DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Inventarisasi Hutan

BAB I PENDAHULUAN. b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan;

AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Inventarisasi Hutan SUB BIDANG

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. DINAS KEHUTANAN Bagian Pertama TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Perda Kab. Belitung No. 14 Tahun

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 51 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR: 03 TAHUN 2001 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSIO (KPHP) UNIT XI PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 19 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 69 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Bab XI Pasal 46 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik - 373 -

Indonesia Nomor 4355) 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); - 374 -

17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Kabupaten adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 4. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 6. Dinas adalah Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat. 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Kehutanan BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat. Dinas Kehutanan terdiri dari : 1. Kepala Dinas; BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 2. Sekretariat terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan Pengendalian Program; b. Kepala Sub Bagian Keuangan ; c. Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian. 3. Bidang, terdiri dari : a. Kepala Bidang Penatatagunaan Kawasan Hutan, terdiri dari : 1) Kepala Seksi Inventarisasi Potensi; 2) Kepala Seksi Tata Guna Hutan; 3) Kepala Seksi Rencana Karya; b. Kepala Bidang Bina Usaha Kehutanan, terdiri dari : 1) Kepala Seksi Pengujian Dan Legalitas; 2) Kepala Seksi Produksi Hasil Hutan; 3) Kepala Seksi Pengolahan Hasil Hutan; c. Kepala Bidang Perlindungan, Konservasi Dan Pengamanan Hutan, terdiri dari : 1) Kepala Seksi Advokasi Dan Pengamanan Hutan; 2) Kepala Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Dan Peredaran Hasil Hutan; - 375 -

3) Kepala Seksi Perlindungan Dan Konservasi Hutan; d. Kepala Bidang Reboisasi, Rehabilitasi Lahan Dan Hutan Kemasyarakatan, terdiri dari : 1) Kepala Seksi Reboisasi; 2) Kepala Seksi Pembinaan Hutan Kemasyarakatan; 3) Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Penghijauan; 4. Jabatan Fungsional. 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEHUTANAN Pasal 5 Dinas Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desenrtelisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Kehutanan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kehutanan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang Kehutanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Penyelenggaraan kawasan hutan. c. Penyelenggaraan pemanfaatan Hutan. d. Penyelenggaraan Pengamanan dan Penanggulangan Bencana Hutan. e. Penyelenggaraan Pelestarian dan Perlindungan Hutan. f. Penyelenggaraan izin Usaha Kehutanan. g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kehutanan Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas Kehutanan, mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi, hutan lindung dan taman hutan raya dan skala daerah aliran sungai; b. Pemberian pertimbangan teknis penunjukan kawasan hutan produksi, hutan lindung, kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam dan taman buru; c. Pengusulan dan pertimbangan teknis pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk masyarakat hukum adat, penelitian dan pengembangan, diklat kehutanan, lembaga sosial dan keagamaan untuk skala Kabupaten; d. Pertimbangan teknis perubahan status dan fungsi hutan, perubahan status dari lahan milik menjadi kawasan hutan, dan penggunaan serta tukar menukar kawasan hutan; e. Pelaksanaan penyusunan rancang bangun, pembentukan dan pengusulan penetapan wilayah pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi serta pertimbangan teknis institusi wilayah pengelolaan hutan; f. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka panjang dan menengah Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP); g. Pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP); h. Pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha dua puluh tahunan (jangka panjang) dan lima tahunan (jangka menengah) unit usaha pemanfaatan hutan produksi; - 376 -

i. Penilaian dan pengesahan rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan produksi; j. Pertimbangan teknis untuk pengesahan, koordinasi dan pengawasan pelaksanaan penataan batas luar areal kerja unit pemanfaatan hutan produksi; k. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan batas luar areal kerja unit produksi; l. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka panjang) dan lima tahunan (jangka menengah) Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL); m. Pengesahan rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL); n. Pertimbangan teknis rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka panjang) dan lima tahunan (jangka menengah) unit usaha pemanfaatan hutan lindung; o. Penilaian dan pengesahan rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan lindung; p. Pertimbangan teknis pengesahan penataan areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan lindung kepada pemerintah; q. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka panjang), lima tahunan (jangka menengah) dan tahunan (jangka pendek) Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK); r. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka panjang (dua puluh tahunan), lima tahunan (jangka menengah) dan jangka pendek untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam dan taman buru skala Kabupaten; s. Pengelolaan taman hutan raya, penyusunan rencana pengelolaan (jangka menengah dan jangka panjang) dan pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek serta penataan blok (zonasi) dan pemberian perizinan usaha pemanfaatan serta rehabilitasi di taman hutan raya skala Kabupaten; t. Penyusunan rencana-rencana kehutanan tingkat Kabupaten; u. Penyusunan sistem informasi kehutanan (numerik dan spasial) tingkat Kabupaten; v. Pertimbangan teknis kepada Dinas Kehutanan Provinsi untuk pemberian dan perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi dalam kawasan hutan negara di luar wilayah kerja PERUM Perhutani; w. Pemberian perizinan pemungutan hasil hutan kayu dan pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi skala provinsi dalam kawasan hutan negara di luar wilayah kerja PERUM Perhutani; x. Pemberian izin usaha pemanfaatan kawasan hutan dan jasa lingkungan skala Kabupaten dalam kawasan hutan negara di luar wilayah kerja PERUM Perhutani; y. Pemberian izin industri primer hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi 2.000 (dua ribu) meter kubik per tahun serta pertimbangan teknis izin industri primer dengan kapasitas produksi 2.000 (dua ribu) meter kubik per tahun; z. Pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan skala Kabupaten; aa. Pemberian perizinan pemanfaatan kawasan hutan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu yang tidak dilindungi dan tidak termasuk ke dalam Lampiran (Appendix) CITES dan pemanfaatan jasa lingkungan skala Kabupaten dalam kawasan hutan negara di luar wilayah kerja PERUM Perhutani; bb. Penetapan lahan kritis skala Kabupaten; cc. Pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan lahan DAS/Sub DAS; dd. Penetapan rencana pengelolaan rehabilitasi hutan, rencana tahunan dan rancangan rehabilitasi hutan pada taman hutan raya skala Kabupaten; ee. Penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan rehabilitasi hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani izin pemanfaatan/pengelolaan hutan dan lahan di luar kawasan hutan skala Kabupaten; ff. Pertimbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan, penyelenggaraan pengelolaan DAS skala Kabupaten; gg. Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan pada taman hutan raya skala Kabupaten; hh. Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani izin pemanfaatan/pengelolaan hutan, dan lahan di luar kawasan hutan skala Kabupaten; ii. Pengesahan rencana reklamasi hutan; jj. Penyusunan rencana dan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam skala Kabupaten; kk. Pemantauan, evaluasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat setempat di dalam dan di sekitar kawasan hutan; ll. Pemantauan, evaluasi dan fasilitasi hutan hak dan aneka usaha kehutanan; mm.pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, pemanfaatan, perlindungan dan pengamanan hutan kota; nn. Pertimbangan teknis calon areal sumber daya genetik, pelaksanaan sertifikasi sumber benih dan mutu benih/bibit tanaman hutan; oo. Pertimbangan teknis pengusahaan pariwisata alam dan taman buru serta pemberian perizinan pengusahaan kebun buru skala Kabupaten; - 377 -

pp. Pengawasan pemberian izin pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi dan tidak termasuk dalam Lampiran (Appendix) CITES; qq. Pertimbangan teknis izin kegiatan lembaga konservasi (antara lain kebun binatang, taman safari) skala Kabupaten; rr. Pelaksanaan perlindungan hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani hak dan hutan adat serta taman hutan raya skala Kabupaten; ss. Pemberian fasilitasi, bimbingan dan pengawasan dalam kegiatan perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak dan hutan adat skala Kabupaten; tt. Koordinasi dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kehutanan di tingkat Kabupaten dan/atau yang memiliki dampak antar Kecamatan/ /Kelurahan/Desa dan pemberian perizinan penelitian pada hutan produksi dan hutan lindung yang tidak ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan tujuan khusus skala Kabupaten; uu. Pelaksanaan diklat teknis dan fungsional kehutanan skala Kabupaten; vv. Penguatan kelembagaan dan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan skala Kabupaten; ww. Koordinasi, bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan evaluasi bidang kehutanan skala Kabupaten; xx. Pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan oleh UPTD dan kinerja penyelenggara Kabupaten serta penyelenggaraan oleh UPTD di bidang kehutanan. BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN Bagian Pertama Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan kehutanan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur/Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. Perencanaan pengamanan dan penanggulangan bencana hutan, serta pelestarian dan perlindungan hutan; c. Pengoordinasian penyelenggaraan pelestarian dan perlindungan hutan; d. Pengoordinasian penyelenggaraan pengamanan dan penanggulangan bencana hutan; e. Penyelenggaraan penilaian kawasan hutan dan pemanfaatan hutan; f. Penyelenggaraan perizinan pengusahaan hutan; g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan; h. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Dinas Kehutanan; dan i. Pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan bidang kehutanan. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program, penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif yang meliputi : perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi, tata laksana dan analisis jabatan serta perpustakaan, dokumentasi dan data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. - 378 -

Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran SKPD b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD e. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas bidang secara terpadu Pasal 12 Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan 2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Paragraf 1 Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan umum, administrasi perkantoran, kepegawaian, kehumasan dan protokol serta perlengkapan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Menyelenggarakan pelayanan umum, tata usaha dan surat menyurat. b. Melakukan perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan pengendalian, perlengkapan, perbekalan serta sarana dan prasarana c. Melaksanakan urusan kepegawaian. d. Melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan. e. Melaksanakan urusan perpustakaan dan kearsipan. f. Menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan rencana, pengelolaan dan pengendalian keuangan, melaksanakan penatausahaan dan pelaporan keuangan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan anggaran keuangan. b. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian keuangan. c. Menghimpun, mengklarifikasi serta mengolah data dan bahan analisa pelaksanaan anggaran, pembukuan, perbendaharaan dan verifikasi. d. Melaksanakan akuntansi keuangan. - 379 -

Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dalam pengelolaan program yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran. b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan sratistik. c. Melaksanakan pengelolaan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan. Bagian Ketiga BIDANG PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN Pasal 19 Kepala Bidang Penatagunaan Kawasan Hutan mempunyai tugas Memimpin, menyusun perencanaan, mengatur, mengembangkan dan mengevaluasi program dan kegiatan penatagunaan kawasan hutan dan melaksanakan ugas dari pimpinan. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Penatagunaan Kawasan Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan penatagunaan kawasan hutan. b. Menyelenggarakan inventarisasi dan potensi hutan, penatagunaan kawasan hutan dan penyusunan rencana kerja pengusahaan hutan. c. Melaksanakan koordinasi program dan kegiatan penatagunaan kawasan hutan dengan instansi terkait. d. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan penatagunaan kawasan hutan. Kepala Bidang Penatagunaan Kawasan Hutan, terdiri dari : 1. Kepala Seksi Inventarisasi Potensi; 2. Kepala Seksi Tata Guna Hutan; 3. Kepala Seksi Rencana Karya. Pasal 21 Paragraf 1 Seksi Inventarisasi Potensi Pasal 22 Kepala Seksi Inventarisasi Potensi, mempunyai tugas Melaksanakan pengumpulan, pengkajian dan pengolahan data hasil inventarisasi hutan. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Inventarisasi Potensi, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan inventarisasi hutan untuk penyusunan rencana umum kehutanan daerah dan rencana karya pengusahaan hutan; - 380 -

b. Melaksanakan penilaian hasil inventarisasi hutan meliputi potensi tegakan hutan alam dan potensi hasil hutan non kayu; c. Menyiapkan dan menyusun data potensi hasil inventarisasi hutan untuk rencana pembangunan kehutanan. Paragraf 2 Seksi Tata Guna Hutan Pasal 24 Kepala seksi Tata Guna Hutan mempunyai tugas melaksanakan yang berkaitan dengan pengukuran dan pemetaan batas batas kawasan hutan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Tata Guna Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran dan pemetaan kawasan hutan dan kawasan non hutan; b. Melaksanakan monitoring, pengawasan keadaan kawasan hutan dengan mengumpul, mengolah dan menganalisa data sesuai fungsi menurut RTRWK dan RTRWP; c. Melaksanakan evaluasi terhadap rencana pinjam pakai kawasan hutan, alih fungsi, dan rencana penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan kegiatan diluar kehutanan; b. Membuat laporan penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan diluar kehutanan (pinjam pakai, pelepasan dan pembangunan hutan tanaman); c. Mempersiapkan peta-peta yang berhubungan dengan pengelolaan hutan dan peta kawasan hutan. Paragraf 3 Seksi Rencana Karya Pasal 26 Kepala Seksi Rencana Karya mempunyai tugas Menyusun dan melaksanakan perencanaan di bidang penatagunaan kawasan hutan dan rencana karya pengusahaan hutan. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Rencana Karya, menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan petimbangan teknis pengesahan Rencana Karya Pengusahaan Hutan; b. Merencanakan/Menyusun rencana program dan kegiatan di bidang penatagunaan kawasan hutan; c. Penyelenggaraan bimbingan, pembinaan, evaluasi dan pelepasan terhadap proses permohonan dan pemberian izin pemanfaatan hutan. Bagian Keempat BIDANG BINA USAHA KEHUTANAN Pasal 28 Kepala Bidang Bina Usaha Kehutanan mempunyai tugas, pembinaan, pengawasan produksi dan pengolahan hasil hutan, pelayanan legalitas, pengawasan dan pengendalian iuran kehutanan, sarana prasaran eklpoitasi hutan serta pengukuran dan pengujian hasil hutan. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam di atas, Kepala Bidang Bina Usaha Kehutanan, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan produksi hasil hutan; - 381 -

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengolahan hasil hutan; c. Melaksanakan pelayanan legalitas; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerimaan iuran kehutanan dan penerimaan daerah lainnya; e. Melaksanakn pembinaan dan pengawasan kegiatan pengukuran dan pengujian hasil hutan; f. Melaksanakn pelayanan perijinan dan pembinaan industri hasil hutan; g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Kepala Bidang Bina Usaha Kehutanan, terdiri dari : 1. Kepala Seksi Pengujian Dan Legalitas; 2. Kepala Seksi Produksi Hasil Hutan; 3. Kepala Seksi Pengolahan Hasil Hutan. Pasal 31 Paragraf 1 Seksi Pengujian Dan Legalitas Pasal 31 Kepala Seksi Pengujian Dan Legalitas mempunyai tugas pengawasan, penatausahan SKSB dan SKAU, standarisasi dan sertifikasi hasil hutan, pengukuran dan pengujian hasil hutan. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Pengujian Dan Legalitas, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi atas penggunaan dokumen SKSB dan SKAU; b. Melaksanakan penatausahan dalam distribusi dan penggunaan dokumen SKSKB dan SKAU; c. Menghimpun, meregister, menata, mengolah dan menyajikan data peredaran asil hutan; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasn pelaksanaan standarisasi dan sertifikasi hasil hutan; e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengukuran dan pengujian hasil hutan; f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi pengawas penguji hasil hutan (PPHH); g. Pengendalian, monitoring dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 2 Seksi Produksi Hasil Hutan Pasal 33 Kepala Seksi Produksi Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan produksi hasil hutan, baik kayu bulat,kayu olahan serta hasil hutan bukan kayu dan penatausahaan PSDH dan DR, pembinaan P2LHP dan Pengawas eksploitasi Hutan. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Produksi Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengawasan perijinan kegiatan pengusahaan hutan; b. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kegiatan produksi hasil hutan (produski kayu bulat, kayu olahan dan hasil hutan bukan kayu); c. Menghimpun, meregister, menata, mengolah, dan menyajikan data PSDH dan DR; d. Pengendalian, monitoring dan pelaporan penyelenggaraan tugas. - 382 -

Paragraf 3 Seksi Pengolahan Hasil Hutan Pasal 35 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan dan monitoring, evaluasi dan pelaporan perizinan industri Primer Hasil Hutan Kayu, Bukan Kayu serta pemenuhan bahan baku industri primer dan P3KB. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Pengolahan Hasil Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Mengevaluasi RPBBI yang diajukan IPHHK; b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengolahan hasil hutan dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK); c. Melaksanakan pembinaan P3KB d. Melaksanakan pelayanan perijinan industri hasil hutan; e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Bagian Kelima BIDANG PERLINDUNGAN, KONSERVASI DAN PENGAMANAN HUTAN Pasal 37 Kepala Bidang Perlindungan, Konservasi dan Pengamanan Hutan mempunyai tugas menyususn, mengkoordinasikan, mebina, mengembangkan, mengevaluasi, mengawasi dan pendataan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan bidang perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan. Pasal 38 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perlindungan, Konservasi Dan Pengamanan Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Membantu kepala dinas di bidang tugasnya; b. Memimpin kegiatan dan pembinaan aparat dalam lingkup bidangnya; c. Melaksanakan kegiatan perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan serta pengendalian dalam lingkungan; d. Melaksanakan kegiatan dan analisis terhadap ketentuan dan peraturan perundang undangan di bidang kehutanan serta penerapannya; e. Melaksanakn koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyidikan tindak pidana di bidang kehutanan, koordinasi penyusunan perda, peratura / Keputusan Bupati dan Keputusan Kepala Dinas di bidang Kehutanan, koordinasi pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan/ lahan dan operasi pengamanan hutan serta pengendalian dan pengawasan kegiatan amdal; f. Mengkoordinir kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kepala Seksi lingkup bidang perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan; g. Menyiapkan dan menyususn laporan di bidang tugasnya; h. Melaksanakan koordinasi tugas dalam lingkup dinas; i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Dinas; Pasal 39 Kepala Bidang Perlindungan, Konservasi Dan Pengamanan Hutan, terdiri dari : 1. Kepala Seksi advokasi Dan Pengamanan Hutan; 2. Kepala Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Dan Peredaran Hasil Hutan ; - 383 -

3. Kepala Seksi Perlindungan Dan Konservasi Hutan. Paragraf 1 Seksi Advokasi Dan Pengamanan Hutan Pasal 40 Kepala Seksi Advokasi Dan Pengamanan Hutan mempunyai tugas menyususn, mengkoordinasikan, pembina, mengembangkan, mengevaluasi, mengawasi dan pendataan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi advokasi dan pengamanan hutan. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi advokasi Dan pengamanan Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Membantu kepala bidang perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan b. Memimpin kegiatan dan pembinaan aparat dalam lingkup seksinya; c. Melaksanakan kegiatan advokasi dan pengamanan hutan; d. Menghimpun dan menyebarluaskan peraturan di bidang kehutanan; e. Melaksanakan kegiatan pemantuan, penanganan / penyelesaian kasus dan atau pelanggaran di bidang kehutanan; f. Memberi bantuan, konsultasi dan kesaksian di bidang kehutanan; g. Melaksanakan kegiatan penyidikan tindak pidana di idang kehutanan; h. Melaksanakn pembinaan dan pengawasan terhadap polisi kehutanan (Polhut) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kehutanan; i. Melaksanakan penyusunan rancangan perda, peraturan / keputusan Bupati dan keputusan Kepala Dinas di bidang kehutanan; j. Melaksanakan persiapan rencana pengamana hutan; k. Melaksanakan koordinasi tugas dalam lingkup biidang; l. Melasanakan saran dan prtimbangan kepada kepala bidang; m. Menyiapkan dan menyusun laporan di bidang tugasnya; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang. Paragraf 2 Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Dan Peredaran Hasil Hutan Pasal 42 Kepala Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas meysun, mengkordinasikan, mebina, mengembangkan, mengevaluasi, mengawasi dan pendataan serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan seksi pengawasan kegiatan pengusahaan dan peredaran hasil hutan. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Dan Peredaran Hasil Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Membantu kepala bidang perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan b. Memimpin kegiatan dan pembinaan aparat dalam lingkup seksinya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan penatausahaan dan peredaran hasil hutan; d. Melaksanakan operasi pengamanan hutan dan penertiban peredaran hasil hutan; e. Melaksanakan pemeliharan saran dan prasaran pengamana hutan; f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasn terhadap satuan pengamanan (Satpam) pengusahaan hutan; g. Melaksanak patroli pengawasan peredaran hasil hutan; h. Melaksanakn penyidikan terhadap dugaan terjainya tindak pidana di bidang kehutanan; i. Melaksanakan koordinasi tugas dalam lingkup biidang; - 384 -

j. Melasanakan saran dan prtimbangan kepada kepala bidang; k. Menyiapkan dan menyusun laporan di bidang tugasnya; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang; Paragraf 3 Seksi Perlindungan Dan Konservasi Hutan Pasal 44 Kepala Seksi Perlindungan Dan Konservasi Hutan mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, mebina, mengembangkan, mengevaluasi, mengawasi dan pendataan serta pelaporan pelasanaan program dan kegiatan seksi perlindungan dan konservasi hutan. Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Perlindungan Dan Konservasi Hutan, menyelenggarakan fungsi : a. Membantu kepala bidang perlindungan, konservasi dan pengamanan hutan; b. Memimpin kegiatan dan pembinaan aparat dalam lingkup seksinya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan perlindungan dan kobnservasi hutan; d. Melaksanakan pembinaan, pengembangan dan pengawasan kawasan konservasi dan kawasan lindung; e. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya; f. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan amdal; g. Melaksanakan pengembangan pemanfataan jas lingkungan; h. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan penelitian di bidang kehutanan; i. Melaksanakan pemantuan, pengendalian dan pencegahan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dan tanaman kehutanan; j. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan; k. Melaksanakan koordinasi tugas dalam lingkup biidang; l. Melasanakan saran dan prtimbangan kepada kepala bidang; m. Menyiapkan dan menyusun laporan di bidang tugasnya; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang; Bagian Enam BIDANG REBOISASI, REHABILITASI LAHAN DAN HUTAN KEMASYARAKATAN Pasal 46 Kepala Bidang Reboisasi, Rehabilitasi Lahan Dan Hutan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kegiatan reboisasi, rehabilitasi lahan, Hutan Kemasyarakatan serta pembinaan hutan tanaman. Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Reboisasi, Rehabilitasi Lahan Dan Hutan Kemasyarakatan, menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan reboisasi, rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial; b. Melaksanakan penyusunan program kegiatan bimbingan, pembinaan, pembinaan dan pengawasan terhadap pengurusan erosi dan sedimentasi penerapan teknik konsevasi tanah; c. Melaksanakan Pembinaan hutan tanaman, pembangunan hutan kemasyarakatan dan perhutanan sosial; d. Melaksanakan koordinasi, bimbingan, pembinaan dan pengawasan kegiatan penghijauan; e. Menyusun program, melaksanakan koordinasi, bimbingan,pembinaan dan pengawasan kegiatan penyuluhan kehutanan; f. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring dan pelaporan penyelenggaraan tugas. - 385 -

Pasal 48 Kepala Bidang Reboisasi, Rehabilitasi Lahan Dan Hutan Kemasyarakatan, terdiri dari : 1. Kepala Seksi Reboisasi; 2. Kepala Seksi Pembinaan Hutan Kemasyarakatan ; 3. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Penghijauan ; Paragraf 1 Seksi Reboisasi Pasal 49 Kepala Seksi Reboisasi mempunyai tugas koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan reboisasi. Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Reboisasi, menyelenggarakan fungsi: a. Menyusun rencana kegiatan reboisasi; b. Melaksanakan koordinasi, rancangan teknis reboisasi; c. Melaksanakan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, evalulasi, serta pelaporan terhadap kegiatan reboisasi; d. Melaksanakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 2 Seksi Pembinaan Hutan Kemasyarakatan Pasal 51 Kepala Seksi Pembinaan Hutan kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan pembinaan hutan Kemasyarakatan. Pasal 52 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Pembinaan Hutan Kemasyarakatan, menyelenggarakan fungsi : a. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan hutan tanaman; b. Melaksanakan Pengawasan Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan; c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembinaan hutan rakyat; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan hak; e. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitorng, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas; f. Melaksanakan Pembinaan Bimbingan Teknis Kegiatan Hutan Rakyat; g. Melaksanakan Pengembangan Hutan Rakyat. h. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Hutan Tanaman Industri; i. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Penggunaan Benih, Bibit dan Pupuk; j. Melaksanakan Pembinaan terhadap Petugas Pengawas Pembinaan Hutan; k. Melaksanakan Pelatihan Keterampilan Masyarakat di Bidang Kehutanan; l. Melaksanakan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap kegiatan penyuluhan dibidang kehutanan; m. Menyelenggarakan koordinasi tenaga penyuluh kehutanan; n. Melaksanakan rencana penyuluhan bagi masyarakat di dalam dan diluar kawasan hutan; o. Melaksanakan persiapan sarana dan prasarana serta metode penyuluhan; p. Melaksanakan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan kemasyarakatandan perhutanan sosial (hutan yang dikelola untuk kepentingan - 386 -

masyarakat/rakyat dan adat); q. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan masyarakat sekitar hutan; Paragraf 3 Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Penghijauan Pasal 53 Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Penghijauan mempunyai tugas melaksanakan Rehabilitasi lahan, dan kegitanan penghijauan pada areal lahan yang kosong. Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Penghijauan, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, evalulasi, serta pelaporan terhadap kegiatan penerapan teknik konservasi tanah; b. Melaksanakan koordinasi rancangan teknis kegiatan penghijauan; c. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Penghijauan oleh Masyarakat; d. Melaksanakan Pengelolaan Kebun Bibit Dinas Kehutanan Kabupaten; e. pelaksanakan Pengelolaan Taman Hutan Kota; f. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 55 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 56 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di atas, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional dan atau berkualifikasi yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya termasuk POLHUT, Penyuluh Kehutanan, PEH, PPNS, P2LHP, P3KB, dan P2SKSHH (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku. BAB VII UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 57 (1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kehutanan. (2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. - 387 -

BAB VIII TATA KERJA Pasal 58 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan pejabat Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok Masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB IXI KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 Uraian Tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Dinas Kehutanan ditetapkan oleh Kepala Dinas dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 60 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka segala peraturan yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku Pasal 61 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH Kabupaten Kotawaringin Barat, Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 012 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR 22-388 -