V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak

VII. ANALISIS PENDAPATAN

VII. ANALISIS FINANSIAL

IV. METODE PENELITIAN

VI. ANALISIS NON FINANSIAL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar

BAB III MATERI DAN METODE

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

Gambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Peternakan Ayam Broiler di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

SURAT PERJANJIAN KERJA

I. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KEMITRAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA PETERNAKAN DI PROVINSI BALI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER POLA KEMITRAAN INTI PLASMA

I.PENDAHULUAN. dikembangkan, baik dalam usaha kecil maupun dalam skala besar. Hal ini terlihat

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

PERJANJIAN PINJAM PAKAI RUMAH (1)

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan di abad ke-21, UKM dituntut untuk

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

I Peternakan Ayam Broiler

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

PERBEDAAN PERLAKUAN PEMBELI SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DAN TUNAI DI DEALER PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA RUNGKUT SURABAYA

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB I PENDAHULUAN. pertanian ( off farm) seperti biokimia, agrokimia (pupuk dan pestisida), alat

KEMITRAAN USAHA AYAM RAS PEDAGING: KAJIAN POSISI TAWAR DAN PENDAPATAN TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menopang perekononiam masyarakat. Pembangunan sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

PERANAN KEMITRAAN DALAM PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. Teknologi mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KESINAMBUNGAN USAHA BISNIS KEMITRAAN AYAM RAS PEDAGING (Kasus di Tunas Mekar Farm Bogor) SKRIPSI Intani Dewi

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan

Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Pola Usaha Yang Berbeda Di Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka

PENGANTAR. Latar Belakang. Peternakan merupakan salah satu subsektor yang berperan penting dalam

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kemitraan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA,

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN

PENDAHULUAN. Kambing perah merupakan salah satu ternak penghasil susu. Susu

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VI. KERAGAAN USAHATANI KENTANG DAN TOMAT DI DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LOGO TIP FTP - UB

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERFORMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. PRIMATAMA KARYA PERSADA DENGAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KOTA BENGKULU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. CV. Tunas Mekar Farm 5.1.1. Sejarah CV. Tunas Mekar Farm Tunas Mekar Farm (TMF) adalah perusahaan peternakan ayam broiler yang menerapkan sistem kemitraan pola inti plasma. Berdasarkan panduan mengenai pola kemitraan Direktorat Pengembangan Usaha, Departemen Pertanian (2002) tentang pola kemitraan inti plasma, TMF sebagai inti melakukan kegiatankegiatan menampung hasil produksi, membeli hasil produksi, memberikan bimbingan teknis dan pembinaan manajemen, memberikan pelayanan berupa permodalan atau kredit, menyediakan lahan, sarana produksi dan teknologi bagi plasmanya, serta mempunyai usaha budidaya. TMF didirikan pada tanggal 10 April 2004 oleh Ir. Muslikin dengan kantor pusat terletak di jalan Kenari blok A2, Perum Ciluar Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor. TMF didirikan dengan menggunakan modal milik sendiri. Tujuan didirikan TMF adalah untuk membantu peternak-peternak kecil mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan. Pada awal berdirinya TMF hanya memiliki 2 karyawan yaitu pendirinya Bapak Ir. Muslikin dan Bapak Agus. Mereka bekerjasama dan bekerja keras mencari peternakan atau plasma dengan target per minggunya mendapatkan 3-4 peternakan dengan kapasitas 10.000 15.000 ekor ayam selama 7 minggu. Dengan kegigihan mereka berhasil mencapai target tersebut, dalam 7 minggu TMF telah memiliki plasma sekitar 20 peternakan. TMF memastikan peternakanpeternakan tersebut mendapatkan pelayanan terbaik, mendengarkan keluhankeluhan peternak, memberikan solusi, kemudian membantu mewujudkan solusi tersebut. Dedikasi mereka membuat TMF pun berkembang menjadi perusahaan kemitraan yang memiliki reputasi baik di mata plasma-plasmanya. Sebuah perusahaan kemitraan dengan karyawan 2 dan 20 plasma sekarang berkembang menjadi perusahaan kemitraan yang memiliki karyawan sebanyak 100 orang dan 150 plasma yang tersebar hampir di seluruh Kabupaten Bogor dengan kapasitas mulai dari 5.000 hingga 200.000 ekor ayam per peternakan. 40

TMF pernah mengalami masa-masa sulit pada tahun 2005, isu flu burung merebak di bulan Februari. Isu tersebut menyebabkan tingkat permintaan lebih rendah daripada penawaran sehingga TMF kesulitan dalam memasarkan hasilhasil panen plasmanya, ditambah lagi harga ayam broiler menurun pada titik paling lemah yaitu Rp 6.088,00/ekornya. TMF berhasil mendapatkan cara untuk mencegah terjadinya kerugian besar, yaitu bekerjasama dengan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang memiliki fasilitas cold storage. TMF menyimpan ayam potongnya di cold storage, kemudian baru mendistribusikannya setelah harga ayam membaik. 5.1.2. Visi dan Misi CV. Tunas Mekar Farm Menurut Wibisono (2006), visi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa datang. Visi merupakan hal yang sangat krusial dalam menjaga kelestarian kesuksesan sebuah perusahaan atau organisasi untuk jangka panjang. Sedangkan misi adalah apa sebabnya sebuah perusahaan ada. Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004), misi adalah bagaimana cara produk dan jasa dapat dihasilkan oleh perusahaan, kemana pasar sasaran dan teknologi apa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuaskan oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. TMF memiliki visi membantu mencerdaskan bangsa dengan penyediaan protein hewani dan bersama-sama menjaga kontinuitas pasokan ayam pedaging di pasar. Misi CV. Tunas Mekar Farm adalah menjadi mitra terbaik bagi plasmaplasmanya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan saling menguntungkan. 5.1.3. Struktur Organisasi CV. Tunas Mekar Farm Struktur organisasi sebuah perusahaan merupakan gambaran mengenai prosedur bagaimana perusahaan menata kerja dan tugas karyawannya. Struktur organisasi harus terdefinisi dengan jelas karena menentukan mekanisme pengambilan keputusan, hubungan dengan pihak ketiga, hubungan pimpinan 41

perusahaan dengan bawahannya, begitu juga sebaliknya, dan hubungan antar karyawan. Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan hak dan kewajiban setiap karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga tercipta harmoni pelaksanaan fungsi masing-masing sesuai dengan kedudukannya di dalam perusahaan. Tunas Mekar Farm adalah suatu usaha perorangan yang bergerak dalam bidang peternakan dengan produk ayam broiler. Dalam menjalankan usahanya, TMF memiliki struktur organisasi yang menjadi pedoman pembagian kewajiban, sehingga usaha dapat berjalan dengan lancar. Struktur organisasi TMF sederhana, sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departemensialisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan dimanapun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak. Struktur organisasi CV. TMF tersaji pada Gambar 2. 42

Pimpinan utama Manajer PPL PPL Marketing Administrasi Plasma Plasma Karyawan Gambar 2. Struktur Organisasi CV.Tunas Mekar Farm Sumber: CV. Tunas Mekar Farm (2011) Pimpinan utama CV. Tunas Mekar Farm yang juga adalah pemilik, memegang kendali dalam pengambilan seluruh keputusan penting yang berkaitan dengan kelangsungan usaha. Beliau bermusyarawah dengan Manajer, dan juga menerima masukan dari bagian pemasaran, administrasi serta penyuluh lapangan. Pimpinan menerapkan kepemimpinan yang terbuka terhadap segala ide maupun permasalahan yang dihadapi karyawan-karyawannya. Manajer di TMF adalah tangan kanan dari pimpinan utama. Tugas manajer meliputi seluruh lini dari sistem yang ada di TMF, mulai dari pengadaan input, produksi, distribusi output, dan pemasaran. Memastikan seluruh kegiatan tersebut berjalan lancar, tepat waktu, sesuai dengan target dan berkualitas. Manajer juga sebagai figur yang mendengarkan serta menyampaikan segala keluhan-keluhan dan permasalahan yang dihadapi bawahan maupun plasmanya kepada pimpinan, serta mencari solusi dengan cara bermusyawarah dengan pimpinan dan pihakpihak terkait. Manajer dibantu oleh bagian administrasi yang bertugas mencatat seluruh kegiatan administratif, bagian marketing yang bertugas memasarkan produk dan berhubungan langsung dengan pihak penangkap, serta penyuluh lapangan yang langsung ke peternak untuk mengawasi jalannya proses produksi di setiap peternakan. Karyawan 43

5.2. Peternakan Agus Suhendar 5.2.1. Sejarah Peternakan Agus Suhendar Berawal dari PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sebuah bank swasta, di pertengahan tahun 2003, Bapak Agus mendirikan peternakan sebagai mata pencaharian utama. Dengan uang pesangon, tabungan dan penjualan aset pribadi, Bapak Agus berhasil mengumpulkan modal untuk mendirikan peternakan yang memiliki dua kandang berkapasitas 9.000 ekor. Peternakan tersebut berdiri di atas lahan sewa seluas 1.500 m² yang terletak di Desa Patambran RT 02/04 Semplak Barat, Kemang utara, Kecamatan Bogor, Kabupaten Bogor. Pengetahuan yang terbatas mengenai peternakan ayam broiler dan pemasarannya, tidak menghentikan langkah Bapak Agus untuk menjalankan peternakan secara mandiri. Keberanian, niat membuka lapangan kerja dan mencapai kesejahteraan menguatkan tekadnya. Prinsipnya adalah kegagalan merupakan hal yang tidak boleh ditakuti tetapi dihadapi dan dipelajari, sehingga ketakutan akan kebangkrutan yang sering menghinggapi pengusaha-pengusaha yang baru merintis menjadi hilang. Dengan semangat di atas, periode pertama pun dimulai pada tahun 2004. Seperti burung yang baru belajar terbang, Bapak Agus pun mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha peternakannya, mulai dari pengadaan input, manajemen produksi, distribusi dan pemasarannya. Tetap tegar dan berusaha memperbaiki keadaan dengan belajar dari kesalahan periode pertama, Bapak Agus melanjutkan hingga beberapa periode. Teapi juga tetap tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan mengalami kerugian. Akhirnya seorang kerabat memberi informasi tentang TMF, perusahaan kemitraan pola inti plasma yang baru berdiri tetapi sudah banyak membantu peternak-peternak kecil. Setelah bertemu dengan pemilik TMF dan membaca kontrak kerjasama, Bapak Agus resmi menjadi plasma TMF di akhir tahun 2004. Walaupun dari segi pengembangan usaha peternakan Agus Suhendar belum dapat meningkatkan kapasitas produksinya, tetapi selama menjadi plasma TMF Bapak Agus puas terhadap pelayanan TMF. 44

5.2.2. Lokasi Peternakan Agus Suhendar Peternakan Agus Suhendar terletak di Desa Patambran RT 02/04 Semplak Barat, Kemang Utara, Kecamatan Bogor, Kabupaten Bogor. Luas lahannya ± 1.500 m², merupakan lahan sewa yang dulunya adalah lahan gambut. Lahan tersebut disewa dari penduduk sekitar seharga Rp 1.000.000,00/tahun selama lima tahun. Sebagian lahan yang tidak digunakan untuk kandang ayam, ditanami tanaman seperti ubi dan jagung. 5.2.3. Sumber Daya Manusia Pada peternakan Agus Suhendar kepala karyawannya berumur 40 tahun pendidikan terakhir adalah SLTP, ketrampilan dalam usaha peternakan ayam broiler didapatkan dari pengalaman bekerja di usaha peternakan sejak berumur 25 tahun. Karyawan terdiri dari tiga orang yang berumur 25, 34 dan 24 tahun. Pendidikan terakhir adalah SD, dan tidak tamat SD. Ketrampilan dan pengetahuan dalam usaha peternakan ayam broiler didapatkan dari pengalaman bekerja di peternakan lain, dan arahan dari kepala kandang. Kepala karyawan bertugas mengontrol manajemen pemeliharaan yang terjadi di peternakan Agus Suhendar dan memastikan karyawan menjalankan seluruh proses produksi sesuai dengan jadwal kegiatan yang ditetapkan CV. Tunas Mekar Farm. Kepala karyawan juga orang yang mengambil keputusan jika di dalam pemeliharaan terjadi permasalahan seperti jika terjadi angka mortalitas di atas yang ditetapkan (4,5 persen), maka harus segera melapor ke TMF untuk mendapat pelayanan bimbingan kesehatan. TMF biasanya akan mendatangkan petugas penyuluh lapangan dokter hewan. Kepala karyawan juga diwajibkan mencatat seluruh kegiatan produksi dan panen. Karyawan merupakan ujung tombak dari usaha peternakan ayam broiler, karena mereka yang melakukan seluruh proses produksi. karyawan bertugas mengerjakan semua manajemen pemeliharaan sesuai dengan ketentuan dan jadwal, juga melaksanakan perintah dari kepala karyawan. 45

5.3. Pola Kemitraan antara CV. Tunas Mekar Farm dan Peternakan Agus Suhendar 5.3.1. Prosedur Penerimaan Plasma CV. Tunas Mekar Farm (TMF) sebagai perusahaan kemitraan yang bertindak sebagai inti memiliki prosedur dalam proses penerimaan peternak menjadi plasma. Peternak yang ingin menjadi plasma datang ke kantor TMF, kemudian mendaftarkan diri dan membuat janji dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) TMF untuk melakukan seleksi dan survei lapangan. PPL akan melakukan seleksi terhadap peternak dengan beberapa pertimbangan yaitu: 1) Peternak memiliki pengetahuan mengenai usaha peternakan ayam broiler. 2) Peternak memiliki kandang beserta peralatan dengan kapasitas minimal 2.000 ekor ayam dengan kepadatan kandang maksimal 10 ekor/m 2 pada lahan yang memiliki radius minimal 200 m dari rumah penduduk. 3) Lokasi kandang harus memiliki akses transportasi dan komunikasi, memiliki sumber air dan listrik, mudah mendapatkan faktor-faktor produksi yang tidak disuplai inti seperti sekam dan gas. 4) Peternak menyediakan karyawan yang memiliki pengalaman. Pada tanggal yang telah disetujui PPL akan melakukan survei dan menyeleksi peternak berdasarkan pertimbangan di atas, hasilnya dicatat dalam bentuk form oleh PPL. Hasil catatan PPL akan diajukan ke Manajer TMF kemudian ditandatangani jika peternak memenuhi persyaratan untuk selanjutnya diminta datang kembali ke kantor TMF untuk membawa persyaratan administratif yaitu KTP, KK, BPKB kendaraan bermotor atau jaminan surat tanah. Langkah selanjutnya adalah tandatangan kontrak perjanjian. Calon plasma dipersilahkan untuk membaca kontrak dan mengajukan secara lisan keinginankeinginannya. Setelah kesepakatan terjadi dan keinginan calon plasma tertampung maka kedua belah pihak menandatangani kontrak perjanjian tersebut, dimulailah kerjasama kemitraan. 5.3.2. Isi Kontrak Perjanjian Kontrak perjanjian adalah kontrak yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000,00 isinya bersifat mengikat dan pelanggar aturan dikenakan sanksi sesuai yang tertulis pada kontrak perjanjian tersebut. Isi kontrak perjanjian terdiri 46

dari data TMF sebagai inti dan peternak sebagai plasma, hak dan kewajiban kedua belah pihak dan sanksi bagi pihak yang tidak memenuhi kewajibannya. Hak dan kewajiban TMF sebagai Inti dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hak dan Kewajiban CV. Tunas Mekar Farm dan Peternakan Agus Suhendar Pihak No. Hak Kewajiban TMF 1. Menentukan jadwal kedatangan DOC, pakan dan waktu panen. 2. Menentukan besarnya harga jual ayam (harga jual ayam tetap). 3. Jika terjadi kegagalan produksi akibat kelalaian, tetap mendapatkan pembayaran sapronak dari peternak. 4. Mendapatkan catatan data-data harian kandang dan melaporkan seluruh kegiatan pemeliharaan secara benar dan aktual pada form yang telah disediakan TMF. Menyediakan sapronak berkualitas dan mengirimkan sapronak tepat waktu sesuai dengan jadwal. Memberikan bimbingan teknis dan pelayanan kesehatan ternak. Memberikan bantuan permodalan jika dibutuhkan. Menyediakan sarana transportasi dan memasarkan seluruh hasil panen ayam broiler. Agus Suhendar 1. Mendapatkan sapronak berkualitas dan tepat waktu pengirimannya. Membayar sapronak setelah panen selambat-lambatnya sebelum periode baru dimulai. 2. Mendapatkan bimbingan teknis dan pelayanan kesehatan. 3. Jika terjadi kegagalan produksi akibat penyakit yang bukan disebabkan kelalaian dan musibah bencana alam atau pencurian maka kerugian ditanggung bersama. 4. Mendapatkan bantuan permodalan jika dibutuhkan. 5. Mendapatkan penerimaan penjualan ayam setelah dikurangi biaya sapronak selambat-lambatnya sebelum periode baru dimulai. 6. Mendapatkan pelayanan transportasi dan pasar bagi hasil panen ayam broiler. Melaksanakan program pemeliharaan sebaik-baiknya. Tetap membayar biaya sapronak jika terjadi kegagalan produksi akibat kelalaian, pembayaran boleh diangsur. Menanggung biaya untuk bongkar muat, panen dan sarana penunjang. Mencatat data-data harian kandang dan melaporkan seluruh kegiatan pemeliharaan secara benar dan aktual pada form yang telah disediakan TMF. Tidak boleh menjual atau meminjamkan sapronak ke pihak lain dan menjual hasil panen ke pihak lain. Sanksi bagi kedua belah pihak jika tidak memenuhi kewajibannya adalah kerjasama dapat dibatalkan dan pihak yang dirugikan berhak mendapatkan ganti rugi 10 persen dari total biaya penggunaan sapronak per periode dikalikan sisa 47

periode yang batal dilakukan akibat pembatalan kontrak. Kontrak perjanjian ini diperbaharui setiap satu tahun sekali atau setelah melakukan 6 kali periode. Peternak dapat memutuskan untuk melanjutkan atau berhenti bekerjasama setelah melakukan 6 periode produksi. Penetapan harga kontrak tetap didasarkan pada rata-rata bobot tubuh ayam pada saat panen. Penetapan harga tetap dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penetapan Harga Tetap CV. Tunas Mekar Farm 2009 No. Bobot panen rata-rata (kg) Harga (Rp/kg) 1. 1,09 13.230,00 2. 1,10-1,19 13.010,00 3. 1,20 1,29 12.870,00 4. 1,30 1,39 12.780,00 5. 1,40 1,49 12.710,00 6. 1,50-1,59 12.610,00 7. 1,60 1,69 12.500,00 8. 1,70 1,79 12.460,00 9. 1,80 1,89 12.420,00 10. 1,90 1,99 12.380,00 11. 2 12.350,00 Sumber: CV. Tunas Mekar Farm 2009 Berdasarkan tabel harga kontrak didasarkan pada bobot saat panen, semakin rendah bobot per ekornya maka harga jualnya semakin tinggi. Harga tetap ini dapat dirubah saat revisi kontrak di akhir periode keenam, harga disesuaikan dengan harga pasar dan kesepakatan kedua belah pihak. Selama kerjasama belum mencapai satu tahun atau telah melakukan enam periode maka kedua belah pihak tidak diperkenankan merubah atau meminta perubahan pada harga tetap tersebut. 48