.660,00 19.426.880,80 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 Piutang Dana Bagi Hasil 1.a.1.4 8.953.589.503,00 9.154.115.796,00 Piutang Pajak 1.a.1.5 8.512.776.127,00 492.140.777,01 Penyisihan Piutang Pajak (231.225.904,83) (15.771.337,82) Piutang Retribusi 1.a.1.6 9.426.055.149,00 10.380.960.790,32 Penyisihan Piutang Retribusi (2.535.508.370,90) (1.756.613.577,08) Piutang Lain-lain PAD 1.a.1.7 0,00 69.050.000,00 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD 0,00 (6.905.000,00) Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 1.a.1.8 600.320.000,00 250.000.000,00 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat 0,00 0,00 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 1.a.1.9 20.966.420,00 24.526.420,00 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (20.966.420,00) (22.796.420,00) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 1.a.1.10 5.000.000,00 582.430.522,08 Penyisihan Bagian Lancar Tagihan TGR (5.000.000,00) (575.179.493,58) Piutang Lainnya 1.a.1.11 472.643.112,33 453.959.379,00 Penyisihan Piutang Lainnya (430.356.618,99) (376.759.023,66) Belanja Dibayar Dimuka 1.a.1.12 869.244.469,41 823.341.000,00 Persediaan 1.a.1.13 23.173.306.908,00 11.117.779.942,00 Jumlah Aset Lancar 252.153.415.785,95 141.359.532.830,13 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 1.a.2.1.1 0,00 0,00 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 1.a.2.1.2 0,00 350.320.000,00 Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 1.a.2.1.3 0,00 0,00 Investasi dalam Surat Utang Negara 1.a.2.1.4 0,00 0,00 Investasi Non Permanen Lainnya 1.a.2.1.5 14.058.675.000,00 14.058.675.000,00 Penyisihan Investasi Non Permanen Lainnya Tak Tertagih 1.a.2.1.6 (5.929.836.665,65) (6.631.129.917,84) Jumlah Investasi Non Permanen 8.128.838.334,35 7.777.865.082,16 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 1.a.2.2.1 94.817.391.412,76 97.970.906.334,75 Investasi Permanen Lainnya 1.a.2.2.2 0,00 0,00 Jumlah Investasi Permanen 94.817.391.412,76 97.970.906.334,75 Jumlah Investasi Jangka Panjang 102.946.229.747,11 105.748.771.416,91

Uraian Ref. 2014 2013 (Audited) (Audited) ASET TETAP Tanah 1.a.3.1 340.875.672.825,00 336.171.146.345,00 Peralatan dan Mesin 1.a.3.2 335.758.853.504,03 398.163.034.305,85 Gedung dan Bangunan 1.a.3.3 919.590.685.177,34 888.127.940.013,05 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.a.3.4 985.598.539.587,05 1.007.230.398.039,31 Aset Tetap Lainnya 1.a.3.5 29.398.228.334,53 26.663.452.238,90 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1.a.3.6 123.560.000,00 4.429.265.850,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 1.a.3.7 0,00 0,00 Jumlah Aset Tetap 2.611.345.539.427,95 2.660.785.236.792,11 DANA CADANGAN Dana Cadangan 1.a.4 0,00 0,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran 1.a.5.1 0,00 0,00 Tuntutan Perbendaharaan 1.a.5.2 0,00 0,00 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 1.a.5.3 623.113.990,05 0,00 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 1.a.5.4 0,00 0,00 Aset Tak Berwujud 1.a.5.5 0,00 0,00 Aset Lain-Lain 1.a.5.6 1.180.584.944.288,94 780.002.920.261,00 Jumlah Aset Lainnya 1.181.208.058.278,99 780.002.920.261,00 JUMLAH ASET 4.147.653.243.240,00 3.687.896.461.300,15 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1.b.1.1 0,00 0,00 Utang Kepada Pihak Ketiga 51.650.000,00 Utang Bunga 1.b.1.2 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 1.b.1.3 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah 1.b.1.4 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Non Bank 1.b.1.5 1.b.1.6 0,00 0,00 0,00 0,00 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi 1.b.1.7 0,00 0,00 Utang Jangka Pendek Lainnya 1.b.1.8 374.313.441,07 48.333.333,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 425.963.441,07 48.333.333,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 1.b.2.1 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 1.b.2.2 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 1.b.2.3 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Non Bank 1.b.2.4 0,00 0,00 Utang Dalam Negeri Obligasi 1.b.2.5 0,00 0,00 Utang Jangka Panjang Lainnya 1.b.2.6 0,00 33.930.556,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 33.930.556,00 JUMLAH KEWAJIBAN 425.963.441,07 82.263.889,00

EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Uraian Ref. 2014 2013 (Audited) (Audited) Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) 1.c.1.1 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 Pendapatan yang Ditangguhkan 1.c.1.2 1.121.859.660,00 19.426.880,80 Cadangan Piutang 1.c.1.3 24.768.292.996,61 18.653.158.832,27 Cadangan Biaya Dibayar Dimuka 1.c.1.4 869.244.469,41 823.341.000,00 Cadangan Persediaan 1.c.1.5 23.173.306.908,00 11.117.779.942,00 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 1.c.1.6 (425.963.441,07) (48.333.333,00) Jumlah Ekuitas Dana Lancar 251.727.452.344,88 141.311.199.497,13 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 1.c.2.1 102.946.229.747,11 105.748.771.416,91 Diinvestasikan daiam Aset Tetap 1.c.2.2 2.611.345.539.427,95 2.660.785.236.792,11 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1.c.2.3 1.181.208.058.278,99 780.002.920.261,00 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 1.c.2.4 0,00 (33.930.556,00) Jumlah Ekuitas Dana Investasi 3.895.499.827.454,05 3.546.502.997.914,02 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan Dalam Ekuitas Dana Cadangan 1.c.3.1 0,00 0,00 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA 4.147.227.279.798,93 3.687.814.197.411,15 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 4.147.653.243.240,00 3.687.896.461.300,15 Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN URAIAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2013 Ref. (dalam Rupiah) ANGGARAN REALISASI REALISASI % 2014 2014 2013 PENDAPATAN DAERAH 2.a. 1.328.277.075.325,00 1.364.735.643.011,87 102,74 1.102.952.871.615,30 Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah 2.a.1.1 11.962.500.000,00 14.548.343.521,85 121,62 8.428.671.411,74 Hasil Retribusi Daerah 2.a.1.2 59.796.387.972,00 68.925.957.552,00 115,27 37.372.312.244,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.a.1.3 2.a.1.4 15.530.800.000,00 5.891.497.578,35 37,93 6.757.511.289,52 29.430.615.000,00 33.673.304.570,67 114,42 13.856.881.726,04 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 116.720.302.972,00 123.039.103.222,87 105,41 66.415.376.671,30 Pendapatan Transfer 2.a.2 1.083.458.160.968,00 1.113.203.231.798,00 102,75 1.004.363.336.437,00 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2.a.2.1.1 35.615.115.317,00 39.166.270.447,00 109,97 55.975.997.436,00 Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak 2.a.2.1.2 40.269.477.299,00 35.849.638.796,00 89,02 27.674.528.981,00 Pendapatan Dana Alokasi Umum 2.a.2.1.3 753.954.218.000,00 753.954.218.000,00 100,00 683.242.704.000,00 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 2.a.2.1.4 91.197.080.000,00 91.197.080.000,00 100,00 105.384.510.000,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 921.035.890.616,00 920.167.207.243,00 99,91 872.277.740.417,00 Transfer Pemerintah Pusat-lainnya Dana Penyesuaian 2.a.2.2.1 125.764.629.000,00 125.764.629.000,00 100,00 101.595.223.000,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 125.764.629.000,00 125.764.629.000,00 100,00 101.595.223.000,00 Transfer Pemerintah Provinsi 2.a.2.3 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2.a.2.3.1 36.610.009.773,00 67.214.625.151,00 183,60 30.406.403.681,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2.a.2.3.2 47.631.579,00 56.770.404,00 119,19 83.969.339,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi 36.657.641.352,00 67.271.395.555,00 183,51 30.490.373.020,00 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.a.3 Pendapatan Hibah 2.a.3.1 608.594.385,00 1.003.290.991,00 164,85 472.252.507,00 Pendapatan lainnya 2.a.3.2 127.490.017.000,00 127.490.017.000,00 100,00 31.701.906.000 Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 128.098.611.385,00 128.493.307.991,00 100,31 32.174.158.507,00 JUMLAH PENDAPATAN 1.328.277.075.325,00 1.364.735.643.011,87 102,74 1.102.952.871.615,30 BELANJA DAERAH 2.b 1.434.022.901.500,06 1.273.260.757.435,00 88,79 1.085.328.587.395,12 Belanja Operasi Belanja Pegawai 2.b.1.1 652.329.593.502,06 574.828.002.694,00 88,12 573.933.449.251,62 Belanja Barang dan Jasa 2.b.1.2 239.527.824.102,00 201.925.219.215,00 84,30 119.928.418.724,50

URAIAN Ref. ANGGARAN REALISASI REALISASI % 2014 2014 2013 Belanja Bunga 2.b.1.3 0,00 0,00 0,00 0,00 Belanja Hibah 2.b.1.4 79.466.001.699,00 73.783.150.567,00 92,85 71.645.379.962,50 Belanja Bantuan Sosial 2.b.1.5 33.753.662.800,00 32.319.725.400,00 95,75 27.805.798.990,00 Belanja Bantuan Keuangan 2.b.1.6 1.264.560.605,00 738.503.721,00 58,40 35.820.815.341,00 Jumlah Belanja Operasi 1.006.341.642.708,06 883.594.601.597,00 87,80 829.133.862.269,62 Belanja Modal 2.b.2 Tanah 2.b.2.1 24.414.588.400,00 4.818.854.180,00 19,74 5.950.373.630,00 Peralatan dan Mesin 2.b.2.2 50.364.364.180,00 46.317.332.232,00 91,96 36.176.395.166,00 Gedung dan Bangunan 2.b.2.3 61.392.135.847,00 57.782.735.957,00 94,12 88.648.295.212,50 Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.b.2.4 250.148.879.365,00 244.776.187.999,00 97,85 124.316.002.117,00 Aset Tetap Lainnya 2.b.2.5 362.375.000,00 361.611.000,00 99,79 281.854.000,00 Jumlah Belanja Modal 386.682.342.792,00 354.056.721.368,00 91,56 255.372.920.125,50 Belanja Tidak Terduga 2.b.3 Belanja Tidak Terduga 2.684.216.000,00 613.955.000,00 22,87 821.805.000,00 Jumlah Belanja Tak Terduga 2.684.216.000,00 613.955.000,00 22,87 821.805.000,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 2.b.4 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 - Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00 - Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 38.314.700.000,00 34.995.479.470,00 91,34 Jumlah Transfer/Bagi Hasil Ke Desa 38.314.700.000,00 34.995.479.470,00 91,34 0,00 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 1.434.022.901.500,06 1.273.260.757.435,00 88,79 1.085.328.587.395,12 JUMLAH SURPLUS/(DEFISIT) (105.745.826.175,06) 91.474.885.576,87 (86,50) 17.624.284.220,18 PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan (SILPA) 2.c.1 110.745.826.175,06 110.745.826.175,06 100,00 92.121.541.954,88 Pencairan Dana Cadangan 2.c.1 0,00 0,00 0,00 1.000.000.000,00 Penerimaan Kembali Pemberian Penyertaan Modal 2.c.1 0,00 0,00 0,00 - Jumlah Penerimaan Daerah 110.745.826.175,06 110.745.826.175,06 100,00 93.121.541.954,88 Pengeluaran Daerah Pembentukan Dana Cadangan 2.c.2 - - - Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 2.c.2 5.000.000.000,00 - - Pembayaran Pokok Utang 2.c.2 - - - Jumlah Pengeluaran Daerah 5.000.000.000,00 - - PEMBIAYAAN NETTO 105.745.826.175,06 110.745.826.175,06 104,73 93.121.541.954,88 Sisa Lebih Pembiayaan 0,00 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 (SILPA) Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

3. LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2013 (dalam Rupiah) Uraian Ref. 2014 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Kas Masuk 3.a.1 Hasil Pajak Daerah 3.a.1.1 14.548.343.521,85 8.428.671.411,74 Hasil Retribusi Daerah 3.a.1.2 68.925.957.552,00 37.372.312.244,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3.a.1.3 5.891.497.578,35 6.757.511.289,52 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.a.1.4 33.563.303.270,67 13.490.143.586,04 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pem Pusat 3.a.1.5 39.166.270.447,00 55.975.997.436,00 Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak 3.a.1.6 35.849.638.796,00 27.674.528.981,00 Pendapatan Dana Alokasi Umum 3.a.1.7 753.954.218.000,00 683.242.704.000,00 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 3.a.1.8 91.197.080.000,00 105.384.510.000,00 Dana Penyesuaian 3.a.1.9 125.764.629.000,00 101.595.223.000,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi 3.a.1.10 67.214.625.151,00 30.490.373.020,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 3.a.1.11 56.770.404,00 0,00 Pendapatan Hibah 3.a.1.12 1.003.290.991,00 472.252.507,00 Pendapatan Lainnya 3.a.1.13 127.490.017.000,00 31.701.906.000,00 Jumlah Arus Kas Masuk 1.364.625.641.711,87 1.102.586.133.475,30 Arus Kas Keluar 3.a.2 Belanja Pegawai 3.a.2.1 574.828.002.694,00 573.933.449.251,62 Belanja Barang dan Jasa 3.a.2.2 201.925.219.215,00 119.928.418.724,50 Belanja Bunga 3.a.2.3 0,00 - Belanja Hibah 3.a.2.4 73.783.150.567,00 71.645.379.962,50 Belanja Bantuan Sosial 3.a.2.5 32.319.725.400,00 27.805.798.990,00 Belanja Bantuan Keuangan 3.a.2.6 738.503.721,00 35.820.815.341,00 Belanja Tidak Terduga 3.a.2.7 613.955.000,00 821.805.000,00 Transfer Bagi Hasil ke Desa 3.a.2.8 34.995.479.470,00 - Jumlah Arus Kas Keluar 3.a.2.9 919.204.036.067,00 829.955.667.269,62 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 445.421.605.644,87 272.630.466.205,68 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN Arus Kas Masuk Pendapatan Penjualan atas Tanah 3.b.1.1 0,00 - Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 3.b.1.2 52.860.000,00 286.604.140,00 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 3.b.1.3 0,00 - Pendapatan Penjualan atas Aset Lainnya 3.b.1.4 57.141.300,00 80.134.000,00 Jumlah Arus Kas Masuk 110.001.300,00 366.738.140,00 Arus Kas Keluar Belanja Tanah 3.b.2.1 4.818.854.180,00 5.950.373.630,00 Belanja Peralatan dan Mesin 3.b.2.2 46.317.332.232,00 36.176.395.166,00 Belanja Gedung dan Bangunan 3.b.2.3 57.782.735.957,00 88.648.295.212,50 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.b.2.4 244.776.187.999,00 124.316.002.117,00 3.b.1 3.b.2

Uraian Ref. 2014 2013 Belanja Aset Tetap Lainnya 3.b.2.5 361.611.000,00 281.854.000,00 Jumlah Arus Kas Keluar 354.056.721.368,00 255.372.920.125,50 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (353.946.720.068,00) (255.006.181.985,50) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Arus Kas Masuk Pencairan Dana Cadangan 3.c.1.1 0,00 1.000.000.000,00 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.c.1.2 0,00 - Penerimaan Kembali Penyertaan Modal 3.c.1.3 0,00 - Penerimaan Piutang Daerah 3.c.1.4 0,00 - Jumlah Arus Kas Masuk 0,00 1.000.000.000,00 Arus Kas Keluar Pembentukan Dana Cadangan 3.c.2.1 0,00 - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 3.c.2.2 0,00 - Pembayaran Pokok Utang 3.c.2.3 0,00 - Pemberian Pinjaman 3.c.2.4 0,00 - Jumlah Arus Kas Keluar 0,00 0,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 0,00 1.000.000.000,00 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Arus Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 104.341.152.724,32 84.574.610.065,25 Jumlah Arus Kas Masuk 104.341.152.724,32 84.574.610.065,25 Arus Kas Keluar 3.c.1 3.c.2 3.d.1 3.d.2 Pengeluaran Pehitungan Pihak Ketiga (PFK) 104.341.152.724,32 84.574.610.065,25 Jumlah Arus Kas Keluar 104.341.152.724,32 84.574.610.065,25 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non 0,00 0,00 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode 91.474.885.576,87 18.624.284.220,18 Saldo Awal Kas di BUD/Kas Daerah 110.745.826.175,06 92.623.685.422,85 Saldo Akhir Kas di BUD/Kas Daerah 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 Saldo Akhir di Bendahara Pengeluaran 0,00 - Saldo Akhir di Bendahara Penerimaan 1.121.859.660,00 19.426.880,80 Saldo Akhir di Rekening Penampungan Pajak 0,00 - Saldo Akhir Kas 203.342.571.411,93 110.765.253.055,86 Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. PENDAHULUAN Ruang lingkup pengelolaan keuangan daerah mencakup keseluruhan kegiatan yangmeliputiperencanaan,pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.pengelolaan keuangan daerah khususnya yang berkenaan dengan akuntansi dan pertanggungjawaban mengacu pada peraturan perundang-undangan yaitu antara lain UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Sampang menyusun Laporan Keuangannya sebagai upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan dimaksud, Pemerintah Kabupaten Sampang telah berupaya secara bertahap mengikuti ketentuan Standar Akuntansi Pemerintahan dan menyajikan secara jujur, wajar dan memadai informasi pelaksanaan anggaran, Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. 1) Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektifitas dan efisiensi pemerintah daerah, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a) Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran; b) Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kabupaten Sampang serta hasil-hasil yang telah dicapai; d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Kabupaten Sampang mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Sampang berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. 2) Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah, antara lain: a) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara; b) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; d) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; e) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; f) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; g) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; h) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011; j) Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sampang. k) Peraturan Bupati Sampang Nomor 26 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten Sampang. l) Peraturan Bupati Sampang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupten Sampang. m) Peraturan Bupati Sampang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Piutang Daerah. 3) SistematikaPenulisan Catatan Atas Laporan Keuangan a) Pendahuluan Dalam pendahuluan ini diuraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan. b) Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBDMenjelaskan tentang asumsi ekonomi makro, kebijakan keuangan dan indikator pencapaian target kinerja APBD.

c) Iktisar Pencapaian Kinerja Keuangan Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. d) Kebijakan Akuntansi Entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan. e) PenjelasanPos-pos Laporan Keuangan Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan, pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual. f) Penutup b. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 1) Ekonomi Makro Agenda Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Sampang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Hal ini terlihat dari beberapa indikator pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang. Pada Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,06% lebih rendah dibandingkan tahun 2013, dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,74% menjadi 5,68% (angka sementara), perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 bergerak naik dari angka 5,34%; 6,04%; 6,13% ;5,74% dan 5,68% (angka sementara 2014). Product Domistic Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator makro parameter prestasi ekonomi suatu daerah menunjukkan bahwa total nilai tambah yang ditunjukkan PDRB per Kapita Kabupaten Sampang atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan sejak tahun 2012 yaitu sebesar Rp.7.197.531,66dan terus naik hingga sebesar Rp.9.024.873,04pada tahun 2014 (angka sementara). Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan, menunjukkan nilai sebesar Rp.3.271.497,39pada tahun 2012 dan perlahan-lahan terus mengalami peningkatan hingga mencapai nilai Rp3.656.015,45 pada tahun 2014 (angka sementara). Sedangkan tingkat inflasi di Kabupaten Sampang pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 masih pada kisaran satu digit, pada tahun 2009 angka inflasi sebesar 5,52% kemudian menurun menjadi 3,24% pada tahun 2010,naik menjadi 6,13% pada tahun 2011, turun menjadi 5,05% pada tahun 2012, naik pada tahun 2013 menjadi 6,6% (angka sementara). Inflasi merupakan instrument yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit yaitu perbandingan antara PDRB ADHB dengan PDRB ADHK, tingkat inflasi di daerah dipengaruhi secara dominan oleh kebijakan dalam bidang moneter yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat, sedangkan pengendalian tingkat inflasi

yang dapat dilakukan daerah mencakup upaya-upaya melancarkan arus barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Rekapitulasi beberapa indikator utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang mulai Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 terlihat pada Tabel berikut: Tabel 1 Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang No. URAIAN 2010 2011 2012*) 2013**) 2014***) 1 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,34 % 6,04 % 6,12 % 5,74% 5,68% 2 PDRB per kapita (ADHB) 6.562.555 7.313.423 7.197.531 8.037.545 9.024.873 3 PDRB per kapita (ADHK) 3.335.096 3.501.921 3.271.497 3.459.425 3.656.015 4 Inflasi 3,24 % 6,13 % 5,05 % 6,6 % Sumber: BPS Kabupaten Sampang / Bappeda Kabupaten Sampang TA 2014 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara ***) Angka sangat sementara 2) Kebijakan Keuangan a) Pendapatan Kebijakan di bidang keuangan daerah meliputi dua aspek penting yakni kebijakan di bidang Penerimaan/Pendapatan Daerah (Revenue Policy) dan kebijakan di bidang Pembelanjaan Keuangan Daerah (Expenditure Policy). Kecuali kebijakan di bidang keuangan daerah tersebut mempunyai nilai yang sama penting, masing-masing juga harus dapat bersinergi. Idealnya expenditure policy merupakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping dapat meningkatkan penerimaan daerah. Sebaliknya revenue policy dapat mendukung berbagai kebijakan anggaran, terutama pada sisi pengeluaran. Secara umum, upaya yang perlu dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: (1) Memperluas basis penerimaan Tindakan yang dilakukan, antara lain, yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data obyek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. (2) Memperkuat proses pemungutan Upaya yang dilakukan, antara lain, yaitu mempercepat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan peningkatan SDM. (3) Meningkatkan pengawasan Hal ini dapat ditingkatkan, antara lain, dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah.

(4) Meningkatkan efisiensiadministrasi dan menekan biaya pemungutan Tindakan yang dilakukan oleh daerah, antara lain, yaitu memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan administrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. (5) Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah. b) Belanja Belanja Daerah digunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan dalam rangka memudahkan penilaian keuangan sesuai dengan pengelolaan keuangan daerah. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Prinsip prioritas yang diartikan adalah bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efesiensi dan efektivitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Belanja diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu kebijakan dalam pengalokasian belanja daerah, harus diprioritaskan terlebih dahulu anggaran untuk pembayaran belanja pegawai (gaji pegawai, tunjangan, uang representasi, tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) selama satu tahun anggaran pada tahun anggaran 2014 ini, serta memperhitungkan kewajiban daerah dalam belanja tidak langsung lainnya seperti belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota; belanja bantuan keuangan; belanja tidak terduga. Disamping itu juga harus diperhitungkan belanja langsung pokok yang perlu dan harus dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menunjang pelaksanaan tupoksi masing-masing seperti telepon, listrik, air dan lain-lain yang penggunaannya harus mempertimbangkan tingkat efesiensi dan efektivitas anggaran. Agenda prioritas pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2014 dijabarkan dalam delapan prioritas pembangunan.

Tujuh prioritas pembangunan tersebut diarahkan untuk : (1) Tata Kelola Pemerintahan yang baik; (2) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan; (3) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat; (4) Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran; (5) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pembangunan Infrasturktur; (6) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. (7) Pertumbuhan Ekonomi c) IndikatorPencapaian Target Kinerja APBD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Tahun 2014, dan Peraturan Bupati Sampang Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Sampang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Perubahan APBD TA 2014, Pendapatan Daerah ditargetkan sebesarrp1.328.277.075.325,00 dan terealisir sebesar Rp1.364.735.643.011,87atau sebesar 102,74% dengan rincian sebagai berikut: a) Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah ditargetkan sebesar Rp116.720.302.972,00danterealisir sebesar Rp123.039.103.222,87atau sebesar 105,41% ; b) Pendapatan Transfer yang bersumber dari Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan (Pendapatan bagi hasil Pajak/Bukan Pajak, DAU dan DAK), Transfer Pemerintah Pusat Lainya (Dana Penyesuaian), Transfer Pemerintah Provinsi (Pendapatan Bagi Hasil Pajak, Pendapatan Bagi Hasil Lainnya) ditargetkansebesar Rp1.083.458.160.968,00 dan terealisir sebesar Rp1.113.203.231.798,00atau sebesar102,75% ; c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yang bersumber dari Pendapatan Hibah, Bantuan Keuangan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat ditargetkan sebesar Rp128.098.611.385,00 terealisir sebesar Rp128.493.307.991,00atau sebesar 100,31%. Belanja Daerah dan Transfer ditargetkan sebesar Rp1.434.022.901.500,06 dan terealisir sebesar Rp1.273.260.757.435,00atau sebesar 88,79% dengan rincian sebagai berikut : a) Belanja Operasi yang terdiri dari belanja pegawai, barang dan jasa, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan belanja bantuan keuangan dianggarkan sebesar Rp1.006.341.642.708,06 terealisir Rp883.594.601.597,00atau sebesar 87,80%; b) Belanja Modal yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi jaringan dan aset tetap lainnya dianggarkan sebesar Rp386.682.342.792,00 terealisir Rp354.056.721.368,00 atau sebesar 91,56%; c) Belanja Tak Terduga yang dianggarkan sebesar Rp2.684.216.000,00 terealisirrp613.955.000,00 atau sebesar 22,87% ; d) Belanja transfer bagi hasil ke desa dianggarkan sebesar Rp38.314.700.000,00 terealisir Rp34.995.479.470,00 atau sebesar Rp91,34%.

Pembiayaan Netto ditargetkan sebesar Rp105.745.826.175,06terealisir sebesarrp110.745.826.175,06dengan rincian: a) Penerimaan Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp110.745.826.175,06 terealisir sebesarrp110.745.826.175,06atau sebesar 100% ; b) Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp 5.000.000.000,00 terealisir sebesarrp0,00 atau sebesar 0%. c) SILPATahun 2014 dianggarkan sebesar Rp0,00 dan terealisasi sebesar Rp202.220.711.751,93. c. IKHTISARREALISASI PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan belanja daerah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan belanja yang bersifat tetap (Fixed Expenditure) yakni belanja gaji dan non gaji yang harus dikeluarkan lebih dahulu dan belanja daerah yang sifatnya tidak tetap (Unfixed Expenditure). Belanja daerah yang sifatnya tidak tetap, utamanya dialokasikan untuk membiayai program-program pembangunan yang dipilih secara selektif berdasarkan beberapa kriteria terkait dengan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Program dan kegiatan dimaksud, tersebar pada seluruh satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan. Pada tabel berikut disajikan anggaran dan realisasi APBD tahun anggaran 2014menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi. Urusan Pemerintahan Daerah Tabel 2 dan APBD TA 2014Menurut Urusan Pemerintah Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp URUSAN WAJIB 76.705.166.000,00 87.432.435.462,00 1.083.148.813.883,46 971.260.183.746,00 Pendidikan 0,00 0,00 498.483.276.115,00 447.864.093.644,00 Dinas Pendidikan 0,00 0,00 498.483.276.115,00 447.864.093.644,00 Kesehatan 72.441.785.000,00 84.271.026.262,00 184.864.224.606,47 159.411.002.803,00 Dinas Kesehatan 47.441.785.000,00 43.750.852.000,00 126.204.784.277,00 108.331.929.805,00 Rumah Sakit Umum Daerah 25.000.000.000,00 40.520.174.262,00 58.659.440.329,47 51.079.072.998,00 Pekerjaan Umum 341.000.000,00 288.785.000,00 290.585.659.103,00 268.106.001.525,00 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang 341.000.000,00 288.785.000,00 157.996.634.185,00 143.477.979.804,00 0,00 0,00 51.155.911.050,00 48.043.993.238,00 0,00 0,00 81.433.113.868,00 76.584.028.483,00 Perencanaan Pembangunan 0,00 0,00 8.546.410.175,00 7.712.491.597,00 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0,00 0,00 8.546.410.175,00 7.712.491.597,00 Perhubungan 1.088.639.000,00 668.021.000,00 20.234.280.099,00 14.044.703.074,00 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 1.088.639.000,00 668.021.000,00 20.234.280.099,00 14.044.703.074,00 Lingkungan Hidup 134.042.000,00 119.953.000,00 15.888.930.475,00 15.238.563.354,00 Badan Lingkungan Hidup 134.042.000,00 119.953.000,00 15.888.930.475,00 15.238.563.354,00

Urusan Pemerintahan Daerah Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemberdayaan Perempuan danperlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp 237.400.000,00 0,00 3.942.119.185,00 3.660.903.654,00 237.400.000,00 0,00 3.942.119.185,00 3.660.903.654,00 0,00 0,00 11.817.032.951,59 11.009.027.043,00 0,00 0,00 11.817.032.951,59 11.009.027.043,00 Sosial 0,00 0,00 19.866.861.494,00 17.702.868.745,00 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 0,00 0,00 12.655.026.622,00 10.850.916.277,00 0,00 0,00 7.211.834.872,00 6.851.952.468,00 689.800.000,00 685.235.515,00 4.888.716.451,00 4.403.123.460,00 689.800.000,00 685.235.515,00 4.888.716.451,00 4.403.123.460,00 Penanaman Modal 1.540.000.000,00 1.208.775.685,00 2.056.242.413,00 2.007.765.564,00 Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal 1.540.000.000,00 1.208.775.685,00 2.056.242.413,00 2.007.765.564,00 Kebudayaan 232.500.000,00 190.639.000,00 11.649.709.089,00 11.184.636.404,00 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 232.500.000,00 190.639.000,00 11.649.709.089,00 11.184.636.404,00 0,00 0,00 10.325.351.726,00 8.915.002.879,00 0,00 0,00 4.365.231.723,00 3.623.154.788,00 0,00 0,00 5.960.120.003,00 5.291.848.091,00 1.251.571.909.325,00 1.277.303.207.550,00 350.874.087.617,00 302.000.573.689,00 PPKD 1.211.556.772.353,00 1.241.696.539.789,00 112.327.341.312,00 104.569.837.938,00 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah 0,00 0,00 8.580.041.500,00 7.816.384.227,00 0,00 0,00 560.632.338,00 557.421.050,00 Sekretariat Daerah 0,00 0,00 30.769.516.396,00 25.154.810.057,00 Sekretariat DPRD 0,00 0,00 15.198.259.749,00 14.195.916.161,00 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset 39.228.048.000,00 34.931.419.281,00 56.181.778.738,00 33.197.462.467,00 Inspektorat Kabupaten 0,00 0,00 4.545.612.365,00 3.946.535.020,00 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 0,00 8.913.673.008,00 7.533.599.283,00 Kecamatan Sampang 0,00 0,00 7.561.521.592,00 7.362.651.343,00 Kecamatan Omben 0,00 0,00 1.899.597.466,00 1.916.376.679,00 Kecamatan Camplong 0,00 0,00 1.989.133.567,00 1.956.922.767,00 Kecamatan Torjun 0,00 0,00 2.066.425.581,00 1.735.684.837,00 Kecamatan Pangarengan 0,00 0,00 1.458.116.188.,00 1.082.688.022,00 Kecamatan Jrengik 0,00 0,00 1.810.851.887,00 1.675.062.673,00 Kecamatan Sreseh 0,00 0,00 1.951.702.897,00 1.859.877.721,00 Kecamatan Kedungdung 0,00 0,00 2.150.900.796,00 2.090.167.053,00

Urusan Pemerintahan Daerah Pendapatan Jumlah Belanja Belanja Jumlah Belanja Rp Rp Rp Rp Kecamatan Robatal 0,00 0,00 1.403.512.003,00 1.196.699.665,00 Kecamatan Ketapang 0,00 0,00 2.395.502.113,00 2.219.130.285,00 Kecamatan Banyuates 0,00 0,00 1.864.191.791,00 1.803.958.163,00 Kecamatan Sokobanah 0,00 0,00 2.099.305.440,00 1.721.187.587,00 Kecamatan Karang Penang 0,00 0,00 1.458.370.159,00 1.241.032.969,00 Kecamatan Tambelangan 0,00 0,00 1.546.303.009,00 1.411.426.027,00 Sekretariat Dewan Pengurus Korpri 0,00 0,00 1.017.883.544,00 913.076.392,00 Ketahanan Pangan 28.600.000,00 28.700.000,00 7.394.779.430,00 7.264.981.029,00 BKP4 28.600.000,00 28.700.000,00 7.394.779.430,00 7.264.981.029,00 Pemberdayaan Desa Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 0,00 0,00 10.249.252.701,00 9.589.278.614,00 0,00 0,00 10.249.252.701,00 9.589.278.614,00 Perpustakaan 0,00 0,00 2.216.136.656,00 2.106.904.545,00 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0,00 0,00 2.216.136.656,00 2.106.904.545,00 URUSAN PILIHAN 758.488.972,00 646.548.480,00 61.263.745.391,00 55.881.501.115,00 Pertanian 16.500.000,00 10.000.000,00 22.478.724.148,00 20.576.512.523,00 Dinas Pertanian 16.500.000,00 10.000.000,00 22.478.724.148,00 20.576.512.523,00 Kehutanan 30.000.000,00 19.500.000,00 12.105.052.851,00 10.913.699.182,00 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 30.000.000,00 19.500.000,00 12.105.052.851,00 10.913.699.182,00 Kelautan dan Perikanan 698.488.972,00 603.548.480,00 15.366.831.792,00 14.379.854.638,00 Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan 698.488.972,00 603.548.480,00 15.366.831.792,00 14.379.854.638,00 Industri 13.500.000,00 13.500.000,00 11.313.136.600,00 10.011.434.772,00 Disperindagtam 13.500.000,00 13.500.000,00 11.313.136.600,00 10.011.434.772,00 JUMLAH 1.328.277.075.325,00 1.364.735.643.012,00 1.434.022.901.500,06 1.273.260.757.435,00 Hambatan dan kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan yang telah ditetapkan. - Dari sisi pendapatan, hambatan tidak tercapainya target disebabkan: Perhitungan target anggaran belum sepenuhnya didasarkan pada jumlah potensi riil/data yang valid Rendahnya kesadaran Wajib Pajak/Retribusi untuk memenuhi kewajiban pembayaran pajak/retribusi Beberapa fasilitas pelayanan yang disediakan Pemerintah Daerah belum memenuhi standart Sanksi belum secara tegas diberlakukan. - Dari sisi pengeluaran, tidak terserapnya anggaran disebabkan : Perencanaan kebutuhan tidak dihitung secara matang Pelaksanaan kegiatan fisik seringkali dilakukan di akhir tahun Masih terdapat beberapa kesalahan pos penganggaran, sehingga tidak bisa direalisasi.

d. KEBIJAKAN AKUNTANSI 1) Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas pelaporan adalah unit Pemerintah Kabupaten Sampang yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Sampang. Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang. 2) Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca. Basis kas untuk Laporan berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah. serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian/ kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah. 3) Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran pos-pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sampang menggunakan nilai perolehan historis, dengan uraian sebagai berikut : a) Pengukuran Pendapatan dan Belanja Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto dan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Belanja diukur dengan menggunakan nilai perolehan historis yaitu nilai kas yang dikeluarkan atau dibelanjakan dalam mata uang rupiah dan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah. b) Pengukuran Aset Pengukuran untuk beberapa jenis aset sebagai berikut: (1) Kas dicatat sebesar nilai nominal. (2) Investasi jangka pendek dicatat berdasarkan harga perolehan. (3) Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. (4) Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, biaya-biaya standar jika diproduksi sendiri, dan nilai wajar, jika diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. (5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut, dinilai dengan metode biaya untuk kepemilikan

kurang dari 20% dan dengan metode ekuitas untuk kepemilikan lebih dari 20%. (6) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika penilaian aset tetap menggunakan harga perolehan tidak memungkinkan maka nilai-nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya-biaya yang dikeluarkan (misalnya belanja pegawai dan barang dan jasa) untuk memperoleh aset tetap yang dibeli secara bersamaan, dibebankan secara proporsional sesuai dengan nilai masing-masing aset. (7) Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. c) Pengukuran Kewajiban dan Ekuitas Dana Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai yang tercatat/tercantum dalam transaksi yang bersangkutan. d) Dana Cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah penerimaan berupa transfer dari dana cadangan atau jumlah pengeluaran berupa transfer ke dana cadangan. 4) Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Sampang secara bertahap telah berupaya menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangannya, namun demikian masih terdapat beberapa hal yang belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah dituangkan dalam peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Kabupaten Sampang, dengan uraian sebagai berikut : a) Pencatatan yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu: (1) Pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam periode tahun anggaran berjalan menggunakan basis kas artinya pendapatan, belanja dan pembiayaan diakui pada saat kas diterima/dikeluarkan pada rekening kas umum daerah. (2) Pencatatan pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto. (3) Pengembalian/koreksi atas penerimaan pendapatan (pengembalian pendapatan) yang terjadi pada periode berkenaan dicatat sebagai pengurang pendapatan. (4) Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode berkenaan dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain. (5) Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan. (6) Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. (7) Piutang disajikan sebesar Nilai Bersih yang dapat direalisasikan (Nett Realizable Value). (8) Investasi permanen dinilai dengan metode biaya untuk kepemilikan kurang dari 20% dan dengan metode ekuitas untuk kepemilikan lebih dari 20%. b) Pencatatan yang belum mengikuti/menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu: (1) Terhadap aset tetap, belum dilakukan penyusutan karena kesulitan menentukan umur ekonomisnya.

(2) Nilai persediaan belum disajikan sebesar harga perolehan, karena biayabiaya lain yang dikeluarkan berkenaan dengan pembelian persediaan tersebut mempunyai kode rekening tersendiri, sehingga pada akhir tahun pada saat dilakukan inventarisasi fisik persediaan hanya dicatat berdasarkan harga beli. e. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 1) NERACA Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 A ASET 4.147.653.243.240,00 3.687.896.461.300,15 a.1 ASET LANCAR 252.153.415.785,95 141.359.532.830,13 a.1.1 Kas di Kas Daerah 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 Jumlah tersebut merupakan saldo kas Tahun 2014 dan 2013 yang terdiri dari: a.1.1.1 - Rekening KasUmum Daerah (RKUD) No. Rek. 0241000000 198.729.374.423,48 110.745.826.175,06 - Rekening Penampungan Pajak a.1.1.2 No. Rek. 0241279898 0,00 0,00 - Rekening Penampungan PBB Perkotaan dan Perdesaan No. 0,00 0,00 a.1.1.3 Rek. 0241284859 - Kas di Bendahara Dana Kapitasi a.1.1.4 JKN 3.491.337.328,45 0,00 Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dihitung dari: Saldo Awal 110.745.826.175,06 92.121.541.954,88 + Penerimaan Daerah 1.364.735.643.011,87 1.102.952.871.615,30 + Penerimaan Pembiayaan 0,00 1.000.000.000,00 + Penerimaan Pajak (PFK) 104.341.152.724,32 84.574.610.065,25 - Pengeluaran Belanja (1.273.260.757.435,00) (1.085.328.587.395,12) - Pengeluaran Pembiayaan 0,00 (0,00) - Pengeluaran Pajak (PFK) (104.341.152.724,32) (84.574.610.065,25) Saldo per 31 Desember 2014/2013 202.220.711.751,93 110.745.826.175,06 Diantara Kas di Kas Daerah tersebut, Rp3.491.337.328,45 diantaranya merupakan Kas di Rekening Bendahara Dana Kapitasi JKN di 21 Puskesmas, baik saldo kas di rekening penampungan dana kapitasi JKN maupun kas tunai dana kapitasi JKN pada Bendahara, per 31 Desember 2014 yang terdiri dari: - Puskesmas Banyuanyar 120.180.298,49 - Puskesmas Kamoning 196.837.689,24 - Puskesmas Kedungdung 190.883.697,10 - Puskesmas Robatal 201.500.647,28 - Puskesmas Banjar 308.134.220,81

- Puskesmas Pangarengan 66.849.527,26 - Puskesmas Torjun 173.457.681,28 - Puskesmas Jrengik 191.513.640,81 - Puskesmas Sreseh 90.443.982,61 - Puskesmas Camplong 145.070.861,61 - Puskesmas Tanjung 84.351.588,96 - Puskesmas Karangpenang 374.530.085,50 - Puskesmas Tambelangan 174.385.233,19 - Puskesmas Jrangoan 72.371.935,25 - Puskesmas Bringkoning 130.042.406,19 - Puskesmas Tamberu Barat 54.336.395,07 - Puskesmas Omben 280.122.321,91 - Puskesmas Banyuates 146.604.370,61 - Puskesmas Batulenger 51.014.445,12 - Puskesmas Ketapang 312.846.675,62 - Puskesma Bunten Barat 125.859.624,54 Jumlah Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN 3.491.337.328,45 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.3 Kas di Bendahara Penerimaan 1.121.859.660,00 19.426.880,80 Jumlah tersebut merupakan pendapatan dalam tahun 2014dan 2013 yang belum disetorkan ke Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan sampai dengan 31 Desember 2013dan 2014 pada SKPD: a.1.3.1 - Dinas Kelautan, Perikanan & Peternakan 0,00 83.892,06 Merupakan saldo akhir per 31 Desember 2013 pada rekening penampungan setoran sewa lahan PPI dari PT SSS di Bank Jatim dengan nomor rekening '0241276864'. Jumlah tersebut telah disetor ke kasda pada tahun 2014 a.1.3.2 - Dinas Kesehatan 0,00 188.093,71 Merupakan hak Pemerintah Kabupaten Sampang sampai dengan 31 Desember 2013 (jasa giro) yang ada di rekening penampungan dana Jamkesda a.n. Kepala Dinas Kesehatan di Bank Jatim dengan nomor rekening '0242555805'. Jumlah tersebut telah disetor ke kasda pada tahun 2014 a.1.3.3 - RSUD Kabupaten Sampang 1.112.882.160,00 19.154.895,03 Merupakan nilai kas yang masih ada di Bendahara Penerimaan RSUD per 31 Desember 2014 dan 2013, yang terdiri dari dua rekening yaitu rekening penampungan dana Askes/BPJS dan dana Jamkesda. Nilai Kas di Bendahara Penerimaan RSUD Sampang per 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :

a.1.3.3.1 - Kas di rekening penampungan dana Askes/BPJS (Jasa Giro) 1.111.071.368,00 450.776,00 dengan nomor rekening '0043212686' di BNI. a.1.3.3.2 - Kas di rekening penampungan 1.810.792,00 18.560.619,03 dana Jamkesda dengan nomor rekening '0241277178' di Bank Jatim a.1.3.3.3 - Kas di rekening penampungan 0,00 143.500,00 dana klaim pasien ABDA dengan nomor rekening 0241282660 a.1.3.4 - Dinas Koperasi dan UKM 8.977.500,00 0,00 Merupakan penerimaan bunga pinjaman dana bergulir (Investasi Non Permanen) yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan UKM yang diterima tanggal 31 Desember 2014 dan belum disetor ke Kas Daerah. Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.4 Piutang Dana Bagi Hasil 8.953.589.503,00 9.154.115.796,00 Merupakan saldo Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Provinsi yang merupakan hak Pemkab Sampang tetapi sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 belum diterima, terdiri dari: a.1.4.1 - Piutang Dana Bagi Hasil PKB 1.995.399.580,00 3.473.864.360,00 a.1.4.2 - Piutang Dana Bagi Hasil 1.878.696.172,00 2.534.980.348,00 BBNKB a.1.4.3 - Piutang Dana Bagi Hasil 5.057.427.081,00 3.057.505.461,00 PBBKB a.1.4.4 - Piutang Dana Bagi Hasil P-AP 22.066.670,00 76.177.544,00 a.1.4.5 - Piutang Dana Bagi Hasil P- 0,00 0,00 ABT a.1.4.6 - Piutang Dana Bagi Hasil SP III 0,00 11.588.083,00 Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 a.1.5 Piutang Pajak 8.281.550.222,17 476.369.439,19 Jumlah tersebut merupakan Pendapatan Pajak Tahun 2014 dan 2013 yang sudah menjadi hak Pemerintah Kabupaten sampang, tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masih belum diterima, setelah dikurangi penyisihan piutang, terdiri dari: a.1.5.1 - Piutang Pajak Penerangan Jalan 548.851.915,17 450.172.350,38 a.1.5.2 - Piutang Pajak Hotel 0,00 0,00 a.1.5.3 - Piutang Pajak Restoran 0,00 0,00 a.1.5.4 - Piutang Pajak Reklame 6.895.625,00 14.204.987,50 a.1.5.5 - Piutang Pajak Galian C 5.091.079,50 5.091.079,50 a.1.5.6 - Piutang Pajak Air Bawah Tanah 10.763.413,80 6.901.021,80 a.1.5.7 - Piutang PBB-P2 7.709.948.188,70 0,00