BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu fenomena di Indonesia. Tuntutan demokrasi ini menyebabkan aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di abad 21 ini semakin ketat seiring dengan

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan kompetitor. Terlebih lagi pada era global saat ini, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

BAB II. individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1996 :

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap penting dalam proses pencapaian tujuan. Untuk. dan untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga,

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi negara yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sasaran tersebut. Rencana yang disusun secara kuantitatif umunya dituangkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

Pratama Ilham Safitrie B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan (Wealth-creating institution). Bahkan dalam lingkungan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Jika pemisahan fungsi organisasi telah terjadi maka kebutuhan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus menentukan orang-orang

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 tahun 2004 serta Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi anggaran merupakan salah satu pendekatan buttom-up dalam

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini lingkungan bisnis berkembang secara cepat. Persaingan yang terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen & Mowen (2007) Persaingan bisnis yang semakin meningkat tersebut menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar dapat unggul dari pesaingnya. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan manajemen yang baik untuk melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasi masalah, dan menyeleksi, serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Manajer yang baik menurut Hansen & Mowen (2007) harus melaksanakan empat fungsi manajerial untuk mencapai tujuan perusahaan. Keempat fungsi manajerial itu antara lain: perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kemudian fungsi manajerial pengendalian yang diperlukan ketika perusahaan sedang tumbuh adalah penggolongan perusahaan ke dalam wilayah-wilayah tanggung jawab, yang dikenal sebagai pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan-kegiatan tertentu. Manajemen 1

2 puncak akan menugaskan manajer di bawahnya untuk menangani setiap wilayah tanggung jawab tersebut. Menurut hasil penelitian Nanda Hapsari A.R., (2011) menyatakan: Hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial, dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating ditunjukkan dengan hasil yang signifikasi sehingga semakin tinggi komitmen organisasi suatu perusahaan, semakin tinggi pula penga-ruhnya terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Sedangkan penelitian yang dihasilkan Pramesthi Sulistianingtyas (2003) menyatakan bahwa Interaksi kedua variable antara partisipasi anggaran dengan budaya paternalistik terhadap kinerja manajerial memiliki hasil yang tidak signifikan mengingat hasil Hipotesis menunjukkan (p > 0,05). Kemudian hasil penelitian dari Aridayani Puspita Dewi (2014) menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisaisi terhadap kinerja manajerial. Secara parsial partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial begitu juga dengan komitmen organisasi yang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Manajer pusat pertanggungjawaban menurut Henry Simamora (2007) memiliki tanggung jawab hanya pada kegiatan-kegiatan pusat pertanggung jawaban, namun keputusan yang dibuat oleh manajer tersebut mempengaruhi pusat pertanggungjawaban lainnya. Oleh karena itu, perusahaan biasanya

3 memilih pendekatan desentralisasi dalam pengambilan keputusan (decentralized decision) sehingga setiap manajer pertanggungjawaban diberikan otonomi untuk mengambil keputusan bagi subunit-subunit mereka. Menurut Hansen & Mowen (2007) desentralisasi (decentralization) adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Desentralisasi memanfaatkan pengetahuan dan kecakapan teknis khusus manajer, memungkinkan perusahaan untuk merespon secara cepat kejadian yang berlangsung, dan mengurangi kebutuhan manajemen puncak untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas harian perusahaan. Kinerja manajerial merupakan faktor yang mendukung keefektifan organisasi. Mahoney et.al dalam Puspaningsih (2002) melihat kinerja manajer berdasar pada kemampuan manajer dalam melaksanakan tugas manajerialnya. Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat capaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006). Kinerja manajerial merupakan suatu proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, dimana terdapat interaksi antara bawahan dengan atasan yang berkaitan dengan usahan dan kegiatan untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan prestasi kerja karyawan. Partisipasi anggaran membutuhkan keterlibatan tidak hanya manajer tingkat atas, tetapi juga manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan anggaran. Penelitian mengenai partisipasi anggaran dalam sektor publik terutama

4 kaitannya dengan kinerja manajerial penting untuk dilakukan karena perilaku penganggaran (budgetary behaviour) dalam sektor publik terutama pemerintah berbeda dengan perilaku penganggaran dalam perusahaanperusahaan yang berorientasi laba (profit oriented) Haryanto dkk, (2007). Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial (Sinambela, 2003). Kemudian menurut Mulyadi (2001) Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran. Selanjutnya menurut Saragih (2008) Partisipasi dalam penyusunan anggaran menyangkut suatu proses dimana individu-individu terlibat di dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran mereka. Selain itu, partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama antara dua pihak, atau lebih yang akan membawa pengaruh pada masa yang akan datang bagi para pembuat keputusan. Pelimpahan wewenang dan desentralisasi merupakan salah satu dasar yang harus ada dalam organisasi. Pelimpahan wewenang adalah pemberian wewenang oleh manajer yang lebih tinggi kepada manajer yang lebih rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otorisasi secara eksplisit dari manajer pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut dilaksanakan (Mulyadi dan setyawan, 2000).

5 Sedangkan Riyanto (1996) menemukan sebaliknya, yaitu desentralisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Pengetahuan manajemen biaya menjadi variabel moderasi dalam menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial karena kemampuannya untuk menjadi pedoman dalam menyusun anggaran untuk meningkatkan pengendalian terhadap biaya agar memperbaiki kinerja manajerial sehingga dapat memperkuat pengaruh dari variabel independen (partisipasi anggaran) terhadap variabel dependen (kinerja manajerial). Manajemen biaya merupakan bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi anggaran yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan dari manajemen biaya adalah menyediakan informasi untuk membantu manajemen dalam menggunakan sumber-sumber dengan cara yang paling menguntungkan. Manajemen biaya bermanfaat bagi manajemen dalam membantu perencanaan dan pengendalian yaitu digunakan untuk mengumpulkan dan melacak kinerja keuangan dan operasional mengenai aktivitas perusahaan dan peyediaan umpan balik antara hasil sesungguhnya dengan yang direncanakan (Supriyono, 2005) Dengan tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer sebuah Perguruan tinggi se-kabupaten Ponorogo dengan motivasi, pelimpahan wewenang dan pengetahuan manajemen biaya sebagai variabel moderating. Populasi dalam

6 penelitian ini adalah 10 buah Perguruan tinggi, dengan pengumpulan data sampel mengambil sebagian populasi dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga besarnya pengaruh beberapa variabel terhadap kinerja manajerial akan nampak, sekaligus dapat dipergunakan sebagai acuan Perguruan Tinggi dalam menjalankan operasional lembaga tersebut. Perihal kinerja manajer menurut Stoner (2006) adalah beberapa efektif dan efisiensi manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu kinerja manajer akan menunjukkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh manajer yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Sehingga dalam menyusun anggaran akan disesuaikan kemampuan dalam mencapai target yang diinginkan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini berjudul PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI SE-KABUPATEN PONOROGO). 1.2. Perumusan dan Batasan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh faktor partisipasi penyusunan anggaran terhadap Kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi se-kabupaten Ponorogo?

7 Permasalahan dan pembahasan dalam skripsi ini dibatasi tentang: Partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi se-kabupaten Ponorogo. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : Untuk mengetahui adanya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi se-kabupaten Ponorogo. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini adalah sebagai wahana latihan dan pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan teori teori yang telah diperoleh diperkuliahan. 2. Bagi Lembaga. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pengembangan penulisan dan penelitian karya ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial yang dijalankan dalam sebuah lembaga pendidikan atau perguruan tinggi. 3. Bagi obyek Penelitian (Perguruan Tinggi). Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan

8 keikutsertaan manajer dalam penyusunan anggaran, sebaiknya memanfaatkan informasi akuntansi dan informasi non akuntansi dalam sistem evaluasi kinerja manajerial sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalkan. Hal ini juga dapat dijadikan pedoman kegiatan kerja di lembaga atau perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara bersama-sama.

9