Penerapan TTG Olahan Hasil Laut di Kupang NTT

dokumen-dokumen yang mirip
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

LAPORAN HASIL LITBANG

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

Ir. Arie Sudaryanto MP

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PROSPEK PEMANFAATAN ASAP CAIR SEBAGAI BAHAN PENDUKUNG PROSES PENGOLAHAN IKAN DI KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (B A P P E D A) Jl. dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp. (0283) Fax.

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

SEMINAR NASIONAL PERENCANAAN ENERGI DAERAH MENINGKATKAN SINERGI PUSAT DAN DAERAH DALAM PENGELOLAAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2001 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MENTERI NEGARA KOORDINATOR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang dan menuju masyarakat yang lebih baik dan maju. Salah satu

Perempuan dan Industri Rumahan

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

LAPORAN KEGIATAN RAPAT EVALUASI ORGANISASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH

Latar Belakang. Sejumlah peraturan negara mengamanatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif:

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

3 METODOLOGI PENELITIAN

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-47/M.EKON/07/2008 TENTANG

PEDOMAN PENGANUGERAHAN INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Perkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

JUKNIS LOMBA INOVATOR PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 157 /M/Kp/IX/2012 TENTANG

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PEDOMAN DALAM RANGKA MENGIKUTI LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih penghargaan Anugerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

TUGAS DAN FUNGSI BIRO PEREKONOMIAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015/10/09 07:13 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan IPKANI NUNUKAN FASILITASI FGD PENINGKATAN DAYA SAING RUMPUT LAUT

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri

No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN DI INDONESIA TAHUN

Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Jakarta, 10 Maret 2011

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

TERM OF REFERRENCE FOCUS GROUP DISCUSSION Tema : Merancang Strategi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kupang melalui Penerapan dan Difusi Teknologi Tepat Guna Kegiatan Insentif PKPP Ristek Penerapan TTG Olahan Hasil Laut di Kupang NTT Kupang, 1 Oktober 2012 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia UPT Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna 2012 1

A. Latar Belakang Nusa Tenggara Timur diakui sebagai salah satu wilayah potensial penghasil laut di Indonesia. Berdasarkan kajian Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Investasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dilakukan oleh Tim Deputi IV Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2012), perikanan ditetapkan sebagai komoditas unggulan potensial ke-2 sesudah rumput laut dan di dalam kebijakan pembangunan pemerintah daerah merupakan penopang pembangunan wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur. Potensi baharinya pula yang menjadikan Nusa Tenggara secara umum bersama dengan Bali diapresisiasi sebagai gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional. Mengacu pada semangat otonomi daerah yang diamanatkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004, yang menekankan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengeksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumberdaya alam, maka tantangannya adalah bagaimana agar supaya potensi dapat didayagunakan sebagai sumber kekuatan ekonomi yang menyumbangkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Fenomena globalisasi yang tidak dapat dihindari, mau tidak mau menuntut setiap daerah untuk meningkatkan daya saingnya. Dalam hal ini, selain kemampuan daerah dalam menentukan prioritas, juga akan tergantung pada upaya strategis dalam memberikan nilai tambah bagi potensi sumber daya alam yang dimiliki. Pendayagunaan sumberdaya alam tidak akan terlepas dari persoalan pemanfaatan teknologi, karena teknologi merupakan infrastruktur penunjang penting dalam memberikan nilai tambah. Untuk memastikan agar manfaat sebesar-besarnya dari ketersediaan sumberdaya alam diperoleh masyarakat lokal, maka pengembang maupun penerap teknologi harus mengenali dan mengapresiasi kebutuhan pengguna. Hal itu adalah persyaratan utama yang harus dipenuhi agar supaya kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan teknologi dapat diraih dan pemanfaatan teknologi mampu memberikan nilai tambah bagi pengguna. Di dalam konteks ini, entitas pengguna yang menjadi subyek penting dalam mengelola sumberdaya alam adalah usaha mikro kecil menengah yang memsi olahan hasil laut, khususnya ikan. Selaras dengan kebijakan pembangunan wilayah kelautan dan perikanan Kupang, maka peran UMKM tidak dapat diabaikan, karena UMKM merupakan unit usaha yang menjadi penopang ekonomi keluarga sebagian masyarakat Kupang. Secara nasional UMKM pun diakui sebagai kekuatan ekonomi nasional yang dampak strategisnya adalah lebh meratanya peluang kesempatan kerja, sehingga dukungan terhadap pengembangan UMKM selayaknyalah diperkuat. Salah satu diantaranya adalah meningkatkan muatan teknologi pada UMKM. Tersurat dalam Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah yang merupakan Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dan Menteri Dalam Negeri RI No. 03 tahun 2012 bahwa meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menguasai teknologi yang tepat guna merupakan tanggung-jawab bersama pemerintah, akademisi maupun swasta. 2

Terkait dengan hal itu, akan dilakukan komunikasi interaktif berbagai pihak relevan khususnya instansi dan lembaga terkait melalui kegiatan Focussed Group Discussion (FGD), dengan harapan dapat diperoleh berbagai masukan dalam hal percepatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di Kupang NTT melalui penerapan teknologi tepat guna. Strategi yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri mikro berbasis olahan ikan dimana pemerintah daerah dapat memberikan dukungan kebijakan, lembaga penyedia dan pengembang teknologi mendukung peningkatan kemampuan teknologi, pihak swasta yang membantu pengembangan usaha dan didampingi lembaga swadaya masyarakat. B. Tujuan Kegiatan FGD dengan tema Merancang Strategi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kupang melalui Penerapan dan Difusi Teknologi Tepat Guna bertujuan memahami tantangan dan hambatan dalam implementasi kebijakan strategis pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penguatan UMKM pengolahan ikan di Kupang NTT. C. Metoda Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Kegiatan Diskusi Terfokus ini akan dilaksanakan secara pleno diawali dengan pemaparan Tim Penerapan Teknologi Tepat Guna LIPI tentang temuan lapangan di UMKM Pengolah Hasil Laut 1, dilanjutkan dengan diskusi dengan stakeholder daerah terkait sesuai substansi yang telah ditetapkan. Mekanisme yang digunakan dalam pelaksanaan FGD ini adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian paparan tentang temuan lapangan oleh Tim TTG; 2. Jaring pendapat dari peserta yang dipandu oleh fasilitator; 3. Penyimpulan hasil diskusi. Stakeholders terlibat adalah instansi terkait di kalangan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kota Kupang. Melalui diskusi terfokus, diharapkan data dan informasi yang terkait dengan Penerapan dan Difusi TTG hasil perikanan laut serta pemasyarakatan hasil litbang dapat diperoleh. Sesi FGD ini diharapkan akan menghasilkan konsep dan pemikiran yang sinergis antara dinas dan instansi terkait dengan masyarakat pengguna. Selain itu, FGD ini merupakan salah satu masukan bagi peneliti di LIPI agar hasil litbang dapat dimanfaatkan oleh pengguna teknologi secara optimal. 1 Data-data Mitra Kerja UMKM terlampir 3

D. Tempat dan Waktu Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan bagian dari penyusunan Draft Rekomendasi Saran Kebijakan Strategi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kupang melalui Penerapan dan Diffusi Teknologi Tepat Guna. FGD ini akan dilaksanakan di Kupang pada : Hari/waktu : Senin 1 Oktober 2012, Pukul : 08.00-14.00 WITeng Tempat : Ruang Pertemuan Maya Beach Hotel Jalan Sumatera No. 31 Kupang FGD dilaksanakan dengan format : a) Penyampaian tema utama yang menjadi bahasan diskusi. b) Diskusi yang terfokus dipandu oleh fasilitator. c) Peserta berperan aktif dalam menyampaikan informasi dan pendapatnya secara bebas dan terbuka E. Materi Diskusi a) Implementasi kebijakan strategis dalam pemberdayaan ekonomi UMKM pengolahan ikan di Kupang NTT b) Tantangan dan hambatan dalam pengembangan usaha olahan berbasis hasil laut yang dihadapi oleh UMKM pengolahan ikan di Kupang (perolehan bahan baku, sertifikasi, sertifikasi usaha, pendampingan, promosi dan pemasaran). F. Peserta 1. Kepala Badan Pendidikan, Pelatihan dan Litbang Daerah (BP4D) Provinsi NTT Up. Kabid Litbang, Jln. Fetor Foenay Kupang 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi NTT, Up. Kabid SDA & TTG, Jln. Untung Surapati no. 7 Kupang 3. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT. Up. Kabid. UMKM Jl. Lalamentik No. 100 Kupang 4. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Up. Kabid. Industri Agro dan Kimia, Jln. Lalamentik Kupang 5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Up. Kabid. Pengembangan Usaha dan Pengelolaan Hasil Perikanan 6. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang 7. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang 8. Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Univ. Nusa Cendana Kupang 9. Bpk. Aminuddin Salka Tim RFLP- FAO di Kupang 10. Bpk. Akhmad Rikhun - Tim RFLP- FAO di Kupang 11. Bpk. Yos Laku Mali - LSM Sang Purnama Kupang 12. Ny. Dortia M. Mbora Setia Kawan Pasir Panjang 4

13. Ny. Wilhelmina M Manafe Mawar Sejati Lasiana 14. Ny. Maria Selviana Paa Mandiri Oesapa 15. Sdr. Dedi B. Ndun H&L Oesapa 16. Sdr. Solagratia Ratu Edo TODE Tode Kisar 17. Sdr. Epa Lomiga Sisuka Oebobo 18. Ny. Fenti Sabaat PNPM Mandiri Rindu Sejahtera Penfui 19. Bpk. Direktur Utama Aldia, Jl. Melati No.5a, Naikolan Kupang 20. Manager Toko Oleh-leh Ibu Soekiran Jl. Moh Hatta no.16 Kupang Jadwal Pelaksanaan FGD Waktu Uraian Kegiatan Person 08.00 08.30 08.30 09.30 09.30 11.30 11.30 12.30 12.30 14.00 Registrasi Ramah Tamah/ Coffee time Pembukaan Presentasi Tema Utama Diskusi aktif, dipandu oleh fasilitator FGD Makan Siang Penyimpulan FGD Pembacaan Simpulan FGD Penutup Admin Konsumsi Snack Tim PKPP LIPI Seluruh peserta +fasilitator Tim Perumus Gabungan Tim PKPP LIPI Penjelasan Acara : 08.30 09.30 Presentasi Tema Utama 1. Arah dan tujuan Kegiatan Insentif PKPP 2012 Penerapan TTG Olahan Hasil Laut di Kupang NTT 2. Kegiatan lapangan yang sudah dilakukan tim PKPP 09.30 11.30 Diskusi aktif, dipandu oleh fasilitator FGD 1. Implementasi kebijakan strategis dalam pemberdayaan ekonomi UMKM pengolahan ikan di Kupang NTT 2. Tantangan dan hambatan dalam pengembangan usaha olahan berbasis hasil laut yang dihadapi oleh UMKM pengolahan ikan di Kupang (perolehan bahan baku, sertifikasi, sertifikasi usaha, pendampingan, promosi dan pemasaran). 12.30 14.00 Pembacaan Simpulan FGD 5

LAMPIRAN : Tabel Mitra Kerja Binaan PKPP Ristek dan Perolehan Sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (SP-IRT) Tahun 2012 No Nama Usaha 1. Kelompok Perempuan Usaha Kecil (KPUK) Setia Kawan Nama Ketua Kelompok/ Pemilik Dortia M. Mbura Alamat Perumnas Pasir Panjang Jl. Lontong 37 RT 17/6 Jenis Sertifikat Produk 1. Dendeng Ikan 202 537 103 217 2. Kerupuk Ikan 202 537 102 217 Tindak Teknologi Diterapkan Perbaikan teknologi pembuatan dendeng ikan ikan dan ikan asap. Pengenalan kemasan dan teknik pengemasan 2. Kelompok Perempuan Mawar Sejati Wilhelmina N. Manafe Lasiana RT008/ RW03 1. Ikan Perisa Asap 202 537 106 218 2. Kerupuk Ikan 202 537 102 218 Perbaikan pembuatan dendeng ikan & pembuatan dendeng rol (atas permintaan mereka sendiri) ikan dan ikan asap. 3. Kelompok Perempuan Usaha Kecil (KPUK) Mandiri 4. H & L Maria Selviana Paa Dedi Bunyamin Dun Oesapa Barat RT007/ RW 03 Jalan Pluto 11 Penfui 1. Dendeng Ikan 202 537 102 242 2. Kerupuk Ikan 202 537 101 242 3. Ikan Perisa Asap 202 537 103 242 1. Ikan Perisa Asap 202 537 102 216 2. Kerupuk Cumi 202 537 306 216 ikan dan ikan asap. Perbaikan pembuatannya : abon ikan & dendeng ikan Perbaikan teknologi tenggiri cumi dan ikan asap. 6

No Nama Usaha Nama Ketua Kelompok/ Pemilik Alamat Jenis Sertifikat Produk Tindak Teknologi Diterapkan 5. TODE Solagratia Ratu Edo Tode Kisar Kupang Ikan Lele Perisa Asap 202 537 101 241 pembuatan ikan asap 6 Sisuka Epa Lomiga Oebobo Ikan Perisa Asap pembuatan ikan asap Produk masih belum diajukan untuk sertifikasi 7. KSM PNPM Rindu Sejahtera Feny Sabaat Penfui Ikan Perisa Asap pembuatan ikan asap Produk masih belum diajukan untuk sertifikasi 7