RENCANA STRATEGIK ( RS) PEMERINTAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2012 1. Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat Meningkatnya Pendapatan Masyarakat 1. 2. Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat 18.54 685.976 1) Pengembangan data kemiskinan yang up-todate dan berkelanjutan. melalui peningkatan produksi, 3. Tingkat pengangguran terbuka 2.09 2) Pelaksanaan upaya nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian. 4. PDRB Per-kapita 3.792.507,98 penanggulangan kemiskinan melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan. 3) Pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif yang berbasis pada masyarakat miskin dan UMKM. 4) Penciptaan iklim investasi yang sehat, kondusif dan berkesinambungan. 5) Pengembangan sarana dan prasarana penunjang perekonomian (pasar, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, infrastruktur perhubungan, energi dan komunilkasi). 6) Penguatan kelembagaan dan struktur ekonomi masyarakat melalui pengembangan kemitraan antara koperasi, swasta, dan BUMD, serta antara pengusaha besar, menengah, dan kecil. 1) Perencanaan Pembangunan Ekonomi, 2) Pengembangan Data dan Informasi, 3) Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 4) Peningkatan kualitas SDM Aparatur, 5) Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan bagi Koperasi dan UMKM; 6) Pengembangan UKM; 7) Peningkatan Mutu SDM Pengusaha/Pengrajin UKM; 8) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 9) Pengembangan Kemetrologian; 10) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 11) Peningkatan Kesempatan Kerja; 12) Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 13) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 14) Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
15) Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan Menengah; 16) Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, Energi dan Komunikasi; 17) Kerjasama Pembangunan. 2. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. Meningkatnya Ketahanan Pangan 1. Stok pangan masyarakat dan daerah 68.134 2. Peternakan integrasi dan populasi sapi 86.194 3. Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan 28.901.55 4. Profit margin produk perikanan 512.130.220.74 1) Meningkatkan ketersediaan, diversifikasi, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat. 2) Pemanfaatan setiap lahan untuk keanekaragaman pangan di tingkat rumah tangga. 3) Penyediaan informasi pasar yang uptodate bagi para petani pelaku pasar. 4) Peningkatan sarana dan prasarana distribusi pangan. 5) Peningkatan kualitas, kuantitas dan produktivitas produk pertanian dan perikanan. 6) Optimalisasi pelaksanaan program Bumi Sejuta Sapi (BSS) Provinsi NTB di Kabupaten Bima. 7) Optimalisasi usaha perikanan tangkap dan budidaya. 8) Penyediaan sarana dan prasarana perikanan yang memadai. 9) Peningkatan nilai tambah (profit margin) produk pertanian dan perikanan. 10) Peningkatan akses pemasaran produk pertanian Kabupaten Bima. 1) Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian 2) peningkatan produksi pertanian/perkebunan 3) peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian. 4) peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan. 5) peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, 6) peningkatan produksi pertanian dan perikanan, 7) pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, 8) pengembangan budidaya perikanan; 9) pengembangan perikanan tangkap, 10) Peningkatan Kesejahteraan Petani 11) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan,
11) Peningkatan permodalan usaha petani dan kuliatas serta fungsi kelembagaan petani. 3 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar. Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan 1. 2. Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah 98.90 9.20 1) Pemberian insentif bagi tenaga pendidik di daerah terpencil dan 3. Angka partisipasi kasar SD 105.47 Penempatan tenaga pendidik 4. Angka partisipasi kasar SMP 95.57 berdasarkan asal yang 5. Angka partisipasi murni SD 98.84 bersangkutan. 6. Angka partisipasi murni SMP 91.32 2) Peningkatan ketersediaan dan Rasio ketersediaan pemerataan sarana dan 7. 34 sekolah/penduduk usia sekolah SD prasarana pendidikan tingkat Rasio ketersediaan SLTP dan SLTA 8. sekolah/penduduk usia sekolah 35 3) Pengembangan pendidikan non SMP formal Rasio guru dengan jumlah murid 4) Penyediaan sarana dan 9 11 SD prasarana pendidikan untuk daerah terpencil. Rasio guru dengan jumlah murid 10. 14 5) Pengembangan sarana dan SMP prasarana pendidikan usia dini Sarana dan prasarana pendidikan 11. 312 secara bertahap. usia dini 6) Penyediaan sarana dan 12. Peningkatan mutu guru 28.50 prasarana penunjang mutu 13. Peningkatan SDM guru 0.64 pendidikan 14. Indeks Harapan Hidup 70.21 7) Pembebasan biaya pelayanan Aksepibilitas masyarakat ke pusatpusat pelayanan kesehatan miskin. 15. 292.14 kesehatan dasar bagi masyarakat 16. Angka kematian bayi 28 8) Optimalisasi dan revitalisasi 17. Angka kematian balita 15 pelayanan kesehatan ibu dan Angka kasus gizi buruk terutama 18. 48 anak. pada anak-anak 9) Pengadaan tenaga medis, 19. Angka kematian ibu melahirkan 8 paramedis dan tenaga kesehatan 20. Cakupan kelahiran yang ditolong 81.06 lainnya tenaga terlatih 10) Promosi hidup bersih dan sehat. 21. Prevalensi malaria 9.63 11) Peningkatan kualitas dan 22. Prevalensi TBC 317 kuantitas sarana dan prasarana 23. Akses terhadap sanitasi dasar pelayanan kesehatan. 84.21 (jamban keluarga) 12) Peningkatan Kualitas dan 1) peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, 2) Peningkatan efektifitas dan kualitas pelayanan pendidikan, 3) pembangunan pendidikan dasar dan menengah 4) pendidikan non formal, pemuda dan olah raga, 5) pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu pendidikan 6) peningkatan pelayanan kesehatan 7) pelayanan kesehatan ibu dan anak, 8) program peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, 9) peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, 10) pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, 11) peningkatan akses pelayanan KIA terutama pada daerah terpencil dan terbelakang 12) Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi 13) pelayanan Kontrasepsi 14) peningkatan Advokasi dan KIE tentang program KB, 15) program peningkatan partisipasi
24. Akses terhadap sumber air bersih 87.18 Kuantitas pelayanan KB. pria dalam ber-kb, Tenaga kesehatan dengan jumlah 13) Bantuan Pelayanan KB gratis 16) Penataan Administrasi 25. 645 penduduk bagi masyarakat miskin Kependudukan, 26. Sarana pelayanan kesehatan 14) Peningkatan pemahaman 17) peningkatan kapasitas 749 dengan jumlah penduduk masyarakat tentang manfaat ber aparatur, 27. Laju Pertumbuhan Penduduk 1.02 KB 28. Akseptor KB Aktif 70.46 15) Sosialisasi KB pria 29. Tertib administrasi kependudukan 79.11 16) Pembenahan sistem administrasi 30 Jumlah dan kualitas aparat dalam 20 kependudukan pengelolaan Administrasi 4 Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat. Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya Kependudukan 1. Kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat 666 2. Sarana dan sarana peribadatan 788 3. Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) 996 4. Tempat Pengajian oleh majelis taklim 5. Kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya 6. Even-even kesenian dan budaya lokal 4 7. Promosi kepariwisataan Kab. Bima 4 8. Kunjungan wisatawan 5.449 65 10 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas pembinaan keagamaan bagi generasi muda 2) Peningkatan peran tokoh agama, petugas keagamaan, takmir mesjid dan lain-lain, serta peningkatan peran lembaga keagamaan dalam menata dan menjamin terselenggaranya kehidupan beragama yang berkualitas. 3) Penerapan nilai-nilai keagamaan dalam aktifitas kehidupan seharihari 4) Pemberian bantuan bagi perbaikan sarana dan prasarana keagamaan 5) Mendorong terwujudnya hubungan yang harmonis antar dan inter umat beragama 6) Penguatan identitas sosial dan budaya mbojo dengan pembinaan dan pengembangan secara lebih intensif 7) Pembinaan Kelembagaan Pengarusutamaan gender dan 1) peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, 2) penguatan kapasitas lembaga keagamaan, 3) peningkatan sarana dan prasarana keagamaan, 4) pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama, 5) peningkatan sosiali budaya, 6) pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda, 7) Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, 8) Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan, 9) program peningkatan partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat dalam pembangunan, 10) program pengembangan nilai budaya,
anak 11) pengembangan promosi 8) Pengembangan regulasi yang pro pariwisata, gender dalam pembangunan 12) Pengembangan daerah Kemitraan Pariwisata, 9) Pemberdayaan perempuan 13) Pengembangan dalam setiap tahapan Destinasi Pariwisata, pembangunan daerah 14) pemeliharaan aset-aset 10) Mendorong pemanfaatan dan kepariwisataan, pengembangan seni dan budaya lokal/daerah 11) Mendorong investasi dalam pemanfaatan potensi pariwisata 12) Mendorong dan mengembangkan sarana prasarana infrastruktur pendukung kepariwisataan 13) Mendorong pemanfaatan aset pariwisata dalam kegiatan/event budaya 14) Mendorong dan mengembangkan destinasi kepariwisataan 5 Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan. Meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan 1. Kasus perladangan liar dan Ilegal Logging 7 2. Lahan kiritis 64.916,45 3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam 5 4. Ruang Terbuka Hijau 140.790 5. Aparatur dalam pengendalian dan pengawasan hutan 20 6. Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan 2 7. Tapal Batas kawasan lindung dan budidaya 78.171.96 8. Sarana dan prasarana pengelolaan sampah 5 9. Regulasi tentang sistim penanganan 1 bencana di Kabupaten Bima 1) Penanganan lahan kritis secara terpadu guna pencegahan semakin meluasnya lahan kritis melalui peningkatan sosialisasi, pengawasan dan penindakan terhadap perusakan lingkungan, serta Penggunaan bibit yang tepat dan teknologi yang tepat dan waktu penanaman yang tepat (3 tepat) dalam penanganan lahan kritis. 2) Memanfaatkan SDA secara optimal sesuai dengan tata ruang wilayah dan memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan. 1) perlindungan dan konservasi sumber daya alam, 2) perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, 3) Perencanaan Tata Ruang, 4) Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang 5) Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam, 6) pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, 7) Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH),
3) Identifikasi dan pengembangan 8) Pembinaan dan potensi SDA daerah. Pengembangan Aparatur 4) Peningkatan kualitas SDA dan LH pengendali dan pengawas hutan, 5) Peningkatan partisipasi 9) pembinaan dan masyarakat dalam pengawasan penertiban pengelolaan hasil dan pengendalian sumber daya hutan, hutan. 10) Pengembangan Kinerja 6) Penentapan dan pengelolaan Pengelolaan Persampahan, ruang terbuka hijau 11) perencanaan 7) Penyusunan Perda tentang pembangunan daerah rawan Pengelolaan sumber daya Hutan bencana, 8) Pembuatan Pal Batas kawasan Lindung dan budidaya 12) pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana 9) Pelestarian ekosistem, pesisir dan laut alam 10) Pengawasan dan penertiban pertambangan galian golongan C 11) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah terutama di wilayah-wilayah pusat pertumbuhan seperti Sape, Tente, dan Bolo. 12) Penyusunan perencanaan tentang penanganan bencana. 6 Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik 1. Diklat Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur 930 2. Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD 4 3. Pemerintahan yang akuntabel dan transparan 5 4. Korupsi dan penyalahgunaan wewenang 9 5. Pengelolaan kuangan daerah Opini WTP 6. Partisipasi masyarakat dalam 38 pembangunan daerah 1) Peningkatan Profesionalisme dan kesejahteraan aparatur. 2) Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. 3) Peningkatan pembinaan dan pengawasan aparatur. 4) perbaikan sistem dan peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah. 5) Meningkatkan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. 1) Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, 2) Pendidikan Kedinasan, 3) Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, 4) Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat, 5) Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan,
6) Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan. 7) Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, 8) Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, 9) Penataan kelembagaan pemerintah daerah, 7 Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum. Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum 1. Sosialisasi produk perundangundangan 7 2. Cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan 10 3. Jumlah Perda yang dihasilkan 15 4. Angka kriminlitas, tindak 572 kekerasan/kejahatan 1) Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap Perundangundangan, melalui peningkatan frekuensi dan cakupan wilayah sosialisasi perundang-undangan. 2) Meningkatkan ketersediaan produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang ditandai dengan meningkatnya kuantitas dan kelengkapan perangkat aturan yang diterapkan dalam menindak kasus kejahatan dan pelanggaran HAM. 3) Penurunan angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan, kasus sosial masyarakat dan pelanggaran HAM yang ditandai dengan menurunnya angka kasus kejahatan dan pelanggaran HAM serta meningkatnya kuantitas operasi tertib di wilayah hukum Kabupaten Bima. 4) Peningkatan Efektifitas 1) Penataan Peraturan Perundang-undangan, 2) pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal, 3) pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, 4) Pembinaan Kadarkum dan Penambahan jumlah PPNS.
Penegakan Perda melalui pembinaan kadarkum dan menambah jumlah PPNS. 8 Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh. Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh 1. Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan 15 2. Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten 15 3. Pembangunan Pelabuhan tradisional 5 4. Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten 81 5. Cakupan pelayanan air bersih 6.3 6. Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis 51 7. Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi 47 permanen 8. Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier 320.39 9. Pemenuhan kebutuhan listruk 11.414 10. Pembangunan pasar 7 1) Memacu terlaksananya pembangunan Ibukota Kabupaten Bima di Wilayah Woha. 2) Memberikan prioritas pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur ke kawasankawasan strategis 3) Pengembangan infrastruktur irigasi berdasarkan potensi wilayah. 4) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi. 5) Menjalin kerjasama dengan penyedia jasa telekomunikasi dan energi untuk mengembangkan jaringannya serta mengembangkan energi alternatif untuk wilayah-wilayah yang sangat terpencil. 1) pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 2) Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3) Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan,. 4) pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, 5) penyediaan dan pengolahan air baku, 6) pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; 7) Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;