PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK Latar Belakang: Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa. Setelah mahasiswa dinyatakan lulus dalam pembelajaran dikelas, maka mahasiswa di haruskan untuk mengikuti ujian praktik di laboratorium. Praktik laboratorium merupakan bentuk pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk belajar menerapkan materi yang sudah di dapatkan di perkuliahan. Hasil belajar yang diharapkan biasanya disebut dengan prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Metodologi Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan, dilakukan dengan analisa regresi linier berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan. Hasil dan Kesimpulan: Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa : (1). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan), (2). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan), (3). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). Kata Kunci: Motivasi belajar, keterampilan praktik laboratorium, prestasi belajar PENDAHULUAN Latar Belakang. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Hasil belajar yang diharapkan biasanya disebut dengan prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan pada 15 mahasiswa semester 3 yang berjumlah 15 orang melalui data sekunder didapatkan hasil prestasi belajar mahasiswa dilihat melalui nilai akademik dan nilai ujian laboratorium yang rata-rata kurang 23
memuaskan, penulis mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan prestasi belajar kurang bagus adalah karena pertama karena pengaruh motivasi belajar yang dapat dilihat dari presensi mahasiswa yang kurang dari 60 % kehadiran dan juga nilai pretest dan posttest yang kurang memuaskan sedangkan faktor kedua adalah nilai dari keterampilan praktik laboratorium yang ratarata kurang memuaskan Tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa akademi kebidanan nyai ahmad dahlan yogyakarta. Kajian Teori. Motivasi menurut Robbins dan Judge (2007) adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan, motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Pengalaman belajar praktek adalah proses belajar mengajar yang diberikan dilaboratorium, bengkel kerja, sehingga peserta didik memungkinkan mendapatkan pengalaman belajar kongkrit, menguji coba pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh sebelumnya dengan cara demonstrasi, redemonstrasi atau simulasi, baik secara mandiri atau kelompok. Pembelajaran laboratorium merupakan bentuk pembelajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama-sama kemampuan keterampilan praktik yang dalam pelaksanaannya membutuhkan sarana prasarana yang digunakan demi kelancaran pembelajaran laboratorium tersebut. Unsur utama adalah adanya tempat/ruang yang digunakan untuk pembelajaran tersebut, kemudian beberapa peralatan/alat bantu/ alat peraga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis keterampilan yang akan diajarkan. Prestasi belajar dinyatakan dalam skor hasil tes atau angka yang diberikan dosen berdasarkan pengamatannya saja atau keduanya yaitu hasil tes serta pengamatan dosen pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok. Mata kuliah asuhan kebidanan II (persalinan) memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan dan cara penanganannya, askeb pada bayi segera setelah lahir, cara pendokumentasian asuhan masa persalinan Hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). 2. Terdapat pengaruh antara keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). 24
3. Terdapat pengaruh motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). terlebih dahulu yaitu uji homogenitas, linieritas, dan multikolinieritas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta Program Studi Diploma III Kebidanan yang beralamat di Jalan Wates Km 9,5 Plawonan Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta dan dilakukan pada bulan Desember tahun 2012. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik Pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling atau seluruh mahasiswa semester III prodi D III Kebidanan Akbid Nyai Ahmad Dahlan yang berjumlah 30 mahasiswa. Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu motivasi belajar yang dikumpulkan dengan kuesioner. Kuesioner yang diberikan adalah jenis kuesioner yang sudah disediakan jawaban yang bersifat tertutup. Ketrampilan dasar praktik laboratorium Asuhan Kebidanan II (persalinan) data dikumpulkan berdasarkan lembar observasi penilaian ketrampilan yang telah ditentukan, sedangkan pengumpulan data untuk hasil prestasi belajar mahasiswa didapat dari hasil tes mata kuliah asuhan kebidanan II (persalinan) dan juga hasil penilaian dari keterampilan praktik laboratorium Asuhan Kebidanan II (persalinan) Analisa Data. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji analisis regresi linier sederhana dan berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan uji persyarat HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Data Motivasi Belajar Hasil analisis deskriptif data variabel motivasi belajar diperoleh skor terendah adalah 100,00 dan skor tertinggi adalah 175,00. Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh rerata (M) = 135,50; Simpangan Baku (SB) = 18,55; Median (Me) = 134,00; dan Modus (Mo) = 136,00. Data selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan dasar pada nilai mean dan standar deviasi ideal. Data motivasi belajar dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kuesioner variabel motivasi belajar terdiri dari 44 butir pernyataan, sehingga diperoleh nilai mean ideal sebesar 132 dan nilai standar deviasi ideal sebesar 29,33. Nilai mean dan standar deviasi tersebut digunakan sebagai dasar pengkategorian data. Hasil kategorisasi data motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Interval Score Kategori F (%) x 161,33 Tinggi 5 16,7 102,67<x<161,3 Sedang 22 73,3 3 x < 102,67 Rendah 3 10,0 Total 30 100,0 Tabel I: Kategorisasi data Motivasi belajar Berdasarkan tabel di atas diketahui sebesar 16,7% responden mempunyai motivasi belajar dalam kategori tinggi, sebesar 73,3% responden mempunyai motivasi belajar dalam kategori sedang. Sebanyak 10% responden 25
mempunyai motivasi belajar rendah b. Analisis Data Keterampilan Praktik laboratorium Hasil analisis deskriptif data variabel keterampilan praktik laboratorium diperoleh skor terendah adalah 16,00 dan skor tertinggi adalah 28,00. Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh rerata (M) = 23,40; Simpangan Baku (SB) = 3,77; Median (Me) = 25,00; dan Modus (Mo) = 26,00. Selanjutnya data kterampilan praktik laboratorium dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Data keterampilan praktik laboratorium diperoleh dari lembar observasi penilaian keterampilan. Penilaian didasarkan pada 5 Variabel Koefi r(x1,y) P Ket sien regres i Konstanta - 0,773 0,000 Signifika 0,387 n Motivasi 42 Belajar keterampilan dasar dengan skor tertinggi sebesar 30 dan skor terendah 22 sehingga diperoleh nilai mean ideal sebesar 26 dan nilai standar deviasi ideal sebesar 1,33. Nilai mean dan standar deviasi tersebut digunakan sebagai dasar pengkategorian data. Hasil kategorisasi data keterampilan praktik laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut: Interval Score Kategori F (%) x 27,33 Baik 2 6,7 24,67 < x < 27,33 Cukup 15 50,0 x < 24,67 Kurang 13 43,3 Total 30 100,0 Tabel 2: Kategorisasi data keterampilan praktik laboratorium Berdasarkan tabel di atas diketahui sebesar 6,7% responden mempunyai keterampilan praktik laboratorium dalam kategori tinggi, sebesar 50% responden mempunyai keterampilan dalam 26 kategori sedang. Sebanyak 43,3% responden mempunyai keterampilan praktik kategori rendah. c. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Hasil analisis deskriptif data variabel prestasi belajar diperoleh skor terendah adalah 1,30 dan skor tertinggi adalah 3,10. Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh rerata (M) = 2,34; Simpangan Baku (SB) = 0,49; Median (Me) = 2,48; dan Modus (Mo) = 2,80. Data prestasi belajar selanjutnya dikategorikan berdasarkan kriteria akademik IP mahasiswa menjadi kurang memuaskan, memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian. Hasil kategorisasi data prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Interval Score Kategori F (%) 3,51 4,00 Dengan Pujian 0 0,0 2,76 3,50 Sangat Memuaskan 9 30,0 2,00 2,75 Memuaskan 15 50,0 < 2,00 Kurang memuaskan 6 20,0 Total 30 100,0 Tabel 3: Kategorisasi data prestasi belajar Berdasarkan tabel di atas diketahui sebesar 30% responden mempunyai prestasi belajar dalam kategori sangat memuaskan, sebesar 50% responden mempunyai prestasi belajar dalam kategori memuaskan. Sebanyak 20% mempunyai prestasi belajar kurang memuaskan. Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = -0,367 + 0,020 X 1 Berdasarkan persamaan tersebut di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X 1 sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar -0,367.
Jika nilai X 1 naik sebesar satu satuan, maka nilai Y akan naik sebesar 0,020 satuan. Hasil analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar diperoleh r (x1.y) hitung sebesar 0,773 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh singnifikan dengan prestasi belajar Hasil Analisis Data Keterampilan Praktik Laboratorium Terhadap Prestasi Belajar Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = -0,055 + 0,104 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X 2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar - 0,055. Jika nilai X 2 naik sebesar satu satuan, maka nilai Y akan naik sebesar 0,104 satuan. Hasil analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh variabel keterampilan praktik laboratorium diperoleh nilai r (x2.y) hitung sebesar 0,808 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variabel keterampilan praktik laboratorium berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil Analisis Data Motivasi Belajar dan Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap Prestasi Belajar Variabel Koefi sien regres i Konstanta - 0,819 Motivasi 0,012 Belajar Keterampil an praktik 0,069 lab F hitung P 0,773 0,000 Ket Signifika n 27 Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = -0,819 + 0,012 X 1 + 0,069 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X 1 dan X 2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar - 0,819. Jika nilai X 1 naik sebesar satu satuan dan X 2 dalam keadaan konstan, maka nilai Y akan naik sebesar 0,012 satuan. Jika nilai X 2 naik sebesar satu satuan dan X 1 dalam keadaan konstan, maka nilai Y akan naik sebesar 0,069 satuan. Hasil analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh simultan variabel motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar diperoleh F hitung sebesar 47,207 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat dinyatakan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium berhubungan signifikan dengan prestasi belajar, sehingga hipotesis ketiga diterima. Besarnya sumbangan efektif untuk masingmasing variabel penelitian adalah sebagai berikut. Variabel SR (%) SE (%) Motivasi belajar 44,4% 34,5% Keterampilan praktik laboratorim 55,6% 43,3% Total 100,0% 77,8% Hasil di atas menunjukkan besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas. Variabel motivasi belajar mempunyai sumbangan efektif sebesar 34,5% sedangkan variabel keterampilan praktik laboratorium mempunyai sumbangan efektif sebesar 43,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel keterampilan praktik laboratorium Variabel Konstant a Keteram pilan Praktik Koefi sien regres i - 0,055 0,104 r(x1,y) P Ket 0,808 0,000 Signifika n
mempunyai sumbangan yang lebih besar dalam mempengaruhi prestasi belajar dibandingkan dengan variabel motivasi belajar. 1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa Hasil analisis data penelitian ini membuktikan bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Ditunjukkan hasil analisis diperoleh r (x1.y) hitung sebesar 0,773 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap tercapainya prestasi belajar asuhan kebidanan. Dalam aktivitas belajar, adanya motivasi akan mendorong mahasiswa untuk secara sadar melakukan kegiatan belajar. Motivasi akan menggerakkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesadaran dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi yang merupakan sumber pendorong, penggerak dan pengarah tindakan merupakan kunci keberhasilan dalam melakukan aktivitas belajar. Didukung pendapat dari Hamzah (2009) yang menyebutkan dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi juga merupakan tenaga pendorong untuk melakukan aktivitas belajar. Sebagai tenaga pendorong motivasi akan mempengaruhi sikap apa yang harus dilakukan mahasiswa dalam aktivitas belajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap tercapainya prestasi belajar mahasiswa. Didukung pendapat dari Uno (2006) yang menyebutkan motivasi dapat berfungsi sebagai tenaga pendorong usaha untuk mencapai prestasi. 28 Adanya motivasi juga menjadi pengarah aktivitas belajar yang dilakukan. Motivasi membuat mahasiswa mempunyai arah dan tujuan dalam melakukan aktivitas belajar yaitu untuk mencapai prestasi belajar. Motivasi membuat aktivitas belajar mahasiswa akan menjadi lebih terarah sehingga aktivitas belajar yang dilakukan siswa menjadi lebih efektif. Aktivitas belajar yang efektif akan dapat mendukung tercapainya prestasi belajar mahasiswa secara lebih maksimal. Didukung pendapat dari Winardi (2001) menyebutkan motivasi merupakan proses psikologis yang menyebabkan timbulnya aktivitas yang diarahkan pada tujuan tertentu. Dalam hal ini motivasi belajar akan mengarahkan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar. Hasil penelitian ini membuktikan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Artinya semakin baik motivasi belajar mahasiswa maka akan semakin tinggi prestasi yang dicapai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sugiyanti (2008) dengan hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar berhubungan signifikan dengan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa Kelas VII SMP N Kecamatan Sukoharjo (r=0,826). Penelitian dari Emi Tuisida (2009) dengan hasil ada pengaruhi signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi semester XI IPS SMA N 1 (F hitung=53,281). 2. Pengaruh Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa Hasil penelitian membuktikan keterampilan praktik laboratorium berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Didukung hasil
analisis diperoleh nilai r (x2.y) hitung sebesar 0,808 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini dapat diartikan bahwa praktik laboratorium merupakan komponen penting dalam tercapainya prestasi belajar asuhan kebidanan II. Asuhan kebidanan II menuntut adanya penguasaan keterampilan praktik mahasiswa. Dalam mata kuliah ini selain penguasaan secara teori, mahasiswa juga harus mampu mempraktikkan keterampilan asuhan kebidanan secara langsung. Keterampilan praktik menunjukkan bahwa mahasiswa benar-benar mampu dan benar-benar menguasai keterampilan memberikan asuhan kebidanan secara langsung sehingga akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Penilaian asuhan kebidanan II didasarkan pada praktik langsung yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa yang telah benar-benar mempunyai keterampilan praktik laboratorium akan mampu melakukan tindakan asuhan kebidanan dengan baik. Penguasaan keterampilan teknik laboratorium inilah yang akan mampu mendukung tercapainya prestasi belajar mahasiswa. Didukung Depkes RI (2002) disebutkan proses pembelajaran tidak hanya diukur dari prestasi belajar namum juga dilihat dari skill atau keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dapat ditunjukkan dari kompetensi praktik laboratorium. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keterampilan praktik laboratorium memberikan kontribusi signifikan terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). Hal ini berimplikasi bahwa untuk dapat mencapai prestasi asuhan kebidanan II (persalinan) diperlukan penguasaan keterampilan praktik laboratorium yang akan mendukung pencapaian prestasi belajar secara maksimal. Hal ini didukung dengan Depkes RI (2002) disebutkan bahwa evaluasi asuhan kebidanan II meliputi skill lab 15% dan studi kasus 29 60%, artinya semakin baik keterampilan praktik laboratorium maka akan semakin mendukung tercapainya prestasi belajar. 3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa Hasil penelitian ini membuktikan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Didukung hasil analisis diperoleh F hitung sebesar 47,207 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,778. Hasil uji R 2 ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium berhubungan terhadap prestasi belajar adalah sebesar 77,8%, dengan motivasi belajar mempunyai sumbangan efektif sebesar 34,5% sedangkan variabel keterampilan praktik laboratorium mempunyai sumbangan efektif sebesar 43,3%. Motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium secara simultan terbukti berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat dijelaskan bahwa motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang menjadi pendorong bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya. Adanya motivasi belajar akan membantu siswa menjalani aktivitas belajar menjadi lebih terarah sehingga belajar menjadi maksimal. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa akan lebih efektif dengan belajar keterampilan praktik laboratorium. Keterampilan praktik laboratorium yang dapat dikuasai dengan baik akan mendukung tercapainya prestasi belajar asuhan kebidanan II. Prestasi belajar asuhan kebidanan II mahasiswa dapat dicapai dengan adanya pengaruh dari faktor
internal mahasiswa. Pakar pendidikan Slameto (2003) menyebutkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat, motivasi, intelengensi, dan faktor fisik. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal yang mendorong dan menggerakkan aktivitas belajar mahasiswa. Didukung keterampilan yaitu penguasaan skill mahasiswa terhadap praktik laboratorium secara langsung akan berdampak pada baiknya prestasi belajar yang dicapai. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Ditunjukkan hasil analisis r(x1.y) hitung sebesar 0,773 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). 2. Terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Didukung hasil analisis diperoleh nilai r(x2.y) hitung sebesar 0,808 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). 3. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Didukung hasil analisis diperoleh F hitung sebesar 47,207 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dituliskan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Memberikan keleluasaan bagi guru dan memfasilitasi dosen untuk menggunakan metode maupun media pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar mahasiswa sehingga dapat tercapai proses belajar mengajar yang efektif. 2. Bagi Dosen Memotivasi belajar mahasiswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar. 3. Bagi Mahasiswa a. Disarankan untuk meningkatkan motivasi belajarnya dengan melakukan kebiasaan belajar yang baik sehingga tugas belajarnya dapat dilaksanakan dengan baik. b. Memberikan porsi yang lebih untuk belajar keterampilan praktik laboratorium sehingga dapat menguasai keterampilan praktik secara lebih maksimal. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian perlu dilanjutkan dengan meneliti variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan metode penelitian dan alat pengumpulan data yang lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi A. 1999. Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. 2012. Buku Kerangka Acuan Ujian Laboraturium.Yogyakarta Anonim. 2008. Statuta Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta 30
Azwar S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bloom. B. S. 1976. Human Characteristics and School Learning. New York: Mc. Graw Hill. Book. Company Depkes RI. 2002. Kurikulum Nasional Diploma III Kebidanan. Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI Devetak.I. 2010. Intrinsic Motivation for Learning Science through the Educational Vertical in Slovenia. Journal. Diunduh 20 Januari 2013 Djamarah, S.B dan Aswan, Z. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta Fajar I. 2009. Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Fatiah. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Journal: Diunduh tanggal 15 Desember 2012. Hamalik O. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Angkasa Horwood. 2008. Gender Different in Educational Achievement To Age 25. Journal. Diunduh 20 Januari 2013 Machfoedz I. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan.. Hamalik O. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Angkasa Horwood. 2008. Gender Different in Educational Achievement To Age 25. Journal. Diunduh 20 Januari 2013 31