Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

dokumen-dokumen yang mirip
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB III OBJEK PENELITIAN

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA INSPEKTORAT KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

LAPORAN HASIL BENCHMARKING PENYUSUNAN PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) INSPEKTORAT UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI KE INSPEKTORAT PROVINSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Transkripsi:

P I O N I R

Kata Pengantar Sesuai dengan mandat yang diamanatkan, BPKP telah menjalankan fungsi pengawasan sebagai Auditor Internal instansi pemerintah. Dengan terbitnya PP No 60 Tahun 2008 tentang SPIP, BPKP mendapat amanat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah instansi vertikal BPKP di daerah yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan manajemen pemerintahan khususnya dalam mengawal pemerintah derah menuju sistem otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel serta mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat Papua Barat. Profil Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat ini merupakan media untuk lebih memperkenalkan tugas dan fungsi BPKP kepada stakeholders di Provinsi Papua Barat yang dalam waktu tiga tahun keberadaannya berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong manajemen pemerintahan mencapai Good Governance and Clean Government. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013, BPKP melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berkedudukan di Jalan Angkasa Mulyono Amban Manokwari dan sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-713/K/SU/2012. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat mencakup Provinsi Papua Barat dengan jumlah sebanyak 1 Pemerintahan Provinsi dan 13 Pemerintahan Daerah.

Visi, Misi dan Nilai-Nilai BPKP Visi BPKP Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpecaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas Misi BPKP 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN 2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah uang profesional dan kompeten 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah. PIONIR Profesional Integritas Orientasi Pengguna Nurani dan Akal Sehat Independen Responsibel Nilai-Nilai BPKP 5 AS Kerja Keras Kerja Cerdas Kerja Tuntas Kerja ikhlas Kerja dg integritas

Struktur Organisasi Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut:

Sumber Daya Manusia

Kegiatan dan Layanan Produk Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibagi dalam 3 kegiatan yaitu preventif, edukatif, dan represif dengan rincian sebagai berikut: 1. Preventif meliputi: a. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern b. Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa c. Sistem Informasi Manajemen Daerah d. Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis e. Asistensi Good Governance pada Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal f. Asistensi Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D g. Pengembangan Manajemen Risiko h. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP i. Pengembangan Fraud Control Plan j. Clearing House 2. Edukatif meliputi: a. Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor b. Program Anti Korupsi c. Jasa Kediklatan Teknis Substansi bagi Auditor d. Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan 3. Represif meliputi: a. Audit Investigatif b. Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah c. Bantuan Keterangan Ahli

Capaian Tapkin 2013 No Sasaran Strategis Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya Kualitas LKKL dan LKPD 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara 3 Terselenggaranya SPM pada IPD dan terselenggaranya GG pada BUMN/BUMD 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD, dalam Upaca Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada K/L, Pemda 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaaan keuangan 8 Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 68,70 122,65 178,53% 55,25 83,33 150,83% 43,75 75,00 171,43% 51,33 106,16 206,81% 3,44 19,15 556,19% 8,33 16,67 200,08 41,79 41,26 98,74 10,00 11,00 110,00%

Kerjasama Eksternal 1. Provinsi Papua Barat Dengan MoU Nomor: PRJ-1070/K/ D5/2006 tanggal 18 Okt 2006 2. Kab. Fak Fak Dengan MoU Nomor: 703/PW27/ 1/2012 tanggal 4 Jun 2012 3. Kab. Manokwari Dengan MoU Nomor: PRJ-43/PW27 /1/2012 tanggal 9 Jan 2012 4. Kab. Sorong Dengan MoU Nomor: 890/307/2013 dan MoU-527/PW27/3/2013 tanggal 1 April 2013 5. Kota Sorong Dengan MoU Nomor: 890/307/2013 dan MoU-527/PW27/3/2013 tanggal 30 April 2010 6. Kab. Raja Ampat Dengan MoU Nomor: 900/35/RA/2014 dan MoU-02/PW27/3/2014 tanggal 23 Januari 2014 7. Kab. Sorong Selatan Dengan MoU Nomor: 890/307/2013 dan MoU-527/PW27/3/2013 tanggal 16 Juli 2009 8. Kab. Teluk Bintuni Dengan MoU Nomor: MoU-1517/PW26/3/2009 tanggal 3 Agustus 2009 9. Kab. Teluk Wondama Dengan MoU Nomor: MoU-63/PW26/3/2009 tanggal 14 Januari 2009 10. Kab. Kaimana Dengan MoU Nomor: MoU-192/PW26/3/2010 tanggal 14 Januari 2010 11. Kab. Maybrat Dengan MoU Nomor: 900/255/2011 tanggal 28 November 2011 12. Kab. Tambraw Dengan MoU Nomor: MoU-58/PW27/1/2011 tanggal 28 November 2011

SPIP Pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah di bentuk Satgas SPIP yang tertuang dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor: PER-18.1/PW27/1/2013 tanggal 1 April 2013. Desain penyelenggaraan SPIP di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tertuang dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor PER-18.2/PW27/1/2013 tanggal 1 April 2013. Sampai dengan saat ini, kegiatan mapping berupa pelaksanaan diagnostic assesment penelitian tentang penerapan SPIP pada Perwakilan Provinsi Papua Barat telah dilaksanakan sesuai Nota Dinas Kepala Perwakilan BPKP Perwakilan Papua Barat Nomor :ND-1823/PW27/3/2013 tanggal 1 Oktober 2013. Hasil pemetaan telah dituangkan dalam Laporan Hasil Pemetaan Nomor: LAP-1979/PW27/3/2013 tanggal 18 Oktober 2013. 3 (tiga) Risiko Tertinggi pada Bagian Tata Usaha dan penanganan risiko tersebut antara lain: NO PERNYATAAN RISIKO PENANGANAN RISIKO 1 Risiko pengeluaran tidak didukung dengan bukti formal yang sah 2 Risiko pengeluaran melebihi anggaran yang tersedia 3 Risiko DRPP tidak dapat digunakan dalam pengendalian perencanaan Penguatan proses reviu atasan dan sosialisasi mekanisme verifikasi pertanggungjawaban pengeluaran anggaran Penguatan proses reviu atasan dan sosialisasi mekanisme verifikasi pertanggungjawaban pengeluaran anggaran Penguatan proses verifikasi oleh atasan dan peningkatan kapasitas pegawai

3 (tiga) Risiko Tertinggi pada Bidang Pengawasan IPP dan penanganan risiko tersebut antara lain: NO PERNYATAAN RISIKO PENANGANAN RISIKO 1 Hasil audit tidak berkualitas Penguatan proses reviu atasan dan PKS pedoman audit 2 LHA/KKA hilang Pengarsipan dokumen 3 Auditor kurang memahami audit pengadaan barang dan jasa Diklat / PKS 3 (tiga) Risiko Tertinggi pada Bidang APD dan penanganan risiko tersebut antara lain: NO PERNYATAAN RISIKO PENANGANAN RISIKO 1 Risiko kurangnya pemahaman arti penting SPIP dari Pemda 2 Risiko penyajian LKPD tidak sesuai SAP dan tidak dapat mengidentifikasi kelemahan SPIP 3 Risiko pengelolaan keuangan daerah tidak akuntabel/ tidak sesuai ketentuan yang berlaku Mengintensifkan sosialisasi dan komunikasi pentingnya SPIP kepada Pemda Workshop SAP kepada Inspektorat dan menyurati Inspektorat agar mengirim LHP PBJ Penyempurnaan SOP Kerjasama Perwakilan dengan Pemda dan peningkatan kapasitas PFA.

3 (tiga) Risiko Tertinggi pada Bidang AN dan penanganan risiko tersebut antara lain: NO PERNYATAAN RISIKO PENANGANAN RISIKO 1 Risiko data yang diperoleh tidak memadai/tidak lengkap 2 Risiko keterlambatan dalam pendistribusian laporan hasil reviu 3 Risiko hasil Bimtek/ Konsultasi tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya Koordinasi dengan BUMD/BUL mengenai jadwal waktu penugasan Pengaturan mengenai batas waktu reviu peningkatan kompetensi SDM lebih banyak. 3 (tiga) Risiko Tertinggi pada Bidang Investigasi dan penanganan risiko tersebut antara lain: NO PERNYATAAN RISIKO PENANGANAN RISIKO 1 Instansi merasa tidak ada kewajiban untuk menerapkan FCP 2 Pihak-pihak yang bersengketa tetap pada pendirian masing-masing 3 HP dan atau Anggaran Biaya audit investigasi kurang memadai Penguatan proses reviu atasan dan PKS pedoman audit Pengarsipan dokumen Diklat / PKS

Inovasi Perwakilan BPKP Prov. Pabar 1. LAKIP Perwakilan tahun 2013 dapat terbit tepat tanggal 31 Desember 2013 dan langsung diserahkan ke Pimpinan BPKP, sudah dirancang dukungan data kinerja yang terprogram. 2. Dalam rangka pengendalian risiko dalam penyelenggaraan SPIP: Selain diterbitkan ST dan Pengantar ST, juga dikirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ybs tentang besaran biaya yang akan menjadi beban mitra kerja. Ditegaskan bahwa biaya penggantian perjalanan dinas ditetapkan besaran lumpsum/uang harian sesuai standar biaya umum BPKP, sedang biaya hotel dan transport masih bisa berubah naik/turun sesuai bukti pembayaran (at cost). Dalam setiap penerbitan ST diberikan tulisan pada footer: Pegawai BPKP tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugas pengawasan. Keluhan mengenai penugasan agar kirim SMS ke nomor 0811470252 3. Wilayah Papua Barat sebagai pionir pembentukan Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (AAIPI). Sudah disahkan susunan kepengurusan oleh Dewan Pimpinan Pusat AAIPI. 4. Untuk memberi motivasi kepada semua pegawai, tiap hari Senin pukul 07.50 Kaper memberi motivasi dan arahan kepada semua pegawai antara lain tentang konsep Pionir dan 5 As. Hal ini berdampak pada : Tapkin 2013 tercapai 100%. Tahun 2013 telah terjadi peningkatan opini LKPD dari 2 yang WDP menjadi 5 WDP. laporan yang diterbitkan oleh perwakilan tidak ada yang terlambat (tidak pernah ditegur oleh Rendal). Capaian penugasan Investigasi Perwakilan yang tinggi, yaitu realisasi audit investigasi 5 dari rencana 4 dan PKKN 13 dari rencana 4. 5. Untuk peningkatan kinerja dan kualitas output BPKP, diadakan raker dua kali dalam tahun 2013. 6. Perwakilan membuat Laboratorium SIMDA sangat bermanfaat dalam rangka menunjang pemberian konsultasi dan bimbingan teknis kepada Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Akuntabilitas Keuangan di Daerah, serta peningkatan kapabilitas SDM BPKP. 7. Perwakilan mempunyai kolom Opini pada Harian Radar Sorong yang dimuat tiap hari Sabtu sebagai sarana pemberian informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok dan fungsi BPKP.

Mitigasi Risiko 1. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat mengandung risiko, baik yang bersumber dari internal maupun eksternal. 2. Dari hasil identifikasi risiko, telah diidentifikasi sebanyak 243 (dua ratus empat puluh tiga) risiko dan dampak, yang terdiri dari Bagian Tata Usaha sebanyak 53 (lima puluh tiga) risiko/dampak, Bidang IPP 34 (tiga puluh empat) risiko/dampak, Bidang APD 38 (tiga puluh delapan) risiko/dampak, Bidang Akuntan Negara 44 (empat puluh empat) risiko/dampak dan bidang investigasi sebanyak 74 (tujuh puluh empat) risiko/dampak. 3. Dari hasil analisis risiko diperoleh profil risiko tiap Bagian dan Bidang yang dipetakan ke dalam kuadran I (kemungkinan kejadian tinggi dengan dampak rendah) sebanyak 9 (sebilan) risiko, kuadran II (kemungkinan kejadian tinggi dan dampak tinggi) sebanyak 106 (seratus enam) risiko, kuadran III (kemungkinan kejadian rendah dan dampak rendah) sebanyak 54 (lima puluh empat) risiko dan kuadran IV (kemungkinan kejadian rendah namun dampak tinggi) sebanyak 74 (tujuh puluh empat) risiko. 4. Penanganan risiko dengan strategi preventif dilakukan pada risiko yang berada di kuadran I dan III, penanganan risiko dengan strategi mitigatif dilakukan pada risiko pada kuadran IV, sedangkan penanganan risiko yang berada pada kuadran II dilakukan dengan strategi preventif dan mitigatif.

Reformasi Birokrasi Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, dibentuk Tim Reformasi Birokrasi dan Tim Teknis Reformasi Birokrasi melalui: Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor : KEP- 17.1/PW27/1/2013 tanggal 1 April 2013 tentang Penetapan Tim Reformasi Birokrasi di lingkungan perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, dan Nomor : KEP-18.2/PW27/1/2013 tanggal 1 April 2013 tentang Penetapan Tim Teknis Reformasi Birokrasi di Lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Penanggung jawab Reformasi Birokrasi adalah Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dibantu oleh Pejabat Struktural dan Fungsional. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 a. Program, Kegiatan, Agenda, dan Hasil yang Diharapkan (2010-2014) 1) Program Manajemen Perubahan Program ini bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja yang lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran Reformasi Birokrasi. 2) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh BPKP Pusat.

3) Program Penataan dan Penguatan Organisasi Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing). 4) Program Penataan Tatalaksana Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur. 5) Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur, yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan. 6) Program Penguatan Pengawasan Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. 7) Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja. 8) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. 9) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program ini bertujuan untuk menjamin agar pelaksanaan reformasi birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan target yang ditetapkan.

Penghargaan Eksternal 1. Role Model Peningkatan Organisasi Yang Responsif dan Antisipatif 2. Juara I Lomba Anugerah Kehumasan dan Website 2013 3. Penghargaan dari Pemkab Raja Ampat atas Kerjasamanya sehingga LKPD Pemkab Raja Ampat Tahun 2012 memperoleh Opini WDP dari BPK-RI 4. Penghargaan dari Kepolisian Daerah Papua atas Bantuan dan Koordinasi dalam Penuntasan Kasus Tindak Pidana Korupsi 5. Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Sorong atas Fasilitasi pada Pemerintah Kabupaten Sorong, DPRD Kabupaten Sorong, dan Polres Sorong Kota 6. Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Sorong atas Kerjasamanya sehingga LKPD Pemkab Sorong Tahun 2012 memperoleh Opini WDP dari BPK-RI 7. Penghargaan dari Inspektorat Provinsi Papua Barat ats Kerjasama dalam EKPPD, Verifikasi dan Validasi Pelayanan Publik dan Pengawalan Proses Penerimaan CPNS 2013 8. Penghargaan Kepada Sumitro, SE.,AK.,MM.,CA.,CFrA. Sebagai Narasumber Kegiatan Pelatihan, Peningkatan Pelayanan Prima dan Pendapatan Target Penerimaan