Darmawansyah, ST, M.Si 08180676099 / 085213401980 darmawansyah73@gmail.com
PROFIL SDM INDONESIA FEB 2015 5,46 juta penganggur menjadi prioritas untuk ditingkatkan kompetensinya Sumber : diolah dari berita resmi BPS Mei 2015
INDUSTRI SKKNI Landasan Hukum: Undang-undang nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Bab V Pelatihan Kerja Pasal 9 s/d 30 Lembaga Diklat Diklat Berbasis kompetensi SERTIFIKASI KOMPETENSI BNSP / LSP
Pemberlakuan Penerapan Standar Akreditasi LD Pelatihan berbasis kompetensi Lisensi LSP Pengembagan Standar SKKNI Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Kompeten & Kompetitif Harmonisasi Standardisasi Kerjasama Notifikasi MRA Pembinaan dan Pengendalian
Memenuhi relevansi dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di masing-masing sektor atau lapangan usaha Memenuhi validitas terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah Dapat diterima dan digunakan oleh pemangku kepentingan Memiliki fleksibilitas baik dalam penerapan nya Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau disetarakan dengan standar kompetensi lain
1. Mengacu pada model RMCS (Regional Model Competency Standard) Model RMCS dikembangkan berdasarkan proses pekerjaan, berorientasi pada apa yang dapat atau mampu dilakukan oleh seseorang di tempat kerja. 2. Memperhatikan perbandingan dan kesetaraan dengan standar internasional serta kemampuan penerapan di dalam negeri
KEMNAKER Koordinasi Kementerian/Lembaga/ Instansi Teknis Konsultasi Komite Standar Kompetensi Konsultasi Tim perumus Tim Verifikasi
1 Penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) SKKNI. 2 Pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi SKKNI 3 Penilaian usulan penyusunan SKKNI. 4 Pengembangan SKKNI. 5 Penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi RSKKNI 6 Pemantauan dan kaji ulang SKKNI.
Masyarakat Asosiasi Industri Asosiasi Profesi Lembaga Sertifikasi profesi KOMITE STANDAR KOMPETENSI Lembaga pelatihan Pemangku Kepentingan Lainnya
PROSES PENGEMBANGAN SKKNI D unia usaha/industri TUNTUTAN KEBUTUHAN SKKNI FGD - 1 DRAFT RSKKNI KAJI ULANG SKKNI PERUMUSAN STANDAR PENERAPAN SKKNI VERIFIKASI RSKKNI =RSKKNI1 PENETAPAN SKKNI PRA-KONVENSI = RSKKNI 2 KONVENSI = RSKKNI 3 VERIFIKASI EKSTERNAL = RSKKNI2 10
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (PP 31 Tahun 2006) DUNIA USAHA & INDUSTRI SKKNI Std.Intl & Khs PROGRAM DIKLAT TENAGA KERJA Fasilitas Instruktur Biaya Manajemen Mutu LEMBAGA DIKLAT Akreditasi oleh LA-LPK
PENGEMBANGAN SKKNI Rekognisi kualifikasi dalam frame MRA ASEAN PEMAKETAN KKNI Harmonisasi kualifikasi dengan AQRF Pengendalian TKA Pengakuan Sertifikat Kompetensi TKI Pelatihan dan Sertifikasi Mobilitas Tenaga Kerja Kompeten TENAGA KERJA INDONESIA YANG KOMPETEN DAN BERDAYA SAING GLOBAL
JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN FORMAL JENJANG KKNI JENJANG CAPAIAN MELALUI PELATIHAN KERJA DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA S3 S3(T) SPESIALIS 9 S2 S2(T) 8 AHLI PROFESI 7 S1 Sekolah Menengah Umum S1(T) D III D II Sekolah Menegah Kejuruan D I 6 5 4 3 2 1 TEKNISI/ ANALIS OPERATOR Permendikbud no 73 thn 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi Permenaker no 21 thn 2014 tentang Pedoman Penerapan KKNI KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. (Perpres 8 tahun 2012)
Peningkatan komitmen Pemerintah dan Pemda untuk menjadikan pelatihan kerja sebagai sarana peningkatan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia Peningkatan jejaring dengan industri untuk pengembangan dan penerapan SKKNI Pengembangan SKKNI di semua sektor Pengembangan sumber daya pelatihan (kapasitas lembaga pelatihan, manajemen lembaga pelatihan program pelatihan, tenaga pengajar, dan fasilitas pelatihan) Peningkatan kualitas dan kuantitas lembaga sertifikasi