BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana yang pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bentuk mobilitas sosial pada pengusaha tempe Sepande adalah mobilitas sosial vertikal naik dan mobilitas sosial antargenerasi naik dan horizontal. 2. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya mobilitas sosial pengusaha tempe Sepande ialah 1) Ekonomi Keadaan ekonomi pengusaha tempe yang bisa dikatakan mampu, menjadikan pengusaha tempe melakukan tindakan lain untuk menaikkan status sosialnya, yaitu dengan menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dapat menaikkan derajat pengusaha tempe. 2) Lingkungan Keberadaan banyaknya sebagian warga Sepande yang berprofesi sebagai pengusaha tempe membuat mereka berkeinginan untuk mendirikan sebuah koperasi. Dengan adanya koperasi kedelai yang mempermudah pengusaha tempe Sepande akan mempermudah pengusaha tempe dalam mendapatkan bahan baku pembuatan tempe. 81
82 Dengan begitu roda perekonomian pengusaha tempe dapat berjalan guna memenuhi kebutuhan sehari hari atau bahkan melakukan mobilitas sosial kearah yang lebih baik. 3) Pekerja Keras Keinginan yang tinggi disertai kerja keras akan mendorong pengusaha kearah kehidupan yang lebih sejahtera. Profesi berdagang tempe adalah hal yang tidak mudah, karena jiwa wirausaha harus ada dalam diri sesorang. Tidak hanya mampu untuk mendapatkan untung saja, seorang pengusaha tempe memikirkan bagaimana mampu bertahan dengan segala resiko yang dihadapi. B. Saran Dalam penelitian yang berjudul Mobilitas Sosial Pengusaha Industri Kecil Tempe di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didapati dalam penelitian ini. Peneliti juga menyadari hasil dari penelitian ini sangatlah sederhana, hanya fokus pada masalah pergerakan status sosial yang terjadi pada pengusaha tempe. Selain itu dalam penelitian ini juga hanya mengkaji dari segi perekonomian, pendidikan dan mata pencaharian dari sudut pandang sosial saja. Dari penelitian ini, diharapkan pembaca menjadikan pemikiran untuk mengembangkan dan mengkaji lebih jauh tentang permasalahan permasalah sosial yang lainnya. 1. Saran peneliti untuk pemerintahan kota Sidoarjo yaitu agar lebih meningkatkan potensi industri industri kecil yang ada di Kabupaten
83 Sidoarjo, terutama Industri Kecil Tahu dan Tempe di Desa Sepande. Menjadikan kota Sidoarjo sebagai kota industri kecil yang berkualitas, lebih meningkatkan program program pelatihan untuk pengusah tempe yang ada di Desa Sepande. 2. Saran peneliti untuk pengusaha tempe Sepande yaitu untuk lebih meningkatkan produksi tempenya. Lebih mengantisipasi kendala kendala yang ada, seperti iklim dan pemasaran agar tidak sampai merugi. Selain itu lebih meningkatkan produksi hasil olahan dari tempe, dimana keripik tempe bisa dijadikan sebagai ikon tempe desa Sepande yang khas.
84 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Arikunto, Suharsimi. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktek Jilid II Cet XIX. Yogyakarta: Rineka Cipta, 1998. Departemen Agama Republik Indonesia. al Qur an dan Terjemahnya.Bandung, Syamil Qur an, 2012. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Jendela Industri Sidoarjo Edisi V. Sidoarjo : Redaksi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, 2014. Harsojo. Pengantar Antropologi. Jakarta: Binacipta, 1984. Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Untuk Ilmu Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. Holle, Fajrur Rakhman, dan Retno Mustika Dewi. Pengembangan Industri Kecil Tahu pada Sentral Industri Tahu dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya 15, no.1 (2014). http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/view/9313/baca-artikel. Indonesia.UU Peraturan,dsb,. Himpunan Peraturan Perundang undangan RI. Jakarta: Redaksi P.T. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1989. Johnson, Doyle P., Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994. Milles, Mattew B., dan A.Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2004.
85 Setiadi, Elly M., dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi.Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007. Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,2005. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2005. Upe, Ambo. Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010. Wie, Thee Kian. Industrialisasi di Indonesia Beberapa Kajian. Jakarta: LP3ES,1994. Nazir, Moh., Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial; Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995. Astrid, Phil S. Susanto. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta, 1983.