BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

POLA KOMUNIKASI JARAK JAUH ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK (STUDI PADA MAHASISWA FISIP ANGKATAN 2009 YANG BERASAL DARI LUAR DAERAH)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB V PENUTUP. pedagang lansia dengan menggunakan komunikasi teori persuasif adalah pola

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyana (2010:108), salah satu prinsip komunikasi adalah

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

METODE PENELITIAN. deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Nazir (2013) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah,

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

Disusun Oleh : EVA NADIA KUSUMA NINGRUM Telah disetujui unuk mengikuti Ujian Skripsi. Menyetujui, Pembimbing Utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu dasar dan kunci seseorang dalam menjalankan tugasnya, komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

POLA KOMUNIKASI ANTARA STAF DAN LURAH DI KANTOR KELURAHAN PERANGAT SELATAN KECAMATAN MARANGKAYU, KAB. KUTAI KARTANEGARA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

POLA KOMUNIKASI ANTARA SUAMI ISTRI YANG MENIKAH SIRI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar yang dilakukan manusia. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada hakikatnya adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2010:46). Cara berkomunikasi dengan masing-masing orang pasti memiliki perbedaan. Termasuk cara berkomunikasi anak terhadap orangtua, tentunya juga akan berbeda. Komunikasi anak terhadap orangtua dikategorikan dalam konteks komunikasi antarpribadi. Menurut DeVito (Zuhri, 2009:82) Komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan antar dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Berdasarkan definisi DeVito, komunikasi interpersonal dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berdua-duaan seperti suami istri yang sedang berbincang-bincang, atau antar dua orang dalam suatu pertemuan, misalnya antara penyaji makalah dengan salah seorang peserta seminar dan ketika seorang ayah memberi nasehat kepada anaknya yang nakal dan sebagainya. 1

2 Hubungan anak terhadap orangtua umumnya memiliki kedekatan satu sama lain. Namun pada kenyataannya kedekatan anak terhadap orangtua harus terpisahkan oleh jarak. Karena suatu alasan yaitu, sebagai anak yang sedang menuntut ilmu, dan mendapat kesempatan untuk mengikuti program beasiswa pertukaran mahasiswa internasional. Yang menuntut sang anak pergi meninggalkan negara asal untuk menuntut ilmu ke negara lain, dan terjadi hubungan jarak jauh anak terhadap orangtua beda negara. Adapun yang menjadi acuan penulis dalam penelitian ini adalah, berasal dari Sintian Permata (2009) dengan judul penelitian Pola Komunikasi Jarak Jauh Antara Orang Tua Dengan Anak (Studi Pada Mahasiswa FISIP Angkatan 2009 Yang Berasal Dari Luar Daerah). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi jarak jauh antara orang tua dengan anak. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitiaan ini, yakni pola komunikasi antara informan anak dengan informan orang tua maupun sebaliknya pola komunikasi antara informan orang tua dengan informan anak berdasarkan tipe keluarga antara lain; tipe keluarga karier, tipe keluarga protektif, tipe keluarga gagap teknologi. Terdapat hambatanhambatan yang mempengaruhi pola komunikasi seperti; hambatan ekonomi, waktu, profesi, dan jaringan komunikasi. Hambatan-hambatan inilah yang mempengaruhi komunikasi tidak berjalan dengan baik. Pola komunikasi antara informan anak dengan informan orang tua maupun sebaliknya berdampak terhadap hubungan antara informan anak dengan informan orang tua menjadi erat atau renggang.

3 Dan juga pada penelitian yang dilakukan oleh Heri Fitrianto (2010), dengan judul penelitian Pola Komunikasi Dalam Keluarga Etnis Minangkabau di Perantauan Dalam Membentuk Kemandirian Anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peranan nilai-nilai etnis dan bentuk pola komunikasi dalam membentuk kemandirian anak. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, bahwa nilai-nilai budaya tidak sepenuhnya diterapkan hanya sebagian saja, serta nilai budaya dan sifat-sifat etnis Minangkabau semuanya berdasarkan pada nilai-nilai agama islam dan pola komunikasi yang sangat intens dan memiliki kualitas yang sangat baik, hal ini terlihat dari cara orangtua memberikan nasihat, teguran atau hanya sekedar bermain dengan anak yang tidak memperlihatkan figur yang berkuasa tetapi dengan memperlihatkan figur yang mengayomi, melindungi, serta menyayangi anak. Pola komunikasi dalam keluarga ini tidak hanya terjadi satu arah tetapi ke segala arah. Peneliti akan berfokus pada pola komunikasi jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan, pada mahasiswa program internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berasal dari luar negeri. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena terpisahnya jarak anak terhadap orangtua yang berbeda negara, sehingga terdapat perbedaan waktu antara negara satu dengan negara lain, serta pada umumnya anak terhadap orangtua memiliki kedekatan batin dan kedekatan emosional karena sering berkomunikasi tatap muka dan tinggal satu rumah.

4 Hal itulah yang menjadikan hubungan anak terhadap orangtua menjadi dekat. Seorang anak pasti ingin selalu menjaga hubungan dan berkomunikasi dengan orangtua, meskipun hanya basa-basi atau cerita tentang perkuliahannya. Adanya hubungan jarak jauh ini, diharapkan komunikasi yang dilakukan anak terhadap orang tetap efektif agar hubungan anak terhadap orangtua tetap terjalin dengan baik. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pola komunikasi pada hubungan jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pola komunikasi pada hubungan jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan pada mahasiswa program internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berasal dari luar negeri. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat atau berguna bagi : 1. Hasil penelitian secara garis besar dapat bermanfaat sebagai informasi bagi anak untuk tetap menjaga hubungan baik terhadap orangtua meskipun berada jauh dari orangtua. Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pola komunikasi jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan (pada mahasiswa program internasional yang

5 berasal dari luar negeri), sehingga dapat menerapkan pola komunikasi yang efektif. 2. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai referensi dan sumber informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya. E. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Komunikasi Komunikasi pada hakikatnya adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2010:46). Menurut Rogers dan Lawrence (Cangara, 2006:19). Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Sedangkan menurut Harold D. Lasswell (Cangara, 2006:18) mendefinisikan komunikasi adalah siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya. 2. Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace bahwa Interpersonal

6 Communication is communication involving two or more people in a face to face setting (Cangara, 2006:31). Menurut Mulyana, (2010:81) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Komunikasi antarpribadi juga didefiniskan DeVito (Zuhri, 2009:82) sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan antar dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Berdasarkan definisi DeVito, komunikasi interpersonal dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berdua-duaan seperti suami istri yang sedang berbincangbincang, atau antar dua orang dalam suatu pertemuan, misalnyaantara penyaji makalah dengan salah seorang peserta seminar dan ketika seorang ayah memberi nasehat kepada anaknya yang nakal dan sebagainya. 3. Pola Komunikasi Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang

7 tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah, 2004:1). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:885), pola adalah model, sistem, cara kerja. Bila dikaitkan dengan komunikasi merupakan penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang dengan memberikan pertanda pada perilaku orang lain (dalam bentuk ucapan, gerak tubuh, atau sikap) serta perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain. Sedangkan menurut DeVito (Permata, 2013:3-4), pola komunikasi terdiri dari beberapa macam yaitu: a. Pola Komunikasi Primer Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang, yaitu lambang verbal dan nirverbal. Lambang verbal yaitu bahasa, yang paling sering digunakan, karena bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambang nirverbal yaitu lambang yang digunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, namun merupakan isyarat dengan menggunakan anggota tubuh antara lain; mata, kepala, bibir, tangan dan lain sebagainya. b. Pola Komunikasi Sekunder Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau

8 sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih. c. Pola Komunikasi Linear Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik yang lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi, dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi. d. Pola Komunikasi Sirkular Sirkular secara harafiah berarti bulat, bundar atau keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi seperti ini, proses komunikasi berjalan terus yaitu adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan.

9 Pola komunikasi jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan, ada dua pola komunikasi yang digunakanyaitu pertama, pola komunikasi sekunderyang pada proses penyampaiannya menggunakan sarana atau media karena adanya perbedaan jarak jauh; kedua, pola komunikasi linear yang adakalanya komunikasi bermedia dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi. 4. Keluarga Menurut Goode (Fitrianto, 2010:3) menyatakan sebuah keluarga adalah sebuah lembaga atau institusi yang sah dalam masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi yang membentuk suatu jaringan sosial serta mempunyai peranannya masing-masing. Keluarga adalah sebagai sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan. Pada dasarnya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam satu atap. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai suami-istri dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk komunitas baru yang disebut keluarga. Jadi, keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang belum dewasa (Djamarah, 2004:16-17). a. Hubungan Anak Dan Orangtua Dalam Keluarga Menurut Sutcliffe, hubungan anak dengan orang tua merupakan sumber emosional dan kognitif bagi anak. Hubungan

10 tersebut memberi kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan maupun kehidupan sosial. Hubungan anak pada masamasa awal dapat menjadi model dalam hubungan-hubungan selanjutnya. Hubungan awal ini dimulai sejak anak terlahir ke dunia, bahkan sebetulnya sudah dimulai sejak janin berada dalam kandungan (Ervika, 2005:2). Dalam pandangan psiko analitik kuno, yang agak sukar untuk untuk dibuktikan secara jelas tetapi sesuai dengan banyak penelitian secara wajar, ialah bahwa anak kecil akan mengakhiri masa kanak-kanaknya dengan mengikat diri secara emosional pada orang tua yang berlainan jenis. Yaitu, anak laki-laki secara emosional lebih terikat pada ibunya, sedangkan anak perempuan lebih terikat pada ayahnya. Hubungan itu memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak (Goode, 2004:158). F. Kerangka Pemikiran Pentingnya menjaga hubungan yang baik dalam suatu keluarga akan membentuk hubungan anak terhadap orangtua akan lebih baik dan harmonis. Meskipun komunikasi yang dilakukan anak terhadap orang tua terpisah jarak beda negara. Dalam penelitian ini. Peneliti berusaha melihat pola komunikasi jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan.

11 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini : ANAK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA POLA KOMUNIKASI MENJAGA HUBUNGAN Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran

12 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta atau sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2010:69). Dan juga untuk lebih mengetahui fenomenafenomena tentang aspek kejiwaan, perilaku, sikap, tanggapan, opini, perasaan, keinginan dan kemauan seseorang atau kelompok (Ruslan dalam Permata, 2013:6). 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah sekitar kampus. Tepatnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada mahasiswa program internasional yang berasal dari luar negeri. Adapun jika terjadi perubahan tempat, dikarenakan peneliti menyesuaikan keberadaan informan yang akan diwawancarai. Namun tetap memiliki kriteria tempat yang nyaman dan tenang, untuk menghindari adanya gangguan pada saat wawancara berlangsung. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2014 sampai 12 Juni 2014. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

13 a. Sumber Data Primer Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dilapangan (Kriyantono, 2010:41-42). Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil wawancara yang langsung didapatkan dari mahasiswa program internasional yang berasal dari luar negeri. b. Sumber Data Primer Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Kriyantono, 2010:42). Sumber data ini dapat diperoleh dari Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta, untuk mendapatkan data mahasiswa Internasional yang berasal dari luar negeri dan juga data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Identitas Informan No Nama (Inisial) Jenis Kelamin Asal Negara 1. SNA Perempuan Jordania 2. MK Laki-laki Thailand 3. AB Laki-laki Palestina 4. NA Perempuan Thailand 5. SAA Laki-laki Saudi Arabia Tabel 1 Identitas Informan

14 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara adalah percakapan antara periset - seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan - seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek (Berger dalam Kriyantono, 2010:100). Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide) agar wawancara tetap berada pada fokus penelitian. Wawancara dilakukan kepada informan dengan menggunakan interpreter. Interpreter hanya membantu proses penerjemahan karena adanya keterbatasan penguasaan bahasa pada peneliti, namun proses wawancara kepada informan tetap dilakukan oleh peneliti. Informan dipilih secara purposif untuk menggali informasi dari informan; yakni pada mahasiswa program internasional yang berasal dari luar negeri. Pola komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : a. Tempat terjadinya komunikasi b. Waktu terjadinya komunikasi c. Lamanya (durasi) terjadinya komunikasi d. Alasan atau tujuan dilakukannya komunikasi e. Intensitas dilakukannya komunikasi f. Media yang digunakan g. Apa saja yang dibicarakan oleh anakterhadap orangtua h. Hambatan-hambatan

15 5. Teknik Sampling Penelitian dilakukan secara sampling purposif (purposive sampling), yaitu teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.sedangkan orang-orang yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Biasanya teknik purposif dipilih untuk riset yang lebih mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan (Kriyantono, 2010:158-159). Peneliti memilih teknik sampling purposive karena tidak semua mahasiswa program internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berasal dari luar negeri, adapun mahasiswa Indonesia yang juga mengikuti program internasional. Sehingga untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi jarak jauh anak terhadap orangtua dalam menjaga hubungan. Dipilihlah mahasiswa program internasional yang berasal dari luar negeri untuk dijadikan informan. 6. Validitas Data Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data atau dapat disebut juga triangulasi sumber. Menurut Dwijdowinoto, cara ini membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda (Kriyantono, 2010:72). Dalam peneliti ini menggunakan sumber data seperti hasil wawancara dan juga dengan mewawancarai lebih dari satu sumber atau

16 informan yang berbeda sehingga dapat memperoleh kebenaran informasi. 7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data bersifat deskriptif dengan menggunakan Analisis Interaktif, yakni transformasi data ke dalam bentuk yang mudah dipahami dan diinterpretasikan; proses penyusunan, mengurutkan data untuk menyajikan informasi deskripsi. Dalam model ini terdapat tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Subandi, 2011:178). a. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga dapat menarik kesimpulan atau memperoleh pokok temuan. Proses berlangsung hingga laporanakhir selesai atau dengan kata lain bahwa data adalah proses seleksi, penafsiran, penyederhanaan dan abstraksi data kasar. b. Sajian Data (Data Display) Supaya mendapat gambaran yang jelas tentang data keseluruhan, yang pada akhirnya akan dapat menyusun kesimpulan, maka peneliti berusaha menyusunnya ke dalam penyajian data dengan baik dan jelas agar dapat dimengerti dan dipahami.

17 c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing) Dalam penelitian ini seleksi data, penarikan kesimpulan sudah dimulai dari proses awal diperolehnya data. Sehingga setiap data telah dicek keakuratan dan validitasnya maka peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan.