Evaluasi Uji Klinik. Yusi Anggriani, S.Si, Apt, M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
Rancangan Penelitian Epidemiologi II: Studi Eksperimental

Eksperimen. Prof. Bhisma Murti

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BADAN POM RI Ind P PEDOMAN PENILAIAN EFIKASI DAN KEAMANAN ANTIHIPERTENSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang. Waktu penelitian selama 15 bulan sejak usulan penelitian proposal,

BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN. Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

EVALUASI KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT (UJI KLINIK)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan ilmu penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Ethical Clearance

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. minum obat dan gejala klinis skizofrenia. Penelitian cross sectional mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

Pengobatan herbal berbeda dengan pengobatan secara konvensional namun terdapat sisi penilaian efikasi yg sama dari uji secara klinis.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN

Telaah Kritis Jurnal Harm/Etiologi. Nurcholid Umam K

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. I. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur dan tanggal lahir : 3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

BAB VIII UJI KLINIS SEDIAAN OBAT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

A PLACEBO-CONTROLLED TRIAL OF ANTIMICROBIAL TREATMENT FOR ACUTE OTITIS MEDIA. Paula A. Tahtinen, et all

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kurangnya aktivitas fisik (Wild et al., 2004).Di negara berkembang, diabetes

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

Bagaimana Penulisan SOAP oleh Farmasi? Tim KARS

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GUNDIH WILAYAH SURABAYA PUSAT LUCAS SUCIPTO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EBM Overview: Beberapa Konsep Penting Evidence-Based Medicine

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB 8: UJI KLINIS SEDIAAN OBAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

III. METODE PENELITIAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

Transkripsi:

Evaluasi Uji Klinik Yusi Anggriani, S.Si, Apt, M.Kes

Tujuan Instruksional Setelah kuliah dan diskusi, mahasiswa diharapkan: Mengetahui dan mampu menjelaskan tentang literatur primer. Mengetahui dan memaham komponenkomponen yang tercakup dalam evaluasi literatur primer uji klinik. Menpunyai kemampuaan menelaah secara kritis suatu literatur primer uji klinik. Mempunyai kemampuan menilai kemanfaatan dan keamanan obat secara objektif.

Literatur primer Artikel penelitian terpublikasi dalam jurnal terakreditasi Contoh publikasi penelitian uji klinik

13 Pertanyaan 1. Latar belakang dan tujuan uji klinik? 2. Desain? 3. Kriteria seleksi pasien? 4. Perlakuan dan Kontrol 5. Besar/ukuran sampel? 6. Randomisasi? 7. Teknik Blinding? 8. Kepatuhan terhadap protokol? 9. Pengukuran respon? 10. Analisis? 11. Interpretasi Klinik? 12. Etik? 13. Kesimpulan?

Latar belakang dan tujuan? Alasan melakukan studi/penelitian? Tujuan penelitian Manfaat penelitian

Desain? Tujuan studi uji klinik fase III: untuk membandingkan >2 obat atau pengobatan Desain Random, kontrol, buta ganda dan paralel (Randomized controlled double-blind parallel design) Desain random, kontrol,buta ganda, cross over (Randomized controlled double-blind cross-over design R A B Parallel Cross-over B A

Kriteria Seleksi Pasien? Hanya pasien yang sesuai dengan indikasi yang diseleksi untuk penelitian Kriteria inklusi: Kriteria eksklusi: Kriteria diagnostik (klinik & laboratoriun) Tingkat keparahan penyakit Pool of patients (hospital or community based) Umur, jenis kelamin Kehamilan Komplikasi Resiko dan farktor penyakit lain dll

Perlakuan dan Kontrol? Kontrol: Positif (obat yang dipilih untuk pengobatan yang dimaksud, drug/treatment of choice) Negatif (plasebo) Definisi dan deskripsi obat yang digunakan dalam penelitian: Nama generik dan formulasi Regimen pengobatan (dosis, frekuensi, durasi pengobatan) Concomitant medication: Pengobatan lain yang tidak diperbolehkan selama studi: Mempengaruhi/menutupi efek obat yang diteliti? Kontraindikasi?

Ukuran Sampel Faktor-faktor yang mendeterminasi ukuran sampel: Sensitivitas penelitian : Bagaimana perbedaan efikasi dari tiap pengobatan.? Variasi antar individu? Kekuatan statistik P1 x (100-P1) + P2 x (100-P2) N (pergroup) = ----------------------------------- x f (, ) (P1-P2) 2 P1 success rate of treatment 1 (e.g., 95%) P2 success rate of treatment 2 (e.g., 90%) f(, ) see table ( is type I error, is type II error)

f(, ) tabel 0.05 0.10 0.20 0.50 0.01 17.8 14.9 11.7 6.6 0.02 15.8 13.0 10.0 5.4 0.05 13.0 10.5 7.9 3.8 0.10 10.8 8.6 6.2 2.7

Randomisasi? Randomisasi harus dilakukan Tujuan: untuk menghidari bias dalam seleksi pasien dan mementukan pengobatan bagi sebagian pasien Jika randomisasi dilaksanakan dengan baik, karakteristik pasien akan terdistribusi dengan baik pada tiap kelompok pengobatan.

Penyamaran/Pembutaan (Blinding) Tujuan: untuk menghindari bias (pracondong) pada penilaian respon obat yang diujikan. Single blind: Jika identitas obat tidak diberitahukan kepada pasien Double blind: Jika baik pasien maupun dokter pemeriksa tidak diberitahu obat yang duji maupun pembandingnya Triple blind: Jika pasien, dokter pemeriksa maupun individu yang melakukan analisis tidak diberitahu identitas obat yang diuji dan pembandingnya.

Kepatuhan terhadap protokol? Ketidakpatuhan peneliti? Ketidakpatuhan pasien? Rentangan pasien yang droup out? Pengobatan konkomitan? dll

Pengukuran Respon Kritera valid dan relevan Parameter primer Parameter sekunder Parameter tambahan Titik waktu pengukuran (timepoint) Bagaimana meminimalisasi variasi dari para peneliti dalam mengukur respon Blinding

DATA DALAM UJI KLINIK Data demografik: umur, sex, berat badan, tinggi, pekerjaan, pendidikan, sosial-ekonomi, dsb. Data ko-morbid: penyakit yang diderita bersamaan Data pre-/ko-terapi: pengobatan sebelumnya atau yang akan diberikan selama uji klinik, di luar obat uji. Data klinis/paraklinis: data tentang gejala/tanda penyakit yang diteliti: - Keluhan subjektif - Penilaian klinis subjektif - Pengukuran klinis - Pengukuran laboratoris - Dll.

SIFAT DATA Data faktual: informasi atas fakta dan peristiwa (umur, tanggal lahir, kematian, penyakit sebelumnya, pengobatan sebelumnya), dll. Data pengukuran objektif: pengukuran klinis (tekanan darah), pengukuran laboratoris (faal hati, tensi, kadar gula darah), dll. Data penilaian subjektif: derajat kecemasan, gejala psikiatrik, penyembuhan, dll. Kesan/pendapat pasien: intensitas nyeri, pengurangan nyeri, kesan hasil pengobatan, dll. cara mengukur data subjektif?

DATA SUBJEKTIF? Scoring: untuk derajat penyakit dan gejala penyakit. 0 = sama sekali tak terasa 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat 4 = sangat berat tak tertahan Kategorisasi: untuk keberhasilan terapi. sangat bagus/sempurna bagus sedang/lumaya sedikit membaik sama sekali tidak ada perubahan

PENILAIAN & PENGUKURAN Relevan: perjalanan penyakit, efek terapi. Handal (reliable): konsisten dan replicable. Sensitif: mendeteksi perbedaan kecil Spesifik: - false positif? - false negatif? Stabil: perubahan nilai hanya terjadi karena perubahan status penyakit.

WAKTU PENILAIAN RESPONS Sebelum dan sesudah terapi Beberapa kali dalam interval waktu tertentu Kurun waktu tertentu (frekuensi kejadian, frekuensi kumatan, dll) Penilaian dasar Penilaian lanjutan

PENILAI RESPONS Siapa yang menilai? Keragaman antar penilai? Minimisasi variasi/kontrol kualitas penilaian? Penyamaran untuk penilai?

RESPONS? Respons utama: Yang langsung mencerminkan hasil terapi. Respons tambahan: Efek terapi tetapi tidak langsung mencerminkan hasil terapi. Efek samping Ketaatan pasien Dll.

Analisis? Analisis Statistik tepat? Ukuran/jumlah sampel tepat? ITT vs PP patient populations?

Interpretasi Klinik? Signifikan secara statistik vs Signifikan secara klinik Contoh: penurunan tekanan darah sistolik sebesar 7 mmhg, secara statistik kemungkinan bermakna tetapi secara klinik tidak bermakna/signifikan.

Pioglitazone Hydrocloride in combination with Metformin in The Treatment of type 2 Diabetes Mellitus: A Randomized, Placebo-Controlled Study. (published: Clinical Therapeutics; vol 22, no 12, 2000).

Leuprorelin acetate every 3-month depot vesus cyclophospamide, methothrexate, and fluorourasil as adjuvant treatment in premenopausal women with node-positive breast cancer. J. Clin Oncol (2007), 25:2509-2515

Isu Etika? Alasan yang dapat diterima untuk melaksanakan penelitian Informed consent Ethical clearance

Kesimpulan? Kesimpulan harus didasarkan pada fakta penemuan penelitian Bukan berupa asumsi, teoritik atau penjelasan dari efikasi