LAPORAN KEGIATAN Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs Megalitik Lore Sulawesi Tengah dengan Aplikasi 3D Laser Scanning DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI SULAWESI TENGAH Jl. Setia Budi No 9 Palu Sulawesi Tengah P a g e 1
LAPORAN KEGIATAN Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs Megalitik Lore Sulawesi Tengah dengan Aplikasi 3D Laser Scanning DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI SULAWESI TENGAH Jl. Setia Budi No 9 Palu Sulawesi Tengah P a g e 2
Daftar Isi LEMBAR KEGIATAN... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan... 5 B. Maksud Dan Tujuan Kegiatan... 6 C. Ruang Lingkup Kegiatan... 6 D. Pelaksanaan Kegiatan... 7 E. Output data... 7 BAB II PEREKAMAN DATA DAN PENDOKUMENTASIAN A. Perekaman Data... 9 B. Perkembangan Sistem Pendokumentasian... 9 C. 3D Laser Scanner photogrammetry... 11 D. Spesifikasi Alat (Scanstation 2)... 12 E. Peralatan Kerja... 13 F. Metode Pengambilan Data... 14 G. Survey Lokasi Dan Persiapan... 14 H. Scanning Obyek... 16 I. Scanning Target... 17 J. Pengolahan Data Akhir... 18 BAB III OUPUT DATA A. Museum Nasional... B. Data Perekaman dengan Aplikasi 3D Laser scanning... C. Project Data... P a g e 3
D. Proses Scanning dan Perekaman Data... E. 3D Image modeling... PENUTUP... P a g e 4
Bab. I Pendahuluan A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragaman suku bangsa. Banyak tinggalan bangunan sejarah dan prasejarah yang tersebar dari sabang sampai merauke. Beberapa diantaranya adalah tinggalan jaman sejarah dan prasejarah yang tersebar di propinsi Sulawesi Tengah. Tinggalan dari masa prasejarah yang berupa Situs Megalitikum yang berada di Lore tengah Propinsi Sulawesi Tengah ini berupa Patung-patung batu, Kalamba, Tutuna dan Batu Dakon. Keseluruhan situs tersebut sudah berada dalam perlindungan Pemerintah daerah setempat maupun pemerintah pusat. Usaha perlindungan merupakan sesuatu yang sangat penting sekali, dasar pelestarian Cagar Budaya tersebut berdasarkan UU Cagar Budaya nomor 11 tahun 2010. Usaha pelestarian jangka panjang tidak hanya berhenti pada aspek perlindungan, upaya preservasi dan konservasi juga perlu dilakukan untuk menjaga kondisi keterawatan bangunan itu sendiri. Perekaman data situs juga merupakan salah satu usaha yang sangat penting untuk menjaga kelestarian dan kondisi keterawatan. Dokumentasi dengan berbagai macam metode merupakan salah satu bentuk perekaman data dalam usaha pelestarian jangka panjang. Salah satu upaya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Tengah adalah Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs Megalitik Lore Sulawesi Tengah dengan Aplikasi 3D Laser Scanning.. P a g e 5
B. Maksud dan Tujuan Kegiatan Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan Perekaman data dan Pendokumentasian di Kompleks Situs Megalitik Lore yang teridiri dari Situs Pokokea dan Situs Tadulako. Tujuan kegiatan ini adalah memperoleh data - data teknis 3(tiga) dimensi model, ukuran dan gambar yang detail, akurat dan informatif pada masing-masing Situs. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan ini meliputi perekaman data dan pendokumentasian yang dilanjutkan dengan pengolahan data 3D scanning : 1. Kompleks Situs Megalitik Pokokea 2. Situs Megalitik Tadulako D. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dibagi menjadi 2 tahap pekerjaan yaitu : 1. Perekaman data dilapangan selama 2. Pengolahan data dan pembuatan Laporan akhir. E. Output Data Hasil dari Perekaman data dengan Aplikasi 3D Laser Scanner ini berupa Gambar 2D dan 3D yang meliputi : a. 3D Image Point Clouds (semua sasaran perekaman) b. Asbuilt Drawing 2 Dimensi yang meliputi : 1. Denah 2. Tampak Depan 3. Tampak Samping 4. Tampak Atas 5. Data Deliniasi Zona Situs P a g e 6
Bab. II Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs Megalitik Lore A. Situs Megalitik Lore a. Kompleks Situs Megalitik Pokokea Situs Megalitik Pokokea terletak di Lembah Besoa, Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, Situs Pokekea berada di Lembah Behoa,Napu dan Bada yang dikelilingi pegunungan dan berada di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Menurut arkeolog yang meneliti situs ini, sebenarnya ada 3 lokasi situs megalit yaitu, industri, pemakaman, pemujaan. Dari lokasi industri, megalith ini batu besar yang sudah dipahat ini ditarik dengan kerbau sampai ke tempat tersebut. penelitian arkeologi tahun 2000 lalu yang menemukan kerangka manusia dalam kalamba. Kerangka itu sempat diidentifikasi dan menunjukkan ras mongoloid. Dan dari identifikasi carbon dating menunjukkan umur minimal 1500-3000 tahun yang lalu. Foto 2. Lembah Behoa Dalam catatan kruytt, sebelum kedatangan belanda tahun 1908 di lore, masih berlaku orang membuat kubur dari batu. Dan masih ada tempat pembuatan P a g e 7
kalamba untuk penguburan. Jadi prasati batu ini tidak hanya dari masa prasejarah saja, namun ada yang berasal dari masa yang dekat ratusan tahun saja atau megalit muda. Beberapa temuan yang berada didalam Situs Pokokea ini terdiri dari : 1. Patung-patung batu: patung-patung ini biasanya memiliki ciri manusia, tetapi hanya kepala, bahu dan kelamin. 2. Kalamba: ini adalah bentuk megalit yang banyak ditemukan dan menyerupai jambangan besar. Mungkin ini adalah tempat persediaan air, atau juga tempat menaruh mayat pada upacara penguburan. 3. Tutu'na: ini adalah piringan-piringan dari batu, kemungkinan besar penutup kalamba. 4. Batu Dakon: batu-batu berbentuk rata sampai cembung yang menggambarkan saluran-saluran, lubang-lubang tidak teratur dan lekukanlekukan lain. Foto 2. Temuan di kompleks Situs Pokokea P a g e 8
b. Situs Megalitik Tadulako Dalam bahasa Lore, Tadulako berarti raja. Sama seperti situs Pokekea juga terletak di Lembah Behoa, Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, batu megalitik yang ada di Tadulako tersebar merata di atas tanah. Tapi ada satu yang membedakan dan cukup menarik perhatian, yaitu batu manusia setinggi kurang lebih 2 meter. Foto 3. Temuan di kompleks Situs Tadulako B. Perekaman Data dan Pendokumentasian Proses perekaman data, sistem pendokumentasian dan manajemen informasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Rangkaian kegiatan tersebut digunakan sebagai salah satu usaha pelestarian dan pemeliharaan obyek Benda Cagar Budaya. P a g e 9
Dalam sebuah manajemen informasi dan sistem pendokumentasian obyek Benda Cagar Budaya perlu melibatkan berbagai multi disiplin ilmu untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh dan lengkap. Sistem informasi yang menyeluruh dan lengkap dapat dimanfaatkan, antara lain sebagai : a. Sebagai sarana pengetahuan, pemahaman tentang suatu maksud/arti dan nilai-nilai dari keberadaan suatu BCB. b. Sebagai sarana mempromosikan suatu BCB dan pembuatan suatu manajemen informasi dan perijinan. c. Sebagai base-data dalam rangka pemeliharaan dan konservasi d. Sebagai sumber data untuk anak cucu dan generasi masa depan. C. Perkembangan Sistem Pendokumentasian Cagar Budaya Sistem pendokumentasian khususnya untuk Benda Cagar Budaya mengalami perkembangan yang cukup pesat, beberapa perkembangan sistem pendokumentasian Benda Cagar Budaya antara lain : a. Sketsa merekam data/obyek dengan melihat langsung melalui berbagai keanekaragaman format, kemudian dituangkan dalam bentuk gambar dengan dimensi dan akurasi yang kurang teliti b. Hand Survey Teknik Perekaman dengan mengukur obyek menggunakan tangan, berdasarkan penilaian dan peralatan sederhana. c. Photograpy Teknik Perekaman modern dengan menggunakan alat kamera disertai dengan metode metode khusus untuk mendapatkan data langsung dari obyek d. Photogrammetry Teknik Perekaman obyek dengan teknik pengambilan foto stereo yang saling bertampalan sehingga membentuk gambar 3 dimensional dan berkoordinat. e. 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 10
Tabel 1. Frame work Metode Pendokumentasian A akurasi rendah Manual Recording Photo sederhana Sketsa Digital Recording B akurasi menengah Photo format besar dan detail Gambar tangan C akurasi tinggi Photograph format besar photography resolusi tinggi Foto stereo Photogrammetry Gambar Tangan Data Gambar AUTOCAD Gambar AUTOCAD DIGITAL Photogramettry Vektor /CAD detail ukuran GPS detail ukuran autocad overlay dengan photo TOTAL STATION GPS 3D Modeling rekonstruksi 3D Laser Scanning GPS, 3D modeling Raster Photo DIGITAL Photo DIGITAL Photo DIGITAL resolusi tinggi Image Scanning PHOTO Digital VIDEO FOTO UDARA High resolution FOTO UDARA resolusi tinggi Digital VIDEO sumber : gettybook-guiding principal 2007 P a g e 11
D. 3D Laser Scanner Photogrammetry 3D Laser Scanner adalah Metode Perekaman Data/Dokumentasi dengan akurasi yang sangat tinggi, detail dan akurat, menggunakan sistem laser yang merekam data 3 Dimensional (x,y,z) permukaan obyek tanpa menyentuh/bersinggungan langsung dengan obyek itu sendiri Gambar 1. Sistem kerja 3D Laser Scanner P a g e 12
D. Laser Scanning Sistem (Leica Scanstation C10) a. Type : Pulsed b. Laser Class : 3R (IEC 60825-1). c. Range : 300 m @ 90%; 134 m @ 18% albedo (minimum range 0.1 m) d. Scan rate : Up to 50,000 points/sec, maximum instantaneous rate e. Spot size Scan Resolution : From 0 50 m: 4.5 mm (FWHH-based); 7 mm (Gaussian-based) a. Field-of-View Horizontal : 360 (maximum): Vertical : 270 (maximum) Aiming/Sighting : Parallax-free, integrated zoom video b. Integrated color digital : Single 17 x 17 image: 1920 x 1920 pixels (4 megapixels) camera with zoom video : Full 360 x 270 dome: 260 images; strea E. Peralatan kerja Sistem Kerja pada 3D Laser Scanner menggunakan tenaga listrik (genzet/baterai), sedangkan unit pokok 3D laser scanner itu sendiri terdiri dari : 1. Scanning head 2. Tribach 3. Tripod 4. Kabel data sheet (land cabel) 5. Target scan (untuk penggabungan areal scan) 6. Laptop Cyclone Survey 7. Laptop Cyclone Register 8. Camera pendukung DSLR Canon EOS 7 D, EfS Lens 10-22 mm P a g e 13
Gambar 2. Alat kerja 3D Laser Scanner F. Metode Pengambilan Data 1. Survey Lokasi dan persiapan Sebelum dilakukan scanning tahap awal yang dilakukan adalah persiapan dan survey lokasi. Survey lokasi ditujukan untuk mendapatkan gambaran lokasi obyek dan kondisi lingkungan sekitar. Hal ini berkaitan dengan posisi titik berdiri scan dan alur yang akan dibuat. 2. Scanning obyek Setelah tahap persipan dan survei dilakukan tahap selanjutnya adalah Scanning obyek dengan Instrument 3D laser scanner. Ada beberapa tahapan / proses yang dilakukan yaitu : P a g e 14
a. Acquire Photo Image. : proses pengenalan obyek yang dilakukan dengan capturing obyek. Hasil yang dapat dilihat pada proses ini adalah hasil foto dengan dimensi keliling sampai 360 untuk arah horisontal dan 270 untuk arah vertikal. Gambar 3. Acquire Photo Image P a g e 15
b. Scanning : merupakan proses inti dari Laser Scanning dimana instrument melakukan perekaman terhadap surface obyek dengan menggunakan laser yang kemudian tersimpan dalam data point (Point Clouds) berkoordinat (x,y,z). Bagian obyek yang akan di scan dapat disetting sesuai dengan keinginan kita. Untuk setingan kerapatan point dapat dilakukan sampai dengan spasi 2 mm, semakian kecil/rapat setingan spasi yang kita lakukan maka data akan semakin kompleks dan detail, jumlah point yang dihasilkan akan semakian besar dan waktu yang dibutuhkan pun akan semakin lama. Gambar 4. Scanning Obyek c. Registrasi : proses penggabungan dari beberapa Scanworld. Ketika kita melakukan scanning terhadap suatu obyek untuk mendapatkan data menyeluruh maka kita akan berdiri lebih dari 1 titik berdiri, setelah scanning total kita lakukan maka data tiap kali kita berdiri itu akan menghasilkan scanworld. Untuk mendapatkan data koordinat, dimensi yang akurat maka kita harus melakukan proses registrasi diatas. P a g e 16
Sebagai titik ikat untuk penggabungan kita menggunakan data dari target scan. Untuk registrasi dari scanworld 1 ke scanworld 2 minimal menggunakan 3 titik target, semakin banyak target yang digunakan maka akan semakin bagus data yang dihasilkan. Eror yang dihasilkan pada proses registrasi harus mempunyai nilai dibawah 6 mm. Gambar 5. Menu Registration dari beberapa Scanworld 3. Scanning Target Merupakan proses pengambilan data 3 D untuk target yang dipasang pada sekitar obyek. Minimal target yang dipasang untuk proses penggabungan/registrasi adalah sebanyak 3 buah dengan setingan spasi serapat mungkin (±2 mm). setingan kerapatan ini akan berpengaruh pada keakuratan hasil koordinat x,y dan z. P a g e 17
Gambar 6. Scanning Target (model space view) 4. Pengolahan Data Akhir Dari semua data scanning yang kita dapatkan dan kita rekam dilapangan selanjutnya dilakukan pengolahan data akhir. pengolahan data diawali dengan transfering data dari laptop ke PC yang khusus digunakan untuk pengolahan data akhir. Output data yang dihasilkan dari proses ini berupa : a. As-built drawing 2 Dimensi : perspektive view ; front view ; top view; right view dan left view : format dwg, dxf (Autocad format) b. Fly through animation : digunakan untuk visualisasi dimensi, elevasi dll. : format avi. c. 3D Model Image point clouds : format jpeg; bmp; tif P a g e 18
Bab. III Output Data A. Data Perekaman dengan Aplikasi 3D Laser Scanning Situs Pok ekea 1. Project Data a. Object name : Situs Pokokea b. Deskripsi object : Kompleks Situs Megalitik c. Lokasi : Lembah Besoa, Desa Dado Kecamatan Lore tengah Poso, Sulteng d. Luas area scan : ± (318,108 x 180,775) m2 e. Lama Perekaman : 21 jam a. Titik berdiri : 10 titik (scanworld) f. Spasi scan : 2 mm - 1 cm g. Jumlah point : 57.661.323 point 2. Proses Scanning dan 3D Image Proses scanning untuk keseluruhan area dimulai pada titik titik kalamba, Situs pokokea sendiri terdiri dari beberapa temuan yang tersebar cukup berdekatan sehingga memudahkan proses scanning dan penggabungan (register) data scanning. titik berdiri (scanworld) sebanyak 10 titik untuk merekam keseluruhan data obyek secara detail dan kondisi lingkungan sekitarnya. rincian setting pengukuran data scan dan script sebagai berikut : P a g e 19
Tabel 2. Detail setting Pengukuran dan data script scanning Situs Pokokea No. Point Standing Location Script Resolution/spasi ScanworId 1-4 ScanworId 5-6 ScanworId 7-10 Titik 1 Temuan Kalamba Titik 2 Temuan patung Titik 3 Temuan Kalamba Arah scan - semua sisi arah 360 - target Arah scan - semua sisi arah 360 - target Arah scan - semua sisi arah 360 - target - 4 mm - 2 mm - 4 mm - 2 mm - 4 mm - 2 mm 3. 3D Image Modeling Untuk mendapat data obyek secara utuh dan menyeluruh harus dilakukan proses registration/penggabungan dari semua scanworld. Prosesing output data 3D image modeling didapatkan setelah semua data tergabung. Keteliitian data hasil penggabungan dengan tingkat eror tidak boleh melebihi 0,02 mm Data hasil proses snapshoot dan rendering menghasilkan 3D Image Modeling sebagai berikut : P a g e 20
TITIK 4 TITIK 3 TITIK 1 TITIK 2 Gambar 7. Perspective View Denah Persebaran Titik Temuan ( Intensity Colour Map) P a g e 21
Gambar 8. Perspective View Beda Tinggi Persebaran Titik Temuan ( Intensity Colour Map) P a g e 22
Gambar 9. Perspective View Titik 1 ( Color from Scanner) P a g e 23
Gambar 10. Perspective View 1 Titik 2 ( Color from Scanner) P a g e 24
Gambar 11. Perspective View 2 Titik 2 ( Color from Scanner) P a g e 25
Gambar 12. Perspective View 1 Titik 3 ( Color from Scanner) P a g e 26
Gambar 13. Perspective View 2 Titik 3 ( Color from Scanner) P a g e 27
Gambar 14. Perspective View 3 Titik 3 ( Color from Scanner) P a g e 28
Gambar 15. Perspective View 1 Titik 4 ( Color from Scanner) P a g e 29
Gambar 16. Perspective View 2 Titik 4 ( Color from Scanner) P a g e 30
Gambar 17. Perspective View 3 Titik 4 ( Color from Scanner) P a g e 31
d. Asbuilt - Drawing 2 Dimensi Setelah langkah analisa dan rendering 3D Image modeling dilakukan, langkah selanjutnya adalah pembuatan Asbuilt-drawing 2D. Pembuatan Asbuilt-drawing 2D melalui proses mengimport data 3D Image Point ke dalam software Autocad, kemudian dilakukan digitasi terhadap data 3D Image point tadi. Setelah melalu proses digitasi maka akan dihasilkan gambar 2D yang terdiri dari : a) Asbuilt Drawing 2D - Tampak Atas (Top View) b) Asbuilt Drawing 2D Depan (Front View) c) Asbuilt Drawing 2D - Samping (Left/Right View) d) Asbuilt Drawing 2D - Potongan 32 P a g e
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 33
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 34
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 35
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 36
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 37
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 38
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 39
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 40
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 41
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 42
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 43
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 44
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 45
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 46
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 47
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 48
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 49
Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs-situs di Jawa Barat dengan Aplikasi 3D Laser Scanner Photogrammetry P a g e 50
B. Data Perekaman dengan Aplikasi 3D Laser Scanning Situs Tadulako 2. Project Data b. Object name : Situs Tadulako c. Deskripsi object : Kompleks Situs Megalitik d. Lokasi : Lembah Besoa, Desa Dado Kecamatan Lore tengah Poso, Sulteng e. Luas area scan : ± (137,298 x 146,923) m2 f. Lama Perekaman : 21 jam g. Titik berdiri : 8 titik (scanworld) h. Spasi scan : 2 mm - 1 cm i. Jumlah point : 22.479.919 point 2. Proses Scanning dan 3D Image Dengan letak dan persebaran situs yang hampir sama dengan Situs Pokokea, Situs Tadulako tersebar kedalam 3 titik temuan, posisi dari titik 1 sampai titik 3 dihubungkan dengan jalan setapak, temuan situs yang ada berupa Kalamba dan Patung batu. Untuk area scanning meliputi obyek, lingkungan dan jalan setapak yang menghubungkan titik 1 sampai dengan titik 3, untuk rincian setting pengukuran data scan dan script sebagai berikut : P a g e 51
Tabel 2. Detail setting Pengukuran dan data script scanning Situs Tadulako No. Point Standing Location Script Resolution/spasi ScanworId 1-2 3 Titik 1 Temuan Kalamba 3. 3D Image Modeling Arah scan - semua sisi arah 360 - target ScanworId 3 Jalan setapak Arah scan - semua sisi arah 360 - target ScanworId 4-5 ScanworId 6-8 Titik 2 Temuan Patung Titik 3 Temuan Kalamba Arah scan - semua sisi arah 360 - target Arah scan - semua sisi arah 360 - target Untuk mendapat data obyek secara utuh dan menyeluruh harus dilakukan proses registration/penggabungan dari semua scanworld. Prosesing output data 3D image modeling didapatkan setelah semua data tergabung. Keteliitian data hasil penggabungan dengan tingkat eror tidak boleh melebihi 0,02 mm Data hasil proses snapshoot dan rendering menghasilkan 3D Image Modeling sebagai berikut : - 6 mm - 2 mm - 6 mm - 2 mm - 4 mm - 2 mm - 4 mm - 2 mm P a g e 52
TITIK 3 TITIK 1 TITIK 2 Gambar 18. Perspective View Denah Persebaran Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 53
Gambar 19. Top View (tampak Atas) Titik 1 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 54
Gambar 20. Perspektive View Titik 1 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 55
Gambar 21. Front View (Tampak Depan ) Titik 1 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 56
Gambar 22. Front View (Tampak Depan ) Titik 2 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 57
Gambar 23. Back View (Tampak Belakang ) Titik 2 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 58
Gambar 23. Left View (Tampak samping kiri) Titik 2 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 59
Gambar 24. Right View (Tampak samping kanan) Titik 2 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 60
Gambar 25. Top View (Tampak atas) Titik 2 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 61
Gambar 26. Top View (Tampak atas) Titik 3 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 62
Gambar 27. Perspektive View Titik 3 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 63
Gambar 28. Front View (Tampak depan) Titik 3 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 64
Gambar 28. Right View (Tampak samping kanan) Titik 3 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 65
Gambar 29. Left View (Tampak samping kiri ) Titik 3 Temuan Situs Tadulako ( Color from Scanner) P a g e 66
d. Asbuilt - Drawing 2 Dimensi Setelah langkah analisa dan rendering 3D Image modeling dilakukan, langkah selanjutnya adalah pembuatan Asbuilt-drawing 2D. Pembuatan Asbuilt-drawing 2D melalui proses mengimport data 3D Image Point ke dalam software Autocad, kemudian dilakukan digitasi terhadap data 3D Image point tadi. Setelah melalu proses digitasi maka akan dihasilkan gambar 2D yang terdiri dari : d) Asbuilt Drawing 2D - Tampak Atas (Top View) e) Asbuilt Drawing 2D Depan (Front View) f) Asbuilt Drawing 2D - Samping (Left/Right View) d) Asbuilt Drawing 2D - Potongan 67 P a g e
P a g e 68
P a g e 69
P a g e 70
P a g e 71
P a g e 72
P a g e 73
P a g e 74
Penutup Kegiatan Penelitian Dan Pendokumentasian Gedung Cagar Budaya Museum Nasional dengan aplikasi 3D Laser Scanner merupakan kegiatan perekaman data untuk mendapatkan data gambar existing dalam rangka penataan koleksi Gedung Gajah Museum Nasional. Output data dari Kegiatan Penelitian Dan Pendokumentasian diharapkan bermanfaat kedepan terutama sebagai reference data dan data base untuk kegiatan pengembangan dan penelitianpenelitan lanjutan. 75 P a g e
76 Sulawesi Tengah Dengan Aplikasi 3D Laser h Scanner e r i t a g e 3 D www.konservasiborobudur.org P a g e