BENTUK-BENTUK TES fungsinya

dokumen-dokumen yang mirip
PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

Tes dan Persyaratannya

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pengembangan Tes Bentuk Uraian

TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN

TEKNIK PENILAIAN NON TES

ALAT-ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

TEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH. Diajukan untuk memenuhi tugas. Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI

Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang

KONSTRUKSI TES SEBAGAI ALAT UKUR HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Mohammad Harijanto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIPS MEMBUAT SOAL YANG BAIK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN

Kegiatan Belajar. Mengembangkan tes. A. TES OBJEKTIF 1. Benar-salah 2. Menjodohkan 3. Pilihan ganda

PEMBUATAN TES TERTULIS

Jenis dan Karakteristik Soal. Oleh : Toto Fathoni

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

SATUAN ACARA TUTORIAL [ SAT ]

BAB II KAJIAN TEORETIK

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS TES URAIAN. Oleh: Drs. Yaya Sunarya, M.Pd

MENGIDENTIFIKASI JENIS DAN METODE EVALUASI PENDIDIKAN DANPEMBELAJARAN. Nurul Hidayati Murtafiah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah memikirkan secara mendalam tentang suatu hal,

ATURAN UMUM PENULISAN SOAL

TEKNIK MENYUSUN ALAT EVALUASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-ISLAM DAN BAHASA ARAB 1 Oleh: Hujair AH. Sanaky 2 1. EVALUASI HASIL BELAJAR

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PENINGKATAN MUTU PROSES DAN EVALUASI PEMBELAJARAN. ( As ari Djohar )

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.

B. Desain Penelitian

EVALUASI & REMEDIASI

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati

PERKULIAHAN 3: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM

BAB 11 TES TERRULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR

Evaluasi pembelajaran fisika FI SKS

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 14 MENSKOR DAN MENILAI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

KUALITAS TES PILIHAN GANDA (MULTIPLE-CHOICE) SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK PROSES BERFIKIR MAHASISWA

MENYUSUN SOAL TES OBJEKTIF: BENTUK PILIHAN GANDA (CONSTRUCTING OBJECTIVE TEST ITEMS: MULTIPLE-CHOICE FORM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti penilaian. Dengan demikian secara harfiah evaluasi pendidikan

Objective Test. Multiple choices untuk pengukuran yang lebih efektif dan efisien. 27 Maret Evaluasi Pembelajaran Komputer. Taufik Ikhsan Slamet

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara

KUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

Tenaga peneliti terlatih. Sampel dipilih yg representatif. Kontrol variabel secara ketat. Perlu pengujian validitas dan reliabilitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

PENYUSUNAN KISI SOAL LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai; tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelengg

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : Deradi Harsi NIM

Mahasiswa mampu. Tes DASAR. Modul: 1 6 PENILAIAN. menjelaskan hakikat. Suryanto, DALAM. penilaian, asesmen, Adi. (2009).

Unit PENGUMPULAN DATA DALAM PTK. Aunurrahman. Pendahuluan

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

Tugas KB 3 Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi Nama : Jarot Susilo Instansi : LPPKS Indonesia

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

3. PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan

EVALUASI INPUT PROCES OUTPUT OUTCOMES. Evaluasi Pengajaran PKK

TES & NON TES. Evaluasi. Tes. Pengukuran. Penilaian RETNO WAHYUNINGSIH

A. TIPE JAWABAN SINGKAT ATAU ISIAN SEDERHANA:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Huda Jati

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perancangan Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

ASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

JURNAL ILMIAH. oleh NANING QODARIAH NPM:

Kuesioner. Bentuk tes yang memberikan kemudahan dalam skoring adalah tes objektif 2.

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-2) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan kemajuan belajar siswa maka tes terdiri atas: 1) tes seleksi (ujian saringan) 2) tes awal (pre-test) 3) tes akhir (post-test) 4) tes diagnostik 5) tes formatif 6) tes sumatif BENTUK-BENTUK TES

Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap, antara lain: 1) tes intelegensi (inteltegency test) 2) tes kemampuan (aptitude test) 3) tes sikap (attitude test) BENTUK-BENTUK TES 4) tes kepribadian (personality test) 5) tes hasil belajar atau tes pencapaian (achievement test)

BENTUK-BENTUK TES Penggolongan lain-lainnya, antara lain: 1) dilihat dari segi banyaknya peserta tes antara lain tes individual dan tes kelompok 2) dilihat dari segi waktu pelaksanaan yang disediakan testee untuk menyelesaikan tes, antara lain power test dan speed test. 3) dilihat dari bentuk responnya, tes dibagi menjadi dua golongan yaitu verbal test dan nonverbal test. 4) Dilihat dari cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dibedakan menjadi dua golongan yaitu tes tertulis dan tes lisan.

Tes hasil belajar adalah merupakan salah satu jenis tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Sebagai alat pengukur kemajuan belajar peserta didik, Ditinjau dari bentuk soalnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu tes hasil belajar bentuk uraian dan tes hasil belajar bentuk objektif.

Tes uraian (essay test), yang juga dikenal dengan istilah subjektif tes (subjective test) adalah tes hasil belajar yang memiliki karakteristik : tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang; bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban berupa penjelasan, komentar, penafsiran, bandingan perbedaan dan sebagainya; Jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai dengan sepuluh butir; Pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan katakata: Jelaskan., Terangkan.., Uraikan., Mengapa.., Bagaimana.., atau kata-kata lain yang serupa dengan itu.

KEBAIKAN TES OBJEKTIF 1) Dapat mengukur hasil belajar yang kompleks, yang tidak dapat diukur dengan tes atau cara yang lain. 2) Dapat mengukur perpaduan dan aplikasi tentang keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. 3) Mudah disusun (dibuat)

KEBURUKAN ATAU KELEMAHAN PENGGUNAAN TES BENTUK URAIAN 1) Hasil pengukuran yang diperoleh sulit mencerminkan hasil belajar yang sebenarnya. 2) Memiliki keterbatasan akibat tidak konsistensinya penyekoran. 3) Memerlukan banyak waktu untuk menilai jawaban. 4) Sampling yang diukur terbatas.

SARAN DAN PETUNJUK UNTUK MENYUSUN PERTANYAAN ESSAY 1) Hendaknya tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang tidak dapat diukur tes objektif. 2) Rumuskan pertanyaan sehingga dapat mengukur tingkah laku dengan tepat sesuai dengan hasil belajar. 3) Pertanyaan harus jelas sehingga tidak memunculkan interprestasi yang bermacam-macam.

PETUNJUK UNTUK MENYEKOR PERTANYAAN ESSAY 1) Siapkan outline jawaban 2) Gunakan cara/metode menyekor yang lebih tepat a. Point method b. Rating method 3) Tetapkan bagaimana menilai faktor-faktor yang tidak relevan dengan hasil belajar yang akan diukur. 4) Nilailah semua jawaban untuk satu pertanyaan sebelum dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

TES HASIL BELAJAR BENTUK OBJEKTIF (OBJECTIVE TEST) Objektives test adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item. Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu: 1. Tes objektif bentuk benar-salah (true-false test) 2. Tes objektif bentuk menjodohkan (matching test) 3. Tes objektif bentuk jawaban singkat (short answer) 4. Tes objektif bentuk pilihan ganda (multipel choice item test)

1) Tes objektif benar-salah Keuntungan penggunaan test benar-salah, antara lain adalah: a) Mudah disusun b) Materi belajar atau sampling yang cukup luas dapat dicakup. Keterbatasan penggunaan tes benar-salah, antara lain adalah : a) Jenis hasil belajar yang dapat diukur umumnya yang diukur terbatas pada aspek pengetahuan saja. b) Mudah ditebak

2). Tes Menjodohkan (Matching Test): Keuntungan penggunaan tes menjodohkan antara lain: a) Mudah disusun b) Dapat mencakup aspek yang luas khususnya materi faktual yang ada kaitannya dan dalam waktu yang relatif singkat. Keterbatasan penggunaan tes menjodohkan antara lain: a) Lebih banyak mengungkap atau mengukur informasi faktual dan untuk materi pelajaran yang berhubungan b) Sulit menemukan materi pelajaran yang homogen

3). Tes Jawaban Singkat (Short Answer) Keuntungan tes jawaban singkat antara lain: a) Lebih mudah disusun, karena hasil belajar yang diukur relatif sederhana b) Siswa diminta hanya memberi jawaban Keterbatasan tes jawaban singkat antara lain: - Tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks

4). Tes Pilihan Berganda Dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam area aspek pengetahuan (knowledge), yang pada umumnya terdiri dari: a) Knowledge of Terminologi b) Knowledge of Specific Facts c) Knowledge of Principles d) Knowledge of Methods and Procedures

Keuntungan tes pilihan ganda antara lain: a) Siswa tidak mudah menemukan pernyataan (jawaban ) yang salah, siswa juga harus mengetahui mana yang benar. b) Reliabilitas butir tinggi c) Homogenitas materi pelajaran terhindarkan Keterbatasan tes pilihan ganda antara lain: a) Terbatas pada hasil belajar tingkat verbal. b) Karena yang diminta hanya memilih jawaban yang benar saja, maka kurang baik digunakan untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah dalam matematik, pengetahuan alam, mengukur kemampuan mengemukakan ide. c) Harus memperhatikan option, misalnya distraktor.