Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit

Pengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan Menggunakan Peta Kendali c

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PERBANDINGAN PETA KENDALI ATRIBUT DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DI PT ARIKA KHARISMA AGUNG. Muhlis M. Asri, Annisa, Muh.

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

Seminar Hasil Tugas Akhir

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Kaca Dengan Peta p Multivariat Di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETA KENDALI MULTIATRIBUT C DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI MULTIVARIAT POISSON

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( )

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN SEBUAH PERUSAHAAN ROKOK DI SURABAYA MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT

ANALISIS GRAFIK KENDALI np YANG DISTANDARISASI UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES PENDEK

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-290

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA)

MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA

Danang Triagus Setiyawan ST. MT

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

LOGO. Pengontrolan Kualitas Produksi Mebel Di PT. Majawana dengan Diagram Kontrol Multivariat Atribut Berdasarkan Jarak Chi-Square

Prosiding Manajemen ISSN:

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Botol Kode 493 Menggunakan Peta Kendali Kernel di PT. Iglas (Persero)

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

Prosiding Statistika ISSN:

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

Analisis Mutu Ketebalan Roti Sisir Pada Perusahaan XYZ

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang

UNTUK PENGENDALIAN VARIABEL PROSES MULTIVARIAT

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

Prosiding Manajemen ISSN:

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

Menentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK UNIVARIAT PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

STATISTICAL PROCESS CONTROL

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-254 Pengendalian Kualitas Produksi Botol RC Cola 200 ML di PT. IGLAS (Persero) Gresik Menggunakan Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief) Achmad Zainul Fuady dan Muhammmad Mashuri Jurusan Statistika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Indonesia e-mail : m_mashuri@statistika.its.ac.id Abstrak PT. IGLAS (Persero) Gresik merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi botol dan bergerak dengan sistem Job Order atau berdasarkan pesanan dari konsumen. Salah satu produk PT. IGLAS (Persero) Gresik yang juga tidak luput dari kejadian cacat produksi adalah botol RC Cola 200 ml dimana botol tersebut yang akan menjadi obyek penelitian ini. Dalam penelitian ini, akan dilakukan studi tentang penerapan diagram kontrol univariat atribut DOB (Decision On Belief) pada data proses produksi botol dengan tipe RC Cola 200 ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik. Dalam melihat kepekaan diagram kontrol DOB (Decision On Belief) pengendalian kualitas produksi akan dilakukan dengan menggunakan diagram kontrol c univariat dan membandingkanya dengan diagram kontrol DOB (Decision On Belief). Selain itu diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB dengan hanya memiliki batas kendali atas juga akan diterapkan sebagai tahapan pembanding, hal tersebut diterapkan atas dasar pemikiran peneliti yang mengasumsikan bahwa semakin kecil jumlah cacat maka proses produksi juga akan semakin baik. Penerapan diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB memberikan hasil proses produksi yang belum terkendali. Penerapan diagram kontrol DOB (Decision On Belief) memberikan hasil yang lebih sensitif daripada diagram kontrol c univariat, sedangkan penerapan diagram kontrol c dengan hanya menggunakan batas kontrol atas lebih sensitif daripada diagram kontrol DOB dengan batas kontrol atas. B Kata Kunci Diagram kontrol c; Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief); Pengontrolan Kualitas; Produksi Botol. I. PENDAHULUAN IDANG industri di indonesia terus berkembang semakin pesatsehingga mengakibatkan tingkat persaingan yang ketat antar perusahaan. Pengendalian kualitas menjadi salah satu poin yang penting dalam perusahaan yang bergerak di bidang industri dengan memperhatikan dan menjaga produk agar terjaga kualitasnya. Pengendalian kualitas diterapkan dalam suatu tahapan proses produksi agar perusahaan mendapatkan standar mutu []. Proses menentukan suatu kualitas barang yang diklasifikasikan sebagai cacat dan tidak cacat dinamakan peta kendali atribut [2]. PT. IGLAS (Persero) Gresik merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi botol dan selalu fokus pada kualitas dan mampu menetapkan standar kualitas dalam produksinya agar mampu bersaing dengan industri botol lain yang ada di Indonesia.Pembuatan suatu produk tentu saja tidak lepas dari kejadian cacat produk dimana produk tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sehingga disebut produk cacat.salah satu produk PT. IGLAS (Persero) Gresik yang juga tidak luput dari kejadian cacat produksi adalah botol RC Cola 200 ml dimana botol tersebut akan menjadi obyek dalam penelitian ini. Cacat yang terjadi pada hasil produksi botol tipe RC Cola 200 ml adalah Over Press, Cr Und Ring, Cr On Ring, Chocked Neck, Crizzle. Diagram kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol kualitas ada banyak. Salah satunya adalah diagram kontrol univariat atribut. Diagram kontrol univariat atribut digunakan untuk mengevaluasi proses produksi yang karakteristik kualitasnya diukur dari jumlah cacat atau proporsi produk yang dihasilkan. Ada banyak macam diagram kontrol univariat atribut, diantaranya adalah diagram kontrol p, np, c, dan u. Salah satu penerapan diagram kontrol univariat atribut yaitu diagram kontrol c yang pernah dilakukan pada proses produksi botol RC Cola 200 ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik oleh [3] yang hasilnya diagram kontrol tersebut kurang sensitif dalam pengidentifikasian proses produksi botol. Metode pengontrolan kualitas saat ini berkembang sangat pesat, begitu juga dengan diagram kontrol atribut. Sebuah konsep metode baru untuk menganalisis dan mengklasifikasikan keadaan sistem pengendalian kualitas dengan menggunakan diagram univariat atribut DOB (Decision On Belief) yang diperkenalkan oleh [4]. Kelebihan diagram kontrol ini adalah lebih sensitif daripada diagram kontrol cterhadap pergeseran data, oleh karena itudapatmeningkatkan kinerja dari diagram kontrol c sehingga lebih cepat mendeteksi adanya data yang tidak terkendali. Oleh karena itu, penelitian ini akan menerapkan pengendalian proses produksi botol RC Cola 200ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan menggunakan diagram kontrol c dan diagram kontrol univariat atribut DOB (Decision On Belief) yang kemudian kedua diagram kontrol tersebut dibandingkan untuk melihat diagram kontrol mana yang lebih sensitif. Selain itu diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB dengan hanya memiliki batas kendali atas juga akan diterapkan sebagai tahapan pembanding. Hal tersebut diterapkan dan dibandingkan oleh peneliti yang mengasumsikan bahwa semakin kecil jumlah cacat, proses produksi juga akan semakin baik. Hasil perbandingan dari

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-255 penerapan diagram kontrol c dengan diagram kontrol DOB akan dilihat berdasarkan jumlah data yang out of control. Dengan hasil penelitian yang diperoleh nantinya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan atau usulan kepada pihak perusahan mengenai alat kontrol baru. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna [5]. Rata-rata merupakan suatu nilai yang menggambarkan karakteristik pengamatan secara umum.ukuran penyebaran data yang paling sering digunakan adalah keragaman dan range. B. Diagram kontrol Univariat Atribut Diagram kontrol atribut digunakan untuk mengevaluasi proses produksi yang karakteristik kualitasnya diukur dari jumlah cacat atau proporsi produk yang dihasilkan, Setiap perusahaan membuat sendiri ketepatan standar dari sebuah produk yang dihasilkannya dan apabila produk tersebut tidak sesuai spesifikasi maka produk tersebut dikatakan cacat atau tidak sesuai. Beberapa diagram kontrol untuk data atribut adalah diagram kontrolp, np, c, dan u [6]. C. Diagram kontrol c Univariat Diagram kontrol c univariat digunakan untuk mengontrol proses produksi yang karakteristik kualitasnya diukur dari jumlah cacat produk yang dihasilkan. Langkahlangkah pembuatan diagram kontrol c univariatadalah sebagai berikut.. Mengumpulkan banyaknya subgrup yang akan diinspeksi (m) 2. Menghitung jumlah cacat dalam setiap subgrup (c i ) 3. Menghitung nilai rata-rata jumlah cacat sebagai garis tengah pada diagram kontrol c dengan rumus c m c i i () 4. Menghitung batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB) dengan rumus sebagai berikut BKA c + 3 c (2) BKB c 3 c (3) Apabila BKB menghasilkan nilai yang negatif, maka batas pengendali bawah dalam peta kendali c tersebut dianggap nol (BKB 0) [7]. D. Diagram Kontrol Univariat Atribut DOB (Decision On Belief) m Diagram kontrol Decision On Belief (DOB) digunakan untuk mengontrol kualitas data univariat dan dalam diagram kontrol DOB ini karakteristik kualitasnya tidak memerlukan asumsi. Dengan mengasumsikan pengamatan tunggal yang diperoleh pada sebuah iterasi pengumpulan data dari suatu proses dengan karakteristik kualitas atribut (jumlah ketidaksesuaian). Misalkan O(x, x 2,, x p ) menjadi vektor pengamatan di p iterasi, dimana x i ; i,2,... adalah pengamatan pada jumlah ketidaksesuaian pada produk yang diinspeksi. Menetapkan B x p, O p sebagai proses yang berada dalam keadaan in-control. Pengukuran ini adalah probabilitas dari proses yang akan berada dalam keadaan incontrol berdasarkan vektor pengamatan yang diperoleh sampai pada iterasi ke p dan pengamatan diperoleh di iterasi ke p. Jumlah ketidaksesuaian biasanya mengikuti distribusi Poisson dengan mean dan varians. Memperhatikan bahwa anggapan sebelumnya dalam keadaan in-control adalah B O p B x p, O p 2, untuk memperbaharui anggapan dalam iterasi pada keadaan optimum yang di definisikansebagai B x p, O p B O p B O p e B O p e + ( B O p ) (4) didefinisikan sebagai rata-rata jumlah cacat. Kemudian, menentukan statistik baru ; Z p B x p, O p B x p, O B O p (5) p B O p Maka diperoleh sebagai berikut ini Z p B O p e B O p e B O p e B O p e + B O p + B O p Kemudian, persamaan tersebut di rekursif menjadi, B O p Z p e B O e Z p 7 p yang diperbaharui pada iterasi berurutan oleh + x p Z p e Z p e Z p 2 e (6) x i p i (8) Dimana nilai awal Z 0 menggunakan persamaan (5) adalah Z 0, karena nilai dalam tahap awal adalah B O 0 0,5. Dengan menggunakan persamaan (8) maka di dapatkan persaman (9) sebagai berikut: x i p Ln Z p (9) Karena i i x i mengikuti distribusi poisson dengan mean p, maka distribusi batasanya menggunakan teorema limit pusat adalah normal dengan kedua mean dan varians bernilai p. Dengan kata lain, xi p ~ N 0, (0) i Dan x i p Ln Z p ~ p N 0, () i Oleh karena itu, sebagai batas kontrol atas dan bawah dari diagram kontrolmodel shewhart untuk Ln Z p dapatdiperoleh seperti yang ditunjukkan dalam persamaan (2) dan (3) berikut. BKA Ln (Zp ) k p (2)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-256 BKB Ln (Zp) k p (3) Dimana k merupakan kelipatan standar deviasi dari Ln(Zp)dan dipilih dengan cara skema yang diusulkan ini memiliki probabilitas yang diinginkan kesalahan tipe-i, α, yaitu, P k p Ln Zp k p α (4) Karena perhitungan Ln(Zp) untuk nilai-nilai kecil terlalu sulit, maka B x p, O p digunakan sebagai pengganti agar lebih mudah, yaitu dengan cara mensubstitusikan persamaan (5) ke persamaan (4), seperti yang ditunjukkan dalam persamaan (5) seperti berikut. P k p Ln Atau P e k p Dan P e k p + B x p, O p B x p, O p k p α (5) B x p, O p B x p, O p ek p α (6) B x p,o p e k p + α (7) Kesederhanaan dari persamaan (7) mengarah ke 00 ( α)% selang kepercayaan untuk B x p, O p, adalah sebagai berikut P e k p e k p + B x p, O p ek p e k p + α (8) Kemudian diperoleh batas kontrol atas untuk B x p, O p yaitu ek p BKA B xp,o p e k p + Dan batas kontrol bawah untuk B x p, O p adalah e k p BKB B xp,o p e k p + III. METODOLOGI PENELITIAN (9) (20) A. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari tugas akhir Herdyana (202) dengan judul pengendalian kualitas produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan menggunakan peta kendali c dengan data hasil inspeksi produksi botol tipe RC Cola 200 ml pada satu periode produksi yang dilakukan mulai tanggal 8 Agustus sampai dengan 22 September 20. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan melakukan pengamatan pada tahap sortir selama 36 hari. Sampel diambil 2 botol dalam setiap jam per mesin, jadi dalam satu hari didapatkan 48 botol dari satu mesin. Jumlah mesin yang digunakan untuk produksi ada 4 mesin sehingga jumlah sampel yang diambil dalam satu hari adalah sama yaitu sebanyak 672 botol. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada penelitian ini adalah jenis cacat pada produksi botol tipe RC Cola 200ml PT. IGLAS (Persero) Gresik terdapat 5 jenis kecacatan yang akan diamati. Jenis-jenis cacat yang diamati adalah Over Press(Kelebihan gelas tajam yang menonjol ke atas pada lubang finish), Cr Und Ring (Retak di bawah ring / kepala botol), Cr On Ring (Retak pada ring / kepala botol), Choked Neck (Lubang bore yang menyempit) dan Crizzle (Lipatan gelas tidak teratur pada permukaan gelas). C. Langkah Analisis Langkah-langkah analisis data penelitian ini sebagai berikut.. Mengidentifikasi karakteristik data jumlah kecacatan setiap jenis cacat dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan software minitab 2. Menerapkan dan membandingkan hasil pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200 ml dengan menggunakan diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB adalah sebagai berikut. a. Langkah-langkah diagram kontrol c univariat.. Pembuatan diagram kontrol c dengan titik-titik dalam diagram ditentukan dari jumlah cacat dalam tiap subgrup. 2. Menghitung nilai garis tengah diagram kontrol c m i dengan rumus c. m 3. Menentukan batas control atasdengan rumus BKA c + 3 cdan batas kontrol bawah dengan rumusbkb c 3 c. b. Langkah-langkah diagram kontrol DOB.. Pembuatan diagram kontrol DOB dengan titiktitik dalam diagram dari hasil perhitungan nilai B(0). 2. Menentukan batas kontrol atas dengan rumusbka k p e e k p + x i dan batas kontrol bawah k p e dengan rumusbkb e k p + c. Membandingkan dari hasil diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB dengan melihat secara grafis meliputi jumlah titik yang berada di luar batas kontrol 3. Mengetahui perbandingan hasil pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200 ml dengan menggunakan penerapan diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB dengan hanya memiliki batas kontrol atas adalah sebagai berikut. a.langkah-langkah diagram kontrol c dengan BKA. Pembuatan diagram kontrol c hanya memuiliki batas kontrol atas dengan titik-titik dalam diagram ditentukan dari jumlah cacat dalam tiap subgrup. 2. Menentukan batas kontrol atas dengan rumusbka c + 3 c b. Langkah-langkah diagram kontrol DOB dengan BKA. Pembuatan diagram kontrol DOB dengan batas kendali atas dengan titik-titik dalam diagram dari nilai B(0). e k p 2. Menentukan batas kendali atas (BKA) e k p + c. Membandingkan dari penerapan diagram kontrol c dengan batass kontrol atas dengan diagram kontrol DOB dengan batas kontrol atas berdasarkan jumlah dataoutlier IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Langkah pertama yang dilakukan pada analisis dan pembahasan penelitian ini adalah menganalisis statistik deskriptif dari data ketidaksesuaian produksi botol RC Cola 200ml untuk mengetahui karakteristik data secara univariat.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-257 Jenis Cacat 7 0 6 0 5 0 4 0 3 0 2 0 0 0 Tabel. Statistik Deskriptif Karakteristik Kecacatan 5 9 Jumlah Cacat Per Jenis Over Press 62 Cr Und Ring 488 Cr On Ring 97 Chocked Neck 8 Crizzle 28 3 Diagram c Univariat 7 2 2 5 Jumlah Cacat Per 36 Hari 2 9 3 3 UC L 4 3,9 _ Rata-Rata Jumlah Cacat Per 36 Hari 009 28 Menunjukan bahwa jenis cacat Cr Und Ring memiliki jumlah cacat per jenis terbanyak daripada jenis cacat yang lainya dari tanggal 8 Agustus sampai 22 September 20. Hal ini berarti bahwa sering terdapat jenis cacat Cr Und Ring (Retak di bawah ring) dalam produksi botol tipe RC Cola 200ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik. B. Perbandingan hasil pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200 ml dengan menggunakan penerapan diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB(Decision On Belief). Diagram Kontrol c univariat Pengendalian proses produksi botol tipe RC Cola 200ml dilakukan untuk melihat keseragaman data dengan menggunakan diagram kontrol c univariat dari data kecacatan botol tipe RC Cola 200ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik dalam satu periode produksi, yaitu pada tanggal 8 Agustus sampai 22 September 20. Terdapat 36 subgrup berdasarkan pada banyaknya hari produksi yang digambarkan dalam diagram kontrol c seperti yang terlihat pada gambar. Gambar. Diagram c Univariat C 2 8,0 3 LC L 2, 5 Berdasarkan Gambar merupakan pengendalian kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol c univariat dapat diketahui bahwa terdapat 5 titik yang berada di atas Batas Kontrol Atas (BKA) yaitu pada sub grup ke-7, 0, 26, 28, 35 dan terdapat 4 titik yang berada di bawah Batas Kontrol Bawah (BKB) yaitu sub grup ke-2, 9, 2, 36 sehingga dapat dikatakan bahwa proses produksi botol RC Cola 200ml belum terkendali secara statistik. 2. Diagram Kontrol DOB Pengontrolan proses produksi dengan menggunakan diagram Kontrol DOB (Decision On Belief) ini diduga cocok untuk kasus karakteristik produk yang berkualitas tinggi, dalam diagram kontrol DOB ini karakteristik kualitasnya tidak memerlukan asumsi. Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief) diterapkan untuk membandingkan dengan diagram kontrol c untuk melihat diagram mana yang lebih sensitif. Diagram kontrol DOB untuk data produksi botol RC Cola 200ml dapat digambarkan melalui perhitungan manual yang diawali dengan mendapatkan nilai masing-masing statistik B(0) dari tiap subgrup melalui persamaan (2.4). Statistik B O p terdiri atas B O 0, B O hingga B O p. Statistik B O 0 bernilai 0,5 yang menjadi titik pengamatan awal. Statistik B O 0 dibutuhkan untuk mendapatkan nilai statistik B O dan seterusnya hingga mendapatkan nilai B O p. Maka dari itu, titik-titik pengamatan pada diagram kontrol DOB tidak dapat dihilangkan ketika terjadi out of control karena saling berkaitan. Perhitungan statistik B O p dijabarkan sebagai berikut. Titik Ke-2 B O x B O 0 e B O 0 e x +( B O 0 ) 20 28 0,5 e 28 20 28 0,5 e 28 + ( 0,5) Tiitik Ke-3 B O 2 0,002354 Titik Ke-36 B O 35 0,9845,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0, 0,0 Gambar 2. Diagram Kontrol DOB 0,8066 Berdasarkan Gambar 2 merupakan pengendalian kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol DOB (Decision On Belief) dapat diketahui bahwa terdapat 20 titik yang berada di luar batas kontrol atas sehingga dapat disimpulkan bahwa proses produksi botol RC Cola 200ml belum terkendali secara statistik. 3. Perbandingan Jumlah Data Out Of Control Diagram Kontrol c Dengan Diagram Kontrol DOB Perbandingan jumlah data Out Of Control dari data proses produksi botol RC Cola 200ml PT IGLAS dapat ditampilkan sebagai berikut Tabel 2. Jumlah Data Out Of Control Diagram kontrol univriat atribut Out Of Control DOB Control Chart 3 5 7 9 3 5 7 9 2 23 25 27 29 3 33 35 Peta c Peta DOB 9 20 B(0) UCL LCL

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-258 Menunjukan bahwa Jumlah Data Out Of Control pada pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol c univariat menghasilkan jumlah data out of control sebanyak 9 data, sedangkan penerapan diagram kontrol DOB mendapatkan jumlah data out of control sebanyak 20 data. Kemampuan diagram kontrol c univariat cenderung kurang sensitif dalam hal mendeteksi data out of control daripada diagram kongrol DOB. Sehingga penerapan diagram kontrol DOB (Decision On Belief) bisa dikatakan lebih tepat dalam proses pengendalian kualitas produksi botol RC Cola 200ml di PT IGLAS (Persero) Gresik. Selain perbandingan diagram c dan DOB dengancara membandingkan jumlah data Out Of Control dari data PT. IGLAS seperti yang terlihat diatas, dapat juga menggunakan dengan cara membandingkan sebagai berikut : Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat diagram kontrol c pada tahap kedua.penerapan diagram kontrol c pada tahap kedua ini dilakukan dengan mengasumsikan membuang 9 titik pengamatan yang keluar dari batas kontrol sehingga titik pengamatan yang tersisa sebanyak 27 titik. Kemudian 27 titik pengamatan tersebut digunakan untuk membuat peta kendali c tahap kedua. 4 5 4 0 3 5 3 0 2 5 2 0 5 0 4 7 0 C Chart Tahap Ke -2 Gambar 3.Diagram Kontrol c Univariat Tahap Ke-2 3 6 9 2 2 2 5 UC L 4 2,0 2 _ C 2 6,5 6 LC L, 0 Gambar 3. Menunjukkan nilai batas kendali yang berubah akibat pembuangan 9 titik pengamatan yang keluar dari batas kontrol, dengan batas kendali atas sebesar 42,02, batas kendali bawah sebesar,0 dan garis tengah sebesar 26,56. Dan dapat dilihat secara visual menunjukan bahwa proses produksi RC Cola 200ml diasumsikan sudah terkendali secara statistik karena tidak terdapat titik-titik pengamatan yang berada diluar dari batas kontrol atas maupun batas kontrol bawah dengan hanya terdapat 27 subgrup saja.kemudian dilakukan pembuatan diagram control DOB dengan menggunakan data dari pembuatan diagram kontrol c pada tahap ke-2 yaitu sebesar 27 data. Setelah itu diagram kontrol DOB pada tahap kedua ini dilakukan untuk menjadi tolak ukur perbandingan kensensitifan dengan diagram kontrol c pada tahap kedua. Diagram kontrol DOB untuk data produksi botol RC Cola 200ml dapat digambarkan melalui perhitungan yang diawali dengan mendapatkan nilai masing-masing statistik B(0) dari tiap subgrup. Statistik B O 0 bernilai 0,5 yang menjadi anggapan awal. Statistik B O 0 dibutuhkan untuk mendapatkan nilai statistik B O dan seterusnya hingga mendapatkan nilai B O p. Maka dari itu, titik-titik pengamatan pada diagram kontrol DOB tidak dapat dihilangkan ketika terjadi out of control karena saling berkaitan. Perhitungan statistik B O p dijabarkan sebagai berikut. Tititk Ke-2 B O Titik Ke-3 B O 2 Tititk Ke-27 B O 26 0,5,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0, 0,0 20 27 0,5 e 27 20 27 0,5 e 27 +( 0,5) 42 27 0,206337 e 27 42 27 0,206337 e 27 +( 0,206337 ) DOB Chart Tahap Ke-2 0,206337 3 5 7 9 3 5 7 9 2 23 25 27 Gambar 4. Diagram DOB Pada Tahap Ke-2 0,823407 Dari Gambar 4. dapat dilihat bahwa masih terdapat 3 data yang berada di luar batas kontrol yaitu pada subgrup ke-4, 5 dan 7 sehingga dapat dikatakan bahwa proses produksi botol RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol DOB masih dalam keadaan belum terkendali. Hal ini dijadikan pembanding kesensitifan diagram kontrol DOB dan diagram kontrol c. Untuk diagram kontrol c proses pengendalian produksi sudah terkendali, sedangkan dengan menggunakan diagram kontrol DOB masih ada 3 titik pengamatan yang berada diluar batas kontrol atau dengan kata lain proses pengendalian produksi masih belum terkendali secara statistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian kualitas statistik dengan menggunakan diagram kontrol DOB (Decision On Belief) lebih sensitif daripada menggunakan diagram kontrol c dalam proses pengendalian kualitas produksi botol RC Cola 200ml di PT IGLAS (Persero) Gresik. C. Perbandingan hasilpenerapan diagram kontrol c dan diagram kontrol DOB dengan menggunakan Batas Kendali Atas (BKA)pada pengontrolan kualitasproduksi botol RC Cola 200 ml. Diagram Kontrol c dengan Batas Kontrol Atas (BKA) Pada langkah ini bertujuan hanya untuk sekedar mengetahui pengendalian proses produksi pada botol tipe RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol c dengan hanya menggunakan batas kontrol atas dari data kecacatan botol pada PT. IGLAS (Persero) Gresik. Hal ini diterapkan atas dasar pemikiran oleh peneliti yang mengasumsikan bahwa semakin kecil jumlah cacat atau ketidaksesuaian (semakin mendekati nol) maka proses produksi semakin baik. B(0) UCL LCL

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (204) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) D-259 80 70 60 50 40 30 20 0 0 Gambar 5. Diagram Kontrol c Dengan BKA Berdasarkan Gambar 5. dapat diketahui bahwa terdapat 5 titik yang berada di atas batas kontrol atas sehingga dapat dikatakan bahwa proses produksi botol RC Cola 200ml tidak terkendali secara statistik. 2. Diagram Kontrol DOB dengan Batas Kontrol Atas (BKA) Diagram Kontrol DOB (Decision On Belief) dengan hanya menggunakan batas kontrol atas ini dilakukan juga untuk membandingkan dengan diagram kontrol c tanpa menggunakan batas kontrol bawah untuk melihat tingkat kesensitifanya.,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0, 0,0 5 9 3 7 2 25 29 33 C BKA43,9 Gambar 6. Diagram Kontrol DOB dengan BKA Dari Gambar 6. menunjukan bahwa tidak ada satupun titik pengamatan yang berada diluar batas kontrol sehingga dapat dikatakan proses produksi botol RC Cola 200ml sudah terkendali secara statistik serta menyebar secara acakdengan menggunakan penerapan diagram kontrol DOB hanya menggunakan batas kontrol atas. 3. Perbandingan Jumlah Data Out Of Control Diagram Kontrol c Dengan DOB (Tanpa Menggunakan Batas Kendali Bawah) Perbandingan jumlah data Out Of Control dari data proses produksi botol RC Cola 200ml PT IGLAS dapat ditampilkan sebagai berikut Tabel 3. Jumlah Data Out Of Control Diagram kontrol uni-atribut dengan BKA Out Of Control C Chart Dengan BKA DOB Control Chart Dengan BKA 3 5 7 9 3 5 7 9 2 23 25 27 29 3 33 35 Peta c Peta DOB 5 0 Dari Tabel 3 menunjukan bahwa pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml dengan menggunakan diagram kontrol c univariat dengan batas kontrol atas menghasilkan jumlah data out of control sebanyak 5 data. B(0) UCL Sedangkan penerapan diagram kontrol DOB dengan menggunakan batas kontrol atas tidak menghasilkan data yang out of control karena sudah terkendali. Maka hal ini berarti pada kemampuan diagram kontrol DOB dengan menggunakan batas kontrol atas cenderung kurang sensitif daripada diagram kontrol cdengan batas kontrol atas. Sehingga pada kasus ini, cenderung lebih tepat menggunakan penerapan diagram kontrol c univariat dengan batas kontrol atas dalam proses pengendalian kualitas produksi botol RC Cola 200ml di PT IGLAS (Persero) Gresik. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diambil dari hasil analisis adalah sebagai berikut:. Jenis cacat yang sering terjadi pada proses produksi botol RC Cola 200ml adalah jenis cacat Cr Under Ring yaitu cacat retak dibawah ring /kepala botol sebanyak 488 kecacatan, sedangkan jenis cacat yang memiliki jumlah kecacatan yang terendah dari semua jenis cacat adalah Over Pres yaitu cacat kelebihan gelas tajam yang menonjol ke atas pada lubang botol terdapat 62. 2. Penerapan diagram kontrol c dan DOB (Decision On Belief) pada pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml PT. IGLAS (Persero) Gresik belum berada di kondisi terkendali secara statistik akan tetapi berdasarkan dari perbandinganya diperoleh hasil bahwa diagram kontrol DOB (Decision On Belief) memberikan hasil yang lebih sensitif daripada diagram kontrol c. 3. Penerapan diagram kontrol c dengan batas kontrol atas (BKA) pada pengontrolan kualitas proses produksi botol RC Cola 200ml di PT. IGLAS (Persero) Gresik belum terkendali, sedangkan diagram kontrol DOB dengan BKA sudah terkendali secara statistik. Berdasarkan dari perbandingan kedua penerapan diagram kontrol tersebut bahwa penerapan diagram kontrol c dengan menggunakan batas kontrol atas lebih sensitif daripada diagram kontrol DOB dengan batas kontrol atas (BKA) Adapun saran untuk perusahaan sebaiknya menggunakan diagram kontrol DOB karena memberikan hasil inspeksi yang perfeksionis agar mendapatkan kualitas produk yang lebih berkualitas. DAFTAR PUSTAKA [] Juran, J. M, dan Gryna, F. (983). Quality Planning and Analysis (2nd Edition). New Delhi: Hill Publishing Company Ltd. [2] Montgomery, Douglas C. 998. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistika. Diterjemahkan oleh Soejati Z. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. [3] Herdyana, K. 202. Pengendalian Kualitas Produksi di PT. IGLAS (Persero) Gresik dengan menggunakan peta kendali c. Tugas Akhir. Surabaya: ITS. [4] Fallah Nezhad MS, Niaki STA, (200). A new monitoring design for uni-variate statistical quality control charts. Information Sciences 80:05-059. [5] Walpole, R. E. 995. Pengantar Statistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [6] Montgomery, D.C. 2005. Introduction to Statistical Quality Control,5th edition. John Wiley & Sons,Inc.,New York. [7] Ariani, D. W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta.