INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv

Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Jadwal dan Materi Tes Semestesr II Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Tes Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Rencana Induk Penelitian. Institut Teknologi Bandung

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

KESATUAN ITB DI ANTARA HARAPAN, TANTANGAN DAN KESEMPATAN Oleh: Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (Guru Besar dan Ketua Senat Akademik ITB)

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STMIK MIKROSKIL

SBM ITB Untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. Togar M. Simatupang Selasa, 26 Oktober 2010

Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun 2009 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

DRAFT RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

KERANGKA RENSTRA. Where Do We Want TO BE VISI / MISI SASARAN/OBJECTIVE TARGET

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA STRATEGIS

TATA CARA PENGUSULAN, PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Ruang A. Reviewer : Dr. Ir. Suyatman, M.Eng. Aswin Indraprastha, ST., MT., Ph.D. Fakultas/ Sekolah. Kelompok Keahlian. No Waktu

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

LAPORAN HASIL SAR SEMESTER GENAP 2016/2017

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Ilmu dan Teknik Material

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi adalah

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PROGRAM KERJA FAKULTAS

RENCANA STRATEGIS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TES DIAGNOSTIK SUPER INTENSIF SBMPTN 2016 SOSIOLOGI SEJARAH GEOGRAFI EKONOMI

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

MEMANTAPKAN RAMBU SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN KEGIATAN AKADEMIK ITB. Oleh: Djoko Santoso, DR., Ir., M.Sc. Profesor dan Ketua Senat Akademik ITB

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pidato Ketua MGB ITB Periode pada Acara Serah Terima Jabatan Ketua MGB ITB

LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengembangan dan Arah Kebijakan Penelitian di Institut Teknologi Bandung (ITB)

PROGRAM KERJA. PS Doktor Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

kelembagaan yang satu ke unsur kelembagaan yang lain. Dengan demikian, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DAN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) TAHUN

Menimbang : Mengingat :

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL TAHUN 2017 (PMDSU Batch III-2017) CALL FOR PROPOSALS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

HIBAH RISET PROGRAM DOKTOR UNTUK SARJANA UNGGUL TAHUN

Transkripsi:

DOKUMEN FINAL RENCANA STRATEGIS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011-2015 2010 RENSTRA ITB 2011 2015 i

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. LANDASAN PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 3 2.1. MISI ITB... 3 2.2. NILAI INTI... 3 2.3. VISI ITB... 4 2.4. ANALISIS KONDISI SAAT INI... 4 2.4.1. RIWAYAT PERKEMBANGAN ITB... 4 2.4.2. KEMAJUAN PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN ITB 2006 20258 2.4.3. PERAN ITB 2011 2015... 9 2.4.5. POTENSI ITB... 9 2.4.6. KONDISI INTERNAL YANG MEMPENGARUHI... 25 2.4.7. KONDISI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI... 27 BAB III. GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS ITB 2011 2015... 29 3.1. TUJUAN DAN OBJEKTIF PELAKSANAAN KEGIATAN DI ITB... 29 3.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 30 3.2.1. PETA STRATEGI PENGEMBANGAN ITB WCU 2011 2015... 31 3.2.2. FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 32 1. STRATEGI TUMBUH... 33 2. STRATEGI DIVERSIFIKASI PROGRAM DAN PENGUATAN SISTEM... 45 3. STRATEGI PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PROGRAM DAN SISTEM... 45 4. STRATEGI PERBAIKAN DAN PENINGKATAN EFISIENSI... 47 3.3. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 48 3.3.1. STRATEGI TUMBUH (A)... 48 3.3.2. STRATEGI DIVERSIFIKASI PROGRAM DAN PENGUATAN SISTEM (B)... 52 3.3.3. STRATEGI PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PROGRAM DAN SISTEM (C)... 53 3.3.4. STRATEGI PERUBAHAN DAN PENINGKATAN EFISIENSI (D)... 54 BAB IV. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 57 4.1. PROGRAM PENDIDIKAN... 57 4.1.1. SASARAN... 57 4.1.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 57 4.2 PROGRAM PENELITIAN... 65 RENSTRA ITB 2011 2015 i

4.2.1. SASARAN... 65 4.2.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 65 4.3 PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT... 69 4.3.1. SASARAN... 69 4.3.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 69 4.4 BIDANG INOVASI DAN ENTERPRENEURSHIP... 72 4.4.1. SASARAN... 72 4.4.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 72 4.5. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA... 74 4.5.1. SASARAN... 74 4.5.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 74 4.6 BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN... 77 4.6.1. SASARAN... 77 4.6.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 77 4.7 BIDANG SARANA DAN PRASARANA... 81 4.7.1. SASARAN... 81 4.7.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 81 4.8 BIDANG PENDANAAN... 86 4.8.1. SASARAN... 86 4.8.2. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA... 86 BAB V. ESTIMASI ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA, DAN SKEMA IMPLEMENTASI RENCANA PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 90 5.1. ESTIMASI PENDAPATAN 2011 2015... 90 5.2. RENCANA ANGGARAN BELANJA 2011 2015... 90 5.2.1 ANGGARAN BELANJA PROGRAM KELANGSUNGAN OPERASI 2011 2015... 91 5.2.2 ANGGARAN BELANJA PROGRAM PENGEMBANGAN 2011 2015... 91 5.3. RENCANA PENDANAAN... 93 5.4. SKEMA IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN ITB 2011 2015... 93 BAB VI. PENUTUP... 97 DAFTAR PUSTAKA... 99 TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS ITB 2011 2015... 101 RENSTRA ITB 2011 2015 ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Pendekatan Penyusunan Rencana Strategis ITB 2011 2015... 1 Gambar 2. 1 Model Tiga Pilar Pembangunan Visi ITB 2025... 7 Gambar 2. 2 Objektif dan Arah Pengembangan RENIP ITB 2006 2025... 7 Gambar 2. 3 Struktur Populasi Dosen ITB berdasarkan Tingkat Pendidikan.... 17 Gambar 2. 4 Struktur Populasi Dosen ITB berdasarkan Usia... 17 Gambar 2. 5 Struktur Populasi Pegawai non Dosen ITB berdasarkan Tingkat Pendidikan... 17 Gambar 2. 6 Struktur Populasi Pegawai non Dosen ITB berdasarkan Usia... 18 Gambar 2. 7 Penerimaan dan Lulusan Mahasiswa ITB Tahun 2005 2009... 20 Gambar 2. 8 Grafik Perbandingan Jumlah Paten Sejumlah Perguruan Tinggi di Asia... 23 Gambar 2. 9 Grafik Perbandingan Jumlah Publikasi Sejumlah Perguruan Tinggi di Asia... 24 Gambar 2. 10 Grafik Perbandingan Jumlah Sitasi Sejumlah Perguruan Tinggi di Asia... 24 Gambar 2. 11 Grafik Perbandingan Jumlah Penulis Sejumlah Perguruan Tinggi Di Asia... 25 Gambar 3. 1 Peta Strategi Pengembangan ITB WCU 2011 2015... 31 Gambar 3. 2 Matriks Pertumbuhan ITB... 34 Gambar 3. 3 Kurva Selektivitas Pertumbuhan Peminat dan... 35 Gambar 3. 4 Rasio Mahasiswa per Dosen dan Rasio FTE per Dosen... 35 Gambar 3. 5 Peta Kinerja Pusat Penelitian ITB 2009... 37 Gambar 3. 6 Peta Kinerja Pusat dan Pusat Studi ITB 2009... 37 Gambar 3.7 Jalur Pertumbuhan Kuadran 4 untuk Mereduksi Upaya dan Risiko Kegagalan dalam Pengembangan.. 44 RENSTRA ITB 2011 2015 iii

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Tonggak, Tolok Ukur dan Perkembangan Capaian 2010... 8 Tabel 2. 2 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasarkan Strata... 11 Tabel 2. 3 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan Strata... 13 Tabel 2. 4 Proyeksi Komposisi Lahan ITB Jangka Panjang (2020)... 20 Tabel 3. 1 Rasio Mahasiswa per Dosen dan Rasio FTE per Dosen (Semester II 2009/2010)... 38 Tabel 3. 2 Usulan Program Studi Baru ITB... 41 Tabel 3. 3 Fokus Strategi Pertumbuhan ITB 2011 2015... 44 Tabel 4. 1 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang PENDIDIKAN... 59 Tabel 4. 2 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang PENELITIAN... 66 Tabel 4. 3 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang PENGABDIAN PADA MASYARAKAT... 70 Tabel 4. 4 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang INOVASI DAN ENTERPRENEURSHIP... 73 Tabel 4. 5 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang SUMBER DAYA MANUSIA... 75 Tabel 4. 6 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang ORGANISASI DAN MANAJEMEN... 78 Tabel 4. 7 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang SARANA DAN PRASARANA.. 82 Tabel 4. 8 Sasaran, Program Strategis dan Indikator Kinerja Bidang PENDANAAN... 87 Tabel 5. 1 Estimasi Pendapatan 2011 2015 (dalam ribu Rp)... 90 Tabel 5. 2 Rencana Alokasi Belanja untuk Kelangsungan Operasi 2011 2015 (dalam ribu Rp)... 91 Tabel 5. 3 Rencana Alokasi Belanja untuk Kegiatan Pengembangan 2011 2015 (dalam ribu Rp)... 91 Tabel 5. 4 Rencana Alokasi Pendapatan dan Belanja ITB Tahun 2011 2015 (dalam ribu Rp)... 93 Tabel 5. 5 Skema 1 Implementasi Rencana Pengembangan ITB 2011 2015... 94 Tabel 5. 6 Skema 2 Implementasi Rencana Pengembangan ITB 2011 2015... 94 RENSTRA ITB 2011 2015 iv

RENSTRA ITB 2011 2015 v

BAB I. PENDAHULUAN Rencana Strategis (Renstra) ITB 2011 2015 merupakan arahan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan ITB dalam jangka waktu lima tahun mendatang dengan memperhatikan perkembangan ITB dan lingkungan strategisnya. Renstra ITB 2011 2015 akan mendasari penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ITB dalam kurun waktu antara tahun 2011 sampai dengan 2015. Penyusunan Renstra ITB periode tahun 2011 2015 dilandaskan pada sejumlah kebijakan ITB, khususnya keputusan keputusan Majelis Wali Amanat, keputusan keputusan Senat Akademik, Rencana Induk Pengembangan ITB 2006 2025, dan draft Rencana Akademik ITB 2011 2015. Renstra ITB 2011 2015 disusun dengan pendekatan sebagai berikut (Gambar 1.1) PHASE1: MENETAPKAN IDENTITAS ORGANISASIONAL ITB PHASE2: MENGEMBANGKAN RENCANA AKSI UNTUK MENCAPAI PRIORITAS STRATEGIS PHASE3: IMPLEMENTASI DAN MONEV RENCANA AKSI DALAM MENCAPAI PRIORITAS STRATEGIS WHO ARE WE FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL WHERE DO WE WANT TO BE MISI & VISI ISU KRITIKAL & PRIORITAS STRATEGIS HOW WILL WE GET THERE SASARAN & OUTCOME INISIATIF PENINGKATAN OPERASIONAL HOW WILL WE KNOW HOW WE ARE DOING PENGUKURAN KINERJA WHERE ARE WE SUMBER DATA RENSTRA 2006 2011 Lap. Akademik ITB 2009 Lap. F/S 2009 Unit unit kerja terkait FGD Scopus, dll RENIP 2006 2025 SK 2 SA, MWA Terkait RENSTRA 2006 2011 Analisis, FGD Acad. Plan V 5.2 RENIP 2006 2025 RENSTRA 2006 2011 FGD Acad. Plan V 5.2 Gambar 1. 1 Pendekatan Penyusunan Rencana Strategis ITB 2011 2015 Sebagai suatu lembaga akademik, ITB mengemban misi mencerdaskan bangsa dan mengembangkan kehidupan bangsa. ITB juga bercita cita menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial dan kemanusiaan yang unggul dengan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu tinggi, melakukan penelitian dan pengembangan ilmu untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dan kemaslahatan umat manusia (Harkat Pendidikan ITB). ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi, berkewajiban menghasilkan sumber daya berbudaya riset, yang dapat menjalankan sistem industri nasional serta infrastruktur pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial dan kemanusiaan. ITB sebagai universitas berbasis riset, berkewajiban mengembangkan dan menerapkan teknologi yang mampu menciptakan nilai tambah maksimal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia. RENSTRA ITB 2011 2015 1

ITB berkewajiban mengelola informasi penelitian/riset dan pengembangan IPTEKS, yang secara strategis diperlukan untuk mendukung perekonomian dan pembangunan nasional, termasuk merancang program dan agenda riset dan melaksanakan manajemen program, mengelola hak perlindungan intelektual, mengelola pemasaran serta penyebarluasan teknologi dan mengelola jaringan interaksi dengan berbagai pihak (Kebijakan Pengembangan IPTEKS di ITB). RENSTRA ITB 2011 2015 2

BAB II. LANDASAN PENGEMBANGAN ITB 2011-2015 2.1. MISI ITB Misi atau pentingnya keberadaan ITB sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi dituangkan dalam Surat Keputusan Senat Akademik ITB No.023/SK/K 01 SENAT/1999, yaitu: Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal. Dalam menjalankan misi tersebut, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB menetapkan Kebijakan Umum Pengembangan ITB 2001 2006 melalui Surat Keputusan MWA No.006 tahun 2002, yaitu: 1. Melaksanakan pendidikan dan mengembangkan inovasi dalam pendidikan terutama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Institut Teknologi Bandung harus melaksanakan pendidikan academic sciences bersama corporate sciences yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu, sehingga para civitas academica menjadi terpercaya, memiliki kemampuan berusaha dengan baik. Para lulusan diharapkan bukan saja dapat menjadi professional yang handal dan dipercaya, tetapi juga menjadi pemimpin yang adil, pengusaha yang jujur dan bermartabat, serta pendidik yang mumpuni dalam ilmunya; 2. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan teknologi yang dapat diaplikasikan guna membangun kekuatan perekonomian nasional. Institut Teknologi Bandung diharapkan menghasilkan technopreneurs yang mampu mengembangkan industri dalam negeri yang kompetitif dalam era globalisasi; 3. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidangbidang yang prospektif dan bersifat universal dalam rangka menjaga keberlanjutan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia; 4. Memberdayakan institusi institusi strategis nasional dan internasional. Institut Teknologi Bandung harus ikut berperan dalam menata kehidupan baru bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menuju masyarakat dunia yang adil dan sejahtera yang memungkinkan pemberdayaan budi daya semua bangsa bangsa, demi pengecilan jurang kaya miskin antara manusia dan antara negara negara di seluruh dunia. 2.2. NILAI INTI Senat Akademik ITB melalui Surat Keputusan No.032/SK/K01 Senat/2002 menetapkan kerangka normatif dalam bentuk Nilai Nilai Inti ITB yang mencakup nilai nilai: edukatif, ilmiah, ekonomis, ekologis, etis, estetis, legal, dan keadilan, yang diletakkan sebagai RENSTRA ITB 2011 2015 3

pemandu normatif untuk dihayati dan diberlakukan dalam institusionalisasi kegiatan Tri Dharma di ITB. Untuk memperkuat landasan pengembangan ITB sebagai Universitas Kelas Dunia, maka kualitas kegiatan Tri Dharma ITB perlu mencerminkan nilai nilai: kepemimpinan, integritas, institusionalisasi keunggulan, inklusivitas, kehormatan, kolaborasi, dan inovasi. 2.3. VISI ITB Untuk memandu arah pengembangan ITB, Senat Akademik (SA) ITB melalui Surat Keputusan No.022/SK/K 01 SENAT/1999 menetapkan Visi ITB tanpa kerangka waktu sebagai berikut: ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera. Mengacu pada arah pengembangan jangka panjang ITB dan ketetapan SA ITB mengenai Visi ITB serta memperhatikan kekuatan, kendala dan tantangan yang dihadapi ITB dalam pengembangan ITB pada lima tahun mendatang, maka Visi ITB pada periode 2011 2015 adalah: ITB menjadi Universitas Riset terpandang di Asia yang berfokus pada sains, teknologi dan seni dan berperan secara aktif dan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa." 2.4. ANALISIS KONDISI SAAT INI 2.4.1. RIWAYAT PERKEMBANGAN ITB Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pendiriannya dirintis sejak tahun 1920 sebagai De Techniche Hoogeschool (THS) dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada 2 Maret 1959, dalam perjalanan perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang terkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi dan seni telah mencetak ribuan lulusan yang berkarya di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi dan seni terbaik di Indonesia. Tahun tahun mendatang akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi ITB untuk meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat sains, teknologi dan seni terkemuka dunia. Pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia telah memotivasi banyak perguruan tinggi untuk memacu perkembangan institusi mereka untuk memenuhi kriteria World Class Universities. Dalam pengembangannya, ITB seyogyanya dapat melepaskan keterpakuannya hanya pada upaya mencetak lulusan berkualifikasi tinggi dan mengembangkan sains, teknologi dan seni semata, namun perlu secara arif mengarahkan upayanya pada memberikan jawaban atas tantangan pembangunan yang dihadapi bangsa. Abad 21 memberikan tantangan yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Perkembangan sains dan teknologi serta budaya yang sedemikian cepat, perubahan praktek kerja yang dipicu oleh revolusi teknologi informasi dan komputer serta perubahan ekosistem ekonomi RENSTRA ITB 2011 2015 4

memberikan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif terhadap permasalahan kompleks yang berkembang. Tantangan kemajuan sains dan teknologi serta budaya tersebut tidak terlepas dari tantangan pembangunan. Pola pembangunan masa lalu yang cenderung boros energi dan sumberdaya alam telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan, energi dan sumber bahan baku bagi industri dan perekonomian secara keseluruhan. Pola pembangunan boros energi dan sumber daya alam yang berkontribusi pada perubahan iklim global bukan merupakan pola pembangunan masa depan. "Teknologi hijau" (green technology) dan "industri hijau" (green industry) yang efisien, tanpa kesalahan (no error), tanpa buangan (no waste) dan tanpa kecelakaan (no accident), sistem industri daur ulang, serta pencegahan dan penanggulangan dampak perubahan iklim global merupakan tantangan pengembangan sains dan teknologi ke depan. Tantangan perkembangan sains, teknologi dan budaya serta tantangan pembangunan abad 21 tersebut akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia. Lingkaran setan kemiskinan (poverty vicious circle) atau ketertinggalan yang bersifat menguatkan (reinforcing) kondisi ketertinggalan telah menyebabkan jurang kemajuan antara negara maju dan negara berkembang semakin besar. Dalam posisi ketertinggalan, kekuatan tawar untuk mendapatkan pasokan energi dan bahan baku untuk kegiatan ekonomi menjadi terbatas. Populasi Indonesia yang besar (234,181 juta pada tahun 2010 1 ) dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi (1,27 persen rata rata per tahun 2 ) berkontribusi pada penguatan kondisi ketertinggalan Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,14 persen dan tingkat setengah pengangguran mencapai 31,36 persen pada awal 2009 3. Di dalam konstelasi kompetisi pembangunan antar negara, daya saing bangsa menjadi kunci keberhasilan untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan masa kritikal untuk menggerakkan rantai kemajuan (virtuous circle) secara berkelanjutan. ITB yang dipandang sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka Indonesia harus berani mengambil tanggung jawab sebagai pelopor kemajuan bangsa melalui perannya dalam mencetak sumber daya insani berkualitas yang mampu menjadi pemimpin dalam menciptakan solusi inovatif serta menghasilkan kemajuan sains dan temuan teknologi dan produk baru untuk memecahkan masalah masalah kompleks yang berkembang dalam proses membangun daya saing dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Dalam menjalankan perannya, ITB berfungsi sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa (the engine of nation's prosperity). Guna dapat menjalankan perannya secara maksimal, ITB harus secara aktif menyampaikan gagasannya mengenai infrastruktur institusional perguruan tinggi dan bersama sama dengan pemerintah dan kekuatan lain bangsa mengembangkan dan memperkuat infrastruktur institusional yang kokoh dan kondusif dalam mendukung berperannya ITB serta lembaga perguruan tinggi lainnya sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa. Dalam sejarah perkembangannya ITB telah mengenal lima tahapan pertumbuhan: 1. Pada kurun waktu 1960 1970, ITB mulai membina dan melengkapi diri dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian 1 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. 2 Idem. 3 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. RENSTRA ITB 2011 2015 5

organisasi bidang pendidikan dan pengajaran serta melengkapi jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan ke luar negeri. 2. Rencana Induk Pengembangan ITB 1971 1981 merupakan Master Plan ITB yang pertama. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi: Standar pendidikan yang baik. Kemampuan riset pengembangan teknologi madya. Meletakkan dasar kuat untuk merintis dan membina teknologi maju. 3. Rencana Induk Pengembangan ITB 1982 1991 merupakan master Plan ITB yang kedua. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi: Penggalangan dan pelipatgandaan tenaga ahli. Peningkatan kemampuan ilmiah. Peningkatan kapasitas penyebarluasan dan penerapan karya ilmiah. Menciptakan kehidupan akademik dan masyarakat kampus yang sehat, dinamis dan efektif. Memiliki ciri khas Indonesia 4. Rencana Induk Pengembangan ITB 1992 2001 merupakan Master Plan ITB yang ketiga. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi: Menciptakan sistem ITB yang terpadu secara keilmuan, kelembagaan, misi dan kegiatannya. Meningkatkan mutu dan kemampuan ilmiah dengan menjadikan program pendidikan pascasarjana sebagai ujung tombak serta sebagai Research and Development University. Mengembangkan penelitian sesuai dengan kebutuhan nasional, penguasaan ilmuilmu dasar serta critical sciences and technologies yang kuat, pengembangan program sutdi unggulan dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat sasaran. Meningkatkan kerjasama keterkaitan perguruan tinggi, industri, dan lembaga pemerintahan serta kemasyarakatan. Menyelenggarakan otonomi perguruan tinggi serta mewujudkan kehidupan akademis yang mandiri, dinamis, maju, dan kreatif dengan tetap menjunjung tinggi nilai nilai luhur bangsa Indonesia yaitu Pancasila. 5. Rencana Induk Pengembangan ITB 2006 2025 merupakan Master Plan ITB yang keempat dengan arah pengembangan jangka panjang ITB adalah mewujudkan ITB sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan kelas dunia sebuah perguruan tinggi dengan kultur dan tradisi riset dan pengembangan yang unggul dalam sains, teknologi dan seni yang menjunjung sangat tinggi nilai nilai sosial dan kemanusiaan, yang bertaraf dunia, yang bertumpu pada nilai luhur bangsa Indonesia. Objektif utama ITB 2025 adalah menjadikan ITB sebagai institusi pendidikan tinggi kelas dunia (World Class University). Penentuan arah pengembangan jangka panjang tersebut didasari oleh tiga pilar strategis ko aksial (Gambar 2.1), yaitu: peran institusi (dinyatakan dalam visi dan misi institut) yang berhubungan dengan membangun berbagai peran ITB dalam berbagai pusat pusat keunggulan untuk mewujudkan daya saing, infrastruktur (mencakup jaringan kerjasama internal dan eksternal) dalam berbagai bentuk kultur dan tradisi serta kekuatan ITB ke depan untuk menjalankan misi dan mewujudkan visinya, dan pengembangan institusi yang berhubungan dengan mewujudkan keunggulan ITB dalam organisasi, manajemen, dan pengembangan sumberdaya dan komunitas di dalam institusi ITB. RENSTRA ITB 2011 2015 6

DAYA SAING DAN MARTABAT BANGSA ITB UNIVERSITAS KELAS DUNIA PENDIDIKAN: Lulusan berkualitas untuk menangani masalah kompleks dan dinamis, PENELITIAN & PENGEMBANGAN: Ipteks yang menjunjung sangat tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT: Layanan pada bangsa untuk kemajuan ekonomi melalui diseminasi pengetahuan baru dan pemanfaatan teknologi. INFRASTRUKTUR: Jaringan kerjasama internal dan eksternal PENGEMBANGAN INSTITUSI: Organisasi, manajemen, sumberdaya dan komunitas VISI & MISI: Peran ITB dalam ikut berperan serta mewujudkan daya saing dan martabat bangsa KULTUR & TRADISI, DAN NILAI-NILAI ITB Rencana pengembangan tersebut dibagi atas empat tahap lima tahunan dan masingmasing tahapan menjadi dasar bagi ITB untuk menetapkan rancangan strategis maupun rancangan operasionalnya. Objektif dan arah pengembangan dari setiap tahapan peta jalan menuju Visi ITB 2025 terlihat pada Gambar 2.2 4. Dalam usaha mencapai tujuannya, ITB menyadari bahwa hal tersebut perlu dilakukan bersama sama dengan berbagai kekuatan bangsa lain untuk membawa kemajuan Indonesia dalam kemandirian ekonomi, kesejahteraan sosial, keluhuran budaya, dan kedaulatan politik atas wilayah nusantara. Terwujudnya institusi ITB yang sehat sebagai simpul jaringan kekuatan perguruan tinggi nasional yang membangun kemandirian ITB menjalankan misi dan mewujudkan visinya. OBJEKTIF: OBJEKTIF: OBJEKTIF: OBJEKTIF: Terwujudnya ITB sebagai inovator dan inkubator untuk kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa Indonesia. Terwujudnya ITB sebagai simpul jariangan perguruan tinggi internasional yang menjadikannya sebagai pemimpin kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Terwujudnya ITB sebagai universitas terpandang secara regional (ITB sebuah Universitas Kelas Dunia) KATA KUNCI: KATA KUNCI: KATA KUNCI: KATA KUNCI: ITB Yang Sehat; Simpul Jaringan Nasional; Kemandirian ITB. Gambar 2. 1 Model Tiga Pilar Pembangunan Visi ITB 2025 ITB Inovator dan Inkubator; Kemandirian Teknologi Bangsa. Simpul Jaringan Internasional; Pemimpin Kemandirian Teknologi Bangsa. Universitas Kelas Dunia; Indonesia yang Mandiri; Indonesia yang Dihormati 2006 2010 2015 2020 2025 Gambar 2. 2 Objektif dan Arah Pengembangan RENIP ITB 2006 2025 Kerangka pengembangan untuk setiap tahapan peta jalan menuju Visi ITB 2025 dijelaskan secara ringkas berdasarkan: Obyektif dan Arah pengembangan Visi ITB 2025, Profil Kultur & Tradisi ITB 2025, Ciri ciri Ketercapaian Sasaran Kultur & Tradisi ITB 2025, Kondisi Yang Dibutuhkan Mewujudkan Obyektif Visi ITB 2025, Milestones Menuju Visi ITB 2025, dan Ciri ciri Ketercapaian Sasaran Mewujudkan Milestones Menuju Visi ITB 2025. 4 Rencana Induk Pengembangan ITB 2006 2025. RENSTRA ITB 2011 2015 7

2.4.2. KEMAJUAN PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN ITB 2006-2025 RENIP ITB 2006 2025 terbagi atas empat tahap lima tahunan, di mana masing masing tahap memiliki tonggak dan tolok ukur yang perlu dicapai secara berkesinambungan untuk menjaga keberlangsungan pengembangan di masing masing tahapan. Hal tersebut menandakan bahwa ITB telah melewati tahap pertama (2006 2010) dan akan memasuki tahapan kedua (2011 2015). Sebelum memasuki tahapan kedua, capaian pada tahap pertama perlu dievaluasi kemajuannya untuk penyusunan strategi di tahap kedua. Gambaran perkembangan realisasi kelima tonggak 2010 sampai dengan saat ini terihat pada Tabel 2.1. Tabel 2. 1 Tonggak, Tolok Ukur dan Perkembangan Capaian 2010 TONGGAK (MILESTONES) 5 TOLOK UKUR PERKEMBANGAN Dilaksanakannya program akreditasi program studi, sarjana maupun pascasarjana, oleh lembaga akreditasi internasional. Terwujudnya infrastruktur dan program distance learning dengan muatan keilmuan yang memenuhi kebutuhan nasional. Program Pascasarjana sebagai inti pendidikan. Dibangunnya extended laboratories khususnya untuk riset program PS (kerjasama dengan industri maupun lembaga riset dalam negeri). Terwujudnya infrastruktur penelitian dan program technology parks, technology enterprises & incubators). Sistem organisasi dan manajemen baru, yang mampu mengelola semua bentuk aset ITB sekaligus memberikan semangat untuk tumbuh dan berkembang dari semua potensi pada komunitas beserta infrastruktur di dalamnya. ABET Jumlah, macam dan predikat/kualitas program studi yang terakreditasi oleh badan akreditasi internasional yang ternama. Jumlah serta keluasan dan kualitas/prestasi lembaga nasional di luar ITB yang mengakses program distance learning systems ITB. Proporsi mahasiswa Program Pascasarjana. Jumlah program serta hasil dan kualitas/prestasi aktivitas riset yang didapat dari extended laboratory yang terbangun. Jumlah dana yang diperoleh dari karya teknologi ITB yang dimanfaatkan oleh industri. Organisasi yang sehat dan akuntabel. Belum terdapat program studi yang terakreditasi oleh badan akreditasi internasional. Persiapan sedang dilakukan untuk asesmen awal bagi satu program studi S1 untuk mendapatkan akreditasi ABET. Infrastruktur IT dan konten telah dikembangkan untuk memfasilitasi distance learning dan E learning, tetapi belum menjamin keleluasan akses lembaga di luar ITB. Mahasiswa Program Sarjana masih merupakan bagian terbesar dari seluruh mahasiswa ITB (75,5% p) 6. Upaya penguatan Program Pascasarjana terus dilakukan, antara lain melalui program Fast Track untuk mendapatkan masukan mahasiswa Pascasarjana yang berkualitas. Kerjasama riset dengan industri telah dilakukan, tetapi masih lebih bersifat responsif dan belum tertata berdasarkan desain suatu roadmap koheren. Pemanfaatan teknologi ITB oleh industri belum terorganisasi dengan baik dan belum menjadi sumber pendanaan ITB. Sebagai cerminan akuntabilitas sistem pengelolaan keuangan ITB, pada tahun 2008 dan 2009 Laporan Keuangan ITB mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara berturut turut. Kondisi ini masih perlu diimbangi dengan kualitas dan kecepatan sistem layanan manajemen yang dapat memberikan semangat untuk tumbuh dan berkembang dari semua potensi pada komunitas beserta infrastruktur di dalamnya. Diperkirakan bahwa pada akhir 2010 tonggak tonggak pengembangan ITB periode 2006 2010 belum akan terwujud sepenuhnya, maka pengembagan ITB WCU pada lima tahun selanjutnya perlu mencakup pewujudan tonggak tonggak tersebut. 5 Rencana Induk Pengembangan ITB 2006 2025. 6 Data dari Direktorat Pendidikan, 3 Mei 2010. RENSTRA ITB 2011 2015 8

2.4.3. PERAN ITB 2011-2015 Obyektif arah pengembangan ITB 2011 2015 ditandai oleh terbangunnya pusat pusat unggulan dalam pendidikan yang diakui secara nasional, baik yang dibangun ITB maupun yang dibangun bersama unsur unsur kekuatan nasional yang lain. Sebagai perguruan tinggi riset, terbangunnya pusat unggulan untuk pendidikan pascasarjana yang diakui secara nasional serta regional/internasional adalah sangat penting dan strategis. Pusat pusat unggulan tersebut dapat berasal dari sejumlah extended laboratories yang berhasil dibangun pada periode pembangunan ITB sebelumnya. Keberhasilan dari ini ditunjukan oleh pengakuan internasional atas pusat pusat unggulan pendidikan yang dibangun, serta kontribusinya dalam mengantarkan bangsa Indonesia mewujudkan daya saing internasional. Milestone penting sebagai inovator dan inkubator teknologi adalah pusat pusat unggulan untuk riset dan pengembangan teknologi bagi industri di Indonesia. Tanpa membatasi maksud untuk menjawab berbagai kebutuhan penting bangsa yang sukar diprediksi jauh kedepan, juga tanpa mengabaikan kemajuan yang telah dicapai, dianggap penting pada kurun waktu 2011 2015 adalah pengembangan pusat unggulan riset maupun pusat riset dalam bidang: biotechnology and agriculture; medical and health care technology; hospital and health care center; pharmacy (obat obatan); alternative energy (geothermal, solar, wind, wave, biofuel); water & sanitation; waste & emission (lingkungan); manufacture & process industry; material sciences; transportation. Salah satu indikator keberhasilan yang penting dari terwujudnya sasaran ini adalah diakuinya berbagai produk riset dan teknologi yang dihasilkan oleh pusat pusat unggulan yang telah dibangun. Menjadi sasaran pula dalam perioda 2010 2015 adalah terwujudnya suatu jaringan nasional untuk terlaksananya berbagai program riset maupun pendidikan yang mendukung terwujudnya program pemerintah dalam riset dan pendidikan. Jaringan yang dimaksud adalah yang melibatkan ITB serta berbagai kekuatan bangsa, yang mampu membangun tanggung jawab bersama untuk terwujudnya ekonomi yang kuat bagi bangsa Indonesia ke depan. Indikator penting dari terwujudnya sasaran ini adalah keluasan (widespectrum) bidang kerjasama tingkat nasional yang dapat diwujudkan. Indikator lainnya, dari kerjasama yang dapat dibangun, dapat diperoleh dana pendidikan maupun riset dari sumber nonmahasiswa, misalkan dari industri, dari lembaga riset nasional, maupun dana dana kompetisi. Sasaran strategis yang lain dari arah pengembangan ITB 2011 2015 adalah pembangunan jaringan kerjasama internasional, khususnya dalam berbagai program pendidikan pada tingkat pascasarjana. Salah satu indikator keberhasilan dari obyektif ini adalah terwujudnya program pertukaran mahasiswa maupun dosen pada tingkat internasional dalam berbagai program pendidikan pascasarjana yang diselenggrakan oleh ITB. Dari jaringan kerjasama yang dibangun dapat pula diperoleh dana pendidikan dari luar negeri, antara lain dalam bentuk beasiswa mahasiswa pascasarjana, yang tidak membebani masyarakat. 2.4.5. POTENSI ITB Potensi yang dimiliki ITB dalam penetapan tujuan dan penyusunan rencanan strategis ITB meliputi berbagai aspek berikut. A. KULTURAL & TRADISI ITB Kultural RENSTRA ITB 2011 2015 9

Berdasarkan latar belakang kulturalnya, insan ITB khususnya staf pengajar dan mahasiswanya bersifat sangat pluralistik, yaitu berasal dari berbagai ras, suku, agama dan bahasa yang berbeda beda, yang masing masing membawa ciri, kebiasaan, cara berpikir, karakter dan identitas identitas mereka masing masing di dalam pergaulan di ITB yang heterogen. Pluralitas kultural ini semestinya dapat membentuk sebuah masyarakat ITB yang heterogen, pluralistik dan demokratis, yang tercermin dari pola interaksi diantara mereka. Pluralitas dan heterogenitas kultural ini dapat menjadi sebuah modal budaya, bila dapat dikelola secara baik dan terarah, sehingga dapat meningkatkan iklim persaingan akademis serta produktivitas penelitian. Sosial Di samping modal budaya, ITB juga memiliki modal sosial dengan segala persoalannya. Modal sosial ini adalah berupa peran ITB di dalam masyarakat secara umum, yang setidaknya dapat dilihat dari tiga tolok ukur, yaitu penerapan riset di dalam masyarakat, penyerapan pengetahuan oleh masyarakat, dan jaringan yang terbentuk. Berbagai produk riset ITB sudah banyak yang diterapkan di dalam berbagai bidang kehidupan sosial, seperti pengadaan air bersih, lingkungan hidup, transportasi, teknologi tepat guna, dan sebagainya. Meskipun demikian, masih diperlukan peningkatan dalam hal kuantitas maupun kualitasnya, sehingga peran ITB dalam memecahkan berbagai masalah sosial kemasyarakatan semakin besar. Disebabkan masih belum banyaknya pengetahuan baru yang mampu dihasilkan oleh ITB, belum banyak pula penyerapan pengetahuan tersebut oleh masyarakat. Padahal ada kebutuhan yang amat besar di berbagai kelompok masyarakat terhadap pengetahuan baru untuk berbagai bentuk kehidupan manusia, seperti pertanian, industri kecil, kelautan, dan sebagainya. Di dalam era globalisasi dewasa ini, yang didalamnya terbentuk sebuah iklim yang disebut komersialisasi pengetahuan (mercantilism of knowledge) di dalam sebuah dunia yang tanpa hambatan, pengetahuan, keahlian dan kepakaran dari luar negeri secara bebas dapat masuk ke Indonesia, dan dapat diserap oleh berbagai lapisan masyarakat. Bila situasi semacam ini tidak mampu diantisipasi oleh masyarakat ITB, yaitu lewat kemampuannya mengembangkan pengetahuan, keahlian dan kepakaran yang kuat dan kompetitif; maka hal ini akan dapat mengancam keberlanjutan dan pengembangan pengetahuan di ITB sendiri di masa depan. ITB sesungguhnya mempunyai jaringan yang cukup luas, yang mencakup jaringan antar lembaga pendidikan tinggi, jaringan dengan lembaga pemerintahan pusat, jaringan dengan lembaga pemerintahan daerah (otonomi), jaringan dengan industri, serta berbagai jaringan luar negeri. Akan tetapi, jaringan tersebut masih perlu ditata dengan lebih baik, sehingga mampu menjadi sebuah kekuatan yang benar benar produktif. Simbolik Salah satu modal kultural ITB yang penting adalah modal simbolik (symbolic capital), yaitu berupa citra yang tertanam di dalam pikiran masyarakat Indonesia, dan juga masyarakat di wilayah negara lain yang ditunjukkan dengan berbagai undangan untuk membangun kerjasama, mengenai ITB sebagai sebuah perguruan tinggi yang bergengsi. Hal ini dapat dilihat dari semakin kuatnya posisi ITB sebagai perguruan tinggi yang favorit. Meskipun demikian, nilai gengsi tersebut belum diikuti oleh upaya ITB yang maksimal untuk meningkatkan kualitas (manusia, sarana, prasarana) sehingga dapat sebanding dengan gengsi yang dimilikinya. Upaya ini akan menjadi sangat penting sejalan dengan upaya ITB untuk mencapai kategori sebagai Universitas Kelas Dunia, dimana salah satu kriterianya RENSTRA ITB 2011 2015 10

adalah kemampuan menarik talenta dan sumber daya terbaik dari luar negeri, seperti staf dan mahasiswa pengajar asing. Konsekuensinya, ITB harus mampu meningkatkan kualitas sistem dan sumber dayanya agar dapat bersaing dengan universitas kelas dunia lainnya untuk menarik talenta dan sumber daya terbaik dunia. B. BIDANG PENDIDIKAN Melalui sejarah panjang pengembangannya, saat ini kegiatan pendidikan ITB terfokus pada pendidikan bergelar untuk tingkat Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3). Proses pendidikan program Sarjana, program Magister, dan program Doktor dilaksanakan secara terpadu yang dikoordinasikan melalui 12 Fakultas/Sekolah yang secara keseluruhan mencakup 38 Program Studi S1, 1 Program Profesi (Profesi Apoteker), 47 Program Studi S2, dan 29 Program Studi S3. Fakultas/Sekolah membawahi pula Kelompok Keahlian (KK) dengan tugas utama mengembangkan dan memperkaya kegiatan riset dan pengembangan ITB. Saat ini secara keseluruhan KK ITB berjumlah 89. Fakultas, Program Studi yang ada saat ini di ITB dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2. 2 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasakan Strata PROGRAM S1 PROGRAM S2 PROGRAM S3 FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) Astronomi Astronomi Astronomi Fisika Fisika Fisika Kimia Kimia Kimia Matematika Aktuaria Matematika Matematika Pengajaran Fisika Pengajaran Kimia Pengajaran Matematika Sains Komputasi SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI Biologi Biologi Biologi Mikrobiologi Bioteknologi Biomanajemen SEKOLAH FARMASI Sains dan Teknologi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Klinik dan Komunitas FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN (FITB) Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Meteorologi Sains Kebumian Sains Kebumian Oseanografi Teknik Air Tanah Teknik Geodesi & Geomatika Teknik Geodesi & Geomatika Teknik Geodesi & Geomatika Rekayasa Pertambangan FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN (FTTM) Teknik Pertambangan Rekayasa Pertambangan Teknik Geofisika Teknik Geofisika Teknik Geofisika Teknik Metalurgi Teknik Panas Bumi Teknik Perminyakan Teknik Perminyakan Teknik Perminyakan FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI (FTI) Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Industri Teknik & Manajemen Industri Teknik & Manajemen Industri Teknik Fisika Teknik Fisika Teknik Fisika Instrumentasi dan Kontrol RENSTRA ITB 2011 2015 11

Tabel 2.2 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasakan Strata (Lanjutan) PROGRAM S1 PROGRAM S2 PROGRAM S3 FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA (FTMD) Teknik Mesin Teknik Mesin Teknik Mesin Aeronotika Dan Astronotika Aeronotika dan Astronotika Aeronotika dan Astronotika Teknik Material Ilmu dan Teknik Material Ilmu dan Teknik Material Ilmu dan Rekayasa Nuklir Rekayasa Nuklir SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA (STEI) Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Informatika Informatika Sistem & Teknologi Informasi Teknik Elektro & Informatika Teknik Telekomunikasi Teknik Tenaga Listrik FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN (FTSL) Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan Teknik Kelautan Teknik Kelautan Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil Sistem dan Teknik Jalan Raya Pengelolaan Sumber Daya Air SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN (SAPPK) Arsitektur Arsitektur Arsitektur Perencanaan Wilayah & Kota Perencanaan Wilayah & Kota Perencanaan Wilayah & Kota Rancang Kota Studi Pembangunan Studi Pertahanan Transportasi Transportasi Studi Pertahanan Perencanaan Kepariwisataan FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN (FSRD) Seni Rupa Seni Rupa Ilmu Seni Rupa dan Desain Desain Interior Desain Desain Komunikasi Visual Desain Produk Kriya SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN (SBM) Manajemen Administrasi Bisnis Sains Manajemen Sains Manajemen Sebagai universitas yang terfokus pada sains, teknologi dan seni, maka secara keseluruhan, kapasitas masukan mahasiswa ITB relatif kecil. Pada pada tahun 2009 kapasitas masukan mahasiswa untuk Program Sarjana bagi mahasiswa Indonesia adalah sebesar 3.035, sedangkan untuk mahasiswa asing (kelas Internasional) adalah 370. Untuk Program Pascasarjana, kapasitas program Magister dan program Doktor masing masing sebesar 1.810 dan 200. Adapun komposisi mahasiswa aktif ITB per tanggal 2 Januari 2009 adalah program Sarjana 13.608 atau 78,15 persen, program Magister 3.445 atau 18,20 persen dan program Doktor 466 atau 2,54 persen 7. Hasil akreditasi program studi program Sarjana menunjukkan 30 Program Studi memperoleh akreditasi A, dengan 9 Program Studi sedang dalam proses re akreditasi dan 1 Program Studi memperoleh akreditasi B. Untuk program Magister, 22 Program Studi mendapat akreditasi A dan 9 Program Studi mendapat akreditasi B. 7 Laporan Akademik ITB 2009. RENSTRA ITB 2011 2015 12

Tabel 2. 3 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan Strata FAKULTAS/ SEKOLAH/ PROGRAM STUDI S1 S2 S3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1. Matematika A A A 2. Aktuaria A 3. Astronomi A B B 4. Fisika A A A 5. Kimia A A A 6. Pengajaran Fisika Prodi Baru 7. Pengajaran Kimia Prodi Baru 8. Pengajaran Matematika Prodi Baru 9. Sains Komputasi Prodi Baru Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) 1. Biologi A A A 2. Mikrobiologi Prodi Baru 3. Bioteknologi Prodi Baru 4. Biomanajemen Prodi Baru Sekolah Farmasi (SF) 1. Sains dan Teknologi Farmasi A 2. Farmasi Klinik dan Komunitas Prodi Baru 3. Profesi Apoteker 4. Farmasi A C Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) 1. Teknik Geologi A A A 2. Meteorologi B 3. Oseanografi A 4. Sains Kebumian B A 5. Teknik Air Tanah Prodi Baru 6. Teknik Geodesi dan Geomatika A B A Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) 1. Teknik Pertambangan A 2. Rekayasa Pertambangan B A 3. Teknik Perminyakan A B B 4. Teknik Geofisika A A B 5. Teknik Metalurgi Prodi Baru 6. Teknik Panas Bumi Prodi Baru Fakultas Teknologi Industri (FTI) 1. Teknik Kimia A A A 2. Teknik Fisika A Prodi Baru A 3. Teknik Industri A 4. Teknik dan Manajemen Industri A A 5. Instrumentasi dan Kontrol B Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) 1. Teknik Mesin A A 2. Aeronotika dan Astronotika A* B B 3. Teknik Material A 4. Ilmu dan Teknik Material B 5. Ilmu dan Rekayasa Nuklir Prodi Baru Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) 1. Teknik Elektro A* A 2. Teknik Informatika A* 3. Sistem dan Teknologi Informasi Prodi Baru 4. Informatika A 5. Teknik Telekomunikasi Prodi Baru 6. Teknik Tenaga Listrik Prodi Baru 7. Teknik Elektro dan Informatika A RENSTRA ITB 2011 2015 13

(Bersambung) Tabel 2.3 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan Strata (Lanjutan) FAKULTAS/ SEKOLAH/ PROGRAM STUDI S1 S2 S3 Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) 1. Teknik Sipil A* A B 2. Sistem dan Teknik Jalan Raya A 3. Pengelolaan Sumber Daya Air Prodi Baru 4. Teknik Lingkungan A* A B 5. Teknik Kelautan A Prodi Baru Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) 1. Perencanaan Wilayah dan Kota A* A A 2. Arsitektur A A B 3. Studi Pembangunan A 4. Transportasi B 5. Rancang Kota Prodi Baru Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) 1. Seni Rupa A* A 2. Desain A 3. Kriya A 4. Desain Komunikasi Visual A 5. Desain Interior A* 6. Desain Produk A* 7. Ilmu Seni Rupa dan desain B Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) 1. Manajemen C. BIDANG RISET Dalam Proses 2. Administrasi Bisnis A 3. Sains Manajemen Prodi Baru *) Dalam proses Re Akreditasi Pengembangan ITB menjadi universitas riset telah dirintis dengan mengembangkan budaya riset yang kokoh yang mendukung tumbuhnya sikap yang mencirikan budaya universitas riset. Salah satu instrumen kebijakan yang digunakan untuk mendorong pengembangan budaya riset adalah melalui penyediaan Dana Riset (Mandiri) ITB yang telah mulai diimplementasikan pada tahun 2004 dan terus berlanjut hingga saat ini dengan jumlah anggaran pada tahun 2009 mencapai Rp 10,75 milyar 8. Dengan dana Riset Mandiri tersebut ITB dapat mengarahkan dan mengendalikan kegiatan riset ITB untuk kepentingan strategis sesuai dengan prioritas ITB. Selama lebih dari enam tahun sejak program tersebut dijalankan, telah terlihat secara signifikan peningkatan budaya riset ITB, diantaranya: meningkatnya perolehan dana riset dari luar ITB, meningkatnya jumlah proposal yang diajukan, meningkatnya jumlah peneliti dan keikutsertaan mahasiswa dalam riset, meningkatnya publikasi dan sitasi dosen, serta tumbuhnya kesadaran untuk berkompetisi dan menjalankan penjaminan mutu riset. Kebijakan Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat telah merumuskan jabaran arah dan kebijakan pengelolaan kegiatan penelitian ITB dalam bentuk Agenda Riset ITB sebagai landasan penyusunan rencana dan pelaksanaan program program penelitian ITB. Program Riset ITB terdiri atas: 8 Rencana Kerja dan Anggaran ITB 2010. RENSTRA ITB 2011 2015 14

1. Program Riset Mandiri ITB, yaitu program riset yang didanai sendiri oleh ITB yang terdiri dari: a. Program Riset Unggulan Program ini dikelola oleh Pusat Penelitian (PP) yang ada di ITB, dengan misi mempercepat kemampuan ITB dalam menghasilkan karya karya riset unggul (emerging) di lima bidang unggulan yang telah ditetapkan oleh Senat Akademik yaitu: Energi Alternatif, Teknologi Informasi, Bioteknologi, Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Air, dan Seni Rupa dan Desain 9. Kelima bidang riset ini masuk ke dalam Agenda ITB 2006 2010. Untuk menjalankan misi tersebut ITB menganggarkan dana kurang lebih sebesar Rp 4 Milyar yang dikelola oleh lima PP. Dalam program ini, kelima pusat penelitian dituntut membuat agenda riset dan roadmap dengan sasaran kontribusi dalam pemecahan masalah nasional yang jelas. b. Program Riset KK Program ini dikelola oleh KK melalui Fakultas/Sekolah, dengan maksud untuk memacu pertumbuhan penelitian berkualitas di masing masing KK. Penelitian ini juga diharapkan dapat disinergikan dengan penelitian penelitian pascasarjana (S2 dan S3) di masing masing KK sehingga diharapkan dapat mendukung ITB sebagai universitas berbasis riset. Untuk itu penelitian ini juga harus sejalan dan mendukung pencapaian peta jalan (roadmap) KK di Fakultas/Sekolah masing masing. Selain itu, Penelitian ini juga diharapkan mendorong kerja sama interdisiplin (antar KK dalam satu Fakultas/Sekolah maupun lintas Fakultas/Sekolah). c. Program Riset Internasional KPI Program ini dikelola oleh KK, dengan maksud untuk memacu pertumbuhan riset riset berkelas dunia di masing masing KK. Untuk itu, salah satu persyaratan yang diperlukan dalam proposal riset ini adalah adanya kerjasama internasional yang disertai dana di pihak mitra internasional untuk kegiatan kegiatan riset terkait di pihak mitra luar negeri (tidak harus ada aliran dana antar Negara). 2. Program Riset Bersponsor, yaitu program riset yang didanai oleh sponsor yang bekerja sama dengan ITB yang terdiri dari: a. Hibah Penelitian DIKTI. Hibah Penelitian Dikti meliputi Hibah Bersaing, Penelitian Dasar, Hibah Pasca, Hibah RAPID, dan Hibah Riset Unggulan Strategis Nasional. Saat ini ITB telah dipercaya untuk diberi kewenangan desentralisasi untuk pengelolaan beberapa program hibah hibah penelitian tersebut. Jumlah dana untuk program penelitian tersebut dialokasikan melalui DIPA ITB dan pada tahun 2009 jumlah dana yang diterima adalah Rp 9,83 Milyar. ITB juga mendapatkan dana dari Hibah Penelitian Dikti lain yang dikelola dan dikompetisikan secra terpusat oleh Dikti seperti Hibah Kompetitif Penelitian Unggulan Strategis Nasional dan Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional. b. Riset Intensif Ristek. Tahun 2006 Kementrian Ristek mengeluarkan program baru Riset Insentif yang terkait dengan Kebijakan dan Agenda Riset Nasional. Dalam program ini ITB adalah institusi penerima hibah terbesar untuk program yang dilaksanakan tahun 2007 2009. c. Hibah Riset dari luar negeri, swasta dalam negeri dan lembaga pemerintah di luar DIKTI. ITB selama ini menempatkan program Riset Bersponsor sebagai program riset penting sebagai indikator pengakuan pihak luar terhadap ITB. Selama ini ITB telah dipercaya 9 Surat Keputusan Senat Akademik & ITB No. 15/SK/K01 SA/2004 RENSTRA ITB 2011 2015 15

untuk mendapatkan hibah luar negeri seperti Asahi, Osaka, Toray, SPIN KNAW, L oreal Unesco, dan Sanyo. Selain itu, mulai tahun 2008, ITB memperoleh bantuan dana penelitian dari Ikatan Alumni ITB dalam program HR IA (Hibah Riset Ikatan Alumni). Dana yang dialokasikan untuk ITB dalam Program HR IA 2009 adalah sebesar RP 1 Milyar yang digunakan untuk 10 judul penelitian untuk periode Juli 2009 Juni 2010. Beberapa riset kompetisi dari lembaga pemerintah non Dikti dan swasta dalam negeri lainnya juga diperoleh ITB dari Litbang Pertanian, Astra Agro Lestari dan Depkeu. d. Riset Aplikatif. Dalam Riset Aplikatif yang ditujukan untuk pemecahan masalah bangsa, ITB telah lama menjadi salah satu mitra yang dipercaya, baik oleh berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk melaksanakannya. Riset riset ini terkait langsung pada solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Profil dan Kapasitas Riset ITB Melalui kebijakan dan penawaran program program riset tersebut, pada tahun 2009 tercatat sekitar 42 persen atau 451 dari 1.076 dosen ITB aktif melakukan riset, baik di KK, laboratorium, PP atau Pusat. Dari jumlah tersebut termasuk diantaranya sebagai Ketua Peneliti sebanyak 352 orang atau sekitar 78% dari jumlah dosen yang meneliti. D. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT Akumulasi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Pengabdian pada Masyarakat (PM) merupakan modal penting ITB untuk dapat menjawab tantangan pembangunan bangsa. Kegiatan PM ITB mencakup program program berikut: (1) Program Pendidikan Lanjutan difokuskan pada kegiatan pendidikan luar sekolah untuk peningkatan ketrampilan teknis masyarakat. (2) Program Kemitraan terutama ditujukan untuk meningkatkan keefektifan jejaring kerjasama yang telah, tengah dan akan terbentuk dengan berbagai para pihak yang mencakup: dunia usaha, institusi pemerintah dan masyarakat. (3) Program Pembinaan ditujukan untuk meningkatkan kinerja ekonomi masyarakat dan daerah. Sasaran pembinaan meliputi: dunia usaha, kawasan atau masyarakat, dan perguruan tinggi. (4) Program Rintisan Usaha Mandiri ditujukan untuk membantu masyarakat usaha, khususnya skala kecil dan menengah, untuk merintis usaha secara mandiri. Unit usaha yang menjadi sasaran program ini adalah unit usaha jasa dan industri. (5) Program Inkubator dan Konsultasi Bisnis ditujukan untuk menghasilkan, mendorong dan mendukung terbentuknya wirausahawan (enterpreuneur) baru, khususnya yang berbasis teknologi dengan nilai tambah tinggi. (6) Program Usaha Gerai Teknologi ditujukan untuk membantu pengembangan perangkat pengenalan dan komersialisasi produk teknologi dengan sasaran unit usaha jasa dan industri. RENSTRA ITB 2011 2015 16

E. BIDANG SDM Pegawai Dosen Populasi dosen tetap ITB sampai dengan awal tahun 2010 berjumlah 1.019 dibantu oleh 54 tenaga dosen tidak tetap. Berdasarkan tingkat pendidikan, struktur populasi dosen tetap ITB tergolong baik, dengan 715 orang atau 70,2 persen bergelar doktor dari berbagai Gambar 2. 3 Struktur Populasi Dosen ITB universitas dalam dan luar negeri ternama, 264 berdasarkan Tingkat Pendidikan. orang atau 25,9 persen berpendidikan magister, dan 40 orang atau 3,9 persen berpendidikan sarjana 10. Berdasarkan jabatan akademik, maka struktur populasi dosen tetap ITB terdiri atas 102 atau 10,0 persen Guru Besar, 292 atau 28,7 persen Lektor Kepala, 402 atau 39,4 persen Lektor, 160 atau 15,7 persen Asisten Akademik, dan 63 atau 6,2 persen belum memliki jabatan akademik. Berbagai rumusan yang sangat baik tentang langkah jangka panjang maupun langkah strategis telah ditetapkan ITB untuk mencapai visi ITB. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan sekaligus tantangan dalam pengelolaan sumber daya manusia ITB, khususnya dosen yang dapat menghambat peningkatan kualitas kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Persoalan tersebut menyangkut proses Gambar 2. 4 Struktur Populasi Dosen ITB regenerasi staf pengajar, sistem jenjang karir berdasarkan Usia dan penghargaan. Persoalan regenerasi staf pengajar terlihat dari komposisi umur dalam populasi staf pengajar yang didominasi oleh dosen dengan usia di atas 40 tahun yang mencakup 74,0 persen dan dosen dengan usia di bawah usia 30 tahun hanya mencakup 0,6 persen dari total populasi dosen ITB 11. Pegawai Non Dosen Pegawai non dosen yang dimaksud mencakup tenaga administrasi dan teknisi yang membantu melaksanakan kegiatan operasional dan pendukung ITB. Sampai dengan awal tahun 2010 populasi pegawai non dosen yang tercatat adalah 1.541 orang dengan komposisi berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas lulusan S2: 1,49 persen, lulusan S1: 16,87 persen, lulusan D3: 13,30 persen, lulusan SLA: 50,04 persen, lulusan SLP: 8,31 persen, dan lulusan SD: 9,99 persen. Pegawai dengan Gambar 2. 5 Struktur Populasi Pegawai non Dosen ITB berdasarkan Tingkat Pendidikan tingkat pendidikan S2 diharapkan dapat berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bagi pegawai lain dengan bertindak sebagai instruktur dalam berbagai 10 Data dari Direktorat Kepegawaian ITB, 20 Mei 2010. 11 Data dari Direktorat Kepegawaian ITB, 20 Mei 2010. RENSTRA ITB 2011 2015 17