BAB I PENDAHULUAN. konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini,

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1990: 11). Selain kata sastra, dalam KBBI juga ada kata susastra (tambah awalan

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

HUKUM MENJUAL RERUNTUHAN BANGUNAN MASJID MENURUT PENDAPAT MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB HANBALI OLEH M. FIKRI TIRTA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak,

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Tempat/Tgl. Lahir : Amuntai, 19 Juli 1981

PEDOMAN TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakannya. Hasil kreasi yang orisinil tersebut adalah karya sastra.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan interaksi dimaksudkan untuk menyampaikan maksud dan kehendak manusia.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

TRANSLITERASI. Dibawah in daftar huruf arab dan transliterasinya dangan huruf latin. Huruf arab Nama Huruf latin Nama

BAB I PENDAHULUAN. sebab merupakan hasil ciptaan manusia (Faruk, 2012:77). Lukens (2003:9)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

TINJAUAN MASLAHAT TERHADAP DISPENSASI NIKAH MENURUT HAKIM PENGADILAN AGAMA SEMARANG. SKRIPSI

( Word to PDF Converter - Unregistered )

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.

BAB I PENDAHULUAN. khas, dan menuntut pembaca yang khas pula. Lukens (via Nurgiyantoro, 2010 b:3)

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Quinn mengatakan (via Sarumpaet, 2010:1) sastra adalah Tulisan yang

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

TRANSLITERASI. Dibawah in daftar huruf arab dan transliterasinya dangan huruf latin

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gela Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

MUDA<RASAH AL-QUR A<N BAGI SANTRI TAHFIZ{ TINGKAT

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan

PROSES PENYADARAN DARI ANAK NAKAL MENJADI ANAK SHALIH DI PANTI ASUHAN ISLAM IBADAH BUNDA YOGYAKARTA

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam karya sastra merupakan masalah-masalah yang ada di. lingkungan kehidupan pengarangnya sebagai anggota masyarakat

PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG KOTTA BARAT MANAHAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks, sehingga antara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sarana cerita. Fakta cerita meliputi tokoh dan penokohan, alur, dan latar,

PENAFSIRAN AMINA WADUD MUHSIN TENTANG BIDADARI DALAM AL-QUR A<N (KAJIAN HERMENEUTIKA)

PEMIKIRAN TASAWUF AL-GHAZALI MENURUT PERSEPSI TOKOH INTELEKTUAL KOTA BANJARMASIN (StudiPemikiranTokohIntelektual NU danmuhammadiyah)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan menggunakan simbol-simbol vokal yang mempunyai arti

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN SESUAI KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menghayati pengalaman hidup manusia sewajarnya. Memahami sebuah karya

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada:

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi jiwa pengarang dalam mengilustrasikan kehidupan imajinatifnya (Wellek

BAB I PENDAHULUAN. (Goldman via Faruk, 1994:79). Sebagaimana juga disampaikan oleh Lukens

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

KATA PENGANTAR MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MEDAN.

TRANSLITERASI ARAB-LATIN SESUAI KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

IMPLEMENTASI DIALOG ANTAR AGAMA DI FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) KOTA SEMARANG

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah karya seni dengan menggunakan medium bahasa. Sastra merujuk pada

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. subjek penelitian, objek penelitian, dan sarana atau peralatan penelitian (Ratna,

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA

PENDAPAT BEBERAPA KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DI KABUPATEN TABALONG TENTANG UANG JUJURAN MENJADI MAHAR

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PEMBERIAN GANTI RUGI TERHADAP PEMILIK BARANG OLEH PENGUSAHA ANGKUTAN DI PT

BAB I PENDAHULUAN. mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010: ), sedangkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. (Endraswara, 2003:49). Menurut Junus, (1990:1) sastra adalah bentuk. Sastra

STUDI ANALISIS KONSEP MUNÂSABAH ANTAR AYAT

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur dalam arti bahwa karya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam bahasa Arab disebut dengan Adab. Menurut para linguistik

PENERAPAN METODE AL-QASIMI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN BAITUL QUR AN GARUT, DAWUNG, SAMBIREJO SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. isi dan ungkapannya (KBBI, 2011:1001).Sastra adalah ungkapan pribadi manusia

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1988:3). Dalam kesusastraan Arab modern, terdapat dua genre karya sastra, yaitu puisi dan prosa (Farhu>d, 1979:54). Beberapa bentuk prosa Arab modern, antara lain: al-maqa>lah (artikel), al-qis}s}ah (cerita), dan al-masrah}iyyah (drama) (Farhu>d, 1979:125). Salah satu bentuk al-qis}s}ah (cerita) dalam prosa Arab modern adalah alqis}s}ah al-qas}i>rah (cerita pendek atau cerpen). Stanton (1965:37) menyatakan bahwa lazimnya, cerpen itu terdiri atas lima belas ribu kata atau setara dengan lima puluh halaman, sedangkan menurut Hamid (1973:4), cerpen adalah cerita rekaan (fiction) yang pendek. Dalam hal ini, Hamid tidak mempermasalahkan jumlah kata atau halaman cerpen. Salah satu di antara sekian banyak penulis cerpen Arab adalah Nawa>l as- Sa da>wi>. Ia merupakan seorang akademisi, peneliti tentang kasus-kasus kewanitaan, dan sekaligus aktifis pejuang hak-hak perempuan (Fathoni, 2007:124). Selain itu, ia juga seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya ditulis berdasarkan fakta sosial yang terjadi di sekitar kehidupannya yaitu banyak 1

2 mengangkat kasus tentang permasalahan perempuan. Salah satu karya as-sa da>wi> adalah cerpen Ta allamtul-h{ubba dalam antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba. Cerpen ini mengisahkan seorang dokter perempuan asal Kairo. Dokter perempuan bertugas di Wih}dah T}alh}atal- Mujamma ah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasien petani di desa T}alh}ah. Di sana, dokter perempuan bertemu dengan laki-laki udik. Dokter perempuan merasa tergagnggu oleh keburukan rupa si laki-laki udik sampaisampai ia tidak menghargai laki-laki udik itu. Namun, seiring berjalannya waktu, dokter perempuan pun menerima keadaan tersebut setelah ia mengetahui kebaikan laki-laki udik tersebut. Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2015:50) mengatakan bahwa sebuah karya sastra merupakan sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur intrinsik. Dengan demikian, sebagai sebuah karya sastra, cerpen Ta allamtul-h{ubba merupakan sebuah struktur yang terdiri atas sejumlah unsur yang saling berkaitan dalam membentuk makna yang utuh. Untuk mengetahui dan memahami makna yang terkandung dalam cerpen tersebut, perlu diketahui unsur-unsur intrinsik dan hubungan antarunsur pembangunya sehingga cerpen tersebut akan dianalisis dengan memanfaatkan teori struktural. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah unsur-unsur intrinsik cerpen Ta allamtul-h{ubba karya Nawa>l as- Sa da>wi> dan hubungan antarunsur yang membangun cerpen secara keseluruhan.

3 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dipaparkan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan unsur-unsur intrinsik pembangun cerpen Ta allamtul- H{ubba karya Nawa>l as-sa da>wi> dan hubungan antarunsurnya sehingga mampu membantu pembaca untuk lebih memahami cerita dalam cerpen tersebut. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian-penelitian mengenai unsur-unsur intrinsik terhadap karya Nawa>l as-sa da>wi> dengan memanfaatkan teori struktural telah banyak dilakukan. Sejauh pengamatan penulis, beberapa penelitian itu adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 oleh Mardiani berjudul Cerpen Samanul-Wahm dalam Antologi Cerpen Adab Am Qillah Adab karya Nawa>l as-sa da>wi>: Analisis Struktural mengetengahkan tema utama yaitu keinginan laki-laki untuk memperistri seorang wanita harus didukung oleh materi, tidak hanya bermodalkan laki-laki, cinta, nama, dan sejarah yang layak dibanggakan, dan wanita pun memiliki harga diri. Kedua, penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Mulyanto berjudul Cerita Pendek Mautu Ka>tibin Kabi>rin dalam Adabun Am Qillatul- Adab karya Nawa>l as-sa da>wi>: Analisis Struktural mengetengahkan tema utama yaitu kesadaran tentang kesalahan perilaku seseorang yang muncul setelah keruntuhannya tidak akan mengubah apapun dan hanya menimbulkan penyesalan. Ketiga, penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Mujib berjudul

4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen H}a>latu Fata>tin min Daftari Ah}wa>li Iya>dati dalam Adabun Am Qillatu Adabin karya Nawa>l as-sa da>wi>: Analisis Struktural mengetengahkan tema utama yaitu kekerasan dalam rumah tangga dapat mengakibatkan trauma yang berkepanjangan dalam diri anggota keluarga, terutama anak-anak. Adapun penelitian terhadap antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba karya Nawa>l as-sa da>wi> pernah dilakukan pada tahun 2008 oleh Nahidah. Judul penelitiannya yaitu Muja>waratu Lugatail-Fus}h}a> wal- A>miyyah wa Musykila>tu Tarjamatihima> fi> Majmu> atil-qis}as}i Ta allamtul-h{ubba lid-duktu>r Nawa>l as- Sa da>wi> (Dira>sah Tarjamiyyah Arabiyyah-Andu>nisiyyah). Penelitian tersebut membahas mengenai sudut pandang permasalahan terjemah dialek a>miyyah yang menjadi mediasi dalam bahasa fus}h}a>. Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian unsur-unsur intrinsik cerpen Ta allamtul-h}ubba dalam antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba karya Nawa>l as- Sa da>wi> dengan menggunakan teori struktural Robert Stanton sejauh pengamatan penulis belum pernah dilakukan. 1.5 Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural. Teori struktural merupakan sebuah teori untuk mendekati teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antarunsur teks (Syuropati, 2011:46). Analisis dalam karya sastra, khususnya teks fiksi, dapat dilakukan dengan mengurai karya itu atas unsur-unsur intrinsik (Nurgiyantoro, 2015:52).

5 Adapun teori struktural yang digunakan adalah teori struktural Robert Stanton. Struktural merupakan sesuatu yang berkenaan dengan struktur, sedangkan struktur merupakan ketentuan unsur-unsur dari suatu benda (Depdiknas, 2014:1342). Struktural dalam karya sastra berarti unsur-unsur pembentuk karya sastra. Unsur-unsur pembentuk karya sastra menurut Stanton (1965:11) dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra. Tema (Stanton, 1965:19) merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat. Fakta-fakta cerita (Stanton, 1965:12) yang berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita itu meliputi karakter, alur, dan latar. Stanton (1965:25) menjelaskan bahwa beberapa sarana sastra dapat ditemukan dalam setiap cerita seperti konflik, klimaks, nada dan gaya, dan sudut pandang, sedangkan simbolisme sangat jarang dihadirkan. 1.6 Metode Penelitian Badudu dan Sutan (1994:896) menyatakan bahwa metode adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural. Teeuw (1984:135) menyatakan bahwa metode analisis struktural karya sastra bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, semendetail, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur karya sastra yang secara bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Dengan demikian, sebuah metode dalam penelitian ini akan membantu dan memudahkan penulis sehingga dapat menganalisis objek

6 penelitian dengan baik dan sistematis yaitu membongkar dan memaparkan secermat, semendetail, dan semendalam mungkin unsur-unsur intrinsik cerpen Ta allamtul-h}ubba dalam antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba karya Nawa>l as- Sa da>wi>. Kemudian, cara kerja berikutnya adalah menghubungkan keterkaitan antarunsurnya. Unsur-unsur yang akan dibahas pada penelitian ini meliputi karakter, alur, latar, tema, judul, dan sudut pandang. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan hasil penelitian ini disajikan dalam empat bab. Bab I berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, dan transliterasi Arab-Latin. Bab II meliputi biografi Nawa>l as- Sa da>wi> dan sinopsis cerpen Ta allamtul-h}ubba dalam antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba. Bab III mengenai analisis struktural terhadap cerpen Ta allamtul-h}ubba dalam antologi cerpen Ta allamtul-h{ubba. Bab IV mencakup kesimpulan analisis dan dilengkapi dengan daftar pustaka dan sumber laman. 1.8 Transliterasi Arab-Latin Transliterasi huruf Arab ke huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor: 158 Tahun 1987-Nomor: 0543 B/U/1987. a. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

7 dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian yang lain dengan huruf dan tanda sekaligus. Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ا Alif tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ب ba b be ت ta t te ث sa ś es (dengan titik di atas) ج jim j je ح ha h} ha (dengan titik di bawah) خ kha kh ka dan ha د dal d de ذ zal ż zet (dengan titik di atas) ر ra r er ز zai z zet س sin s es ش syin sy es dan ye ص sad s} es (dengan titik di bawah) ض dad d} de (dengan titik di bawah) ط ta t} te (dengan titik di bawah) ظ za z} zet (dengan titik di bawah) ع ain _ koma terbalik (di atas) غ gain g ge ف fa f ef

8 ق qaf q ki ك kaf k ka ل lam l el mim م m em nun ن n en wau و w we ه ha h ha hamzah ء '_ apostrof ي ya y ye b. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama _ fath}ah a a kasrah i i _ d}ammah u u Contoh: كتب kataba żukira ذكر Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda dan huruf Nama Gabungan huruf Nama

9 ya fath}ah dan...ي ai a dan i fath}ah dan wawu...و au a dan u Contoh: كيف kaifa h}aula حول c. Vokal Panjang Vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Harakat dan huruf Nama Huruf dan tanda Nama...ا fath}ah dan alif ā a dan garis di atas...ى atau ya ya kasrah dan...ي ī i dan garis di atas... و d}ammah dan wau ū u dan garis di atas Contoh: قال qa>la قيل يقول qīla yaqūlu d. Ta Marbut}ah Transliterasi untuk ta marbut}ah ada dua: a. Ta marbut}ah yang hidup atau mendapat harakat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah /t/ b. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbut}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbut}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

10 Contoh: روضة األطفال raud}ah al-at}fāl raud}atul-at}fāl e. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: ر بنا rabbanā nazzala نز ل f. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang. ال yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah. a. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Contoh: النساء an-nisā' b. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan huruf aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

11 Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang. Contoh: الر جل ar-rajulu al-qalamu القلم g. Hamzah Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: تأخدون ta'khużūna شيء إ ن syai'un inna h. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi l, ism, maupun h}arf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh: Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīna وإن هللا لهو خير الر ازقين Wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīna Fa aufū al-kaila wa al-mīzāna فأوفو الكيل والميزان Fa aufūl-kaila wal-mīzāna

12 i. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang dituliskan dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: وما محمد إال رسول شهر رمضان الدي أنزل فيه القرآن Wa mā Muh}ammadun illā rasūl Syahru Ramad}ān al-lażī unzila fih al-qur'ān Syahru Ramad}ānal-lażī unzila fihil-qur'ān Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arab-nya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh: نصر من هللا وفتح قريب هلل األمر جميعا Nas}run minallāhi wa fath}un qarīb lillāhi al-amru jamī an lillāhil-amru jamī an