PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN
|
|
- Siska Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN Desi Oktaviani Dosen Pembimbing : Ir. Sardjito, MT Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Surabaya 2012
2 OUTLINE BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3 BAB I PENDAHULUAN
4 LATAR BELAKANG Kabupaten Tuban Potensi Perikanan cukup besar karena panjang pantai 65 km MasalahPerikanan di Kabupaten Tuban Belum maksimal pemanfaatan potensi perikanan Penurunan industri berbasis perikanan Penurunan jumlah armada nelayan dan tenaga kerja industri perikanan Pengembangan sector perikanan melaui industry berbasis perikanan PEL Arahan pengembangan industri berbasis perikanan dengan pendekatan PEL di Kabupaten Tuban
5 PERTANYAAN PENELITIAN Faktor-Faktor Apa yang Mempengaruhi Pengembangan Industri berbasis Perikanan di Kabupaten Tuban? TUJUAN : Merumuskan Arahan Pengembangan Industri berbasis Perikanan dengan Pendekatan PEL Di Kabupaten Tuban SASARAN : 1. Menentukkan Faktor Pengembangan Industri berbasis Perikanan Di Kabupaten Tuban 2. Menentukan Penyebab Penurunan Industri berbasis Perikanan Di Kabupaten Tuban 3. Merumuskan Arahan Pengembangan Industri berbasis Perikanan dengan pendekatan PEL Di Kabupaten Tuban
6 Ruang Lingkup Wilayah : Lima kecamatan pesisir Kabupaten Tuban yaitu Kecamatan Bancar, Kecamatan Jenu, Kecamatan Palang, Kecamatan Tambakboyo, dan Kecamatan Tuban Ruang Lingkup Subtansi : Berkaitan dengan teori Pengembangan Wlilayah, teori industri perikanan dan teori pengembangan ekonomi lokal Ruang Lingkup Pembahasan: Mengidentifikasi penyebab penurunan industri pengolahan perikanan,, menganalisis faktor pengembangan industri serta merumuskan arahan pengembangan industri berbasis perikanan dengan pendekatan ekonomi lokal
7 MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Memperluas pengetahuan terkait pengembangan wilayah dengan Pendekatan Ekonomi Lokal khususnya melalui kegiatan industri berbasis perikanan Manfaat Praktis Sebagai bahan pertimbangan pengambilan arahan pengembangan wilayah industri berbasis perikanan oleh pemerintah Kabupaten Tuban
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 TEORI PENGEMBANGAN WI LAYAH Pengembangan wilayah ditandai dengan berubahnya struktur ekonomi suatu wilayah (Rostow dan Fisher) Konsep pengembangan wilayah mempertimbangkan empat komponen pengembangan wilayah, yaitu (Parr, 1999) : Aspek Sosial : budaya masyarakat dan kebutuhan masyarkat Aspek Ekonomi : potensi ekonomi lokal Aspek Lingkungan : daya dukung lingkungan, bahan baku mutu Aspek Kelembagaan : kemampuan aparat, kebijakan dan menejemen pembangunan Konsep pengembangan wilayah di wilayah penelitian ini menerapkan konsep pengembangan wilayah berbasis sumberdaya dan komoditas unggulan dimana dalam penelitian ini industri berbasis perikanan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang ada untuk dijadikan komoditas unggulan
10 TEORI INDUSTRI PERIKANAN Konsep pembangunan sektor industri perikanan, yaitu (Ditjen Perikanan Tangkap, 2005) : Perikanan hulu Usaha penangkapan Perikanan hilir Jasa penunjang Industri perikanan dipengaruhi oleh : bahan baku, tenaga kerja, lingkungan, sarana dan prasaran produksi, pengolahan hasil perikanan, hingga pemasaran hasil industri perikanan (Handoko, 2001,Suryani, 1990 dan Dahuri, 2001) Industri pengolahan perikanan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Industri primer, industri pengolahan sekunder dan industri pengolahan tersier (kristiawati, 2001) Jenis Industri pengolahan perikanan, antara lain industri pengalengan, pengasapan, pembekuan, pemindangan dan pengawetan lainnya
11 PEL: TEORI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL - World Bank : proses yang dilakukan secara bersama oleh pemerintah, usahawan, dan organisasi non pemerintah untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal. - Blakely : proses dimana pemerintah lokal dan organsisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan - International Labour Organization (ILO) : proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu, yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya lokal dan keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi - Wiranto : sebagai upaya untuk membebaskan masyarakat dari semua keterbatasan yang menghambat usahanya guna membangun kesejahteraannya.
12 TEORI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PEL menitikberatkan pada (Blakely, 1994) : Kebijakan setempat Mendayagunakan potensi SDA dan SDM setempat Kelembagaan PEL mengutamakan peranan dari dalam wilayah itu sendiri melalui pengembangan inisiatif dan partisipasi masyarakat yang kreatif dan produktif, pemanfaatan sumber daya ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan Pendekatan PEL : Pengembangan daya saing, Pengembangan Business Cluster, Pengembangan Kelembagaan yang menunjang PEL
13 SINTESA PUSTAKA No Sumber Faktor dari Teori Faktor Penelitian Variabel Menentukan faktor pengembangan industri berbasis perikanan dengan pendekatan PEL di Kabupaten 1 Tuban 2 Menentukan variabel penyebab penurunan kegiatan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban Merumuskan arahan pengembangan industri berbasis perikanan dengan pendekatan PEL di Kabupaten 3 Tuban Handoko (2001) Sumber daya perikanan Kondisi Bahan Baku Daerah penangkapan ikan Penyediaan Bahan Bahan Baku Baku Lingkungan dan kondisi perairan ikan Perolehan Bahan Baku Ketersediaan Suryana (1990) Bahan Baku Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja Sebaran Tenaga Nilai Tambah Kerja Dahuri (2001) Sumber daya perikanan Jarak Industribahan Sarana dan prasarana baku Blakely (1989) Pengolahan hasil perikanan Pemasaran hasil perikanan SDA Tenaga Kerja Modal Investasi Pengangkutan Komunikasi Aksesbilitas Jarak Inndustripasar Akses Jalan Air Bersih Listrik
14 BAB III METODE PENELITIAN
15 PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN PENDEKATAN PENELITIAN Kebenaran empirik Bersumber dari teori Rasional istik JENIS PENELITIAN Jenis penilitian ini adalah penelitian deskriptif karena penelitian ini adalah penelitian pemaparan/ mendeskripsikanhal-hal dalam penelitian
16 VARIABEL PENELITIAN FAKTOR VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL Kondisi Bahan Baku Kondisi bahan baku yang digunakan dalam proses produksi industri perikanan Jenis bahan baku yang Bahan Baku Jenis Bahan Baku digunakan dalam produksi industri perikanan Penyediaan Bahan Baku Bahan baku yang disediakan untuk industri perikanan Perolehan Bahan Baku Asal dari bahan baku untuk produksi industri perikanan Tenaga Kerja Ketersediaan tenaga kerja untuk Ketersediaan tenaga kerja menunjang industri perikanan Tingkat pendidikan tenaga kerja Jenjang pendidikan tenaga kerja industri perikanan Jarak berapa km antara lokasi Jarak lokasi industri dengan bahan baku dengan lokasi bahan baku industri Aksesbilitas Jarak lokasi industri dengan pasar Jarak berapa km antara lokasi pasar dengan lokasi industri
17 POPULASI DAN SAMPEL PURPOSIVE SAMPLING Yaitu stakeholders terpilih melalui analisa stakeholders. Sampel ini digunakan untuk analisa Delphi. Dari analisa stakeholders didapatkan stakeholders kunci sebagai sampel responden analisa delphi Stakeholders Kunci : Bappeda Kabupaten Tuban Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban Akademisi Ahli Sumberdaya Perikanan Laut Pengusaha Pengolahan Ikan
18 POPULASI DAN SAMPEL SIMPLE RANDOM SAMPLING Yaitu pengambilan sampel acak dari populasi industri pengolahan perikanan. Jumlah simple random sampling = 91 No Kecamatan Jumlah Industri Prosentase Sampel Industri 1 Bancar % 15 2 Tambakboyo % 18 3 Jenu 93 9% 8 4 Tuban % 9 5 Palang % 40 Jumlah % 91
19 TEKNIK ANALISA DATA SASARAN TEKNIK HASIL Menentukan faktor pengembangan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban bagian utara Delphi Faktor pengembangan Industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban Menentukan penyebab penurunan indsutri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban bagian utara Importance Performance Analysis Penyebab penurunan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban Arahan Pengembangan Industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban bagian utara Analisis deskriptif kualitatif Pengembangan Pengembangan Industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal
20 ANALISIS DELPHI Wawancara 1 Stakeholders Eksplorasi faktor yang berpengaruh Eksplorasi faktor baru Wawancara 2 Stakeholders Iterasi dan penarikan kesimpulan
21 IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS Garis batas kinerja operasional (ẋ) Extremely important (y) Kuadran A Concentrate Here Fair Performance (x) Kuadran C Low Priority Kuadran B Keep Up the Good Work Excellent performance (x) Garis batas kepentingan (ẏ) Kuadran D Possible Overkill Sightly important (y) Diagram Kartesius Analisis Kepentingan dan Kinerja Operasional Sumber : Supranto, 1997
22 KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN PERUMUSAN MASALAH KAJIAN PUSTAKA ANALISIS Potensi Perikanan yang cukup banyak namun industry pengolahan hasil perikanan menurun Perlu adanya pengembangan industry berbasis perikanan dengan pendekatan PEL Perlu adanya pengembangan industry berbasis perikanan dengan pendekatan PEL Tujuan : arahan pengembangan industry berbasis perikanan dengan pendekatan ekonomi lokal di Kabupaten Tuban Sasaran : 1. Menentukan factor pengembangan industry berbasis perikanan di Kab Tuban 2. Menentukan penyebab penurunan indsutri berbasis perikanan di Kab Tuban 3. Merumuskan arahan pengembangan industry berbasis perikanan di Kab Tuban Teori : 1Pengembangan Wilayah 2Industri Perikanan 3Pengembangan Ekonomi Lokal Variabel : Bahan Baku Tenaga Kerja Aksesbilitas Utilitas Modal Masyarakat Pemerintah Swasta PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI Survey : Observasi Literatur Kuisoner Wawancara Sasaran 1 : Menentukan factor pengembangan industry berbasis perikanan di Kab Tuban bag Utara Analisis yang digunakan adalah analisis Delhi dengan melakukan anailisis Stakeholder terlebih dahulu untuk menentukan responden dalam analisis Delphi Tahapan anlisis Delphi : Analisis Stakeholder Wawancara Stakeholder untuk wawancara factor Reduksi dan tampilan data hasil wawancara Iterasi dan penarikan kesimpulan Sasaran 2 : Menentukan factor penurunan indsutri berbasis perikanan di Kab Tuban bag utara Analisis yang digunakan adalah analisis Importance Performance Analysis Sasaran 3 : Merumuskan arahan pengembangan industry berbasis perikanan di Kab Tuban bag Utara Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif hasil dari sasaran 1, 2 dan 3 Arahan Pengemban gan Industri berbasis Perikanan Kabupaten Tuban KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
24 GAMBARAN UMUM
25 NO Jenis Pengolahan Jumlah 1 Pengeringan Pemindangan Segar Fermentasi 156 No Tahun Produksi(ton) , , ,61 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tahun Pengasapan Pembekuan 8 7 Pereduksian 8 8 Kerupuk 18 9 dll 7 JUMLAH 1088 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tahun 2010 No Kecamatan Nama TPI 1 Bancar TPI Bulu 2 Tambakboyo TPI Glondonggede 3 Jenu TPI Kaliuntu 4 Tuban TPi Tuban 5 Palang TPI Karangagung, TPI Palang Sumber : Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tahun 2010 No Kecamatan Nelayan (Orang) Pemilik Pandega Jumlah 1 Bancar Tambakboyo Jenu Tuban Palang Jumlah Sumber : Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tahun 2010
26 Bahan Baku dari masing-masing jenis industri pengolahan di Kabupaten Tuban bagian utara berasal dari dalam Kabupaten Tuban sendiri dan dari beberapa daerah luar tuban Tenaga Kerja industri pengolahan yang terdapat pada Kabupaten Tuban bagian utara adalah tenaga kerja yang berasal dari daerah tersebut Pemasaran hasil indsutri pengolahan perikanan adalah lokal, luar daerah bahkan sampe ke luar negeri Aksesbilitas di wilayah penelitian sebagian suudah merupakan jalan aspal (43,67%), makadam (31,02%) dan tanah (25,30%) Air bersih yang digunakan di wilayah penelitian ada yang menggunakan PDAM dan air sumur, untuk listrik seluruh wilayah penelitian sudah dialiri aliran listrik, dan untuk persampahan masih banyak yang membuang sampah sembarangan
27 Analisis Penentuan Faktor Pengembangan Industri Berbasis Perikanan Hasil Analisis Delphi Tahap I No Faktor Responden R1 R2 R3 R4 R5 1 Bahan Baku S S S S S 2 Tenaga Kerja S TS TS S TS 3 Pemasaran S S S S S 4 Aksesbilitas S S S S S 5 Utilitas S S S S S 6 Modal S TS TS S S 7 Kemitraan S S S S TS Sumber :Hasil Analisis, 2012
28 Analisis Penentuan Faktor Pengembangan Industri Berbasis Perikanan Hasil Analisis Delphi Tahap II No Faktor Responden R1 R2 R3 R4 R5 1 Tenaga Kerja S S S S S 2 Modal S S S S S 3 Kelembagaan S S S S S 4 Teknologi TS TS TS TS TS 5 Jaringan Pemasaran TS TS TS TS TS Sumber :Hasil Analisis, 2012
29 Analisis Penentuan Faktor Pengembangan Industri Berbasis Perikanan Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Industri berbasis Perikanan di Kabupaten Tuban dengan Pendekatan Ekonomi Lokal : 1. Faktor Bahan Baku 2. Faktor Tenaga Kerja 3. Faktor Pemasaran 4. Faktor Aksesbilitas 5. Faktor Utilitas 6. Faktor Modal 7. Faktor Kelembagaan
30 Analisis Penyebab Penurunan Industri Berbasis Perikanan Hasil Importance Performance Analysis Variabel Importance Performance Kesesuaian Kondisi bahan Baku 4,01 3,37 84,04% Ketersediaan Bahan Baku 4,03 4,09 101,49% Perolehan bahan baku 3,97 3,96 99,75% Ketersediaaan tenaga kerja 3,66 4,48 122,40% Jarak lokasi ind-bahan baku 4,24 3,7 87,26% jarak lokasi ind-pasar 4,08 3,64 89,22% akses dan kondisi jalan 4,16 3,98 95,67% listrik 3,79 4,22 111,35% air bersih 3,49 3,34 95,70% pengolahan limbah 3,99 1,86 46,62% asal modal 4,13 2,14 51,82% wilayah pemasaran 4,15 3,56 85,78% volume pemasaran 3,68 3,46 94,02% kemitraan pemerintah 3,95 2,74 69,37% kemetriaan swasta 3,44 2,31 67,15% kemitraan masyarakat 3,84 3,71 96,61% Rata-rata 3,86 3,30 85,58% Sumber :Hasil Analisis, 2012
31 Analisis Penyebab Penurunan Industri Berbasis Perikanan Hasil Importance Performance Analysis Sumber :Hasil Analisis, 2012
32 Analisis Penyebab Penurunan Industri Berbasis Perikanan Penyebab Penurunan Industri berbasis Perikanan Di Kabupaten Tuban : 1. Pengolahan Sampah 2. Asal Modal 3. Kemitraan Pemerintah 4. Kemitraan Swasta Faktor yang harus dipertahankan dalam pengembangan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban adalah : 1. Faktor Bahan Baku 2. Faktor Aksesbilitas Sumber :Hasil Analisis, 2012
33 Arahan Pengembangan Industri berbasis Perikanan Di Kabupaten Tuban dengan PEL
34 Arahan Pengembangan Industri berbasis Perikanan Di Kabupaten Tuban dengan PEL Variabel Perolehan bahan baku Kondisi Empiri Wilayah penelitian Perolehan bahan baku berasal dari dalam Kabupaten Tuban namun tidak sedikit yang berasal dari luar Kabupaten Tuban Yang dibutuhkan Pengoptimalan Pemanfaatan potensi perikanan Kabupaten Tuban sebagai bahan bahan baku Arahan Pengembangan Memilih bahan baku yang berasal dari dalam Kabupaten Tuban Penambahan armada nelayan agar terjadi peningkatan hasil tangkapan Memberikan penyuluhan tentang pola penangkapan ikan yang tidak merusak lingkungan Sumber :Hasil Analisis, 2012
35 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
36 KESIMPULAN Faktor-Faktor yang didapatkan dari tinjauan pustaka menjadi faktor penentu pengembangan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban Variabel dari faktor tersebut dianalisis menggunakan inportance performance analysis untuk mendapatkan variabel yang memerlukan perhatian dalam pengembangannya. Selain itu didapatkan faktor dan variabel yang harus dipertahankan keadaaannya untuk pengembangan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban Dari variabel penyebab penurunan dan faktor yang harus dipertahankan dibuat arahan untuk pengembangan industri berbasis perikanan dengan pendekatan ekonomi lokal di Kabupaten Tuban
37 REKOMENDASI Sebagai masukan untuk kebijakan khususnya mengenai kegiatan perikanan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi lokal Pemerintah hendaknya melakukan perannya di dalam pengembangan industri berbasis perikanan d Kabupaten Tuban dengan membangun kelembagaan dan sebagai fasilitator Studi lanjutan terkait sarana dan prasarana pengolahan limbah dan salurannya dibutuhkan untuk pengembangan industri berbasis perikanan di Kabupaten Tuban
38 TERIMA KASIH
Pengembangan Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Tuban
JURNAL TEKNIK POMITS VoL. 1, No.1, (2012) 1-4 1 Pengembangan Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Tuban Desi Oktaviani dan Ir. Sardjito, MT Program Studi
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto
Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto Studi kasus : Kawasan Industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri, Kecamatan Mojoanyar. Andini Okky Novitasari 3609 100 024 Pembimbing
Lebih terperinciArahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) C 14 Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat Fathun Qolbi dan Arwi Yudhi K Departemen
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)
C552 Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Subsektor Perikanan Tangkap di Pesisir Selatan Kabupaten Tulungagung dengan Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal Marindi Briska Yusni dan Eko Budi
Lebih terperinciFaktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (205) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) C-76 Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Sayyidatu
Lebih terperinciPengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal) Windy Widya Dwiriyanti,
Lebih terperinciSIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN TAHAPAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISA VARIABEL PENELITIAN METODE SAMPLING BAB III METODE PENELITIAN 10 PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Lebih terperinciJUDUL RUMUSAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR
JUDUL RUMUSAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR OLEH : NGAKAN GEDE ANANDA PRAWIRA 3610100004 DOSEN PEMBIMBING : PUTU GDE ARIASTITA ST., MT. JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPEMBAHASAN (Lanjutan..)
PEMBAHASAN (Lanjutan..) Analisis Komoditas Potensial Unggulan di Kabupaten Trenggalek Analisis Kriteria Penentu Pengembangan Agroindustri g di Kabupaten Trenggalek Analisis Perumusan Arahan Pengembangan
Lebih terperinciGambar 1. Kawasan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PADA KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN SIDOARJO Sayyidatu Ulish Shofa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KARANGASEM MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS
PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KARANGASEM MELALUI PENDEKATAN AGRIBISNIS Oleh Dosen Pembimbing : Kd. Ayu Novita Prahastha Dewi : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.
Lebih terperinciArahan Pengembangan Kawasan Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Melalui Konsep Minapolitan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-255 Arahan Pengembangan Kawasan Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Melalui Konsep Hesty Ristiani Putri dan Sardjito
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program
Lebih terperinciARAHAN ADAPTASI KAWASAN RAWAN ABRASI BERDASARKAN KERENTANAN MASYARAKAT DI PESISIR KABUPATEN TUBAN
ARAHAN ADAPTASI KAWASAN RAWAN ABRASI BERDASARKAN KERENTANAN MASYARAKAT DI PESISIR KABUPATEN TUBAN Oleh : Veranita Hadyanti Utami (3609100055) Dosen Pembimbing : Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. PhD Prodi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print C-45 Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten
Lebih terperinciPenentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-158 Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan Andrea Yuandiney dan Eko Budi Santoso Program
Lebih terperinciFAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER
1 FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER Cinditya Estuning Pitrayu Nastiti 1, Ema Umilia 2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciPenentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan
C1 Penentuan Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan Dwi Putri Heritasari dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI
ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI Nyimas Martha Olfiana, Adjie Pamungkas Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG
Lebih terperinciFaktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran Dira Arumsani dan Adjie Pamungkas
Lebih terperinciArahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-218 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Mia Ermawati dan Ema Umilia
Lebih terperinciArahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-239 Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
Lebih terperinciArahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Penulis : Mia Ermawati, dan Dosen
Lebih terperinciOleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc
Oleh : CUCU HAYATI NRP. 3606 100 018 Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses demokratisasi yang berlangsung sejak tahun 1998 memberikan pengaruh besar terhadap sistem pemerintahan di Indonesia. Proses yang menawarkan mekanisme keterbukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir Arahan Strategi Pengembangan Wilayah Berdasarkan Komoditas Unggulan yang Berdaya saing di Kabupaten Indramayu sebagai kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan Indonesia, telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan Kelautan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dari laporan penulisan tugas akhir. Isi dari bab ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup studi, metode penelitian dan
Lebih terperinciARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SAMPANG
Tugas Akhir RP091333 ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SAMPANG Oleh: Azza Auliyatul Faizah 3609 100 009 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg. Page 1
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR
STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR Oleh : ASTRI WIDHIANINGTYAS L2D 004 301 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan
16 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Urusan rumah tangga sendiri ialah urusan yang lahir atas dasar prakarsa
Lebih terperinciPenataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA
PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dengan panjang pantai 81.000 km serta terdiri atas 17.500 pulau, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
C124 Arahan Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Kecamatan Kenjeran dengan Pendekatan Eco-Settlements Bayu Arifianto Muhammad dan Haryo Sulistyarso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu
Lebih terperinciTugas Akhir PW Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP
Tugas Akhir PW 09-1333 Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit dikabupaten Siak-Riau Ikhlas Saily NRP 3607 100 027 Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP PROGRAM
Lebih terperinciTESIS NAMA : JUNAIDI NPM :
TESIS NAMA : JUNAIDI NPM : 3208 201 827 KRITERIA LOKASI PERMUKIMAN NELAYAN MENURUT PREFERENSI MASYARAKAT NELAYAN DI KAWASAN DERMAGA PULAU BAAI KOTA BENGKULU DOSEN PEMBIMBING Ir. Ispurwono Soemarno, M.Arch,
Lebih terperinciArahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi
Sidang Tugas Akhir Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi Mia Ermawati (3610100035) Dosen Pembimbing: Ema Umilia, ST., MT Hertiari Idajati, ST. MSc Isi Presentasi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
C151 Arahan Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Kecamatan Kenjeran dengan Pendekatan Eco-Settlements Bayu Arifianto Muhammad dan Haryo Sulistyarso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga puluh tahun Indonesia menjalani sistem sentralistik. Namun, reformasi pembangunan telah membawa perubahan tidak hanya terhadap sistem penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (BKPM, 2004). Investasi merupakan salah satu motor penggerak serta penopang pertumbuhan
Lebih terperinciPENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN POSITIVISTIK Merupakan pendekatan penelitian yang bersumber pada fakta dan berlandaskan teori untuk menganalisis obyek spesifik di lapangan. KAUSAL
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI RUMAH SAKIT KELAS D DI KABUPATEN PASURUAN
TUGAS AKHIR S i d a n g T u g a s A k h i r PENENTUAN LOKASI RUMAH SAKIT KELAS D DI KABUPATEN PASURUAN Oleh: Ayu Yulinar K 3607.100.030 OUTLINE Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Hasil dan
Lebih terperinciPengembangan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Karangasem Melalui Pendekatan Agribisnis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-184 Pengembangan Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Karangasem Melalui Pendekatan Agribisnis Kadek Ayu
Lebih terperinciURUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil
KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN NO 1. Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar minyak gas bumi Penerbitan izin pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, memiliki potensi beragam sumberdaya pesisir dan laut yang
Lebih terperinciREKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005
BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
18 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September-November 2010 di Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Pemerintahan Aceh
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciKRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR
KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR 3609100043 Latar Belakang Memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dan beragam Selama ini pengembangan pariwisata
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele.
303 BAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele. Berdasarkan hasil penelitian, keberadaan sumberdaya dan potensi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN KEPANJENKIDUL BLITAR (MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL)
PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN KEPANJENKIDUL BLITAR (MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL) WINDY WIDYA DWIRIYANTI 3608100013 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Lebih terperinciAminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan
Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan Aminatu Zuhriyah 3604 100 035 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciARAHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN BERAS KABUPATEN JOMBANG
ARAHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN BERAS KABUPATEN JOMBANG Oleh : RIZKY KHAIRUNNISA Nrp : 3607 1000 41 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciKriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo
Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo JOS OKTARINA PRATIWI 3609100037 Dosen Pembimbing Dr. Ir. RIMADEWI SUPRIHARJO MIP. PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembang, Kontraktor), maka diperoleh rating keseluruhan infrastruktur yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan review dari 30 responden yang merupakan praktisi dan akademisi teknik sipil (Pemerintah DPU, Konsultan, Pengembang, Kontraktor),
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Salah satu potensi sumberdaya perikanan yang belum banyak dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Kerangka Pemikiran Blitz Megaplex Tingkat Kepuasan Pelanggan Tingkat Kepentingan Pelayanan Pengukuran Kesenjangan (GAP) terhadap metode ServQual (5 dimensi) IPA Framework
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAPET DAS KAKAB DI KABUPATEN BARITO SELATAN
PENGEMBANGAN KAPET DAS KAKAB DI KABUPATEN BARITO SELATAN Andrea Yuandiney 3609 100 002 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciVolume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO
IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO SYAHMIDARNI AL ISLAMIYAH Email : syahmi1801@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PERUMUSAN ARAHAN PENGEMBANGAN
ANALISIS PERUMUSAN ARAHAN PENGEMBANGAN Variabel bahan baku Variabel lsdm/tenaga kerja Variabel ketersediaan Infrastruktur Pendukung Variabel kelembagaan Analisis Triangulasi ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga
Lebih terperinciRumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-255 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira
Lebih terperinciIdentifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok
1 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok Fachrul Irawan Ali dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ialah Sapu Lidi Cafe, Resort, and Gallery yang terletak di Jalan Sersan Bajuri Kompleks Graha Puspa Cihideung, Lembang. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai temuan studi, kesimpulan serta rekomendasi pengembangan usaha tape
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan penting bagi pembangunan nasional. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah menghasilkan bahan pangan protein hewani,
Lebih terperinciVISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO
1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu pilihan yang strategis untuk dikembangkan, terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) karena memiliki potensi yang sangat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH
PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan serangkaian tahapan penelitian ini dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Faktor - faktor penentu dalam pengembangan wilayah berbasis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten
IV. METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive),
Lebih terperinciPEMBANGUNAN MINAPOLIS DAN HINTERLAND KAWASAN MINAPOLITAN
1 PEMBANGUNAN MINAPOLIS DAN HINTERLAND KAWASAN MINAPOLITAN Ratna Wahyu Utami 1, Satti Wagistina 2, Bagus Setiabudi Wiwoho 3 1 Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang 2 dan 3 Dosen Geografi Universitas
Lebih terperinciRumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah tersebut. Menurut Masyhudzulhak dalam Proceeding Book. Simposium Ilmu Administrasi Negara untuk Indonesia (2011) daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah pesisir merupakan daerah yang sangat terkait dengan hajat hidup banyak orang, terutama masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Menurut Masyhudzulhak
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2004
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2004 3.1 Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kebijakan umum Pemerintah Daerah Kabupaten Garut adalah kebijakan yang disusun untuk menjawab permasalahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu upaya meningkatkan taraf hidup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI
Preview Sidang 3 Tugas Akhir ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI Disusun: Nyimas Martha Olfiana 3609.100.049
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014
INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INTEGRASI MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI, DAN BLUE ECONOMY
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN RIEZKY AYUDIA TRINANDA 3609100022 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciArahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-81 Arahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri Eka Putri Anugrahing Widi dan Putut Gde Ariastita Jurusan Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraiakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metodologi penelitian, kerangka pemikiran, sistematika pembahasan. Untuk lebih jelasnya
Lebih terperinciPengembangan daya saing daerah kabupaten/kota di propinsi jawa timur berdasarkan Potensi daerahnya
Pengembangan daya saing daerah kabupaten/kota di propinsi jawa timur berdasarkan Potensi daerahnya Oleh : Miftakhul Huda 3610100071 Dosen Pembimbing : DR. Ir. Eko Budi Santoso, Lic., Rer., Reg. JURUSAN
Lebih terperinciI-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan
I-227 Naskah Saran Kebijakan : STRATEGI PERCEPATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KUPANG MELALUI PENERAPAN DAN DIFFUSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT, 2012 1 Ringkasan
Lebih terperinciArahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan
C12 Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan Ellen Deviana Arisadi dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei 2009. Penelitian bertempat di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan
BAB 6 PENUTUP Bab ini, secara singkat akan menyimpulkan dan juga saran mengenai temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan di NTT dan apa faktor penghambat pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Dalam metode perancangan ini banyak proses yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif-korelatif, yaitu mencari
Lebih terperinci