ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005

dokumen-dokumen yang mirip
ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYERAHAN BANTUAN ALAT MESIN PERTANIAN DARI KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN RUMAH BURUNG HANTU DI DESA KEBONDOWO BANYUBIRU

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PANEN PADI HIBRIDA TAHUN 2015

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN)

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERTANIAN RI

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

inside front cover FA_PENAS book.indd 2 5/1/17 11:09 PM

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Assalamualaikum Wr. Wb

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

Kinerja Satu Tahun Kementerian Pertanian

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA DISKUSI REGULER EVALUASI POLITIK PANGAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA. Yogyakarta, 6 Februari 2007

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Gula Tahun Periode

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

I.PENDAHULUAN Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan,

Materi Pidato Pengantar Menteri Pertanian pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PANEN JAGUNG DILAHAN PERUM PERHUTANI DESA PENAWANGAN

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Bismillahirrahmanirrahim,

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN PERTEMUAN FORUM PERBENIHAN SE-SULAWESI TENGAH SELASA, 24 MEI 2011

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN SEMINAR NASIONAL HHBK DAN PERESMIAN ASOSIASI BAMBU SLEMAN SEMBADA TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembangunan pertanian periode dilaksanakan melalui tiga

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 30 MEI Senin, 30 Mei 2016

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PANEN RAYA PADI PULAU BURU-MALUKU, 18 MARET 2006

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

Transkripsi:

ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; Yang Saya Hormati, Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkugan Hidup, Bappenas Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu Para pejabat eselon-i lingkup Kementerian Pertanian, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Kepala Dinas, Badan dan Instansi lingkup Pertanian Provinsi, Kepala Dinas Pertanian pada 125 Kabupaten/Kota, Pejabat Eselon-II dan Kepala UPT-Pusat lingkup Kementerian Pertanian, dan Hadirin Peserta Musrenbangtannas yang berbahagia; Pertama-tama, marilah Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya, pagi hari ini kita dapat hadir pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtannas) Tahun 2015 dalam keadaan sehat wal afiat. Musrenbangtannas kali ini sangat penting dan strategis, mengingat tahun 2015 ini merupakan awal dari pelaksanaan RPJMN 2015-2019, sekaligus meletakkan kerangka dasar program dan dukungan terhadap NAWACITA Bidang Kedaulatan Pangan hingga tahun 2019. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Musrenbangtannas tahun 2015 ini turut diundang 125 kabupaten/kota untuk secara bersama-sama membahas langkah percepatan pelaksanaan UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 1

tahun 2015, perluasan tanam serta merancang program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2016 secara tepat sasaran. Terkait dengan percepatan pelaksanaan UPSUS swasembada padi, jagung dan kedelai, berdasarkan hasil kunjungan kerja Saya selama enam bulan terakhir ke 26 provinsi dan lebih dari 100 kabupaten, berbagai permasalahan mendasar upaya percepatan peningkatan produksi dan swasembada padi, jagung dan kedelai masih menjadi kendala yang dihadapi para petani kita. Seperti yang telah Saya sampaikan pada berbagai kesempatan, dan telah kita pahami bersama bahwa permasalahan utama swasembada padi, jagung dan kedelai mencakup beberapa permasalahan yang terkait dengan irigasi, pupuk, benih, alsitan dan penyuluhan. Permasalahan tersebut terjadi di lapangan selama bertahun-tahun dan saat ini sebagian permasalahan tersebut telah dapat kita atasi bersama dengan pelaksanaan UPSUS secara masal. Berbagai upaya yang telah kita laksanakan melalui kegiatan dengan dukungan anggaran kontingensi 2014, APBN Refocusing 2015 maupun APBN-P 2015 telah berdampak pada kinerja di lapangan khususnya pada (1) percepatan tanam, (2) meningkatnya Indek Pertanaman, (3) meningkatnya luas tambah tanam dan (4) produksi. Pada saat panen raya kita telah mengukur produktivitas padi umumnya cukup tinggi, yaitu 7-9 ton/ha. Saudara-Saudara Sekalian Yang Saya Hormati, Terkait dengan dampak kegiatan UPSUS percepatan Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai, beberapa kemajuan telah kita capai. Pada Musim Tanam (MT) Oktober 2014-Maret 2015 telah terjadi peningkatan luas tanam padi dibandingkan MT yang sama pada tahun 2013/2014. Pada MT tersebut juga tercatat terjadi peningkatan penyaluran pupuk sebesar 265 ribu ton yang mengindikasikan bahwa memang terjadi peningkatan luas tambah tanam. 2

Pada beberapa lokasi kunjungan, Saya temukan berbagai permasalahan, namun alhamdulillah dapat langsung kita atasi. Permasalahan tersebut antara lain adalah: (1) kerusakan bendungan pada sistem jaringan irigasi Indrapura di Kabupaten Batubara; (2) irigasi Waeleman yang tidak berfungsi akibat pembebasan lahan 15 tahun tidak terselesaikan di Pulau Buru; (3) petani yang menanam di areal Perhutani tidak memperoleh subsidi pupuk; (4) permasalahan paket bantuan kepada yang tidak sesuai kebutuhan; (5) permasalahan petani yang menghadapi kesulitan untuk menanam dengan IP100 menjadi IP200; (6) permasalahan pengoplosan dan penimbunan pupuk; dan (7) agar dilakukan antisipasi dini terhadap ancaman kekeringan bulan April-September 2015 ini sehingga pada daerah endemik kekeringan agar dioptimalkan bantuan pompa yang telah didistribusikan, demikian juga agar dilakukan antisipasi terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Hingga saat ini, upaya perbaikan jaringan irigasi tersier telah mencapai luasan 833 ribu hektar. Perbaikan jaringan irigasi tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan IP pertanaman padi. Perbaikan jaringan irigasi tahun 2015 seluas 2,6 juta Ha melalui dukungan APBN-P 2015 dan seluas 700 ribu Ha melalui dukungan DAK, tidak seluruhnya akan berdampak pada tahun 2015 namun sebagian akan berdampak pada peningkatan produksi tahun 2016. Upaya perlindungan kepada petani terus kita upayakan secara maksimal, khususnya terkait dengan upaya pemasaran padi yang mereka hasilkan. Pada saat kunjungan Saya dari Aceh sampai Merauke beberapa minggu yang lalu masih dijumpai harga gabah/beras dibawah HPP dan bahkan harga beras di Pasar Cibinong hanya Rp 6.900-7.200/kg. Kebijakan HPP yang ada semestinya diikuti dengan pemantauan panen, produksi dan harga gabah serta Bulog seharusnya membeli gabah/beras langsung ke petani. 3

Dari pantauan di lapangan, perbedaan harga gabah dan harga beras yang sangat timpang menjadi permasalahan bagi pendapatan dan kesejahteraan petani. Harga gabah saat ini berkisar antara Rp 3.400 Rp 4.000 per kg, sangat timpang dengan harga beras yang dapat mencapai Rp 9.000-11.000 per kg. Pedagang/tengkulak dapat mengambil keuntungan hingga 100%, sementara petani hanya mendapatkan keuntungan 10-20%. Semestinya sebagian dari 100% marjin keuntungan pedagang tersebut bergeser untuk dapat juga dinikmati petani sehingga keuntungan petani meningkat. Modernisasi pertanian sudah saatnya dilakukan melalui penerapan mekanisasi dalam skala luas. Apabila usahatani dilakukan dengan cara full mekanisasi maka akan diperoleh efisiensi waktu, biaya dan tenaga yang sangat signifikan. Biaya input dapat dihemat berkisar 30-40% dan produktivitas dapat ditingkatkan 10-20%, sehingga akan berdampak pada pendapatan petani dan terjadinya proses transformasi sosial-ekonomi di pedesaan. Untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, maka ke depan hendaknya kita dorong secara intensif dan masif hilirisasi produk pertanian. Produk kelapa sawit, kakao, tanaman bernilai ekonomi tinggi lainnya seharusnya tidak dipasarkan dalam bentuk produk segar, tetapi diolah menjadi berbagai macam jenis produk turunan dan produk akhir yang jauh lebih bernilai ekonomi dan memberikan keuntungan besar bagi petani (500-1.000% lebih menguntungkan). Saudara Sekalian Yang Saya Hormati, Pada kesempatan yang baik ini, Saya ingin sampaikan kepada seluruh jajaran Dinas/Badan lingkup pertanian pada khususnya dan Pemerintah Daerah pada umumnya baik provinsi maupun kabupaten atas upaya yang telah dilakukan dalam rangka UPSUS percepatan pencapaian swasembada 4

padi, jagung dan kedelai. Namun perlu juga Saya mengevaluasi kinerja pelaksanaan UPSUS tersebut. Berdasarkan evaluasi Kementerian Pertanian terhadap kinerja pelaksanaan UPSUS terhadap kegiatan dan capaian luas tambah tanam pada periode Oktober-Maret 2015 ini terdapat 10 kabupaten berkinerja terbaik, 89 kabupaten berkinerja sedang dan 26 kabupaten berkinerja rendah. Saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada 10 kabupaten berkinerja terbaik. Pemberian reward and punishment bagi daerah tersebut telah kami laporkan kepada Bapak Presiden RI dan Beliau mensupport penuh terhadap seluruh upaya kita. Untuk itu bagi 26 kabupaten berkinerja rendah diharapkan bekerja lebih keras lagi, mengingat apabila tidak tercapai target pada evaluasi bulan Oktober 2015 nanti, maka tidak akan dialokasikan anggaran tahun 2016 untuk seluruh program pada kabupaten yang bersangkutan dan anggaran akan dialihkan ke daerah lain yang berkinerja baik. Demikian juga bagi 89 kabupaten berkinerja sedang agar bekerja lebih giat lagi agar tidak mendapatkan punishment yang sama. Saudara-Saudara sekalian yang berbahagia, Pada kesempatan Musrenbangtannas 2015 ini Saya sampaikan bahwa pada tahun 2016, anggaran pembangunan pertanian dalam pagu indikatif sebesar Rp 30,1 trilyun. Anggaran tersebut masih kami usulkan kepada Bapak Presiden untuk ditambah hingga mencapai Rp 45 trilyun. Saya sangat berharap dukungan kerja keras kita semua untuk melaksanakan kegiatan dan anggaran tersebut dengan lebih baik. Sehubungan dengan pelaksanaan UPSUS percepatan swasembada pangan, kebijakan yang kita siapkan ke depan meliputi: (1) menerbitkan HPP jagung dan kedelai serta mendorong BULOG untuk lebih banyak membeli produk petani; (2) memperbaiki kebijakan subsidi pupuk dan benih sampai dengan tahun 2017 dan mengkaji pengalihan dari subsidi input menjadi subsidi output setelah swasembada tercapai; (3) mendorong penerapan full mekanisasi untuk percepatan peningkatan produksi pangan; (4) 5

mengembangkan food-estate seluas 500 ribu ha di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kepulauan Aru; dan Kawasan Pangan Merauke 1 juta hektar; (5) melakukan kerjasama pengembangan tanaman padi, jagung dan kedelai pada areal lahan PT Perhutani, PT Inhutani dan PTPN serta kerjasama dengan produsen pakan ternak dalam pengembangan jagung; (6) membangun 500.000 ha kebun tebu dan PG baru; dan (7) mengembangkan kelapa sawit 500 ribu hektar di wilayah perbatasan. Dalam rangka pencapaian swasembada daging, beberapa kebijakan dan langkah yang akan dilakukan: (1) perbaikan regulasi impor sapi/daging; (2) perbaikan tataniaga ternak dan perunggasan; (3) perluasan IB minimal 4 juta akseptor; dan (4) pengembangan 300 lokasi pembiakan sapi di luar Jawa dengan pola integrasi sapi-sawit dan mengembangkan pusat ternak sapi di 125 kawasan potensial. Selanjutnya dalam rangka pengembangan Pertanian Bio-Industri dan Bioenergi, maka potensi sawit, kemiri sunan, ubi kayu dan sorgum akan terus kita kembangkan sebagai bio-energi (bio-etanol). Komitmen pemerintah terhadap pengembangan energi terbarukan merupakan peluang besar yang harus kita wujudkan. Berkaitan dengan perencanaan tahun 2016, dalam kesempatan ini saya tegaskan bahwa komoditas yang dikembangkan tetap fokus pada 7 komoditas strategis: padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, sapi/kerbau dan tebu. Komoditas tersebut agar dikembangkan prioritas pada kawasan yang memiliki keunggulan komparatif (comparative adventages) serta tidak disebar merata dalam skala kecil. Kesesuaian agro-ekosistem, kesesuaian tata ruang dan komitmen daerah agar disajikan sebagai salah satu kriteria dalam penentuan lokasi pengembangan kawasan pertanian nasional. Selanjutnya, pada setiap kawasan agar dipilih jenis-jenis kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran. Untuk memastikan rancangan kegiatan sesuai kondisi di lapangan, maka Saya minta agar Saudara Sekalian 6

turun ke lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan setempat. Sentra produksi yang saat ini sedang dibangun agar dilanjutkan pada tahun mendatang dengan menu kegiatan sesuai dengan kebutuhan pengembangan. Sebagai contoh untuk pengembangan bawang merah di Kabupaten Brebes diprioritaskan dengan kegiatan intensifikasi dan penanganan pasca panen, sedangkan bawang merah di Kabupaten Kampar, Tapin, Bima dan beberapa daerah lainnya dilakukan perluasan areal tanam minimal 10.000 ha. Untuk kawasan kedelai agar dikembangkan di Dompu, Tanah Laut, wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Aceh dan Gorontalo. Demikian juga untuk komoditas lainnya agar dikembangkan di kawasan-kawasan yang sesuai. Demikian beberapa hal yang dapat Saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya sangat berharap kepada Saudara-Saudara para Kepala Dinas/Badan untuk terus bekerja keras dan mendorong percepatan pencapaian swasembada pangan dengan lebih baik dari tahun ini. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan meridloi upaya kita untuk mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Dengan mengucap bismillahi rohman nirohim acara Musrenbangtan Nasional tahun 2015 Saya buka secara RESMI. Terima kasih Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu alaikum, Warakhmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 3 Juni 2015 MENTERI PERTANIAN, AMRAN SULAIMAN 7