BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI BLITAR P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H"

Transkripsi

1 BHINNEKA TUNGGAL IKA BUPATI BLITAR LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL : 25 JULI 2014 T EN T A N G P E R TA N G G U N G JA W A BA N P E L A K S A N A A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N BE L A N JA D A E R A H TA H U N A N G G A R A N 2013 (1 JA N U A R I 2013 S /D 31 D E S E M B E R 2013)

2 DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii v vi 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN NERACA LAPORAN ARUS KAS PENDAHULUAN EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PROGRAM PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN PENUTUP 142 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 i

3 DAFTAR TABEL HALAMAN Tabel 1 Perkembangan PDRB Tahun Tabel 2 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha/Sektor di Kabupaten Blitar Tahun Tabel 3 Realisasi Anggaran Pendapatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran Tabel 4 Realisasi Anggaran Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran Tabel 5 Rincian Aset Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 6 Rincian Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 7 Rincian Saldo Kas Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 8 Rincian Saldo Kas di Kasda Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember 2013 Menurut Catatan Bank Tabel 9 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 10 Rincian Kas di BLUD per 31 Desember Tabel 11 Rincian Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana Kas Murni BLUD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Tahun Tabel 12 Rincian Saldo Piutang Retribusi Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 13 Rincian Saldo Piutang Lain-lain Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 14 Rincian Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran Kendaraan Bermotor per 31 Desember Tabel 15 Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah yang Mempunyai Penetapan Pengadilan Tabel 16 Rincian Piutang Penjualan Barang Milik Daerah Tabel 17 Rincian Piutang Dana Bagi Hasil Dari Provinsi per 31 Desember Tabel 18 Rincian Piutang Lain Biaya Dibayar di Muka per 31 Desember Tabel 19 Rincian Saldo Piutang Pinjaman per 31 Desember Tabel 20 Kondisi Piutang Pinjaman yang Dikelola oleh BPR HAS per 31 Desember Tabel 21 Rincian Piutang Retribusi Lainnya pada RSUD Ngudi Waluyo per 31 Desember Tabel 22 Rincian Piutang Ganti Rugi Kekayaan Daerah yang Masih Berupa Berita Acara Sidang Majelis TP-TGR, Informasi BPK dan APIP Tabel 23 Rincian Saldo Persediaan per 31 Desember Tabel 24 Saldo Investasi Jangka Panjang Pemerintah Kabupaten Blitar TA 2013 dan Tabel 25 Kondisi Investasi Dana Bergulir Yang Dikelola Oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar (Bank Pasar) per 31 Desember Tanel 26 Rincian Saldo Investasi Permanen per 31 Desember Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 ii

4 Tabel 27 Penyertaan Modal pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 28 Saldo Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Blitar per 31 Desember Tabel 29 Rincian Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2013 dan Tabel 30 Rincian Aset Lain-lain per 31 Desember Tabel 31 Daftar Aset Lain-lain berupa barang yang sudah diserahkan pada masyarakat Tabel 32 Daftar Perolehan Aset Tetap di Bawah Batasan Minimal Kapitalisasi Aset (Ekstra Komptabel) periode 1 Januari 2013 s/d 31 Desember Tabel 33 Rincian Utang Jangka Pendek per 31 Desember Tabel 34 Rincian Utang Jangka Pendek-Utang PFK per 31 Desember Tabel 35 Rincian Hutang PFK BUD Menurut Seksi Pengelolaan Kas Tabel 36 Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya RSUD Ngudi Waluyo per 31 Desember Tabel 37 Rincian Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember Tabel 38 Rincian Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember Tabel 38 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 40 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 41 Anggaran dan Realisasi Pajak Daerah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 42 Anggaran dan Realisasi Retribusi Daerah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 43 Rincian Realisasi Retribusi Daerah TA Tabel 44 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 45 Anggaran dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 46 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 47 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 48 Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak TA Tabel 49 Rincian Anggaran dan Realisasi DBH Buka Pajak (SDA) TA Tabel 50 Rincian Anggaran dan Realisasi DAU TA Tabel 51 Rincian Anggaran dan Realisasi DAK TA Tabel 52 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 53 Anggaran 2013 dan Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 54 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak TA Tabel 55 Rincian Anggaran dan Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Lainnya TA Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 iii

5 Tabel 56 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 57 Rincian Anggaran dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi TA Tabel 58 Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 59 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai TA Tabel 60 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA Tabel 61 Anggaran dan Realisasi Belanaj Hibah TA Tabel 62 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA Tabel 63 Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan TA Tabel 64 Realisasi Belanja Pegawai serta Belanja Barang dan Jasa yang Seharusnya Dibebankan Pada Belanja Modal TA Tabel 65 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 66 Realisasi Belanja Modal di bawah Batasan Minimal Kapitalisasi Aset Tabel 67 Anggaran dan Realisasi Transfer/Bagi Hasil TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 68 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 69 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 70 Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan TA 2013 dan Realisasi TA Tabel 71 Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran TA 2013 dan Tabel 72 Realisasi Arus Kas Tahun 2013 dan Tabel 73 Realisasi Arus Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2013 dan Tabel 74 Realisasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan Tahun 2013 dan Tabel 75 Realisasi Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Tahun 2013 dan Tabel 76 Realisasi Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Tahun 2013 dan Tabel 77 Posisi Kas Akhir Tahun Anggaran Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 iv

6 DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar 1 Struktur Perekonomian Kabupaten Blitar Tahun Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 v

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Retribusi Per 31 Desember 2012 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lain-lain Per 31 Desember 2012 Data Piutang Lain-lain TGR Anggota DPRD Kabupaten Blitar Sampai Dengan 31 Desember 2012 Lampiran 4 Rincian Persediaan Pemerintah Kabupaten Blitar Per 31 Desember 2012 Lampiran 5 Perhitungan Investasi Permanen-Metode Ekuitas PDAM Per 31 Desember 2012 Lampiran 6 Perhitungan Investasi Permanen-Metode Ekuitas PD Savitri Indah Per 31 Desember 2012 Lampiran 7 Perhitungan Investasi Permanen-Metode Ekuitas PT BPR HAS Per 31 Desember 2012 Lampiran 8 Rincian Mutasi Aset Tetap Tanah Tahun Anggaran 2013 Lampiran 9 Rincian Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2013 Lampiran 10 Rincian Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2013 Lampiran 11 Rincian Mutasi Aset Tetap Jalan Jaringan dan Irigasi Tahun Anggaran 2013 Lampiran 12 Rincian Mutasi Aset Tetap Aset Tetap Lainnya Tahun Anggaran 2013 Lampiran 13 Rincian Mutasi Aset Tetap Kontruksi Dalam Pengerjaan Tahun Anggaran 2013 Lampiran 14 Rincian Mutasi Aset Lainnya Tahun Anggaran 2013 Lampiran 15 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan setelah Anggaran Perubahan Sampai Dengan Desember 2013 dan 2012 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013 vi

8 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL: 25 JULI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah) NO URAIAN ANGGARAN 2013 REALISASI 2013 % REALISASI PENDAPATAN , ,37 101, ,42 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH (3 s.d 6) , ,37 113, ,42 3 Pendapatan Pajak Daerah , ,50 114, , Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER ( ) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan (9 s.d 12) , ,72 95, , , ,30 58, , , ,85 122, , , ,00 99, , , ,00 100, ,00 9 Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 98, ,00 10 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) , ,00 110, ,00 11 Dana Alokasi Umum , ,00 100, ,00 12 Dana Alokasi Khusus , ,00 100, ,00 13 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya (14) , ,00 100, ,00 14 Dana Penyesuaian , ,00 100, , Transfer Pemerintah Provinsi (16 +17) Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH (19+20) Pendapatan Dana Darurat , ,00 96, , , ,00 96, , , ,00 295, , , ,00 130, ,00 0,00 0,00 0,00 20 Pendapatan Lainnya , ,00 130, , BELANJA DAN TRANSFER ( ) BELANJA OPERASI (24 s.d 28) , ,00 95, , , ,00 94, ,47 24 Belanja Pegawai , ,00 94, ,78 25 Belanja Barang dan Jasa , ,00 94, ,37 26 Belanja Hibah , ,00 96, ,00 27 Belanja Bantuan Sosial , ,00 98, ,32 28 Belanja Bantuan Keuangan , ,00 99, ,00 29 BELANJA MODAL (30 s.d 34) , ,00 98, ,00 30 Belanja Tanah , ,00 26, ,00 31 Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 88, ,00 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

9 NO URAIAN ANGGARAN 2013 REALISASI 2013 % REALISASI Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,00 99, , , ,00 103, ,00 34 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 89, , BELANJA TAK TERDUGA (37) , ,00 25, ,00 37 Belanja Tak Terduga , ,00 25, , TRANSFER , ,00 98, ,00 40 Transfer Bagi Hasil Ke Kab/Kota/Desa (41 s.d 43) , ,00 98, ,00 41 Bagi Hasil Pajak , ,00 95,15 42 Bagi Hasil Retribusi , ,00 99, , Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 45 SURPLUS / (DEFISIT) (1-22) ( ,18) ( ,63) 23, , PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH (49 s.d 52) Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) , ,18 100, , , ,18 100, ,51 50 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 51 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah , , Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan PENGELUARAN DAERAH (54+55) Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah , , , ,00 50, , , ,00 100,00 0, ,00 0,00 0, ,28 56 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0, ,00 57 PEMBIAYAAN NETTO (48-53) , ,18 102, , SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) (45+57) 0, , ,18 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama ini BUPATI BLITAR HERRY NOEGROHO Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

10 NO 1 ASET 2 ASET LANCAR LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL: 25 JULI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR NERACA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah) URAIAN PER 31 DESEMBER 2013 PER 31 DESEMBER Kas di Kas Daerah , ,18 4 Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 5 Kas di Bendahara Penerimaan ,00 0,00 6 Kas di Badan Layanan Umum , ,00 7 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 8 Piutang Pajak Daerah ,00 0, Piutang Retribusi Daerah , , ,88 Penyisihan Piutang Tak Tertagih ( ,00) Piutang Lain-lain , , ,10 Penyisihan Piutang Tak Tertagih ( ,40) 11 Persediaan , ,25 12 Jumlah Aset Lancar ( 3 s.d 11) , , INVESTASI JANGKA PANJANG 15 Investasi Non Permanen 16 Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 17 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 18 Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 19 Investasi dalam Surat Utang Negara dan SBI 0,00 0,00 Investasi Nonpermanen Lainnya , , ,00 20 Penyisihan Dana Bergulir Tidak Tertagih ( ,00) 21 Jumlah Investasi Non Permanen (16 s.d 20) , , Investasi Permanen 24 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah , ,70 25 Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan 0,00 0,00 26 Penyertaan Modal Perusahaan Patungan 0,00 0,00 27 Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00 28 Jumlah Investasi Permanen (24 s.d 27) , ,70 29 Jumlah Investasi Jangka Panjang ( ) , , ASET TETAP 32 Tanah , ,76 33 Peralatan dan Mesin , ,70 34 Gedung dan Bangunan , ,92 35 Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,62 36 Aset Tetap Lainnya , ,00 37 Konstruksi dalam Pengerjaan , ,00 38 Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00 39 Jumlah Aset Tetap (32 s.d 38) , , DANA CADANGAN 42 Dana Cadangan ,00 0,00 43 Jumlah Dana Cadangan (42) ,00 0, ASET LAINNYA 46 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 47 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00 0,00 48 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0,00 0,00 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

11 PER PER NO URAIAN 31 DESEMBER DESEMBER Aset Tak Berwujud , ,64 50 Aset Lain-Lain , ,00 51 Jumlah Aset Lainnya (46 s.d 50) , ,64 52 JUMLAH ASET ( ) , , KEWAJIBAN 55 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 56 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 57 Utang Bunga 0,00 0,00 58 Utang Pajak 0,00 0,00 59 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 60 Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 61 Utang Jangka Pendek Lainnya , ,15 62 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (56 s.d 61) , , KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 65 Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 66 Utang Luar Negeri 0,00 0,00 67 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (65 s.d 66) 0,00 0,00 68 JUMLAH KEWAJIBAN ( ) , , EKUITAS DANA 71 EKUITAS DANA LANCAR 72 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) , ,18 73 Cadangan Piutang , ,98 74 Cadangan Persediaan , ,25 75 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek ( ,00) ( ,15) 76 Pendapatan yang Ditangguhkan ,31 0,00 77 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (72 s.d 76) , , EKUITAS DANA INVESTASI 80 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang , ,70 81 Diinvestasikan dalam Aset Tetap , ,00 82 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya , ,64 83 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 0,00 0,00 84 Jumlah Ekuitas Dana Investasi (80 s.d 83) , , EKUITAS DANA CADANGAN 87 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan ,00 0,00 88 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (87) ,00 0,00 89 JUMLAH EKUITAS DANA ( ) , , JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (68+89) , ,75 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama ini BUPATI BLITAR HERRY NOEGROHO Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

12 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL: 25 JULI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah) NO URAIAN Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak Daerah , ,46 4 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 5 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,78 6 Lain-lain PAD yang Sah , ,18 7 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak , ,00 8 Dana Alokasi Umum , ,00 9 Dana Alokasi Khusus , ,00 10 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 11 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus , ,00 12 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 13 Jumlah (3 s.d 12) , ,42 14 Arus Keluar Kas 15 Belanja Pegawai , ,78 16 Belanja Barang , ,37 17 Hibah , ,00 18 Bantuan Sosial , ,32 19 Belanja Tak Terduga , , Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah desa Bantuan Keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah desa , , , ,00 22 Jumlah (15 s.d 21) , ,47 23 Total Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (13-22) , , Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 26 Arus Masuk Kas 27 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat 0, ,00 28 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua , ,00 29 Penjualan Drum Bekas 0,00 0,00 30 Penjualan Bahan-bahan Bekas ,00 0,00 31 Penjualan Hasil Kehutanan 0, ,00 32 Penjualan Hasil Perkebunan , ,00 33 Penjualan Hasil Peternakan 0, ,00 34 Penjualan Hasil Perikanan 0,00 0,00 35 Jumlah (27 s.d 34) , ,00 36 Arus Keluar Kas 37 Belanja Tanah , ,00 38 Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 39 Belanja Gedung dan Bangunan , ,00 Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

13 NO URAIAN Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,00 41 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 42 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 43 Jumlah (37 s.d 42) , , Total Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (35-43) 46 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan 47 Arus Masuk Kas ( ,00) ( ,00) 48 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 49 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman , ,00 50 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,00 51 Jumlah (48 s.d 50) , ,00 52 Arus Keluar Kas 53 Pembentukan Dana Cadangan ,00 0,00 54 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 0, ,28 55 Pembayaran Pokok Utang 0, ,00 56 Jumlah (53 s.d 55) , ,28 57 Total Arus Kas Bersih dari Aktivitas (51-56) ( ,00) ( ,28) Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran 60 Arus Masuk Kas 61 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 62 Pendapatan yang Ditangguhkan 0,00 0,00 63 Pengembalian Belanja 0,00 0,00 64 Jumlah (61 s.d 63) , ,00 65 Arus Keluar Kas 66 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 67 Jumlah (66) , , Total Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (64-67) ( ,54) ,00 70 Kenaikan/Penurunan Kas ( ) ( ,83) ,67 71 Saldo Awal Kas , ,51 72 Saldo Akhir Kas , ,18 73 Saldo Akhir Kas di BUD , ,18 74 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 75 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan ,00 0,00 76 Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD , ,00 Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama ini BUPATI BLITAR HERRY NOEGROHO Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

14 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH NOMOR : 8 TAHUN 2014 TANGGAL: 25 JULI PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan,serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: 1. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan serta peraturan perundangundangan; 2. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai; 3. Menyediakan informasi mengenai upaya Pemerintah Daerah dalam mendanai seluruh kegiatan yang mencukupi kebutuhan kas; 4. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan retribusi; 5. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Pemerintah Daerah menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas Pemerintah Daerah Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

15 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhirdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 Nomor 3/E); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2013; 15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 36 Tahun 2012 tanggal 20 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar; 16. Peraturan Bupati Blitar Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penambahan Lampiran Peraturan Bupati Blitar Nomor 42 Tahun 2009 tentangkebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2010 Nomor 28/E) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor; Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

16 17. Peraturan Bupati Blitar Nomor 38 Tahun 2013 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; 18. Peraturan Bupati Blitar Nomor 41 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 38 Tahun 2013 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Unsur Laporan Keuangan Laporan Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2013 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola Pemerintah Kabupaten Blitar selama periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013, yang terdiri atas: Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Tahun 2013 mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan. Jumlah Aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp ,10yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp ,76, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp ,70, Aset Tetap sebesar Rp ,00, Dana Cadangan sebesar Rp ,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp ,64. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 sebesar Rp ,46 yang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp ,46, dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp0,00. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 sebesar Rp ,64yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp ,30, Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp ,34 dan Ekuitas Dana Cadangan sebesar Rp , Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran Tahun 2013 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja. Realisasi Pendapatan pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp ,37mencapai 101,61% dari anggarannya. Realisasi Belanja dan Transfer pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 95,33% dari anggarannya Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non keuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, kenaikan/penurunan bersih kas, dan saldo akhir kas daerah selama periode tertentu. Saldo awal kas per 1 Januari 2013 sebesar Rp ,18 selama periode Tahun 2013 terjadi penurunan kas sebesar Rp ,83 sehingga saldo akhir kas daerah per 31 Desember 2013 Rp , Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain mengenai dasar Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

17 penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi, kejadian penting lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari kas daerah Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum 1.3. Unsur Laporan Keuangan 1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Program Pencapaian Target Kinerja APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Program Pencapaian Target Kinerja APBD Bab III. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala Bab IV. Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Bab V. Penjelasan Laporan Keuangan 5.1. Rincian Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan Aset Kewajiban Ekuitas Pendapatan Belanja Pembiayaan Komponen-komponen Arus Kas Bab VI. Penutup 4.2. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Program Pencapaian Target Kinerja APBD Ekonomi Makro Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran-besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya dihitung dalam jangka waktu satu tahun). Dalam penghitungannya nilai Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

18 PDRB didasarkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (harga pada tahun tertentu) dengan tahun dasar Tahun PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2012 atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat pada tabel berikut. URAIAN Sumber : BPS Kabupaten Blitar Tabel 1. Perkembangan PDRB Tahun TAHUN (Trilyun Rupiah) PDRB ADHB 11,01 12,31 13,79 15,37 PDRB ADHK 5,39 5,72 6,08 6,47 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PDRB Kabupaten Blitar selalu mengalami peningkatan baik PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan. Hal ini menunjukkan total produksi barang dan jasa masyarakat Kabupaten Blitar meningkat terus pada empat tahun terakhir yaitu Tahun 2009 s.d Pada kurun waktu 4 tahun terakhir secara lamban Sektor Primer tergeser oleh Sektor Tersier. Pada Tahun 2012 ini Sektor Tersier yang dominan dalam menentukan nilai PDRB Kabupaten Blitar saat ini, sebagaimana terlihat pada distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha/sektor di Kabupaten Blitar Tahun , yaitu: Tabel 2. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha/Sektor di Kabupaten Blitar Tahun No Sektor Tahun Sektor Primer 49,47 47,90 46,94 46,20 1 Pertanian 47,11 45,54 44,40 43,74 2 Pertambangan dan Penggalian 2,36 2,36 2,54 2,46 Sektor Sekunder 5,18 5,34 5,29 5,22 3 Industri Pengolahan 2,58 2,55 2,44 2,40 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,41 0,40 0,40 0,39 5 Bangunan 2,19 2,38 2,45 2,43 Sektor Tersier 45,35 46,76 47,77 48,58 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 27,75 28,93 29,67 30,33 7 Angkutan dan Komunikasi 2,32 2,30 2,27 2,25 8 Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,36 4,43 4,53 4,52 9 Jasa jasa 10,92 11,09 11,30 11,48 PDRB Kabupaten Blitar 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Blitar Struktur perekonomian Kabupaten Blitar Tahun 2012 dominan bertumpu pada Sektor Tersier yang mencakup Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan & Telekomunikasi, Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa-jasa memiliki share sektoral sebesar 48,58 persen. Sektor ini lebih banyak didukung dengan share Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mencapai 30,33 persen. Sektor Jasa memberikan share sektoral sebesar 11,48 persen, Sektor Pengangkutan & Telekomunikasi 2,25 persen, dan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 4,52 persen. Sektor Primer secara lambat tergeser oleh Sektor Tersier, hal ini terbukti pada Tahun 2012 ini Sektor Tersier berhasil menggeser Sektor Primer. Sektor Primer yang terdiri dari Sektor Pertanian dan Pertambangan/Penggalian dalam menopang Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

19 perekonomian daerah Kabupaten Blitar mencapai 46,20 persen. Pada sektor ini tentu saja sektor pertanian memberikan peran yang dominan yaitu mencapai 43,74 persen. Sektor Sekunder yang terdiri dari Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air Bersih, dan Konstruksi memiliki share sebesar 5,22 persen terhadap perekonomian di Kabupaten Blitar. Sektor Bangunan memberikan share paling dominan dalam pembentukan Sektor Sekunder yang mencapai 2,43 persen, menyusul Sektor Industri Pengolahan sebesar 2,40 persen. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih memberikan share terkecil dalam pembentukan Sektor Sekunder yaitu sebesar 0,39 persen. Jika dilihat dari rata-rata peranan sektor dalam 4 tahun terakhir, Sektor Primer telah tergeser oleh Sektor Tersier, sehingga memegang dominasi perekonomian Kabupaten Blitar pada Tahun 2012 adalah Sektor Tersier yaitu sebesar 48,58 persen, kemudian diikuti oleh Sektor Primer dengan peranan yang juga besar sampai 46,20 persen, terakhir baru diikuti oleh sektor sekunder sebesar 5,22 persen. Secara umum keadaan ini mengindikasikan adanya pergeseran struktur perekonomian masyarakat Kabupaten Blitar dari kegiatan bercocok tanam dibidang pertanian ke sektor tersier dimana penerapan teknologi informasi mulai banyak digunakan. Hal ini bisa dilihat melalui gambar berikut ini. 55,00 50,00 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0, Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier Kebijakan Keuangan Gambar 1 Struktur Perekonomian Kabupaten Blitar Tahun Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar, mencakup aspek kebijakan di bidang pendapatan, kebijakan belanja, dan kebijakan pembiayaan Kebijakan Pendapatan Untuk Tahun 2013, kebijakan fiskal yang merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi makro, akan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan tetap mengupayakan stimulus fiskal dalam batas-batas yang dapat ditopang oleh sumber-sumber pembiayaan yang tersedia. Mengacu pada tantangan-tantangan tersebut, strategi kebijakan fiskal pada Tahun 2013 akan tetap difokuskan pada langkah-langkah antara lain : 1. Meningkatkan efisiensi pengelolaan Pendapatan Daerah; Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

20 2. Meningkatkan sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD serta mengadakan koordinasi untuk meningkatkan Dana Perimbangan; 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Kebijakan pokok di bidang pendapatan daerah dilakukan dengan memperbaiki kebijakan perpajakan di Tahun Kebijakan ini selain ditujukan untuk meningkatkan penerimaan daerah juga akan diarahkan untuk memberikan stimulus secara terbatas guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan kebijakan tersebut akan dilakukan langkah langkah berkaitan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retibusi daerah serta pengelolaan BUMD yang efisien dan efektif. Pemerintah Daerah melalui Tim Intensifikasi Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah berupaya semaksimal mungkin dalam peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2013 serta mempersiapkan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) mulai Januari Efektifitas perencanaan penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun. Oleh karena itu perencanaan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat, tepat dan hati-hati. Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu menciptakan suatu perangkat yang bukan hanya mampu menjamin seluruh pendapatan daerah dapat terkumpul dan diterima di kas daerah tetapi mampu merumuskan kebijakan anggaran pendapatan derah melalui proses perencanaan, penentuan besarnya alokasi anggaran yang nantinya akan dimanfaatkan untuk membiayai program kegiatan. Memperhatikan perubahan kondisi ekonomi makro regional dan nasional maka dengan memaksimalkan potensi yang ada pendapatan daerah kususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) disesuaikan dan dikoreksi baik dalam komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yang Dipisahkan serta Lain-lain Pendapatan Daerah yan sah. Di samping itu, pemerintah tetap akan mendorong upaya peningkatan sumber pendapatan dari dana perimbangan dan lain lain pendapatan daerah yang sah berdasarkan mekanisme dan aturan perundang-undangan yang berlaku melalui peningkatan koordinasi dan rekonsiliasi dengan pemerintah pusat dan propinsi. Secara garis besar, arah pengelolaan pendapatan daerah yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar dalam penyusunan dan pelaksanan APBD tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan Pendapatan Asli Daerah Secara umum Kebijakan Pendapatan Asli Daerah akan dilakukan dengan meningkatkan sumber-sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang diprediksi akan memberikan sumbangan yang berarti pada perolehan pendapatan. Peningkatan PAD dilaksanakan melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, pemberian intensif atau rasionalisasi pajak/retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketetapan dan kecepatan pelayanan sesuai dengan UU Nomor 28 tahun Kebijakan tersebut diantaranya sebagai berikut: Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

21 a. Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1) Intensifikasi Pajak/Retribusi Upaya intensifikasi pajak daerah dalam konteks self assessment pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengungkap wajib pajak yang tidak jujur dalam memenuhi kewajibannya, oleh sebab itu perlu dilakukan dilakukan upaya melalui: a) Pemeriksaan secara berkala terhadap wajib pajak; b) Penyederhanaan proses administrasi pemungutan dan penyempurnaan sitem pelayanan pembayaran pajak; c) Peningkatan pengawasan terhadap wajib pajak melalui pemanfaatan teknologi informasi (online system); d) Optimalisasi pelaksanaan landasan hukum perpajakan; e) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah; f) Penigkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pajak daerah dengan dukungan aktif masyarakat; g) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar unit satuan kerja terkait; h) Akurasi data base pajak daerah; i) Optimalisasi pencairan tunggakan dan penagihan pajak daerah; j) Memfasilitasi peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam melakukan percepatan balik nama atas kepemilikan perumahan, pertokoan dan perkantoran dalam rangka meningkatkan penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Sedangkan upaya intensisifikasi retribusi daerah dilakukan melalui: a) Pembangunan dan pengembangan sistem pendataan potensi dan pembayaran retribusi; b) Peningkatan koordinasi antar unit pemungut; c) Sosialisasi dan penyuluhan ketentuan retribusi daerah; d) Penyusunan standar administrasi pencatatan dan penerimaan retribusi daerah; e) Penyusunan Juklak / Juknis pelayanan dan Pembayaran Retribusi Daerah. 2) Ekstensifikasi Pajak/retribusi Upaya ekstensifikasi pajak/retribusi daerah dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan teknis dan pendekatan yuridis. a) Pendekatan Teknis Melalui pendekatan ini hasil yang diharapkan adalah terjadinya pertambahan jumlah wajib pajak, sehingga coverage ratio meningkat dan berdampak pada meningkatnya penerimaan pajak daerah. Cara yang ditempuh melalui pendekatan ini adalah melakukan pendataan dan penyisiran (canvassing) terhadap seluruh wajib pajak serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Retribusi pelayanan yang menyentuh langsung kepada masyarakat dan nilainya per tahun tidak signifikan perlu dipertimbangkan. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

22 b) Pendekatan Yuridis (1) Pajak Daerah Hasil yang diharapkan dari pendekatan ini adalah bertambahnya jenis pajak baru atau bertambahnya basis pajak yang akan dijadikan sebagai dasar pengenaan pajak. Cara yang ditempuh adalah dilakukan melalui mekanisme perubahan undang-undang Pajak Daerah dengan cara mengalihkan sebagian basis pajak pusat menjadi basis pajak daerah atau diciptakan jenis pajak daerah baru. (2) Retribusi daerah Upaya ekstensifikasi dibidang retribusi daerah dilakukan dengan cara penyempurnaan ketentuan perundang-undangan retibusi daerah untuk menciptakan jenis retribusi daerah untuk menciptakan jenis retibusi daerah atau menghapuskan jenis retribusi daerah yang tidak efektif dan efisien serta menimbulkan ekonomi biaya tinggi. b. Kebijakan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Upaya meningkatkan produktivitas BUMD yang efisien dan efektif dilakukan melalui: 1) Perbaikan manajemen 2) Melakukan evaluasi dan divestasi saham-saham Pemerintah Daerah pada Perusahaan Daerah yang tidak prospektif dan merugi; 3) Penigkatan profesionalisme manajemen BUMD melalui restrukturisasi dan revitalisasi organisasi. c. Kebijakan Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan pelayanan umum, sehingga kedepannya diharapkan akan dapat memberikan sumbangan terhadap perolehan penerimaan. 2. Kebijakan Dana perimbangan Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perolehan penerimaan Dana Perimbangan dilakukan melalui penigkatan koordinasi dengan pemerintah pusat. Mengingat tingginya ketergantungan dari Dana Lokasi Umum, maka perlu kebijakan peningkatan Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak dan optimalisasi pajak-pajak daerah sebagai berikut: a. Membantu pelaksanaan penyisiran obyek pajak orang pribadi dalam negeri guna meningkatkan penerimaan PPh. b. Meningkatkan koordinasi dan rekonsiliasi dengan pemerintah pusat untuk perbaikan data dasar perhitungan Bagi Hasil Pajak dan Sumberdaya Alam sesuai kondisi Kabupaten Blitar. 3. Kebijakan Lain lain Pendapatan Daerah Yang Sah Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan koordinasi dan rekonsiliasi data dasar untuk menghitung bagi hasil pajak dari pemerintah propinsi serta memperoleh Bantuan Dana Pembangunan yang bersifat kontijensi/penyeimbang ataupun hibah dari Pemerintah pusat maupun Provinsi. Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

23 Kebijakan Belanja Arah kebijakan pengelolaan belanja daerah yang dikembangkan Tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Belanja Pegawai disesuaikan berdasar pada realisasi pembayaran gaji sampai bulan Juni 2013 termasuk pemberian tambahan penghasilan bagi guru PNSD/CPNSD yang belum bersertifikasi dan tunjangan profesi guru disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat; 2. Menyesuaikan program/kegiatan yang tidak relevan dengan RPJMD Kabupaten Blitar Tahun ; 3. Penganggaran perubahan Belanja Modal memperhatikan skala prioritas kebutuhan dan jadwal waktu proses pengadaanya, mengingat perubahan APBD mempunyai durasi waktu efektif pelaksanan kurang lebih 3 bulan; 4. Mencukupi anggaran pendamping dan penunjang untuk kegiatan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku serta prioritas daerah; 5. Menyesuaikan kembali kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang dituangkan dalam program/kegiatan yang belum dianggarkan pada saat penyusunan APBD TA 2013; 6. Menampung pergeseran jenis belanja, obyek belanja dan rincian belanja yang dilakukan oleh SKPD dengan tetap konsisten dan konsekuen kepada anggaran berbasis kinerja (mengutamakan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dan skala waktu pelaksanaan); 7. Program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk ditampung dalam PAPBD merupakan: a. Kegiatan mendesak yang belum dialokasikan pada APBD 2013; b. Amanat peraturan perundang-undangan yang harus dilaksanakan pada Tahun 2013; c. Memperhatikan skala waktu pelaksanaan kegiatan. 8. Penyesuaian program dan kegiatan pada masing-masing SKPD terutama untuk meminimalisir dampak kenaikan BBM bersubsidi terhadap masyarakat; 9. Pengeluaran biaya BLUD diberikan flesibilitas dengan mempertimbangkan volume dan kegiatan pelayanan, dimana fleksibilitas tersebut merupakan pengeluaran yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah ditetapkan secara definitif. Biaya BLUD merupakan biaya operasional mencakup seluruh biaya operasional dan non operasional. Biaya operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi sedangkan biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. Secara garis besar perubahan belanja daerah dalam bentuk belanja tidak langsung maupun dalam bentuk belanja langsung pada Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun 2013 diarahkan kepada: 1. Pembangunan dan rehabilitasi jalan, jembatan dan irigasi di wilayah Kabupaten Blitar; 2. Melanjutkan Pembangunan Pemerintahan Pusat di Kecamatan Kanigoro; 3. Melanjutkan pembangunan stadion di kecamatan Nglegok; 4. Rehabilitasi fasilitas umum, jaringan/jembatan,jaringan irigasi dan infrastruktur lainnya yang mengalami kerusakan akibat bencana lokal; Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No URAIAN CATATAN ANGGARAN 2015 REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini, perhatian atas perkembangan kondisi perekonomian Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN (RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) Uraian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAMPIRAN VII : PERDA P-APBD 2016 NOMOR : 09 TANGGAL : 12 Oktober 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Milyar BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen) LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam rupiah dan persen) TA 2015 TA 2014 Uraian Catatan Anggaran Realisasi Rasio Realisasi Rp Rp % Rp PENDAPATAN DAERAH V.5.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.5.1.1.(1) Hasil Pajak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN Cat. NERACA 2015 2014 1 2 3 4 ASET 5.5.1 ASET LANCAR 5.5.1.a Kas 5.5.1.a. 124,037,218,752.14 381,022,519,212.75 Kas di Kas

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 Laporan Pemerintah Aceh Tahun 212 A. NERACA PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 212 dan 211 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 212 TAHUN 211 ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1,931,325,183,1.75 1,56,46,98,36.3

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 No. URAIAN Ref 2014 2013 (dalam rupiah) 1 ASET 5.1.1 2 ASET LANCAR 5.1.1.1 3 Kas di Kas Daerah 5.1.1.1.1 102.915.303.038,76

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 4. 4.1. PENDAHULUAN 4.1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 A. NERACA Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2011 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1.506.460.908.360,30

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 4. 4.1. PENDAHULUAN 4.1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI Perihal Kepada Yth : Pemilihan Judul Skripsi : Ketua Departemen Akuntansi Program S-1 Extensi FE-USU Di- Medan Dengan

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pemerintah Kota Bengkulu 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Otonomi daerah yang merupakan bagian dari reformasi kehidupan bangsa oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

JUMLAH ASET LANCAR , ,94 A. Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 21 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 21 dan 29 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 21 TAHUN 29 (1) (3) (4) ASET ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan keuangan Kota Bekasi dilakukan dengan mengacu kepada peraturan-peraturan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 URAIAN 2008 2007 A S E T ASET LANCAR 10.358.455.445,83 9.673.091.225,83

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode No. Rek Uraian Sebelum Perubahan Jumlah (Rp) Setelah Perubahan Bertambah / (Berkurang) 1 2 3 4 5 116,000,000,000 145,787,728,270 29,787,728,270 (Rp) 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

Lebih terperinci

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN F LAPORAN REALISASI ANGGARAN N O SETDA PROVINSI PAPUA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember dan URAIAN REF 1 PENDAPATAN - LRA 411

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu BAB - III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kinerja Keuangan Masa Lalu Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kebijakan Umum Anggaran Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum mengenai pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Kabupaten Jembrana dalam hal pengelolaan keuangan daerah telah menerapkan pola pengelolaan keuangan berbasis

Lebih terperinci

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang. Modal Calon Eksekutif & Legislatif Jember & Lumajang Gegapgempita dan hingar-bingar kampanye pemilu 2009 tengah berlangsung saat ini di seluruh penjuru Negara RI. Semua Caleg menunjukkan prestise mempublikasikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 U R A I A N 31 Desember 2008 31 Desember 2007 ASET ASET LANCAR 94.045.349.685,03 117.364.626.222,84

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 JUMLAH (Rp.) BERTAMBAH / (BERKURANG) KD. REK. URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI (Rp.) % 1 2 3 4.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN [ AUDITED ] LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN CAPAIAN KINERJA Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR 5.6 Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus penerimaan dan pengeluaran kas selama Tahun 2015 dan 2014 meliputi Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH Berdasarkan RPJMD Kota Jambi, tahun 2016 merupakan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN B A B III 1 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Daerah Tahun 2010-2015 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Data realisasi keuangan daerah Kabupaten Rembang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013 PENGANTAR Dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN - 61 - BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya mengacu pada batasan pengelolaan keuangan daerah yang tercantum

Lebih terperinci

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pada tahun 2014 APBD Kabupaten Berau menganut anggaran surplus / defisit. Realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Berau dapat terlihat dalam tabel berikut

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang,

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam upaya reformasi pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menerbitkan paket peraturan perundang undangan bidang pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa lalu Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Sintang diselenggarakan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17

Lebih terperinci

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016 BAB V ANALISIS APBD 5.1. Pendapatan Daerah Sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kondisi keuangan daerah Provinsi Kaltara tergolong belum stabil terutama pada tahun 2013. Sumber

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lampiran II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub-sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci