BAB V KESIMPULAN. serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan. Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB II PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Laporan bulanan PPI Bulan September

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KEPATUHAN PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN GIGI DI RS.PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

PANDUAN WAWANCARA. Analisis Kemampuan Perawat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif observasional. Penelitian dilakukan untuk melihat ketepatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

KERANGKA ACUAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

PENGENDALIAN INFEKSI DI YANKESGILUT. Harum Sasanti Pelatihan Dokter Gigi Keluarga

C. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah sikap suka, menurut perintah, taat pada perintah. Secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PPI TELUSUR SKO R 1 MATERI Pembentukan Tim PPI, pengorganisasian, operasional, program kerja, pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan nikmat-nya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

pola kuman 1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta 4. Program penggunaan antimikroba rasional

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT...

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan survey dan menggunakan design. rancangan cross sectional, penelitiaan ini juga menggunakan

JADWAL KEGIATAN IPCN TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tuberkulosis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hepatitis B, dan hepatitis C

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga

ANALISIS KEPATUHAN PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN GIGI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA TESIS

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

Instrumen Penelitian untuk Masalah Asosiatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berisiko tinggi terhadap penularan penyakit, mengingat ruang lingkup kerjanya

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

TUJUAN? Mengidentifikasi kekuatan & area yang menjadi perhatian dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi Menentukan tindakan yang diperlukan

PERSEPSI TERHADAP APD

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR

SKENARIO TELUSUR RS... (..TT) UNTUK SURVEIOR KEPERAWATAN. Survei tanggal.. No. UNIT PELAYANAN OBSERVASI MATERI WAWANCARA DOKUMEN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA

BAB III METODE PENELITIAN. (penelitian semu) dengan rancangan desain pretes-postes. dengan kelompok kontrol di RS PKU Muhammadiyah

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent)

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus direncanakan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit (RS) merupakan suatu unit yang sangat kompleks. Kompleksitas ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan klien merupakan sasaran dalam program Patient Safety yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

swasta dan dari jumlah pasien 254 pasien yang beresiko (9,1) terjadi di rumah sakit ABRI (Depkes RI, 2004). Salah satu strategi pencegahan dan

PENDAHULUAN. Sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, rumah sakit

PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Bertolak dari rumusan masalah, hipotesis dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta bahwa; 1. Masih terdapat tenaga kesehatan gigi yang tidak patuh dalam penerapan kewaspadaan standar, terdapat pengaruh antara faktor kepatuhan (Variabel X) terhadap penerapan kewaspadaan standar pelayanan kedokteran gigi (Variabel Y). 2. Terdapat tenaga kesehatan yang tidak jujur dalam memberikan jawaban pada kuesioner terkait kepatuhan dalam penerapan kewaspadaan standar 3. Hasil interview dapat disimpulkan beberapa poin yakni (a) momen dan langkah mencuci tangan belum diterapkan dengan baik dan benar; (b) untuk APD masih belum tersedianya kaca mata pelindung di pelayanan poli gigi dan masker yang digunakan berkali-kali per shift terkait pembiayaan; (c) adanya 257

258 tenaga kesehatan yang belum divaksinasi selama bekerja di RS; (d) kurangnya pelatihan terkait elemen kewaspadaan standar. 4. Terdapat pengaruh signifikan 98,3 % antara faktor kepatuhan (Variabel X) terhadap penerapan kewaspadaan standar pelayanan kedokteran gigi (Variabel Y) pada RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. B. Saran Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pihak tenaga kesehatan gigi diharapkan agar selalu sering memberikan dukungan positif antara rekan kerja baik dokter gigi maupun perawat gigi, saling bekerja sama mengutamakan patient safety, mengoptimalkan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dalam meningkatkan mutu proses pelayanan kepada pasien, meningkatkan kepatuhan diantaranya: a. meningkatkan kepatuhan dalam penerapan hand hygiene khususnya meliputi: ketepatan prosedur dan durasi dalam, kepatuhan berdasarkan moment yakni: sebelum kontak pasien/ melakukan tindakan, sebelum dan sesudah mengenakan sarung tangan, hand wash setelah 5x hand rub.

259 b. meningkatkan kepatuhan penerapan safe injection safety khususnya recapping dengan satu tangan c. meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan gigi dalam pengelolaan sampah yakni memilah dan membuang sampah medis, non-medis pada tempatnya d. meningkatkan kepatuhan dalam sterilisasi dan penanganan intrumen khususnya disinfeksi peralatan non kritis, desinfeksi pada bagian kursi dental unit setelah pergantian pasien, selalu menyiapkan/menginstruksikan pasien berkumur larutan antiseptik sebelum dilakukan perawatan, melakukan pembersihan (sterilisasi) dengan tepat bur-bur diamond yaang digunakan e. meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan gigi dalam penggunaan alat pelindung diri yakni kaca mata pelindung/ pelindung wajah saat melakukan tindakan, penggunaan masker saat bekerja masker diganti jika kualitas sudah berkurang misalnya basah oleh percikan saliva. 2. Pihak Rumah sakit diharapkan menjadi bahan evaluasi, referensi, dan menjadi acuan perbaikan bagi pihak Rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan diantaranya:

260 a. lebih memperhatikan manajemen pengelolaan kewaspadaan standar, meningkatkan motivasi dan komitmen yang tegas terkait kepatuhan penerapan kewaspadaan standar sebagai upaya pencegahan infeksi, lebih menjadikan patient safety sebagai budaya organisasi b. rutin melakukan sosialisasi pedoman dan SPO terkait elemen kewaspadaan standar, meningkatkan mutu pelayanan kedokteran gigi melalui supervisor dengan rutin melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap kepatuhan tenaga kesehatan gigi dalam praktek penerapan tiap komponen kewaspadaan standar c. menambahkan alat-alat dan fasilitas kesehatan di poli gigi yang masih kurang d. membuat atau menyediakan media sosialisasi berupa poster PPI agar mempermudah tenaga kesehatan mengingatnya dan menyediakan standar operasional prosedur tentang kewaspadaan standar pada ruangan poli gigi; e. pengadaan pelatihan tentang kewaspadaan universal periodik untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta kemampuan melaksanakan manajemen.

261 3. Pihak Program Studi Pendidikan Kedokteran Gigi, Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit agar lebih peka terhadap masalah-masalah pencegahan infeksi, maupun pengembangan penerapan kewaspadaan standar pelayananan tenaga kesehatan gigi. Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan tema serupa dengan cakupan yang lebih luas dan beragam. 4. Pihak tenaga kedokteran diharapkan agar selalu sering memberikan dukungan positif antara rekan kerja baik dokter gigi maupun perawat gigi, saling bekerja sama mengutamakan keselamatan pasien, mengoptimalkan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dalam meningkatkan mutu proses pelayanan kepada pasien demi peningkatan kesehatan masyarakat. 5. Pihak Rumah sakit diharapkan menjadi bahan evaluasi, referensi, dan menjadi acuan perbaikan bagi pihak Rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan diantaranya: (a) lebih memperhatikan manajemen pengelolaan kewaspadaan standar, meningkatkan motivasi dan komitmen yang tegas terkait kepatuhan penerapan kewaspadaan standar sebagai upaya pencegahan infeksi; (b) rutin melakukan

262 sosialisasi pedoman dan SPO terkait elemen kewaspadaan standar, meningkatkan mutu pelayanan kedokteran gigi melalui supervisor dengan rutin melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap kepatuhan tenaga kesehatan gigi dalam praktek penerapan tiap komponen kewaspadaan standar; (c) menambahkan alat-alat dan fasilitas kesehatan di poli gigi yang masih kurang; (d) membuat atau menyediakan media sosialisasi berupa poster agar mempermudah tenaga kesehatan mengingatnya dan menyediakan standar operasional prosedur tentang kewaspadaan standar pada ruangan poli gigi; (e) pengadaan pelatihan tentang kewaspadaan universal periodik untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta kemampuan melaksanakan manajemen. 6. Pihak program studi pendidikan kedokteran gigi, program studi magister manajemen rumah sakit agar lebih peka terhadap masalah-masalah pencegahan infeksi, maupun pengembangan penerapan kewaspadaan standar pelayananan tenaga kesehatan gigi. Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan tema serupa dengan cakupan yang lebih luas dan beragam.

263 C. Rekomendasi Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada beberapa aspek sebagai berikut: 1. Akademik a. Hasil penelitian ini penulis rekomendasikan sebagai salah satu acuan bagi tenaga akademik dalam mengelola dan memanfaatkan sumber informasi bagi peningkatan proses penerapan kewaspadaan standar dalam pencegahan infeksi dalam pelayanan untuk calon tenaga kesehatan, secara khusus tenaga kesehatan kedokteran gigi. b. Hasil penelitian ini juga penulis rekomendasikan kepada mahasiswa program pascasarjanan, program studi kedokteran gigi, agar lebih banyak penelitian memfokuskan pada masalah-masalah peningkatan kepatuhan dan penerapan kewaspadaan standar dan pencegahan infeksi. 2. Praktis a. Hasil penelitian ini penulis rekomendasikan sebagai salah satu acuan kepada pihak Rumah sakit, RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta dalam menjalankan manajemen pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien demi meningkatkan kesehatan masyarakat.

264 b. Hasil penelitian ini juga penulis rekomendasikan kepada pasien, sebagai salah satu acuan dalam mencegah infeksi yang terjadi di rumah sakit. D. Keterbatasan Penelitian dan Teori yang Mendukung dan Menolak Hasil Penelitian 1. Keterbatasan Penelitian a. Kompleksitas Permasalahan 1) Analisis kepatuhan dan pengaruh penerapan kewaspadaan standar merupakan suatu masalah yang kompleks, dimana hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan kepada semua perawat/tenaga kesehatan di semua rumah sakit. Tingkat kepatuhan setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya, serta tingkat pengetahuan, sarana, pendidikan dukungan pimpinan dan lain-lain sangat berbeda 2) Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengobservasi khususnya setiap momen secara rinci yang dilakukan oleh tenaga kesehatan per perawatan pasien yang ditangani, karena elemen observasi yang sangat kompleks. Dibutuhkan beberapa observer;

265 3) Keterbatasan kondisi lapangan untuk penyatuan persepsi seluruh tenaga kesehatan, dibutuhkan focus group discussion. b. Keterbatasan Pendekatan Penelitian Telah diuraikan di atas, bahwa permasalah penelitian yang dikaji dalam penelitian ini sangat kompleks dan terbatas pada lokasi dan objek penelitian serta ruang lingkup yang terbatas. Oleh karena itu, hasil penelitian ini belum mampu mewakili semua variabel yang diteliti, seperti kepatuhan, tindakan pencegahan infeksi dan penerapan kewaspadaan dan standar pembiayaan. Selain kompleksitas masalah, terbatas pula alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur dengan menggunakan regresi linear berganda atau pendekatan linear. Pendekatan ini memiliki keterbatasan karena satu nilai atau satu kasus tidak dapat mewakili masalah yang lain. Padahal tidak semua kasus digeneralisasi menjadi satu kebenaran mutlak.

2. Tesis Teori yang Mendukung Hasil Penelitian dan Keterbatasan Penelitian X Y Mendukung Kewaspadaan standar seperti yang diungkapkan oleh WHO dapat berupa hand hygiene, alat pelindung diri (APD), Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Kepatuhan dokter dan perawat adalah sejauh mana perilaku seorang perawat atau dokter sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat ataupun pihak rumah sakit (Niven & Neil, 2002). Kepatuhan sebagai suatu proses yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak berdiri sendiri, memerlukan suatu kombinasi strategi promosi, memerlukan sebuah tim yang terdiri dari multidisiplin profesi yang terintegrasi dan dapat bekerjasama dengan baik dalam memberikan perawatan komprehensif berkesinambungan. penyakitnya dan seumur hidup (Kemenkes RI, 2011). penanganan linen (textile and loundry), manajemen lingkungan (enviromental control), penanganan Instrumen dan alat kedokteran gigi (sterilisasi dan pemeliharaan alat), penyuntikan yang aman (safe injection practice), perlindungan kesehatan karyawan, manajemen limbah dan benda tajam, etika batuk (Dioso, 2014). Hasil penelitian Cardoso pada perawat di Rumah sakit di Negara Brazil yang menunjukan hasil bahwa rata-rata kepatuhan terhadap tindakan standard percuations meliputi mencuci tangan sebelum tindakan prosedur sebanyak 27,9%, penggunaan sarung tangan sebanyak 41,4%, pembuangan instrumen benda tajam secara tepat sebanyak 88,8%. Selain itu, sebanyak petugas kesehatan di Nigeria mayoritas 77,9% dengan benar menggambarkan pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai tindakan pencegahan standar untuk pengendalian infeksi, sebanyak 7,1% memakai sarung tangan sebelum menangani pasien dan 72,4% mengganti sarung tangan setelah melepaskan sarung tangan. Hanya 3,3% memiliki sistem pembuangan benda tajam di tempat kerja. Menurut penelitian Lee bahwa kepatuhan perawat dalam pengendalian infeksi dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, komitmen manajemen, pengalaman kerja, pelatihan dan hambatan kerja (Purnomo,2015:5). Komitemen manajemen merupakan tanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang strategis. 266